Anda di halaman 1dari 6

HUKUM PROGRESIF

A. PENGERTIAN HUKUM PROGESIF


Kehadiran hukum progresif bukanlah sesuatu yang kebetulan,bukan sesuatu yang
lahir tanpa sebab dan juga bukan sesuatu yang jatuh dari langit langit.Hukum
progresif adalah bagian dari proses pencarian kebenaran (searcing for the truth)
yang tak pernah berhenti.

Pengertian hukum progresif itu sendiri adalah mengubah secara


cepat,melakukan pembalikan yang mendasar dalam teori dan praktis
hukum.pembebasan tersebut didasarkan pada prinsip bahwa hukum adalah
untuk manusia bukan sebaliknya dan hukum itu tidak ada untuk dirinya
sendiri,melainkan untuk sesuatu yang lebih luas yaitu untuk harga diri
manusia,kebahagian,kesejahteraan,dan kemulian manusia.

Menurut satjipto rahardjo mengatakan bahwa hukum progresif adalah


hukum yang melakukan pembebasan, baik dalam berfikir maupun bertindak
dalam hukum,sehingga manpu menbiarkan hukum itu mengalir saja untuk
menuntaskan tugasnya mengabdi kepada manusia dan kemanusian.jadi tidak ada
rekayasa atau keberpihakan dalam penegakan hukum,karna hukum bertujuan
untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi semua rakyat.

Beberapa pandangan model hukum menurut satjipto rahardjo :

1. Hukum menolak tradisi yurisprudensi analisis rechtsdogmatiek dan bebagai


paham atau aliran seperti realisme hukum,teori hukum alam,dan studi
hukum kritis.
2. Hukum menolak pendapat bahwa ketertiban (order) hanya bekerja melalui
institusi-institusi kenegaraan.
3. Hukum progresif ditunjukkan untuk melindungi rakyat kepda ideal hukum.
4. Hukum menolak status quo,serta tidak ingin menjadikan hukum sebagai
tehknologi yang tidak bernurani,melainkan suatu institusi yang bermoral.
5. Hukum adalah suatu institusi yang bertujuan mengantarkan manusia
kepda kehidupan yang adil,sejahtera dan menbuat manusia bahagia.
6. Hukum progresif adalah huku yang pro rakyat dan hukum yang pro
keadilan.
7. Asumsi dasar hukum progresif adalah bahwa hukum adalah manusia bukan
sebaliknya,hukum tidak ada untuk dirinya sendiri,melainkan sesuatu yang
lebih luas dan lebih besar.
8. Hukum bukan merupakan suatu institusiyang absolut dan final melainkan
sangat melainkan pada bergantung pada bagaimana manusia melihat dan
menggunakannya.
9. Hukum selalu berada dalam proses untuk terus menjadi (law as
process,law in the making).

Menurut satjipto rahardjo,penegakan hukum progresif adalah menjalankan


hukum hukum tidak hanya kata-kata hitam putih dari peraturan (according to the
letter) melainkan menurut semangat dan makna lebih dalam undang-undang
atau hukum (to very meaning) penegakan hukum tidak hanya kecerdasan
intelektual, melainkan dengan kecerdasan spiritual.

Prinsip-prinsip dasar hukum progresif sebagai berikut :

Asumsi dasar
Hukum untuk manusia bukan sebaliknya manusia untuk hukum
Hukum bukan institusi yang mutlak dan final,karena hukum selalu
berada dalam proses untuk terus menerus menjadi (law as process
law in the making)
Tujuan hukum
Untuk kesejahteraan dan kebahagian manusia
Spirit berupa
Pembebasan terhadap tipe ,cara berfikir,asas,dan teori yang selama
ini dipakai yang dominative(legalistif dan positivistik)
Arti progresivitas,yakni
Hukum selalu dalam proses menjadi (law in the making)
Hukum harus peka terhadap perubahan yang terjadi dimasyarakat
baik lokal,nasional,maupun global.
Menolak status quo manakala menimbulkan dekadensi,suasana
korup dan sangat merugikan kepentingan rakyat,sehingga
menimbulkan perlawanan dan pemberontakan yang berunjung pada
penafsiran yang progresif terhadap hukum.
Karakter meliputi :
Kajian hukum progresif berusaha mengalihkan titik berat kajian
hukum yang semula menggunakan optic hukum menuju keperilaku.
Hukum progresif secara sadar menempatkan kehadirannya dalam
hubungaan erat dengan manausia dan masyarakat.
Hukum progesif berbagi paham dengan legal realism karena hukum
tidak dipandang dari kacamata hukum itu sendiri,tetapi dilihat dan
dinilai dari tujuan social yang ingin dicapai dan akibat yang timbul
dari bekerjanya hukum.
Hukum progresif memiliki kedekatan dengan sociological
jurisprudence dari rescoe pound yang mengkaji hukum tidak sebatas
pada studi tentang perturan ,tetapi keluar dan melihat efek dari
hukum dan bekerjanya hukum.
Hukum progresif memiliki kedekatan dengan teori hukum
alam,karena perduli terhadap hal-hal yang metayuridis(keadilan)
Hukum progresif memiliki kedekatan dengan critical legal studies
(CLS)

Oleh karena itu hukum bukanlan untuk hukum ,maka hukum progresif
meninggalkan pradigma hukum rechtsdogmatiek.maka hukum progersif
merangkul beberapa aliran para filsuf hukum yang sepaham.diantaranya adalah
Nonet dan Selsznick yang berbicara tentang tipe hukumyang responsive,legal
realism dan freirestlehre,sociological jurisprudence dari roscoe pound juga
berbagi paham dengan aliran interssenjurisprudencz,teori-teori hukum alam dan
critical legal studies (CLS)
B. MENUJU PRADIGMA HUKUM PROGRESIF
Pradigama berasal dari bahasa inggris paradigmdari suku kata para yang
berarti disamping atau disebelah, dan kata dekynai yang berarti menperlihatkan
sehingga pradigma diartikan sebagai contoh atau pola

Chalmers menjelaskan beberapa karakteristik pradigma,diantaranya


sebagaaai berikut :

1. Tersusun oleh hukum-hukum dan asumsi-asumsi teoritis yang


dinyatakan secara eksplisit.
2. Mencakup cara-cara standar bagi penerapan hukum-hukum tersebut
dalam kondidisi empiris
3. Menpunyai teknik yang bias dipergunakan guna menjadikan hukum-
hukum tersebut dapat dioperasionalkan dalam tatanan empiris
4. Terdiri dari prinsip-prinsip metafisika yang memadu segala karya dan
karsa dalam lingkup pradigma yang dimaksud.
5. Memngandung beberapa ketentuan metodologis

Pada umumnya hukum Indonesia saat ini adalah positivisme,legalistic,yang


terlalu terpaku pada undang-undang,prosedur,birokratisme dan logika hukum
yang kaku.Dengan demikian ,bahwa komponen hukum yang terdapat dalam
pradigma hukum progresif pada intinya terdapat dari dua komponen,yaitu :

Peraturan
Komponen peraturan adalah segala hal yang bersifat mengikat yang
fungsinya kurang lebih bertujuan untuk mencapai tujuan-dari masyarakat.

Perilaku
Komponen perilaku dalam pradigma hukum progresif dapat qt lacak
pengaruhnya pada aliran realism hukum amerika.Aliran ini menekankan
pendapatnya bahwa hukum adalah generalisasi dari orang-orang yang
menjalankang hukum,lebih khusus lagi menunjuk pada profesi hakim.
Friedman membagi system hukum ke dalam tiga komponen,yaitu :

Struktur hukum
Substansi hukum
Kultur hukum

Terkait dengan komponen system hukum friedman maka terdapat berbagai


pilihan pradigma hukum dalam menjalankan system hukum,entah itu pradigma
hukum legalisme,progresivisme dan pradigma hukum lainnya.Manusia dalam
prdigma hukum progresif merupakan core dari hukum.

Menurut satjipto raharjo factor dari unsur manusia ini adalah symbol dari pada
unsur-unsur greget(compassion,empathy,sincerety,edication,commitment,dare
dan determination)

Menurut satjipto rahardjo mengatakan pradigma hukum progresif tidak


bergerak pada asas legalistic dogmatis,analitis positivistic,tetapi pada asas
sosiologis.hukum tidak mutlak digerakkan oleh hukum positif atau hukum
perundang-undangan saja,tetapi dia juga bergerak apada asas non formal .

C. KOMPNEN-KOMPONEN HUKUM PROGRESIF


Beberapa kekuatan hukum progresif yaitu :

1. Ada dalam ranah teoritis,keunggulan pradigma hukum progresif


dalam kontks ini adalah melihat hukum secara lebih menyeluruh
dan tajam jika dibandingkan dengan pradigma hukum yang lain
2. Berda dalam konteksfaktisitas hukum serta pilihan nilai yang coba
dicapai oleh pradigma hukum progresif,pradigma hukum progresif
memandang hukum sebagai bagian dari realitas social yang
kompleks,tidak steril dari pengaruh lain seperti misalnya politik.
3. Pradigma hukum progresif berada dalam aspek
metodologis,pradigma hukum progresif menganalisis hukum
secara lebih konfrensif dan lebih tajam menggunakan ilmu bantu
lainseperti sosiologi hukum,psikologi dan antropologi sehingga
pembacaan terhadap realitas hukum menjadi lebih baik.

Membangun sebuah system yang sesuai dengan visi budaya bangsa


Indonesia bukanlah pekerjaan mudah,system hukum Indonesia yang berpihak
pada kesejahteraan rakyat (substansial justice) melalui pradigma hukum
progresif.pradigma hukum legalistic yang saat ini menjadi maistrem hukum
Indonesia,tidak lagi manpu menbaca realitas hukum yang kompleks secara
optimal.

Kekuatan hukum progresif adalah kekuatan hukum yang menolak dan ingin
mematahkan keadaan status quo.menpertahankan status quo adalah menerima
normativitas dan system yang ada tanpa usaha untuk melihat aneka kelemahan
didalamnya, lalu bertindak mengatasi.kekutan hukum progresif akan mencari
berbagai cara guna mematahkan kekuatan status quo.ini dalah pradigma aksi
bukan peraturan.dengan demikian peraturan dan system bukan satu-satunya
yang menentukan .

Anda mungkin juga menyukai