Anda di halaman 1dari 19

NAMA: MOHAMMAD SHIDQI KARIMI BASYAIBAN

NIM:23410699

PIH
1. SEJARAH PIH

Pengantar ilmu hukum pertama kali digunakan oleh Universitas Gajah Mada (UGM) pada
tahun 1946 yang diterjemahkan dalam bahasa belanda yaitu inleiding tot de recht
sweetenschap. Yang diterjemahkan menjadi ensiklopedia Hukum. Istilah itupun sama dengan
yang terdapat dalam undang-undang perguruan tinggi Negeri Belanda Hoger Onderwijswet
1920.

2. ILMU-ILMU YANG MEMBANTU ILMU HUKUM

a. Sejarah hukum

Merupakan salah satu dari beberapa bidang studi hukum yang mempelajari
memperbandingkan antar hukum yang berbeda karena di batasi waktu yang
berbeda pula dan awal mula perkembangan dan asal usul sistem hukum.

b. Politik hukm

adalah kebijakan penyelenggarara yang bersifat mendasar dalam menentukan


arah, bentuk maupun isi dari hukum yang akan dibentuk dan tentang apa yang
akan dijadikan kriteria untuk menghukum sesuatu. kegiatannya memilih atau
menentukan hukum mana yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh
masyarakat.

c. Sosiologi hukum

salah satu cabang ilmu pengetahuan yang secara analitis dan empiris mempelajari
hubungan timbal balik antara hukum dengan gejala sosial lainnya.

d. Perbandingan hukum

salah satu bidang studi hukum yang mempelajari dan mengidentifikasi persamaan
dan perbedaan dua atau lebih system hukum antar Negara maupun dalam Negara
sendiri
e. Antropologi hukum

adalah kajian antropologis terhadap makna sosial dari dan pentingnya hukum
dengan menelaah bagaimana hukum dibuat termasuk bagaimana konteks sosial
pembuatan hukum tersebut, bagaimana hukum mempertahankan dan mengubah
institusi sosial lainnya, dan bagaimana hukum membangun perilaku social.

f. Filsafat hukum

Filsafat hukum adalah cabang dari filsafat yaitu filsafat etika atau tingkah laku
yang mempelajari hakikat hukum. Filsafat hukum memiliki objek yaitu hukum
yang dibahas dan dikaji secara mendalam sampai pada inti atau hakikatnya.

g. Ilmu hukum positif

Ilmu hukum positif adalah ilmu tentang hukum yang berlaku disuatu negara atau
masyarakat tertentu pada saat tertentu. ilmu ini mempelajari hukum sebagai suatu
kenyataan yang hidup berlaku pada waktu sekarang. Dalam hukum positif, objek
yang “diatur “-nya sekaligus merupakan subjek (pelaku).

h. Psikologi hukum

adalah teori, penelitian, dan praktik psikologi yang berkaitan dengan hukum dan
permasalahan hukum. salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
hukum sebagai suatu perwujudan jiwa manusia.

· Pengertian hukum

a.Dua pendapat tentang pengertian hukum

Pendapat pertama

pendapat Imanuel Kant , Lemaire, Gustav Radbruch, Walter Burckhardt yakni


tidak mungkin definisi ilmu hukum yang memuaskan , karena hukum itu abstrak ,
banyak seginya dan luas sekali cakrawalanya

Pendapat kedua
pendafat Aristoteles , Hugo de Groot / Grotius , Thomas Hobbes , Van Volen
Hoven , Bellefroid , Hans Kelsen dan Utrecht yakni walaupun tidak memuaskan
definisi hukum tetap harus di berikan karena bagi pemula yang mempelajari
hukum tetap ada manfaatnya paling tidak sebagai pegangan sementara.

b. Unsur-unsur hukum

1. Hukum sebagai pengatur tingkah laku manusia

Pada hakikatnya hukum diciptakan untuk mengatur tingkah laku atau tindakan
manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang di dalamnya berisikan
bermacam perintah maupun larangan

2. Hukum dibuat oleh badan berwajib

Jadi tidak setiap orang atau lembaga memiliki hak dan kewenangan untuk
membuat produk hukum, dimana hanya badan resmi yang berwenang dan
ditentukan berdasarkan kesepakatan yang boleh membuatnya

3. Hukum bersifat memaksa

Dalam hal ini setiap orang wajib hukumnya untuk mematuhi setiap aturan
yang ada tanpa terkecuali. Hal tersebut yang membedakan hukum dengan
norma lain yang berlaku di dalam masyarakat. Hukum tidak melihat golongan,
suku maupun ras

4. Hukum terdapat sanksi tegas

Sanksi ini diatur di dalam perundang-undangan yang telah disepakati bersama

· Cirri-ciri hukum

1. Mengatur setiap perilaku masyarakat

2. Hukum bersifat memaksa

3. Mengandung sebuah larangan dan perintah

4. Memiliki unsur perlindungan atau melindungi

5. Adanya sanksi bagi pelanggar hukum

6. Hukum dibuat oleh pihak yang berwenang


4. MANUSA, MASYARAKAT, DAN HUKUM

A. bentuk masyarakat menurut dasar pembentukannya

a) masyarakat teratur yang diatur dengan tujuan tertentu. (contoh : perkumpulan


olahraga)

b) masyarakat teratur terjadi dengan sendirinya yaitu dengan tidak sengaja di


bentuk . karena ada kesamaan kepentingan (contoh : penonton sepak bola )

c) masyarakat tidak teratur terjadi dengan sendirinya tanpa bentuk , ( contoh:


sekumpulan manusia yang membaca Koran di tempat umum

B. bentuk masyarakat menurut dasar hubungannya

a) masyarakat paguyuban atau gemeinschaft

adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni,
bersifat alamiah, dan kekal. Contohnya yakni rumah tangga.

b) masyarakat patembayan atau gesselschaft

adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan lahir yang pokok
untuk jangka waktu yang pendek. Contohnya yakni CV, PT, FA, KOP.

C. bentuk masyarakat menurut kebudayaannya

1. masyarakat desa dan kota

2. masyarakat primitive dan modern

3. masyarakat territorial ( daerah tertentu )

4. masyarakat geneologis (anggota ada pertalian darah)

5. .masyarakat territorial geneologis.

D. Bentuk masyarakat menurut hungan keluarga


1) keluarga inti (nuclear family)

2) keluarga luas ( extended family)

5. RELEVANSI KAIDAH HUKUM DAN KAIDAH LAINNYA

Kaidah hukum adalah membatasi atau mematoki bukan memaksa, sebab hukum itu
sendiri dapat dilanggar dan tidak dapat melakukan paksaan. Yang mengadakan
paksaan itu adalah diri sendiri ( karena adanya kesadaran hukum) dan orang lain (
petugas hukum). Kaidah dapat diartikan norma, nilai, aturan, sikap, perilaku

· Macam-macam kaidah

1. Kaidah agama

Yang mana ini menyangkut keagamaan

2. Kaidah keusilaan

Yang mana ini menyangkut sikap atau prilaku manusia dalam menentukan
sikap mana yang baik dan mana yang buruk

3. Kaidah kesopanan

aturan yang timbul dari pergaulan hidup masyarakat tertentu.

4. Kaidah hukum

Aturan yang dibuat secara resmi oleh penguasa Negara

· Perbedaan antar kaidah

Perbedaan yang mencolok dari keempat kaidah tersebuat terletak pada sanksinya.
Yakni, dimana sanksi pada kaidah hukum tegas dan nyata, sedangkan pada
kaidah lainnya tidak nyata, dan bersifat moral.

6. TEORI DAN KONSEP HUKUM


Hukum secara umum bertujuan untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam
masyarakat dan hukum itu harus bersendikan pad keadilan, yaitu asas-asas keadilan
dari masyarakat. Berikut juga beberapa pendapat ahli tentang tujuan hukum:

a. Prof. subekti, SH.

Hukum it mengabdi pada tujuan Negara yaitu mendatangkan kemakmuran dan


kebahagian dan menyelenggarakan keadilan dan ketertiban.

b. Prof. Mr. Dr. LJ. Van Apeldoorn

Tujuan huum itu mengatur pergaulan hidup manusi secara damai. Adapun untuk
menapai kedamaian tersebut harus ada keadilan.

- kedilan distributif, keadilan yang memberikan setiap orang, jatah


menurut jasanya.

- keadilan komutatif, keadilan yang memeberikan setiap orang sama


bayaknaya dengan tidak mengingat jasa perseorangan.

c. teori etis

hukum semata-mata harus ditentukan melalui kesadaran etis kita mengenai apa
yang adil dan apa yang tidak adil. Teori ini memiliki kelemahan karena terlalu
mengagungkan keadilan dan mengabaikan kepastian hukum.

d. Bentham/teori utilitas

Hukum bertujuan untuk mewujudkan semata-mata apa yang berfaedah bagi


orang. Teori imi dianggap memiliki kelemahan karena terlaluu menitik beratkan
pada hal-hal yang berfaedah dan bersifat umum, namun tidak memerhatikan
keadilan.

7. TEORI PENGAYOMAN

Munculnya teori ini dikarenakan adanya kelemahan pada teori etis dan utilitas.
Pendapat yang disampaikan pada teori ini yakni bahwa tujuan hukum adalah
mengayomi kepentingan manusia secara aktif (mendapatkan kondisi kemasyarakatan
yang manusiawi dalam proses yang berlangsung secara wajar) dan pasif
(mengupayaknyaan pencegahan tindakan sewenang-wenang dan penyalahgunaan hak).

· Pengayoman meliputi:

1. Mewujudkan ketertiban dan keteraturan


2. Mewujudkan kedamaian sejati

3. Mewujudkan keadilan

4. Mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial

8. MAZHAB-MAZHAB DALAM HUKUM

a. Mazhab Sejarah Hukum

yaitu ditemukan dari sejarah manusia (Masyarakat) itu sendiri. mazhab ini juga
berpendapat bahwa hukum harus terus berkembang sesuai dengan perkembangan
masyarakat. Menuru pendapat Cral Von Savigny yakni hukum adalah hukum
kebiasaan , yang berbentuk tidak tertulis, tidak dibuat orang tetapi timbul dari
masyarakat , tumbuh dan berkembang bersama-sama masyarakat , serta di pertahan
kan berlakunya oleh masyarakat yang bersangkutan.

b. Mazhab Legisme

Menurut Hans Kelsen yakni hukum adalah hukum undang- undang, bentuknya
tertulis dibuat oleh Negara / pemerintah dan dipertahankan berlakunya oleh Negara /
pemerintah

c. Mazhab modern

Van Apeldoorn berpendapat bahwa hukum adalah baik hukum kebiasaan maupun
hukum undang-undang dan peraturan tertulis, baik yang timbul dari masyarakat,
maupun yang dibuat oleh Negara / pemerintah.

9. DEFINISI DAN UNSURE-UNSUR HUKUM

a. Definisi hukum

1. Menurut saya hukum adalah segala sesuatu yang dapat megatur


masyarakat kearah yang lebih baik dan menciptakan masyarakat yang adil
dan makmur.
2. Menurut Prof. Meyers yakni semua aturan yang mengandung
pertimbangan kesusilaan , ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam
masyarakat yang menjadi pedoman bagi penguasa Negara dalam
melakuakn tugasnya.

3. Menurut Imanuel Kant yakni keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini


kehendak bebas dari orang-orang dapat menyesuaikan diri dengan
kehendak bebas dari orang lain menurut asas kemerdekaan.

4. Menurut Leon Dubuit yakni aturan tingkah laku masyarakat , aturan yang
daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan masyarakat oleh
masyarakat sebagai jaminan diri kepentingan bersama dan jika dilanggar
menimbulkan reaksi bersama.

5. Menurut Utrecht yakni himpunan peraturan –peraturan yang mengurus tata


tertib suatu masyarakat dan oleh karena itu harus ditaati oleh masyarakat.

b. Unsur-unsur hukum

1. Hukum sebagai pengatur tingkah laku manusia

2. Hukum dibuat oleh badan berwajib

3. Hukum bersifat memaksa

4. Hukum terdapat sanksi tegas

10. PENGERTIAN BERBAGAI TERMINOLOGI YANG SERING DITEMUI

Masyarakat hukum

adalah sekelompok orang yang hidup dalam suatu wilayah tertentu dimana di dalam
kelompok tersebut berlaku suatu rangkaian peraturan yang menjadi tingkah laku bagi setiap
kelompok dalam pergaulan hidup mereka.

1. Subjek hukum

Subyek hukum adalah setiap manusia yang berwenang untuk memiliki,


memperoleh, dan menggunakan hak-hak kewajiban dalam masalah hukum.
Subjek hukum

2. Objek hukum
segala sesuatu yang berguna bagi subjek hukum dan dapat menjadi pokok suatu
hubungan hukum bagi para subjek hukum . (contoh: benda yang mempunyai nilai
ekonomis merupakan objek hukum).

3. Pristiwa hukum

adalah sebuah peristiwa yang dapat menggerakkan hukum/menimbulkan akibat


hukum. Tidak semua peristiwa dapat dikatakan sebagai peristiwa hukum

4. Perbuatan hukum

adalah setiap perbuatan subjek hukum yang menimbulkan hak dan kewajiban
yang ditandai dengan adanya pernyataan kehendak.

5. Hubungan hukum

Dalam setiap hubungan hukum selalu terdapat hak dan kewajiban. hubungan
diantara subjek hukum yang di atur oleh hukum.

11. HUBUNGAN HUKUM

a. hubungan yang sederajat

Hubungan hukum yang sederajat tidak hanya terdapat dalam hukum perdata saja
etapi juga dalam hukum kenegaraan dan internasional. Contohnya suami istri

b. hubunagan beda derajat

terdapat dalam hukum Negara dan juga dalam hukum keluarga. Contohnya
penguas dengan rakyat.

c. Hubungan timbale balik

Disebut timbal balik karena para pihak yang berhubungan sama-sama mempunyai
hak dan kewajiban.

d. Hubungan timpang bukan sepihak


Ini merupakan bentuk pinjam meminjam.

e. Bersegi satu

Dalam hal hubungan hukum yang bersegi satu hanya satu pihak yang berwenang.

f. Bersegi dua

Dalam hal ini dua belah pihak berwenang/berhak meminta sesuatu dari pihak lain.

· Akibat hukum

Akibat yang timbul yakni hak dan kewajiban.

1. Fungsi hukum

a. menertibkan masyarakat dan mengatur pergaulan hidup

b. menyelesaikan pertikaian

c. memelihara dan mempertahankan ketertiban dan aturan-aturan, jika


perlu dengan kekerasan

d. mengubah tata tertib dan aturan sesuai kebutuhan masyarakat

e. memenuhi keadilan dan kepastian hukum

f. Direktif , Integratif, stabilitatif, proyektif dan korektif ( syachran basah


)

g. sebagai alat penggerak pembangunan

h. sebagai alat kritik ( fungsi kritis ) mengawasi masyarakat dan pejabat.

12. TUJUAN DAN TUGAS HUKUM

A. tujuan hukum menurut para ahli:

1. Jeremy Bentham

Yakni menjamin adanya kebahagiaan yang maximal kepada seorang yang


sebanyak – banyaknya , sehingga kepastian merupakan tujuan utama hukum.
2. Van kan

Yakni menjaga setiap kepentingan manusia agar tidak diganggu.

3. Prof .Soebakti

Yakni mengabdi kepada masyarakat yaitu mendatangkan kemakmuran dan


kebahagiaan rakyat.

4. Apeldoorn

yakni untuk mengatur pergaulan hidup secara damai. terdapat keseimbangan


kepentingan anggota masyarakat di jamin oleh hukum terciptanya masyarakat
yang adil dan damai.

B. Tugas ilmu hukum:

a. Masyarakat yang baik secara moral

1. Keyakinan atas diri sendiri

2. Mampu mengawasi diri sendiri

3. Mampu memilah mana yang baik dan tidak

4. Menciptakan naluri disiplin

b.Masyarakat yang tertib

1. Terdapat keadilan social

2. Terlealisasikan antara keseimbangan hak dan kewajiban

3. Masyarakat dapat menjalankan potensi masing-masing

4. Keseimbangan antara kepentingan penguasa dan masyarakat yang


bersangkutan.

C.Tugas hukum

Tugas hukum diantaranya sebagai berikut, Sebagai pengayom, Menjamin


keadilan pada seluruh lapisan masyarakat, Menjamin kepastian hukum, Sebagai
pedoman sebagai mana ukurannya

13. TERBENTUKNYA HUKUM

a. Pandangan Legisme
aliran legisme adalah bahwa semua hukum terdapat dalam undang-undang.
Maksudnya diluar undang-undang tidak ada hukum. hakim secara mekanis
merupakan terompet undang-undang. kebiasaan berlaku bila ada pengaruh.
menitik beratkan pada kepastian hukum.

b. Pandangan Freirechtlehre

Aliran Freire Rechtslehre merupakan kebalikan atau bertolak belakang dengan


legisme. Lahirnya Freire Rechtslehre karena melihat kekurangan-kekurangan
dalam aliran legisme yang dirasa tidak dapat memenuhi kebutuhan dan tidak dapat
mengatasi persoalan-persoalan baru. Aliran ini merupakan aliran bebas yang
hukumnya tidak dibuat oleh badan legislatif, dan menyatakan bahwa hukum
terdapat di luar Undang-undang. Undang-undang ,dan kebiasaan hanya sarana
pembantu hakim menemukan hukum pada kasus konkrit. Titik beratnya : sosial
doelmatighe.

c. Pandangan modern

Beberapa menurut pandangan modern yakni, hukum terbentuk dengan berbagai


macam cara, hokum oleh pembentuk UU dan hakim menerapkan UU, penerapan
UU, tidak dapat mekanis tapi perlu penafsiran , UU tidak sempurna sehingga
penafsiran dan kekosongan hokum adalah tugas hak melalui peradilan, hokum
terbentuk tidak hanya karena pembentukan UU dan peradilan tetapi pergaulan
social juga dapat membentuk hokum, peradilan kasasi berfungsi untuk
memelihara kesatuan hokum dan pembentukannya

14. HAK DAN KEWAJIBAN

A. Hak

adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap orang yang telah ada
sejak lahir bahkan sebelum lahir. Contohnya dapat berbuat apa saja terhadap tanah
tersebut asal tidak bertentangan dengan UU yaitu untuk : menjual, menggadai ,
menguasai.

1. Hak berdasarkan jeni-jenisnya

a. Hak mutlak

Hak mutlak dibagi menjadi tiga, yakni hak HAM (Memeluk Agama), Hak
public mutlak (memungut pajak), Hak keperdataan (orang tua terhadap
anak). Pengertian dari hak mutlak adalah kewenangan kekuasaan mutlak
yang diberikan oleh hukum kepada subjek hukum yang dapat di
pertahankan kepada siapapun.

b. Hak relative

hak yang memberikan kewenangan kepada seseorang atau beberapa orang


untuk menuntut agar orang lain melakukan sesuatu atau tidak, = biasanya
timbul karena perjanjian yang diadakan oleh para subjek hukum = hanya
berlaku atau dipertahankan terhadap orang tertentu.

2. Sebab timbulnya hak

beberapa uraian sebab-sebab timbulnya hak, yakni karena adanya kerugian,


kadaluwarsa akuisitief, subjek hukum baru, danya kesepakatan perjanjian,
karena verjaring : (acquisitief / melahirkan hak & extinctief/ menghapuskan
hak), seorang telah melakukan kewajiban

3. sebab hilangnya atau lenyapnya hak

ada beberapa sebab hilangnya hak diantaranya subjek hukum meninggal


dunia tidak ada pewaris, masa berlaku telah habis, kewajiban telah dipenuhi
debitur, kadaluwarsa kestingtif (extinctief), telah diterimanya objek hak.

B. Kewajiban

1. sebab timbulnya kewajiban

ada beberapa sebab timbulnya kewajiban antara lain yakni karna kadaluarsa,
telah menikmati hak tertentu, karena kesalahan yang merugikan, adanya suatu
perjanjian, diperolehnya suatu hak.

2. Macam-Macam Kewajiban

a. kewajiban hukum

Kewajiban hukum difungsikan sebagai perlindungan terhadap reputasi profesi


yang mempunyai standar etis yang tinggi, menyoroti konsekuensi yang
dihadapi oleh para akuntan apabila pihak lain yakin bahwa mereka telah gagal
memenuhi standar etis tsb dan menunjukkan bagaimana akuntan publik dapat
dituntut secara hukum menyangkut jasa profesional yang mereka berikan.

b. kewajiban alamiah

kewajiban atas dasar alamiah

c. kewajiban social
kewajiban atas dasar norma dan tingkah laku lingkungan sosial

d. kewajiban moral.

kewajiban atas dasar norma benar dan salah sebagaimana diterima dan diakui
oleh masyarakat.

3. Hilangnya Kewajiban

beberapa sebab hilangnya kewajiban, yakni meninggal tanpa pengganti, habis


masa berlakunya, kewajiban telah dipenuhi, hak yang melahirkannya hilang,
extinctief verjaring, karena ketentuan undang-undang, beralih kpd orang lain,
force majeur.

15. PENGGOLONGAN HUKUM

1. menurut sumbernya

A. Sumber formal

a. Hukum Undang-Undang

b. Hukum Kebiasaan

c. Hukum Traktat

d. Hukum Yurisprudensi

e. Hukum Ilmu

B. Sumber Material

a. bersifat idiil => patokan tentang konsep keadilan.

b. bersifat riil => hal-hal yang benar-benar terjadi dalam masyarakat.

2. menurut bentuknya

a. tertulis

hukum tertulis adalah hukum tertulis adalah hukum yang telah dicantumkan
dalam berbagai peraturan perundang-undangan secara tertulis. Contoh hukum
tertulis adalah UUD 1945, keputusan presiden, KUHP, dan lain-lain.
b. hukum tidak tertulis

Hukum tidak tertulis adalah hukum yang berlaku serta diyakini oleh
masyarakat dan dipatuhi, akan tetapi tidak dibentuk menurut prosedur yang
formal, melainkan lahir dan tumbuh di kalangan masyarakat tersebut. Contoh
hukum tidak tertulis adalah hukum adat, hukum agama, dan lain-lain.

3. menurut isinya

a. Hukum Publik (Hukum Negara)

Hukum publik atau disebut juga hukum negara, adalah jenis hukum yang
mengatur hubungan antara negara dengan individu atau warga negaranya.
Hukum publik umumnya menyangkut tentang kepentingan umum atau publik
dalam ruang lingkup masyarakat. bagian dari hukum ini yakni hukum
pidana, tata Negara, tata usaha Negara, dan hukum internasional.

b. Hukum Privat (Hukum Sipil)

Hukum privat atau yang disebut juga hukum sipil, adalah jenis hukum yang
berguna untuk mengatur hubungan antara individu satu dengan individu
lainnya, termasuk negara sebagai pribadi. Jenis hukum privat memfokuskan
pada kepentingan perseorangan. Bagian dari hukum ini yakni, hukum perdata
dan hukum perniagaan.

4. menurut tempat berlakunya

beberapa hukum menurut tempat berlakunya, yakni hukum internasional, hukum


nasional, hukum asing

5. menurut masa berlakunya

Bagian dari hukum ini yakni hukum positif ( ius constitutum), hukum yang
dicita-citakan (ius constituendum), hukum universal (hak azasi, hukum alam,
berlaku tidak mengenal ruang dan waktu).

6. Menurut sifatnya

Dibagi menjadi dua, yakni Bersifat memaksa dan Bersifat mengatur

7. menurut wujudnya

dibagi menjadi dua, yakni hukum objektif dan hukum subjektif

8. menurut mempertanyakannya
dibagi menjadi dua, yakni hukum material dan hukum formal

16. HUKUM DAN NILAI-NILAI SOCIAL

kaitan yang erat antara hukum dan nilai-nilai social budaya masyarakat itu ternyata
bahwa hukum yang baik tidak lain adalah hukum yang mencerminkan nilai-nilai yang
hidup dalam masyarakat. Indonesia masa kini berada dalam transisi. Yaitu sedang
terjadi perubahan nilai-nilai dalam masyarakat dari nilai-nilai bersifat tradisional ke
nilai-nilai yang modern. Namun, masih menjadi persoalan nilai-nilai manakah yang
hendak ditinggalkan dan nilai-nilai baru manakah yang akan menggantikannya. Major
Polak (sosiolog) bila nilai merupakan pola kelakuan yang diunggulkan maka norma
tersebut dapat disebut cara kelakuan sosial yang disetujui untuk mencapai norma itu

jadi hukum merupakan perwujudan nilai-nilai sosial budaya yang dianut dalam
lingkungan suatu kebudayaan pada masyarakat tertentu.

17. SUMBER-SUMBER HUKUM

a. sumber hukum materiil

Sumber hukum materiil merupakan sumber dari mana materi hukum diambil.
Sumber hukum ini menjadi factor yang membantu menentukan isi atau materi
hukum. Contohnya, sumber hukum materiil seperti agama, kesusilaan, kehendak
Tuhan, akal budi, hubungan sosial, dan sebagainya.

b. sumber hukum formal

sumber hukum formal yaitu sumber suatu peraturan memperoleh kekuatan hukum.
Sumber-sumber hukum formal membentuk pandangan-pandangan hukum menjadi
aturan-aturan hukum dan mengikat. Sumber hukum formal meliputi beberapa hal,
seperti: Undang-undang, kebiasaan, keputusan hakim, traktat, dokrin atau
pendapat ahli.

18 .AZAS DAN SISTEM HUKUM


1. Asas hukum merupakan landasan yang paling luas bagi lahirnya sebuah
peraturan hukum. Ini berarti penerapan peraturan-peraturan hukum itu bisa
dikembalikan kepada asas hukum.

2. Asas hukum karena mengandung tuntutan etis, maka asas hukum diibaratkan
sebagai jembatan antara peraturan-peraturan hukum dengan cita-cita sosial
dan pandangan etis masyarakatnya.

A. Asas-asas hukum (principles of legality) menurut Fuller adalah sebagai


berikut :

1. Suatu sistem hukum harus mengandung per-aturan-peraturan yang


dimaksud di sini adalah bahwa ia tidak boleh mengandung sekedar
ke-putusan- keputusan yang bersifat ad hoc

2. Peraturan-peraturan yang telah dibuat itu ha-rus diumumkan

3. Tidak boleh ada peraturan yang berlaku surut, oleh karena apabila yang
demikian itu tidak dito-lak, maka peraturan itu tidak bisa dipakai untuk
menjadi pedoman tingkah laku; membolehkan pengaturan yang berlaku
surut berarti merusak integritas peraturan yang ditujukan untuk berla-ku
bagi waktu yang akan datang;

4. Peraturan-peraturan harus disusun dalam ru-musan yang bisa


dimengerti

5. Suatu sistem tidak boleh mengandung pera-turan-peraturan yang


bertentangan satu sama lain

6. Peraturan-peraturan tidak boleh mengandung tuntutan yang melebihi


apa yang dapat dilaku-kan;

7. Tidak boleh ada kebiasaan untuk sering mengubah peraturan, sehingga


menyebabkan orang akan kehilangan orientasi

8. Harus ada kecocokan antara peraturan yang diundangkan dengan


pelaksanaan sehari-hari.

B. Sistem Hukum

Istilah sistem berasal dari perkataan sys-tema, dalam bahasa Latin-Yunani,


artinya keseluruhan yang terdiri bermacam-macam bagian. Secara umum
sistem didifinisikan sebagai sekumpulan elemen-elemen yang saling
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu di dalam lingkungan yang
kom-pleks. Unsur-unsur sistem :
1. Elemen-elemen atau bagian-bagian

2. Adanya interaksi atau hubungan antara elemen-elemen;

3. Adanya sesuatu yang mengikat elemen-elemen (bagian-bagian)


tersebut menjadi suatu kesatuan

4. Terdapat tujuan bersama sebagai hasil akhir

5. Berada dalam suatu lingkungan yang komplek

19. MAZHAB TEORI DAN ALIRAN HUKUM

Teori hukum adalah pendalaman secara metodologis pada dasar dan latarbelakang
dalam mempelajari hukum secara luas. Beberapa pembagian teori hukum diantaranya:

1. Hukum alam

Hukum alam adalah hukum yang ditemukan pada alam dimana hukum itu
sesuai dan bersinergi dengan alam. Hukum Alam sendiri sebenarnya bukan
merupakan jenis hukum, tetapi itu merupakan penamaan seragam untuk
banyak ide yang dikelompokan dalam satu nama, yaitu hukum alam. Ini
berarti dalam hukum alam sendiri terdapat beberapa teori hukum yang
memiliki persamaan dan perbedaan. Dalam teori hukum alam terdapat ke
khasan yaitu tidak dipisahkannya secara tegas antara hukum dan moral.
Penganut aliran ini memandang hukum dan moral sebagai pencerminan dan
pengaturan secara internal dan eksternal kehidupan manusia dan hubungan
sesama manusia.
sumber hukum Alam :

· Hukum alam yang bersumber dari Tuhan (Irrasionalisme)

· Hukum alam yang bersumber dari rasio manusia (Rasionalisme)

· Hukum alam yang bersumber dari panca indera manusia (Empirisme)

2. Teori teokrasi

Teokrasa adalah bentuk pemerintahan dimana prinsip-prinsip Ilahi memegang


peran utama.

3. Teori sejarah

Mazhab sejarah ini muncul akibat reaksi terhadap para pemuja hukum alam
atau hukum kodrat yang berpendapat bahwa hukum alam itu bersifat
rasionalistis dan berlaku bagi segala bangsa serta untuk semua tempat dan
waktu. Mazhab sejarah ini berpendapat bahwa tiap-tiap hukum itu ditentukan
secara historis, selalu berubah menurut waktu dan tempatnya

4. Teori kedaulatan rakyat

Teori kedaulatan rakyat menganggap kehendak rakyat adalah satu-satunya


sumber kekuasaan bagi pemerintah. Rakyat memberikan kekuasaan pada para
wakil rakyat yang menduduki lembaga legislatif maupun eksekutif untuk
melaksanakan keinginan rakyat, melindungi hak-hak rakyat serta memerintah
berdasarkan hati nurani rakyat.

5. teori kedaulatan hukum

Kedaulatan hukum adalah kedaulatan yang berasal dari hukum yang berlaku di
suatu negara. Hukum yaitu pernyataan yang timbul dari kesadaran manusia
dan hukum merupakan sumber kedaulatan. Hukum merupakan kekuasaan
yang derajatnya lebih tinggi. Maka negara, pemerintah, pengadilan dan rakyat
seluruhnya harus tunduk pada hukum.

6. Teori kedaulatan negara

Dalam wilayah suatu negara hanya negara itu yang berdaulat penuh. Tidak ada
seorang yang berhak menentang kehendak negara. Sehingga kekuasaan negara
tidak ada yang membatasi.

Anda mungkin juga menyukai