Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
kekuatan lahir bathin makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga
dilimpahkan-Nya kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
kepada semua pihak yang telah memberikan saran dan kritik demi
sempurnanya makalah ini, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.. i
DAFTAR ISI. ii
BAB I PENDAHULUAN.. 1
1. LATAR BELAKANG.. 1
2. RUMUSAN MASALAH.. 1
3. TUJUAN PENULISAN.. 1
BAB II PEMBAHASAN.. 2
1. Pengertian Hukum.. 2
2. UNSUR-UNSUR HUKUM… 3
3. PENGGOLONGAN HUKUM… 4
BAB III PENUTUP. 8
1. KESIMPULAN.. 8
2. SARAN.. 8
DAFTAR PUSTAKA.. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah mahluk social sehingga memerlukan orang lain untuk
mepertahankan hidupnya, dalam hubungan tersebut sering terjadi konflik maka
dibuatlah aturan-aturan dalam hubungan tersebut yang kemudian kita kenal dengan
hokum
B. RUMUSAN MASALAH
Menilik latar belakang tersebut, maka dapat dijabarkan permasalahanya sebagai
berikut :
C. TUJUAN PENULISAN
1. Dapat mengetahui pengertian hukum
2. Mengetahui unsur-unsur hukum
3. Mengetahui penggolongan hukum
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hukum
Hukum tidak hanya bertujuan untuk mencapai ketertiban dan keadilan saja, akan
tetapi dapat pula berfungsi sebagai sarana untuk mengubah atau mempengaruhi
masyarakat.
1. Hans Kelsen, hukum itu bersifat hierarkis, artinya hukum tidak boleh
bertentangan dengan ketentuan yang lebih atas derajatnya.
2. Aristoteles, hukum tertentu pada hukum yang dianut oleh masyarakat yang
digunakan atau berlaku untuk anggota masyarakat itu.
3. Grotius, hukum adalah aturan tingkah laku moral yang mewajibkan untuk
berbuat benar.
4. Hobbes, adanya hukum adalah untuk memberikan keadilan dan memberikan
perintah untuk berbuat adil.
5. Philip S. James, hukum adalah pokok aturan untuk tuntunan tingkah laku
manusia yang dikenakan dan dipaksakan bagi setiap warga Negara.
1. E. M. Mayers, hukum adalah semua aturan yang mengandung pertimbangan
kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan yang
menjadi pedoman bagi penguasa Negara dalam melaksanakan tugasnya.
2. Leon Duguit, hukum adalah aturan tingkah laku para anggota masyarakat,
aturan yang daya penggunaannya pada saat tertentu diindahkan oleh suatu
masyarakat sebagai jaminan dari suatu kepentingan bersama dan yang jika
dilanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang melakukan
pelanggaran itu.
3. Immanuel Kant, hukum adalah keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini
kehendak bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak
bebas dari orang lain, menuruti peraturan hukum tentang kemerdekaan.
4. La Rousse, hukum adalah keseluruhan prinsip yang mengatur hubungan antar
manusia dalam masyarakat dan menetapkan apa yang oleh tiap-tiap orang boleh
dan dapat dilakukan tanpa memperkosa rasa keadilan.
5. Capitant, hukum adalah keseluruhan daripada norma-norma yang secara
mengikat mengatur hubungan berbelit-belit antara manusia dalam masyarakat.
6. Land, hukum adalah keseluruhan daripada peraturan-peraturan yang mana tiap-
tiap orang dalam kehidupan masyarakat wajib menaatinya.
7. Suyling, hukum adalah kompleks daripada norma-norma tentang segala tindak-
tanduk yang mengikat dan dibuat atau disahkan oleh Negara.
8. Lemaire, Hukum positif adalah suatu peraturan tata-tertib yang mengikat serta
didasarkan atas rasa keadilan, dan ditinjau dari sudut tertentu. Hukum suatu
rangkaian norma yang mengatur bagaimana suat masyarakat tertentu harus
disusun dan dibentuk.
9. Utrecht, hukum adalah himpunan petunjuk hidup (perintah dan larangan) yang
mengatur tata tertib masyarakat, karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu.
10. Mochtar Kusumaatmadja, hukum adalah keseluruhan kaidah-kaidah serta
asas-asas yang mengatur pergaulan hidup manusia dalam masyarakat yang
bertujuan memelihara ketertiban dan keadilan yang meliputi lembaga-lembaga
dan proses-proses guna mewujudkan berlakunya kaidah itu sebagai kenyataan.
11. J. C. T. Simorangkir & Woerjono Sastropranoto, hukum adalah peraturan
yang bersifat memaksa, menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan
masyarakat, yang dibuat oleh badan resmi yang berwajib, pelanggaran terhadap
peraturan tadi berakibatkan diambilnya tindakan, yaitu dengan hukuman tertentu.
B. UNSUR-UNSUR HUKUM
Berdasarkan beberapa pengertian yang diberikan oleh para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa hukum adalah peraturan yang bersifat memaksa, yang
menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh
badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan tadi berakibat
diambilnya tindakan, yaitu dengan hukuman tertentu.
C. PENGGOLONGAN HUKUM
Hukum terdiri atas bermacam-macam . Untuk mengetahui tentang macam-macam
hukum, ada beberapa penggolongan hukum yaitu menurut sifatnya, menurut isinya,
menurut bentuknya menurut wilayah berlakunya dan menurut waktu berlakunya
1. Hukum tertulis
Hukum Tertulis adalah hukum yang dicantumkan dalam berbagai peraturan
perundangan. Hukum tertulis merupakan hukum yang dikodifikasikan dan hukum
tertulis yang tidak dikodifikasikan. Hukum tertulis telah menjadi ciri dari hukum
moderen yang harus mengatur serta melayani kehidupan moderen. Suatu
kehidupan yang makin kompleks, bidang-bidang yang makin beraneka ragam serta
perkembangan masyarakat dunia yang makin menjadi suatu masyarakat yang
tersusun secara organisatoris hubungan antar manusia yang makin kompleks pula,
memang tidak hanya bisa mengandalkan pada pengaturan tradisi, kebiasaan,
kepercayaan atau budaya ingatan.
Segalah sesuatu yang telah diatur dengan mudah di ketahui oleh orang.
Setiap orang, kecuali yang tidak bisa membaca, mendapatkan jalan masuk yang
sama kedalam hukum
Untuk keperluan pengembangan peraturan hukum atau perundang-undangan,
untuk membuat yang baru, maka hukum tertulis juga memberikan kemudahan.
Sekalipun penggunaan hukum tertulis telah menjadi hal yang sangat umum
tetapi ia tidak sekaligus bisa di samakan dengan meningkatnya kualitas keadilan.
Hukum tertulis tidak berhubungan dengan kualitas keadilan tetapi hanya
menyangkut bentuk saja.
2. Hukum menurut Tempat Berlakunya
Menurut tempat berlakunya, hukum dibedakan sebagai berikut:
1. Hukum nasional
adalah hukum yang berlaku dalam suatu negara.jadi hukum yang berlaku di suatu
negara ini lebih bersifat mengikat pada warga yang bertempat tinggal di negara
tersebut, wajib hukumnya mentaati peraturan yang telah di terapkan pemerintahan
tersebut tanpa tiada kecualinya.siapaun yang melanggar akan di kenai sanksi.
1. Hukum internasional
adalah hukum yang mengatur hubungan hukum dalam masyarakat dunia
internasional. Hukum ini mengikat bukan pada individu melainkan lebih mengikat
pada suatu negara karena cakupanya adalah dunia internasional. Sebagai contoh
dari peraturan internasional adalah kebijakan PBB dalam memberikan sanksi pada
negara yang masih mengeksploitasi uranium untuk dijadikan bahan dari
persenjataan nuklir.
1. Hukum asing
adalah hukum yang berlaku di negara lain.
1. Hukum lokal
adalah hukum yang berlaku di suatu daerah atau wilayah tertentu. Hukum bentuk ini
berlaku lpada tataran lokal atau daerah dalam kondisi ini baik hukum tertulis
maupun tidak tertulis bisa di jalankan.contah hukum lokal seperti peraturan yang di
keluarka pemerintah daerah tentang pelarangan menebang hutan yang berlebihan.
1. Hukum positif (ius constitutum) adalah hukum yang berlaku sekarang bagi suatu
masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu sebagai.
Singkatnya Hukum yang berlaku bagi suatu masyarakat pada suatu waktu,
dalam suatu tempat tertentu contoh hukum yang berlaku dewasa ini dinamakan
iuskstoitutum atau bersifat hukum positif atau Hukum ini disebut juga tata
hukum.demikian pula hukum di amerika yang berlaku sekarang, inggris
,malaysiya dan lain-lain.
2. Ius constituendum adalah hukum yang diharapkan berlaku pada waktu yang
akan datang.jadi hukum bentuk ini belum menjadi sebuah norma-norma dalam
bentuk formal (undang-undang atau bentuk lainya) merupakan rancangan-
rancangan hukum yang akan di jalankan pada masa yang akan datang karena
hukum yang berlaku pada saat masa sekarang bisa mengalami perubahan
sesuai kondisi perubahan .
4. Hukum menurut Isinya
Menurut isinya, hukum dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1. Hukum privat adalah kumpulan hukum yang mengatur hubungan-hubungan
antarorang dengan menitikberatkan kepada kepentingan perseorangan. Hukum
privat juga disebut hukum sipil. Contoh: KUH Perdata dan KUH Dagang.dimana
hukum ini langsung mengenai pada para pelaku yang melanggar peraturan yang
telah ada.
2. Hukum publik adalah kumpulan hukum yang mengatur hubungan-hubungan
antara negara dengan alat perlengkapannya atau antara negara dengan
perorangan. Hukum publik bertujuan untuk melindungi kepentingan umum.
Hukum publik juga disebut hukum negara.
Antara hukum public dan hukum privat sesunguhnya tidak dapat dipisahkan secara
tegas satu sama lain karena segala hubungan hukum dengan masyarakat selalu
dapat dikatakan termasuk hukum public dan hukum privat, yang menjadi perbedaan
adalah pada titik berat kepentingan yang diatur, hukum public titik beratnya
mengatur kepentingan masyarakat , sedangkan hukum privat menitikberatkan pada
kepentingan perseorangan.
1. Hukum objektif adalah hukum dalam suatu negara yang berlaku umum dan tidak
mengenai orang atau golongan tertentu. Hukum ini untuk menyatakan peraturan
yang mengatur antara dua orang atau lebih. Contoh: Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP)
2. Hukum subjektif adalah hukum yang dihubungkan dengan seseorang tertentu
dan dengan demikian menjadi hak. Contoh: Kitab Undang-Undang Hukum
Militer.
6. Hukum menurut Sifatnya
Menurut sifatnya, hukum dapat digolongkan sebagai berikut
1. Hukum yang memaksa adalah hukum yang dalam keadaan bagaimana pun juga
harus dan mempunyai paksaan mutlak. Contoh: hukum pidana
2. Hukum yang mengatur adalah hukum yang dapat dikesampingkan apabila pihak-
pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri dalam suatu
perjanjian. Contoh: hukum dagang.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penggolongan hukum digolongkan menjadi beberapa ,diantaranya adalah
berdasarkan sifatnya hukum memiliki dua sifat yaitu beersifat memaksa pada setiap
individu yang menjadi objek dari hukum itu dan bersifat mengatur karena yang
menjadi objek dari hukum itu sendiri adalah berdasarkan kesepakatan antara
individu sebagai contoh adalah hukum jual beli yang tergantuk kesepakatan antara
dua belah pihak.
B. SARAN
Dari uraian di atas tentang penggolongan hukum kedalam beberapa golongan
tentunya masih kurang lengkap apabila hanya dipaparkan melalui makalah ini lebih
lagi penjelasan yang kami sampaikan sangatlah kurang halitu disebabkan karena
terbatasnya pengetahuan serta referensi yang kami dapatkan dan referensi yang
kami baca, sehingga dari sini kami minta saran serta kritikan dari semua kalangan
pembaca, yang bersifat membangun.
MAKALAH KLASIFIKASI HUKUM
DISUSUN OLEH:
ZHEREN VIOKARIA
FAKULTAS HUKUM
DAFTAR ISI. ii
BAB I PENDAHULUAN.. 1
1. LATAR BELAKANG.. 1
2. RUMUSAN MASALAH.. 1
3. TUJUAN PENULISAN.. 1
BAB II PEMBAHASAN.. 2
1. Pengertian Hukum.. 2
2. UNSUR-UNSUR HUKUM… 3
3. PENGGOLONGAN HUKUM… 4
DAFTAR PUSTAKA.. 9
DAFTAR PUSTAKA
Prasetyo,Teguh. Ilmu Hukum Dan Filsafat Hukum, Yogyakarta.Pustaka Pelajar,2006