Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH

PEMBAGIAN ISIM HILIHAT DARI ASPEK ADAD, TA’YIN


DAN I’RABNYA

DISUSUN OLEH :
ALDI GANDA KURNIA (22.204.112)
PICKIT BIRAHMATIKA (22.204.027)
MATA KULIAH/SEMESTER :
SHOROFⅠ/1
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Moh Aman, MA

PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
PENGANTAR
Allhamdulillahirabbil’alamiin puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah yang
berjudul "Pembagian Isim Dilihat dari Aspek Adad, Ta’yin dan I’robnya".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, segala
kritik dan saran sangat kami harapkan agar menjadi bahan evaluasi bagikami untuk perbaikan di
karya ilmiah selanjutnya.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan ilmu yang
bermanfaat untuk pembaca.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pendidikan bahasa Arab, banyak ilmu-ilmu yang perlu diketahui, seperti ilmu
nahwu, ilmu shoroh dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan bahasa Arab. Dalam ilmu
shorof banyak materi-materi yang disajikan. Oleh karena itu, kami mengangkat sebuah
materi yang berjudul “Pembagian Isim dilihat dari Aspek Adad, Ta’yin dan I’robnya”,
yang mana materi ini merupakan salah satu materi penting ketika kita ingin mempelajari
ilmu tafsir, ilmu hadits dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan ilmu Islam yang lain.
Makalah ini juga disusun karena merupakan tugas kelompok yang diberikan oleh dosen
pengampu dalam mata kuliah shorof.
B. Rumusan Masalah
A. Pembagian Isim dilihat dari Aspek Adadnya
B. Pembagian Isim dilihat dari Aspek Ta’yinnya
C. Pembagian Isim dilihat dari Aspek I’robnya
PEMBAHASAN
A. Pembagian Isim dilihat dari Aspek Adad
Adad ialah kata yang digunakan untuk menyatakan jumlah maupun urutan dari
sesuatu yang terbilang. Isim atau yang biasa dikenal dengan kata benda jika ditinjau
berdasarkan jumlahnya dapat terbagi menjadi tiga, yaitu:

َ ‫)اَاْل ِ ْس ُم ْال ُم ْف‬


1. Isim Mufrod (‫ر ُد‬
Isim mufrod adalah isim yang menunjukkan suatu jumlah bilangan
tunggal (satu) dan berlaku baik untuk mudzakar maupun muannats. Isim
mufrod sendiri juga dapat berlaku baik untuk isim yang berakal maupun yang
tidak mempunyai akal.
Contoh Isim Mufrod :
a. (Seorang Mukmin) ‫ن‬ ٌ ‫ُمْؤ ِم‬
ْ ‫ُم‬
b. (Seorang Kafir) ‫سلِ ٌم‬
c. (Seorang Muslimah) ٌ‫سلِ َمة‬
ْ ‫ُم‬
d. (Sebuah Mobil) ٌ‫َّارة‬
َ ‫َسي‬
e. (Sebuah Buku) ٌ‫ِكتَاب‬
2. Isim Mutsanna (‫س ُم اَ ْل ُمثَنَّى‬ْ ِ ‫)اَاْل‬
Isim mutsana adalah seluruh isim yang menunjukkan suatu jumlah
bilangan ganda (dua), baik itu kepada laki-laki (mudzakar) maupun kepada
perempuan (muannats). Saat isim mufrod dalam keadaan rofa’ maka cara
menjadikkannya isim mutsanna adalah dengan menambahkan alif dan nun.
Namun, jika dalam keadaan nashab dan jar maka cara menjadikannya
mutsanna adalah dengan menambahkan ya’ dan nun. Ketika nashab dan jar
Huruf sebelum ya’ mutsanna difathahkan, sedangkan pada nun dikasrohkan
ada semua keadaan i’rab.
Contoh Isim Mutsanna :

a.‫ ُمْؤ ِمنَيْن‬/ ‫( ُمْؤ ِمنَا ِن‬Dua orang mukmin)


b. ‫ريْن‬ َ ِ‫ َكاف‬/ ‫ان‬ ِ ‫( َكافِ َر‬Dua orang kafir)
ِ ‫( ُم ْسلِ َما‬Dua orang muslim)
c. ‫ن‬
d. ‫ن‬ِ ‫( ُم ْسلِ َمتَا‬Dua orang muslimah)
e. ‫ن‬ ِ َ‫( َر ُجال‬Dua orang laki-laki)
f. ‫ن‬ ِ ‫( َسيَّا َرتَا‬Dua mobil)
3. Isim Jamak (‫ع‬ ُ ‫)اَاْل ِ ْس ُم اَ ْل َج ْم‬
Isim Jamak adalah suatu isim yang menunjukkan suatu jumlah bilangan
banyak (lebih dari 2). Isim jamak dapat terbagi menjadi 3, yaitu:
a. Jamak Mudzakkar Salim ( ‫سالِ ٌم‬َ ‫) َج ْم ُع ُم َذ َّك ٍر‬
Jamak mudzakar salim adalah suatu jamak yang dibentuk dari isim
mufrodnya dan digunakan untuk menunjukkan suatu jenis laki-laki.
Contoh Jamak Mudzakar Salim :
1. َ‫ ُمْؤ ِمنِ ْين‬/ َ‫( ُمْؤ ِمنُوْ ن‬Para laki-laki mukmin)
2. َ‫ َكافِ ِر ْين‬/ َ‫( َكافِرُوْ ن‬Para laki-laki kafir)
3. َ‫( ُم ْسلِ ُموْ ن‬Banyak muslim)
4. َ‫( ُم َد ِّرسُوْ ن‬Para Guru/ banyak guru)

b. Jamak Muannats Salim ( ‫سالِ ٌم‬ ٍ َّ‫) َج ْم ُع ُمَؤ ن‬


َ ‫ث‬

Jamak muannats salim adalah jamak yang dibentuk dari isim pada


mufrodnya yang dipakai untuk menunjukkan suatu jenis perempuan.
Cara Membuat Isim Muannats Salim. Dengan menghilangkan Ta’
marbutoh pada isim mufrod muannats. Kemudian menjadikan harokat
akhirnya fathah lalu ditambah alif dan ta’.

‫ ات اِ ْس ٌم‬+ ) ‫ُم ْف َرد ٌ ( × ة‬

ٌ ‫ُمْؤ ِمن‬
‫َات‬ <= ‫ ات‬+ ‫ُمْؤ ِم ٌن‬ <= ‫) ُمْؤ ِمنَةٌ) × ة‬
ٌ ‫َكافِ َر‬
‫ات‬ <= ‫ ات‬+ ‫َكافِ ٌر‬ <= ‫) َكافِ َرةٌ) × ة‬

Contoh Jamak Muannats Salim

( Para perempuan mu’min) ٌ ‫ُمْؤ ِمن‬


‫َات‬

(Para perempuan kafir) ٌ ‫َكافِ َر‬


‫ات‬
c. Jamak taksir
Jamak taksir adalah suatu jamak yang berubah dari
bentuk mufrodnya dengan memecah katanya sehingga mempunyai
makna “banyak”. Pada awalnya isim jamak taksir adalah mufrod
kemudian terjadi perubahan lafadz sehingga mendapatkan julukan
sebagai jamak taksir. Contoh Jamak Taksir :

‫ُر ُس ٌل‬ <= ‫َرسُوْ ٌل‬


ٌ ْ‫بُيُو‬
‫ت‬ <= ٌ ‫بَي‬
‫ْت‬
ٌ‫ُكتُب‬ <= ٌ‫ِكتَاب‬
‫أ َساتِيْذ‬ <= ‫ُأ ْستَا ٌذ‬
B. Pembagian Isim Dilihat darI Aspek Ta’yin
Ta’yin artinya makna umum dan makna khusus. Isim ditinjau dari segi ta’yinnya
terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Isim Ma’rifah
Isim ma’rifah yaitu setiap isim yang menunjukkan makna khusus ciri-
cirinya ditandai dengan Alif Lam diawalnya, biasanya memiliki ari “itu”. Jika ada
Alif Lam maka harokat terakhirnya tidak boleh bertanwin.
Contoh : ‫( اَ ْل َولَ ُد‬anak laki-laki itu)
2. Isim Nakiroh
Isim nakiroh yaitu setiap isim yang menunjukkan kepada makna umum
atau belum ditentukan, ciri-cirinya tidak ada Alif Lam dan berharokat akhir
tanwin.
Contoh : ٌ‫َّارة‬
َ ‫( َسي‬Mobil)
C. Pembagian Isim Ditinjau dari Aspek I’robnya
I’rob artinya harokat huruf akhir sebuah kata. Isim ditinjau dari segi I’robnya
terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Isim Mu’rob
Mu’rob artinya berubah-ubah. Isim mu’rob adalah isim yang harokat akhirnya
berubah-ubah. Contoh :
a. ‫ق َكبِ ْي ٌر‬ ُ ْ‫( ْالفُ ْن ُدو‬Hotel itu besar)
b. ‫ق َأ َما َم ال ِّسفَا َر ِة‬ َ ْ‫ْت ْالفُ ْن ُدو‬ُ ‫( َرَأي‬Saya melihat hotel itu didepan kedutaan)
c. ‫صبَاحًا‬ َ ‫ق‬ ِ ْ‫ْت ِمنَ ْالفُ ْن ُدو‬ ُ ‫( َر َجع‬Saya pulang dari hotel pagi hari)
Perhatikan harokat akhir kata  ‫الفندوق‬  pada kalimat pertama
harokatnya dhammah bunyinya U, kalimat kedua harokatnya fathah ( A ),
kalimat yang ketiga harokatnya Kasroh ( I ) . Harokatnya berubah-ubah
karena dia isim mu’rob.
Kebanyakan isim masuk kategori isim mu’rob terutama kata benda seperti
manusia, hewan, tumbuhan,tempat dan kata sifat.
2. Isim Mabni
Mabni artinya tetap atau tidak berubah. Isim Mabni adalah isim yang harokat
huruf akhirnya tidak berubah-ubah. Contoh :
a. ‫( هَ َذ‌ا َم ْس ِج ٌد‬Ini Masjid)
b. ‫ْج َد‬ِ ‫( بَنَ ْينَا هَ َذا ْال َمس‬Kami membangun masjid ini)
c. ‫ْت ِإلَى هَ َذا ْال َم ْس ِج ِد‬ ُ ‫( َذهَب‬Saya pergi ke masjid)
Perhatikan kata ‫ هَ َذا‬pada kalimat diatas harokatnya tetap karena dia termasuk
isim mabni. Berikut beberapa contoh isim mabni :

‫هُ َو‬ ُ
‫نحن‬ ‫ت‬
ِ ‫أن‬ َ‫أنت‬ ‫أنَا‬
Dia (lk) kami Kamu (pr) Kamu (lk) saya

َ‫تِلك‬ َ ‫ُأولئ‬
‫ك‬ َ‫َذالِك‬ ‫ه ِذ ِه‬ ‫ه َذا‬
itu itu itu ini ini
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adad ialah kata yang digunakan untuk menyatakan jumlah maupun urutan dari
sesuatu yang terbilang. Isim atau yang biasa dikenal dengan kata benda jika ditinjau
berdasarkan jumlahnya dapat terbagi menjadi tiga, yaitu isim mufrod, isim mutsanna dan
isim jamak. Ta’yin artinya makna umum dan makna khusus. Isim ditinjau dari segi
ta’yinnya terbagi menjadi 2, yaitu isim nakiroh dan isim ma’rifah. I’rob artinya harokat
huruf akhir sebuah kata. Isim ditinjau dari segi I’robnya terbagi menjadi 2, yaitu isim
mu’rob dan isim mabni.
B. Penutup
Kami mengucapkan terimakasih kepada teman-teman dan dosen pengampu yang
telah membantu memberikan saran hingga materi untuk penyusunan makalah ini. Kami
sadar masih banyak kekurangan dalam penulisan karya ilmiah ini, oleh karena itu segala
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami haapkan agar menjadi bahan
evaluasi kami di penulisan makalah selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai