Anda di halaman 1dari 15

ALMAKRIFAH, Vol.

16 OKTOBER 2019, 16 - 30
Available online at htttp://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jba
doi.org/10.21009/ALMAKRIFAH.16.02.02

ANALISIS SINTAKSIS KANA WA AKHOWATUHA


DALAM KITAB AL-‘ARABIYAH LI AL-NASYIIN
Ummi Hanik, Muhammad Afif Amrulloh
email: ummihanik04@gmail.com, afif.amrulloh@radenintan.ac.id
UIN Raden Intan Lampung

Abstrak
Kajian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk isim ka>na dan khobar ka>na
wa akhwa>tuha>. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian
kepustakaan (library research). Teknik pengumpulan data menggunakan metode
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis isi (content analysis). Hasil
penelitian kana wa akhwatuha dalam buku al-’arabiyyah linnasyiin jilid 4 dan metode
pembelajarannya jenis isim kana berjumlah 161 dan kbobar kana berjumlah 84 yang
dianalisis berdasarkan: 1) Aspek i’rob dan binanya terdapat 38 isim kana berupa isim
mabni yang terdiri dari dhomir yaitu 28 dhomir mustatir jawazan, 7 dhomir bariz yang
tersusun dari dhomir muttashil dan 3 isim isyarah. Begitu pula, 46 isim kana yang
berupa isim mu’rob yaitu 41 isim mufrod, 3 jamak taksir, 1 isim tasniyah dan 1 asmaul
khomsah. Adapun aspek jenisnya terdapat 77 isim kana berupa mudzakar dan
muannats yaitu 63 terdiri dari mudzakar dan 14 terdiri dari muannats. 2) 84 khobar
kana terdiri atas 38 khobar mufrod yang berupa isim jamid dan isim musytaq, 33
khobar jumlah yang berupa fiil mudhori dan 13 khobar syibhul jumlah yang berupa jar
majrur. Kajian ini berkontribusi terhadap pengembangan studi gramtika sintaksis
bahasa Arab yang bisa diterapkan dalam penggunaan bahasa Arab seperti pada kitab
tersebut.
Kata Kunci: Isim Kana, Khobar Kana, Sintaksis

PENDAHULUAN
Bahasa Arab memiliki beberapa cabang linguistik tentang ilmu bahasa diantaranya
fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik. Fonologi merupakan salah satu cabang
dalam ilmu linguistik atau ilmu bahasa yang membahas tentang bunyi, baik aspek
kaedahnya atau cara menghasilkannya maupun bunyi-bunyi bahasa ditinjau dari aspek
fungsinya (Muhammad Afif Amurllah, Jurnal Al-Bayan, 9, Juni 2017: 102) Morfologi
ialah ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk kata dan perubahan kata serta makna yang

ALMAKRIFAH. Volume 16 OKTOBER 2019. E-ISSN : 2597-8551


ALMAKRIFAH, Vol. 16 OKTOBER 2019

muncul akibat perubahan bentuk itu. Sintaksis adalah cabang linguistik yang
menyangkut susunan kata-kata di dalam kalimat (Yeni Ramdani, El-Hakim, 7, Juni
2014: 121). Hubungan satu kata dengan kata yang lain di dalam sebuah kalimat, akan
muncul istilah-istilah bagi setiap kata yang mempunyai hubungan fungsi sintaksis,
seperti subjek, predikat, obyek, keterangan, pelengkap, dan lain sebagainya. Semantik
adalah cabang sintematik bahasa yang menyelidiki makna atau arti (Mansoer Petada,
2011: 104). Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan penelitian pada bidang
sintaksis atau disebut ilmu nahwu.

Sintaksis dalam bahasa Arab dikenal dengan nama ilmu nahwu. (Fuad Nikmah:
Qowaid Lughoh Arobiyah: 17) berpendapat dalam kitabnya:

‫ وكيفية إعرابه‬,‫ وضبط أواخر الكلمة‬,‫النحو قواعد يعرف بها وظيفة كل كلمة داخل الجملة‬

“Ilmu Nahwu adalah kaidah mengenai fungsi setiap kata didalam kalimat, harokat
akhir tiap kata dan cara menentukan fungsinya”.

Ka>na wa akhwa>tuha> merupakan bagian dari fiil naqish (tidak sempurna).


Fiil naqish adalah fiil yang selalu membutuhkan khobar yang dibaca nashab untuk
menyempurnakan makna dalam suatu kalimat (Musthafa al-Ghalayaiin: 192). Ka>na
wa akhwa>tuha> berfungsi merafa’kan mubtada’ karena serupa dengan fail.
Mubtada’ itu dinamakan sebagai isimnya, dan menashabkan khabar karena serupa
dengan maf’ul, dan khabar itu dinamakan sebagai khabarnya. Isim kana sebelum
dimasuki kana atau salah satu saudaranya pada asalnya adalah mubtada’. Adapun
menurut Fuad Nikmah dalam kitabnya isim kana yaitu:

.‫ واسم كان يكون دائما مرفوعا‬,‫اسم كان هو كل مبتدأ تدخل عليه كان أو إحدى أخواتها‬

“Isim kana wa akhwatuha yaitu setiap mubtada’ yang dimasuki oleh kana dan
saudara-saudaranya, isim kana tersebut selamanya marfu’”.

Begitu pula khobar ka>na sebelum dimasuki kana atau salah satu saudaranya pada
asalnya adalah khobar mubtada’. Adapun menurut Fuad Nikmah khobar kana yaitu:

17
ALMAKRIFAH, Vol. 16 OKTOBER 2019

.‫خبر كان هو ك ّل خبر لمبتدأ تدخل عليه كان أو إحدى أخواتها‬


“Khobar kana adalah setiap khobar mubtada’ yang dimasuki oleh kana atau salah
satu saudara-saudaranya”.
Adapun ‫ كان‬wa akhwa>tuha antara lain ,‫ ما زال‬,‫ ليس‬,‫ صار‬,‫ بات‬,‫ أمسى‬,ّ‫ ظل‬,‫ أضحى‬,‫أصبح‬
‫ ما دام‬,‫ ما انفك‬,‫ ما فتئ‬,‫ما برح‬
Dari paparan diatas, contoh kana wa akhwatuha yang terdapat dalam kitab Al-
‘Arabiyah Linnasyiin Jilid 4 yaitu:

Tabel 1.1

Contoh kana wa akhwatuha

No ‫كان وأخواتها‬ Arti

1 ‫ق‬
ِ ‫ي مِ نَ الس ُّْو‬ َ ُ‫ ُك ْنت‬Saya pulang bersama ayahku dari
ْ ‫عائِدًا َم َع َوا ِل ِد‬
pasar

2 ‫الرجل يحمل حقيبة كبيرة فوق رأسه‬ ّ ‫ كان‬Seorang laki-laki itu sedang
membawa tas yang besar diatas
kepalanya.
3 َ ُ ْ َ َّ َ‫ َكان‬Lelaki itu ingin mengunjungi anaknya
ُ‫الر ُج ُل ي ُِر ْيدُ أن يَز ْو َر َولدَه‬

4 َ ‫هللا قَا ِد ًما مِ نَ ْال َمد َْر‬


‫س ِة‬ َ َ‫ َكان‬Abdullah pulang dari sekolah
ِ ُ‫ع ْبد‬

Berdasarkan tata bahasa Arab diatas, isim ka>na wa akhwa>tuha terdiri dari
isim mabni yang berupa dhomir yaitu lafadz ‫ كنت‬dan isim mu’rob yaitu lafadz ‫ عبد‬,‫الرجل‬
ّ
,‫هللا‬. Selanjutnya, khobar ka>na wa akhwa>tuha> pada contoh diatas berupa khobar
mufrod dan khobar jumlah. Khobar mufrod adalah khobar yang tidak berupa jumlah
atau syibhul jumlah contohnya: ‫ قادما‬,‫عائدا‬. Sedangkan khobar jumlah adalah khobar
yang terdiri atas dari jumlah baik fi’liyah maupun ismiyah contohnya yaitu ,‫ يريد‬,‫يحمل‬.
Sebelum melakukan penelitian peneliti terlebih dahulu melakukan penelaahan dari
karya penelitian yang berhubungan dengan tema yang peneliti angkat.

18
ALMAKRIFAH, Vol. 16 OKTOBER 2019

Penelitian Susi Alvivin yang berjudul “ka>na wa akhwa>tuha> dalam surat al-
maidah (analisis Sintaksis). Hasil penelitian tersebut ditemukan 43 bentuk kana
akhwatuha, berdasarkan pengamalannya ragam kana terdiri atas 40 fi’il yang
mengamalkan tanpa syarat, 1 fi’il yang didahului la> nafi dan 1 fiil yang beramal
dengan syarat didahului ma> masdhariyyah dzorfiyyah. Dilihat dari segi
ketahsrifannya terdiri atas 36 fiil kamilut tashrif, 1 fiil naqhshut tashrif, dan 6 fiil yang
tidak dapat ketashrif dan dilihat dari segi butuh dan tidak butuhnya khobar terdiri atas
42 fiil naqish dan 1 fiil tam. Jenis isim ka>na wa akhwa>tuha berdasarkan maknanya
terdiri atas 3 isim dzahir dan 40 isim dlamir. Jenis khobar ka>na wa akhwa>tuha>
terdiri atas 17 khobar mufrod, 15 jumlah fi’liyah, 10 jar majrur dan 1 yang tidak
mempunyai khobar karena termasuk ka>na tam (Susi Alvivin, Journal of Arabic
Learning and Teacher, 5, Mei 2015). Penelitian tersebut menguatkan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti terkait ka>na wa akhwa>tuha> dalam buku al-arobiyah
linnasyiin jilid 4 dan metode pembelajarannya.

Dalam penelitian ini, peneliti memilih buku al-‘arabiyah Linnasyiin sebagai


objek penelitian. Buku al-‘arabiyah Linnasyiin adalah buku ajar bahasa Arab yang
digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari 6 jilid yang mencakup
muhadatsah, qiroah, dan kitabah yang dikarang oleh Dr. Mahmud Ismail Shini, Nasif
Musthofa, Abdul Aziz Thohir Husein. Buku al-arobiyah linnasyiin jilid 4 ini terdapat
banyak susunan ka>na wa akhwa>tuha> berupa isim dan khobarnya kurang lebih
sebanyak 163 kalimat yang tidak sedikit dari pembelajar bahasa Arab merasa kesulitan
dalam membedakan jenis isim dan khobarnya namun hanya mengetahui pengamalan
ka>na wa akhwa>tuha> saja. Oleh karena itu, pembelajaran ka>na wa akhwa>tuha>
sangat diperlukan bagi pembelajar bahasa arab sehingga tidak kesulitan dalam
memahami tentang ka>na wa akhwa>tuha.

19
ALMAKRIFAH, Vol. 16 OKTOBER 2019

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang memaparkan data-data
kemudian dianalisis secara sistematis. Adapun jenis penelitian ini menggunakan jenis
penelitian pustaka atau library research yang merupakan suatu penelitian
menggunakan buku-buku sebagai sumber datanya. Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik dokumentasi, yaitu berdasarkan pustaka dengan cara
mengumpulkan data-data mengenai kana> wa akhwa>tuha> dan metode
pembelajarannya baik berupa buku, jurnal, kitab, artikel maupun hasil penelitian lain
yang terkait dengan kajian dalam pembahasan ini, sumber data terdiri dari sumber data
primer dan sumber data sekunder. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis isi
(content analysis). Analisis isi (content analysis) merupakan teknik pengumpulan dan
analisis data terhadap dokumen untuk memperoleh kandungan informasi dari isi
dokumentasi secara objektif dan sistematis 9rosadi, 2004: 252). Setelah peneliti
mengumpulkan sejumlah data yang berkaitan dengan tema dan pembahasan dalam
penelitian ini, maka peneliti mulai menganalisa data tersebut.

LANDASAN TEORI
1. Ka>Na Wa Akhwa>Tuha>

Amil-amil yang masuk pada mubtada’ dan khobar disebut amil Nawasikh. Amil
Nawasikh adalah amil yang merusak/mengganti hukumnya mubtada’ dan khobar,
karena setelah masuknya amil-amil tersebut, lafadz yang asalnya menjadi mubtada’,
akhirnya menjadi isimnya amil, lafadz yang asalnya khobarnya mubtada’ menjadi
khobarnya amil (Solihuddin Shofwan, 2007: 109). Contoh : ‫ زَ ْيدٌ قَا ِئ ٌم‬Setelah dimasukin
amil menjadi ‫ َكانَ زَ ْيدٌ قَائِ ًما‬.

Amil yang masuk kepada mubtada’ dan khabar dinamakan nawasikh


(mengubah, yakni mengubah kedudukan mubtada’ dan khabar) dan dinamakan juga
nawasikh ibtida’. Nawasikh ibtida’ ada tiga macam, yaitu kana dan saudara-
saudaranya, inna dan saudara-saudaranya, zhanna dan saudara-saudaranya.

20
ALMAKRIFAH, Vol. 16 OKTOBER 2019

Kana wa akhwatuha merupakan salah satu ‘amil nawasikh yang berupa fiil.
Kana wa akhwatuha merupakan bagian dari fiil naqish (tidak sempurna). Adapun
menurut Musthafa Al-Ghulayaini, fiil naqis adalah fiil yang masuk kepada mubtada’
karena diserupakan dengan fiil dan menashabkan khobar mubtada’ karena diserupakan
seperti maf’ul bih (musthafa al-ghalyani, 2005: 192). Contoh: ‫عاد ًِل‬ َ َ‫( َكان‬Umar
َ ‫ع ْم ُر‬
adalah adil).

Kana wa akhwatuha berfungsi merafa’kan mubtada’ karena serupa dengan fail.


Mubtada’ itu dinamakan sebagai isimnya, dan menashabkan khabar karena serupa
dengan maf’ul, dan khabar itu dinamakan sebagai khabarnya.

2. Isim Kana Wa Akhwatuha

Isim kana wa akhwatuha merupakan salah satu isim yang dibaca rofa’ (isim marfu’).
Menurut Fuad Nikmah isim kana yaitu:

.‫ واسم كان يكون دائما مرفوعا‬,‫اسم كان هو كل مبتدأ تدخل عليه كان أو إحد أخواتها‬

“Isim kana wa akhwatuha yaitu setiap mubtada’ yang dimasuki oleh kana dan saudara-
saudaranya, isim kana tersebut selamanya marfu’”.

Isim kana (mubtada’) dapat ditinjau dari berbagai aspek sebagai berikut:

1. Isim kana berdasarkan aspek i’rob dan binanya


Adapun isim kana wa akhwatuha ditinjau dari aspek i’robnya dan binanya yaitu:
a. Isim mu’rob.
Isim mu’rob adalah setiap isim yang bisa berubah bentuk akhirnya seiring
dengan perubahan posisi dalam kalimat. Contohnya: ‫ زيد‬,‫عمر‬

Adapun isim mu’rob terbagi menjadi 4 yaitu marfu’ (rofa’), manshub (nashob),
majrur (jar), majzum (jazm).

1. Marfu’ (Rofa’)

21
ALMAKRIFAH, Vol. 16 OKTOBER 2019

Adapun tanda-tanda rofa’ isim yaitu:

a) Dhomah
Harokat dhommah menjadi tanda i’rob rofa’nya isim terletak pada empat
tempat yaitu isim mufrod, jamak muannas salim, jamak taksir dan fiil mudhori’
yang tidak bersambung dengan dhomir sya’an (alif tasniyah, wawu jamak, dan
ya’ muannas mukhotobah.
b) Alif
Adapun alif menjadi tanda rofa’nya isim terletak pada satu tempat yaitu isim
tasniyyah.
c) Wawu
Adapun wawu menjadi tanda rofa’nya isim terletak pada dua tempat yaitu
jamak mudzakkar salim, asmaul khomsah.
d) Nun
Adapun nun menjadi tanda rofa’nya isim terletak pada Af’alul khomsah yaitu
‫ تفعلين‬,‫ تفعلون‬,‫ يفعلون‬,‫ تفعالن‬,‫يفعالن‬.

2. Manshub (Nashob)
Adapun tanda-tanda manshub isim yaitu:
a) Fathah
Fathah menjadi tanda nashobnya isim terletak pada tiga tempat yaitu isim
mufrod, jamak taksir, dan fiil mudhori’ yang kemasukan amil nashob.
b) Alif
Adapun alif menjadi tanda nashob isim terletak pada satu tempat yaitu asmaul
khomsah ( ‫ ذو‬,‫ فم‬,‫ حم‬,‫ أخ‬,‫)أب‬.
c) Ya’
Adapun ya’ menjadi tanda nashob isim terletak pada dua tempat yaitu isim
tatsniyah dan jamak mudzakar salim.
d) Kasroh

22
ALMAKRIFAH, Vol. 16 OKTOBER 2019

Adapun kasroh menjadi tanda rofa’ isim terletak pada satu tempat yaitu jamak
muannas salim.
e) Membuang nun
Adapun membuang nun menjadi tanda nashobnya isim terletak pada satu
tempat yaitu af’alul khomsah yaitu ‫ تفعلين‬,‫ تفعلون‬,‫ يفعلون‬,‫ تفعالن‬,‫ يفعالن‬.

3. Majrur (Jar)
Adapun tanda-tanda majrur isim yaitu:

a) Kasroh
Adapun kasroh menjadi tanda jar nya isim terletak pada isim mufrod, jamak
taksir, dan jamak muannats salim.
b) Ya’
Adapun ya’ menjadi tanda jarnya isim terletak pada asmaul khomsah, isim
tatsniyah dan jamak mudzakar salim.
c) Fathah
Adapun fathah menjadi tanda nashobnya isim terletak pada isim ghoiru
mundhorif.

4. Majzum (Jazm)
Adapun tanda-tanda jazm isim yaitu:
a) Sukun
Sukun menjadi tanda jazmnya isim terletak pada fiil mudhori’ shohih akhir.
b) Membuang Huruf Illat
Adapun membuang huruf illat menjadi tanda jazmnya isim terletak pada fiil
mudhori’ mu’tal akhir.
c) Membuang nun
Adapun membuang nun menjadi tanda jazmnya isim terletak pada Af’alul
khomsah.

23
ALMAKRIFAH, Vol. 16 OKTOBER 2019

b. Isim mabni
Isim mabni adalah setiap isim yang tidak berubah bentuk akhirnya walaupun
kedudukannya dalam kalimat berubah.1 Contoh: kata ‫ – نَ ْح ُن‬isim mabni terakhirnya
dhammah dimanapun letaknya dalam kalimat. Demikian pula ‫ – َه ِذ ِه‬isim mabni
terakhirnya selalu kasroh dimanapun letaknya dalam kalimat.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis Isim Kana dan Khobar Kana Wa akhwatuha
Berikut analisis kana wa akhwatuha pada buku al-‘arabiyyah linnasyiin jilid 4 pada bab
1-4 adalah sebagai berikut:
1. Materi bab 1
Adapun pada bab 1 terdiri dari materi qiroah diantaranya ‫ القاضي العادل‬, ‫حريق‬
ّ ‫في ال‬.
‫ في مصنع الدراجات‬, ‫طريق‬
‫مادام العبد في عون أخيه‬ ‫كنت عائدا مع والدي من السوق‬
‫كان الرجل يريد أن يزور ولده‬ ‫الحر شديدا‬
ّ ‫كان الوقت ظهرا وكان‬
‫الرجل يحمل حقيبة كبيرة فوق رأسه وكان يبتسم في سعادة‬
ّ ‫كان‬
‫فقد كنت مسرورا طوال ذالك اليوم‬ ‫وكان يمشي في بطء شديد‬
‫كان عبد هللا قادما من المدرسة‬ ‫كان عبد هللا قادما من المدرسة‬
‫كانت الدّراهم‬ ‫وكان دنانير من الذهب‬

Pada tabel diatas, peneliti menemukan 24 jenis isim kana dan 13 khobar kana
ّ ‫في ال‬, ‫حريق في مصنع الدراجات‬,
wa akhwatuha yang terdapat pada bab 1 tentang qiroah ‫طريق‬
‫القاضي العادل‬. Adapun rincian secara detailnya yaitu:

1) Berdasarkan aspek i’rob dan binanya terdapat 5 isim kana berupa isim mabni
yang terdiri dari dhomir yaitu 2 dhomir bariz yang tersusun dari dhomir muttasil
dan 3 dhomir mustatir jawazan, dan 8 isim kana yang berupa isim mu’rob yaitu

1
Fuad Nikmah, Mulakhas Qowaidul Lughah Al-Arabiyyah, (Beirut: Darul Tsaqafah Al-
Islamiyah), h.111

24
‫‪ALMAKRIFAH, Vol. 16 OKTOBER 2019‬‬

‫‪7 isim mufrod yang dimakrifatkan dengan alam dan idhofah serta 1 isim jamak‬‬
‫‪taksir. Berdasarkan aspek jenisnya terdapat 11 isim kana berupa mudzakar dan‬‬
‫‪muannats yaitu 10 terdiri dari mudzakar dan 1 terdiri dari muannats.‬‬
‫‪2) Adapun 13 khobar kana terdiri atas 7 khobar mufrod yang berupa isim jamid‬‬
‫‪dan isim musytaq, 5 khobar jumlah yang berupa fiil mudhori dan1 khobar‬‬
‫‪syibhul jumlah yang berupa jar majrur.‬‬

‫‪2.‬‬ ‫‪Materi bab 2‬‬


‫‪ ,‬عمر بن الخ ّ‬
‫طاب ‪Adapun pada bab 2 terdiri dari materi qiroah diantaranya‬‬
‫صداقة ‪ ,‬ال ّ‬
‫طالب الذّ ّكي‬ ‫الرياض ‪,‬ال ّ‬
‫زيارة إلى ّ‬
‫ّ‬
‫الخطاب (ض) رجال شجاعا فكان خليفة عادل‬ ‫كان عمر بن‬
‫كان البرد شديدا في تلك الليلة‬ ‫وكانوا يجلسون أمام الكعبة‬
‫وكان األطفال يبكون ويصرخون‬ ‫أصبح عمر الخليفة الثّاني‬
‫لقد كان يحثّه على العلم‬ ‫كانت تقترب من الثّالثة صباحا‬
‫صباح‬
‫وصار يعمل في ال ّ‬ ‫كان تلميذا في المدرسة المتوسّطة‬
‫وكان من أوائل النّاجحين‬ ‫وكان يحبّ المدرسة كثيرا‬
‫كان في السيّارة راكب واحد‬ ‫كان يتذ ّكر والده كثيرا‬
‫كان والد زينب تاجرا غنيّا‬ ‫وأصبح طبيبا‬
‫صديقتان ل تفترقان‬
‫كانت ال ّ‬ ‫أ ّما والد سلمى‪ ,‬فقد كان عامال فقيرا‬
‫كانت سلمى تضحك سعيدة‬ ‫كان يعمل فيه أغلق‬
‫الرحلة جميلة ومريحة‬
‫كانت ّ‬ ‫كان أخي إبراهيم أستاذا كلّية الهندسة‬
‫كنت أف ّكر‬ ‫كانت ّ‬
‫الطقس لطيفا‬
‫كنت في منزل أخي‬ ‫كانوا يلوحون بأيديهم‬
‫كانت مألى بالسّعادة‬

‫‪25‬‬
ALMAKRIFAH, Vol. 16 OKTOBER 2019

Pada tabel diatas, peneliti menemukan 53 jenis isim kana dan 27 khobar kana
ّ ‫ عمر بن الخ‬,‫طالب الذّ ّكي‬
wa akhwatuha yang terdapat pada bab 2 tentang qiroah ‫طاب‬ ّ ‫ ال‬,
‫صداقة‬
ّ ‫ال‬,‫الرياض‬
ّ ‫ زيارة إلى‬. Adapun rincian secara detailnya yaitu:

1) Berdasarkan aspek i’rob dan binanya terdapat 15 isim kana berupa isim mabni
yang terdiri dari dhomir yaitu 4 dhomir bariz yang tersusun dari dhomir
muttasil, 11 dhomir mustatir jawazan, dan 12 isim kana yang berupa isim
mu’rob yaitu 9 isim mufrod yang dimakrifatkan dengan alam dan idhofah, 1
isim jamak taksir, 1 isim tasniyah, 1 asmaul khomsah. Berdasarkan aspek
jenisnya terdapat 26 isim kana berupa mudzakar dan muannats yaitu 21 terdiri
dari mudzakar dan 5 terdiri dari muannats.
2) Adapun 27 khobar kana terdiri atas 11 khobar mufrod yang berupa isim jamid
dan isim musytaq, 12 khobar jumlah yang berupa fiil mudhori dan 4 khobar
syibhul jumlah yang berupa jar majrur.

3. Materi bab 3
Adapun pada bab 3 terdiri dari materi qiroah diantaranya ‫خديجة بنت‬
‫خويلد‬, ‫من يوميّات تلميذ في المدرسة‬, ‫هديّة النّجاح‬
‫وكانت تلك اليات ّأول ما نزل من القران‬ ‫كانت محبوبة من والديها‬
‫الكريم‬
‫ مشورا وكان يعرف التّوراة واإلنجيل‬,‫بوة‬ ّ ّ‫ي مح ّمد (ص) قبل الن‬ ّ ‫كان النب‬
‫صدق‬ّ ‫باألمانة وال‬
‫ي هذه األ ّمة‬
ّ ‫ خادم سيكون نب‬,‫الرحلة ميسرة‬ ّ ‫وكان معه في تلك‬
‫سيّدة خديجة‬ّ ‫ال‬
ّ
ّ ‫كما أخبرها بالسّحابة التي كانت تحمية كانت السّيدة خديجة ّأول من امن بالنّب‬
‫ي‬
)‫(ص‬ ‫شمس‬ ّ ‫حر ال‬
ّ ‫من‬
‫بالر ّكاب‬
ّ ‫كان مح ّمد يتعبّد ذات يوم في غار حراء تكون الحافلة مزدحمة‬
‫وإذا كنت جالسا وشاهدت رجال واقفا أو كانت الهديّة خروفا جميال‬
‫امرأة واقفة‬
‫كان مح ّمد يحدّث نفسه‬ ‫كان مح ّمد يحبّ ذالك الخروف األبي‬
‫ وكان الجواب‬,‫وكان يأخذ معه في نهاية األسبوع إلى وسأل األصدقاء والجيران‬
‫واحدا‬ ‫مزرعة والده‬

26
ALMAKRIFAH, Vol. 16 OKTOBER 2019

‫ بحبل إلى شجرة كان مج ّمد حزينا‬,‫كان مح ّمد يربط خروفه‬


‫في البيت‬
‫ سمعا فجأة عفوا لقد أخطأنا هذا ليس خروفنا‬,‫وفي طريقهما إلى البيت‬
..... ‫ باء‬... ‫ كان يصيح‬,‫صوت خروف‬
....... ‫ باء‬..... ‫باء‬

Pada tabel diatas, peneliti menemukan 37 jenis isim kana dan 20 khobar kana
wa akhwatuha yang terdapat pada bab 3 tentang qiroah ‫ خديجة بنت خويلد‬, ‫من يوميّات تلميذ‬
‫في المدرسة‬,‫ هديّة النّجاح‬. Adapun rincian secara detailnya yaitu:

1) Berdasarkan aspek i’rob dan binanya terdapat 10 isim kana berupa isim mabni
yang terdiri dari dhomir yaitu 7 dhomir mustatir jawazan, 1 dhomir bariz yang
tersusun dari dhomir muttashil dan 2 isim isyarah. Ada 10 isim kana yang
berupa isim mu’rob yaitu 10 isim mufrod dengan alam. Berdasarkan aspek
jenisnya terdapat 17 isim kana berupa mudzakar dan muannats yaitu 11 terdiri
dari mudzakar dan 6 terdiri dari muannats.
2) Adapun 20 khobar kana terdiri atas 11 khobar mufrod yang berupa isim jamid
dan isim musytaq, 8 khobar jumlah yang berupa fiil mudhori dan 1 khobar
syibhul jumlah yang berupa jar majrur.

4. Materi bab 4
Adapun pada bab 3 terdiri dari materi qiroah diantaranya ‫خالد بن الوليد‬, ‫جزاء‬
‫سنمار‬, ‫غزوة بدر الكبرى‬, ‫الراعي والذّئب وأهل القرية‬
ّ ّ
ّ ‫الّتي كانت بين المسلمين‬
‫والروم (غزوة‬ ‫ قائدا شجاعا‬,‫كان خالد بن الوليد‬
.)‫مؤته‬
,‫كان جيش المسلمين في تلك الغزوة‬ ‫قواد‬
ّ ‫ففي الجاهليّة أصبح من كبار‬
‫ الف رجل‬3 ‫نحو‬ ‫قريش‬
‫ ألف رجل‬200 ‫ نحو‬,‫الروم‬
ّ ‫وكان جيش‬ ‫قواد‬
ّ ‫ فقد كان من أعظم‬,‫في اإلسالم‬
‫المسلمين‬
‫كنت أرى لك عقال‬ ‫شارك خالد في كثير من المعارك‬
‫ كان‬,‫ ول ّما مات‬,‫ومات على فراشه‬
‫في جسمه أكثر من سبعين طعنة‬
‫لم تكن بينها طعنة واحدة في ظهره‬ ‫كان يعبده الكفّار‬

27
ALMAKRIFAH, Vol. 16 OKTOBER 2019

‫وكان الجبل في حديقة واسعة‬ ‫وكان ذالك في إحدى الغزوات الّتي‬


‫والروم (غزوة‬ّ ‫كانت بين المسلمين‬
.)‫مؤته‬
‫وصار ال ّناس يضربون هذا المثل‬ ‫وكان النّاس يأتون من البالد البعيدة‬
) ‫(جزاء سنّمار‬
‫كان عدد المسلمين في تلك الغزوة نحو‬ ‫أقام المسلمون في المدينة دولة‬
‫ رجل‬300 ‫ وأصبحوا كالجسد الواحد‬,‫اإلسالم‬
‫كانت غزوة بدر الكبرى في شهر‬ 1000 ‫أ ّما عدد الكفّار فقد كان نحو‬
‫رمضان الكريم‬ ‫رجل‬
‫وكان عدد الكفّار كثيرا‬ ‫لقد كان عدد المسلمين قليال في تلك‬
‫الغزوة‬
‫وكان يصحبه كلبه‬ ‫كان حامد راعيا‬
‫الراعي كاذبا‬
ّ ‫ولم يكن‬ ‫صباح‬
ّ ‫وكان يأخذ األغنام في ال‬
‫الباكر‬
‫بل كان صادقا فقد جاءه الذّئب وأكله‬ ‫كان حامد يحمل في يده اليمنى عصا‬
‫كبيرة‬

Pada tabel diatas, peneliti menemukan 48 jenis isim kana dan 24 khobar
kana wa akhwatuha yang terdapat pada bab 4 tentang qiroah ‫خالد بن الوليد‬, ‫جزاء سنّمار‬
, ‫غزوة بدر الكبرى‬, ‫الراعي والذّئب وأهل القرية‬.
ّ Adapun rincian secara detailnya yaitu:

1) Berdasarkan aspek i’rob dan binanya terdapat 9 isim kana berupa isim mabni
yang terdiri dari dhomir yaitu 6 dhomir mustatir jawazan, 2 dhomir bariz yang
tersusun dari dhomir muttashil dan 1 isim isyarah. Ada 16 isim kana yang
berupa isim mu’rob yaitu 15 isim mufrod dan 1 jamak taksir. Berdasarkan
aspek jenisnya terdapat 23 isim kana berupa mudzakar dan muannats yaitu 21
terdiri dari mudzakar dan 2 terdiri dari muannats.
2) Adapun 24 khobar kana terdiri atas 9 khobar mufrod yang berupa isim jamid
dan isim musytaq, 8 khobar jumlah yang berupa fiil mudhori dan 7 khobar
syibhul jumlah yang berupa jar majrur.

Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh peneliti dalam buku al-arobiyah


linnasyiin jilid 4 ditemukan 161 isim kana dan 84 kbobar kana.

28
ALMAKRIFAH, Vol. 16 OKTOBER 2019

SIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, peneliti menyimpulkan

bahwa terdapat berbagai analisis bentuk isim kana dan khobar kana wa akhwatuha

dalam buku al-arobiyah linnasyiin jilid 4 yang berjumlah 161 isim kana dan 84 kbobar

kana. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode istoqroiyyah dikarenakan

metode istiqraiyyah merupakan salah satu metode yang tepat dalam memahami

struktur kana wa akhwatuha yang tidak sedikit dari peserta didik merasa kesulitan

dalam memahaminya.

DAFTAR PUSTAKA

Afif Amrullah, Muhammad. “Kesamaan Bunyi Pada Sajak (Kajian Fonologi Al-
Qur’an Surat Al-‘Asar)”. Jurnal Al-Bayan: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Vol.
9 No. 1. Januari-Juni 2017.

Al-Ghalayain Musthafa. Jami’ud durus al-‘arabiyah. Beirut: Darul al-Kutub al-


‘Ilmiyah.

Alvivin, Susi dan Hasan Busri. “Kana Wa Akhwatuha Dalam Surat Al-Maidah
(Analisis Sintaksis)”. Journal of Arabic Learning and Teaching: Universitas
Negeri Semarang Vol. 4 No. 2. Mei-Juli 2015.

Aziz, Benni. “Pengaruh Metode Pembelajaran Peta Pikiran Tershadap Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Pokok Getaran Dan Gelombang Di Kelas VIII SMP Negeri
12 Binjai”. Jurnal Pendidikan Fisika: Universitas Negeri Medan Vol. 1 No. 1
Juni 2012.

Basyar, Syarifuddin dan Muhyiddin Niati. Analisis Kata Ganti (Dhomir) Dalam Al-
Qur’an Surat As-sajdah Serta Metode Pembelajarannya. Jurnal Al Bayan: Jurnal
Pendidikan Bahasa Arab, Vol. 8. No. 2 Tahun 2016.

29
ALMAKRIFAH, Vol. 16 OKTOBER 2019

Musthofa, Syaiful. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif. Malang: UIN-
Maliki Press.

Nikmah, Fuad. Mulakhos Qowaid Lughah Al Arabiyah. Beirut: Darul Tsaqofah Al


Islamiyah.

Pateda, Mansoer. 2014. Linguistik Sebuah Pengantar. Bandung: Angkasa.

Ramdiani, Yeni. “Sintaksis Bahasa Arab (Sebuah Kajian Deskriptif)”. El-Hakim:


Jurnal Pendidikan dan Kajian Keislaman Vol. VII, No. 1, Januari – Juni 2014.

Roslan, Rosadi. 2004. Metode Penelitian PR dan Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Said, Abdul Lathif. Ensiklopedi Lengkap Kuasai Bahasa Arab. Solo: Ahsan Media
Solo.

Shofwan, Sholihuddin. 2007 Mabadi An-Nahwiyah (Pengantar memahami Al-


Jurumiyah). Jombang: Darul-Hikmah.

Shohib Khaironi, Agus. 2013. Audhohul Manahij Fi Mu’jam Qowaid Lughoh Al-
‘Arobiyah. Jakarta: MBU Press.

Sukamto, Imaduddin. 2007. Tata Bahasa Arab Sistematis. Yogyakarta: Nurma Media
Idea.

Syarif, Fajar. “Analisis Metode Pembelajaran Ilmu Nahwu Pada Majelis Taklim Al-
Amanah Kebon Jeruk Jakarta Barat”. Al Mahira Jurnal Pendidikan Bahasa
Arab: Universitas Pamulang Vol. 3 No. 1 Juni 2017.

Zulhanan. 2014. Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

30

Anda mungkin juga menyukai