1, Juli 2018
ABSTRAK
Etika merupakan cabang dari ilmu filsafat yang berbicara tentang praktik manusiawi, atau
tentang tindakan atau perilaku manusia sebagai manusia. Etika bertujuan untuk
menerangkan hakikat dari kebaikan dan kejahatan dan membantu kita untuk dapat
menghadapi perubahan sosial budaya secara kritis dan objektif. Norma umum yang terdiri
atas norma sopan santun, norma-norma hukum, dan norma moral berlaku untuk semua
orang dimana pun dan dalam status apa pun mereka berada, sedangkan norma khusus ialah
untuk mereka dalam status situasi yang khusus baik mereka pilih sendiri ataupun karena
keadaan mereka. Ketika Etika Moral dihubungkan dengan penegakan hukum, maka etika
moral menjadi sesuatu yang penting untuk diterapkan oleh penegak hukum agar hukum
menjadi sehat.
Kata Kunci: etika, etiket, norma umum, norma khusus, moral, etika moral.
ABSTRACT
Ethics is a branch of the philosophy talk about human practices or about the act or
conduct man as a human being. Ethics aims to show the essence of good and evil and
helping us to deal with those social and cultural critically and objectively. The general
norm which consists of the norm manners, legal norms, and moral standard moral norms
apply to all people wherever and whichever status they are in, whereas the specific norm is
for them in special status situations whether they choose themselves or because of their
circumstances. When Moral Ethics is Associated with Law Enforcement, then moral Ethics
becomes important for law enforcers to enforce law to be sound.
Keywords: ethics, etiquette, general norm, special norm, moral, moral ethics.
hidup bermasyarakat dan terus dimana kewajiban itu? Perlu diingat bahwa
dipelihara dengan sebaik baiknya; dan kewajiban selalu terkait dengan tanggung
jawab.
3. Hukum meliputi pelbagai peraturan
yang menentukan dan mengatur bentuk Dalam hukum, kewajiban berkaitan erat
hubungan antar manusia satu dengan dengan keadilan atau hukum yang adil.
yang lain yang disebut kaidah hukum. Setiap orang yang menuntut hukum yang
adil, ia mempunyai kewajiban menaati
Lain halnya jika rakyat/masyarakat
hukum tersebut. Akan tetapi jika hukum itu
bicara tentang hukum. Rakyat yang
tidak adil, maka hukum itu juga tidak
mencari hukum berarti rakyat menuntut
mewajibkan apa-apa kepada masyarakat.
agar hidup dalam masyarakat diatur secara
Sebaliknya apabila hukum dianggap
adil. Rakyat meminta agar tindak-tindakan
PHZDMLENDQ SHUWDQ\DDQQ\D
yang dilakukan sesuai dengan norma-
µGDUL PDQD kewajiban itu? Mana dasar
norma. Rakyat tidak memerlukan undang-
kewajiban itu?
undang, sebab norma memiliki tingkatan
lebih tinggi dari undang-undang ataupun Para sarjana hukum yang menganut
peraturan negara. Muncul pertanyaan, aliran fundamentalis, khususnya adalah
apabila hukum gagal memperjuangkan agama, menyatakan bahwa kewajiban itu
keadilan, apakah hukum masih memiliki datang dari ajaran agama. Diakui bahwa
kekuatannya? Untuk memahami hukum, perintah agama datangnya dari Allah
kita harus menyadari makna hukum itu sendiri dan perintah Allah wajib ditaati.
sendiri. Menurut anggapan umum, makna
Ada pihak lain yang beranggapan bukan
hukum ialah mewujudkan keadilan dalam
hidup manusia. Makna ini akan tercapai karena ajaran agama, melainkan
berdasarkan norma dasar. Dan norma dasar
apabila dimasukkan prinsip-prinsip sifatnya logis dan formal sehingga dapat
keadilan dalam peraturan yang berguna dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
bagi hidup manusia. Dalam pandangan Secara singkat dapat disimpulkan bahwa:
orang hukum, hukum positif adalah
realisasi dari prinsip keadilan. Oleh karena 1. Hukum mengatur kehidupan manusia
itu, tindakan yang tidak adil dianggap dalam bermasyarakat agar harmonis;
melawan hukum. 2. Kehidupan bersama dalam
Keadilan itu kerinduan setiap manusia, masyarakat/
baik ia adalah rakyat kecil maupun pejabat negara menuntut perilaku yang
tertinggi suatu negara/daerah. Namun manusiawi;
sering terjadi para petinggi atau penguasa 3. Semua manusia menuntut dipenuhi hak-
politik berjuang sekuat tenaga untuk haknya sebagai warga masyarakat yang
mengesahkan tindakan tindakannya dan adil;
dibuatlah hukum/aturan yang mengesahkan
tindakannya seakan-akan sesuai dengan 4. Perilaku manusia yang manusiawi
prinsip keadilan; padahal sebenarnya demi diatur dalam etika; dan
meloloskan keinginan pribadi atau 5. Oleh karena itu hukum mewajibkan kita
golongannya. Prinsip keadilan telah untuk menaatinya.
dipalsukan dan disalahgunakan. Kemudian
orang beranggapan bahwa keadilan adalah Persoalan lain yang muncul ialah
arti dari hukum. tentang norma yang baik. Sebab baik
tidaknya suatu perbuatan tergantung pada
Salah satu masalah pokok yang selalu pilihan subjektif (optio). Subjek memilih
muncul ialah: µDSDNDK KXNXP VHODOX apa yang akan dilakukan berdasarkan
mewajibkan?¶ Jika hukum mewajibkan, keperluannya. Mungkin sesuatu dianggap
baik oleh seseorang, namun dinilai tidak
baik oleh orang lain. Oleh karena itu,
diperlukan kesadaran setiap subjek (dalam jembatan, angkutan publik, dan sebagainya
hal ini penegak hukum) dalam menentukan demi kesejahteraan rakyatnya.
apa yang akan dilakukan hendaknya
Thomas Hobbes, tokoh filsafat
didasari apakah akan merugikan orang lain
jika saya bertindak demikian. Dapat empirisme dari Inggris di abad ke XVII,
ditambahkan, sebesar apa kerugian yang mengatakan bahwa hukum dibentuk untuk
dimunculkan? menjaga keamanan. Tanpa hukum, hidup
manusia tidak aman, selalu diancam oleh
orang lain karena sifat egoismenya.
PEMBAHASAN Akibatnya, akan selalu muncul konflik
dalam bermasyarakat. Karenanya setiap
Fungsi Hukum individu dituntut untuk rela mengorbankan
Pada pemikir sejak zaman Yunani sedikit dari kebebasannya demi orang lain.
hingga sekarang, menekankan bahwa Kebebasan ini dianggap lebih ringan
dalam menentukan baik untuk tujuan dibanding akibat buruk yang ditimbulkan
negara maupun hukum adalah kepentingan apabila masing-masing individu mem-
umum. Negara didirikan bukan untuk pertahankan kebebasannya secara utuh.
kepentingan pribadi, atau golongan Para tokoh dari filsafat neo-platonisme,
melainkan demi kepentingan umum dan meneguhkan pendapat dari kelompok
untuk merealisasikan kepentingan umum empirisme dengan menyatakan hukum
tersebut disebut hukum. Negara yang baik sebagai penjaga keamanan dalam hidup
adalah apabila kepentingan umum bersama. Orang harus bersedia membatasi
dinomorsatukan (bonum commune) baik kebebasannya untuk dapat menikmati
oleh penguasa maupun oleh warganya. hidup harmoni bersama orang lain.
Reinach berkata, sekalipun hukum harus Apakah Etika Itu?
memperhatikan kepentingan umum, namun
kepentingan individual tidak boleh Etika merupakan cabang dari ilmu filsafat
dirugikan. Kepentingan individual juga yang berbicara tentang praktik manusiawi,
harus dilindungi hukum. Namun pada atau tentang tindakan atau perilaku manusia
kenyataan hidup bersama, ada bermacam- sebagai manusia. Nilai-nilai etika
macam individu, ada bermacam-macam µGLFLSWDNDQ¶ EHUGDVDUNDQ
kelompok dan semuanya memiliki DWDV kodrat manusia, sehingga etika tidak
bersandar pada ajaran agama atau paham
kepentingan sendiri. Pertanyaannya,
tertentu. Kodrat kemanusiaan itu harus
µ$SDNDK NHSHQWLQJDQ XPXP itu?¶
mencapai perkembangan dan kesem-purnaan
Kepentingan umum tidak sama dengan
yang mengacu pada eksistensi manusiawi
kepentingan kelompok, sekalipun dia
yang autentik sebagai manusia
mayoritas. Kepentingan umum adalah
kepentingan masyarakat sebagai (sebagaimana Sang Pencipta meng-
keseluruhan dengan ciri-ciri sendiri. Salah hendakinya). Alam kodrat memberikan
satu hak milik masyarakat yang harus manusia akal budi dan dengan akal
dilindungi hukum adalah hak politik dan budinya manusia mencoba menyelami dan
hak berdaulat. Selain melindungi hak memahami hakikat nilai-nilai dari tindakan
politik, hukum juga harus memelihara manusia. Dari tindakannya itu manusia
dinilai baik atau tidak oleh manusia lain.
sarana yang menyangkut sarana
publik/umum yang membuat masyarakat Tolak ukur penilaian baik tidaknya
perilaku manusia itu ialah etika. Jadi etika
berjalan menuju keberadaban yang berbicara tentang perbuatan manusia yang
sempurna. Oleh karena itu pemerintah
baik. Jejak perkembangan munculnya
diwajibkan untuk memperhatikan
etika:
(kepentingan umum) seperti: jalan,
1. Tahun 570 SM di Samos, Asia Kecil kecenderungan hati dengan mana manusia
Barat dikembangkan oleh para pengikut (seseorang) melakukan perbuatan. Pada
Pythagoras yang wafat tahun 496 SM. mulanya etika hanya membahas tentang
Mereka adalah penganut matematika kebiasaan manusia, namun di kemudian
sebagai dasar dari realitas kehidupan. hari berkembang menjadi pembahasan
Mereka menganut paham reinkarnasi, tentang kebiasaan (adat) yang berdasarkan
dimana badan sebagai kubur dari jiwa sesuatu yang melekat dalam kodrat
(soma sema; tubuh-kubur). Agar jiwa manusia, yaitu kebiasaan yang terikat pada
dapat bebas dari badan, maka manusia nilai (pengertian yang baik dan yang buruk)
perlu melakukan pembersihan rohani. dalam tingkah laku manusia. Jadi
Caranya lewat berfilsafat dan HWLND \DQJ PHQ\RURWL
matematika; µNDUDNWHU¶ GDQ kecondongan
(disposisi) terikat pada pengertian nilai
2. Democritus (460-371 SM). Dia
kesusilaan, yaitu moral. Dan inilah yang
mengajarkan bahwa hidup yang baik
menjadi persoalan dalam etika.
adalah hidup yang enak, yang nikmat.
Hidup harus diisi dengan kenikmatan. Apakah Etika sama dengan moral?
Hidup yang baik berkaitan dengan Untuk menempatkan etika pada tempat
hedonistik; yang benar, etika diartikan sebagai studi
3. Socrates (469-399 SM). Dia tidak tentang benar atau salah dalam tingkah
meninggalkan tulisan. Ia banyak laku manusia secara rasional. Dengan kata
berdialog dan menjadi pembicara. lain, etika adalah usaha manusia untuk
Socrates mengajarkan bahwa manusia memakai akal budinya dan daya pikirnya
hidupnya harus dibimbing menuju untuk memecahkan masalah bagaimana ia
kebijaksanaan yang mendalam agar harus hidup (berperilaku) sebagai manusia
hidupnya berkualitas; jika ia mau menjadi baik. Sedangkan moral
ialah ilmu tentang perilaku manusia yang
4. Kelak pembicaraan Socrates itu benar dan tidak benar selain berdasar akal
dituliskan oleh muridnya yang bernama budi juga berdasarkan nilai-nilai
Plato (427 SM). Plato menuliskan apa agama/adat istiadat ataupun ideologi
yang diajarkan oleh gurunya yakni tertentu.
Socrates. Ia sendiri tidak menulis secara
langsung tentang etika. Buku etika Etika dengan segala sumbangannya dapat
pertama kali ditulis oleh Aristoteles dipandang sebagai sarana/alat untuk membangun
(384 SM), murid Plato, dengan judul orientasi bagi manusia yang LQJLQ PDX
Etika Nikomakiya. Isi buku tersebut PHQMDGL µEDLN¶ GDODP KLGXSQ\D
tentang uraian bernada etika. Dari Etika juga membantu manusia untuk
uraianAristoteles,etikamenjadi menjawab pertanyaan yang paling PHQGDVDU \
DLWX µEDJDLPDQD PDQXVLD (saya) harus
terminus technicus untuk ilmu
hidup dan bertindak sebagai
pengetahuan yang memeriksa masalah
perbuatan/tindakan manusia. Tujuan manusia dan secara manusiawi?¶
Aristoteles dengan menuliskan etika Sebenarnya jawaban atas pertanyaan ini
untuk memperbaiki kehidupan moralitas sangat mudah kita temukan, sebab sudah
zaman LWX \DQJ PXODL µDPEUXN¶ beberapa instansi yang memberikan
jawabannya. Misalnya: dari orang tua
Asal kata Etika. Etika berasal dari kata (keluarga), dari seorang guru (sekolah
Yunani etos atau ta etika. Kedua kata ini formal), dari adat-istiadat, tradisi
mempunyai arti yang sama ialah kebiasaan (masyarakat), teman, agama, negara,
(castum), adat. Kata etos lebih berarti pada ideologi, lingkungan sosial dan sebagainya.
kesusilaan, perasaan, batin atau Mereka semua membenarkan jawaban
mereka, padahal hanya ada satu kebenaran. Dengan kata lain, sasaran etika ialah
$SDODJL VHULQJ µNHEHQDUDQ¶ VDWX terwujudnya praktik hidup yang baik
GHQJDQ yang lain saling menyalahkan, bahkan dimana setiap orang mampu mengetahui
bertentangan. Manakah dari sekian apa yang baik dan apa yang tidak baik
jawaban itu yang dinilai benar? Jawaban untuk dilakukan berdasarkan aturan-aturan
siapa yang layak diikuti/diteladani? Di untuk mengendalikan kegiatan itu
sinilah etika dapat berperan memberikan berdampingan dengan nilai-nilai yang
jawaban. Etika membantu kita mencari tersirat di dalam kegiatan tersebut.
orientasi hidup, supaya kita dalam Fungsi Etika
bertindak tidak ikut-ikutan, melainkan kita
berani bertindak karena mempunyai sikap Etika tidak mempunyai pretensi
pendirian yang pasti. Dengan demikian, (keinginan yang tidak mendasar dalih)
kita lebih mampu mempertanggung- untuk secara langsung dapat membuat
jawabkan kehidupan kita ini baik kepada perilaku manusia menjadi lebih baik. Etika
Allah Sang Pencipta maupun kepada adalah pemikiran sistematis tentang
2
sesama manusia. perilaku manusia sehari-hari dalam
masyarakat. Adapun yang dihasilkan oleh
Tujuan Etika
etika secara langsung adalah suatu
Bahasan Etika meliputi semua tindak pengertian tentang bertindak benar yang
tanduk (perilaku) manusia baik secara lebih mendasar dan kritis serta bukan suatu
pribadi dan maupun komunitas kebaikan. Antara etika (beretika) dan moral
(sosial)/bersama yang dapat diterima mulai (bermoral) masih sering terdapat
GDUL WDWD DWXUDQ µVRSDQ- µNHNDFDXDQ¶ QDPXQ WLGDN
santun sehari-KDUL¶ hingga pendirian PHQJXUDQJL makna baik etika maupun
yang menentukan jenis perbuatan kita. moral itu sendiri. Oleh karena itu lahir
ungkapan yang dianut oleh banyak orang
Etika sebagai sarana untuk memperoleh tentang manusia yang bermoral sebagai berikut:
orientasi hidup yang benar, memiliki ³Manusia perlu memiliki moralitas, tetapi tidak
makna yang lebih besar dari sekadar alat
semua orang perlu beretika.´ 'L VLQL
bantu bagi manusia. Etika bertujuan untuk
EHUPRUDO lebih penting dari pada beretika,
menerangkan hakikat dari kebaikan dan
namun beretika masih tetap diperlukan untuk
kejahatan. Hal ini sangat penting untuk
membangun kehidupan bermoral.
dipahami supaya manusia dibantu untuk
memiliki pegangan/patokan dalam Ada empat (4) alasan mengapa beretika
menentukan mana yang baik dan mana masih diperlukan untuk membangun
yang tidak baik (tidak benar) dalam kehidupan yang makin manusiawi, juga
bertindak. Sebab mau tidak mau, senang untuk kehidupan di zaman sekarang ini,
tidak senang, hidup manusia selalu ialah:
dikuasai oleh gagasan-gagasan yang benar
1. Di zaman sekarang ini, kita hidup dalam
dan yang tidak benar, yang baik dan yang
masyarakat yang semakin pluralistik.
tidak baik. Etika menjadi sangat penting Hal ini berdampak pada penafsiran
karena memberi rambu-rambu bahwa
tindakan itu penting dan cara bertindak nilai-nilai/norma-norma perilaku manusia,
termasuk penafsiran baik nilai etika maupun
manusia sangat dipengaruhi oleh keyakinan nilai moral. Semuanya menyatakan
mana yang benar dan yang tidak benar, pendapatnya adalah benar. Lalu pandangan
atau mana yang baik dan yang tidak baik. mana yang harus dipercaya? Pandangan
moralitas mana yang harus saya percaya dan
ikuti, pandangan moral orang tua,
2 Kees Bertens, Etika, Cet. 8, (Jakarta: Gramedia µ3DQGDQJDQ
Pustaka Utama, 2004).
oleh warga masyarakat, maka otomatis dengan baik untuk mendasari karya-karya
hukum dijalankan dengan baik. kita.
Adapun hukum dinilai baik bukan
karena pasal-pasal atau ayat-ayat di DAFTAR PUSTAKA
dalamnya melainkan dari pribadi penegak
hukum, apakah mereka beretika (atau Buku-Buku
bermoral) atau tidak. Seorang penegak
Asshiddiqie, Jimly et.al. Teori Hans
hukum sungguh dituntut untuk memiliki
Kelsen Tentang Hukum. Jakarta: Kons
moralitas yang lebih baik dari rata-rata
Press. 2006.
masyarakat, sebab ia harus mampu
bertindak adil secara objektif. Tidak
memihak individu tertentu ataupun Bagus, Lorens. Kamus Filsafat. Jakarta:
golongan tertentu dalam menegakkan Gramedia Pustaka Utama. 2000.
keadilan dan membela kebenaran. Di mata Bertens, Kees. Etika. Cet. 8. Jakarta:
hukum setiap manusia setara. Gramedia Pustaka Utama. 2004.
Mari kita tingkatkan kehidupan Friedrich, Carl Joachim. Filsafat Hukum
moralitas di lingkungan penegak hukum. Perspektif Historis. Bandung: Nuansa
Dengan ditaatinya norma-norma etika dan dan Nusamedia. 2008.
moral dalam kehidupan bersama, maka
hukum pun akan sehat. Untuk itu marilah Gaarder, Jostein. Dunia Sophie: Sebuah
kita bangun hidup sehat melalui: Novel Filsafat. Bandung: Mizan
Pustaka. 1996.
1. Indera, kKXVXVQ\D
µPDWD¶'HQJDQ Hamersma, Harry. Pintu Masuk ke Dunia
Filsafat. Yogyakarta: Yayasan
indera yang sehat, kita mampu
menangkap hal-hal yang baik bagi hidup Kanisius. 1983.
ini; Huijbers, Theo. Filsafat Hukum dalam
Lintasan Sejarah. Yogyakarta:
2. Hati yang sehat adalah hati yang
Kanisius. 1982.
menyimpang kenangan-kenangan yang
baik dan berguna apa yang kita tangkap __________. Manusia Merenungkan
melalui indera, kita oleh dengan akal Makna Hidupnya. Yogyakarta:
budi sehat, kita simpan dalam hati; dan Kanisius. 1986.
3. Karya, sesuatu yang baik tidak ada Meuwissen dan Penerjemah B. Arief
gunanya jika hanya disimpan dalam Sidharta. Tentang Pengembangan
hati, dipendam untuk diri sendiri. Hukum. Bandung: Refika Aditama.
Sesuatu yang baik harus kita 2013.
ekspresikan, kita nyatakan dalam karya
Soeseno, Franz Magnis. Etika Dasar.
entah dalam tindakan maupun tulisan.
Yogyakarta: Kanisius. 1989.
Kita semua dianugerahi Sang Pencipta,
indera dan hati. Marilah kita gunakan