Disusun oleh :
Lukman Nulhakim
Ega Ramdhani
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STADY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI ILMU AGAMA ISLAM (STAI) AL BAROKAH
SUKABUMI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "PENEMUAN
HUKUM OLEH HAKIM" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu
Hukum. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Hukum
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ahmad Baleo, S.H., M.H.
selaku Dosen pengampu. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan...........................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
A. Pengertian Penemuan Hukum.......................................................................4
B. Asas Hakim dalam Menentukan Hukum......................................................4
C. Penafsiran dan Contoh Kasus Penemuan Hukum oleh Hakim.....................5
BAB III....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
2
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalahnya sebagai
berikut :
1. Apa Pengertian Penemuan Hukum ?
2. Apa Azas Hakim dalam Menentukan Hukum ?
3. Bagaimana Penafsiran dan contoh Penerapan Hukum ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Penemuan Hukum
2. Untuk mengetahui Azas Hakim dalam Menentukan Hukum
3. Untuk mengetahui Penafsiran dan contoh Penerapan Hukum
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Hakim sebagai penegak hukum dan keadilan wajib menggali,
mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup di dalam masyarakat.
Dengan demikian, hakim harus memiliki kemampuan dan juga
keaktifan untuk menemukan hukum. Pengertian tersebut disebut juga sebagai
Rechtvinding.
1. Metode Interpretasi
Berdasarkan arti harfiahnya, interpretasi adalah suatu cara tafsir
dengan meruntut arti kata-kata. Dengan demikian metode interpretasi
dalam hukum berarti memaknai idiom-idiom yang ada dalam kitab
Undang-undang.
Contoh kasus:
Di dalam aturan Undang-Undang terdapat larangan untuk menghentikan
kendaraannya di suatu tempat. Kemudian, kata “kendaraan dapat tafsirkan
menjadi bermacam-macam, apakah kendaraan roda dua, roda empat, atau
hanya kendaraan bermesin saja.
5
Untuk memahami Pasal 1330 KUH Perdata, kemudian dapat
mengaitkannya dengan Pasal 330 KUH Perdata yang menjelaskan batasan
orang yang belum dewasa yaitu yang belum berumur 21 tahun.
6
Dari contoh kasus di atas, maka diperoleh persamaan antara memberi
(hibah), menukar, mewariskan dengan perbuatan menjual. Persamaan
tersebut merupakan perbuatan yang bermaksud mengasingkan suatu
benda.
Kemudian seorang hakim membuat pengertian jika pengasingan (menukar,
mewariskan) tidak memutuskan atau mengakhiri sewa menyewa. Hal
tersebut lantaran Pasal 1576 KUH Perdata menyebut kata “menjual”
namun masih dapat diterapkan pada peristiwa hibah, menukar, dan
mewariskan.
Selain empat metode temuan hukum yang dilakukan oleh hakim di atas,
masih terdapat beberapa metode lainnya seperti metode intepretasi
authentik (Resmi), metode interprestasi historis, interpretasi ekstentif,
interpretasi restriktif, dan interpretasi argumentus a contrario.
7
BAB III
PENUTUP
8
DAFTAR PUSTAKA
http://hukum.untan.ac.id/penemuan-hukum-oleh-hakim-rechtvinding/
https://voi.id/berita/39307/mengenal-rechtvinding-dan-contoh-kasus-penemuan-
hukum-oleh-hakim