Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PEMBAHASAN ISIM ISYARAH DAN ISIM MAUSHUL


DALAM BAHASA ARAB

Di susun oleh :

Muhamad Rizky
Citra Novianti
Angga Valentino
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar belakang

Bahasa arab merupakan pelajaran pentinga bagi mahasiswa yang beragama islam,
karena kitab suci Al-qur’an dan al-hadis ditulis dalam bahasa arab. Selain itu, bahasa arab juga
sudah termasuk bahasa internasional dan banyak dipelajari oleh para ilmuwan barat untuk
mengkaji peradaban islam. Di dalam hadits dikatakan; “Cintailah bahasa Arab karena tiga hal,
yaitu bahwa saya (Muhammad) adalah orang Arab, bahwa Al Qur`an adalah bahasa Arab, dan
bahasa penghuni surga di dalam surga adalah bahasa Arab.” (HR. Ath-Thabrani)
Bahasa arab juga mempunyai aturan tersendiri dalam penulisannya, dan mempunyai
berbagai macam bentuk kata kerja, kata ganti dan kata sifat. Kata kerja dan kata ganti itu
terbagi lagi kedalam beberapa macam bentuk, seperti pada kata ganti diketahui kata ganti
isyarat (isim al-isyarâh), kata ganti penghubung (al-isim al-maushũl) dan kata ganti penanya
(adawat al-istifhâm). Dan Isim juga adalah kata yang bermakna namun tidak terikat dengan
waktu.
Dalam makalah ini kita akan membahas mengenai al-isim isyarah dan al-isim al-
maushũl

1.2 Rumusan masalah

1. Apa pengertian Isim isyarah ?


2. Ada berapa Pembagian Isim isyarah ! Jelaskan
ِ ‫ اِ ْس ُم اِإْل َشا َر ِة لِ ْلقَ ِر ْي‬kata tunjuk untuk jarak dekat
a. ‫ب‬
b. ‫ار ِة لِ ْلبَ ِع ْي ِد‬
َ ‫ اِ ْس ُم اِإْل َش‬kata tunjuk untuk jarak jauh.
3. Apa pengertian Isim maushul ?
4. Ada berapa pembagian Isim maushul ! Jelaskan
5. Ada berapa bentuk Isim maushul ! Jelaskan

1.3 Tujuan

Tujuan pembuatannya makalah ini adalah untuk mengatasi/ menjawab semua persoalan
yang ada di rumusan masalah.

BAB II
Pembahasan

2.1 Pengertian
A. Isim isyarah
َ ‫ )اِسْم ِإ َش‬adalah kata tunjuk yang berfungsi untuk menunjuk sesuatu
Isim Isyarah (‫ارة‬
baik itu dalam jarak dekat atau jauh.

Isim isyarah ini jika dalam bahasa Indonesia contohnya seperti : ini, itu. Dalam bahasa Inggris
disebut demonstrative pronoun, contohnya seperti : this, that.

َ ‫هَ ِذ ِه تِ ْل‬,َ‫ َذلِك‬,‫ هَ َذا‬dan


َ ‫ اِسْم ِإ‬ini contohnya yaitu : ‫ك‬
Dalam bahasa Arab, kata tunjuk atau ‫شا َرة‬
seterusnya masih banyak lagi.

Penggunaan kata tunjuk dalam bahasa Arab berbeda dengan bahasa kita Indonesia, sebab kata
tunjuk yang digunakan dalam bahasa Arab harus menyesuaikan dengan jenis apakah yang
ditunjuk itu jenisnya mudzakkar atau muannats.

Contoh : Kata tunjuk ‫ هَ َذا‬digunakan untuk menunjuk 1 orang laki – laki, sedangkan untuk 1
orang perempuan maka kata tunjuk yang digunakan yaitu ‫هَ ِذ ِه‬. Dan seterusnya nanti akan kita
bahas.

B. Isim maushul
Isim Maushũl (Kata Sambung) adalah Isim yang berfungsi untuk menghubungkan
beberapa kalimat atau pokok pikiran menjadi satu kalimat. Maksudnya, bahwa setiap isim
ma’rifat itu akan menjadi jelas bila bersambung dengan kalimat sesudahnya, yang dinamakan
Shilah.
Shilah(anak kalimat) itu harus memiliki dhamir yang kembali pada isim maushul,
yang dinamakan a’id. Dalam bahasa Indonesia, Kata Sambung semacam ini diwakili oleh
kata: "yang". Bentuk asal atau dasar dari Isim Maushũl adalah: ْ‫( الَّ ِذي‬yang). Perhatikan contoh
penggunaan Isim Maushũl dalam menggabungkan dua kalimat di bawah ini:
Kalimat I ُ‫“ = َجا َء ْال ُم َد ِّرس‬datang guru itu”.
Kalimat II َ‫“ = اَ ْل ُم َد ِّرسُ يَ ْدرُسُ ْالفِ ْقه‬guru itu mengajar fiqh”.
Kalimat III َ‫“ = َجا َء ْال ُم َد ِّرسُ الَّ ِذيْ يَ ْدرُسُ ْالفِ ْقه‬datang guru yang mengajar fiqh”.
Kalimat III menghubungkan Kalimat I dan II dengan Isim Maushũl: ْ‫الَّ ِذي‬.

2.2 Pembagian Isim


A. Isim isyarah
dibagi menjadi dua macam berdasarkan jarak yang ditunjuk,
 ‫ب‬ِ ‫ار ِة لِ ْلقَ ِر ْي‬َ ‫ اِ ْس ُم اِإْل َش‬kata tunjuk untuk jarak dekat
 ‫ار ِة لِ ْلبَ ِع ْي ِد‬
َ ‫ اِ ْس ُم اِإْل َش‬kata tunjuk untuk jarak jauh.

Apa itu Mudzakar dan Muannats ? Mudzakkar adalah Isim atau kata benda yang
menunjukan laki – laki dan Muannats adalah isim atau kata benda yang menunjukan
perempuan.1. ‫ب‬ِ ‫( اِ ْس ُم اِإْل َشا َر ِة لِ ْلقَ ِر ْي‬Isimul Isyaratiliqoriib)
adalah kata tunjuk yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang jaraknya dekat.
Contohnya yaitu :

Kata tunjuk yang digunakan untuk menunjuk sesuatu (laki – laki), kata yang digunakan
yaitu :

Contoh kalimatnya yaitu :

Tunggal : ‫ = هذا‬ini (1)


Contoh kalimatnya : “Ini guru (pria)” -> ‫هذا مدرس‬

Ganda : ‫ = هذا ِن‬ini (2)


Contoh kalimatnya : “Ini 2 guru (pria)” -> ‫هذان مدرسان‬
Jamak : ‫ = هُؤاَل ِء‬ini (3)
Contoh kalimatnya : “ini 3 guru (pria)” – > ‫هُؤاَل ِء مدرسون‬
Selanjutnya yaitu kata tunjuk yang digunakan untuk menunjuk sesuatu (Perempuan), kata
yang digunakan yaitu :
Contoh kalimatnya, yaitu :

Tunggal : ‫ = هذه‬ini (1)


Contoh kalimatnya : “Ini guru (Pr)” -> ‫هذه مدرسة‬
Ganda : ‫ = هاتا ِن‬ini (2)
Contoh kalimatnya : “Ini 2 guru (Pr)” -> ‫هاتا ِن مدرستان‬
Jamak : ‫ = هُؤاَل ِء‬ini (3)
Contoh kalimatnya : “ini 3 guru (Pr)” – > ‫هُؤاَل ِء مدرسات‬

2. ‫ار ِة لِ ْلبَ ِع ْي ِد‬


َ ‫( اِ ْس ُم اِإْل َش‬Ismul Isyaaroti lilba’iidi)
kata tunjuk yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang jaraknya jauh.

Kata tunjuk yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang dekat (laki – laki), kata yang
digunakan yaitu :

Contoh kalimatnya yaitu :

Tunggal : َ‫ = ذلك‬itu (1)


Contoh kalimatnya : “Itu guru (pria)” -> t‫ذل َكمدرس‬
Ganda : ‫ = ذانك‬itu (2)
Contoh kalimatnya : “Itu 2 guru (pria)” -> ‫ذانكمدرسان‬
َ ‫ = ُأولئ‬itu (3)
Jamak : ‫ك‬
Contoh kalimatnya : “itu 3 guru (pria)” – > ‫ُأولئكَ مدرسون‬

Selanjutnya yaitu kata tunjuk yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang jauh
(Perempuan), kata yang digunakan yaitu :

Contoh kalimatnya, yaitu :

Tunggal : َ‫ = تِ ْلك‬itu (1)


Contoh kalimatnya : “Itu guru (Pr)” -> ‫تِ ْلكَ مدرسة‬

Ganda : َ‫ = تانِك‬itu (2)


Contoh kalimatnya : “Itu 2 guru (Pr)” -> t‫تانِكَ مدرستان‬

َ ‫ = ُأولَِئ‬itu (3)
Jamak : ‫ك‬
Contoh kalimatnya : “itu 3 guru (Pr)” – > ‫ُأولَِئكَ مدرسات‬

B. Isim Maushũl

Dalam Bab ini Isim Maushũl terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
Isim Maushũl Ismi
Isim Maushũl Ismi adalah Isim Maushũl isim yang selamanya butuh kepada Shilah
dan A’id.
Contoh : ُ‫جا َء الَ ِّذي قَا َم اَبُوْ ه‬
َ = telah datang seseorang yang ayahnya berdiri.

2. Isim Maushũl Harfi


Isim maushul harfi adalah semua huruf yang dengan shilahnya di ta’wili dengan
Masdar. Sedangkan Isim Maushũl Harfi itu ada lima macam
a. Huruf ‫أن‬ْ “An” dengan dibaca fathah, ini bisa masuk pada fi’il madli, fi’il mudlori’, fi’il
Amar.
contoh fi’il madli = ‫ْت ِم ْن اَ ْن قَا َم زَ ْي ٌد‬
ُ ‫“ ع ِجب‬saya heran dari telah berdirinya Zaid”.
contoh fi’il mudlori’= ‫ْت ِم ْن اَ ْن يَقُوْ َم زَ ْي ٌد‬
ُ ‫عجب‬
ِ “saya heran dari berdirinya Zaid”.
contoh fi’il Amar = ‫ت الَ ْي ِه بِا َ ْن قُ ْم‬
ُ ْ‫“ اَشَر‬saya memberi isyarat dengan perintah berdiri”
b. Huruf ‫“ َأ َّن‬Anna”
۬
contoh = ‫ى لِقَ ۡو ۬ ٍم ي ُۡؤ ِمنُون‬
ٰ ‫ڪ َر‬ۡ ‫ك لَ َر ۡح َمةً َو ِذ‬ َ ‫َأ َولَمۡ يَ ۡكفِ ِهمۡ َأنَّآ َأن َز ۡلنَا َعلَ ۡيكَ ۡٱلڪِت‬
َ ِ‫َب ي ُۡتلَ ٰى َعلَ ۡي ِه ۚمۡ‌ ِإ َّن فِى َذٲل‬
“Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah menurunkan
kepadamu Al Kitab [Al Qur’an] sedang dia dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya
dalam [Al Qur’an] itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang
beriman.”(Q.S. Al-Ankabũt : 51)
c. Huruf ‫“ َك ْى‬Kai” hanya bisa masuk pada fi’il mudlori’ saja.
contoh = ً‫رما َ زَ يْدا‬
ِ ‫ت لِ َك ْى تُ ْك‬ُ ‫“ ِجْئ‬saya datang supaya kamu memuliakan atas Zaid”
d. Huruf ‫“ َما‬Ma” ada yang berbentuk Masdariyah Dharfiyyah, dan ada yang Masdariyah
Ghairu Dharfiyyah.
Contoh Masdariyah Dharfiyyah = ً ‫ك ما َ ُد ْمتَ ُم ْنطَلِقا‬
َ ُ‫“ اَل اَصْ َحب‬saya tidak bisa menemanimu
selama kamu pergi”
Contoh Masdariyah Ghairu Dharfiyyah = ً‫دا‬tt‫ َربْتَ َز ْي‬t‫ض‬ َ َ ‫ا‬t‫ْت ِمم‬
ُ ‫عجب‬
ِ “saya heran tentang
pukulanmu kepada Zaid”
e. Huruf ْ‫ “ لَو‬Lau” huruf ini bisa masuk pada fi’il Madli dan juga fi’il Mudlori’.
Contoh fi’il Madli = ‫ت لَوْ قا َ َم زَ ْي ٌد‬
ُ ‫“ َو ِد ْد‬saya senang jika Zaid sudah berdiri”
Contoh fi’il Mudlori’ = ‫ت لَوْ يَقُوْ ُم زَ ْي ٌد‬ ُ ‫“ َو ِد ْد‬saya senang jika Zaid berdiri”

2.3 Bentuk-Bentuk Isim Maushũl


1. Bentuk Isim Maushũl Mufrad (tunggal) dan Mutsanna (dual)
ِ ِ‫ َو ْاليَـــــا إ َذا َما ثُنِّيَــــا الَ تُ ْثــــــب‬¤ ‫َموْ صُو ُل اال ْس َما ِء الَّ ِذي اُأل ْنثَى الَّتِي‬
‫ت‬
“Adapun Isim Mausũl yaitu ‫( الَّ ِذي‬jenis laki; baik ‘aqil atau ghairu ‘aqil) dan untuk
jenis (perempuan; baik ‘aqil atau ghairu ‘aqil) yaitu ‫الَّتِي‬. Jika keduanya ditatsniyah-kan
(dual), maka huruf Ya’nya jangan ditetapkan atau dibuang.
Contoh = ‫ي الَ ِّذي قَا َم‬
ْ ِ‫“ َجا َء ن‬datang kepadaku seorang(laki-laki) yang berdiri”.
Contoh = ‫ي الَ ِّذي قَا َم‬
ْ ِ‫“ َجا َء ْتن‬datang kepadaku seorang (perempuan) yang berdiri”.
ْ ُ‫ َوالنُّوْ ن‬¤ ‫بَلْ َمــا تَلِيْـ ِه َأوْ لِ ِه ْال َعالَ َمـــ ْه‬
‫إن تُ ْش َد ْد فَالَ َمالَ َم ْه‬
Akan tetapi, terhadap huruf yang tadinya diiringi oleh Ya’ yang dibuang tersebut,
sekarang iringilah! dengan (memasang) tanda Alamat I’rob (menjadi: ‫ الذان‬dan ‫ التان‬ketika
mahal Rofa’. dan menjadi: ‫ ال َذيْن‬dan ‫ التَين‬ketika mahal Nashab dan Jarr). Adapun Nun-nya
jika ditasydidkan, maka tidak ada celaan untuk itu.
Contoh Mutsanna (dual) mahal Rofa’ = َ ‫قَا َم ابُوْ هُما‬ ‫ “ َجا َء الَل ِّذا ِن‬telah datang dua orang yang
ayah keduanya berdiri”
Contoh Mutsanna (dual) mahal Nashab = َ ‫ابُوْ هُما‬ ‫ْت اللَّ َذي ِْن قَا َم‬
ُ ‫“ َراَي‬saya melihat dua orang
yang ayah keduanya berdiri”
Contoh Mutsanna (dual) mahal Jarr = َ ‫قَا َم ابُوْ هُما‬ ‫ت بِللَّتَ ْي ِن‬
ُ ْ‫“ َم َرر‬saya bertemu dengan dua
orang yang ayah keduanya berdiri”

2. Bentuk Isim Maushũl Jama’ (Banyak)

ِ ‫م بِ ْال َو‬tُْ‫ضه‬
‫او َر ْف َعا ً نَطَقَا‬ ْ ‫َج ْم ُع الَّ ِذي األلَى الَّ ِذ ْينَ ُم‬
ُ ‫ َوبَ ْع‬¤ ‫طلَقَا‬
Jamak-nya lafadz ‫( الَّ ِذي‬Isim Mausũl tunggal laki-laki) adalah ‫ األلَى‬atau َ‫ الَّ ِذ ْين‬secara
mutlak (baik untuk mahal Rofa’, Nashab dan Jarr). Ada sebagian dialek orang Arab
berbicara dengan menggunakan Wawu ketika mahal Rofa’ (menjadi: َ‫) اَلَّ ُذوْ ن‬
‫ َوالَالَّ ِء َكالَّ ِذ ْينَ ن َْز َراً َوقَ َعا‬¤ ‫ت َوالالَّ ِء الَّتِي قَ ْد ُج ِم َعا‬
ِ َّ‫بِالال‬
َّ
Lafadz ‫( التِي‬Isim Mausũl tunggal perempuan) sungguh dijamakkan dengan menjadi
ِ ‫ الال‬atau ‫الالَّ ِء‬. Ditemukan juga ‫ الالَّ ِء‬dihukumi seperti َ‫( الَّ ِذ ْين‬isim Mausũl jamak untuk
‫ت‬ َّ
perempuan) tapi jarang.
Contoh mahal Rofa’ = ‫ا َ ُموْ ا‬t‫ ا َء نِ ْي الَّ ِّذ ْينَ ق‬t‫“ َج‬datang kepadaku mereka yang semuanya
berdiri”
Contoh mahal Nashab = ‫ْت الَّ ِّذ ْينَ قا َ ُموْ ا‬ ُ ‫“ َراَي‬saya melihat mereka yang semuanya berdiri”
Contoh mahal Jarr = ‫ت بِالَّ ِّذ ْينَ قا َ ُموْ ا‬ ُ ْ‫“ َم َرر‬saya bertemu dengan mereka yang semuanya
berdiri”
Contoh mahal Rofa’ ‫احا‬ َ ‫ا َ َرةً ِم ْل َح‬t‫صبَا َحا يَوْ َم النٌّ َح ْي ِل غ‬ َّ ‫صبَحُوْ ا ال‬ َ َ‫“ بالوو = نَحْ نُ اللَّ ُذوْ ن‬kami datang
diwaktu pagi-pagi sekali dihari peperangan di tanah Syam karena menggegerkan musuh juga
kami sungguh menjelekkannya”.
Contoh = ۡ‫“ َوٱلَّ ٰـتِى يَ ۡأتِينَ ۡٱلفَ ٰـ ِح َشةَ ِمن نِّ َس ِٕٓاٮڪُم‬Dan (terhadap) para wanita yang mengerjakan
perbuatan keji ,..”(Q.S. An-Nisa’: 15)
ۡ
ِ ‫َوٱلَّ ٰـٓـِٔى يَ ِٕٮ ۡسنَ ِمنَ ٱل َم ِح‬
Contoh = ۡ‫يض ِمن نِّ َس ِٕٓاٮ ُكم‬
“Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antara perempuan-
perempuanmu..” (Q.S. At-Thalaq: 4)

3. Bentuk Isim Maushũl Mutlaq (Umum)

ِ ‫َو َم ْن َو َما َوَألْ تُ َس‬


ْ‫اوي َما ُذ ِكر‬
Adapun Isim Mausũl ‫ َما‬,‫ َم ْن‬, dan ْ‫ َأل‬adalah menyamakan hukumnya dengan Isim
Mausũl yang telah disebut sebelunnya. (artinya: bisa digunakan untuk Laki-laki, Perempuan,
mufrad, mutsanna, atau Jamak).
Contoh = َ‫ َو َم ْن قُ ْمن‬،‫ا ُموْ ا‬ttَ‫ َو َم ْن ق‬،‫ا‬tttَ‫ َو َم ْن قَا َمت‬،‫ا‬tt‫ َو َم ْن قَا َم‬،‫ت‬
ْ ‫ا َم‬tttَ‫ َو َم ْن ق‬،‫ا َم‬ttَ‫ ا َء نِ ْي َم ْن ق‬ttt‫“ َج‬datang
kepadaku seorang (laki-laki) yang berdiri, (perempuan) yang berdiri, (dua orang laki-laki)
yang berdiri, (dua orang perempuan) yang berdiri, mereka (laki-laki) yang berdiri, mereka
(perempuan) yang berdiri”[4]

4. Bentuk Isim Maushũl Dza (‫) َذا‬

‫ َأوْ َم ْن إ َذا لَ ْم تُ ْل َغ فِي ْال َكالَ ِم‬¤ ‫ـام‬


ِ َ‫َو ِم ْث ُل َما َذا بَ ْع َد َما ا ْستِ ْفه‬
Isim Mausũl ‫ َذا‬statusnya sama dengan isim Mausũl ‫( َما‬dipakai untuk tunggal, dual,
jamak, laki-laki dan perempuan), dengan syarat
(1) ‫ َذا‬jatuh sesudah ‫ ما‬Istifham atau ‫ من‬Istifham,
(2); ‫ َذا‬tidak dibatalkan didalam Kalam (maksudnya: ‫ َذا‬dan ‫ ما‬atau ‫ من‬tersebut, tidak
dijadikan satu kata Istifham (kata tanya).
Contoh = َ‫ َماذاَ ِع ْندَك‬- َ‫“ َم ْن ذاَ َجا َءك‬siapa orang yang datang kepadamu” – “tidak ada orang
yang disampingmu”

5. Bentuk Shilah Isim Maushũl

‫ق ُم ْشتَ ِملَ ْه‬ ِ ُ‫َو ُكلُّهَــا يَ ْلـ َز ُم بَ َعــ َده‬


َ ‫ َعلَى‬¤ ‫صلَـ ْه‬
ٍ ‫ض ِمي ٍْر الَِئ‬
Setiap Isim-Isim Mausũl ditetapkan adanya Shilah (jumlah atau kalimat keterangan)
setelahnya, yang mencakupi atas Dhamir yang sesuai (ada Dhamir atau ’Aid yang kembali
kepada Isim Mausũl).
Contoh =
َ َ‫ الَ ِّذ ْين‬-‫ض َر ْبتُهُ َما‬
‫ض َر ْبتُهُ ْم‬ َ ‫ والَ ِّذا ِن‬- ُ‫ض َر ْبتُه‬ َ ‫َجا َء نِ ْي الَ ِّذي‬
“datang kepadaku seorang (laki-laki) yang saya pukul, dan (dua) orang yang saya pukul, dan
mereka yang saya pukul”
َ ‫ والَّتَا ِن‬-‫ض َر ْبتُهَا‬
َ ‫ والاَّل تِي‬-‫ض َر ْبتُهُ َما‬
‫ض َر ْبتُه َُّن‬ َ ‫ت الَّتِي‬
ِ ‫َجاَئ‬
“datang kepadaku seorang (perempuan) yang saya pukul, dan (dua) orang yang saya pukul,
dan mereka yang saya pukul”
ْ‫ بِ ِه َك َم ْن ِع ْن ِدي الَّ ِذي ا ْبنُهُ ُكفِل‬¤ ْ‫صل‬
ِ ‫َو ُج ْملَةٌ أوْ ِش ْبهُهَا الَّ ِذي ُو‬
Shilah yang tersambung oleh Isim Mausũl, biasanya terdiri dari Jumlah atau Shibhul Jumlah
(serupa jumlah).
Contoh = ‫ي الَ ِّذي‬ َ ‫“ ِع ْن َد‬datang kepadaku seorang yang ada disampingmu”
ْ ِ‫ك َجا َء ن‬
Contoh = ‫ي الَ ِّذي‬
ْ ِ‫“ فِي ال َّد ِر َجا َء ن‬datang kepadaku seorang yang didalam rumah”
ِ ‫ب اَأل ْف َع‬
ْ‫ال قَل‬ ِ ‫ بِ ُمع َْر‬t‫ َو َكوْ نُهَا‬¤ ْ‫صــلَةُ َأل‬
ِ ٌ‫ص ِري َْحة‬
َ ٌ‫َوصــفَة‬

5. Bentuk Sifat Sharihah (Isim Fai’l atau Isim Maf’ul atau Sifat Musyabbah) merupakan Shilah
untuk Isim Mausul ‫“ ال‬Al”, sedangkan Shilah-nya yang berupa Fi’il Mu’rob (Fi’il Mudhori’)
jarang adanya.
Contoh isim fa’il = ٌ‫َّارب‬
ِ ‫“ َجا َء نِ ْي الض‬datang kepadaku orang yang memukul”
tٌ ‫“ َجا َء نِ َي ال َمضْ ر‬datang kepadaku orang yang dimukul”
Contoh isim maf’ul = ‫ُوب‬
Contoh sifat musyabbihat = ُ‫ه‬ttُ‫نُ َوجْ ه‬tt‫س‬
َ ‫ ا َء نِ ْي ال َح‬tt‫“ َج‬datang kepadaku orang yang
memiliki wajah tampan”

6. Bentuk Isim Maushũl Ayyun ( ٌّ‫ )َأي‬dan Shilahnya

‫ف‬ْ ‫ض ِم ْي ٌر ا ْن َح َذ‬
َ ‫ر َوصْ لِهَا‬tُ ‫ص ْد‬ ْ ‫ض‬
َ ‫ َو‬¤ ‫ف‬ ْ َ‫َأيُّ َك َما َوُأ ْع ِرب‬
َ ُ‫ت َما لَ ْم ت‬
Isim Mausul ‫ي‬ ّ ‫“ أ‬Ayyun” dihukumi seperti Isim Maushũl “Ma” (bisa untuk
Mudzakkar, Muannats, Mufrod, Mutsanna juga Jama’) selagi tidak Mudhaf dan Shadar Silah-
nya (‘A-id yang menjadi permulaan Shilah) adalah berupa Dhamir yang terbuang.
ٌ َ‫ْجبُنِي ا‬
Contoh = ‫ي قَاِئ ٌم‬ ِ ‫“ يُع‬manakah orang yang berdiri yang telah mengagumkanku”
Contoh = ‫ْجبُنِي اَيٌهُ ْم هُ َو قَاِئ ٌم‬
ِ ‫“ يُع‬manakah kaum yang telah mengherankanku yang mana dia
orang yang berdiri”
Contoh = ‫ي هُ َو قَاِئ ٌم‬ ٌ َ‫ْجبُنِي ا‬ِ ‫“ يُع‬manakah orang yang telah mengherankanku yang mana dia
orang yang berdiri”

7. Bentuk Pembuangan Shadar Shilah (‘Aid Majrur)

ٍ ‫اض بَ ْع َد َأ ْم‬
َ َ‫ـر ِم ْن ق‬
‫ضى‬ ٍ َ‫ َكَأ ْنتَ ق‬¤ ‫ضا‬ tٍ ْ‫َك َذاكَ َح ْذفُ َما بِ َوص‬
َ ِ‫ف ُخف‬
Seperti itu juga (banyak digunakan dan jelas) yaitu pembuangan ‘Aid yang
ٍ َ‫ ( َأ ْنتَ ق‬takdirannya: ‫ضيْه‬
dikhofadkan atau dijarkan oleh kata sifat. Seperti lafadz ‫اض‬ ِ ‫) َأ ْنتَ قَا‬
َ َ‫ق‬.
setelah Fi’il Amarnya lafadz t‫ضى‬
ٍ َ‫ض َما َأ ْنتَ ق‬
Contoh = ‫اض‬ ِ ‫“ فَا ْق‬maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan..”
(Q.S. Tha-Hâ: 72)
ُ ْ‫ َك ُمـــ َّر بِــالَّ ِذي َم َرر‬¤ ْ‫ل َجر‬tَ ْ‫َك َذا الَّ ِذي ُج َّر بِ َما ْال َموْ صُو‬
َ ‫ت فَه‬
ْ‫ْــو بــَــر‬
Demikian juga (sering membuang Aid pada Shilah Maushũl) yaitu Aid yang dijarkan
oleh Huruf yang mengejarkan Isim Maushũlnya (dengan ‘Amil yang seragam).
Contoh = ‫ت‬ َ t‫( ُمـــ َّر بِــالَّ ِذي َم‬takdirannya:
ُ ْ‫رر‬t ‫ ِه‬tِ‫ت ب‬ َ t‫) ُمـــ َّر بِــالَّ ِذي َم‬
ُ ْ‫رر‬t “berjalanlah
kamu dengan orang yang mana saya telah bertemu”

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Isim isyarah
dibagi menjadi dua macam berdasarkan jarak yang ditunjuk,
ِ ‫ار ِة لِ ْلقَ ِر ْي‬
‫ب‬ َ ‫ اِ ْس ُم اِإْل َش‬kata tunjuk untuk jarak dekat
‫ار ِة لِ ْلبَ ِع ْي ِد‬
َ ‫ اِ ْس ُم اِإْل َش‬kata tunjuk untuk jarak jauh.
Isim Maushũl (Kata Sambung) adalah Isim yang berfungsi untuk menghubungkan
beberapa kalimat atau pokok pikiran menjadi satu kalimat. Contoh secara umum
penggunaan Isim Maushũl seperti di bawah ini:
1. Bila Isim Maushũl itu dipakai untuk Muannats (perempuan) maka: ْ‫ الَّ ِذي‬menjadi: ‫ي‬
ْ ِ‫الَّت‬.
contoh = ‫ي تَ ْدرُسُ ْالفِ ْقه‬
ْ ِ‫ت ْال ُم َد ِّر َسةُ الَّت‬
ِ ‫“ = َجا َء‬datang guru (pr) yang mengajar fiqh itu”.
2. Bila Isim Maushũl itu digunakan untuk Mutsanna (dual) maka: ْ‫ الَّ ِذي‬menjadi: ‫الَّ َذا ِن‬
ْ ِ‫ الَّت‬menjadi: ‫َان‬
sedangkan ‫ي‬ ِ ‫الَّت‬
contoh = َ‫ان ْالفِ ْقه‬ ِ ‫ان يَ ْد ُر َس‬ ِ ‫َجا َء ْال ُمدَرِّ َس‬
ِ ‫ان الَّ َذ‬
“datang dua orang guru (lk) yang mengajar fiqh itu”.
contoh = َ‫ان ْالفِ ْقه‬
ِ ‫ت ْال ُمدَرِّ َستَا ِن الَّتَان تَ ْد ُر َس‬
ِ ‫َجا َء‬
“datang dua orang guru (pr) yang mengajar fiqh”.
3. Bila Isim Maushũl itu dipakai untuk Jamak (banyak) maka : ْ‫ الَّ ِذي‬menjadi: َ‫الَّ ِذ ْين‬
sedangkan: ‫ي‬ ْ ِ‫ الَّت‬menjadi: ‫الالَّتِ ْي‬
contoh = َ‫جا َء ْال ُم َد ِّرسُوْ نَ الَّ ِذ ْينَ يَ ْد ُرسُوْ نَ ْالفِ ْقه‬
َ
“datang guru-guru (lk) yang mengajar Fiqh itu”, Dan

contoh = َ‫سنَ ْالفِ ْقه‬ ُ ‫ت ْال ُم َد ِّر َس‬


ْ ‫ات الالَّتِ ْي يَ ْد ُر‬ ِ ‫َجا َء‬
“datang guru-guru (pr) yang mengajar fiqh itu”.

‫الذي‬ yang Untuk jenis laki-laki tunggal


‫التي‬ yang Untuk perempuan tunggal
‫اللذان‬ yang Untuk dua laki-laki
‫اللتان‬ yang Untuk dua perempuan
‫الذين‬ yang Untuk banyak laki-laki
‫الالتي‬ yang Untuk banyak perempuan
‫من‬ yang Khusus untuk yang berakal
‫ما‬ yang Khusus untuk yang tidak berakal
DAFTAR PUSTAKA

Husain, Syarafuddin, Minhatul Malik, Fitarjamati Al-Fiyyah Ibnu Malik Bi Lughah Indonesia
Juz I. Karya Toha Putra. Semarang. 1989.
A.P.I. Ma’had. Sulam Tashil: Tarjamati Al-Fiyyah Ibnu Malik, Tegalrejo, Magelang. 1413H.
Taqrirât, Al-Fiyyah Ibnu Malik, Fi Ilmi An-Nahwu Wa As-Saraf, Lil’alamah Asyaikh
Muhammad Bin ‘Abdullah bin Malik Al-Andalusi. Ma’had Al-Islami Lirboyo. Kediri.
Syarah, Ibnu ‘Aqil. Ma’had Islami As-Salafi. Huquq At-Thab’I Mahfudloh.

Anda mungkin juga menyukai