Disusun Oleh:
MAULANA NUR FAYZA YASNA ( 2122.101.029 )
MUHAMMAD SAIFUL HUDA ( 2122.101.042 )
MUHAMMAD NUR ROZIQIN ( 2122.101.041 )
MUHAMMAD ALI FIKRI NUR WAKHID ( 2122.101.037 )
Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Wazan Fi’il Tsulatsi dan Ruba’iy ”
ini dengan baik. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Karena itu, kami berharap ada kritik dan saran yang dapat membangun
untuk memperbaiki penyusunan makalah dikemudian hari. Semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ilmu shorof atau yang dikenal dengan istilah tahsrif secara lughoh
adalah perubahan dalam kalam, secara istilah adalah ilmu yang membahas
tentang perubahan suatu lafad ke lafad lainnya untuk mencapai makna
yang dikehendaki. Asal suatu kalimat menurut Ulama’ Bashro adalah
masdar dan menurut Ulama’ Kuffah adalah fi’il Madhi.
Tashrif tidak lepas dari yang namanya wazan dan mauzun. Wazan
sendiri adalah timbangan yang digunakan untuk menimbang suatu kalimat,
huruf yang berharokat dibandingkan dengan huruf yang berharokat, huruf
mati dengan huruf mati. Dimana perbandingan itu nanti akan ditimbang
dengan huruf asal. Huruf yang membandingi Fa’ disebut Fa’ fi’il, yang
membandingi ‘Ain disebut ‘Ain Fi’il dan yang membandingi Lam disebut
Lam Fi’il. Mauzun adalah kalimat yang ditimbang atau diikutkan pada
suatu wazan.
B. Rumusan masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
- ( ت َفَعَّ َل – يَت َفَعَّ ُلdengan penambahan Ta’ pada awal kalimat dan
tasydid pada ‘Ain fi’il )
- ( ا ْفت َ َع َل – يَ ْفت َ ِع ُلdengan penambahan hamzah washol pada awal
kalimat dan Ta’ diantara Fa’ fi’il dan ‘Ain fi’il )
- ( ا ْنفَ َع َل – يَ ْنفَ ِع ُلdengan penambahan hamzah washol dan nun pada
awal kalimat )
- ( ا ْفعَ َّل – يَ ْفعَلdengan penambahan hamzah washoll pada awal kalimat
dan tasydid pada lam fi’il )
• Tsulatsi Mazid Sudasiy adalah kalimat fi’il dengan penambahan 3
huruf ziyadah. Wazan tsulatsi mazid sudasiy terbagi menjadi 4 bab
yakni :
- ست َ ْف ِع ُل
ْ َست َ ْف َع َل – ي
ْ ( اdengan penambahan hamzah washol, sin, dan ta’
pada awal kalimat )
َ ( ا ْفعَ ْوdengan penambahan hamzah washol, dobelnya
- ع َل – يَ ْفعَ ْو ِع ُل
‘ain dan wawu diantara dua ‘ain )
- ( ا ْف َعا َّل – َي ْف َعالdengan penambahan hamzah washol pada awal
kalimat, alif setelah ‘ain fi’il dan tasydid pada lam fi’il )
- ( ا ْفعَ َّو َل – يَ ْفعَ ِو ُلdengan penambahan hamzah washol dan dua wawu
setelah ‘ain fi’il )
B. Wazan Fi’il Ruba’iy
Fi’il Tsulatsi adalah kalimat fi’il yang huruf asalnya terdiri dari 4
huruf. Terbagi menjadi dua yaitu fi’il ruba’iy mujarrod (disepikan dari
huruf tambahan) dan fi’il ruba’iy mazid (dengan huruf tambahan).
1. Wazan-wazan fi’il ruba’iy mujarrod
Fi’il ruba’iy mujarrod hanya terdiri dari 1 bab yaitu wazan
- يُفَ ْع ِل ُل- َف ْعلَ َل
2. Wazan-wazan fi’il ruba’iy mazid
Fi’il ruba’iy mazid terdiri dari 3 bab yakni fi’il ruba’iy mazid khumasiy
( 1 bab ) dan fi’il ruba’iy mazid sudasiy ( 2 bab ). Perinciannya sebagai
berikut :
• Fi’il ruba’iy mazid khumasiy adalah kalimat fi’il dengan
penambahan satu huruf ziyadah. Wazannya hanya satu yaitu :
3
- ( تَفَ ْعلَ َل – يَتَ ْعلَ ُلdengan penambahan ta’ pada awal kalimat )
• Fi’il ruba’iy mazid sudasiy adalah kalimat fi’il dengan penambahan
dua huruf ziyadah. Wazannya ada dua yaitu :
- ( ا ْفعَ ْن َل َل – يَ ْفعَ ْن ِل ُلdengan penambahan hamzah washol pada awal
kalimat dan nun setelah ain fi’il )
- ( ا ْفعَلَ َّل – يَ ْفعَلِلdengan penambahan hamzah washol pada awal
kalimat dan tasydid pada lam fi’il kedua )
4
BAB III
KESIMPULAN
5
DAFTAR PUSTAKA