Anda di halaman 1dari 7

23++ Pertanyaan dan Jawaban Materi Kuliah 

Pengantar Ilmu Hukum (PIH)

1. Apa Perbedaan Pandangan Hukum Aliran Naturalisme dan Positivisme?

Naturalisme Positivisme

Hukum adalah aturan yang muncul karna ada masyarakat, Hukum adalah produk kekuasaan formal (penguasa).
bukan karna dibuat oleh suatu kekuasaan.

Sanksi bukan hal yang esensial dalam hukum alam. Aturan hukum selalu terikat dengan sanksi.
Apabila ga bersanksi, maka bukan hukum.

Esensi aturan hukum adalah pencerminan dari moral. Ga membahas keadilan ato nilai-nilai moral.

Selengkapnya…  

2. Apa Hubungan Hukum dan Kebiasaan?

Kebiasaan adalah peraturan ato adat yang secara resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh
penguasa atau pemerintah. Kebiasaan adalah salah 1 sumber hukum yang ada dalam kehidupan sosial
masyarakat dan dipatuhi sebagai nilai-nilai yang hidup yang positif.
Tapi…
… ga  semua kebiasaan itu mengandung hukum yang adil dan mengatur tata kehidupan masyarakat
sehingga ga semua kebiasaan bisa dijadiin hukum.
Lalu…
Selengkapnya…

3. Apa Defenisi Hukum Menurut Austin?

Hukum adalah perintah penguasa. Jadinya hukum dipisahkan dari moral, kebiasaan dan unsur-unsur lain
yang ga dapat ditentukan. Austin memberikan batasan yang sempit terhadap hukum.

Perbedaan pandangan dengan pendapat diatas  adalah…


Selengkapnya…

4. Apa Aja  Pengertian Hukum Menurut Para Ahli?

Berikut beberapa diantaranya, selengkapnya silahkan main ke 27++ Pengertian Hukum Menurut Para
Ahli

Menurut Ahli Hukum Luar Indonesia


1. Allen
Hukum secara umum adalah suatu usaha untuk menegakkan suatu keadilan dalam pihak yang harus
dibedakan.

2. Aristoteles
Hukum ga hanya berarti kumpulan aturan yang dapat mengikat dan berlaku pada masyarakat saja, tapi
juga berlaku pada hakim itu sendiri. Dengan kata lain hukum ga diperuntukan dan ditaati oleh
masyarakat saja, tapi juga wajib dipatuhi oleh pejabat negara.

Menurut Ahli Hukum Indonesia

1. Abdulkadir Muhammad
Hukum adalah segala peraturan baik tertulis maupun ga tertulis yang memiliki sanksi tegas terhadap
pelanggarannya.

2. Abdul Wahab Khalaf


Hukum adalah tuntutan Allah berkaitan dengan perbuatan orang yang telah dewasa menyangkut
perintah, larangan dan kebolehannya untuk melaksanakan ato  meninggalkannya.

5. Gimana Antinomi Keadilan dan Kepastian Hukum Dengan Tujuan Hukum?

Kepastian hukum merujuk pada keadilan komutatif, yang memandang semua orang sama di mata
hukum. Sedangkan keadilan merujuk pada keadilan distributiva, yang memandang setiap orang ga sama
di mata hukum, bersifat proporsional. Karna  antara kepastian hukum dan keadilan ga dapat diterapkan
secara bersama-sama. Jika kita mengedepankan kepastian hukum, maka tergeserlah keadilan, begitu
juga sebaliknya.

Contoh
Penggusuran terhadap PKL yang berjualan diatas trotoar.
Berdasarkan rasa keadilan rakyat, adanya para pedagang kaki lima yang berjualan di trotoar tentu
merupakan suatu hal yang dapat dimaklumi oleh masyarakat.
Karna walaupun mereka udah berjualan di tempat yang bukan semestinya.
Tapi…
…adanya mereka tetap berjualan adalah ga lebih oleh suatu keterpaksaan yaitu memenuhi kebutuhan
hidup yang besar di tengah beban kemiskinan yang begitu berat. Tapi karna apa yang dilakukan para PKL
tersebut melanggar peraturan perundang-undangan.
Maka tetep aja harus digusur.

Baca Juga
7++ Pertanyaan dan Jawaban Hukum Perbankan
15++ Pertanyaan dan Jawaban Hukum Tata Negara

6. Apakah Perbedaan Keberlakuan Empiris dan Keberlakuan Evaluatif?

Keberlakuan Empiris
Kalo keberlakuan empiris tidak melihat isi norma tersebut. Asal norma tersebut terlihat dipatuhi, maka
norma tersebut efektif.
Contoh
Seorang pengendara sepeda motor menaati rambu lalu lintas, yang biasanya dia sering melanggar. Dia
menaati karna waktu itu ada aparat polisi yang berjaga, takut kena tilang.

Keberlakuan Evaluatif
Sedangkan keberlakuan evaluatif secara empiris itu dilihat dari isinya terlebih dahulu. Masyarakat
menerima, setuju dan akhirnya melakukan isi norma itu.

Contoh
Seorang pengendara sepeda motor menaati rambu lalu lintas.
Karna dia menerima bahwa tujuan adanya rambu lalu lintas itu baik, demi keselamatan
pengendara/pengguna jalan dan ketertiban jalan.

7. Apakah Tujuan Hukum?

Tujuan hukum adalah mencapai damai sejahtera.


a. Untuk
Untuk wujudin damai sejahtera perlu pengaturan yang adil, yaitu pengaturan yang didalamnya terdapat
kepentingan yang dilindungi secara seimbang.
b. Supaya
Supaya setiap orang dapat bagiannya.
Pengaturan yang adil itu terkait keadilan distributif menurut Aristoteles.
Hal ini menuntut kalo setiap orang mendapat apa yang menjadi haknya. Hak ini ga sama untuk setiap
orang tergantung pada kekayaan, kelahiran, pendidikan, kemampuan, dsb. Bersifat proporsional.

8. Apa Kaitan Peristiwa Hukum, Hubungan Hukum, Hak, Kewajiban, dan Akibat Hukum?

Peristiwa hukum adalah peristiwa yang membawa akibat hukum, dimana


menimbulkan hak dan kewajiban terhadap subyek hukum. Hubungan antara subyek hukum tersebut
dinamakan hubungan hukum.

Contoh
Seorang pria menikahi seorang wanita.
1. Peristiwa hukum
Peristiwa perkawinan tersebut disebut peristiwa hukum.
2. Hak dan Kewajiban
Kemudian peristiwa tersebut menimbulkan akibat hukum yakni hukum perkawinan dimana timbul hak
dan kewajiban bagi suami maupun istri.
3. Hukum Hukum
Hubungan antar suami istri dalam rangka pemenuhan hak dan kewajiban ini dinamakan hubungan
hukum.

9. Apa Artinya “Esensi Aturan Hukum adalah Pencerminan Moral”?

1. Hal yang nentuin kalo suatu aturan itu adalah aturan hukum ato bukan adalah isi aturan itu sendiri.
2. Aturan itu nunjukin prinsip moral ato ga.
3. Ga peduli aturan itu dibuat oleh siapapun.
a. Dibuat penguasa
b. Ciptaan hakim
c. Tumbuh dan berkembang dalam masyarakat

Jika isi aturan itu ga nunjukin prinsip-prinsip moral, aturan itu ga  bisa dibilang sebagai hukum
Sepanjang isi aturan itu nunjukin prinsip-prinsip moral, aturan itu bisa dibilang sebagai hukum.
Pancaran prinsip-prinsip moral ada dalam kerangka fungsi eksistensial manusia.

Baca Juga
8++ Pertanyaan dan Jawaban Ilmu Negara
8++ Pertanyaan dan Jawaban Hukum Agraria

10. Apa Teori Tujuan Hukum Menurut John Locke?

Menurut John Locke…


…tujuan hukum adalah memelihara hak-hak alamiah yang udah ada pada masa status naturalis. John
Locke melukiskannya sebagai Paradise lost, suatu keadaan yang damai, tentram, saling menolong, dan
terlindungi. Tujuan inilah yang harus menjadi acuan bagi legislator.

Tujuan hukum menurut Locke adalah antitesis dari teori tujuan hukum menurut Thomas Hobbes,
meskipun keduanya sama-sama merupakan teori yang sifatnya spekulatif.

Menurut Locke tujuan hukum ga lagi untuk ciptain ketertiban seperti yang sampein sama Hobbes.


Tujuan hukum menurut Locke adalah memelihara hak, hak alamiah (hak hidup, hak atas kebebasan, hak
milik,dsb) yang telah ada pada masa status naturalis.

Thomas Hobes dan John Locke mengemukakan teori yang sifatnya spekulatif, berpangkal dari situasi
status naturalis dan status civilis.

11. Apa Tujuan Hukum?

Tujuan Hukum Menurut Teori Hukum

1. Teori Etis (Teori Keadilan)


a. Dikaji dari sudut pandang falsafah hukum dan berdasarkan etika…
b. Tujuan hukum ditentuin sama keyakinan kita yang etis tentang yang adil dan ga adil.
c. Tujuan hukum menurut teori etis adalah semata-mata mencapai keadilan dan memberikannya kepada
setiap orang yang punya hak.

2. Teori Kegunaan/ Kemanfaatan (Teori Utilities/ Eudaemonistis)


a. Tujuan hukum adalah kasih manfaat (faedah) yang sebesar-besarnya bagi masyarakat>
b. Hukum diatas kepentingan pribadi ato golongan.
c. Hukum bertujuan menjamin kebahagian yang terbesar bagi manusia dalam jumlah sebanyak
banyaknya (the greatst good the greatst number). 
d. Pada hakikatnya, tujuan hukum adalah untuk kasih manfaat dalam menghasilkan kebahagian
(kesenangan) yang terbesar bagi jumlah orang yang terbanyak.
e. Penganut teori ini adalah Jeremy Bentham.

3. Teori Kepastian Hukum (Yuridis formal/Campuran)


a. Dikaji dari sudut pandang Hukum normatif
b. Tujuan hukum adalah menjaga kepentingan setiap orang biar ga diganggu haknya. 
12. Apa Perbedaan Antara Argumentum Per Analogiam dan Interprestasi Ekstentif? Apa Contoh nya?

a. Argumentum per analogiam


Argumentum per analogiam berdasarkan fakta hukum. Dengan metode ini peristiwa yang serupa,
sejenis atau mirip dengan yang diatur dalam undang-undang dapat diperlakukan sama.

Contoh
“Penjualan” di pasal 1576 KUH Perdata. Penjualan barang yang disewakan ga  memutus sewa menyewa
kecuali apabila telah diperjanjikan. Pasal ini khusus penjualan barang.
Tapi… gimana bila seseorang menghibahkan rumah miliknya kepada oranglain sedangkan rumah itu
dalam keadaan disewakan kepada pihak ketiga ( ga diatur dalam KUH Perdata ). Dengan analogi
pengertian “menjual” dalam ketentuan khusus pasal 1576 KUH Perdata dijadiin umum sehingga
termasuk meliputi setiap bentuk peralihan hak termasuk hibah.

b. Interprestasi ekstentif
Interprestasi ekstentif berdasarkan aturan hukum. Metode ini dengan memperluas batas-batas yang
ditetapkan oleh interpretasi garamatikal.

Contoh
Kata “menjual” dalam 1576 KUH Perdata ditafsirkan ga  hanya jual beli saja, tapi juga “peralihan” atau
“pengasingan”.

14. Apakah Interpretasi Otentik Dapat Digolongkan Salah Satu Metode Penemuan Hukum?

Dalam proses penemuan hukum, hakim dapat memilih metode intepretasi yang ada apabila aturan
hukum yang ada ga jelas.
Interpretasi otentik ga bisa digolongin dalam metode penemuan hukum…
Karna…
…interpretasi otentik bukanlah metode penemuan hukum oleh hakim, melainkan penafsiran oleh
pembentuk undang-undang (UU). Interpretasi otentik merupakan penjelasan undang-undang dan
terdapat dalam teks UU dan bukan Tambahan Lembaran Negara.

15. Apa Perbedaan Pengertian Sumber Hukum, Asas Hukum, Aturan Hukum, Norma Hukum? Apa
Contoh?

Sumber hukum adalah sumber tempat orang-orang mengetahui hukum atau tempat dimana suatu
hukum diambil.
Asas hukum adalah nilai-nilai yang mendasari kaidah-kaidah hukum.
Aturan hukum adalah bentuk dari suatu pernyataan, bisa tertulis maupun tidak tertulis.          Norma
hukum adalah arti dari suatu pernyataan.

Contoh
Sumber hukum : masyarakat
Asas hukum : asas legalitas.
Aturan hukum : Pasal 1 ayat 1 KUHP aturan hukum (dalam bentuk tertulis)
Norma hukum : norma larangan.
Dilarang memidana orang tanpa aturan hukum terlebih dahulu.
16. Kenapa Dalam Perkara Pidana, Hakim Ga Boleh Pake Argumentum Per Analogiam Tapi Boleh
Inteprestasi Ekstentif?

Karna dalam interpretasi ekstentif masih tetap berpegang pada aturan hukum, sedangkan argumentum
per analogiam tidak berpegang pada aturan yang ada, melainkan pada inti, rasio dari aturan hukum.
Karna itu bertentangan dengan asas legalitas (Pasal 1 ayat 1 KUHP), sebab asas ini mengharuskan
adanya suatu aturan sebagai dasar.

Larangan untuk menggunakan penafsiran secara analogi dalam hukum pidana dimaksudkan untuk
mencegah timbulnya suatu ketidakpastian hukum bagi masyarakat.

17. Interpretasi Mana yang Paling Tepat Diterapkan Dalam Suatu Kasus?

Ga ada prioritas pada metode interpretasi hukum mana yang paling tepat untuk diterapkan dalam suatu
kasus. Pemilihan metode interpretasi hukum ga pernah dijumpai dalam suatu aturan hukum tertentu.
Metode interpretasi hukum sering digunakan secara bersama-sama sehingga batasannya tidak dapat
ditarik tajam. Pilihan metode interpretasi merupakan otonomi hakim dalam penemuan hukum. Hakim
menjatuhkan pilihan berdasarkan pertimbangan metode manakah yang paling meyakinkan dan hasilnya
yang paling memuaskan.

18. Perbedaan Hukum dan Moral Sehingga Muncul Hukum Positif dan Moral Positif Menurut
Analitical/Imperative Jurisprudence (John Austin)? Contoh?

Hukum positif adalah keseluruhan kaidah dan nilai yang dibuat oleh penguasa lewat proses legislasi
oleh legal drafter yang berlaku dalam suatu masyarakat.
Contoh : KUHP.

Moral positif adalah keseluruhan kaidah dan nilai yang berkenaan dengan ikhwal baik atau perbuatan
baik, manusia yang berlaku di masyarakat tertentu.
Contoh : pasangan yang belum menikah dilarang berhubungan badan.

19. Perbedaan Antara Asas Hukum dan Norma Hukum Dalam Pengambilan Keputusan?

Salah satu perbedaan antara asas hukum dan kaidah/norma hukum dalam pengambilan keputusan, asas
hukum ga punya karakter “alies of niet” sedangkan kaidah/norma hukum memiliki karakter tersebut.
a. Asas hukum tidak berkarakter “ alles of niets”
Asas hukum ga berkarakter “ alles of niets” (semua ato ga sama sekali ). Bahwa terhadap kejadian yang
sama dapat diterapkan berbagai asas hukum, yang semuanya memainkan peranan pada interpretasi
aturan-aturan yang dapat diterapkan.
b. Norma hukum berkarakter alles of niets
Norma hukum berkarakter alles of niets. Bahwa norma atau kaidah hukum tidak membuka
kemungkinan bahwa pada waktu yang bersamaan terdapat suatu aturan hukum lain yang dapat
diterapkan terhadap kejadian itu.
Contoh
Pasal 362 KUHP yang memiliki unsur-unsur : mengambil, barang, milik orang lain, dsb.
Apabila ga memenuhi 1 unsur, ga berarti melanggar.

20. Apa Perbedaan Pendekatan Empirik Dengan Pendekatan Empirik Dalam Ilmu Sosial?
Pragmatic Legal Realism sebenarnya juga pake pendekatan empirik.
Pendekatan empirik yang dipake pada pragmatic legal realism adalah bukan melalui praktek masyarakat
( perilakunya ), namun melalui praktek-praktek di masyarakat yang udah dibingkai dalam suatu putusan
pengadilan. Sedangkan pendekatan empirik dalam ilmu sosial ditekankan pada perilaku masyarakat.

Baca Juga
Mural Isi Kritik? Hukumnya Gimana?
Gimana Caranya Hindari Kekerasan Seksual Online untuk Kaum Wanita?

21. Gimana Pandangan Historical Jurisprudence (Von Savigny) Terhadap Pembaharuan Hukum yang
Dilakukan Legal Drafter?

Pembaharuan hukum (legal reform) adalah tindakan mengganti hukum yang lama dengan hukum yang
baru sesuai dengan yang direncanakan.

Pandangan historical jurisprudence (Von Savigny) terhadap pembaharuan atau perubahan


hukum ga butuh legal drafter. Sebab legal drafter yang dalam pembentukan undang-
undang ga menggali jiwa rakyat, sehingga produk hukum yang dihasilkan berpeluang besar akan
bertentangan dengan kehendak rakyat. Pembaharuan/perubahan hukum seharusnya dilakukan oleh
seorang ahli hukum, yang tetap berlandaskan jiwa rakyat dalam bangsa tersebut.

22. Apakah Dengan Melakukan Interpretasi Justru Ga Memberikan Kepastian Hukum?

Dalam penemuan hukum ga ada prioritas pada salah satu metode interprestasi yang digunakan dalam
menyelesaikan perkara, sehingga dimungkinkan antara hakim yang satu dan yang lain hasilnya berbeda.

Interpretasi ga bisa dibilang ga kasih kepastian hukum. Sebab interpretasi berdasarkan aturan hukum


yang sudah ada. Meskipun hasil interpretasihasilnya bervariatif, tapi tujuannya untuk memperjelas
aturan hukum untuk mencari perlindungan hukum yang tepat sehingga bisa diterapkan dalam masalah
hukum yang riil.

Anda mungkin juga menyukai