Anda di halaman 1dari 2

NAMA : DIO RASOKI PURNAMA PANE

NIM : 048330222

UPBJJ : BENGKULU

Soal :

1. Pada hakikatnya, sumber hukum dibagi menjadi sumber hukum materiil dan sumber
hukum formil. Sumber hukum materiil merupakan faktor-faktor yang dianggap dapat
membantu pembentukan hukum. Coba jelaskan menurut analisis saudara disertai contoh.

Jawaban :

Sumber hukum materiil merupakan tempat dari mana materi hukum itu diambil. Misalnya
situasi sosial ekonomi, tradisi (pandangan keagamaan, kesusilaan), perkembangan internasional,
keadaan geografis. Atau secara singkatnya sumber hukum materiil adalah sumber hukum yang
diambil dari kebiasaan yang ada pada masyarakat. Namun tidak bisa langsung membentuk
hukum hanya dengan sumber hukum materiil saja, berbeda dengan sumber hukum formiil yang
kebalikan dari sumber hukum materiil. Meskipun demikian sumber hukum materiil merupakan
salah satu faktor yang sangat membantu pembentukan hukum, karena hukum materiil adalah
satu komponen yang tidak bisa dipisahkan dengan hukum formiil, karena nantinya hukum
materiil akan memuat tentang bagaimana cara menjalankan hukum formiil, contohnya di bagian
hukum pidana, hukum formiilnya adalah KUHP, dan hukum materiilnya adalah KUHAP,
adanya KUHAP sangat penting bagi hukum pidana, karena disana memuat tentang segala hal
mengenai pelaksanaan KUHP,

2. Hans Kelsen mendefinisikan hukum tidak lain merupakan suatu kaidah ketertiban yang
menghendaki orang menaatinya sebagaimana seharusnya. Berikan pendapat saudara
mengenai pernyataan di atas

Jawaban :

Saya setuju dengan pendapat diatas, karena pada kenyataannya memang benar bahwa hukum
adalah kaidah ketertiban, yang menghendaki orang menaatinya, karena pada dasarnya hukum
ada karena adanya manusia dan adanya keinginan untuk mengatur ketertiban, karena pada
dasarnya manusia memiliki kebutuhan, dan untuk memenuhi kebutuhan itu bukan tidak
mungkin, akan bergesekan dengan manusia lain, sehingga diperlukannya hukum, untuk
menghindari gesekan tersebut.
3. Saat ini mulai berkembang paradigma hukum progresif yang mendobrak pemikiran
formalistik dan legalistik dari penegak hukum terutama hakim. Berikan opini saudara
tentang paradigma hukum progresif tersebut

Jawaban :

Menurut saya teori tentang paradigma hukum progresif yang dicetuskan oleh Prof. Dr. Satjipto
Rahardjo ini sangat bagus jika terealisasikan dengan baik dalam sistem hukum Indonesia,
khususnya untuk hakim, karena selama ini hakim sering terbelenggu dengan positivisme hukum
yang selama ini banyak memberikan ketidakadilan kepada pencari keadilan dalam menegakkan
hukum oleh karena itu agar hakim tidak terbelenggu dengan positivisme hukum, karena
penegakan hukum merupakan rangkaian proses untuk menjabarkan nilai, ide, cita yang cukup
abstrak yang menjadi tujuan hukum. Tujuan hukum atau cita hukum memuat nilai-nilai moral,
seperti keadilan dan kebenaran. Nilai-nilai tersebut harus mampu diwujudkan dalam realitas
nyata. Eksistensi hukum diakui apabila nilai-nilai moral yang terkandung dalam hukum tersebut
mampu diimplementasikan atau tidak. Menurut Soerjono Soekanto, secara konsepsional inti dari
arti penegakan hukum terletak pada kegiatan menyerasikan hubungan nilai-nilai yang
terjabarkan di dalam kaidah-kaidah yang mantap dan mengejewantah sikap tindak sebagai
rangkaian penjabaran nilai tahap akhir, untuk menciptakan, memelihara dan mempertahankan
kedamaian pergaulan hidup ( Satjipto Rahardjo, 2009: vii)

Anda mungkin juga menyukai