Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 5

MAKALAH

SUMBER DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU


PEMIMPIN

Di susun untuk memenuhi tugas matakuliah:

Kepemimpinan Pendidikan Islam

Dosen Pengampu:

Dr. Ahmadi, S.Ag.

Di susun oleh:

Melati (2111160131)

Rizka Nabila Munawarah (2111160138)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN TARBIAH MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya milik Allah SWT, Tuhan semesta
alam. Alhamdulillah pada hari yang bahagia ini , atas nikmat dan inayah
yang telah dianugerahkan-Nya , penulis dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini dengan lancar yang berjudul “Sumber Dan Faktor
Kepemimpinan Pendidikan Islam” Makalah ini dibuat dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan Islam.
Salawat serta salam semoga selamanya dicurah-limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarganya dan para sahabatnya, beserta
pengikutnya yang setia dalam keimanan hingga akhir zaman. Tidak lupa
pula, penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekuranagan dalam


penulisan makalah tersebut. Oleh karena itu, penyusun meharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan makalah di masa
yang akan datang.

Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat terutama bagi


penyusun dan bagi pembaca pada umumnya. Mohon maaf jika dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan. Akhir kata sebelum
dan sesudahnya penyusun ucapkan terima kasih.

Palangka Raya,16 Maret 2023

Penyusun

ii
iii
DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pegertian kepemimpinan.................................................................... 3
B. Sumber-sumber kepemimpinan.......................................................... 5
C. Faktor-faktor kepemimpinan.............................................................. 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 11
B. Saran ................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi
manusia agar memiliki sifat yang lebih terarah. Pendidikan sangat berperan
dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia dalam berhubungan,
bersikap, bertindak, dan berpikir. Gaya kepemimpinan demokratis yang
mencakup anggota / bawahan dalam pengambilan keputusan guna
menumbuhkan komitmen kerja untuk mencapai tujuan.
Kepemimpinan demokratis menempatkan manusia sebagai faktor utama
dan terpenting dalam setiap kelompok organisasi.gaya kepemimpinan
demokratis diwujudkan dengan dominasi perilaku sebagai pelindung dan
penyelamat serta perilaku yang cenderung memajukan dan mengembangkan
organisasi. Selain itu juga dinyatakan melalui perilaku pimpinan sebagai
eksekutif (eksekutif). pengaplikasian kepemimpinan demokratis di dalam suatu
organisasi menjadi salah satu usaha untuk menancapkan nilai-nilai demokrasi
kepada bawahan/anggotanya.
Hal ini berlaku khususnya bagi pimpinan / ketua organisasi yang
tindak dalam memajukan organisasi secara keseluruhan. Konsep
kepemimpinan demokratis dari pimpinan suatu organisasi berperan besar
dalam pengembangan dan pembentukan suasana organisasi guna mewujudkan
organisasi yang efektif. Terdapat sebagian aspek perilaku pemimpin yaitulebih
kurangnya mencangkup menerbitkan keputusan, Memonitor bawahan,
pendelegasian wewenang, Tanggung Jawab, dan keikutsertaan bawahan.
Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai sekedar kekuasaan untuk
menggerakkan dan mempengaruhi orang lain. Ada beberapa faktor yang dapat
menggerakkan orang yaitu ancaman, penghargaan, otoritas dan bujukan.
Dengan adanya ancaman, maka bawahan akan takut dan mematuhi semua
perintah atasan. Kepemimpinan itu pengertiannya lebih luas daripada
kekuasaan karena kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi orang bukan

1
sekedar melakukan apa yang atasan inginkan tapi juga untuk mencapai tujuan /
sasaran organisasi .
Kalau ditelusuri lebih lanjut, betapa pentingnya pemimpin dan
kepemimpinan dalam suatu kelompok organisasi. Contohnya bila terjadi suatu
konflik atau perselisihan antara orang-orang dalam kelompok tersebut, maka
pemimpin organisasi mencari alternative pemecahannya supaya terjadi
kesepakatan dan aturan untuk dapat ditaati bersama.
Pendidikan memiliki posisi penting dalam kehidupan
manusia.Mengingat pentingnya pendidikan bagi kehidupan manusia, maka Is-
lam sebagai agama yang rahmatan lil alamin, memberikan perhatian serius
terhadap perkembangan pendidikan bagi kelangsungan hidup manusia.1
Pendidikan merupakan ladang investasi terbesar dalam membangun dan
membentuk manusia seutuhnya (insanul kamil). Sentuhan pendidikan di-
yakini mampu membentuk sumberdaya manusia (human resources) yang
beradab dan berkualitas. Keluarga sebagai lembaga pendidikan pertama dan
utama bagi anak, memiliki peran yang cukup besar dalam mewujud kan cita-
cita tersebut.2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kemimpinan?
2. Apa sumber-sumber kepemimpinan?
3. Apa faktor-faktor kepemimpinan?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apa itu pengertian dari kepemimpinan
2. Mengetahui apa itu sumber-sumber kepemimpinan
3. Mengetahui apa itu faktor-faktor kepemimpinan

1
Luis Ma and others, ‘(Kajian Kritis Terhadap Pemikiran Muhammad Abduh Dan Muhammad
Iqbal)’, 3.1 (2016).
2
Hasan Baharun, ‘Pendidikan Anak Dalam Keluarga; Telaah Epistemologis’, Pedagogik, 3.2 (2016),
96–107.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan
Jika kita mengartikan kata pemimpin dalam bahasa indonesia
“pemimpin”sering disebut penghuhlu, pemuka, pelopor, pembina, panutan,
pembimbing,pengurus, penggerak, ketua, kepala, peruntun, raja, dan
sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam konteks hasil
penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya
mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara.
Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu, karenanya
seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki keterampilan
kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Istilah kepemimpinan
pada dasarnya berhubungan dengan keterampilan, kecakapan, dan tingkat
pengaruh yang dimiliki seseorang, oleh sebab itu kepemimpinan bisa
dimiliki oleh orang yang bukan pemimpin.3
kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh
oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan
organisasi.Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-
ilmu sosial,sebab prinsip-prinsip dan rumusanya diharapkan dapat
mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia.4
Kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap
usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Tanpa
kepemimpinan atau bimbingan, hubungan antara tujuan perseorangan dan
tujuan organisasi mungkin menjadi renggang (lemah). Keadaan ini
menimbulkan situasi dimana perseorangan bekerja untuk mencapai tujuan
pribadinya. Sementara itu keseluruhan organisasi menjadi tidak efisien
dalam pencapaian sasaransasarannya.

3
Jarwanto, Pengantar Manajemen (3 IN 1), Mediatera, Yogyakarta, 2015, hlm. 92
4
Ibid, hlm. 93

3
Oleh karena itu kepemimpinan sangat diperlukan jika suatu
organisasi ingin sukses. Jadi, organisasi perusahaan yang berhasil memiliki
satu sifat umum yang menyebabkan organisasi tersebut dapat dibedakan
dengan organisasi yang tidak berhasil sifat dan cara umum tersebut adalah
kepemimpinan yang efektif.
Kepemimpinan bukan suatu yang istimewa, tetapi tanggung jawab, ia
bukan fasilitas tetapi pengorbanan, juga bukan untuk berleha-leha tetapi
kerja
keras. Ia juga bukan kesewenang-wenangan bertidak tetapi kewenangan
melayani. Kepemimpinan adalah berbuat dan kepeloporan bertindak.
Pengertian kepemimpinan dapat dilihat dari berbagai sisi kepemimpinan itu
sendiri,kepemimpinan mengandung dua segi, yaitu:
a. Pemimpin formal, orang yang secara resmi diangkat dalam
jabatankepemimpinannya, teratur dalam organisasi secara hirarki.
Kepemimpinan formal ini disebut dengan istilah “kepala”.
b. Pemimpin informal, yaitu kepemimpinan ini tidak mempunyai dasar
pengangkatan resmi, tidak nyata terlihat dalam hirarki kepemimpinan
organisasi.5
Kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam
menentukan tujuan organisasi, memotivasi prilaku pengikut untuk mencapai
tujuan, memengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budaya. Selain itu
juga mempengaruhi interpretasi mengenai peristiwa-peristiwa para
pengikutnya, pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas untuk mencapai
sasaran, memelihara hubungan kerja sama dan kerja kelompok, perolehan
dukungan kerja sama orangorang diluar kelompok dan organisasi.
Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai kekuatan untuk menggerakkan
dan memengaruhi orang. Kepemimpinan sebagai sebuah alat sarana, proses
untuk membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu secara sukarela atau

5
Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi., Rajawali Pers, Jakarta, 2012,
Hlm. 3

4
suka cita. Ada beberapa faktor yang dapat menggerakan orang yaitu
ancaman, penghargaan, otoritas, dan bujukan.

B. Sumber-sumber Kepemimpinan
Sumber-sumber kekuasaan menurut Taksonomi French dan Raven
adalah sebagai berikut ini. (1) Reward power: Orang yang ditargetkan patuh
agar dapat memperoleh imbalan yang diyakini dimiliki pemimpin. (2)
Coercive power: Orang yang ditargetkan patuh agar dapat menghidnari
hukuman yang diyakini dimiliki pemimpin. (3) Legitimate power: Orang
yang ditargetkan patuh karena ia percaya bahwa pemimpin tersebut
mempunyai hak untuk meminta dan orang yang ditargetkan mempunyai
kewajiban untuk mematuhinya. (4) Expert power: Orang yang ditargetkan
patuh karena ia percaya bahwa pemimpin mempunyai pengetahuan dan
keterampilan mengenai cara-cara terbaik untuk melakukan sesuatu. (5)
Referent
power: Orang yang ditargetkan patuh karena ia mengagumi atau
mengidentifikasikan dirinya dengan pemimpin tersebut dan ingin
memperoleh penerimaan dari pemimpinnya. Hersey dan Goldsmith
mengusulkan kekuasaan yang ketujuh yaitu kekuasaan hubungan
(connection power).
Sumber dan bentuk kekuasaan kalau ditelusuri sejarahnya dapat
dikembalikan pada pernyataan Machiaveli yang pertama kali dikemukakan
pada abad ke-16. Machiaveli menyatakan bahwa hubungan yang baik itu
tercipta jika didasarkan atas cinta (kekuasaan pribadi) dan ketakutan
(kekuasaan jabatan).Itulah sebabnya maka Amitai Etziomi membahas bahwa
sumber dan bentuk kekuasaan itu ada dua yakni kekuasaan jabatan (position
power) dan kekuasaan pribadi (personal power). Menurut Etziomi perbedaan
keduanya bersemi pada konsep kekuasaan itu sendiri sebagai suatu
kemampuan untuk mempengaruhi perilaku. Kekuasaan dapat diperoleh dari
jabatan organisasi, pengaruh pribadi, atau keduanya. Seseorang yang
mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain untuk

5
melakukan kerja karena jabatan organisasi yang dijabatnya, maka orang
tersebut mempunyai kekuasaan jabatan.
Adapun seseorang yang memperoleh kekuasaan dari para
pengikutnya dikatakan mempunyai kekuasaan pribadi. Kadang-kadang orang
lain mempunyai kedua-duanya kekuasaan jabatan dan pribadi. Meskipun
kekuasaan jabatan dan pribadi merupakan hal yang penting dan bermanfaat
untuk menganalisa kekuasaan, akan tetapi pembagian seperti ini terbatas,
sempit dan tidak mampu mengurai lebih jauh.Sementara itu banyak usaha-
usaha berikutnya yang mencoba memerincinya, seperti Peabody
membaginya atas empat kategori, yakni: kekuasaan legitimasi (undang-
undang, peraturan, dan kebijakan); kekuasaan jabatan, kekuasaan
kompetensi (keahlian teknis dan profesional), dan kekuasaan pribadi.
Dari sekian banyak studi untuk membagi sumber dan bentuk
kekuasaan ini, usaha yang dilakukan oleh French dan Raven tampaknya
merupakan hasil usaha yang bisa diterima secara luas. Mereka membaginya
atas lima sumber kekuasaan, yakni: kekuasaan paksaan (coercive power),
kekuasaan keahlian (expert power), kekuasaan legitimasi (legitimate power),
kekuasaan referensi (referent power), dan kekuasaan penghargaan (reward
power). Raven bekerja sama dengan Kruglanski, menambahkan kekuasaan
yang keenam, yakni kekuasaan in-formasi (information power) Pada tahun
1979, Hersey dan Goldsmith mengusulkan kekuasaan yang ketujuh, yakni
kekuasaan hubungan (connection power).Kekuasaan Paksaan (Coercive
Power). Kekuasaan ini ber-dasarkan atas rasa takut. Dengan demikian
sumber kekuasaan diperoleh dari rasa takut. Pemimpin yang mempunyai
kekuasaan jenis ini mempunyai kemampuan untuk mengenakan hukuman,
dampratan, atau pemecatan. Dalam kehidupan manusiapada umumnya,
orang mempunyai kekuasaan ini selalu dihubungkan dengan penggunaan
kekerasan fisik atau bahkan diwujudkan dalam benturan senjata seperti
misalnya perang. Menurut David Kipnis, semua kekuasaan pada dasarnya
ada pada orang, hanya saja kekuasaan yang suka menyakiti atau menghukum
orang lain seringkali dipergunakan dan sulit dikendalikan.

6
Dalam kehidupan organisasi, pimpinan atau manajer yang
menggunakan kekuasaan paksaan ini dapat dilihat dari tindakannya yang
suka menghukum, menunda pembayaran gaji dan kenaikan pangkat, dan
bahkan memecat pegawai.Kekuasaan Legitimasi (Legitimate Power).
Kekuasaan ini bersumber pada jabatan yang dipegang oleh pemimpin.
Secara normal, semakin tinggi posisi seorang pemimpin, maka semakin
besar kekuasaan legitimasinya. Seorang pemimpin yang tinggi kekuasaan
legitimasinya mempunyai kecenderungan untuk mempengaruhi orang lain,
karena pemimpin tersebut merasakan bahwa ia mempunyai hak atau we
wenang yang diperoleh dari jabatan dalam organisasinya. Sehinggadengan
demikian diharapkan saran-saran akan banyak diikuti oleh orang lain
tersebut.
Kekuasaan Keahlian (Expert Power). Kekuasaan ini bersumber dari
keahlian, kecakapan, atau pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin
yang diwujudkan lewat rasa hormat, dan pengaruhnya terhadap orang lain.
Seorang pemimpin yang tinggi kekuasaan keahliannya ini, kelihatannya
mempunyai keahlian untuk memberikan fasilitas terhadap perilaku kerja
orang lain.Kekuasaan Penghargaan (Reward Power). Kekuasaan ini
bersumber atas kemampuan untuk menyediakan penghargaan atau hadiah
bagi orang lain, misalnya gaji, promosi, atau penghargaan jasa. Dengan
demikian kekuasaan ini sangat tergantung pada seseorang yang mempunyai
sumber untuk menghargai atau memberikan hadiah tersebut. Tujuan dari
kekuasaan ini dapat diperkirakan secara jelas, yakni harus dinilai dengan
hadiah-hadiah tersebut. Seorang pemimpin atau manajer yang mempunyai
potensi untuk melakukan penghargaan ini, maka ia mempunyai kekuasaan
atas bawahannya. Potensi itu selain dirupakan dengan menambah
nyamannya kondisi kerja, memperbaharui perlengkapan kerja, dan memuji
atas keberhasilan para pengikut menyelesaikan pekerjaannya.
Kekuasaan Referensi (Referent Power). Kekuasaan ini bersumber
pada sifat-sifat pribadi dari seorang pemimpin. Seorang pemimpin yang
tinggi kekuasaan referensinya ini pada umumnya disenangi dan dikagumi

7
oleh oranglain karena kepribadiannya. Kekuatan pimpinan atau manajer
dalam kekuasaan referensi inisangat tergantung pada kepribadiannya yang
mampu menarik pada bawahan atau pengikutnya. Kesenangan daya tarik,
dan kekagum. para bawahan dapat memberikan identifikasi tersendiri
terhadappengaruh pimpinannya. Pimpinan yang selalu tampil dengan
pribadiannya yang jujur, satu kata dengan perbuatan, taat pada agama, loyal
pada undang-undang negara, sederhana gaya hidup dan tutur katanya, atau
mementingkan kepentingan orang banya daripada kepentingan sendiri, maka
pemimpin seperti ini mempunyai kekuasaan referensi yang tinggi.
Kekuasaan Informasi (Information Power). Kekuasaan ini bersumber
karena adanya ekses informasi yang dimiliki oleh pemimpin yang dinilai
sangat berharga oleh pengikutnya. Sebagai seorang pimpinan, maka semua
informasi mengenai organisas nya ada padanya, demikian pula informasi
yang datang dari luar organisasi. Dengan demikian pimpinan merupakan
sumber informasi (lihat peranan manajer sebagai informational rote di muka.
Kekuasaan yang bersumber pada usaha mempengaruhi orang lain karena
mereka membutuhkan informasi yang ada pada pimpinan, maka kekuasaan
ini digolongkan pada kekuasaan informasi.
Kekuasaan Hubungan (Connection Power). Kekuasaan ini bersumber
pada hubungan yang dijalin oleh pimpinan dengan orang-orang penting dan
berpengaruh baik di luar atau di dalan organisasi. Seorang pemimpin yang
tinggi kekuasaan hubungannya ini cenderung meminta saran-saran dari
orang-orang lain karena mereka membantu mendapatkan hal-hal yang
menyenangkan dan menghilangkan hal-hal yang tidak menyenangkan dari
kekuasaan hubungan ini.
C. Faktor-Faktor Kepemimpinan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemimpin ada beberapa faktor
yang mempengaruhi pemimpin, sebagai berikut:
1. Pengetahuan dan Keahlian
Pengetahuan dan keahlian dimaksud adalah latar belakang pendidikan
seorang pemimpin. Latar belakang dianggap dapat mencerminkan seorang

8
pemimpin, yaitu bagaimana dia bersikap dan bertanggung jawab dengan
latar belakang yang dimilikinya dan bagaimana ia mengambil keputusan
dari pelajaran dan pengalaman yang telah ia lalui.
2. Lembaga atau jenis pekerjaan tempat pemimpin itu melaksanakan tugas
jabatannya.
Setiap pekerjaan dan setiap lembaga mestinya memiliki tujuan yang
berbeda,maka dari itu seorang pemimpin harus mampu melaksanankan
tugas untuk mencapai tujuan sesuai dengan lembaga dan jenis
pekerjaannya.
3. Sikap Kepribadian Pemimpin
Setiap orang menurut pandangan memiliki sikap, watak dan prilaku yang
berbeda, maka pemipin harus mampu menahan dan mengarahkan sikapnya
sehingga sikap yang keluar adalah sikap untuk mencapai tujuan.
4. Sikap-Sikap kepribadian Pengikut
Sikap yang mempengaruhi tidak hanya pemimpin namun sikap pengikut
atau anggota juga mempengaruhi kepemimpinan, sebab sikap yang penting
untuk kelompok adalah sikap yang mau bekerja sama.

Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai sekedar kekuasaan untuk


menggerakkan dan mempengaruhi orang lain. Ada beberapa faktor yang dapat
menggerakkan orang yaitu ancaman, penghargaan, otoritas dan bujukan. Dengan
adanya ancaman, maka bawahan akan takut dan mematuhi semua perintah atasan.
Kepemimpinan itu pengertiannya lebih luas daripada kekuasaan karena
kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi orang bukan sekedar melakukan apa
yang atasan inginkan tapi juga untuk mencapai tujuan / sasaran organisasi.

Faktor kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan team leader


dalam memberikan dorongan, semangat, arahan dan dukungan kerja pada
bawahannya. Kepemimpinan dalam organisasi memiliki peran yang sanga besar
dalam membangun hubungan antar individu dan pembentuk nilai organisasi yang
dijadikan sebagai pondasi dasar bagi pencapaian tujuan organisasi.
Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar

9
mereka mau dia (arahan untuk mencapai tujuan tertentu). Kepemimpinan
diartikan sebagai kemampuan menggerakkan atau memotivasi sejumlah orang
agar secara serentak melakukan kegiatan yang sama dan terarah pada pencapaian
tujuannya.

Kepemimpinan juga merupakan proses menggerakkan grup atau kelompok


dalam arah yang sama tanpa paksaan. Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai
sekedar kekuasaan untuk menggerakkan dan mempengaruhi orang lain. Ada
beberapa faktor yang dapat menggerakkan orang yaitu ancaman, penghargaan,
otoritas dan bujukan. Dengan adanya ancaman, maka bawahan akan takut dan
mematuhi semua perintah atasan. Kepemimpinan itu pengertiannya lebih luas
daripada kekuasaan karena kepemimpinan adalah upaya mempengaruhi orang
bukan sekedar melakukan apa yang atasan inginkan tapi juga untuk mencapai
tujuan / sasaran organisasi.

Seorang pemimpin harus harus memiliki keterampilan dalam


memimpin,keterampilan disini diartikan sebagai cara pemimpin dalam memimpin
yaitu dengan tau bagaimana menyusun rencana awal dengan kelompok,bagaimana
menciptakan lingkungan yang nyaman,cara mengorganisasikan kelompok dalam
bekerja,membantu kelompok tentang permasalahan pekerjaan,mengambil
keputusan bersama hingga bertanggung jawab atas kelompok. Dalam memperoleh
keterampilan seorang pemimpin harus memiliki pengalamn yang banyak,maka
seorang pemimpin ialah memiliki sikap yang baik,pandai bersosialisasi dan
paham terhadap hal-hal yang akan dipimpin. Dalam kepemimpinan,seorang
pemimpin harus menjadi penengah untuk anggota. Pemimpin yang baik mampu
mengembangkan dan mengatur anggota sehingga keterampilan dan potensi
anggota terlihat. Dalam mewujudkannya diperlukan hubungan yang baik serta
tanggung jawab seorang pemimpin. Kalau ditelusuri lebih lanjut, betapa
pentingnya pemimpin dan kepemimpinan dalam suatu kelompok organisasi.
Contohnya bila terjadi suatu konflik atau perselisihan antara orang-orang dalam
kelompok tersebut, maka pemimpin organisasi mencari alternative pemecahannya
supaya terjadi kesepakatan dan aturan untuk dapat ditaati bersama.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu, karenanya
seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki keterampilan
kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin. Istilah kepemimpinan
pada dasarnya berhubungan dengan keterampilan, kecakapan, dan tingkat
pengaruh yang dimiliki seseorang, oleh sebab itu kepemimpinan bisa
dimiliki oleh orang yang bukan pemimpin, kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya
dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan atau leadership
merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsip-prinsip dan
rumusanya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan
manusia.
Sumber-sumber kekuasaan menurut Taksonomi French dan Raven
adalah sebagai berikut ini. (1) Reward power: Orang yang ditargetkan patuh
agar dapat memperoleh imbalan yang diyakini dimiliki pemimpin. (2)

11
Coercive power: Orang yang ditargetkan patuh agar dapat menghidnari
hukuman yang diyakini dimiliki pemimpin. (3) Legitimate power: Orang
yang ditargetkan patuh karena ia percaya bahwa pemimpin tersebut
mempunyai hak untuk meminta dan orang yang ditargetkan mempunyai
kewajiban untuk mematuhinya. (4) Expert power: Orang yang ditargetkan
patuh karena ia percaya bahwa pemimpin mempunyai pengetahuan dan
keterampilan mengenai cara-cara terbaik untuk melakukan sesuatu. (5)
Referent
power: Orang yang ditargetkan patuh karena ia mengagumi atau
mengidentifikasikan dirinya dengan pemimpin tersebut dan ingin
memperoleh penerimaan dari pemimpinnya.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemimpin ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pemimpin, sebagai berikut:
1. Pengetahuan dan Keahlian
2. Lembaga atau jenis pekerjaan tempat pemimpin itu melaksanakan
tugas jabatannya.
3. Sikap Kepribadian Pemimpin
4. Sikap-Sikap kepribadian Pengikut

B. Saran

Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik
dari ulisan maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu mohon
biberikan saranya agar kami bisa membuat makalah lebih baik lagi, dan
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi
wawasan kita dalam memahami sumber dan faktok kepemimpinan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Jarwanto, Pengantar Manajemen (3 IN 1), Mediatera, Yogyakarta, 2015.

Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi., Rajawali Pers, Jakarta,


2012.

French, J.R.P & Raven, B.H. 1959. The Bases of social power. In D. Cartwright
(Editor). Studies of Social power. Ann Arbor, MI: nstitut for Social
Research, pp, 150-167.

Nasution, W. . (2015). Kepemimpinan pendidikan di sekolah. Jurnal Tarbiyah.

Baharun, Hasan, ‘Pendidikan Anak Dalam Keluarga; Telaah Epistemologis’,


Pedagogik,3 (2016).

13

Anda mungkin juga menyukai