Asumsi dasar
Hukum untuk manusia bukan sebaliknya manusia untuk hukum
Hukum bukan institusi yang mutlak dan final,karena hukum selalu
berada dalam proses untuk terus menerus menjadi (law as process
law in the making)
Tujuan hukum
Untuk kesejahteraan dan kebahagian manusia
Spirit berupa
Pembebasan terhadap tipe ,cara berfikir,asas,dan teori yang selama
ini dipakai yang dominative(legalistif dan positivistik)
Arti progresivitas,yakni
Hukum selalu dalam proses menjadi (law in the making)
Hukum harus peka terhadap perubahan yang terjadi dimasyarakat
baik lokal,nasional,maupun global.
Menolak status quo manakala menimbulkan dekadensi,suasana
korup dan sangat merugikan kepentingan rakyat,sehingga
menimbulkan perlawanan dan pemberontakan yang berunjung pada
penafsiran yang progresif terhadap hukum.
Karakter meliputi :
Kajian hukum progresif berusaha mengalihkan titik berat kajian
hukum yang semula menggunakan optic hukum menuju keperilaku.
Hukum progresif secara sadar menempatkan kehadirannya dalam
hubungaan erat dengan manausia dan masyarakat.
Hukum progesif berbagi paham dengan legal realism karena hukum
tidak dipandang dari kacamata hukum itu sendiri,tetapi dilihat dan
dinilai dari tujuan social yang ingin dicapai dan akibat yang timbul
dari bekerjanya hukum.
Hukum progresif memiliki kedekatan dengan sociological
jurisprudence dari rescoe pound yang mengkaji hukum tidak sebatas
pada studi tentang perturan ,tetapi keluar dan melihat efek dari
hukum dan bekerjanya hukum.
Hukum progresif memiliki kedekatan dengan teori hukum
alam,karena perduli terhadap hal-hal yang metayuridis(keadilan)
Hukum progresif memiliki kedekatan dengan critical legal studies
(CLS)
Oleh karena itu hukum bukanlan untuk hukum ,maka hukum progresif
meninggalkan pradigma hukum rechtsdogmatiek.maka hukum progersif
merangkul beberapa aliran para filsuf hukum yang sepaham.diantaranya adalah
Nonet dan Selsznick yang berbicara tentang tipe hukumyang responsive,legal
realism dan freirestlehre,sociological jurisprudence dari roscoe pound juga
berbagi paham dengan aliran interssenjurisprudencz,teori-teori hukum alam dan
critical legal studies (CLS)
B. MENUJU PRADIGMA HUKUM PROGRESIF
Pradigama berasal dari bahasa inggris paradigmdari suku kata para yang
berarti disamping atau disebelah, dan kata dekynai yang berarti menperlihatkan
sehingga pradigma diartikan sebagai contoh atau pola
Peraturan
Komponen peraturan adalah segala hal yang bersifat mengikat yang
fungsinya kurang lebih bertujuan untuk mencapai tujuan-dari masyarakat.
Perilaku
Komponen perilaku dalam pradigma hukum progresif dapat qt lacak
pengaruhnya pada aliran realism hukum amerika.Aliran ini menekankan
pendapatnya bahwa hukum adalah generalisasi dari orang-orang yang
menjalankang hukum,lebih khusus lagi menunjuk pada profesi hakim.
Friedman membagi system hukum ke dalam tiga komponen,yaitu :
Struktur hukum
Substansi hukum
Kultur hukum
Menurut satjipto raharjo factor dari unsur manusia ini adalah symbol dari pada
unsur-unsur greget(compassion,empathy,sincerety,edication,commitment,dare
dan determination)
Kekuatan hukum progresif adalah kekuatan hukum yang menolak dan ingin
mematahkan keadaan status quo.menpertahankan status quo adalah menerima
normativitas dan system yang ada tanpa usaha untuk melihat aneka kelemahan
didalamnya, lalu bertindak mengatasi.kekutan hukum progresif akan mencari
berbagai cara guna mematahkan kekuatan status quo.ini dalah pradigma aksi
bukan peraturan.dengan demikian peraturan dan system bukan satu-satunya
yang menentukan .