Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia merupakan negara kepulauan dan mempunyai 33 provinsi


dengan perbedaan karakteristik antar wilayah. Perbedaan ini berupa sumber daya
alam, ekonomi dan sosial. Dari perbedaan tersebut menyebabkan terhambatnya
pemerataan pembangunan ekonomi karena berfokusnya kegiatan ekonomi dibeberapa
provinsi yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah. Akibatnya pertumbuhan
ekonomi di daerah-daerah tertentu mengalami kenaikan signifikan, sedangkan daerah
lain mengalami pertumbuhan ekonomi yang melambat.

Menurut Tambunan (2001) terkonsentrasinya kegiatan ekonomi pada suatu


daerah tertentu memiliki dampak pada pertumbuhan ekonomi antar daerah sehingga
terciptalah kondisi dimana daerah yang menjadi konsentrasi kegiatan ekonomi akan
mampu memberikan pendapatan yang lebih tinggi kepada masyarakat sehingga
masyarakatnya lebih makmur. Disisi lain daerah yang tidak menjadi konsentrasi
keegiatan ekonomi akan memberikan pendapatan yang rendah sehingga kemakmuran
masyarakat rendah juga.

Menurut Tjiptoherijanto (2000) migrasi itu sendiri merupakan perpindahan


orang dari daerah asal ke daerah tujuan.Keputusan untuk bermigrasi diambil
berdasarkan untung atau rugi yang diberikan oleh kedua daerah tersebut. Tujuan
utama orang melakukan migrasi adalah meningkatkan taraf hidup, sehingga mereka
akan mencari pekerjaan yang dapat memberikan pendapatan dan status sosial yang
lebih tinggi daripada di daerah asal.

Kegiatan ekonomi merupakan suatu aktivitas yang produktif dalam turut serta
membangun perekonomian masyarakat dalam suatu Negara. Pada bagian ini
pengembangan serta keberlanjutan dalam kegiatan suatu usaha memang terkadang
perlu ada cara khusus yang harus dilakukan dan serta dengan pengaplikasian nilai-
nilai usaha sebagaimana mestinya. Maksudnya adalah dengan menggunakan metode-
metode yang bisa memberikan suatu efek tersendiri secara positif untuk suatu
kegiatan usaha

1
Selama masa pandemi Covid-19 berlangsung, dunia virtual menjadi jauh lebih
sibuk dan ramai dari sebelumnya. Hal ini terjadi karena semakin banyak masyarakat
beralih menggunakan gadget dan komputer sebagai alat penyambung hidup demi
menggantikan berbagai aktivitas secara langsung. Perubahan pada masyarakat
tersebut memberikan dampak pada perkembangan perekonomian dengan
mempercepat transformasinya secara digital.

Berdasarkan data dari tahun ke tahun, pandemi Covid-19 meningkatkan


jumlah pengangguran dan tingkat kemiskinan. Namun demikian, dapat kita syukuri
bahwa saat pandemi melanda Indonesia transformasi digital online malah berkembang
dan mendisrupsi sektor bisnis serta ekonomi. Perkembangan ekonomi digital yang
telah hadir di sekitar kita contohnya seperti berbagai jenis e-commerce dan juga
layanan financial technology (fintech) yang semakin marak di kalangan masyarakat.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa ekonomi digital tengah berkembang dan
pandemi mempercepat perkembangan digitalisasi ekonomi tersebut akan tetapi tidak
semua kalangan masyarakat dapat beradaptasi dengan cepat dengan perubahan
kegiatan ekonomi yang sebelumnya offline hanya menjual di kios atau warung kecil
harus berpindah mengikuti perkembangan zaman yang kegiatan ekonomi serba online
untuk bertahan hidup mencari nafkah.

Dari permasalahan di atas mendorong saya menganalisis di linkungan sekitar


tantangan kegiatan ekonomi berbasis online di lingkungan sesuai judul tugas saya
“Analisis Migrasi kegiatan ekonomi berbasis offline ke online di lingkungan sekitar.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka


dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut.

1.Apa saja tantangan dari masyarakat sekitar tentang perubahan kegiatan


ekonomi di era digital online ?

2. Apa saja keuntungan dan kerugian dari kegiatan ekonomi offline dan online
melihat dari pengalaman pribadi ?

2
1.2 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hal-hah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui tantangan dari masyarakat sekitar tentang perubahan


kegiatan ekonomi di era digital online.

2. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian dari kegiatan ekonomi offline


dan online melihat dari pengalaman pribadi

1.3 Manfaat

Tugas ini diharapkan dapat memberi manfaat baik dapat menambah ilmu
pengetahuan dan memperluas wawasan baru sebagai bekal masa depan tentang
perubahan kegiatan ekonomi di era digital online yang mempengaruhi kegiatan
ekonomi offline ke online.

3
BAB II

ISI PEMBAHASAN

1.1 Tantangan Kegiatan Ekonomi Masyarakat Dari Offline Ke Online

Melakukan inovasi dan mengikuti perkembangan yang ada memang tidak


selalu mudah. Ada berbagai macam tantangan yang dihadapi melalui strategi-
strategi yang terencana. Untuk kasus di tanah air, ada lima tantangan dalam
investasi digital ekonomi di Indonesia saat ini. Berikut di antaranya yaitu

 Cyber Security (keamanan siber)


Cyber security upaya untuk melindungi sistem digital dari ancaman atau akses
ilegal masih menjadi tantangan utama di berbagai negara dalam hal
perekonomian digital. Begitu pula dengan investasi digital ekonomi Indonesia.
Sebagai negara berkembang yang memiliki peluang besar, Indonesia memiliki
arus transaksi online yang semakin meningkat setiap tahunnya. Hal ini akan
menjadi celah baru bagi pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan
penyerangan terhadap dunia cyber. Salah satu bentuk serangan cyber ini
adalah ransomware yang dapat menyerang website yang bergerak di
perekonomian digital. Kasus yang dapat dijadikan pelajaran adalah
bagaimana ransomware dapat membobol bank sentral Bangladesh dan
Malaysia. Akibatnya, kerugian yang cukup besar pun tak bisa dihindari. Oleh
karenanya, penting bagi pemerintah menciptakan sistem keamanan internet
tingkat tinggi guna menjaga transaksi dan investasi ekonomi digital.
 Persaingan yang semakin ketat
Perekonomian digital juga membawa persaingan pasar semakin ketat.
Berkembangnya e-commerce ( toko online ) seolah menjadi keran masuknya
produk-produk dari negara lain ke Indonesia dengan mudah. Akibatnya,
produk-produk lokal pun jika tidak berkembang akan tergerus oleh produk dari
negara lain yang cenderung dijual dengan harga terjangkau.
Misalnya saja membanjirnya produk-produk dari Cina, Singapura, maupun
Jepang. Ditambah lagi sat ini masih minim produk dari UMKM yang masuk
dalam ranah e-commerce. Di sinilah diperlukan adanya sinergi dari pihak
pemerintah maupun swasta agar produk lokal ini dapat bersaing. Baik melalui

4
pembinaan hingga bantuan inovasi supaya di masa mendatang produk lokal
dapat menikmati keuntungan dari adanya investasi digital ekonomi Indonesia.
 Pembangunan sumber daya manusia
Tantangan selanjutnya dalam menghjadapi investasi digital ekonomi ialah
mengenai sumber daya manusia. Hal ini tentu menjadi PR bagi pemerintah di
negara-negara berkembang seperti Asia Tenggara, termasuk pula di Indonesia.
 Ketersediaan akses internet yang mumpuni
Sama halnya dengan pembangunan sumber daya manusia, faktor lain yang tak
kalah pentingnya adalah mengenai infrastruktur. Dalam hal ini, yang menjadi
poin penting adalah ketersediaan akses internet mumpuni di hampir seluruh
wilayah. Sebab, akses internet inilah yang memengaruhi investasi digital
ekonomi di Indonesia.
 Regulasi yang belum mengikuti perkembangan zaman
Tantangan lainnya ialah mengenai adanya regulasi dan dasar hukum yang
perlu dirancang untuk mengikuti perkembangan zaman. Hukum klasik yang
menyebutkan bahwa hukum selalu berjalan tertatih-tatih mengejar
perkembangan zaman mungkin akan berlaku jika aturan main mengenai digital
ekonomi di Indonesia tidak ditangani dengan optimal.
 Minimnya jaringan/ internet yang tersedia.
 Kurangnya sumber daya manusia yang paham mengenai
kecakapan digital.
 Sarana pendukung harus memadai (laptop atau gadget yang men-
support kemajuan teknologi)
 Kurangnya pemanfaatan konten/ aplikasi untuk mendukung penjualan.

1.2 Kelebihan Dan Kekurangan Kegiatan Online

Semenjak pandemi terjadi banyak dari pelaku UMKM yang mengeluhkan


penurunan pendapatan akan tetapi berdasarkan hasil observasi tidak semua
UMKM merasakan penurunan omset penjualan dan harus menutup usahanya
(Tira 2020, Liputan 6.com), justru terdapat beberapa UMKM yang masih stabil
hingga mengalami peningkatan omzet penjualannya karena mereka melakukan
penyesuaian diri dalam hal produk dan melakukan beberapa strategi pemasaran
untuk bertahan. Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan oleh UMKM

5
termasuk memilih membuka lini produk baru atau memperbaharui sistem
pemasaran mereka, 3 karena bisnis yang mampu bertahan adalah bisnis yang
responsif terhadap perubahan lingkungan mereka. Faktor penting lainnya yang
tak boleh dilupakan adalah dengan tetap menjaga kualitas produk dan
menyesuaikan pelayanan agar mampu menarik konsumen.

Teknologi berkembang semakin canggih telah merubah sebagian besar pola


hidup manusia. Semakin tinggi kebutuhan hidup juga menyebabkan masyarakat
memiliki kegiatan yang padat di berbagai tempat yang berbeda. Mobilitas yang
cukup tinggi terkadang menyebabkan masyarakat menggunakan gadget untuk
saling berinteraksi. Perkembangan teknologi ini juga membuat masyarakat
menginginkan cara yang praktis untuk memenuhi kebutuhannya. Internet banyak
digunakan masyarakat luas untuk mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam
mencari informasi. Perkembangan internet ini membuat peluang bagi pengusaha
yang ingin bergerak pada bidang bisnis secara online. Bisnis secara online salah
satu bisnis yang mengalami perkembangan cukup pesat karena kemudahan yang
diberikan. Waktu dan mobilitas yang padat adalah alasan sebagian masyarakat
lebih memilih melakukan pembelian melalui sistem online.

Jualan online saat ini merupakan salah satu pilihan bagi banyak orang untuk
mempromosikan dan menjual barang dagangan. Kemudahan aplikasi dan
perkembangan teknologi merupakan salah satu hal yang menjadi pemicu jualan
online menjadi salah satu pilihan yang banyak diambil oleh para pebisnis. Dengan
menggunakan manfaat jaringan komputer dan internet yang semakin canggih
akan membuat para pedagang merasakan manfaat online shop dalam sekala besar
akan lebih banyak. Terlebih bagi yang menggunakan media sosial dalam
pemasarannya, karena sebagian besar masyarakat Indonesia pastinya lebih
melihat media sosial karena lebih mudah untuk di akses, tetapi ada kelebihan dan
kekurangannya yang harus diketahui

6
 Kegiatan ekonomi contoh pengalaman di lingkungan yang secara Offline
dengan berjualan pakaian dan makanan ringan

a. Kelebihan
1. Kepercayaan tinggi

Bisnis offline mempunyai toko/kios fisik di mana para konsumen bisa langsung
melihat produk yang ditawarkan. Konsumen bisa memilih sendiri model yang
diinginkan, mencoba dengan ukuran yang sesuai serta mengetahui kualitas
bahan yang digunakan. Masalah lain yang kerap terjadi pada pembelian selain di
toko/kios online adalah warna. Sering kali warna yang terlihat di foto produk
berbeda dengan aslinya. Dengan berbelanja langsung di toko/kios, konsumen
akan mendapatkan produk yang sesuai dengan warna yang diinginkan.
Pengalaman langsung bersama produk menjadi alasan mengapa konsumen
memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap toko/ kios offline.

2. Pelayanan konsumen lebih mudah

Dengan adanya toko/kios fisik, pelayanan kepada konsumen bisa dilakukan


dengan mudah. Tuntutan konsumen pun tidak akan berlarut-larut karena bisa
diselesaikan secara langsung. Pemilik toko dapat langsung memberikan contoh
produk, menjawab pertanyaan konsumen, menangani keluhan pelanggan dan
melakukan pengembalian barang jika dibutuhkan.

3. Sistem pembayaran lebih aman

Konsumen yang berkunjung di toko/kios offline biasanya akan membayar


barang belanjaannya secara cash. Pembayaran langsung ini membuat transaksi
di toko/kios offline lebih aman. Uang untuk membayar langsung bisa dilihat dan
dihitung oleh pemilik toko. Selain itu tidak perlu khawatir adanya kegagalan
pembayaran serta penipuan.

4. Tidak repot melakukan pengiriman

Karena produk yang telah dipilih diserahkan kepada konsumen langsung setelah
membayar, pemilik toko/kios tidak perlu repot melakukan pengiriman.
Konsumen pun tidak perlu cemas kapan barang yang telah dipesan tiba dan

7
tidak perlu memikirkan ongkos kirim yang biasanya lebih besar dibandingkan
biaya transportasi menuju toko.

5. Persaingan tidak terlalu banyak

Walaupun bisnis online kini sedang menjamur, toko/kios offline tetap


mempunyai pelanggan setianya sendiri. Karena itu biasanya toko/kios
offline bersaing dengan toko offline lainnya juga yang jumlahnya tidak terlalu
banyak.

b. Kekurangan
1. Jangkauan pasar terbatas

Toko/kios offline tidak dinamis dan biasanya hanya berada di satu tempat. Ini
yang menyebabkan jangkauan pasar untuk toko offline lebih sedikit. Konsumen
biasanya berasal dari area sekitar toko saja. Hal ini bisa menekan angka
penjualan jika pemilik toko tidak memiliki analisa pasar yang tepat menguasai
area konsumennya. Pemilik toko juga sebaiknya memilih lokasi yang strategis
agar dapat dijangkau oleh lebih banyak konsumen.

2. Memerlukan tempat fisik

Karena basis toko/kios offline adalah area nyata, maka dibutuhkan tempat untuk
menampung segala produk yang dipasarkan. Selain menyediakan tempat, tentu
saja dibutuhkan perawatan lain agar bangunan yang digunakan bisa bertahan
untuk waktu yang cukup lama. Pemilik toko juga harus memerhatikan tatanan
barang yang dijual secara visual untuk menarik perhatian pelanggan.

3. Memerlukan karyawan yang lebih banyak

Banyaknya aktivitas dan tugas yang harus dikerjakan untuk memajukan


toko/kios, dibutuhkan karyawan yang lebih banyak pula. Sebagai pemilik toko,
harus meluangkan waktu dan biaya untuk melakukan perekrutan. Meskipun
hanya toko kecil, sebaiknya perekrutan dilakukan secara serius agar
mendapatkan SDM yang handal dan mau bekerja sama untuk mengembangkan
bisnis tersebut.

8
4. Modal lebih besar

Dengan berbagai kebutuhan yang telah disebutkan, tentu saja


toko/kios offline memerlukan modal yang lebih besar. Mulai dari menyediakan
produk secara fisik, tempat, biaya perawatan tempat, perekrutan karyawan serta
karyawan itu sendiri. Pastikan mempunyai modal yang cukup untuk memenuhi
beberapa hal tersebut sebelum memutuskan membuka toko offline.

5. Waktu penjualan terbatas

Toko offline mempunyai waktu operasi tersendiri. Toko offline biasanya


beroperasi 10 – 12 jam dalam sehari. Dan seluruh transaksi jual beli hanya bisa
dilakukan dalam jangka waktu itu saja. Selebihnya toko tutup dan tidak
melayani pelanggan.

6. Produk terbatas dan sulit melakukan pencarian barang

Karena keterbatasan tempat dan pembatasan stok untuk mengurangi kerugian,


biasanya produk yang tersedia di toko offline terbatas. Apabila konsumen tidak
mendapatkan produk yang diinginkan, maka akan sulit mencari barang yang
sama ataupun penggantinya secara langsung. Konsumen harus mencari ke
cabang yang lainnya atau berpindah ke toko yang berbeda.

 Kegiatan ekonomi contoh pengalaman di lingkungan yang secara Online


dengan berjualan pakaian dan makanan ringan

a. Kelebihan
1. Mudah dijalankan

Dengan berkembangnya dunia internet, saat ini sangat mudah untuk membuka
toko online. Cukup dengan membuat akun di media sosial atau
berbagai marketplace, toko online sudah dapat dibuka. Siapa saja
berkesempatan berjualan online, baik remaja, ibu rumah tangga, bahkan kini
banyak anak kecil yang sudah memulai bisnis di dunia maya.

9
2. Jangkauan pasar lebih luas

Jangkauan dunia internet yang sangat luas tentu saja berpengaruh dengan
bisnis online. Jarak antara pemilik toko dan konsumen tidak menjadi
penghalang keduanya untuk melakukan transaksi jual beli. Pemasaran
toko online tidak hanya terbatas di area lokal saja, bisa lebih luas bahkan hingga
nasional maupun internasional..

3. Modal yang diperlukan tidak terlalu besar

Toko online bisa dibentuk hanya dengan bermodalkan ponsel dan kuota
internet. Kini ada sistem reseller dan dropship yang akan memudahkan untuk
memulai bisnis walaupun tanpa modal. Sistem reseller memudahkan orang yang
ingin menjual sesuatu namun belum mampu memproduksi sendiri.
Pelaku reseller akan menyetok barang seperti toko-toko pada umumnya. Namun
stok barang untuk reseller online lebih sedikit dan hanya dijadikan sebagai
contoh. Jika beruntung mendapatkan agen yang berada dalam satu daerah,
pemilik toko online tidak perlu menyetok sama sekali. Cukup mengambil
produk ketika ada konsumen yang telah memesan saja.
Selain reseller, ada sistem dropship yang lebih memudahkan lagi.

Pada sistem dropship bahkan tidak perlu menyetok barang dan melakukan
pengiriman produk. Seorang dropshipper cukup melakukan kegiatan promosi
dan pemasaran saja. Penyediaan dan pengiriman produk nantinya akan ditangani
oleh agen pemilik produk. Sistem ini lebih mudah dan membutuhkan modal
yang lebih kecil, namun keuntungan yang didapat juga tidak terlalu besar.

4. Tidak memerlukan tempat

Sebuah toko online tidak memerlukan tempat secara fisik untuk menampung
segala jenis produk dan sebagai tempat bertransaksi. Akun media sosial dan
toko di berbagai marketplace yang telah dibuat merupakan wadah untuk
melakukan proses jual-beli. Toko-toko ini dapat dikontrol dari mana saja. Baik
ketika dalam perjalanan maupun sedang berada di rumah.

10
5. Memerlukan karyawan yang lebih sedikit

Karena sistem yang lebih simpel, pemilik toko online tidak perlu meluangkan
banyak waktu dan biaya untuk merekrut karyawan. Penyetokan dan pengiriman
barang biasanya dapat dilakukan oleh satu atau dua orang saja. Namun, jika
bisnis online berkembang dengan sangat pesat dan mendapatkan pesanan yang
signifikan, Anda bisa mempertimbangkan untuk mempekerjaan beberapa
karyawan untuk mempermudah pekerjaan.

6. Waktu fleksibel

Aktivitas di dunia maya berjalan selama 24 jam dalam sehari, begitu dengan
toko online. Karena tidak ada batasan jam, maka pemilik toko online tetap bisa
melakukan aktivitas jual beli bahkan saat dini hari.

7. Produk yang dijual bervariasi

Ini yang menjadi alasan mengapa banyak konsumen berbondong-bondong


belanja secara online. Barang yang disediakan bervariasi. Hal ini juga berlaku
pada pemilik toko. Banyak yang lebih memilih berjualan secara online karena
bisa menyediakan barang apa saja dan dari agen mana saja selama itu diminati
oleh konsumen.

8. Tidak perlu membayar pajak penjualan ataupun pajak penghasilan dari


berjualan online
Saat ini, regulasi mengenai penjualan online masih dibatasi hanya dengan UU
ITE saja. Belum ada regulasi mengenai sistem perdagangan yang dilakukan
secara online. begitu pula mengenai sistem pembayaran pajak karena dari segi
pajak, tidak perlu menyetorkan pajak penghasilan anda dari hasil berjualan di
toko online tersebut.

b. Kekurangan
1. Persaingan ketat

Kemudahan prosedur pembuatan akun toko serta jangkauan yang sangat luas
membuat persaingan pada bisnis online juga cukup ketat. Pemilik

11
toko online tidak hanya bersaing dengan pedagang lokal, tetapi juga
internasional.

2. Kredibilitas diragukan

Salah satu yang membuat kepercayaan terhadap toko online rendah adalah
karena barang yang dibeli tidak bisa dicoba terlebih dahulu oleh konsumen.
Oleh karena itu, pemilik toko harus memastikan seluruh barang yang dijual
sudah berkualitas baik ketika dikirim.

3. Konektivitas internet

Transaksi pada bisnis online berjalan sangat cepat. Konektivitas internet yang
buruk walau dalam jangka waktu yang pendek pun akan berdampak besar.
Pemilik toko online bisa rugi hingga jutaan rupiah karena konsumen bisa
dengan mudah beralih mencari penjual lain yang mampu melayani lebih cepat.

4. Sabar dalam menghadapi pelanggan


Kesabaran dalam menghadapi pelanggan juga harus bisa kita latih sebagai
penjual toko online. banyak pelanggan yang cerewet dan juga banyak bertanya
dan juga banyak melakukan complain, sehingga sangat mengganggu
kenyamanan kita sebagai seller.

5. Rawan akan penipuan


Penipuan merupakan salah satu penyakit yang paling sering terjadi pada sistem
jual bel online, baik menggunakan mesia sosial maupun e-commerce.

Pengalaman Pribadi saya yang dalam kegiatan ekonomi migrasi dari Offline ke
online adalah saya sebagai pihak konsumen yang dimana menghabiskan barang
dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup contohnya saya yang sebelumnya
suka sekali membeli pulsa di kios-kios kecil yang menyediakan jasa pembelian
pulsa akan tetapi karena harus keluar dan berjalan lumayan jauh apalagi saat
dibutuhkan malam hari merasa kesulitan karena tidak dijinkan mama, sekarang
sejak ada kegiatan ekonomi online pembelian lewat digital dengan memegang
hp ada internet dengan pembelian lewat aplikasi dana harganya relatif lebih
murah dengan cara membayar uang ke kakak saya untuk dia top up Ewallet
Dana melalui mobile banking nya.

12
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN


1. 1 Kesimpulan

Tantangan kegiatan ekonomi masyarakat dari offline ke online

o Cyber Security (keamanan siber)


o Persaingan yang semakin ketat
o Pembangunan sumber daya manusia
o Ketersediaan akses internet yang mumpuni
o Regulasi yang belum mengikuti perkembangan zaman
 Minimnya jaringan/ internet yang tersedia.
 Kurangnya sumber daya manusia yang paham mengenai
kecakapan digital.
 Sarana pendukung harus memadai (laptop atau gadget yang men-
support kemajuan teknologi)
Berbicara mengenai toko offline dan online saat ini memang cukup menarik. Hal
ini karena adanya perubahan pola konsumsi masyarakat yang membuat eksistensi
toko offline dan online sering diperbincangkan. Dunia digital yang semakin
berkembang membuat orang beramai-ramai memilih berbelanja di
toko online karena dinilai lebih praktis. Namun masih tetap ada orang yang setia
menjadi konsumen toko-toko offline. Toko offline dan online tidak mutlak selalu
memberikan sesuatu yang baik dan selalu memberikan sesuatu yang buruk.
Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan yang membuat konsumen
terkadang bingung ketika harus memilih untuk berbelanja dimana.

1.2 Saran

Sebagai pelaku dalam Kegiatan ekonomi mau dia sebagai konsumen atau
pedagang bisnis Anda pun mungkin masih belum bisa memutuskan untuk
membuat bisnis Anda terus berkembang. Jika masih bingung dalam menentukan
pilihan, mungkin penjelasan mengenai kelebihan dan kekurangan kedua kegiatan
offline atau online bisa jadi pertimbangan bagi Anda.

13
14
15

Anda mungkin juga menyukai