Anda di halaman 1dari 2

NAMA : ERWIN SYAH

NIM : 044204997
MATA KULIAH : ISIP4130
UNIVERSITAS TERBUKA

1. Pada hakikatnya, sumber hukum dibagi menjadi sumber hukum materiil dan sumber hukum
formil. Sumber hukum materiil merupakan faktor-faktor yang dianggap dapat membantu
pembentukan hukum. Coba jelaskan menurut analisis saudara disertai contoh.

Jawaban :

Pada dasasrnya, sumber hukum material adalah keyakinan atau perasaan hukum individu dan
pendapat umum yang menentukan isi hukum. Dengan demikian, keyakinan atau
perasaan hukum individu atau selaku anggota masyarakat dan juga pendapat umum yang
merupakan faktor faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan hokum

Contoh :

Sumber hukum materil ini merupakan faktor yang mempengaruhi materiisi dari aturan-aturan
hukum atau tempat dari mana materi hukum itu diambil untuk membantu pembentukan
hukum sebagai contoh hukum yang mendidik . & faktor tersebut adalah faktor idiil dan faktor
kemasyarakatan.

 Faktor idiil

Faktor Idiil adalah patokan-patokan yang tetap mengenai keadilan yang harus ditaati oleh
para pembentuk ataupun para pembentuk hukum yang lain dalam melaksanakan tugasnya.

 Faktor kemasyarakatan

Faktor kemasyarakatan adalah hal-hal yang benar-benar hidup dalam masyarakat dan
tunduk pada aturan aturan yang berlaku
sebagai petun!uk hidup masyarakat yang bersangkutan. Contohnya struktur ekonomi,
kebiasaan, adat istiadat, dan lain-lain. faktor-faktor kemasyarakatan yang mempengaruhi
pembentukan hukum yaitu:

1. Stuktural ekonomi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat antara lain: kekayaan alam,


susunan geologi, perkembangan-perkembangan perusahaan, dan pembagian kerja.
2. Kebiasaan yang telah membaku dalam masyarakat yang telah berkembang dan pada tingkat
tertentu ditaati sebagai aturan tingkah laku yang tetap.
3. Hukum yang berlaku.
4. Tata hukum negara-negara lain.
5. Keyakinan tentang agama dan kesusilaan.
6. Kesadaran hukum
2. Hans Kelsen mendefinisikan hukum tidak lain merupakan suatu kaidah ketertiban yang
menghendaki orang menaatinya sebagaimana seharusnya. Berikan pendapat saudara
mengenai pernyataan di atas

Jawaban :

Pendapat saya mengenai pernyataan pada soal di atas yaitu Hans Kelsen dalam ajaran hukum
murninya tidak memberikan tempat untuk unsur sosiologis. Dalam hal ini ia hanya
memandang hukum tersebut sebagai SollenKategori dan bukan sebagai seinskategori. Artinya
ia hanyalah memandang hukum sebagai Sollen Yuridis yang terlepas dari Das Sein kenyataan
sosial.

Penjelasan:

Konsepsi Hukum Murni Hans Kelsen tidak memberi tempat berlakunya hukum alam, ia
menghindari dari soal penilaian dan juga memberi tempat bagi hukum kebiasaan yang
berkembang dimasyarakat.

Ia mendefinisikan Hukum tersebut tidak lain merupakan kaidah ketertiban yang menghendaki
orang mentaatinya sebagaimana seharusnya. Hans Kelsen juga ingin membersihkan ilmu
hukum dari anasir-anasir yang bersifat nonhukum, ia menolak jika masalah keadilan dijadikan
bagian dari pembahasan dalam ilmu hukum. Ia hanya ingin menerima hukum apa adanya
sebagaimana mestinya.

3. Saat ini mulai berkembang paradigma hukum progresif yang mendobrak pemikiran
formalistik dan legalistik dari penegak hukum terutama hakim. Berikan opini saudara
tentang paradigma hukum progresif tersebut

Jawaban :

Berikan opini tentang paradigma hukum progesif dan konsekuensinya jika di


implementasikan oleh haikim pada kasus nenek minah. Jadi paradigma hukum progesif ialah
sebuah gagasan yang ditujukkan kepada aparatur penegak hukum terutama kepada hakim agar
tidak terbelenggu kepada positivisme hukum yang selama ini banyak memberikan
ketidakadilan kepada pencari keadilan dalam menengakkan keadilan. Jadi, konsekuensi yang
di dapatkan apabila pemikiran ini di implementasikan oleh hakim pada kasus nenek minah itu
dirasa pas karena kasus pencurian yang dilakukan nenek minah tidak sebanding dengan apa
yang sudah nenek minah lakukan. Nenek minah hanya mencuri 3 butir kakao di perkebunan
tetapi ia di vonis 1 bulan penjara dan 3 bulan percobaan. Ini sangat terlihat bahwa hukum
pidana yang di jatuhkan tidak setimpal. Oleh karena itu, diperlukan paradigma hukum progesif
dalam kasus ini agar aparat penegak hukum tidak terlalu kaku dalam menegakkan keadilan.

Pembahasan

Paradigma Hukum Progesif muncul sebab dilatarbelakangi oleh keadaan hukum di Indonesia
pasca reformasi yang tidak kunjung ideal dalam mencapai hukum yang mensejahterakan
masyarakat. Paradigma hukum progesif ini digagas oleh begawan hukum bernama Prof. Dr.
Satjipto Rahardjo.

Anda mungkin juga menyukai