Anda di halaman 1dari 2

Nama : Syamsuandi

Nim : 043125899
Prodi : Ilmu Administrasi Negara
UPBJJ : Makassar

Tugas 2 Pengantar Ilmu Hukum


Soal
1. Pada hakikatnya, sumber hukum dibagi menjadi sumber hukum materiil dan sumber hukum
formil. Sumber hukum materiil merupakan faktor-faktor yang dianggap dapat membantu
pembentukan hukum. Coba jelaskan menurut analisis saudara disertai contoh.
2. Hans Kelsen mendefinisikan hukum tidak lain merupakan suatu kaidah ketertiban yang
menghendaki orang menaatinya sebagaimana seharusnya. Berikan pendapat saudara mengenai
pernyataan di atas dihubungkan dengan kasus nenek Minah!
3. Saat ini mulai berkembang paradigma hukum progresif yang mendobrak pemikiran formalistik
dan legalistik dari penegak hukum terutama hakim. Berikan opini saudara tentang paradigma
hukum progresif tersebut dan apa konsekuensinya jika pemikiran tersebut diimplementasikan
oleh hakim pada kasus nenek Minah? Jelaskan.

Jawaban
1. Sumber hukum materiil adalah tempat atau asal mula dari mana hukum itu diambil. Sumber
hukum materiil berkaitan erat dengan keyakinan atau perasaan hukum individu dan pendapat
umum yang menentukan isi hukum.
Keyakinan atau perasaan hukum individu (anggota masyarakat) dan pendapat hukum (legal
opinion) dapat menjadi sumber hukum materiil. Selain itu sumber hukum materiil bisa juga
berupa hal-hal yang mempengaruhi pembentukan hukum seperti pandangan hidup, hubungan
sosial dan politik, situasi ekonomi, corak, peradaban (agama dan kebudayaan) serta letak
geografis dan konfigurasi internasional.

2. Pernyataan Hans Kelsen yang berbunyi “hukum tidak lain merupakan suatu kaidah ketertiban
yang menghendaki orang menaatinya sebagaimana seharusnya” menurut pendapat saya atas
pernyataan tersebut, hukum diposisikan sebagai pedoman atas kegiatan dan perilaku dan
diharuskan bagi setiap orang untuk mentaatinya. Dalam contoh beberapa kasus, sudah terlihat
jelas dalam pelaksanaan penegakan hukum yang berlaku dalam beberapa kasus, semisal
Pencurian secara tidak sengaja dan telah mengakui perbuatannya tetap mendapat konsekuensi
hukum atas tindakannya sebagaimana hukum yang berlaku.

3. Paradigma hukum progresif yang digagas sang begawan hukum Prof. Dr. Satjipto Rahardjo
adalah sebuah gagasan yang fenomenal yang ditujukan kepada aparatur penegak hukum
terutama kepada sang Hakim agar supaya jangan terbelenggu dengan positivisme hukum yang
selama ini banyak memberikan ketidakadilan kepada yustisiaben (pencari keadilan) dalam
menegakkan hukum karena penegakan hukum merupakan rangkaian proses untuk menjabarkan
nilai, ide, cita yang cukup abstrak yang menjadi tujuan hukum. Tujuan hukum atau cita hukum
memulai nilai-nilai moral, seperti keadilan dan kebenaran. Nilai-nilai tersebut harus mampu
diwujudkan dalam realitas nyata. Eksistensi hukum diakui apabila nilai-nilai moral yang
terkandung dalam hukum tersebut mampu diimplementasikan atau tidak. Menurut pendapat
saya Paradigma Hukum progresif sangat baik diimplementasikan dalam penegakan hukum yang
berlaku sekarang khususnya pencari keadilan dari kaum rakyat jelata dimana mereka berharap
dapat memberikan hukuman seadil adilnya tanpa melihat formalistic maupun legalistik dan
mempertimbangkan nilai moral sehingga dapat memberikan keadilan kepada seluruh lapisan
masyarakat tanpa terkecuali.

Anda mungkin juga menyukai