SUMBER HUKUM
INDONESIA
TATA HUKUM
INDONESIA
3
A. Sistem Hukum di Indonesia
1.) Makna & karakteristik Hukum
a.) Pengertian Hukum
Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi tentang pernyataan hukum.
Hal ini disebabkan oleh banyaknya sudut pandang dari masing-masing ahli.
Berikut adalah berbagai pengertian hukum dari beberapa ahli.
4
b.) Unsur, ciri, kaidah, & Sifat Hukum
1) Unsur Hukum
2) Ciri Hukum
Yaitu adanya larangan yang harus dipatuhi semua orang. Agar tata tertib
dapat terlaksana dengan baik. Siapapun yang melanggar dapat dikenakan
sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan.
3) Kaidah Hukum
Peraturan-peraturan hidup
dalam kemasyarakatan tersebut
disebut sebagai hukum.
4) Sifat Hukum
5
2.) Penggolongan Hukum
Penggolongan hukum dapat dibagi menurut sumber, bentuk, tempat,
waktu, cara mempertahankan sifat, wujud, kepribadian yang diatur dan isi
masalah yang diatur.
1) Hukum undang-undang
Merupakan hukum yang tercantum pada peraturan perundang-undangan.
3) Hukum yurisprudensi
Merupakan hukum yang terbentuk dari putusan pengadilan.
4) Hukum traktat
Merupakan hukum yang ditetapkan oleh negara peserta perjanjian
internasional.
b. ) Menurut Bentuknya
1) Hukum tertulis
Hukum yang dapat ditemui dalam bentuk tulisan dan dicantumkan dalam
beberapa peraturan negara. Terbagi sebagai berikut :
6
c.) Menurut Tempat Berlakunya
1) Hukum Nasional
Hukum yang berlaku d dalam suatu negara tertentu.
2) Hukum Internasional
Hukum yang mengatur hubungan antara dua negara atau lebih yang
berlaku secara universal, baik secara keseluruhan maupun bagi negara
yang mengikat diri dalam perjanjian internasional (traktat).
3) Hukum Asing
Hukum yang berlaku di dalam wilayah negara lain.
1) Ius Constitutum
Hukum yang berlaku saat ini bagii masyarakat tertentu dalam wilayah
yang tertentu. Contohnya UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak
Asasi Manusia.
2) Ius Constituendum
Hukum yang dicita-citakan, diharapkan, atau direncanakan akan berlaku
pada masa yang akan datang. Contohnya Rancangan Undang-Undang (RUU).
1) Hukum Material
Hukum yang mengatur
hubungan antaranggota masyarakat
yang berlaku secara umum tentang
hal-hal yang dilarang dan
diperbolehkan untuk dilakukan.
Contohnya Hukum Dagang dan
Hukum Pidana.
2) Hukum Formal
Hukum yang mengatur
bagaimana cara mempertahankan Gambar 1.3 Merupakan kegiatan perdagangan
dan menegakkan serta menuntutnya yang diatur dalam hukum dagang pada Hukum
apabila hak seseorang telah Material
dilanggar oleh orang lain.
Contohnya KUHP.
7
f.) Menurut Sifatnya
1) Hukum Objektif
Hukum dalam suatu negara yang berlaku umum dan tidak mengenai orang
atau golongan tertentu.
3) Hukum Antargolongan
Hukum yang mengatur dua orang atau lebih yan masing-masing tunduk
pada hukum yang berbeda.
1) Hukum Publik
Hukum yang mengatur hubungan antar warga Negara dan Negara yang
menyangkut kepentingan hukum/publik. Hukum Publik juga menyangkut
hukum tata Negara, hukum administrasi Negara, hukum pidana, dan hukum
acara pidana.
2) Hukum Privat
Hukum yang menitikberatkan pada kepentingan perseorangan. Hukum
privat mencakup hukum perdata, hukum dagang, dan hukum waris.
8
Berikut adalah perbedaan hukum privat dan hukum publik :
b.) Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir dan batin
Keadilan sulit ditegakkan, tetapi dengan peran hukum keadilan baik secara lahir
dan batin akan terwujud.
Hukum dijadikan alat untuk membawa masyarakat ke arah yang lebih maju
dengan daya mengikat dan memaksa dari hukum.
9
5.) Sumber Hukum Indonesia
Sumber hukum adalah segala hal yang menimbulkan aturan yang
mempunyai kekuatan memaksa sehingga jika seseorang melanggar aturan
tersebut, orang itu akan dikenakan sanksi yang tegas dan nyata. Sumber hukum
dikelompokkan berdasarkan sember hukum material dan formal.
Sumber hukum formal adalah perwujudan isi atau materi hukum material
yang menentukan berlakunya hukum itu sendiri. Sumber hukum formal dibagi
menjadi 5, yaitu :
1.) arti material, UU adalah setiap peraturan yang dikeluarkan pemerintah yang
isinya mengikat secara umum bagi warga negara. Contohnya undang undang
dasar, undang-undang, peraturan pemerintahan pengganti undang-undang (perpu),
dan peraturan daerah.
2.) arti formal, UU adalah setiap peraturan yang karena bentuknya dapat
disebut UU. Contohnya UU yang dibentuk oleh presiden bersama dengan DPR.
10
d.) Traktat
Traktat adalah perjanjian yang dibuat oleh dua negara atau lebih mengenai
persoalan - persoalan tertentu menjadi kepentingan negara yang bersangkutan.
Traktat dibagi menjadi dua dalam pelaksanaannya, yaitu
1) traktat liberal
Traktat ini dibuat oleh dua negara, dan bersifat tertutup karena hanya melibatkan
dua negarayang berkepentingan. Contohnya perjanjian dwi kewarganegaraan
antara Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok
2) traktat multilateral
Traktat ini dibentuk dan dibuat oleh lebih dari dua negara dan bersifat terbuka
bagi negara-negara untuk mengikatkan diri. Contohnya PBB dan NATO.
e.) Doktrin
Berdasarkan pasal ini, maka peraturan - peraturan yang berasal dari masa
pemerintahan Hindia Belanda masih berlaku selama tidak bertentangan dengan
UUD NRI Tahun 1945 atau belum dibuat peraturan baru.
11
B. Mencermati Sistem Peradilan Di Indonesia
1.) Pengertian dan Tujuan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peradilan berasal dari kata adil,
artinya segala sesuatu mengenai perkara pengadilan. Kata nasional dalam hal ini
mengandung pengertian dalam lingkup negara Indonesia. Dengan demikian,
pengertian sistem peradilan nasional adalah keseluruhan perkara pengadilan
dalam suatu negara yang satu sama lain berbeda, tetapi saling berkaitan atau
berhubungan sehingga terbentuk suatu mekanisme dan dapat diterapkan secara
konsisten.
Dalam sistem peradilan nasional (di Indonesia) banyak unsur yang terlibat
di dalamnya. Beberapa pihak di antaranya penyidik, penuntut umum, hakim,
penasihat hukum, dan pencari keadilan. Negara Indonesia sebagai negara hukum
mempunyai tugas menjalankan suatu sistem peradilan yang jujur, adil, dan bersih
dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Adapun asas yang harus digunakan dalam
sistem peradilan di negara Indonesia adalah sederhana, cepat, dan biaya murah.
Tujuan penyelenggaraan peradilan nasional adalah menegakkan hukum dan
keadilan.
12
1945 secara eksplisit menentukan, hakim agung harus memiliki integritas dan
kepribadian yang tidak tercela, adil, profesional, dan berpengalaman di bidang
hukum. Khusus untuk menjaga kemandirian dan integritas hakim, amandemen
UUD 1945 juga memunculkan sebuah lembaga baru, yaitu Komisi Yudisial.
13
4.) Perangkat Lembaga Peradilan
a.) Mahkamah Agung (MA)
Mahkamah Agung adalah pengadilan negara tertinggi dari semua lingkungan
peradilan.MA berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan
perundang-undangan dibawah undang- undang terhadap undang-undang dan
mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang.
Pengadilan anak
Pengadilan niaga
Pengadilan hak Asasi Manusia
Pengadilan hubungan industrial
Pengadilan tindak pidana korupsi
Pengadilan perikanan
1. Pengadilan negeri
Pengadilan negeri adalah pengadilan umum yang sehari hari memeriksa dan
memutuskan perkara dalam tingkat pertama dari segala perdata dan pidana sipil
untuk semua golongan penduduk.
14
2. Pengadilan Tinggi
Pengadilan tinggi adalah pengadilan tingkat banding dan berkedudukan di
ibukota provinsi. Pengadilan tinggi bertugas dan berwenang mengadili perkara
pidana dam perkara perdata di tingkat banding. Pengadilan tinggi juga bertugas
dan berwenang mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan
mengadili antar-pengadilan negeri di daerah hukumnya.
a.) Perkawinan
b.) Waris
c.) Wasiat
d.) Hiba
e.) Wakaf
f.) Zakat
g.) Infak
h.) Sedekah
i.) Ekonomi syariah
15
2.) Penggadilan Tinggi Agama
Merupakan pengadilan tingkat banding yang berkedudukan di ibu kota
provinsi. Tugas dan wewenang pengadilan tinggi agama adalah mengadili perkara
yang menjadi kewenangan pengadilan agama tingkat banding. Tugas dan
wewenang lain adalah mengadili tingkat pertama dan terakhir sengketa
kewenangan antarpengadilan agama di daerah hukumnya juga menjadi tugas dan
wewenang pengadilan tinggi agama.
16
c.) Pengadilan militer utama
Tindakan yang tidak sesuai dengan hukum seperti contoh tersebut sudah
tentu memiliki konsekuensi yang jelas. Mereka yang melakukan dan terlibat
dalam kasus-kasus tersebut jika di pengadilan terbukti bersalah, akan
mendapatkan sanksi hukum. Hukuman bisa berupa hukuman kurungan, denda,
bahkan hukuman mati. Para pelaku tindakan yang tidak sesuai dengan hukum
ternyata tidak hanya dilakukan oleh orang-orang awam hukum. Mereka yang
melek hukum pun sering melakukan pelanggaran hukum. Padahal kita tahu,
sebagai warga Indonesia yang merupakan negara hukum kita harus menghormati
keberadaan hukum dan bertindak sesuai dengan hukum yang berlaku.
Sikap kesadaran hukum seperti itu tidak langsung ada atau tercipta, tetapi
harus dibina dan dibiasakan atau dimasyarakatkan.Kita harus memulai kesadaran
17
itu dari diri kita sendiri. Kita juga harus menyadari bahwa budaya hukum
merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai warga negara Indonesia. Semua
itu dapat diwujudkan jika kita mau atau bersedia bersikap sesuai dengan hukum
yang berlaku di Indonesia. Sikap yang sesuai dengan hukum adalah sikap menaati
semua hukum dan norma yang berlaku. Sikap sesuai dengan hukum yang berlaku
dapat dimulai dari diri kita sendiri. Penerapannya dapat dilakukan mulai dari
lingkungan terdekat, misalnya dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat,
selanjutnya ke lingkungan yang lebih luas lagi. Simak beberapa contoh berikut
ini.
18
4.) Sikap Sesuai dengan Hukum di Lingkungan Bangsa dan Negara
19
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Pendidikan Pancasia dan Kewarganegaraan Untuk SMA/MA kelas XI penerbt
ERLANGGA
Website :
http://lets-sekolah.blogspot.co.id/2016/05/perilaku- yang-bertentangan- dengan-
hukum.html?m=1
http://ujiansma.com/macam-macam- perbuatan-yang-bertentangan-dengan-
hukum
https://www.cermati.com/artikel/tips-mempersiapkan-biaya-sekolah-untuk-anak
http://hitamandbiru.blogspot.co.id/2012/07/sistem-peradilan-indonesia.html
http://dwiistyabaoutlaw.blogspot.co.id/2013/06/sistem-peradilan-indonesia.html
20
CATATAN
21