Anda di halaman 1dari 8

TEKNOLOGI FINANCIAL/FINTECH

Yuk mengenal FinTech! Keuangan Digital Yang Tengah Naik Daun


Halo sobat sikapi, era digital saat ini diwarnai dengan munculnya perusahaan-
perusahaan baru yang memanfaatkan perkembangan teknologi. Perusahaan-
perusahaan baru itu disebut dengan perusahaan rintisan atau start up. Merujuk pada
pengertian start up, lebih detail dijelaskan bahwa start up adalah perusahaan yang
baru berdiri atau masih dalam tahap merintis, yang umumnya bergerak di bidang
teknologi dan informasi di dunia maya atau internet. Dengan demikian istilah start
up tidak berlaku untuk semua bidang usaha.
Pergerakan start up di Indonesia dapat dikatakan terus mengalami
perkembangan yang pesat. Jenis start up dibedakan menjadi dua, yaitu e-
commerce dan Financial Technology (FinTech). E-commerce merupakan
perusahaan yang menyediakan platform jual beli online, sementara
istilah FinTech lebih berpusat pada perusahaan yang melakukan inovasi di bidang
jasa keuangan dengan sentuhan teknologi modern. E-commerce dengan FinTech itu
saling bersinergi satu sama lain, di mana e-commerce sebagai platform jual belinya,
sementara kehadiran FinTech adalah untuk membantu proses dari jual beli tersebut
agar dapat bisa diterima oleh masyarakat luas. Dengan adanya FinTech, misalnya,
cara pembayaran bisa menjadi lebih mudah karena FinTech terus berupaya
melakukan terobosan-terobosan baru guna melayani perusahaan pada umumnya,
dan para individu, khususnya.
FinTech merupakan salah satu alternatif berinvestasi yang menghadirkan
pilihan buat Sobat Sikapi yang mempunyai keinginan untuk mengakses layanan jasa
keuangan secara praktis, efisien, nyaman, dan
ekonomis.  Keberadaan FinTech sangat memengaruhi gaya hidup masyarakat
ekonomi. Perpaduan antara efektivitas dan teknologi memiliki dampak positif bagi
masyarakat pada umumnya.
Terdapat beberapa manfaat adanya FinTech di lingkungan masyarakat,
manfaat pertama yaitu, FinTech dapat membantu perkembangan baru di
bidang start up teknologi yang tengah menjamur. Hal ini dapat membantu perluasan
lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi
tersebut mendatangkan manfaat kedua yaitu peningkatan taraf hidup
masyarakat. FinTech dapat menjangkau masyarakat yang tidak dapat dijangkau
oleh perbankan konvensional. Selain itu, FinTech juga dapat meningkatkan ekonomi
secara makro. Kemudahan yang ditawarkan oleh FinTech dapat meningkatkan
penjualan e-commerce. Manfaat terakhir yang paling dapat dinikmati oleh
masyarakat besar adalah penurunan bunga pinjaman.
Perkembangan pengguna FinTech juga terus berkembang dari tahun ke
tahun. Bersumber pada World Bank  pengguna FinTech yang awalnya 7% di tahun
2007, berkembang menjadi 20% di tahun 2011, kemudian meningkat menjadi 36%
di tahun 2014, dan di tahun 2017 kemarin sudah menginjak angka 78% atau tercatat
sebanyak 135-140 perusahaan, dengan total nilai transaksi FinTech di Indonesia
pada tahun 2017 tersebut diperkirakan mencapai Rp 202,77 Triliun! 
Di Indonesia,  hadirnya FinTech telah membantu masyarakat menyelesaikan
berbagai masalah. Berikut beberapa jenis-jenis FinTech yang sedang berkembang
dan memberikan solusi finansial bagi masyarakat Indonesia:
1. Crowdfunding
Crowdfunding atau penggalangan dana merupakan salah satu
model FinTech yang sedang populer di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Dengan adanya teknologi ini, masyarakat dapat menggalang dana atau berdonasi
untuk suatu inisiatif atau program sosial yang mereka pedulikan. Salah satu
contohya adalah penggalangan dana untuk membangun Pesawat R80 yang
didesain oleh BJ Habibie. Contoh start-up FinTech dengan
model crowdfunding yang kini tengah populer di Indonesia adalah KitaBisa.com
2. Microfinancing
Microfinancing adalah salah satu layanan FinTech yang menyediakan
layanan keuangan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah untuk membantu
kehidupan dan keuangan mereka sehari-hari. Karena masyarakat dari golongan
ekonomi ini kebanyakan tidak memiliki akses ke institusi perbankan, maka mereka
pun mengalami kesulitan untuk memperoleh modal usaha guna mengembangkan
usaha atau mata pencaharian mereka. Microfinancing berusaha menjembatani
permasalahan tersebut dengan menyalurkan secara langsung modal usaha dari
pemberi pinjaman kepada calon peminjam. Sistem bisnis dirancang agar return
bernilai kompetitif bagi pemberi pinjaman, namun tetap attainable bagi peminjamnya.
Salah satu startup yang bergerak dalam bidang microfinancing ini adalah Amartha
yang menghubungkan pengusaha mikro di pedesaan dengan pemodal
secara online.
3. P2P Lending Service,
Jenis ini lebih dikenal sebagai FinTech untuk peminjaman uang. FinTech ini
membantu masyarakat yang membutuhkan akses keuangan untuk memenuhi
kebutuhan. Dengan FinTech ini, konsumen dapat meminjam uang dengan lebih
mudah untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup tanpa harus melalui proses
berbelit-belit yang sering ditemui di bank konvensional. Salah satu contoh
dari FinTech yang bergerak dalam bidang peminjaman uang ini adalah AwanTunai,
sebuah startup yang memberikan fasilitas cicilan digital dengan aman dan mudah. 

4. Market Comparison 
Dengan FinTech ini, Sobat Sikapi dapat membandingkan macam-macam
produk keuangan dari berbagai penyedia jasa keuangan. FinTech juga dapat
berfungsi sebagai perencana finansial. Dengan bantuan FinTech, penggunanya
dapat mendapatkan beberapa pilihan investasi untuk kebutuhan di masa depan.

5. Digital Payment System 


FinTech ini bergerak di bidang penyediaan layanan berupa pembayaran
semua tagihan seperti pulsa & pascabayar, kartu kredit, atau token listrik PLN. Salah
satu contoh FinTech yang bergerak dalam digital payment system ini adalah Payfazz
yang berbasis keagenan untuk membantu masyarakat Indonesia, terutama mereka
yang tidak memiliki akses ke bank, untuk melakukan pembayaran berbagai macam
tagihan setiap bulannya.
ngin transaksi keuangan lebih cepat dan mudah? Manfaatkan fintech yuk!
Berkat perkembangan teknologi, berbagai inovasi lahir untuk memudahkan
hubungan manusia, salah satunya adalah financial technology, atau singkatnya
disebut “fintech”. Di Indonesia, fintech adalah salah satu sektor usaha di bidang
teknologi yang berkembang pesat. Dan di bahasan kali ini, OCBC NISP akan
mengajak Anda mempelajari apa itu fintech, manfaat, serta contohnya.

Apa Itu Fintech?


Fintech adalah singkatan dari financial technology yang berarti teknologi keuangan.
Jadi sebenarnya apa itu fintech adalah inovasi teknologi yang dikembangkan dalam
bidang finansial sehingga transaksi keuangan bisa dilakukan dengan praktis, mudah,
dan efektif.

Perkembangan Fintech di Indonesia


Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan bertumbuhnya perusahaan-
perusahaan startup, semakin besar pula perkembangan fintech di Indonesia.
Teknologi fintech Indonesia dimulai tahun 2006, namun sayangnya saat itu masih
sedikit perusahaan menggeluti bidang ini.

Ketika Asosiasi Fintech Indonesia didirikan pada tahun 2015, maka kepercayaan
fintech Indonesia mulai tumbuh di kalangan masyarakat. Akibatnya, perusahaan
fintech di Indonesia mengalami pertumbuhan begitu pesat hingga 140 perusahaan
tercatat dalam daftar fintech OJK.

Tidak berhenti sampai situ, pada tahun 2017 berkembang lagi fintech syariah.
Fintech syariah merupakan jenis fintech yang bergerak atas dasar prinsip Islam.
Oleh karena itu, lahirlah Asosiasi Fintech Syariah Indonesia yang menaungi fintech
syariah di Indonesia.

Dasar Hukum Fintech di Indonesia


Penerapan fintech di Indonesia telah diatur oleh pemerintah melalui penerbitan
regulasi Bank Indonesia. Selengkapnya tentang dasar hukum fintech adalah sebagai
berikut:

 Surat Edaran Bank Indonesia No. 18/22/DKSP mengenai Penyelenggaraan Layanan


Keuangan Digital.

 Peraturan Bank Indonesia No. 18/17/PBI/2016 mengatur segala hal terkait Uang Elektronik.

 Peraturan Bank Indonesia No. 18/40/PBI/2016 menetapkan Penyelenggaraan Pemrosesan


Transaksi Pembayaran.
Manfaat Fintech di Indonesia
Perkembangan fintech di Indonesia membawa banyak dampak baik. Adapun
manfaat fintech adalah sebagai berikut.

1. Transaksi Keuangan Jadi Lebih Mudah


Poin pertama manfaat fintech adalah transaksi keuangan menjadi lebih mudah. Ketika akan
melakukan transaksi finansial, Anda tidak perlu lagi ke rumah atau pergi ke bank untuk
melakukannya. Hanya melalui ponsel pintar, segala aktivitas keuangan bisa diselesaikan.
Pastinya hal ini memudahkan masyarakat.
2. Akses Pendanaan Lebih Baik
Berkat fintech, teknologi keuangan berkembang pesat hingga menjangkau berbagai kalangan
masyarakat. Hal ini mengakibatkan semakin banyak orang memahami cara mendapat bantuan
pendanaan untuk menunjang kegiatan-kegiatan harian mereka.
3. Taraf Hidup Masyarakat Meningkat
Poin manfaat fintech satu ini masih berkaitan dengan manfaat sebelumnya. Setelah
masyarakat mendapatkan akses pendanaan lebih baik, maka masyarakat bisa menggunakan
dana tersebut guna membiayai aktivitas konsumtif dan produktif mereka. Akhirnya, taraf
hidup dan kesejahteraan hidup mereka pun meningkat.
4. Mendukung Inklusi Keuangan
Manfaat fintech yang keempat adalah mendukung peningkatan inklusi keuangan masyarakat.
Yang dimaksud inklusi keuangan adalah keterlibatan masyarakat dalam transaksi ekonomi,
mulai dari jual beli, iuran, sampai simpan pinjam. Kemudahan teknologi fintech telah
menjembatani berbagai transaksi ekonomi tersebut, sehingga inklusi keuangan pun makin
meningkat.
5. Mempercepat Perputaran Ekonomi
Kelima, manfaat fintech adalah mempercepat perputaran ekonomi. Akses keuangan dan
kemudahan bertransaksi mendorong arus perputaran ekonomi semakin cepat dan praktis.
Selain itu, fintech membantu pelaku usaha untuk mendapatkan modal dengan bunga rendah
melalui pinjaman online sebagai produk fintech.

Cara Kerja Fintech


Fintech adalah salah satu bidang usaha sophisticated yang mengintegrasikan
pengelolaan keuangan, penyimpanan, distribusi uang, dan teknologi. Oleh karena
itu, cara kerja fintech kompleks dan bercabang-cabang sesuai layanannya kepada
masyarakat.

Kita ambil contoh fintech penyedia kredit elektronik. Cara kerja fintech penyedia
kredit pertama-tama adalah menerima pendataan dari masyarakat nasabah kredit.
Setelah melakukan verifikasi data serta penjaminan ke Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS) dan Bank Indonesia (BI), fintech akan mencairkan dana ke toko
elektronik tempat nasabah mengajukan kredit.

Baca Juga:
 Lembaga Penjamin Simpanan: Pengertian, Fungsi, dan Tugas
Selanjutnya, toko elektronik akan mengirimkan barang pesanan ke nasabah,
berdasarkan mandat fintech. Selanjutnya, fintech akan mengenakan bunga pinjaman
kepada nasabah di setiap pembayaran. Dengan bunga inilah fintech melaksanakan
kegiatan operasionalnya.

Jenis Jenis Fintech di Indonesia


Perkembangan fintech di Indonesia mengakibatkan muncul berbagai inovasi produk
fintech yang membantu aktivitas keuangan dan menunjang kehidupan masyarakat.
Berikut adalah jenis jenis fintech yang berkembang belakangan ini.

1. ng>Peer-to-peer Lending
Jenis pertama fintech adalah peer-to-peer lending. jasa keuangan yang menyediakan
peminjaman dana untuk modal usaha atau memenuhi kebutuhan. Adanya contoh fintech ini
membantu para pelaku usaha untuk memperoleh modal dengan cepat secara online.
Namun, Anda tetap harus waspada terhadap fintech ilegal seperti pinjaman online tidak resmi
yang berpotensi menipu nasabahnya. Pastikan Anda memilih pinjaman online yang legal.
Daftar fintech OJK yang resmi bisa Anda simak di laman resmi OJK.

2. ng>Crowdfunding
Crowdfunding adalah produk fintech sebagai platform mempertemukan pihak yang
memerlukan dana dan pihak donatur dengan jaminan transaksi secara aman dan mudah.
Crowdfunding tak hanya dimanfaatkan dalam pengumpulan donasi saja, namun juga
diterapkan dalam mengembangkan usaha untuk menemukan investor dan pelaku bisnis.
3. E-Wallet
Jenis fintech yang berikutnya adalah dompet digital, atau disebut juga dengan e-wallet.
Produk fintech satu ini berperan menyediakan tempat menyimpan uang secara elektronik bagi
penggunanya. Tujuan produk fintech berupa e-wallet adalah untuk mempermudah pengguna
melakukan pencairan dana untuk transaksi di aplikasi-aplikasi lain, seperti marketplace,
merchant app, dan semacamnya.
4. Micro Finance
Keempat, jenis fintech adalah micro finance. Micro finance merupakan layanan perusahaan
fintech yang membantu masyarakat kelas menengah ke bawah untuk menunjang kehidupan
dan keuangan mereka melalui penyediaan layanan finansial.
5. Payment Gateway
Jenis kelima fintech adalah payment gateway. Payment gateway merupakan sistem fintech
yang melakukan otorisasi pembayaran melalui transaksi online. Contoh fintech dalam
payment gateway ini yakni paypal.
6. Investasi
Seiring berkembangnya fintech, proses investasi dapat dilakukan secara mudah. Banyak
instrumen investasi bermigrasi melalui aplikasi online sehingga investor dengan mudah
menanamkan modalnya.
7. Bank Digital
Jenis fintech yang terakhir adalah bank digital, yaitu bank yang 100% transaksinya dilakukan
secara digital, mulai dari pendaftaran rekening sampai manajemen asetnya. Bank digital
berbeda dengan mobile-banking, karena dalam transaksinya m-banking masih berkaitan
dengan bank offline sedangkan bank digital 100% transaksinya elektronik.
Salah satu contoh produk fintech berupa bank digital di Indonesia adalah ONe Mobile. Meski
dirilis oleh OCBC NISP, ONe Mobile adalah entitas digital yang berdiri sendiri, dengan
manajemen aset terpisah dari rekening non-digital. Kalau ingin tahu lebih jauh, Anda bisa
coba pasang aplikasi ONe Mobile dari Playstore/Apple Store dan bandingkan dengan
rekening OCBC NISP biasa.

MENGENAL FINANCIAL TEKNOLOGI


Artikel

1. Apa yang dimaksud dengan Financial Technology?

Financial technology/FinTech merupakan hasil gabungan antara jasa keuangan dengan teknologi yang
akhirnya mengubah model bisnis dari konvensional menjadi moderat, yang awalnya dalam membayar
harus bertatap-muka dan membawa sejumlah uang kas, kini dapat melakukan transaksi jarak jauh dengan
melakukan pembayaran yang dapat dilakukan dalam hitungan detik saja.

2. Bagaimana FinTech bisa terjadi?

FinTech muncul seiring perubahan gaya hidup masyarakat yang saat ini didominasi oleh pengguna
teknologi informasi tuntutan hidup yang serba cepat. Dengan FinTech, permasalahan dalam transaksi jual-
beli dan pembayaran seperti tidak sempat mencari barang ke tempat perbelanjaan, ke bank/ATM untuk
mentransfer dana, keengganan mengunjungi suatu tempat karena pelayanan yang kurang menyenangkan
dapat diminimalkan. Dengan kata lain, FinTech membantu transaksi jual beli dan sistem pembayaran
menjadi lebih efisien dan ekonomis namun tetap efektif.

3. Apa dasar hukum penyelenggaraan FinTech dalam system pembayaran di Indonesia?

 Peraturan Bank Indonesia No. 18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi


Pembayaran
 Surat Edaran Bank Indonesia No. 18/22/DKSP perihal Penyelenggaraan Layanan Keuangan
Digital
 Peraturan Bank Indonesia No. 18/17/PBI/2016 tentang Uang Elektronik

4. Apa keuntungan dari FinTech?

Bagi konsumen, FinTech memberi manfaat:

 Mendapat layanan yang lebih baik


 Pilihan yang lebih banyak
 Harga yang lebih murah

Bagi pemain FinTech (pedagang produk atau jasa), FinTech memberi manfaat:

 Menyederhanakan rantai transaksi


 Menekan biaya operasional dan biaya modal
 Membekukan alur informasi
Bagi suatu Negara, FinTech memberi manfaat;

 Mendorong transmisi kebijakan ekonomi


 Meningkatkan kecepatan perputaran uang sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat
 Di Indonesia, FinTech turut mendorong Strategi Nasional Keuangan Inklusif/SKNI

5. Apa saja dampak yang ditimbulkan dari FinTech?


FinTech telah mengubah sistem pembayaran di masyarakat dan telah membantu perusahaan-perusahaan
start-up dalam menekan biaya modal dan biaya operasional yang tinggi di awal.

6. Bagaimana peran FinTech dalam sistem pembayaran?

Dalam hal ini, FinTech mampu menggantikan peran lembaga keuangan formal seperti bank. Dalam hal
sistem pembayaran, FinTech berperan dalam;

 Menyediakan pasar bagi pelaku usaha


 Menjadi alat bantu untuk pembayaran, penyelesaian/settlement dan kliring
 Membantu pelaksanaan investasi yang lebih efisien
 Mitigasi risiko dari system pembayaran yang konvensional
 Membantu pihak yang membutuhkan untuk menabung, meminjam dana dan penyertaan modal.

7. Apakah regulator perlu membuat peraturan terkait FinTech?


Kuatnya arus teknologi dalam system pembayaran mendorong Bank Indonesia sebagai bank sentral
Republik Indonesia untuk memastikan lalu lintas pembayaran yang telah terpenetrasi oleh teknologi tetap
berjalan dengan tertib dan aman serta mendukung pilar-pilar dalam pencapaian visi dan misi Bank
Indonesia.

8. Apa saja yang dilakukan Bank Indonesia dalam menjaga ketertiban lalu lintas pembayaran terkait
FinTech?

 Dalam hal penyediaan pasar bagi pelaku usaha, Bank Indonesia memastikan perlindungan
terhadap konsumen, khususnya mengenai jaminan kerahasiaan data dan informasi konsumen
lewat jaringan keamanan siber.
 Dalam hal tabungan, pinjaman dan penyertaan modal, Bank Indonesia mewajibkan setiap pelaku
usaha untuk patuh kepada peraturan makroprudensial, pendalaman mengenai pasar keuangan,
system pembayaran sebagai pendukung operasi dan keamanan siber untuk menjaga data dan
informasi konsumen.
 Dalam hal investasi dan manajemen risiko, Bank Indonesia juga mewajibkan setiap pelaku usaha
untuk patuh kepada peraturan makroprudensial, pendalaman mengenai pasar keuangan, system
pembayaran sebagai pendukung operasi dan keamanan siber untuk menjaga data dan informasi
konsumen.
 Dalam hal pembayaran, penyelesaian/settlement dan kliring, Bank Indonesia memastikan
perlindungan terhadap konsumen, khususnya mengenai jaminan kerahasiaan data dan informasi
konsumen lewat jaringan keamanan siber.

9. Apa bentuk inisiatif Bank Indonesia terkait FinTech?


Bank Indonesia menjamin keamanan dan ketertiban lalu lintas pembayaran dengan menjadi:

 Fasilitator. Bank Indonesia menjadi fasilitator dalam hal penyediaan lahan untuk lalu lintas
pembayaran
 Analis bisnis yang intelligent. Melalui kerjasama dengan otoritas dan agen-agen internasional,
Bank Indonesia menjadi analis bagi para pelaku usaha terkait FinTech untuk memberikan
pandangan dan arahan tentang bagaimana menciptakan system pembayaran yang aman dan
tertib.
 Asesmen. Bank Indonesia melakukan monitoring dan penilaian (assessment) terhadap setiap
kegiatan usaha yang melibatkan FinTech dan system pembayarannya menggunakan teknologi.
 Koordinasi dan Komunikasi. Bank Indonesia menjaga hubungan dengan otoritas terkait untuk
tetap mendukung keberadaan FinTech system pembayaran di Indonesia. Bank Indonesia juga
berkomitmen untuk mendukung para pelaku usaha di Indonesia dengan memberikan pengarahan
secara berkala mengenai FinTech.

Anda mungkin juga menyukai