Anda di halaman 1dari 5

FINANCIAL TECHNOLOGY

Raffa Amadhika Muhammad / 142220236

Pendahuluan
Financial Technology atau disebut sebagai Fintech adalah inovasi teknologi yang
dikembangkan dalam bidang finansial. Dengan begitu tranksaksi keuangan dapat
dilakukan dengan mudah dan efektif.

FinTech muncul seiring perubahan gaya hidup masyarakat yang saat ini didominasi
oleh pengguna teknologi informasi tuntutan hidup yang serba cepat. Dengan FinTech,
permasalahan dalam transaksi jual-beli dan pembayaran seperti tidak sempat mencari
barang ke tempat perbelanjaan, ke bank/ATM untuk mentransfer dana, keengganan
mengunjungi suatu tempat karena pelayanan yang kurang menyenangkan dapat
diminimalkan. Dengan kata lain, FinTech membantu transaksi jual beli dan sistem
pembayaran menjadi lebih efisien dan ekonomis namun tetap efektif.

Teknologi fintech Indonesia dimulai tahun 2006, Saat itu perkembangan teknologi
dan pertumbuhan perusahaan sedang pesat. Namun, perusahaan yang
mengembangkan Teknologi Fintech masih sangat sedikit. Pada tahun 2015 Asosiasi
Fintech Indonesia didirikan dan menumbuhkan kepercayaan Fintech terhadap
masyarakat. Sehingga perusahaan Fintech mengalami pertumbuhan pesat hingga lebih
dari 140 perusahaan tercatat telah terdaftar dalam Fintech OJK.

Pada tahun 2017 berkembang lagi fintech syariah. Fintech syariah merupakan jenis
fintech yang bergerak atas dasar prinsip Islam. Oleh karena itu, lahirlah Asosiasi
Fintech Syariah Indonesia yang menaungi fintech syariah di Indonesia.
Perkembangan Fintech (Financial Technology)
Perkembangan Financial Technology di indonesia membentuk berbagai invoasi
produk Fintech yang bervariasi untuk membantu aktivitas keuangan serta menunjang
kehidupan masyarakat. Jenis-jenis Fintech yang berkembang di Indonesia saat ini
diantara lain:

1. Crowd Funding
Crowdfunding atau penggalangan dana merupakan salah satu model FinTech yang
sedang populer di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dengan adanya teknologi ini,
masyarakat dapat menggalang dana atau berdonasi untuk suatu inisiatif atau program
sosial yang mereka pedulikan. Jenis fintech crowdfunding ini tidak hanya
dimanfaatkan dalam pengumpulan donasi saja, namun juga diterapkan dalam
mengembangkan usaha untuk menemukan investor dan pelaku bisnis. Contoh dari
Crowdfunding : Kitabisa & Santara

2. Peer to Peer Lending


Peer-to-peer lending, yaitu jasa keuangan yang menyediakan peminjaman dana untuk
para pelaku usaha yang memerlukan modal dengan cepat secara online untuk
membangun atau ingin mengembangkan bisnis mereka. Dengan FinTech ini,
konsumen dapat meminjam uang dengan lebih mudah untuk memenuhi berbagai
kebutuhan hidup tanpa harus melalui proses berbelit-belit yang sering ditemui di bank
konvensional. Namun, konsumen sebaiknya berhati-hati dan tidak menggunakan situs
ilegal yang tidak dipercaya. Salah satu contoh dari P2P Lending adalah AwanTunai
situs startup yang memberikan fasilitas cicilan yang aman dan terpercaya.

3. Digital Payment System


Digital Payment System atau sistem pembayaran digital bergerak pada bidang
pelayanan transaksi keuangan dengan menggunakan teknologi digital, seperti
komputer, smartphone, atau internet. Dalam sistem pembayaran digital, uang
elektronik atau e-money dianggap sebagai alat pembayaran yang sah dan
penggunaannya semakin umum di masyarakat saat ini. Sistem pembayaran digital
memungkinkan transaksi keuangan dilakukan dengan mudah dan cepat tanpa harus
menggunakan uang tunai atau kartu kredit. Dalam perkembangan teknologi yang
semakin pesat, sistem pembayaran digital terus mengalami perubahan dan pembaruan.
Penggunaan sistem ini di masa depan diyakini semakin meningkat seiring dengan
semakin banyaknya layanan yang tersedia dan kemudahan dalam penggunaannya.

4. Microfinancing
Microfinancing adalah salah satu layanan FinTech yang menyediakan layanan
keuangan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah untuk membantu kehidupan dan
keuangan mereka sehari-hari. Karena masyarakat dari golongan ekonomi ini
kebanyakan tidak memiliki akses ke institusi perbankan, maka mereka pun
mengalami kesulitan untuk memperoleh modal usaha guna mengembangkan usaha
atau mata pencaharian mereka. Microfinancing berusaha menjembatani permasalahan
tersebut dengan menyalurkan secara langsung modal usaha dari pemberi pinjaman
kepada calon peminjam. Contoh dari Microfinancing adalah Amartha yang
menghubungkan pengusaha mikro di pedesaan dengan pemodal secara online.

5. Market Comparison
Market Comparison atau pembanding pasar. Dengan fintech ini, konsumen dapat
membandingkan berbagai macam produk keuangan dari berbagai penyedia jasa
keuangan tersebut dari asuransi, KTA, KPR, dan lain-lain. Fintech Market
Comparison juga dapat berfungsi sebagai perencana finansial. Dengan bantuan fintech
ini, penggunanya dapat mendapatkan beberapa pilihan pilihan investasi untuk
kebutuhan di masa depan.

6. E-Wallet
E-Wallet atau disebut sebagi dompet digital adalah produk fintech yang berperan
menyediakan tempat menyimpan uang secara elektronik bagi penggunanya. Tujuan
produk fintech berupa e-wallet adalah untuk mempermudah pengguna melakukan
pencairan dana untuk transaksi di aplikasi-aplikasi lain, seperti marketplace, merchant
app, dan semacamnya.
Apakah Fintech sebuah ancaman?
Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi orang-orang mulai
menanyakan hal tersebut, apakah Fintech akan mempermudah atau mempersulit
masyarakat? Jawaban dari pertanyaan tersebut bervariasi karena Fintech membawa
bermacam-macam dampak positif seperti :
 Membantu pelayanan finansial
 Membantu pebisnis baru mendapatkan modal
 Meningkatkan inklusi keuangan negara
 Mendukung taraf hidup masyarakat

Dan juga bermacam-macam dampak negatif seperti:


 Penyelewengan dana masyarakat
 Meningkatkan potensi kejahatan
 Mengancam beberapa macam usaha untuk gulung tikar
 Ketergantungan terhadap teknologi

Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat dikatakan bahwa Fintech memiliki kelebihan


dan kelemahan yang tertentu. Namun, kebijakan dan solusi pemerintah tentang
bagaimana cara mengelola kelebihan yang ada dengan semaksimal mungkin, dapat
mengoptimalkan dampak positif Fintech terhadap perekonomian Indonesia serta
mengatasi ancaman yang ada bagi masyarakat maupun pihak tertentu dengan tepat.
Dengan begitu, Fintech dapat diterapkan dan menunjang era digitalisasi di Indonesia.

Tidak hanya pemerintah, sebagai masyarakat Indonesia kita juga harus ikut serta
dalam pengoptimalan Fintech dengan bersikap bijak dalam pemanfaat kemudahan
yang diberikan oleh teknologi.
Daftar pustaka

 Sikapi uangmu. “Yuk mengenal FinTech! Keuangan Digital Yang Tengah Naik
Daun.”, Diakses tanggal 29 Oktober 2023 dari
https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/10468
 Aditya Pratama. “Fintech, Solusi atau Ancaman?”. Diakses tanggal 31 Oktober
2023 dari http://econochannelfeunj.com/2019/10/transformasi-fintech-indonesia-
peluang-atau-ancaman

Anda mungkin juga menyukai