Anda di halaman 1dari 20

SINDIKAT PILIHAN KONSTITUSI HMI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna mengikuti Senior Course (SC) HMI
Cabang Banda Aceh 2021

disusun oleh :
Irma Suryani

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM CABANG SIGLI


2021 M – 1442 H
Sindikat Konstitusi HMI
Jenjang Pendidikan : Latihan

Kader 1 Alokasi Waktu :

2 Jam

A. Tujuan Umum
Peserta dapat memahami dan menerapkan ruang lingkup konstitusi

B. Tujuan Khusus
1. Peserta dapat menjelaskan ruang lingkup konstitusi HMI dan
hubungannya dengan pedoman pokok organisasi lainnya secara gambling
2. Peserta dapat mempedomani konstitusi dan pedoman-pedoman pokok
organisasi dalam kehidupan berorganisasi
3. Peserta dapat memecahkan masalah-masalah organisasi dalam pendekatan
konstitusi

C. Target
1. Afektif
Taat, patuh dan tertib
2. Kognitif
Tahu aturan yang berlaku di HMI
3. Motorik
Aktif beraktivitas

1
D. Isi Materi
Fokus materi mengenai struktur HMI, hak dan kewajiban
anggota, serta wahana aktivitas kader dalam ber-HMI

E. Pokok Bahasan
1. Pengantar Ilmu Hukum
1.1 Pengertian dan Fungsi Hukum
1.2 Hakekat Hukum
1.3 Pengertian Konstitusi dan arti pentingnya dalam organisasi
2. Ruang Lingkup Konstitusi HMI
2.1 Makna Mukodimah AD HMI
2.2 Makna HMI sebagai organisasi yang berasaskan Islam
2.3 Anggaran Dasar dan Rumah Tangga HMI
2.3.1 Masalah Keanggotaan
2.3.2 Masalah Struktur Kekuasaan
2.3.3 Masalah Sturktur Kepemimpinan
3. Pengenalan Lembaga
3.1 Kohati
3.2 Lembaga Pengembangan Profesi
3.3 Pedoman Lembaga Pengembangan Profesi
3.4 Atribut HMI

F. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Hukum
Ketiadaan definisi hukum yang dapat diterima oleh seluruh pakar
dan ahli hukum pada gilirannya memutasi adanya permasalahan
mengenai ketidaksepahaman dalam definisi hukum menjadi mungkinkah
hukum didefinisikan atau mungkinkah kita membuat definisi hukum?

2
Lalu berkembang lagi menjadi perlukah kita mendefinisikan
hukum?
Ketiadaan definisi hukum jelas menjadi kendala bagi mereka yang
baru saja ingin mempelajari ilmu hukum. Tentu saja dibutuhkan
pemahaman awal atau pengertian hukum secara umum sebelum memulai
untuk mempelajari apa itu hukum dengan berbagai macam aspeknya. Bagi
masyarakat awam pengertian hukum itu tidak begitu penting. Lebih
penting penegakannya dan perlindungan hukum yang diberikan kepada
masyarakat.
Setiap orang akan berurusan atau terikat dengan hukum. Namun, apa
sesungguhnya hukum itu? Kita sulit mendefinisikan secara lengkap. Hal
itu dikarenakan hukum memiliki pengertian yang luas. Banyak ahli hukum
memberikan pengertian hukum secara berbeda-beda, tetapi belum ada satu
pengertian yang mutlak dan memuaskan semua pihak tentang hukum itu.

2. Defenisi Hukum Menurut Para Ahli


Hukum ialah salah satu dari norma dalam masyarakat. Berbeda
dari tiga norma lainnya, norma hukum memiliki sanksi yang lebih tegas.
Hukum sulit didefinisikan karena kompleks dan beragamnya sudut pandang
yang hendak dikaji. Beberapa pengertian hukum menurut para ahli
hukum adalah sebagai berikut :
A. Drs. E. Utrecht, S.H.
Dalam bukunya yang berjudul Pengantar dalam Hukum
Indonesia (1953), beliau mencoba membuat suatu batasan
sebagai pegangan bagi orang yang sedang mempelajari ilmu hukum.
Menurutnya, hukum ialah himpunan peraturanperaturan (perintah dan
larangan) yang mengatur tata tertib kehidupan bermasyarakat yang
seharusnya ditaati oleh anggota masyaraka yang bersangkutan karena

3
pelanggaran petunjuk hidup itu dapat menimbulkan tindakan dari pihak
pemerintah.
B. Achmad Ali
Hukum adalah seperangkat norma tentang apa yang benar dan
apa yang salah, yang dibuat atau diakui eksistensinya oleh pemerintah,
yang dituangkan baik dalam aturan tertulis (peraturan) ataupun
yang tidak tertulis, yang mengikatdan sesuai dengan kebutuhan
masyarakatnya secara keseluruhan, dan dengan ancaman sanksi bagi
pelanggar aturan itu.
C. Immanuel Kant
Hukum ialah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini
kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan
kehendak bebas dari orang lain, menuruti peraturan hukum tentang
kemerdekaan (1995).
D. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja
Hukum ialah keseluruhan kaidah-kaidah serta asas-asas yang
mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat dan bertujuan memelihara
ketertiban serta meliputi lembaga-lembaga dan proses guna
mewujudkan berlakunya kaidah sebagai kenyataan dalam masyarakat.
E. J.C.T. Simorangkir
Hukum adalah peraturan yang bersifat memaksa dan
menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat dan
dibuat oleh lembaga berwenang.
F. Mr. E.M. Meyer
Hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan
kesusilaan. Ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat
dan yang menjadi pedoman bagi penguasapenguasa negara dalam
melakukan tugasnya.

4
G. S.M. Ami
Dalam bukunya yang berjudul “Bertamasya ke Alam Hukum,”
hukum dirumuskan sebagai berikut: Kumpulan kumpulan peraturan
yang terdiri atas norma dan sanksi sanksi. Tujuan hukum itu
adalah mengadakan ketertiban dalam pergaulan manusia, sehingga
keamanan dan ketertiban terpelihara.
H. P. Borst
Hukum adalah keseluruhan peraturan bagi kelakuan atau
perbuatan manusia di dalam masyarakat. Yang pelaksanaannya dapat
dipaksakan dan bertujuan mendapatkan tata atau keadilan.
I. Prof. Dr. Van Kan
Hukum adalah keseluruhan peraturan hidup yang bersifat
memaksa untuk melindungi kepentingan manusia di dalam masyarakat.
Jadi, hukum adalah suatu sistem yang dibuat manusia untuk membatasi
tingkah laku manusia agar tingkah laku manusia dapat terkontrol ,
hukum adalah aspek terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian
kekuasaan kelembagaan, Hukum mempunyai tugas untuk menjamin
adanya kepastian hukum dalam masyarakat. Oleh karena itu setiap
masyarat berhak untuk mendapat pembelaan didepan hukum sehingga
dapat di artikan bahwa hukum adalah peraturan atau ketentuan-
ketentuan tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur kehidupan
masyarakat dan menyediakan sangsi bagi pelanggarnya.

3. Unsur-unsur Huku
A. Apabila kita lihat dari beberapa perumusan tentang berbagai
pengertian hukum, dapatlah diambil kesimpulan bahwa hukum itu
meliputi unsur-unsur :
B. Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan
masyarakat;

5
C. Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib; D.
Peraturan itu bersifat memaksa; dan
D. Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas.

Agar tata tertib dalam masyarakat itu tetap terpelihara, maka haruslah
kaidahkaidah hukum itu ditaati. Akan tetapi, tidaklah semua orang mau
menaati kaidahkaidah hukum itu. Agar supaya sesuatu peraturan hidup
kemasyarakatan benarbenar dipatuhi dan ditaati sehingga menjadi kaidah
hukum, maka peraturan hidup kemasyarakatan itu harus diperlengkapi
dengan unsur memaksa.
Dengan demikian, hukum itu mempunyai sifat mengatur dan
memaksa. Barangsiapa yang dengan sengaja melanggar sesuatu kaidah
hukum akan dikenakan sanksi yang berupa hukuman. Sifat hukum yang
demikian itu menunjukkan ciri-ciri hukum, yaitu :
1) adanya perintah dan atau larangan;
2) perintah dan atau larangan itu harus dipatuhi setiap orang; da
3) adanya sanksi atau hukuman.

4. Ciri-Ciri Hukum
Hukum mempunyai sifat universal seperti ketertiban, ketenteraman,
kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan dalam tata kehidupan
bermasyarakat. Dengan adanya hukum maka tiap perkara dapat di selesaikan
melaui proses pengadilan dengan prantara hakim berdasarkan ketentuan
hukum yang berlaku,selain itu Hukum bertujuan untuk menjaga dan
mencegah agar setiap orang tidak dapat menjadi hakim atas dirinya sendiri.
Berikut adalah ciri-ciri hukum :
1) Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan
masyarakat;
2) Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib;

6
3) Peraturan itu bersifat memaksa;
4) Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut tegas;
5) Berisi perintah dan atau larangan; dan
6) Perintah dan atau larangan itu harus dipatuhi oleh setiap orang.

5. Sifat Hukum
Hugo de Groot dalam "De Jure Belli ac facis" (1625) yang
mengatakan bahwa pengertian hukum adalah peraturan tentang perbuatan
moral yang menjamin keadilan.
Hukum adalah salah satu dari norma yang ada dalam masyarakat.
Norma hukum memiliki hukuman yang lebih tegas. Hukum merupakan
untuk menghasilkan keteraturan dalam masyarakat, agar dapat terwujud
keseimbangan dalam masyarakat dimana masyarakat tidak bisa sebebas-
bebasnya dalam bermasyarakat, mesti ada batasan agar ketidakbebasan
tersebut dapat menghasilkan keteraturan. Ada berbagai macam pengertian
hukum menurut para ahli, sehingga membuat tidak adanya pengertian dari
hukum yang memiliki satu arti.
Berikut ini adalah sifat dari hukum, sebagai berikut :
a. Besifat Mengatur
Hukum dikatakan memiliki sifat mengatur karena hukum memuat
berbagai peraturan baik dalam bentuk perintah maupun larangan yg
mengatur tingkah laku manusia dalam hidup bermasyarakat demi
terciptanya ketertiban di masyarakat
b. Bersifat Memaksa
Hukum dikatakan memiliki sifat memaksa karena hukum memiliki
kemampuan dan kewenangan memaksa anggota masyarakat untuk
mematuhinya. hal ini dibuktikan dengan adanya sanksi yg tegas
terhadap orang-orang yg melakukan pelanggaran terhadap hukum.

7
c. Bersifat Melindungi
Hukum dikatakan memiliki sifat melindungi karena hukum dibentuk
untuk melindungi hak tiap-tiap orang serta menjaga keseimbangan yg
serasi antara berbagai kepentingan yg ada.

4. Tujuan Hukum
Dalam literatur hukum, dikenal ada dua teori tentang tujuan hukum,
yaitu teori etis dan utilities. Teori etis mendasarkan pada etika. isi hukum
itentukan oleh keyakinan kita yang etis tentang yang adil dan tidak.
Menurut teori ini, hukum bertujuan untuk semata-mata mencapai
keadilan dan memberikannya kepada setiap orang yang menjadi haknya.
Tujuan hukum mempunyai sifat universal seperti ketertiban,
ketenteraman, kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan dalam tata
kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya hukum maka tiap perkara dapat di
selesaikan melaui proses pengadilan dengan prantara hakim berdasarkan
ketentuan hukum yang berlaku, selain itu hukum bertujuan untuk
menjaga dan mencegah agar setiap orang tidak dapat menjadi hakim atas
dirinya sendiri.
Sedangkan teori utilities, hukum bertujuan untuk memberikan faedah
bagi sebanyak-banyaknya orang dalam masyarakt. Pada hikikatnya, tujuan
hukum adalah manfaat dalam memberikan kebahagiaan atau kenikmatan
besar bagi jumlah yang terbesar
Berikut adalah Tujuan Hukum :
1) Mendatangkan kemakmuran masyarakat mempunyai tujuan;
2) Mengatur pergaulan hidup manusia secara damai;
3) Memberikan petunjuk bagi orang-orang dalam pergaulan
masyarakat;
4) Menjamin kebahagiaan sebanyak-banyaknya pada semua orang;
5) Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir dan batin;

8
6) Sebagai sarana penggerak pembangunan; dan
7) Sebagai fungsi kritis.
Berkenaan dengan tujuan hukum (menjamin kepastian
hukum), ada beberapa pendapat dari para ahli hukum sebagai berikut :
1) Aristoteles (Teori Etis )
Tujuan hukum semata-mata mencapai keadilan. Artinya, memberikan
kepada setiap orang, apa yang menjadi haknya. Disebut teori etis karena
isi hukum semata-mata ditentukan oleh kesadaran etis mengenai apa
yang adil dan apa yang tidak adil.
2) Jeremy Bentham (Teori Utilitis )
Hukum bertujuan untuk mencapai kemanfaatan. Artinya hukum
bertujuan menjamin kebahagiaan bagi sebanyak-banyaknya
orang/masyarakat (Jeremy Bentham : 1990).
3) Geny (D.H.M. Meuvissen : 1994)
Hukum bertujuan untuk mencapai keadilan, dan sebagai unsur
keadilan adalah ”kepentingan daya guna dan kemanfaatan”.
4) Van Apeldorn
Tujuan hukum ialah mengatur pergaulan hidup manusia secara damai.
Hukum menghendaki perdamaian. Perdamaian di antara manusia
dipertahankan oleh hukum dengan melindungi kepentingan-kepentingan
hukum manusia seperti: kehormatan, kemerdekaan jiwa, harta benda dari
pihak-pihak yang merugikan (Van Apeldorn : 1958).
5) Prof Subekti S.H.
Tujuan hukum adalah menyelenggarakan keadilan dan ketertiban
sebagai syarat untuk mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan
(Subekti : 1977).

9
6) Purnadi dan Soerjono Soekanto
Tujuan hukum adalah kedaimaian hidup manusia yang meliputi
ketertiban ekstern antarpribadi dan ketenangan intern pribadi (Purnadi -
Soerjono Soekanto: 1978).

5. Fungsi Hukum
Apabila kita perhatikan definisi-definisi hukum atau rumusan
dari para sarjana hukum tersebut, pada dasarnya kita dapat menemukan
adanya unsur-unsur hukum, ciri-ciri hukum, dan sifat hukum. Adapun
fungsi dari hukum adalah, sebagai berikut :
1) Sebagai Perlindungan, Hukum melindungi masyarakat dari ancaman
bahaya;
2) Fungsi Keadilan, Hukum sebagai penjaga, pelindung dan
memberikan keadilan bagi manusia; dan
3) Dalam Pembangunan, Hukum dipergunakan sebagai acuan tujuan
negara.
Fungsi dari hukum secara umum adalah :
1) Hukum berfungsi untuk melindungi kepentingan manusia;
2) Hukum berfungsi sebagai alat untuk ketertiban dan keteraturan
masyarakat;
3) Hukum berfungsi sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan social
(lahir batin);
4) Hukum berfungsi sebagai alat perubahan social (penggerak
pembangunan);
5) Sebagai alat kritik (fungsi kritis); dan
6) Hukum berfungsi untuk menyelesaikan pertikaian. Tugas dari Hukum
adalah sebagai berikut :
a. Menjamin adanya kepastian hukum;
b. Menjamin keadilan, kebenaran, ketentraman dan perdamaian; dan

10
c. Menjaga jangan sampai terjadi perbuatan main hakim sendiri
dalam pergaulan masyarakat.

6. Pendekatan, Metode dan Teknik Pembelajaran


- Model Pembelajaran : Numbered Head Together
- Pendekatan Pembelajaran : Scientific Approuch
- Metode Pembelajaran : Diskusi Kelompok
- Teknik Pembelajaran : Diskusi dan Penugasan

7. Media Pembelajaran
1) Alat Belajar:
- Papan tulis
- Spidol
- Proyektor
- Laptop
2) Sumber Belajar
- Al Qur’an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI
- Modul Latihan Kader 1

11
8. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Pendahuluan 1. Instruktur dan peserta membuka 20
pelajaran dengan doa.
2. Peserta menyiapkan seluruh Menit
perlengkapan belajar sebelum memasuki
pelajaran.
3. Instruktur memeriksa kehadiran peserta
4. Instruktur memberikan semangat
dengan melakukan ice breaking
5. Intruktur memberitahukan tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti 1. Peserta diberikan stimulus 80 menit
berupa pertanyaan mengapa dalam
Latihan Kader terdapat materi Konstitusi
HMI
2. Peserta mengomunikasikan secara lisan
pandangannya
3. Instruktur menyampaikan mengenai
pengertian hukum, fungsi hukum, hakekat
hukum, pengertian konstitusi.
4. Peserta menyampaikan kesimpulan
secara lisan pengertian hukum, fungsi
hukum, hakekat hukum, pengertian
konstitusi yang ia pahami.
5. Instruktur membagi peserta menjadi
beberapa kelompok berisikan 5 orang

12
6. Setiap anggota kelompok diberikan
nomor dari 1 sampai 5
7. Setiap kelompok dibagikan Lembar
Kerja oleh instruktur dan mendiskusikan
jawabannya
8. Instruktur membimbing peserta dalam
mengerjakan soal-soal dalam Lembar
Kerja
9. Instruktur meminta peserta dengan
nomor 1 untuk bergabung dengan sesama
peserta bernomor 1, kemudian peserta
nomor 2 dengan sesama peserta bernomor
2, dan seterusnya sampai nomor 5.
10. Perwakilan peserta menyampaikan
hasil diskusinya
11. Peserta memberikan tangggapan
12. Instruktur
Kegiatan Akhir 1. Peserta diminta video
memberikan untuk 20 menit
motivasi
sebagai stimulus akhir peserta
2. Instruktur menutup pembelajaran
dengan doa dan salam.

13
9. Penilaian Hasil Belajar
1. Prosedur Penilaian
No Aspek yang dinilai Teknik Waktu Penilaian
Penilaian
1. Afektif
- Tanggung jawab dalam menjawab Observasi Selama
permasalahan yang diberikan. Penilaian pembelajaran
- Rasa ingin tahu dalam memahami diri dan saat diskusi
materi maupun saat Setelah kegiatan
menyelesaikan permasalahan diskusi
kelompok

Kognitif Tes tertulis Pada saat akhir


2. - Mengetahui aturan yang berlaku penyampaian
di HMI materi

Motorik
3. - Memaparkan hasil didepan kelas Penilaian Saat proses
untuk kerja pembelajaran

14
Lembar Kerja

Petunjuk :
1. Pelajari dan amati masalah pada Lembar Kerja tentang Konstitusi HMI.
2. Diskusikan masalah secara berkelompok untuk menguatkan kembali
pemahaman yang kalian amati secara individual.
3. Setelah didiskusikan dan dibahas berkelompok, pastikan setiap anggota
kelompok paham dengan hasil diskusinya.
4. Jika dalam kelompokmu menemukan kesulitan dalam menyelesaikan
permasalahan tersebut, tanyakan pada instruktur.

Amatilah Mukodimah dalam Anggaran Dasar HMI. Apa makna yang


dapat kalian ambil? Sebutkan ayat ataupun hadist yang berkaitan
dengan mukodimah HMI untuk menguatkan argumen
kalian!

…………………………………………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………

15
Apa makna HMI sebagai organisasi yang berasaskan Islam?

……………………………………………………………………………………
…………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………
……………………………………………………………………………………
…………………………………………………
……………………………………………………………………………

Apa makna yang dapat kalian ambil dalam Pasal-pasal dalam AD/ART
HMI mengenai Keanggotaan?

…………………………………………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………

16
Apa makna yang dapat kalian ambil dalam Pasal-pasal dalam
AD/ART HMI mengenai Struktur Kekuasaan dan Struktur
Kepemimpinan di HMI?
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………………
…………………………………………………………………………………

……………………………………………………

17
Apa saja Lembaga Pengembangan Profesi di HMI? Apa urgensi LPP di HMI?
Jelaskan mengenai Atribut di HMI!

…………………………………………………………………………………………
……………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………

18
Referensi:
1. Al-Qur’an dan tejemahannya
2. Hasil-hasil Kongres
3. Zainal Abidin Ahmad. Piagam Muhammad. Bulan Bintang
4. Prof. Dr. Mukhtar Kusuatmadja, SH., LMM dan Dr. B. Sidharta, SH. Pengantar
Ilmu
Hukum; Suatu Pengenalan Pertama berlakunya Ilmu Hukum. Penerbit Alumni.
Bandung. 2000
5. Prof. Chainur Arrasjid, SH. Dasar-dasar Ilmu Hukum. Sinar Grafika. Jakarta.
2000
6. Undang – Undang Dasar 1945
7. Prof. Dr. Emeritus John Gilissen dan Prof. Dr. Emeritus Frits Gorle. Sejarah
Hukum:
8. Suatu Pengantar. Refika Aditama. Bandung. 2011

19

Anda mungkin juga menyukai