Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3 ADBI4441.

23

1. Saat ini telah berkembang di Indonesia Lembaga keuangan dengan berbasis teknologi
yang dikenal sebagai Perusahaan Fintech.
A. Jelaskan jenis-jenis Fintech yang berkembang di Indonesia dan berikan contoh
masing-masing.
a. Crowdfunding, sebuah bentuk penggalangan dana yang dilakukan
melalui dunia maya untuk melakukan pembiayaan terhadap projek
tertentu. Dana yang digunakan dalam hal ini merupakan dana bersama
milik beberapa orang yang berpartisipasi. Saat ini, crowdfunding
merupakan salah satu jenis fintech yang banyak dikenal dan digemari
oleh masyarakat.

Contoh nyata dari urun dana tersebut yang cukup banyak mendapat
perhatian di Indonesia adalah Benihbaik.com. Selain itu, ada juga
contoh crowdfunding lainnya seperti Kitabisa.com atau
Gandengtangan.co.id.

b. Microfinancing Istilah ini mengacu pada layanan keuangan yang


khusus diberikan pada masyarakat kelas menengah ke bawah.
Tujuannya untuk membantu pemodalan pada usaha kecil agar dapat
berkembang lebih mudah. Salah satu perusahaan microfinancing yang
cukup ternama di Indonesia adalah Amarta. Melalui mekanisme
microfinancing ini, pengusaha mikro dapat memperoleh pinjaman
modal lebih mudah, sehingga usahanya dapat berkembang dengan
optimal.
c. Digital Payment System atau merupakan layanan pembayaran yang
dilakukan secara digital atau online. Contoh perusahaan fintech jenis
ini adalah penyedia layanan untuk pembayaran listrik, pulsa, kartu
kredit dan sebagainya secara online.

Beberapa bisnis digital payment system yang cukup terkenal


saat ini di Indonesia adalah OVO, GoPay, Dana, dan LinkAja. Dengan
sistem tersebut, ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan
penggunanya, mulai dari cara yang lebih praktis hingga biaya yang
lebih bersahabat.

B. Berikan analisis saudara untuk memutuskan apakah keberadaan perusahaan


fintech akan mengganggu stabilitas Lembaga keuangan lain yang telah lebih
dahulu berkembang di Indonesia?

Keberadaan perusahaan fintech di Indonesia telah membawa


perubahan signifikan dalam industri keuangan. Namun, apakah keberadaan
mereka akan mengganggu stabilitas lembaga keuangan lain yang telah lebih
dahulu berkembang?

Keuntungan Perusahaan Fintech

Perusahaan fintech menawarkan berbagai layanan keuangan yang


inovatif dan mudah diakses, seperti pinjaman online, pembayaran digital, dan
investasi peer-to-peer. Keberadaan mereka memberikan beberapa keuntungan,
antara lain:

1. Aksesibilitas: Fintech memungkinkan individu dan bisnis kecil untuk


mengakses layanan keuangan yang sebelumnya sulit dijangkau melalui
lembaga keuangan tradisional.
2. Efisiensi: Proses digital yang digunakan oleh perusahaan fintech
memungkinkan transaksi yang lebih cepat dan biaya yang lebih rendah
dibandingkan dengan lembaga keuangan tradisional.
3. Inovasi: Fintech sering kali mendorong inovasi dalam industri
keuangan dengan menghadirkan solusi baru dan teknologi yang dapat
meningkatkan pengalaman pengguna.

Potensi Gangguan terhadap Stabilitas Lembaga Keuangan

Meskipun perusahaan fintech memberikan keuntungan, ada beberapa potensi


gangguan terhadap stabilitas lembaga keuangan yang telah lebih dahulu berkembang:

1. Persaingan: Keberadaan perusahaan fintech dapat menciptakan persaingan


yang lebih ketat bagi lembaga keuangan tradisional. Hal ini dapat memaksa
lembaga keuangan untuk beradaptasi dan meningkatkan layanan mereka.
2. Risiko Keuangan: Beberapa perusahaan fintech mungkin tidak tunduk pada
regulasi yang sama dengan lembaga keuangan tradisional. Hal ini dapat
meningkatkan risiko keuangan jika terjadi kegagalan atau penyalahgunaan
dana.
3. Ketidakseimbangan Informasi: Fintech sering kali mengumpulkan dan
menganalisis data pengguna untuk menawarkan layanan yang lebih baik.
Namun, jika data ini jatuh ke tangan yang salah, dapat mengancam privasi dan
keamanan pengguna.

Regulasi dan Kolaborasi

Demi menjaga stabilitas lembaga keuangan dan meminimalkan risiko, regulasi


yang tepat diperlukan. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan beberapa regulasi
untuk mengawasi perusahaan fintech dan melindungi konsumen.

Selain itu, kolaborasi antara perusahaan fintech dan lembaga keuangan


tradisional juga dapat menguntungkan kedua belah pihak. Lembaga keuangan dapat
memanfaatkan teknologi dan inovasi fintech, sementara perusahaan fintech dapat
memanfaatkan keahlian dan jaringan lembaga keuangan.

Kesimpulan

Keberadaan perusahaan fintech di Indonesia memberikan keuntungan dalam


hal aksesibilitas, efisiensi, dan inovasi. Namun, ada potensi gangguan terhadap
stabilitas lembaga keuangan yang telah lebih dahulu berkembang. Regulasi yang tepat
dan kolaborasi antara fintech dan lembaga keuangan tradisional dapat membantu
menjaga stabilitas dan meminimalkan risiko.

2. Jelaskan fungsi kebijakan fiskal dan kebijakan moneter bagi perekonomian di


Indonesia!
Kebijakan moneter dan fiskal merupakan dua instrumen penting dalam
mengatur perekonomian suatu negara. Keduanya memiliki peran yang berbeda namun
saling terkait dalam mengendalikan inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas
keuangan.
Kebijakan Fiskal, di sisi lain, merujuk pada langkah-langkah yang diambil
oleh pemerintah terkait pengeluaran dan pendapatan publik. Kebijakan fiskal
bertujuan untuk mengendalikan aktivitas ekonomi melalui perubahan dalam anggaran
belanja, pajak, dan subsidi.
Kebijakan Moneter mengacu pada tindakan yang diambil oleh bank sentral
suatu negara untuk mengatur jumlah uang beredar dan suku bunga guna mencapai
tujuan-tujuan ekonomi tertentu. Tujuan utama kebijakan moneter adalah menjaga
stabilitas harga (mengendalikan inflasi) dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang
seimbang.

Kebijakan moneter dan fiskal memiliki peran vital dalam mengatur


perekonomian suatu negara. Keduanya saling melengkapi dalam mencapai tujuan-
tujuan ekonomi yang diinginkan, seperti menjaga stabilitas harga, mendorong
pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan lapangan kerja. Dengan memahami
perbedaan dan contoh penerapannya, kita dapat lebih menghargai kompleksitas dan
dampak dari kedua jenis kebijakan ini dalam mempengaruhi kehidupan ekonomi
sehari-hari.

SUMBER

Adiningsih, Sri. 2012. Koordinasi Kebijakan Fiskal dan Moneter, Tantangan Ke Depan,
Kumpulan Jurnal BI , Kanisius, Jakarta.

Yulia, Indrawati. 2007: interaksi kebijakan fiskal dan moneter di Indonesia. Universitas
Indonesia (UI).

Wicaksono, B. A., dan Krisnadi, I. (2018). Analisis Pengembangan Strategi Bisnis


Perusahaan Fintech Di Indonesia (Studi Kasus pada PT. Amartha Mikro Fintek).
Manaj. Telekomun. Univ. Indones, 1-8.

Anda mungkin juga menyukai