NIM : 212023
Sumber :
1. https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/10468,
2. https://media.neliti.com/media/publications/319748-financial-technology-fintech-di-indonesi-
62075377.pdf,
3. https://www.kominfo.go.id/content/detail/9715/fintech-instrumen-kolaboratif-untuk-capai-
pembangunan-inklusif-berkelanjutan-dan-berkeadilan/0/artikel_gpr,
Resume
Landasan hukum mengenai pelaksanaan teknologi finansial di Indonesia diatur dalam
Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/12/PBI/2017 Tentang Penyelenggaraan Teknologi
Finansial. Menurut peraturan tersebut, adanya undang-undang yang mengatur tentang teknologi
finansial berlandaskan pada perkembangan teknologi dan sistem informasi yang terus melahirkan
berbagai inovasi, khususnya yang berkaitan dengan teknologi finansial untuk memenuhi
berbagai kebutuhan masyarakat dan dapat membawa manfaat bagi masyarakat. Teknologi
finansial wajib selalu dimonitor dan dan dikembangkan untuk mendukung terciptanya stabilitas
moneter, stabilitas sistem keuangan, serta sistem pembayaran yang efisien, lancar, dan andal.
Bank Indonesia sebagai bank sentral wajib selalu memberi respon terhadap kemajuan teknologi
agar sinkron, harmonis, dan selalu terintegrasi dengan kebijakan Bank Indonesia lainnya seperti
pelaksanaan pemrosesan transaksi pembayaran dan gerbang pembayaran nasional (national
Payment Gateway) serta perlu dikoordinasikan dengan otoritas terkait.
FinTech merupakan salah satu alternatif berinvestasi yang menghadirkan pilihan untuk
mempunyai keinginan untuk mengakses layanan jasa keuangan secara praktis, efisien, nyaman,
dan ekonomis. Keberadaan FinTech sangat memengaruhi gaya hidup masyarakat ekonomi.
Perpaduan antara efektivitas dan teknologi memiliki dampak positif bagi masyarakat pada
umumnya.
1. Crowdfunding
Crowdfunding atau penggalangan dana merupakan salah satu model FinTech yang sedang
populer di berbagai negara, termasuk Indonesia.
2. Microfinancing
Microfinancing adalah salah satu layanan FinTech yang menyediakan layanan keuangan bagi
masyarakat kelas menengah ke bawah untuk membantu kehidupan dan keuangan mereka sehari-
hari.
Jenis ini lebih dikenal sebagai FinTech untuk peminjaman uang. FinTech ini membantu
masyarakat yang membutuhkan akses keuangan untuk memenuhi kebutuhan. Dengan FinTech
ini, konsumen dapat meminjam uang dengan lebih mudah untuk memenuhi berbagai kebutuhan
hidup tanpa harus melalui proses berbelit-belit yang sering ditemui di bank konvensional.
4. Market Comparison
Dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan yang dilakukan oleh Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) pada 2016 menunjukkan bahwa Indeks Literasi Keuangan sebesar 29,66
persen dan Indeks Inklusi Keuangan sebesar 67,82 persen. Merespons hal tersebut, pemerintah
akan terus mendorong dan melaksanakan program literasi dan inklusi keuangan agar target
Indeks Inklusi Keuangan yang dicanangkan pemerintah melalui Peraturan Presiden (Perpres)
Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusi (SNKI) sebesar 75 persen,
dapat dicapai pada 2019.