Anda di halaman 1dari 20

TUGAS KELOMPOK QIRAAT AL-QURAN

WATTAHFIDZ (QQWT)

HUKUM TAFKHIM DAN TARQIQ, HUKUM MAD


DAN QASAS, HUKUM WAQAF DAN
IBTIDAKHAT UTSMANI

Disusun Oleh:
Tubagus Sahrul

(131401278)

Masitoh

(1314012 )

Winda Ely Sari

(131401264)

Ahmad Solihin

(131401280)

EKIS-B
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI
SULTAN MAULANA HASANUDIN BANTEN
2013
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil alamin., puji dan syukur penulis panjatkan


kehadirat Ilahi Rabbi, yang telah melimpahkan segala nikmat, rahmat, dan
inayahnya kepada kami, sehingga makalah ini dapat penulis selesaikan dengan
tepat waktu.
Shalawat dan salam mudah-mudahan senantiasa dilimpahkan oleh Allah
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Sebagai pembawa panji islam
penerang hati umat insani. Pembuatan makalah ini dapat diselesaikan dengan
baik, dengan adanya bimbingan dan andil dari teman-teman serta dosen
pembimbing oleh karena itu, kami atas nama penulis maklah ini mengucapkan
terimakasih.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kekhilafan.untuk itu kami mengharapkan berbagai kritik dan saran yang positif
dari berbagai pihak atas segala kekurangan dan kekhilafannya. Atas saran dan
kritiknya sebelumnya kami mengucapkan terimakasih.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para mahasiswa
pada umumnya. Aamiin.

Serang, Oktober 2013

Penulis

Makalah qqwt

Page 2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................2


Daftar Isi ......................................................................................3
Bab I Pendahuluan .......................................................................4
Bab II pembahasan.......................................................................5
BacaanTafkhim................................................................................
........................6
Bagan huruf
tafkhim...........................................................................................
.....7
Bacaan
Tarqiq..............................................................................................
............8
Bacaan
Tarqiq..............................................................................................
............9
Bagan huruf
tarqiq..............................................................................................
....10
Hukum Mad dan
waqaf..........................................................................................11
macam-macam hukum bacaan
mad.......................................................................12
macam-macam hukum bacaan
mad.......................................................................13
hukum waqaf dan
ibtida'........................................................................................14
macam-macam
waqaf.............................................................................................
15
Bagan tanda huruf
waqaf.......................................................................................16

Makalah qqwt

Page 3

Bagan tanda huruf


waqaf.......................................................................................17
Bab III
Penutup...........................................................................................
...........18
Daftar
pustaka...........................................................................................
.............19

Makalah qqwt

Page 4

BAB I
PENDAHULUAN
Segala puji bagi Allah. Semoga Allah melimpahkan rahmat
tazhim

dan

salam

sejahtera

kepada

junjungan

kita

nabi

Muhammad saw. Yang menjadi kekasih kita, kepada keluarga dan


sahabat beliau, dan kepada orang yang membaca Al-Quran
dengan baik.
Kitab

suci

Al-Quran

yang

diturunkan

kepada

Nabi

Muhammad SAW, itu merupakan Rahmat bagi seluruh alam. Satu

satunya

mujizat

sepanjang

masa.

Didalamnya

berisi

kandungan wahyu illahi yang menjadi petunjuk, pedoman hidup,


seerta pelajaran bagi siapa saja yang mengimaninya dan
membacanya serta mengamalkannya. Dalam membaca AlQuran, sudah tentu harus memperhatikan masalah adab
adabnya (Tata krama), karena yang dibaca itu adalah kalamullah
yang harus dijunjung tinggi dan dimuliakan.

Makalah qqwt

Page 5

BAB II
PEMBAHASAN
TAFKHIM DAN TARQIQ
1.1 Pengertian tafkhim dan tarqiq
pengertian tafkhim menurut bahasa adalah : ( ATTASMIINU )
yang artinya gemuk/ tebal. sedangkan pengertian tafkhim menurut Istilah
adalah mengucapkan huruf dengan tebal sampai memenuhi mulut ketika
mengucapkannya atau menjorokkan bibir ke depan (bahasa jawa mecucu).
pengertian tarqiiq menurut bahasa adalah : ( ATTANHIIF) yang
arinya tipis/kurus. Sedangkan pengertian tarqiq menuru istilah adalah
mengucapkan huruf dengan tipis, sehingga tidak sampai memenuhi mulut
ketika mengucapkannya atau dengan memundurkan bibir seperti tersenyum.
Secara umum, berkaitan dengan pembahasan ini, huruf hijaiyah dapat
dibagi menjadi tiga kelompok :
1. Huruf
yang
selalu
dibaca

dengan tafkhim,

yaitu

huruf-

huruf istilaa (terangkatnya lidah ke langit-langit saat membaca hurufhuruf tersebut), yaitu .
2. Huruf
yang
selalu
dibaca
dengan tarqiq,

yaitu

huruf-

huruf istifaal (terhamparnya lidah di dasar mulut saat membaca hurufhuruf tersebut, dan merupakan huruf-huruf selain istilaa) selain ,
yaitu .
3. Huruf yang pada kondisi tertentu dibaca tafkhim, dan pada kondisi yang
lain dibaca tarqiq, yaitu huruf
1.2 Bacaan Tafkhim
Huruf hijaiyah yang wajib dibaca tafkhim terdapat tujuh huruf, yaitu huruf
istila yang berkumpul pada kalimat:
, ( Khushsho Dhoghthin
Qizh ) yaitu : . Selain ketujuh huruf tersebut harus dibaca
tarqiq, kecuali huruf lam dan ra, yang mempunyai ketentuan sendiri.
1. huruf lam tetap dibaca tafkhim jika berada pada lafal jalalah yakni lam
yang terdapat pada lafal: dengan syarat agar lam itu didahului tanda baca
fathah atau dammah.
Makalah qqwt

Page 6

Contoh:


.




2. ra wajib dibaca tafkhim (tebal) apabila:
a. berharokat fathah. Contoh :
b. berharokat dhommah. Contoh :

c. Ra bertanda sukun (mati), sedang huruf di belakangnya berupa huruf


yang difathah. Contoh:

d. Ra bertanda suku, sedang huruf di belakangnya berupa huruf yang
didammah. Contoh:

e. Ra yang bertanda baca sukun, sedang huruf di belakangnya berupa
huruf yang dikasrah, namun kasrah ini bukan asli tetapi baru datang.
Contoh:

f.

Ra bertanda baca sukun, sedang huruf di belakangnya berharakat kasrah


asli dan sesudah ra bertemu dengan huruf istila yang terdapat tujuh
huruf yang terkumpul pada kalimat:

Contoh :

Makalah qqwt

Page 7

Makalah qqwt

Page 8

1.3 Bacaan Tarqiq


1)

huruf lam dibacan tarqiq (tipis), jika huruf lam berada dalam lam jalalah
yang didahului huruf yang bertanda baca kasrah. Contoh:





Semua lam yang tidak berada pada lafal jalalah sebagaimana dijelaskan di
atas, maka harus dibaca tarqiq (tipis).
Contoh :

2) Ro' sukun karena waqaf, sebelumnya huruf Isti'la' sukun yang didahului
dengan huruf berharokat kasroh, contoh : dan
Untuk lafadz ketika washol maka ro dibaca dengan tebal,
sedangkan lafadz dibaca tipis sebab berharokat kasroh.
3) Ro' Yang Dibaca Tarqiq :
Ro yang berharokat kasroh, contoh :
Ro sukun, sebelumnya berharokat kasroh dan sesudahnya bukan
huruf Istila dalam satu kata, contoh :
atau Ro sukun, sebelumnya berharokat kasroh dan sesudahnya huruf
Istila tidak dalam satu kata, contoh :
Makalah qqwt

Page 9

Ro sukun karena waqof sebelumnya huruf kasroh atau ya' sukun,

contoh:
,
Ro sukun karena waqof sebelumnya bukan huruf Isti'la' dan
sebelumnya didahului oleh kasroh , contoh

1.4 Ro' Yang boleh dibaca Tafkhim atau Tarqiq


1) Ro' sukun sebelumnya berharokat kasrah dan sesudahnya huruf Isti'la'
berharokat kasroh, contoh:
Lafadz dibaca tebal karena ro sukun bertemu dengan huruf
Istila. Dibaca tipis karena huruf istila (qof) berharokat kasroh.
2) Ro' sukun karena waqaf, sebelumnya huruf Isti'la' sukun yang didahului
dengan huruf berharokat kasroh, contoh dan
Untuk lafadz ketika washol maka ro dibaca dengan tebal,
sedangkan lafadz dibaca tipis sebab berharokat kasroh.

Makalah qqwt

Page 10

Makalah qqwt

Page 11

HUKUM MAD DAN WAQAF


2.1 HUKUM MAD
Mad menurut bahasa adalahmemanjangkan atau sesuatu yang
memanjang. Jenis mad terbagi 2 macam, yaitu :
1. Mad Ashli / Mad Thobii
Mad Ashli / mad thobii terjadi apabila :
- huruf berbaris fathah bertemu dengan alif
- huruf berbaris kasroh bertemu dengan ya mati
- huruf berbaris dhommah bertemu dengan wawu mati
Panjangnya adalah 1 alif atau dua harokat.
contoh :
2.

Mad fari
jenis mad fari ini terdiri dari 13 macam, yaitu :

a. Mad Wajib Muttashil


yaitu setiap mad thobii bertemu dengan hamzah dalam satu kata.
Panjangnya adalah 5 harokat atau 2,5 alif. (harokat = ketukan/panjang
setiap suara).
Contoh :

b. Mad Jaiz Munfashil


yaitu setiap mad thobii bertemu dengan hamzah dalam kata yang
berbeda. Panjangnya adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif).
Contoh :









c. Mad Aridh Lissukuun
yaitu setiap mad thobii bertemu dengan huruf hidup dalam satu
kalimat dan dibaca waqof (berhenti). Panjangnya adalah 2, 4, atau 6
harokat (1, 2, atau 3 alif). Apabila tidak dibaca waqof, maka hukumnya
kembali seperti mad thobii.
Contoh :
,

Makalah qqwt

Page 12

d. Mad Badal
yaitu mad pengganti huruf hamzah di awal kata. Lambang mad
badal ini biasanya berupa tanda baris atau kasroh tegak. Panjangnya
adalah 2 harokat (1 alif).
Contoh :
, ,

e. Mad Iwad
yaitu mad yang terjadi apabila pada akhir kalimat terdapat huruf
yang berbaris fathatain dan dibaca waqof. Panjangnya 2 harokat (1 alif).
Contoh :
,

f. Mad Lazim Mutsaqqal Kalimi


yaitu bila mad thobii bertemu dengan huruf yang bertasydid.
Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif).
Contoh :

g. Mad Lazim Mukhoffaf Kalimi


yaitu bila mad thobii bertemu dengan huruf sukun atau mati.
Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif).
Contoh :

h. Mad Lazim Harfi Musyba

Makalah qqwt

Page 13

Mad ini terjadi hanya pada awal surat dalam al-quran. Huruf mad
ini ada delapan, yaitu : -

Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif)


Contoh :
, , ,

i. Mad Lazim Mukhoffaf Harfi


Mad ini juga terjadi hanya pada awal surat dalam al-quran. Huruf
mad ini ada lima, yaitu :

panjangnya

adalah 2 harokat. Contoh :


j. Mad Lin
Mad ini terjadi apabila :
huruf berbaris fathah bertemu wawu mati atau ya mati, dan setelahnya
terdapat huruf hidup yg diwaqaf. Mad ini terjadi di akhir kalimat yang
dibaca waqof (berhenti). Panjang mad ini adalah 2 6 harokat ( 1 3
alif). Contoh :

k. Mad Shilah
Mad ini terjadi pada huruh ha di akhir kata yang merupakan
dhomir muzdakkar mufrod lilghoib (kata ganti orang ke-3 laki-laki).
Syarat yang harus ada dalam mad ini adalah bahwa huruf sebelum dan
sesudah ha dhomir harus berbaris hidup dan bukan mati/sukun. Mad
shilah terbagi 2, yaitu :
Mad Shilah Qashiroh
Yaitu apabila ada mad silah bertemu dengan huruf selain hamzah.


Panjangnya dua harakat/ satu alif. Contoh :

,

Mad Silah Thawilah

Makalah qqwt

Page 14

Yaitu apabila ada mad silah bertemu dengan hamzah


(bentuknya alif). Panjangnya dua setengah alif/ lima
harakat. Contoh :

l. Mad Farqi
Terjadi bila mad badal bertemu dengan huruf yang bertasydid dan
untuk membedakan antara kalimat istifham (pertanyaan) dengan


sebuutan/berita. Panjangnya 6 harokat. Contoh :



m. Mad Tamkin
Terjadi bila dua huruf ya' bertemu dalam satu kalimat, di mana ya'
pertama berbaris kasroh dan bertasydid dan ya' kedua berbaris
sukun/mati. Panjangnya 2 6 harokat (1 3 alif).
Contoh :

2.2 HUKUM WAQAF DAN IBTIDA


Menurut bahasa waqaf artinya berhenti. Sedangkan dalam istilah ilmu
tajwid, waqaf adalah menghentikan pembacaan baik untuk tidak diteruskan
atau untuk mengambil nafas agar dapat melanjutkan bacaan selanjutnya.
Sedangkan Ibtida menurut bahasa adalah memulai, dan menurut
istilah ibtida berarti memulai bacaan sesudah seorang qori mewaqofkan
bacaanya.
Secara garis besar waqof terbagi menjadi empat, yaitu :
1) Waqaf idithirori (
)
Artinya terpaksa, yaitu dilakukan seorang qori
dikarenakan kehabisan nafas, misalnya batuk, lupa,dsb.
2) Waqaf inthidhori ()
Artinya berhenti menunggu,yaitu qori berhenti
pada sebuah kata yang perlu untuk menghubungkan
dengan kalimat wajah lain(menurut versi bacaanMakalah qqwt

Page 15

bacaan

imam

sabah)

karena

adanya

perbedaan

riwayat.
3) Ikhtibari ( )
Artinya berhenti untuk di uji, yaitu ketika qori diuji
untuk menerangkan al maqthu (kata teropong), ketika
ditanya seorang juri atau boleh bagi seorang pengajar Alquran memutus-mutus ayat pada anak didiknya (untuk
memudahkan).
4) Ikhtiyari ()
Artinya berhenti yang dipilih, adalah waqof yang ada
unsur

kesengajaan,

bukan

karena

sebab-sebab

yang

tersebut diatas. Waqof ikhtiyari ini di bagi menjadi empat


bagian, yaitu :
a. Waqof Tam ( )
Artinya waqaf/ berhenti pada kalimat yang tidak ada sangkut
pautnya (kalimat tersebut) dengan kalimat yang sebeblumnya, baik
dalam lafadz maupun maknanya.
b. Waqof Kafi ( )
Artinya waqaf pada kalimatyang tidak bersangkutan
dengan kalimat yang sesudahnya, atau kalimat yang
sebelumnya, dalam lafadzhnya, tetapi bersangkutan
dalam maknanya.
c. Waqof Hasan ( )
Artinya waqaf pada sesuatu kalimat, yang apabila ditinjau dan
susunan kalimat, sudah sempurna, akan tetapi bila menurut irab (tata
bahasa),

kalimat

tersebut

bersangkutan

dengan

kalimat

yang

sesudahnya dan sebelumnya.


Hukum berhenti pada waqof hasan adalah boleh dan baik tanpa
mengulangi

kalimat

sesudahnya.contoh

berhenti

dan

meneruskan tidak apa-apa akan tetapi jika nafas masih


panjang lebih baik untuk meneruskannya. Boleh mengulangi ibtida
pada kalimat sesudahnya, jika berhentinya bukan rosul ayat. Contoh :
. sebaiknya bagi seorang qori yang nafasnya masih kuat untuk
meneruskannya, maka lebih baik tidak berhenti pada waqof ini.
d. Waqof Qobih ( )

Makalah qqwt

Page 16

Waqof qobih sering disebut juga waqof yang buruk yaitu waqof
pada kalimat yang tak sempurna, sehingga dapat menimbulkan
pertanyaan,

apakah

tujuan

sebenarnya

dari

tersebut.Seperti berhenti pada kalimat


ayat

kalimat

pada ayat

karena keduanya adalah susunan idhofiyyah

waqof pada .
contoh : )(



berhenti dan


mengulang dari kalimat . Hukum waqof ini adalah
tidak boleh, terlebih jika ia dengan sengaja berhenti,
padahal dia mengetahui akan ketidak bolehannya, maka
haram hukumnya dan murtad karena jelas dengan
sengaja ia mempermainkan firman Allah.
Untuk lebih jelasnya perhatikan bagan berikut ini :
NO

Tanda Waqaf

Keterangan

1.

Waqaf lazim ( Harus berhenti )

2.

Waqaf Muthlaq ( lebih baik berhenti


)

3.

Waqaf Jaiz ( boleh berhenti, boleh


terus )

4.

Waqaf Mujawwaz ( boleh berhenti,


terus lebih utama )

5.

Waqaf

Murokh-khosh

waqaf/berhenti,karena

(boleh
waqaf

berikutnya terlalu jauh, terus lebih


utama)
6.

Waqaf Mustahab (lebih baik waqaf)

7.

La waqfa fihi (bukan tempat waqaf),


jika

di

akhir

ayat sebaiknya

berhenti .
8.

Makalah qqwt

Al Washlu Aula ( dibaca terus lebih

Page 17

utama)
9.

Waqaf Mu'anaqoh (boleh berhenti di


salah satu tanda tersebut)

10.

Waqaf Sima'ie yaitu tempat waqaf


nabi, waqaf ghuffron dan waqaf
Munzal (waqaf jibril). Sangat baik
sekali jika waqaf /berhenti.

11.

Kadzalik

(sama

tanda

waqaf

sebelumnya)
12.

13.

Al
Waqfu
utama)
Qila
Fihil

Aula (berhenti

lebih

Waqfu (ada

yang

mengatakan boleh waqaf, dibaca


terus lebih utama)
14.

Ruku' (tanda pembagian berhenti


setiap hari untuk orang yang ingin
membaca atau menghafal Al Qur'an
dalam jangka 2 tahun)

Makalah qqwt

Page 18

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari uraian yang telah dikemukakan di atas, dapat diambil
kesimpulan sbb :
1. Mad ialah memanjangkan bacaan suatu huruf mad dan
mad asli huruf pokoknya ada tiga, yaitu Alif, Wawu dan Iya.
Dari hukum mad inilah keluarlah hukum mad fari atau
cabang-cabang yang timbul akibat sebab-sebab tertentu.
2. Bacaan panjang harakat bervariasi sesuai dengan
ketentuan mulai dari 2 harakat sampai enam harakat.
Dalam hukuman jaiz ada kebolehan membaca berbedabeda sesuai situasi bacaan, apakah sedang, lambat atau
cepat. Adapula bermacam-macam pendapat mengenai
panjang bacaan menurut imam Qiraat Sabah.
3. Dalam membaca al-quran juga ada aturan-aturannya
tersendiri. Seperti tebal tipis nya sebuah bacaan, boleh
berhenti untuk mengambil nafas, dan lain sebagainya
semuanya ada di dalam ilmu tajwid.
3.2 Saran
Sebelum mengakhiri tulisan ini penulis menyampaikan
beberapa saran kepada pembaca sbb :
1. Untuk seseorang yang ingin mempelajari tajwid hendaklah
mengetahui hukum tajwid secara menyeluruh.
2. Walaupun hukum mad termasuk khafi, tapi dianjurkan
mempelajarinya karena akan tejadi kerancuan kalau tidak
menggunakannya.
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca
yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis
demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatankesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

Makalah qqwt

Page 19

DAFTAR PUSTAKA
http://sahidrudy.blogspot.com/2012/11/hukum-macam-macamhukum-bacaan mad.html
http://enallzznotasiband-mad.blogspot.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_mad
http://devyfakhriyani95.blogspot.com/2013/01/hukum-bacaanmad-dan-waqaf.html
http://www.edupai.web.id/2013/01/hukum-mad-dan-waqaf1.html
http://riskaninot.blogspot.com/2012/02/hukum-bacaan-maddan-waqaf.html
Sjafii A. Masud. Pelajaran Tajwid. Jakarta : pustaka aman

Makalah qqwt

Page 20

Anda mungkin juga menyukai