19
20 FAKULTAS HUKUM
21 UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
22 MEDAN
23 2020
i
24 HALAMAN PENGESAHAN
25 UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
26 FAKULTAS HUKUM
27 PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
28
29 Dengan ini dinyatakan bahwa Karya Ilmiah Penulisan Skripsi Program
30Studi Ilmu Hukum Strata Satu (S-1) Status Terakreditas yang di tulis oleh:
31NAMA : NURILAM SARI SITUMORANG
32NPM : 14600055
33PROGRAM STUDI : ILMU HUKUM / BISNIS
34JUDUL : PERAN OTORITAS JASA KEUANGAN
35 TERHADAP LEMBAGA KEUANGAN MIKRO
36 BERDASARKAN UNDANG – UNDANG NO 21
37 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA
38 KEUANGAN (STUDI PADA KOPERASI SYARIAH
39 BMT EL Munawar Jl. Arief Rahman Hakim No.274,
40 Ps.Merah Tim., Kec. Medan Area)
41 Telah diterima dan di daftarkan pada Fakultas Hukum Universitas HKBP
42Nommensen Medan sebagai syarat-syarat akademik untuk menempuh Ujian Meja
43Hijau guna menyelesaikan studi untuk mencapai Gelar Sarjana Hukum.
44
45 Disetujui Oleh,
46 Dekan Ketua Bagian Hukum Bisnis
47
48
49(Jinner Sidauruk, S.H., M.H) (Marthin Simangunsong, S.H., M.H)
50 Pembimbing I Pembimbing II
51
52
53(Marthin Simangunsong, S.H., M.H) (Debora Tambun, S.H., M.H)
54
55NAMA : NURILAM SARI SITUMORANG
56NPM : 14600055
57PROGRAM STUDI : ILMU HUKUM / BISNIS
58 UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
59 FAKULTAS HUKUM
60 FORMULIR PENULISAN SKRIPSI
61 NO : /BIS/FH/N/2020
62
63Dengan ini menyatakan bahwa :
64 NAMA : NURILAM SARI SITUMORANG
65 NPM : 14600055
66 PROGRAM STUDI : ILMU HUKUM
67 Telah dapat memulai penulisan skripsi dengan Program Strata Satu (S-1)
68dengan maksud ini kami meminta agar Bapak/Ibu :
69 1. MARTHIN SIMANGUNSONG S.H., M.H
70 2. DEBORA TAMBUN S.H., M.H
71 Dengan ini memohon kesediaan Bapak dan ibu menjadi pembimbing serta
72memperbaiki rencana judul skripsi dan proposal bilamana di perlukan.
73JUDUL SKRIPSI : PERAN OTORITAS JASA KEUANGAN
74 TERHADAP LEMBAGA KEUANGAN MIKRO
75 BERDASARKAN UNDANG – UNDANG NO 21
76 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA
77 KEUANGAN (STUDI PADA KOPERASI
78 SYARIAH BMT EL Munawar Jl. Arief Rahman
79 Hakim No.274, Ps.Merah Tim., Kec. Medan Area)
80
81 Ketua Bagian Hukum Bisnis
82
83
84 (Marthin Simangunsong, S.H., M.H)
85 Pembimbing I Pembimbing II
86
88
89 HALAMAN PENGESAHAN
90 UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
91 FAKULTAS HUKUM
92 PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
93
94 Dengan ini dinyatakan bahwa Karya Ilmiah Penulisan Skripsi Program
95Studi Ilmu Hukum Strata Satu (S-1) Status Terakreditas yang di tulis oleh:
96NAMA : NURILAM SARI SITUMORANG
97NPM : 14600055
98PROGRAM STUDI : ILMU HUKUM / BISNIS
99JUDUL : PERAN OTORITAS JASA KEUANGAN
100 TERHADAP LEMBAGA KEUANGAN MIKRO
101 BERDASARKAN UNDANG – UNDANG NO 21
102 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA
103 KEUANGAN (STUDI PADA KOPERASI
104 SYARIAH BMT EL Munawar Jl. Arief Rahman
105 Hakim No.274, Ps.Merah Tim., Kec. Medan Area)
106DOSEN PEMBIMBING : 1. MARTHIN SIMANGUNSONG S.H., M.H
107 2. DEBORA TAMBUN S.H., M.H
108
109
110 Disetujui Oleh,
111 Dekan Ketua Bagian Hukum Bisnis
112
113
114(Jinner Sidauruk, S.H., M.H) (Marthin Simangunsong, S.H., M.H)
115 Pembimbing I Pembimbing II
116
117
118(Marthin Simangunsong, S.H., M.H) (Debora Tambun, S.H., M.H)
119NAMA : NURILAM SARI SITUMORANG
120NPM : 14600055
121PROGRAM STUDI : ILMU HUKUM / BISNIS
122JUDUL SKRIPSI : PERAN OTORITAS JASA KEUANGAN
123 TERHADAP LRMBAGA KEUANGAN MIKRO
124 BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO 21
125 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA
126 KEUANGAN (STUDI PADA KOPERASI
127 SYARIAH BMT EL Munawar Jl .Arief Rahman
128 Hakim No.274, Ps. Merah Tim.,Kec. Medan Area)
CATATAN BIMBINGAN SKRIPSI
TANGGAL PEMBIMBING I TANGGAL PEMBIMBING II
29 Februari Pengajuan Bab I dan 20 Juli 2020 Pengajuan Bab II
2020 Bab III & Bab IV
06 Maret 2020 Perbaikan Bab I dan 11 Agustus Perbaikan Bab II
Bab III 2020 & Bab IV
10 Maret 2020 ACC Bab I dan Bab 24 Agustus ACC Bab II &
III 2020 Bab IV
16 September Pengajuan Bab I, 25 Agustus Pengajuan Daftar
2020 Bab II, Bab III, Bab 2020 Isi, Bab V &
IV, Bab V, Daftar Daftar Pustaka
Isi, & Daftar
Pustaka
17 September ACC Bab I, Bab II, 30 Agustus Perbaikan Daftar
2020 Bab III, Bab IV, 2020 isi, Bab V &
Bab V, Daftar Isi, & Daftar Pustaka
Daftar Pustaka
18 September ACC Untuk Di 16 September ACC Daftar isi,
2020 seminarkan 2020 Bab V & Daftar
Pustaka
129
131
132
133
135
136 PROSEDUR PENULISAN SKRIPSI
26 Februari
Marthin Simangunsong, S.H., M.H 2020
ACC Pembimbing II
18 Agustus
Marthin Simangunsong, S.H., M.H 2020
ACC Pembanding
137
138
139 HALAMAN PENGESAHAN
140 UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN
141 FAKULTAS HUKUM
142 PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
143
144 Dengan ini dinyatakan bahwa Karya Ilmiah Penulisan Skripsi Program
145Studi Ilmu Hukum Strata Satu (S-1) Status Terakreditas yang di tulis oleh:
146NAMA : NURILAM SARI SITUMORANG
147NPM : 14600055
148PROGRAM STUDI : ILMU HUKUM / BISNIS
149JUDUL : PERAN OTORITAS JASA KEUANGAN
150 TERHADAP LEMBAGA KEUANGAN MIKRO
151 BERDASARKAN UNDANG – UNDANG NO 21
152 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA
153 KEUANGAN (STUDI PADA KOPERASI SYARIAH
154 BMT EL Munawar Jl. Arief Rahman Hakim No.274,
155 Ps.Merah Tim., Kec. Medan Area)
156
157DOSEN PEMBIMBING : 1. MARTHIN SIMANGUNSONG S.H., M.H
158 2. DEBORA TAMBUN S.H., M.H
159 Disetujui Oleh,
160 Dekan Ketua Bagian Hukum Bisnis
161
162(Jinner Sidauruk, S.H., M.H) (Marthin Simangunsong, S.H., M.H)
163
164Disetujui Untuk Seminar Disetujui Untuk Ujian Akhir
165Pembimbing I Ketua Bagian Hukum Bisnis
166
167
168 (Marthin Simangunsong, S.H., M.H) (Marthin Simangunsong, S.H., M.H)
169 LEMBAR PERSETUJUAN UNTUK MEJA HIJAU
172
207NPM : 14600055
214
217
220
223
226NPM : 14600055
235 Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya
236sendiri, sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya yang tertulis atau
237diterbitkan orang lain dengan krya yang sama, kecuali acuan atau kutipan dengan
238mengikuti tata cara penulisan karya ilmiah yang lazim berdasarkan ketentuan
239universitas.
240
243
246
247Otoritas Jasa Keuangan atau OJK sebagai lembaga pengawas lembaga keuangan
250syariah. Salah satu tujuan pengawasan OJK ini adalah melindungi nasabah dari
254dengan sifat penelitian deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah diketahui bahwa
255peran OJK dalam hal perlindungan nasabah adalah dalam bentuk pelayanan
258pengaduan.
259
262
263
264
265
266
267
268 ABSTRACT
269
274institutions. This research will focus on the role of OJK in protecting customers in
276the nature of descriptive research. The results of this study are known that the role
280
282microfinance, syariah
283
284
285
286
287
288
289
ii
290
292
293 Puji Syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
294berkat dan rahmat – Nya yang telah memberikan kesehatan sehingga saya dapat
301 Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
302Program Sarjana (S-1) pada Program Sarjana Fakultas Hukum Universitas HKBP
303Nommensen Medan.
304 Penulis menyadari bahwa, tanpa adanya bantuan dan bimbingan serta
305dukungan dari berbagai pihak yang terlibat dalam penyelesaian penulisan skripsi
306ini, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Oleh
308kepada kedua Orangtua tercinta Bapak Joster Situmorang dan Ibu Rospita
309Simamora Spd yang sudah memberikan Penulis dukungan, baik berupa kasih
310sayang, motivasi dan materil sehingga Penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini
311dan tidak lupa juga terima kasih kepada Abang, Kakak, adek-adek, Sahabat,
312Kakak dan Adek sepupu semua yang telah memberikan doa, dukungan dan
313semangat dalam penulisan skripsi ini. Tidak lupa juga penulis mengucapkan
329 pemikiran, dan banyak hal lainnya selama dalam pengerjaan sekripsi ini
332 tenaga, pemikiran, dan banyak hal lainnya selama dalam pengerjaan
334 8. Seluruh Dosen dan pegawai beserta staf di Tata Usaha Fakultas Hukum
iv
336 9. Kepada teman sekaligus sahabat saya terkasih Hestyna Elizabet
338 Margaretha Taringan, Theresia Simatupang, Jeremia, Jhon Piter Sirait dan
339 Yudi Manik yang selalu menghibur dalam duka dan suka, memberi
340 semangat, dan banyak hal lain, dan juga mengingatkan Penulis dalam
342 10. Kepada Sahabat sekaligus merangkap keluarga terkasih saya Hestyna
345 11. Kepada Glen Leonardo Tatuil, Kak Indah Marpaung yang telah
347 12. Kepada My Sister, Batty Squard, dan Jlo Fans yang memberikan doa
349 13. Kepada teman teman Kelas Reguler, Kelas Eksekutif, jurusan Hukum
350 Bisnis, Hukum Pidana, Hukum Tata Negara, Hukum Perdata yang sama-
351 sama berjuang untuk menyelesaikan studi yang tidak bisa saya sebutkan
352 satu persatu namanya, Penulis banyak berterima kasih atas semua
354
355
356
357
358
359 Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan sangat
360jauh dari kata sempurna baik dari segi materi, pembahasan dan penulisanya.
361Dengan segenap kerendahan hati Penulis mengharapkan kritik dan saran atas
362skripsi ini. Akhir kata, Penulis berharap agar skripsi ini berguna bagi pembaca dan
364
365
367 Penulis
368
369
371
372
373
374
375
376
377
378
379
380
381
382 DAFTAR ISI
383ABSTRAK................................................................................................................. i
384ABSTRACT.............................................................................................................. ii
387BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
411
418
419BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................27
420 A. Peran Otoritas Jasa Keuangan terhadap lembaga keuangan mikro Koperasi
421 Syariah BMT EL Munawar ( Jl. Arif Rahman Hakim No 274, Ps. Merah
viii
424 B. Peran Otoritas Jasa Keuangan dalam perlindungan nasabah dari Lembaga
426
430
431DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................38
432
433LAMPIRAN
435
436 BAB I
437 PENDAHULUAN
438
442 yang dapat dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan dapat berupa tindakan
443 preventif dan represif, tindakan awal dengan cara langkah preventif
445 sector jasa keuangan, layanan dan produknya. Memberikan informasi dan
454
455 OJK merupakan lembaga Negara yang dibentuk berdasarkan UU
458 sektor jasa keuangan. LKM menurut OJK adalah lembaga keuangan yang
1 1
Otoritas Jasa Keuangan, Roadmap Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) Syariah 2015-
22019, (Jakarta: OJK), 2015
459 berfungsi untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan
460 masyarakat.
461 Dalam kategorinya, LKM termasuk lembaga keuangan bukan bank.
463 kegiatan jasa keuangan seluruh sektor khususnya sektor Industri Keuangan
472 keuangan.
479 kerap kali dianggap bermasalah dan tidak memiliki kepastian hukum. Agar
480 dapat beroperasi, lembaga keuangan syariah harus mendapat izin terlebih
3 2
Frianto Pandia,dkk, Lembaga Keuangan, (Jakarta: Rineka Cipta), 2009, hal 120.
4 3
Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, Pasal 6
5 4
Ibid, Pasal
2
481 dahulu dari OJK. LKM yang akan beroperasi juga harus mengajukan
482 permohonan untuk mendapat izin usaha dari OJK semenjak diberlakukannya
483UU-LKM. Selain berwenang menberikan izn kepada LKM, OJK juga berwenang
484untuk melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan terhadap LKM, baik
485yang berbadan hukum koperasi dan perseroan terbatas.
486 Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk
490
495 Syariah BMT EL Munawar (Jl. Arief Rahman Hakim No.274, Ps. Merah
500
504 1. Untuk mengetahui peran OJK terhadap lembaga keuangan mikro Koperasi
505 Syariah BMT EL Munawar (Jl. Arief Rahman Hakim No.274, Ps. Merah
3
506 Tim., Kec. Medan Area) berdasarkan undang-undang no 21 tahun 2011
4
508 2. Untuk mengetahui peran OJK dalam perlindungan nasabah dari Lembaga
510
518 umumnya maupun dibidang hukum bisnis pada khususnya yaitu dengan
524 Indonesia dan untuk mengetahui peran Otoritas Jasa Keuangan terhadap
4
526 BAB II
528
543 OJK adalah lembaga yang independen dalam melaksanakan tugas dan
544 wewenangnya, sehingga secara yuridis bebas dari campur tangan pihak lain,
545 kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang OJK.
6 5
Adrian Sutedi. 2014. Aspek Hukum Otoritas Jasa Keuangan. Jakarta. Raih Asa Sukses.
7Hal. 38.
8 6
Ibid, hal 36
5
554
555 independensi OJK ini, Rimawan Pradiptyo mengatakan bahwa meski secara
556 normatif disebutkan bahwa OJK adalah lembaga independen, pada beberapa
557 kalangan masih timbul keraguan akan independensi OJK tersebut: 7
558 sehubungan dengan peran OJK terhadap lembaga keuangan mikro Koperasi
559 Syariah BMT EL Munawar (Jl. Arief Rahman Hakim No.274, Ps. Merah
560 Tim., Kec. Medan Area) berdasarkan Undang-Undang No 21 tahun 2011
561 tentang Otoritas Jasa Keuangan dan peran OJK dalam perlindungan nasabah
562 dari Lembaga Keuangan Mikro yang illegal.
563
564 Dalam pelaksanaannya, OJK dipimpin oleh dewan komisioner yang
565 terdiri dari sembilan orang anggota sebagaimana diatur dalam Pasal 10 ayat
566 (1) undang- undang OJK. Komposisi dewan komisioner (selanjutnya
567 disingkat KDK) yang akan ditempati oleh mantan pegawai lembaga
568 keuangan tertentu, menjadi dasar adanya keraguan bahwa OJK akan benar-
569 benar independen.8
570
571 Terkait dengan independensi antara BI dan OJK, secara hakikat
572 Independensi antara BI dan OJK adalah sama sama. Kedua lembaga ini
573 diamanatkan dalam undang-undang sebagai lembaga independen yang
574 bebas dari intervensi dalam melaksanakan tugas dan wewenang dari pihak
575 lain arau pemerintah. Independensi Bank Indonesia disebutkan dalam pasal
576 4 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang BI sebagaimana
577 diubah dengan UndangUndang No.3 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas
578 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang BI.9
579
580 Dalam penjelasan undang-undang nomor 21 tahun 2011 tentang OJK
582 yang dimaknai bahwa OJK tidak menjadi bagian dari kekuasaan
585 sektor jasa keuangan yang memiliki relasi dan keterkaitan yang kuat dengan
586 otoritas lain, dalam hal ini otoritas fiscal dan moneter.
9 7
Tim Panitia Antar Departemen Rancangan Undang-Undang Tentang Otoritas Jsa
10Keuangan. Jakarta. 2010. Naskah Akademik Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal.5
11 8
http://www.hukumonline.com. Belum Dibentuk, Independensi OJK Diragukan diakses
12pada tanggal 9 Maret 2020
13 9
Nazia Tunisa Alham, 2014. Peran Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Pengawasan
14Pendaftaran Jaminan Fidusia, Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Islam Negeri Syarief
15Hidayatullah Jakarta
6
587 Oleh karena itu, lembaga ini melibatkan keterwakilan unsurunsur dari
588 kedua otoritas tersebut. Dapat dikatakan dalam ketatanegaraan Indonesia
589 OJK memiliki kedudukan sekunder dengan adanya independensi
590 institusional atau disebut juga sebagai political atau goal independence
591 karena dalam masalah kedudukan ini berarti status OJK sebagai lembaga
592 secara mendasar terpisah dari eksekutif atau pemerintah, bebas dari
593 pengaruh legislatif atau parlemen, bebas untuk merumuskan tujuan atau
594 saran dari kebijakannya tanpa pengaruh dari lembaga politik maupun
595 pemerintah.10
596
613 empat tujuan pendirian OJK (1) meningkatkan dan memelihara kepercayaan
616 mengenai bidang jasa keuangan, dan (4) melindungi kepentingan konsumen
618
16 10
Tim Panitia Antar Departemen, Jakarta. 2010 Rancangan Undang-Undang tentang
17Otoritas Jasa Keuangan. Naskah Akademik Pembentukan OJK. Hal 12.
18 11
Ibid., hal. 375
19 12
Ibid., hal. 376
7
619 3. Tugas dan Wewenang OJK
8
658 5. Persetujuan melakukan kegiatan usaha
659 6. Pengesahan
660 7. Persetujuan atau penetapan pembubaran dan
661 8. Penetapan lain sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-
662 undangan di sektor jasa keuangan lain.
663
22 15
Adrian Sutedi, Aspek Hukum Otoritas Jasa Keuangan, (Jakarta: Raih Asa sukses),
232014, hal.113
9
693 Sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola dan asas-asas di atas,
694 OJK harus memiliki stuktur dengan prinsip check and balances. Hal ini
695 diwujudkan dengan melakukan pemisahan yang jelas antara fungsi, tugas
696 dan wewenang pengaturan dan pengawasan yang dilakukan oleh Dewan
697 Komisioner melalui pembagian tugas yang jelas demi pencapaian tujuan
698
699
700
701
702
703
704
705
706
707
708
709
710
711
712
713
714
715
716
717
718 OJK. Tugas Dewan Komisioner meliputi bidang tugas terkait kode
719 etik, pengawasan internal melalui mekanisme dewan audit, edukasi dan
721
722Keterangan:
723 ADK (Anggota Dewan Komisioner)
724 SCOM (Strategic Committee)
725 DKSK (Deputi Komisioner Stabilitas Sistem keuangan)
726 DSVL (Departemen Surveilance)
727 GKKT (Grup Kebijakan Sektor Jasa Keuangan Terintegrasi)
16
24 Ibid, hal.114
25
10
728 GDST (Grup Pengelolaan Data dan Statistik Terintegrasi)
729 DKPS (Deputi Komisioner Penyidikan, Organisasi dan SDM)
730 DOSM (Departemen Organisasi dan SDM)
731 DPJK (Departemen Penyidikan Sektor Jasa Keuangan)
732 DKMS (Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Manajemen
733 Strategis)
734 DSHM (Departemen Sekretariat Dewan Komisioner dan Hubungan
735 Masyarakat)
736 DMSP (Departemen Manajemen Strategis dan Perubahan)
737 DLOG (Departemen Logistik)
738 DKIR (Deputi Komisioner Internasional dan Riset)
739 DINT (Departemen Internasional)
740 DRJK (Departemen Riset SJK)
741 GPUT (Grup Penanganan APU PPT)
742 DKIK (Deputi Komisioner Sistem Informasi dan Keuangan)
743 DPSI (Departemen Pengelolaan Sistem Informasi)
744 DKEU (Departemen Keuangan)
745 GPSI (Grup Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi)
746 DKHK (Deputi Komisioner Hukum)
747 DHUK (Departemen Hukum)
748 GPHK (grup Penelitian dan Pengembangan Hukum Sektor Jasa
749 keuangan)
750 DKOI (Deputi Komisioner OJK Institure dan Keuangan Digital)
751 OJKI (OJK Institute)
752 GIKD (Grup Inovasi Keuangan Digital)
753 DKAI (Deputi Komisioner Audit Internal dan Manajemen Risiko)
754 DPAI (Departemen Audit Internal)
755 DRPK (Departemen Manajemen Risiko dan Pengendalian Kualitas
756 GPAF (Grup Penanganan Anti Fraud)
757 DKEP (Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen)
758 DPLK (Departemen Perlindungan Konsumen)
759 DLIK (Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan)
760 DKBI (Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I)
761 DKB2 (Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II)
762 DKB3 (Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III)
763 DKB4 (Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV)
764 DPNP (Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan)
765 DPIP (Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan
766 DPPS (Direktorat Pengaturan dan Perizinan Perbankan Syariah)
11
767 DPKP (Departemen Pengendalian Kualitas Pengawasan Perbankan
768 DPMK (Departemen Pengembangan Pengawasan dan Manajemen
769 Krisis)
770 DRKP (Departemen Pemeriksaan Khusus Perbankan)
771 DPB1 (Departemen Pengawasan Bank 1)
772 DPB2 (Departemen Pengawasan Bank 2)
773 DPB3 (Departemen Pengawasan Bank 3)
12
774 DPBS (Departemen Pengawasan Bank Syariah)
775 KR (Kantor OJK Regional)
776 KOJK (Kantor OJK)
777 DKMI (Deputi Komisioner Pengawas PM I)
778 DKM2 (Deputi Komisioner Pengawas PM II)
779 DPM1 (Departemen Pengawasan PM 1A)
780 DPM2 (Departemen Pengawasan PM 1B)
781 DPM3 (Departemen Pengawasan PM 2A)
782 DPM4 (Departemen Pengawasan PM 2B)
783 DKII (Deputi Komisioner Pengawas IKNB I)
784 DKI2 (Deputi Komisioner Pengawas IKNB II)
785 DPI1 (Departemen Pengawasan IKNB 1A)
786 DPI2 (Departemen Pengawasan IKNB 1B)
787 DPI3 (Departemen Pengawasan IKNB 2A)
788 DPI4 (Departemen Pengawasan IKNB 2B)
789
790
791 Stuktur OJK diatur pada BAB IV pasal 10 sampai 25 Undang-Undang
792 Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Stuktur OJK disini
13
814 Oleh karena itu lembaga ini mewakilkan unsur-unsur dari otoirtas lain
815 secara ex-officio.
816 Keberadaan ex-officio bertujuan dalam koordinasi, kerjasama,
817 harmonisasi dalam fiskal moneter dan sektor jasa keuangan. Keberadaan ex-
818 offico juga diperlukan dalam menjaga kestabilitasan nasional dalam
819 persaingan global dan kesepakatan internasional, kebutuhan koordinasi,
820 pertukaran informasi demi memelihara stabilitas sistem keuangan. OJK
821 harus merupakan bagian dari sistem penyelenggara urusan pemerintah yang
822 berinteraksi dengan lembaga-lembaga Negara lainnya.17
823 Tugas pengaturan sebagai mana dimaksud dalam pasal 6 dilaksanakan
824 oleh Dewan Komisioner. Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana
825 dimaksud pasal 6, Dewan Komisioner menetapkan Peraturan OJK,
826 Peraturan Dewan Komisioner, dan/atau Keputusan Dewan Komisioner.
827 Berdasarkan Undang-undang OJK, selaku pimpinan OJK, anggota Dewan
828 Komisioner memiliki tugas:18
829
830 a. Menetapkan stuktur organisasi, tugas pokok dan fungsi, rancang
831 bangun infrastuktur dan teknologi informasi, sistem sumber daya
832 manusia, dan standar prosedur operasional;
833 b. Menetapkan rencana kerja dan anggaran OJK tahun anggaran 2013;
834 c. Mengangkat pejabat dan pegawai OJK;
835 d. Mengangkat pejabat dan pegawai organ pendukung Dewan
836 Komisioner; dan
837 e. Menetapkan hal lain yang diperlukan dalam rangka pengalihan fungsi,
838 tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa
839 keuangan, dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
840 ke OJK.
841
845 Tugas dan fungsi dari lembaga ini adalah menyelenggarakan pengaturan
847 sektor jasa keuangan. Salah satu tujuan OJK adalah melindungi
26 17
Op. Cit, hal.112
18
27 Subarjo Joyosumarto, Pemenuhan Kompetensi Dewan Komisioner dan Rekrutmen
28Pegawai OJK, Jakarta 13 Febuari 2012, hal. 3
14
849 Saat ini OJK adalah lembaga terpercaya yang menjamin
851 terdaftar di OJK. Setiap lembaga yang berada di bawah pengawasan OJK
852 adalah lembaga resmi yang sah secara hukum, sehingga nasabah akan
855 OJK sendiri hingga saat ini membawahi dan mengawasi ribuan
857
862 sistem ekonomi yang sehat dan tidak berbenturan dengan kepentingan
868
29 19
https://www.simulasikredit.com/lembaga-apa-saja-yang-diawasi-ojk/, Simulasi Kredit,
30“Lembaga apa saja yang diawasi OJK”, 2013, diakses pada 20 Mei 2020, pukul 23.15 WIB
15
869 6.2 Pasar Modal
870 Pasar modal adalah sarana investasi yang banya dipilih oleh
871 masyarakat. Dana yang diinvestasikan melalui pasar modal sangat besar
875 dilakukan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
876 (Bapepam-LK), namun sejak taun 2013 sudah dilimpahkan pada OJK.
877 Hal ini demi terwujudnya sistem pengawasan yang terintegrasi terhadap
880 agar pasar modal dalam negeri tidak anjlok ketika ada penarikan besar-
881 besaran (capital reversals) oleh investor asing. Hingga Desember 2018,
882 tercatat sebanyak 124 perusahan sekuritas dan investasi telah terdaftar
883 secara resmi di OJK. Daftar nama perusahaan dapat diunduh langsung
885
887 Lembaga keuangan lainnya yang juga diawasi oleh OJK adalah
888 jasa keuangan non-bank. Berbagai jenis lembaga yang diawasi tersebut,
890
891
16
892 Asuransi
899 Diambil dari laman resmi OJK, per 21 Desember 2015 terdapat
900 sebanyak 136 perusahaan asuransi yang telah terdaftar secara resmi
907 pensiun bagi nasabahnya. Lembaga ini harus terdaftar secara resmi
908 di OJK untuk melindungi hak nasabah agar terhindar dari penipuan
914
17
915 Financial Technology
917 digital yang juga tidak luput dari pengawasan OJK. Masyarakat yang
919 mana fintech legal yang terdaftar di OJK dan mana fintech ilegal
921
924 lembaga atau perusahaan yang dibentuk atau didirikan untuk melaksanakan
925 tugas dan fungsi yang bersifat khusus, umumnya berkaitan dengan upaya
927 sendiri saat ini mengawai beberapa lembaga keuangan khusus yaitu
931
936 Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah oleh
18
938 ekonomi Indonesia terutama dalam lingkungan Koperasi dan Usaha Kecil
943 investasi, dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah). Dengan begitu,
945 seiring izin yang dikeluarkan oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil
948 atau badan hukum koperasi yang menjadikan sistem syariah sebagai
950 bergerak di bidang pembiayaan, investasi dan simpanan sesuai dengan pola
955 mengusung etika moral dengan memperhatikan halal atau haramnya sebuah
957
31 20
Neni Sri Imaniyati, Aspek-Aspek Hukum BMT (Baitul Maal Wat Tamwil), (Bandung:
32PT Citra Aditya Bakti), 2010, hal. 159
33 21
Buchori, Nur S. Koperasi Syari’ah, (Sidoarjo: Mashun Kelompok Masmedia Buana
34Pustaka), 2009
19
958 2. Tujuan dan Fungsi Koperasi Syariah
960 para anggotanya dan juga kesejahteraan masyarakat secara umum, serta
35 22
http://andrystar-7.blogspot.co.id/2013/01/koperasi-syariah.html, Koperasi Syariah,
362013, diakses pada tanggal 19 Mei 2020, pukul 13.00 WIB
37 23
https://www.dosenpendidikan.co.id/koperasi-syariah/, Koperasi Syariah, diakses pada
38tanggal 26 Mei 2020
20
990 4. Prinsip – Prinsip Koperasi Syariah
39 24
Ibid
40 25
Tutut Haryani, Implementasi Hukum Ekonomi Islam Dalam Koperasi Syariah Baitul
41Maal Wa Tamwil , (Bandar Lampung: Universitas Lampung, Fakultas Hukum), 2018 , Hal 30
42 26
http://arifansyah1105.blogspot.co.id/2014/06/koperasi-syariah.html, Koperasi Syariah,
432014, tanggal 22 Mei 2020, Pukul 11.52 WIB
21
1025 BAB III
1027
1029 Dalam penulisan skripsi ini, sangatlah perlu ditegaskan mengenai batasan
1030 atau ruang lingkup penelitian.Ruang lingkup penulisan ini bertujuan untuk
1031 membatasi sejauh mana masalah yang dibahas, agar penelitian ini lebih terarah
1032 pada sasaran dan tidak mengambang dari permasalahan yang diangkat dalam
1033 penulisan ini. Adapun ruang lingkup yang akan dibahas dalam penelitian ini
1034 adalah untuk mengetahui peran OJK terhadap lembaga keuangan mikro
1035 Koperasi Syariah BMT EL Munawar (Jl. Arief Rahman Hakim No.274, Ps.
1037 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan dan bagaimana peran OJK dalam
1039 Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian
1042 peraturan dari instansi terkait yang dalam hal ini ialah peraturan dari OJK
1043 sendiri serta norma-norma yang berlaku dimasyarakat atau juga menyangkut
22
1045B. Jenis Penelitian
1052 mengetahui makna yang dikandung oleh istilah-istilah yang digunakan dalam
1054 dan mendengarkan peristiwa atau tindakan yang dilakukan oleh orang-orang
1055 yang diamati, kemudian merekam hasil pengamatannnya dengan catatan atau
1057
1059 Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data
1060 sekunder.Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari
1061 tangan pertama), sementara data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti
1062 dari sumber yang sudah ada.Sumber data primer juga dapat berupa data yang
1064 melalui kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara
1065 peneliti dengan narasumber Ibu Nurchairia Simatupang S.Kom selaku ketua
23
1067 Sedangkan sumber data sekunder dapat berupa buku teks yang berisi
1069 para sarjana yang mempunyai kualifikasi tinggi, catatan atau dokumentasi
1071 laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah, dan lain sebagainya.
1073 Sumber data primer yang digunakan dalam penulisan ini terdiri dari
1083 salah satunya merupakan koperasi El Munawar sebagai sumber data primer,
1084 yang hasilnya kemudian digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan
1086
1088 Sumber data sekunder yang utama adalah buku teks yang berisi
24
1090 klasik para sarjana yang mempunyai kualifikasi tinggi, catatan, atau
1092 Munawar.
1093 Dalam penelitian ini sumber data sekunder yang digunakan meliputi :
1096
1098 Sumber data tertier adalah bahan yang memberikan petunjuk maupun
1099 penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder. Dalam penelitian
1103 c. Situs internet yang berkaitan dengan Otoritas Jasa Keuangan, Koperasi
1105
1112
44 27
M Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia), 1998, hal. 112.
25
1113 Menurut Nazir studi kepustakaan merupakan langkah yang penting
1115 selanjutnya adalah melakukan kajian yang berkaitan dengan teori yang
1119 dapat diperoleh dari: buku, jurnal, majalah, hasil-hasil penelitian (tesis dan
1120 disertasi), dan sumber-sumber lainnya yang sesuai (internet, koran dll).
1125 Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK (Study pada Koperasi Syariah BMT EL
1126 Munawar).
1127
1129 Analisis data bertujuan untuk memberikan makna pada setiap data yang
1131 deduktif. Logika deduktif atau pengolahan bahan hukum dengan cara deduktif
1132 yaitu menjelaskan suatu hal yang bersifat umum kemudian menariknya
1135 wawancara, dan undang undang serta regulasi yang berkaitan dengan lembaga
45 28
Ibid
26
1136 keuangan mikro dan bagaimana tinjauan yuridis dari pada Koperasi Syariah
1137 BMT El Munawar ( Jl. Arief Rahman Hakim No.274, Ps. Merah Tim., Kec.
1140 ilmu hukum dengan berbagai teori hukum. Dimana dari sudut pandang teori
1141 hukum, ilmu hukum dibagi atas tiga lapisan utama, yaitu dogmatik hukum,
1152
1153
1154
1155
1156
1157
1158
1159
46 29
Hadjon, P. M., & Djatmiati, T. S, Argumentasi Hukum. (Yogyakarta: Gadjah Mada
47University Press), 2005
48 30
Marzuki, P. M, Penelitian Hukum. (Jakarta: Kencana Prenada Media Group), 2005
27
1160 BAB IV
1161 PEMBAHASAN
1162
1163A. Peran OJK Terhadap Lembaga Keuangan Mikro Koperasi Syariah BMT
1164 EL Munawar (Jl. Arief Rahman Hakim No.274, Ps. Merah Tim., Kec.
1167
1168 Dari hasil kuisioner, penulis yang dilakukan terhadap pimpinan BMT El
1177 kerja)
1180 Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan Ibu Nurchairia
1186Bpk. Achmad Mnuawar Siregar pada tanggal 10 November 2008 yang beralamat
1187di Jl. Arief Hakim No 274 Medan. Memperoleh SK pengurus darI PINBUK TK. I
119117 Juni 2010 yang diterima tanggal 24 juni 2010. BMT ini menjalankan usaha
1192disektor real seperti menjadi agen travel, dimaksudkan usaha ini dapat
28
1208 3) Pas foto 3x4 1 lembar
1209 4) Buku tabungan BMT El Munawar Medan
1210 5) Agunan seperti benda bergerak yaitu BPKP atau benda tak bergerak
1211b. Proses survey ke lokasi usaha anggota.
1212c. Analisis hasil survey yaitu tentang kesyariahan usaha yang sedang dijalankan
1213 oleh anggota.
1214e. Menentukan nisbah bagi hasil, jangka waktu, angsuran, dan biaya
1215administrasi.
1216f. Proses akad mudharabah dan pencairan.
1217d. Informasi Keputusan Realisasi Pengajuan Pembiayaan
1218
1219 Bentuk-bentuk peranan peranan BMT El Munawar Medan dalam
1220memberikan pembiayaan pada masyarakat ekonomi lemah antara lain: 32
12211. Dalam peranannya sebagai penerima dana titipan dari nasabah, BMT
1222 mengelola dana yang dititipkan oleh nasabah untuk disalurkan kembali kepada
1223 masyarakat yang membutuhkan dana tersebut . BMT wajib memberitahu
1224 kepada pemilik dana atas nisbah dana dan cara membagi keuntungan secara
1225 resiko yang dapat ditimbulkan dari penyimpan dana apabila telah dicapai
1226 kesepakatan maka hal tersebut harus dicantumkan dalam akad.
12272. Dalam perannya sebagai penyalur dana, dalam hal ini BMT El Munawar
1228 bertindak sebagai mudharib, BMT menyalurkan dananya kepada masyarakat
1229 yang sangat membutuhkan demi kelangsungan hidupnya, jumlah modal yang
1230 disarahkan kepada nasabah selaku pengelola dana yang diserahkan secara
1231 tunai, dan dapat berupa uang atau barang yang nilainya dalam satuan uang ,
1232 apabila modal diserahkan secara bertahap, harus jelas tahapannya dan
1233 disepakati bersama. Hasil usaha yang dari usaha yang dijalankan harus dibagi
1234 sesuai dengan persetujuan dalam akad
1235
1236 OJK dalam melaksanakan tugas pengawasan dan pengaturan di sektor jasa
1241meliputi :
50 32
Ibid
29
1244 2. Meminta lembaga jasa keuangan untuk menghentikan kegiatannya
1246 3. Tindakan lain yang dianggap perlu dan sesuai dengan ketentuan
1248 Koperasi syariah adalah koperasi yang menggunakan konsep akad Syirkah
1249Mufawadhah, yakni sebuah usaha yang didirikan secara bersama oleh satu orang
1250atau lebih. Masing-masing memberikan konstribusi dana dalam porsi sama besar
1251serta berpartisipasi dalam bobot dan porsi yang sama besar pula. Dalam
1252operasional nya satu sama lain mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Azas
1253usaha koperasi syariah berdasarkan konsep gotong royong dan tidak monopoli
1255 Pasal 5 Ayat (1) UULKM mengatur bahwa setiap LKM yang menjalankan
1256usahanya wajib memiliki badan hukum yang harus dipilih yaitu antara badan
1257hukum koperasi atau badan hukum PT. Sebelum menjalankan kegiatan usahanya,
1258LKM harus memiliki izin usaha dari OJK, dan untuk memperoleh izin usaha
1259LKM maka harus dipenuhi paling sedikit persyaratan tentang susunan organisasi
1266dilakukan dengan menggunakan akad Wadiah, Akad Mudharabah, atau akad lain
30
1267yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta disetujui oleh OJK. Kegiatan
1269Akad Mudharabah, Akad Musyarakah, Akad Murabahah atau akad lain yang tidak
1272tidak hanya harus tunduk pada rezim Kementerian Koperasi dan UKM, tetapi juga
1273rezim OJK. Cakupan wilayah usaha suatu LKM berada dalam satu wilayah desa/
1276Kabupaten/ kota atau kepada pihak lain jika pemerintah daerah kabupaten/ kota
1277belum siap (Pasal 28 UULKM). Dalam rangka pembinaan dan pengawasan, OJK
1279 Kemudian Pasal 39 UULKM menjadi dasar bagi BMT untuk tunduk pada
1280UULKM. Pasal tersebut menyatakan pada saat UULKM berlaku maka Bank
1281Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Badan Kredit Desa (BKD),
1282Badan Kredit Kecamatan (BKK), Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK), Lembaga
1283Perkreditan Kecamatan (LPK), Bank Karya Produksi Desa (BKPD), Badan Usaha
1286izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan, kecuali LKM yang tunduk pada rezim
1287hukum adat. OJK, Kementerian Koperasi dan UKM, dan Kementerian Dalam
1288Negeri melakukan inventarisasi LKM yang belum berbadan hukum paling lambat
31
12892 tahun sejak UULKM berlaku (Pasal 40 UULKM). Tahun 2019 ini, sebanyak 35
1292Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, BMT EL Munawar sebagai LKM
1293berbadan hukum koperasi maka OJK memiliki peran sebagai berikut sebagaimana
1298dapat dipahami dalam hal pembinaan, LKM berada di bawah tiga otoritas yaitu
1301terhadap LKM.
1302
1303
1304B. Peran OJK Dalam Perlindungan Nasabah Dari Lembaga Keuangan
1306
1307 Nasabah adalah orang atau badan hukum yang mempunyai rekening baik
1308rekening simpanan atau pinjaman pada pihak bank. Sehingga nasabah merupakan
1309orang yang biasa berhubungan dengan atau menjadi pelanggan bank. Dengan kata
1310lain nasabah adalah pihak atau orang yang menggunakan dan secara sengaja
32
1312 Dalam memahami mengenai apa yang dipikirkan oleh nasabah ada beberapa
1318 3. Mengetahui apa yang bisa kita lakukan dengan produk yang
1321
1322 Perlindungan Nasabah Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013
1325Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota atau kepada pihak lain yang ditunjuk. Hal ini
1331 a. Penerimaan laporan keuangan dan input data ke dalam sistem aplikasi;
33
1335 e. Penyusunan rencana kerja pemeriksaan, pelaksanaan pemeriksaan, dan
1342 OJK melakukan prosedur perlindungan nasabah yang menjadi korban dari
1343BMT ilegal ialah salah satunya dengan melalui Satgas Waspada Investasi. Hal
1344lain yang dapat dilakukan nasabah ialah dengan berkonsultasi terkait penawaran
1346izin) ke Layanan Konsumen OJK dan Satgas Waspada Investasi. Artinya rezim
1347perlindungan konsumen pelaku usaha jasa keuangan juga tetap berlaku untuk
1348nasabah korban BMT illegal. Dalam perkara BMT ilegal, OJK dan Satgas
1350memerhatikan 2 aspek, yaitu aspek pengamanan aset dan aspek kejelasan pihak-
1352 Lembaga keuangan mikro ilegal adalah badan hukum koperasi, perseroan
1353terbatas, bahkan yayasan atau tidak berbadan hukum. Tetapi aturan terkait
13551 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro. Semula berada di bawah
1357koperasi), dan Otoritas Jasa Keuangan tidak berwenang terhadap BMT. Namun
34
1358setelah adanya UULKM tersebut, keterlibatan OJK menjadi dominan terhadap
1359BMT. Kini pendirian BMT wajib atas izin OJK, jika tidak maka BMT tersebut
1360ilegal.
1361 OJK memiliki fungsi edukasi dan perlindungan konsumen. Hal ini telah
1368 Demikian bahwa berdasarkan UULKM, BMT kini harus mengantongi izin
1369usaha dari Kementerian Keuangan dan UKM untuk yang berbadan hukum
1371OJK, sehingga OJK pun berhak atas data BMT yang berbadan hukum koperasi
1373melawan hukum, seperti penipuan melalui investasi atau produk yang tidak sesuai
1374syariah. Nasabah yang menjadi korban BMT ilegal dapat melapor ke OJK,
1375sehingga OJK akan menangani perkara BMT ilegal tersebut berdasarkan rezim
1378 Meski OJK tetap berperan dalam perlindungan nasabah korban BMT
1379ilegal, tetapi urgensi izin usaha atau legalitas lembaga keuangan (termasuk
1380lembaga keuangan mikro/ BMT) menjadi sangatlah penting. Hal ini untuk
35
1381mencegah tindakan melawan hukum yang dilakukan oleh BMT ilegal tersebut.
1383investasi memiliki izin usaha dari otoritas yang berwenang sesuai dengan kegiatan
1384usaha yang dijalankan/ berada di bawah pengawasan OJK dan memastikan bahwa
1385BMT memiliki izin dalam menawarkan produk investasi dan produk lainnya atau
1387 Sebagai contoh kasus yakni BMT Global Insani berafiliasi dengan PT
1391dalam bentuk jahe dan jabon dengan sistem bagi hasil dan melalui penyediaan
1392jasa pemberangkatan haji dan umroh. Salah satu sistem kerja BMT Global Insani
1393ialah menawarkan produk investasi alQiradh kepada masyarakat. Untuk per paket
1395Dana yang terkumpul di BMT Global Insani tersebut kemudian disalurkan melalui
1396PT Surabraja Mandiri yang bekerjasama dengan pihak lain, disalurkan untuk
1397mengelola perkebunan jabon dan jahe seluas 116 hektare di Sukabumi. Sebelum
1398perkara calon jamaah haji yang terdaftar di Global Insani, di tahun 2017 sempat
1399muncul gejolak lantaran investor Global Insani tak mendapatkan hasil yang
1400dijanjikan selama tiga tahun. Investor tidak mendapat bagi hasil dan pokok sesuai
1402investor tersebut merencanakan dana bagi hasil dan pokok untuk beribadah umroh
36
1404 Satgas Waspada Investasi memanggil pengurus BMT Global Insani
1405sebanyak tiga kali. Dari hasil pemanggilan tersebut, OJK menyimpulkan bahwa
1406Global Insani dinyatakan ilegal karena tak terdaftar di OJK. BMT Global Insani
1408Koperasi dan UMKM Kabupaten Cirebon, tidak ada izin usaha yang diberikan
1409oleh Dinas kepada BMT Global Insani. Pada Maret 2017, Pengadilan Niaga
141112/Pdt.SusPailit/2017/PN.Niaga.Jkt.Ps
1412 Dalam kasus investasi ilegal yang dilakukan oleh BMT tak berizin, OJK
1413juga mengambil peran. Meski BMT tersebut tak berizin dan tidak berada di
1415OJK tetap mengambil langkah penanganan. Antara lain melalui Satgas Waspada
14244. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
37
1426 Dalam perkara BMT ilegal, OJK dan Satgas Waspada Investasi akan
1427melakukan penyelidikan, hasil dari ini salah satunya ialah fakta bahwa BMT
1429aspek, yaitu aspek pengamanan aset dan aspek kejelasan pihak-pihak yang
1430bertanggung-jawab atas kegiatan BMT ilegal. Dalam kasus BMT Global Insani,
1431polisi menetapkan 6 tersangka yang terdiri dari direktur utama, komisaris PT,
1432direktur utama 1 PT Surabraja, direktur utama 2, direktur BMT Global Insani, dan
1437prinsip syariah tanpa izin usaha dengan dikenakan Pasal 9 ayat 1 juncto Pasal 5
1439juncto Pasal 55 KUHP juncto Pasal 56 KUHP. Ancaman hukuman paling singkat
38
1441 BAB V
1442 PENUTUP
1443
1444A. Kesimpulan
1447 1. Peran OJK terhadap lembaga keuangan mikro Koperasi Syariah BMT EL
1448 Munawar :
1449 a. Dalam peranannya sebagai penerima dana titipan dari nasabah, BMT
1450 mengelola dana yang dititipkan oleh nasabah untuk disalurkan kembali
1452 memberitahu kepada pemilik dana atas nisbah dana dan cara membagi
1453 keuntungan secara resiko yang dapat ditimbulkan dari penyimpan dana
1454 apabila telah dicapai kesepakatan maka hal tersebut harus dicantumkan
1456 b. Dalam perannya sebagai penyalur dana, dalam hal ini BMT El Munawar
1459 jumlah modal yang disarahkan kepada nasabah selaku pengelola dana
1460 yang diserahkan secara tunai, dan dapat berupa uang atau barang yang
1461 nilainya dalam satuan uang , apabila modal diserahkan secara bertahap,
1462 harus jelas tahapannya dan disepakati bersama. Hasil usaha yang dari
1463 usaha yang dijalankan harus dibagi sesuai dengan persetujuan dalam
1464 akad
1465 2. Peran OJK dalam perlindungan nasabah dari Lembaga Keuangan Mikro
1466 yang illegal terdapat dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 Tentang
1468 dan pengawasan LKM dilakukan oleh OJK yang didelegasikan kepada
1469 Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota atau kepada pihak lain yang ditunjuk.
1470 Hal ini diatur secara rinci dalam Peraturan OJK Nomor 14/POJK.05/2014
1476 a. Penerimaan laporan keuangan dan input data ke dalam sistem aplikasi;
40
1484 g. Pelaksanaan langkah-langkah penyehatan terhadap LKM yang
41
1487B. Saran
1490 1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga pengawas jasa sektor
1493 menjunjung tinggi kejujuran dan komitmen serta bekerja dengan penuh
1494 tanggung jawab agar mencapai kinerja yang terbaik sehingga OJK sebagai
1495 lembaga yang didirikan negara dapat melindungi masyarakat dari berbagai
1500 investasi yang berbentuk ilegal serta OJK haruslah semakin giat
1502 semakin banyak korban yang berjatuhan. Upaya OJK dalam mengawasi
1503 koperasi simpan pinjam illegal dan UMKM berkedok investasi illegal OJK
1504 haruslah semakin giat melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat
1505 serta mengerjakan tugas OJK dengan integritas dan bertanggung jawab
1506 sebagai lembaga yang mengawasi Koperasi Simpan Pinjam dan UMKM
1507 yaitu apa yang telah menjadi kesepakatan yang terdapat dalam peraturan
1509
42
1510 DAFTAR PUSTAKA
1511
1512A. Buku
1513Alham, Nazia Tunisa. 2014. Peran Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Pengawasan
1516Imaniyati, Neni Sri. 2010. Aspek-Aspek Hukum BMT Baitul Maal Wat Tamwil.
1526P. M, Marzuki. 2005. Penelitian Hukum. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
1527Sutedi, Adrian. 2014. Aspek Hukum Otoritas Jasa Keuangan. Jakarta: Raih Asa
1528 Sukses.
1529
1530
1531
1532
42
1533B. Peraturan Perundang-undangan
1539 Jasa
1541
1542C. Jurnal
1548
1549
43
1556https://www.simulasikredit.com/lembaga-apa-saja-yang-diawasi-ojk/
1557http://andrystar-7.blogspot.co.id/2013/01/koperasi-syariah.html
1558https://www.dosenpendidikan.co.id/koperasi-syariah/
1559http://arifansyah1105.blogspot.co.id/2014/06/koperasi-syariah.html
1560https://www.ojk.go.id
1561https://www.ojk.go.id/id/Pages/Frequently-Asked-Questions-OJK.aspx
1562https://waspadainvestasi.ojk.go.id/news/ojk-perkuat-satgas-waspada-investasi
1565
1566
1567
1568
1569
1570
1571
1572
1573
1574
1575
1576
1577
1578
1579
1580
44
1581
1582
45