ا ِْسم َع َل ُم
ISIM 'ALAM (Kata Benda Nama)
Dalam golongan Isim, ada yang disebut dengan Isim 'Alam yaitu Isim yang merupakan nama dari seseorang
atau sesuatu. Di bawah ini beberapa contoh Isim 'Alam (nama), bacalah dengan suara nyaring dan jelas
satu persatu:
َعائ َِش ة- َخ ِدي َْجة- َمرْ َيم- عِ ْي َسى- ي ُْو ُنس- ُسلَ ْي َمان- م ُْو َسى- ي ُْوسُف- َيعْ قُ ْوب- إِسْ َحاق- إِسْ مَاعِ يْل- إِب َْرا ِهيْم- ُن ْوح- إِ ْد ِريْس- آدَ م- م َُحمَّد
َم ِد ْي َنة- َم َّكة- عِ ْف ِريْت- إِ ْبلِيْس- َقار ُْون- فِرْ َع ْون- َزيْد- لُ ْق َمان- ِم ْي َكال- ِجب ِْريْل- ع ُْث َمان- ُع َمر- َفاطِ َمة-
Cari dan tuliskanlah Isim-isim Alam yang lain yang anda temukan dan ketahui!
========
Adapun Isim Jamak, dari segi bentuknya terbagi dua macam:
1. JAMAK SALIM ( َسالِم جمْع ) yang bentuknya beraturan:
Mufrad Tarjamah Jamak Tarjamah ٌ = ِابْنseorang putera = َب ُن ْونputera-puteraت ٌ = ِب ْنseorang puteriاتٌ = َب َنputeri-
puteri =مُسْ لِ ٌمseorang muslim =مُسْ لِم ُْو َنmuslim-muslim =مُسْ لِ َم ٌةseorang muslimahات ٌ =مُسْ لِ َمmuslimah-muslimah
2. JAMAK TAKSIR ( َت ْكسِ يْر َجمْع ) yang bentuknya tidak beraturan:
Mufrad Tarjamah Jamak Tarjamah =رس ُْو ٌل َ seorang rasulٌ = ُر ُسلrasul-rasul = َعالِ ٌمseorang alimُ = ُعلَ َماءorang-orang
َ
alimٌ=ر ُجلَ seorang laki-lakiٌ=ر َجال ِ para laki-lakiٌ = ِا ْم َرأةseorang perempuanٌ = ِن َساءperempuan-perempuan
Ingat, jangan melangkah ke halaman selanjutnya sebelum mengerti pelajaran di atas dan menghafal semua
kosa kata yang baru anda temukan!
ارة
َ شَ ِا ِْسم إ
ISIM ISYARAH (Kata Tunjuk)
Untuk lebih memahami penggunaan Mudzakkar dan Muannats, serta Mufrad, Mutsanna dan Jamak dalam
pengelompokan Isim, kita akan mempelajari tentang Isim Isyarah atau Kata Tunjuk dan Isim Maushul atau
Kata Sambung.
Pertama, Isim Isyarah. Pada dasarnya, ada dua macam Kata Tunjuk:
1) Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang dekat: َه َذا (=ini).
Contoh dalam kalimat: ٌ ِك َتاب َه َذا (= ini sebuah buku)
2) Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang jauh: ك َ ِ َذل (=itu).
Contoh dalam kalimat: ٌ ِك َتاب ك َ ِ َذل (= itu sebuah buku)
Bila Isim Isyarah itu menunjuk kepada Isim Muannats maka:
1) َه َذا menjadi: ِ َه ِذه (=ini). Contoh: َه ِذ ِه َم َجلَّ ٌة (= ini sebuah majalah)
2) ك َ
َ ِذل menjadi: كَ ت ِْل (=itu). Contoh: ك َم َجلَّ ٌة َ ت ِْل (= itu sebuah majalah)
Adapun bila Isim yang ditunjuk itu adalah Mutsanna (Dua), maka:
1) َه َذا menjadi ان ِ َه َذ. Contoh: ان ِ ان ِك َتا َب ِ َه َذ (= ini dua buah buku)
2) ِ َه ِذه menjadi ان ِ َه َت. Contoh: ان ِ ان َم َجلَّ َت ِ َه َت (= ini dua buah majalah)
3) ك َ
َ ِذل menjadi ِك َ
َ ذان. Contoh: ان ِ ك ِك َتا َبَ َذا ِن (= itu dua buah buku)
4) ك َ ت ِْل menjadi ِكَ َتان. Contoh: ان ِ ِك َم َجلَّ َت َ َتان (= itu dua buah majalah)
Sedangkan bila Isim yang ditunjuk itu adalah Jamak (lebih dari dua), maka baik Mudzakkar maupun
Muannats, semuanya menggunakan: َه ؤُ الَ ِء (= ini) untuk menunjuk yang dekat; dan ك َ أُلَ ِئ (= itu)
untuk menunjuk yang jauh. Contoh: ٌ ُك ُتب =( َهؤُ الَ ِءini adalah buku-buku) ٌ ُك ُتب ِك َ =( أ ُ َلئitu adalah buku-buku) َهؤُ الَ ِء
تٌ َّ َم َجال (= ini adalah majalah-majalah) ت َ أُلَئ (= itu adalah majalah-majalah)
ٌ َ َم َجال ِك
Ingat, jangan melangkah ke halaman selanjutnya sebelum mengerti pelajaran di atas dan menghafal semua
kosa kata yang baru anda temukan!
ص ْول
ُ ا ِْسم َم ْو
ISIM MAUSHUL (Kata Sambung)
Isim Maushul (Kata Sambung) adalah Isim yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa kalimat atau
pokok pikiran menjadi satu kalimat. Dalam bahasa Indonesia, Kata Sambung semacam ini diwakili oleh
kata: "yang".Bentuk asal/dasar dari Isim Maushul adalah: ْالَّذِي (=yang). Perhatikan contoh penggunaan Isim
Maushul dalam menggabungkan dua kalimat di bawah ini:
Kalimat I ُ = َجا َء ْالمُدَ رِّ سdatang guru Kalimat II = اَ ْل ُم َدرِّ سُ َي ْدرُسُ ْالفِ ْق َهguru itu mengajar Fiqh Kalimat III َُجا َء ْالمُدَ رِّ س
=الَّذِيْ َي ْدرُسُ ْالفِ ْق َهdatang guru yang mengajar Fiqh
Kalimat III menghubungkan Kalimat I dan II dengan Isim Maushul: ْالَّذِي
Bila Isim Maushul itu dipakai untuk Muannats maka: ْالَّذِي menjadi: ْالَّتِي
ت ْالمُدَ رِّ َس ُة الَّتِيْ َت ْدرُسُ ْالفِ ْق َه ِ =جا َء َ datang guru (pr) yang mengajar Fiqh
Bila Isim Maushul itu digunakan untuk Mutsanna (Dua) maka:
1) ْالَّذِي menjadi: ان ِ الَّ َذ sedangkan ْالَّتِي menjadi: ان
ِ الَّ َت
ان ْالفِ ْق َه ِ = َجا َء ْال ُم َدرِّ َسdatang dua orang guru (lk) yang mengajar Fiqh
ِ ان الَّ َذ
ِ ان َي ْد ُر َس
ان ْالفِ ْق َه َ ان َت ْدر
ِ ُس ِ ت ْال ُم َدرِّ َس َت
ِ ان الَّ َت ِ = َجا َءdatang dua orang guru (pr) yang mengajar Fiqh
Bila Isim Maushul itu dipakai untuk Jamak maka:
1) ْالَّذِي menjadi: الَّ ِذي َْن sedangkan: ْالَّتِي menjadi: ْالالَّئِي/ ْالالَّتِي
ُس ْو َن ْالفِ ْق َه ُ =جا َء ْال ُم َدرِّ س ُْو َن الَّ ِذي َْن َي ْدر
َ datang guru-guru (lk) yang mengajar Fiqh ات الالَّتِيْ َي ْدر ُْس َن ْالفِ ْق َه
ُ ت ْال ُم َدرِّ َس
ِ =ج ا َء
َ
datang guru-guru (pr) yang mengajar Fiqh itu
Ingat, jangan melangkah ke halaman selanjutnya sebelum mengerti pelajaran di atas dan menghafal semua
kosa kata yang baru anda temukan!
Selain Isim yang berawalan Alif-Lam, yang juga termasuk Isim Ma'rifah adalah:
1. ISIM 'ALAM (Nama). Semua Isim 'Alam termasuk Isim Ma'rifah, meskipun diantara Isim 'Alam tersebut
ada yang huruf akhirnya bertanwin.
Contoh: أَحْ َم ُد (= Ahmad), ٌّ َعلِي (= Ali), َم َّك ُة (= Makkah)
2. ISIM DHAMIR (Kata Ganti). Yaitu kata yang mewakili atau menggantikan penyebutan sesuatu atau
seseorang atau sekelompok benda/orang.
Contoh: أَ َنا (= aku, saya), ُ َنحْ ن (= kami, kita), ه َُو (= ia, dia)
Isim Dhamir ini kelak akan dibahas tersendiri secara terinci.
Berkaitan dengan Nakirah dan Ma'rifah, khususnya penggunaan Alif-Lam di awal kata atau baris Tanwin di
akhir kata, ada beberapa pola kalimat (rangkaian kata) yang perlu kita ketahui perbedaannya dengan baik.
Yaitu:
1. SHIFAT ( صِ َفة ) dan MAUSHUF ( َم ْوص ُْوف )
Bila rangkaian dua buah Isim atau lebih, semuanya dalam keadaan Nakirah (tanwin) atau semuanya dalam
keadaan Ma'rifah (alif-lam) maka kata yang di depan dinamakan Maushuf (yang disifati) sedang yang di
belakang adalah Shifat. ْت َج ِد ْي ٌد ٌ ( = َبيsebuah) rumah baru ْت ْال َج ِد ْي ُد ُ =اَ ْل َبيrumah yang baru ْت َك ِب ْي ٌر َواسِ ٌع
ٌ ( = َبيsebuah)
rumah besar lagi luas ْت ْال َك ِب ْي ُر ْال َواسِ ُع ُ =اَ ْل َبيrumah yang besar lagi luas
2. MUDHAF ( ُضاف َ م ) dan MUDHAF ILAIH ( إِلَيْه ضاف َ ُم )
Rangkaian dua buah Isim atau lebih, satu kata di depannya dalam keadaan Nakirah (tapi tanpa
tanwin) dinamakan Mudhaf sedang kata yang paling belakang adalah Ma'rifah dinamakan Mudhaf
Ilaih. Contoh: س ِ ِّْت ْال ُم دَ ر
ُ =( َبيrumah guru)ْت َز ْي ٍد ُ =( َبيrumah Zaid) --> Zaid = Isim 'Alam (Ma'rifah) ت ِ ِم ْف َت ا ُح َب ْي
س ْ
ِ ِّ=(المُدَ رkunci rumah guru)
Bila Mudhaf berupa Isim Mutsanna atau Jamak Mudzakkar Salim maka huruf Nun di akhirnya dihilangkan.
Perhatikan contoh di bawah ini:
ِ =(مُسْ لِ َما ْال َجdua muslim Jawa) ِّاوي
ِّاوي ِ =(مُسْ لِمُو ْال َجmuslimin Jawa)
مُسْ لِ َما dari kata ان ِ مُسْ لِ َم (=dua orang muslim) --> Mutsanna
مُسْ لِمُو dari kata مُسْ لِم ُْو َن (=orang-orang muslim) --> Jamak Salim
Baik Shifat-Maushuf maupun Mudhaf-Mudhaf Ilaih, bukanlah merupakan sebuah JUMLAH MUFIDAH (جُمْ لَة
) ُمفِ ْي دَ ةatau Kalimat Sempurna. Berikut ini kita akan mempelajari sebuah pola Jumlah Mufidah (Kalimat
Sempurna).
3. MUBTADA' ( ُم ْب َتدَ أ ) dan KHABAR ( )خ َبر َ
Sebuah JUMLAH ISMIYYAH ( ) ُج ْملَة اِسْ ِميَّةatau Kalimat Nominal (kalimat sempurna yang semua katanya adalah
Isim), selalu terdiri dari dua bagian kalimat yakni Mubtada' (Subjek) dan Khabar (Predikat). Pada umumnya
seluruh Mubtada' dalam keadaan Ma'rifah sedangkan seluruh Khabar (Predikat) dalam keadaan Nakirah.
Perhatikan contoh kalimat-kalimat di bawah ini:
Jumlah Ismiyyah Mubtada'Khabarْت َك ِبيْر ُ =(اَ ْل َبيrumah itu besar) ْت ْال َك ِب ْي ُر َغا ٌل ُ =( اَ ْل َبيrumah yang besar itu mahal)
ْت ْال َك ِبي ِْر َج ِم ْي ٌل
ُ =( َبيrumah besar itu indahص ِغ ْي ٌر َ ت ْال َك ِبي ِْر ِ =( ِم ْف َتا ُح َب ْيkunci rumah besar itu kecil)
Dari contoh kalimat di atas diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Baik Mubtada' maupun Khabar, bisa terdiri dari satu kata ataupun lebih.
2. Mubtada' pada umumnya selalu dalam keadaan Ma'rifah.
3. Khabar pada umumnya selalu dalam keadaan Nakirah.
4. Mubtada' yang terdiri dari beberapa kata bisa merupakan Shifat-Maushuf (contoh kalimat II) maupun
Mudhaf-Mudhaf Ilaih (contoh kalimat III dan IV)
Sebagai penutup, untuk mengingat perbedaan antara Shifat-Maushuf, Mudhaf-Mudhaf Ilaih dan Mubtada'-
Khabar, perhatikanlah perbedaan bentuk dan makna masing-masing pola tersebut dalam kalimat
sederhana di bawah ini:
Shifat-Maushuf Mudhaf-Mudhaf Ilaih Mubtada'-Khabar
ٌ َبي
ْت َج ِد ْي ٌد ْت ْال َج ِد ْي ِد
ُ َبي ُ اَ ْل َبي
ْت َج ِد ْي ٌد ْت ْال َك ِب ْي ُر
ُ اَ ْل َبي ْت ْال َك ِبي ِْر
ُ َبي ُ اَ ْل َبي
ْت َك ِب ْي ٌر
(sebuah rumah yg (rumah (rumah itu (rumah yang (rumah (rumah itu
baru) baru) baru) besar) besar) besar)
ض ِم ْير
َ
DHAMIR (Kata Ganti)
Dhamir atau "kata ganti" ialah Isim yang berfungsi untuk menggantikan atau mewakili penyebutan
sesuatu/seseorang maupun sekelompok benda/orang. Dhamir termasuk dalam golongan Isim Ma'rifah.
Contoh:
َ ْاألَ ْوالَد َيرْ َح ُم أَحْ َم ُد = Ahmad menyayangi anak-anak
َي رْ َح ُم ُه ْم ُه َو = Dia menyayangi mereka Pada contoh di atas, kata أَحْ َم ُد diganti dengan ُه َو (=dia),
sedangkan =(األَ ْوالَدanak-anak) diganti dengan ُه ْم (=mereka). Kata ُه َو dan ُه ْم dinamakan Dhamir atau Kata
Ganti.
Menurut fungsinya, ada dua golongan Dhamir yaitu:
1) DHAMIR RAFA' ( َر ْفع ض ِميْر َ ) yang berfungsi sebagai Subjek.
2) DHAMIR NASHAB ( َنصْ ب ض ِميْر َ ) yang berfungsi sebagai Objek.
Nashab tidak dapat berdiri sendiri atau harus terikat dengan kata lain dalam kalimat.
Dalam kalimat: َيرْ َح ُم ُه ْم ه َُو (= Dia menyayangi mereka):
- Kata ه َُو (=dia) adalah Dhamir Rafa', sedangkan:
- Kata ُه ْم (=mereka) adalah Dhamir Nashab.
ض ِم ْير َر ْفع
َ
DHAMIR RAFA' (Kata Ganti Subjek)
Dhamir Nashab adalah turunan (bentuk lain) dari Dhamir Rafa' yang terdiri dari:
Dhamir Rafa' Dhamir Nashab
َُنحْ ن أَ َنا َّأَ ْن ُتن ِ أَ ْن
ت أَ ْن ُت ْم أَ ْن ُت َما تَ أَ ْن َّهُن ِي
َ ه ُه ْم ُه َما ه َُو رفع
َنا ي َُّكن ِك ُك ْم ُك َما ك
َ َّهُن َها ُه ْم ُه َما ُه نصب
Dhamir Nashab berfungsi sebagai objek dan tidak dapat berdiri sendiri; ia terikat dengan kata lain dalam
suatu kalimat, baik itu dengan Isim, Fi'il ataupun Harf.
1) Contoh Dhamir Nashab yang terikat dengan Isim dalam kalimat:
َ
إل ْس الَ ُم ِ ِد ْين َِي ْا ، =أ َن ا م ُْس لِ ٌمsaya seorang muslim,agamaku Islamإل ْس الَ ُم ِ ِد ْي ُن َنا ْا ، = َنحْ نُ م ُْس لِم ُْو َنkami orang-orang
muslim, agama kamiIslamإلسْ الَ ُم ِ ك ْا َ =أَ ْنengkau (lk) seorang muslim, agamamu Islam ِ ِد ْي ُن ك ،ت م ُْس لِ َم ٌة
َ ِد ْي ُن ،ت مُسْ لِ ٌم ِ أَ ْن
= ْاإلِسْ الَ ُمengkau (pr) seorang muslim, agamamu Islam
2) Contoh Dhamir Nashab yang terikat dengan Fi'il dalam kalimat:
هللَا ُ َيرْ َح ُم ُك َما،ان ِ م ُْس لَ َم =أَ ْن ُت َم اkamu berdua adalahmuslim, Allah merahmati kamu berdua هللَا ُ َي رْ َح ُم ُك ْم،م ُْس لِم ُْو َن =أَ ْن ُت ْم
kalian (lk) adalahmuslimun, Allah merahmati kalian َّ هللَا ُ َي رْ َح ُم ُكن،ات ٌ م ُْس لِ َم َّ =أَ ْن ُتنkalian (pr) adalahmuslimat,
Allah merahmati kalian هللَا ُ َيرْ َح ُم ُه،مُسْ لِ ٌم =ه َُوdia (lk) adalah muslim, Allah merahmatinya
3) Contoh Dhamir Nashab yang terikat dengan Harf dalam kalimat:
ِ لَ َه ا َرحْ َم ُة ،م ُْس لِ َم ٌة ِي
هللا َ =هdia (pr) adalah seorang muslimah, untuknya rahmat Allahهللا ِ َرحْ َم ُة لَ ُه َم ا،ان
ِ م ُْس لِ َم = ُه َم ا
mereka berdua adalah muslim, untuk mereka berdua rahmat Allahهللا ُ
ِ لَ ُه ْم َرحْ َمة ،مُسْ لِم ُْو َن = ُه ْمmereka (lk) adalah
muslimin, untuk mereka rahmat Allahهللا ِ َرحْ َم ُة َّلَهُن،ات
ٌ م ُْس لِ َم َّ =هُنmereka (pr) adalah muslimat, untuk
mereka rahmat Allah
Gabungan Dhamir Nashab yang melekat pada Isim akan membentuk Isim Ma'rifah dengan pola Mudhaf-
Mudhaf Ilaih dimana Isim di depannya merupakan Mudhaf sedang Dhamir Nashab di belakangnya
merupakan Mudhaf Ilaih.
ْ َب ْيتِي (=rumahku) --> ْت ٌ َبي [Mudhaf] + [يMudhaf Ilaih]
ُكَ ِك َتاب (=bukumu) --> ٌ ِك َتاب [Mudhaf] + ك [Mudhaf َ Ilaih]
َم ْد َر َس ُت ُه ْم (=sekolah mereka) --> َم ْد َر َس ٌة [Mudhaf] + ُه ْم [Mudhaf Ilaih]
Hafalkanlah semua Dhamir Nashab di atas beserta artinya masing-masing sebelum melangkah ke pelajaran
selanjutnya!
Fi'il Madhy (Kata Kerja Lampau) - Fi'il Mudhari' (Kata Kerja Kini/Nanti)
ف ِْعل
FI'IL (Kata Kerja)
Fi'il atau Kata Kerja dibagi atas dua golongan besar menurut waktu terjadinya:
1. FI'IL MADHY ( مَاضِ ي فِعْ ل ) atau Kata Kerja Lampau.
2. FI'IL MUDHARI' ( ارع َ م فِعْ ل ) atau Kata Kerja Kini/Nanti.
ِ ُض
Baik Fi'il Madhy maupun Fi'il Mudhari', senantiasa mengalami perubahan bentuk sesuai dengan
jenis Dhamir dari Fa'il ( َفاعِ ل ) atau Pelaku pekerjaan itu.
Untuk Fi'il Madhy, perubahan bentuk tersebut terjadi di akhir kata, sedangkan untuk Fi'il Mudhari',
perubahan bentuknya terjadi di awal kata dan di akhir kata.
DhamirFi'il MadhyFi'il Mudhari'Tarjamahُت أَ ْف َعل ُ = أَ َنا َف َع ْلsaya mengerjakanُ = َنحْ نُ َف َع ْل َنا َن ْف َعلkami mengerjakanت َ أَ ْن
َ = َف َع ْلengkau (lk) mengerjakanت َت ْف َعلِي َْن
ت َت ْف َع ُل ِ ت َف َع ْلِ =أَ ْنengkau (pr) mengerjakan =أَ ْن ُت َما َف َع ْل ُت َما َت ْف َعالَ ِنkamu berdua
mengerjakan =أَ ْن ُت ْم َف َع ْل ُت ْم َت ْف َعلُ ْو َنkalian (lk) mengerjakan =أَ ْن ُتنَّ َف َع ْل ُتنَّ َت ْف َع ْل َنkalian (pr) mengerjakanُ =ه َُو َف َع َل َي ْف َعلdia (lk)
mengerjakanُت َت ْف َعل َ =هdia (pr) mengerjakan = ُه َما َف َعالَ َي ْف َعالَ ِنmereka berdua (lk) mengerjakan = ُه َما َف َعلَ َتا َت ْف َعالَ ِن
ْ َِي َف َعل
mereka berdua (pr) mengerjakan = ُه ْم َف َعلُ ْوا َي ْف َعلُ ْو َنmereka (lk) mengerjakan =هُنَّ َف َع ْل َن َي ْف َع ْل َنmereka (pr)
mengerjakan
Perlu diketahui, bahwa dalam sebuah JUMLAH FI'LIYYAH ( فِعْ لِيَّة ُج ْملَة ) atau Kalimat Verbal (kalimat sempurna
yang mengandung Kata Kerja), letak Fa'il (Pelaku) bisa di depan dan bisa pula di belakang Fi'il (Kata Kerja).
1) Untuk Dhamir Ghaib atau "orang ketiga" ( ه َُو - ِي َ ه - ُه َما - ُه ْم - َّهُن ).
a. Bila Fa'il mendahului Fi'il maka perubahan bentuk dari Fi'il tersebut harus mengikuti ketentuan
Mudzakkar/Muannats dan Mufrad/Mutsanna/Jamak.
Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Madhy yang terletak setelah Fa'il:
َ =اَ ْلمُسْ لِ ُم دَ َخ َل ْال َمسْ ِجدmuslim itu memasuki masjid ت ْال َمسْ ِج َد ِ َ =اَ ْلمُسْ لِ َم ُة َد َخلmuslimah itu memasuki masjid َان دَ َخال ِ اَ ْلمُسْ لِ َم
َ=ال َمسْ ِجد ْ dua muslim itu memasuki masjid ان َد َخلَ َتا ْال َمسْ ِج َد ِ =اَ ْلمُسْ لِ َم َتdua muslimah itu memasuki masjid اَ ْلمُسْ لِم ُْو َن
َ =دَ َخلُوا ْال َمسْ ِجدkaum muslimin memasuki masjid ات َد َخ ْل َن ْال َمسْ ِج َد ُ =اَ ْلمُسْ لِ َمkaum muslimat memasuki masjid
Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Mudhari' yang terletak setelah Fa'il:
َ =اَ ْلمُسْ لِ ُم َي ْد ُخ ُل ْال َمسْ ِجدmuslim itu memasuki masjid =اَ ْلمُسْ لِ َم ُة َت ْد ُخ ُل ْال َمسْ ِج َدmuslimah itu memasuki masjid ان ِ اَ ْلمُسْ لِ َم
َ = َي ْد ُخالَ ِن ْال َمسْ ِجدdua muslim itu memasuki masjid ان َت ْد ُخالَ ِن ْال َمسْ ِج َد ِ =اَ ْلمُسْ لِ َم َتdua muslimah itu memasuki masjid
َ =اَ ْلمُسْ لِم ُْو َن َي ْد ُخلُ ْو َن ْال َمسْ ِجدkaum muslimin memasuki masjid ات َي ْد ُخ ْل َن ْال َم ْس ِج َد ُ =اَ ْلم ُْس لِ َمkaum muslimat memasuki
masjid
b. Sedangkan bila Fi'il mendahului Fa'il, maka bentuk Fi'il tersebut selalu Mufrad, (meskipun Fa'il-nya
Mutsanna atau Jamak). Tetapi untuk bentuk Mudzakkar dan Muannats tetap dibedakan dengan adanya
huruf Ta Ta'nits ( ت َتأْ ِنيْث ) atau "Ta Penanda Muannats" pada Fi'il yang Fa'il-nya adalah Muannats.
Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Madhy yang terletak sebelum Fa'il:
َ = دَ َخ َل اَ ْلمُسْ لِ ُم ْال َمسْ ِجدmuslim itu memasuki masjid
َت ْالمُسْ لِ َم ُة ْال َمسْ ِجد ِ َ = دَ َخلmuslimah itu memasuki masjid
َان ْال َمسْ ِجد ِ = دَ َخ َل ْالمُسْ لِ َمdua muslim itu memasuki masjid
َان ْال َمسْ ِجد ِ ت ْالمُسْ لِ َم َت ِ َ = دَ َخلdua muslimah itu memasuki masjid
َ = دَ َخ َل ْالمُسْ لِم ُْو َن ْال َمسْ ِجدkaum muslimin memasuki masjid
َات ْال َمسْ ِجد ُ ت ْالمُسْ لِ َم ِ َ = دَ َخلkaum muslimat memasuki masjid
Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Mudhari' yang terletak sebelum Fa'il:
َ = َي ْد ُخ ُل اَ ْلمُسْ لِ ُم ْال َمسْ ِجدmuslim itu memasuki masjid
َ = َت ْد ُخ ُل ْالمُسْ لِ َم ُة ْال َمسْ ِجدmuslimah itu memasuki masjid
َان ْال َمسْ ِجد ِ = َي ْد ُخ ُل ْالمُسْ لِ َمdua muslim itu memasuki masjid
َان ْال َمسْ ِجد ِ = َت ْد ُخ ُل ْالمُسْ لِ َم َتdua muslimah itu memasuki masjid
َ = َي ْد ُخ ُل ْالمُسْ لِم ُْو َن ْال َمسْ ِجدkaum muslimin memasuki masjid
َات ْال َمسْ ِجد ُ = َت ْد ُخ ُل ْالمُسْ لِ َمkaum muslimat memasuki masjid
2) Untuk Fa'il lainnya ( أَ َنا - ُ َنحْ ن - ت ِ أَ ْن - ت َ أَ ْن -أَ ْن ُت َما - أَ ْن ُت ْم - َّأَ ْن ُتن )
tetap mengikuti pola perubahan bentuk Fi'il sebagaimana mestinya.
Fi'il Madhy
Fi'il Mudhari'
ت ْال َمسْ ِج َد ُ َد َخ ْل َد َخ ْل َنا ْال َمسْ ِج َد
(أَ ْد ُخ ُل ْال َمسْ ِجدَ )أَ َنا ( َُن ْد ُخ ُل ْال َمسْ ِج َد ) َنحْ ن
saya memasuki saya telah memasuki kami memasuki kami telah memasuki
masjid masjid masjid masjid
ت ْال َمسْ ِج َد
َ َد َخ ْل
َ َت ْد ُخ ُل ْال َمسْ ِجدَ )أَ ْن
(ت (َِت ْد ُخلِي َْن ْال َمسْ ِجد )أَ ْنت ت ْال َمسْ ِج َد
ِ َد َخ ْل
engkau memasuki engkau telah memasuki engkau (pr) engkau (pr) telah
masjid masjid memasuki masjid memasuki masjid
(َت ْد ُخالَ ِن ْال َمسْ ِجد )أَ ْن ُت َما َد َخ ْل ُت َما ْال َمسْ ِج َد (َت ْد ُخلُ ْو َن ْال َمسْ ِجد )أَ ْن ُت ْم َد َخ ْل ُت ُم ْال َمسْ ِج َد
kamu berdua kamu berdua telah kalian (lk) memasuki kalian (lk) telah memasuki
memasuki masjid memasuki masjid masjid masjid
kalian (pr) memasuki kalian (pr) telah memasuki
( ََّت ْد ُخ ْل َن ْال َمسْ ِجد )أَ ْن ُتن َد َخ ْل ُتنَّ ْال َمسْ ِج َد
masjid masjid
Fi'il Amar atau Kata Kerja Perintah adalah fi'il yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh Mutakallim
(pembicara) sebagai orang yang memerintah agar dilakukan oleh Mukhathab (lawan bicara) sebagai orang
yang diperintah.
Perlu diingat bahwa yang menjadi Fa'il (Pelaku) dari Fi'il Amar (Kata Kerja Perintah)
adalah Dhamir Mukhathab (lawan bicara) atau "orang kedua" sebagai orang yang diperintah
untuk melakukan pekerjaan tersebut. Dhamir Mukhathab terdiri dari: ت َ أَ ْن- ت
ِ أَ ْن- أَ ْن ُت َما- أَ ْن ُت ْم- َّأَ ْن ُتن.
ت ِا ْف َع ْل َ أَ ْن (engkau -lk) kerjakanlah َأَ ْن ُت َما ِا ْف َعال (kamu berdua) kerjakanlah
ْت ِا ْف َعلِي َ
ِ ( أ ْنengkau -pr) kerjakanlah ُ
أ ْن ُت ْم ِا ْف َعل ْوا َ (kalian -lk) kerjakanlah
ْ ْ ُ ْ َ
( أنتنَّ ِاف َعل َنkalian -pr) kerjakanlah
أَ ْن ُت ْم ِا ْف َعلُ ْوا َال َّأَ ْن ُتن ِا ْف َع ْل َن أَ ْن ُت َما الَ َت ْف َع ْل َن َِا ْف َعال َالَ َت ْف َعال
kalian lk harus َت ْف َعلُو ْا kalian pr harus Kamu berdua kerjakanlah
kerjakan kerjakan
= jangan (kalian -lk) kerjakan = jangan (kalian -pr) kerjakan = jangan (kamu berdua) kerjakan
Dalam tata bahasa Indonesia, dikenal istilah Kata Kerja Aktif dan Kata Kerja Pasif. Perhatikan contoh
berikut ini:
Abu bakar membuka pintu. --> kata "membuka" disebut Kata Kerja Aktif.
Pintu dibuka oleh Abubakar. --> kata "dibuka" disebut Kata Kerja Pasif.
Dalam tata bahasa Arab, dikenal pula istilah Fi'il Ma'lum dan Fi'il Majhul yang fungsinya mirip dengan Kata
Kerja Aktif dan Kata Kerja Pasif.
Perhatikan contoh kalimat di bawah ini:
ب ُع َم ُر
َ ض َرَ (= Umar memukul) ب ُع َم ُر
َ =( ض ُِرUmar dipukul)
Fi'il ب َ ض َرَ (=memukul) adalah Fi'il Ma'lum (Kata Kerja Aktif). Fa'il atau Pelakunya adalah Umar bersifat aktif
(melakukan pekerjaan yakni memukul).
Fi'il ب َ ض ِر (=dipukul)
ُ adalah Fi'il Majhul (Kata Kerja Pasif). Fa'il atau Pelakunya tidak diketahui (tidak
disebutkan). Untuk itu, dalam Fi'il Majhul, dikenal istilah Naib al-Fa'il ( ْال َفاعِ ل ُ َنائِب ) atau Pengganti Fa'il
(Pelaku). Dalam contoh di atas, Umar adalah Naib al-Fa'il (pengganti Pelaku).
Fi'il Majhul dibentuk dari Fi'il Ma'lum dengan perubahan sebagai berikut:
a) Huruf pertamanya menjadi berbaris Dhammah
b) Huruf sebelum huruf terakhirnya menjadi berbaris Kasrah untuk Fi'il Madhy dan menjadi berbaris
Fathah untuk Fi'il Mudhari'.
= = = = =
Fi'il Mudhari' ُ َيعْ ِرف (=mengenal) menjadi Fi'il Majhul ُيُعْ َرف (=dikenal):
kamu berdua dikenal dari
ْأُعْ َرفُ ِب َكالَمِي aku dikenal dari bicaraku ان ِب َكالَ ِم ُك َما
ِ ُتعْ َر َف bicara kamu berdua
kami dikenal dari bicara kalian (lk) dikenal dari bicara
ُنعْ َرفُ ِب َكالَ ِم َنا = ُتعْ َرفُ ْو َن ِب َكالَ ِم ُك ْم
kami kalian
engkau (lk) dikenal dari kalian (pr) dikenal dari bicara
َ ُتعْ َرفُ ِب َكالَ ِم
ك َّ= ُتعْ َر ْف َن ِب َكالَ ِم ُكن
bicaramu kalian
engkau (pr) dikenal dari
ُِتعْ َرفِي َْن ِب َكالَمِك =يُعْ َرفُ ِب َكالَ ِم ِه dia (lk) dikenal dari bicaranya
bicaramu
====
Carilah contoh-contoh Fi'il Majhul dalam
َح ْرف
HARF (Kata Tugas)
Harf adalah semua jenis kata selain Isim dan Fi'il, yang tidak bisa berdiri sendiri dan tidak memiliki arti yang
jelas tanpa kata-kata lain dalam hubungan kalimat.
Contoh Harf: و (=dan), َ ْمِن (=dari), ْ=(عنdari), ى
َ َإِل (=ke, kepada), ْفِي (=di, dalam), ح َّتى (=hingga),
َ َال (=tidak,
tidak ada), ْ=(إِنjika), dan lain-lain.
Sekilas catatan penting tentang penggunaan beberapa macam Harf:
1. Beberapa Harf, seperti بـ (=dengan) ِ di dalam kalimat kadang mempunyai arti, dan kadang hanya sebagai
tambahan yang tidak mempunyai arti. Contoh:
ِ =أَع ُْو ُذ ِباaku berlindung kepada Allah هلل َش ِه ْي ًدا
هلل ِ = َك َفى ِباcukuplah Allah (sebagai) saksi
2. Harf و mempunyaiَ dua fungsi:
a) ATHAF ( ) َع ْطفatau Kata Sambung (=dan). Contoh:
ٌّب أَحْ َم ُد َو َعلِي
َ = َذ َهAhmad dan Ali telah pergi
b) QASM (} َقسْ مatau Kata Sumpah (=demi). Contoh:
=و ْال َعصْ ِر َ demi waktu (Ashar)
Perlu di ingat, bahwa di dalam al-Quran, Allah subhanahu wata'ala sering bersumpah dengan nama
makhluq-Nya agar manusia mengambil pelajaran dari apa yang dijadikan sumpah tersebut. Adapun
manusia, hanya boleh bersumpah dengan nama dan sifat Allah, tidak boleh bersumpah dengan nama
makhluq.
3. Harf Lam لـ juga mempunyai beberapa fungsi:
a) MILIK ( )م ِْلكatau kepunyaan.Contoh:
ض ِ ْت َو ْاألَر ِ ك ال َّس َم َاوا ُ م ُْل ِ = هَّلِل kepunyaan Allah(seluruh) kerajaan langit dan bumi
b) TA'LIL ( ) َتعْ لِيْلatau peruntukan (=untuk). Contoh:
لِل َّتعْ لِي ِْم = أَ ْذ َهبُ إِلَى ْال َم ْد َر َس ِةsaya pergi ke sekolah untuk belajar
c) AMAR ( )أَمْ رatau perintah (=agar, supaya, hendaklah). Contoh:
= لِ ُي ْنف ِْق ُذ ْو َس َع ٍة hendaklah berinfak orang yang punya kelapangan (rezki)
d) TAUKID () َت ْو ِكيْد atau penegasan (=sungguh, pasti). Contoh:
= أَل َقُ ْو ُل َق ْو َل ْال َح ِّق sungguh aku akan berkataperkataan yang benar
4. Harf ْإِن mempunyai dua macam arti:
a) Berarti "jika". Contoh:
صرُوا هللاَ َي ْنصُرْ ُك ْم ُ = إِنْ َت ْنjika kalian menolong (agama) Allah, Dia akan menolong kalian.
b) Berarti "tidak", bila sesudahnya terdapat kata َّإِال (=kecuali). Contoh:
= إِنْ أَ ْن ُت ْم إِالَّ َت ْك ِذب ُْو َنtidak lain kalian hanyalah berdusta
5. Harf َال juga ada dua macam:
a. NAFY ( ) َن ْفيatau penidakan (=tidak, bukan, tidak ada). Contoh:
ُ = الَ إِلَ َه إِالَّ هللاtidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah
b. NAHY ( ) َنهْيatau pelarangan (=jangan). Contoh:
َ َّ = الَ َتعْ ُب ُد ْوا إِالjangan kalian menyembah kecuali (kepada) Allah
هللا
Demikianlah sekelumit contoh penggunaan Harf dan macam-macam artinya. Carilah contoh-contoh
penggunaan Harf dalam, pelajarilah aneka ragam fungsi dan artinya masing-masing!
Di bawah ini dicantumkan sejumlah Kata Tanya dengan contohnya masing-masing dalam kalimat beserta
contoh jawabannya:
Menurut asal kata dan pembentukannya, Isim atau Kata Benda terbagi dua:
1. ISIM JAMID ( َجامِد اِسْ م ) yaitu Isim yang tidak terbentuk dari kata lain.
2. ISIM MUSYTAQ ( ُم ْش َتق اِسْ م ) yaitu Isim yang dibentuk dari kata lain.
Isim Jamid terbagi dua:
a) ISIM DZAT ( َذات اِسْ م ) atau ISIM JINS ( ِج ْنس اِسْ م )
Contoh: ٌر ُجل (=orang), َ أَ َس ٌد (=singa), ٌ=( َن ْهرsungai)
b) ISIM MA'NA ( َمعْ َنى اِسْ م ) atau MASHDAR ( َمصْ َدر )
Contoh: عِ ْل ٌم (=ilmu), َع ْد ٌل (=keadilan), َش َجا َع ٌة (=keberanian)
Mashdar adalah Isim yang menunjukkan peristiwa atau kejadian yang tidak disertai dengan penunjukan
waktu. Berbeda dengan Fi'il yang terikat dengan waktu, apakah di waktu lampau, sekarang atau akan
datang. Contoh:
َ ُ أ ْأَن أ ُ ِر ْي ُد (= aku ingin shalat) --> صلِّي
ْصلِّي َ ُ أ (= aku shalat) : Fi'il
صالَ ًة َ أ ُ ِر ْي ُد (= aku ingin shalat) --> صالَة (= َ shalat) : Mashdar (Isim)
Setiap Fi'il memiliki Mashdar. Dengan kata lain, Mashdar adalah bentuk Isim dari sebuah Fi'il. WAZAN ()و ْزن َ
atau Timbangan (pola pembentukan) Mashdar sangat beragam. Perhatikan contoh pembentukan Mashdar
di bawah ini:
Waza Perubahan dari Fi'il ke Tarjamah
n Mashdar
َفعْ ٌل َنصْ ٌر ُصر ُ َي ْن ص َر َ َن = menolong
فِعْ ٌل ِذك ٌر ْ ُ
َيذك ُر ْ ذ َك َر َ = mengingat, menyebut
ف َعا ٌل ُ ُبكا ٌء َ ِي َ َي ْبك َبكى َ = menangis
ف َِعا ٌل ِق َيا ٌم َيقُ ْو ُم َقا َم = berdiri
فُع ُْو ٌل ُسج ُْو ٌد َيسْ ُج ُد َس َج َد = bersujud
إِ ْف َعا ٌل إِط َعا ٌم ْ يُط ِع ُم ْ أط َع َم ْ َ = memberi makan
ٌف َِعالَة ٌِز َرا َعة َيز َر ُع ْ َز َر َع = bertani
تعْ فِ ْي ٌل َ تعْ لِ ْي ٌم َ ِّ
ي َُعل ُم َّ
عل َم َ = mengajar, memberitahu
َت ْف ِعلَ ٌة َت ْذك َِرة ُي َذ ِّك ُر َذ َّك َر = mengingatkan
Pahamilah baik-baik nama-nama dan bentuk-bentuk Isim yang terdapat dalam pelajaran ini sebelum
melangkah ke pelajaran selanjutnya.
Isim Musytaq ialah Isim yang dibentuk dari kata lain dan memiliki makna yang berbeda dari kata
pembentuknya. Isim Musytaq itu ada tujuh macam:
1. ISIM FA'IL ( َفاعِ ل اِسْ م ) atau Isim Pelaku (yang melakukan pekerjaan).
Isim Fa'il ada dua wazan (pola pembentukan) yaitu:
a) ٌ َفاعِ ل bila berasal dari Fi'il Tsulatsi (Fi'il yang terdiri dari tiga huruf)
b) ٌ ُم ْف ِعل bila berasal dari Fi'il yang lebih dari tiga huruf
Disamping itu dikenal pula istilah bentuk MUBALAGHAH ( ُم َبا َل َغة ) dari Isim Fa'il yang berfungsi untuk
menguatkan atau menyangatkan artinya. Contoh:
2. SIFAT MUSYABBAHAH ( ُم َش َّب َهة صِ َفة ) ialah Isim yang menyerupai Isim Fa'il tetapi lebih condong pada arti
sifatnya yang tetap. Misalnya:
3. ISIM MAF'UL ( َم ْفع ُْول اِسْ م ) yaitu Isim yang dikenai pekerjaan.
Fi'il Isim Maf’ul arti
- َر َم ْغفُ ْو ٌر غف
َ َ (=yang diampuni)
=( َي ْغفِ ُرmengampuni)
َيعْ لَ ُم- =( َعلِ َمmengetahui) َمعْ لُ ْو ٌم (=yang diketahui)
َي ِب ْي ُع- اع
َ َب (=menjual) َم ِب ْي ٌع (=yang dijual)
َيقُ ْو ُل- =( َقا َلberkata) َم َقا ٌل (=yang diucapkan)
4. ISIM TAFDHIL ( َت ْفضِ يْل اِسْ م ) ialah Isim yang menunjukkan arti "lebih" atau "paling". Wazan (pola) umum
Isim Tafdhil adalah: ُأَ ْف َعل . Contoh:
Isim
Isim Mubalaghah Isim Tafdhil
Fa'il
َعلِ ْي ٌم (=sangat أَعْ لَ ُم (=yang lebih
َعالِ ٌم
mengetahui) mengetahui)
ٌَك ِابر ٌ َك ِب ْير (=sangat besar) أَ ْك َب ُر (=yang lebih besar)
ٌارب ِ َق ٌ َق ِريْب (=sangat dekat) ُأَ ْق َرب (=yang lebih dekat)
َفاضِ ٌل =( َفضِ ْي ٌلsangat utama) ض ُل َ أَ ْف (=yang lebih utama)
5. ISIM ZAMAN ( َز َمان اِسْ م ) yaitu Isim yang menunjukkan waktu dan ISIM MAKAN ( َم َكان اِسْ م ) yaitu Isim yang
menunjukkan tempat.
Fi'il Isim Zaman/Makan
ُ ْ
ُ َيكتب/ ب َ َ
َ =(كتmenulis) َ ْ
ٌ َمكتب (=kantor)
ْ
ُ َيل َعب/ ِب َ
َ =(لعbermain) ٌ َم ْل َعب (=tempat bermain)
َيسْ ُج ُد/ =( َس َج َدbersujud) َمسْ ِج ٌد (=masjid)
َيلِ ُد/ =(ولَ َدmelahirkan)
َ َم ْولِ ٌد (=hari kelahiran)
َي ِع ُد/ =(و َع َدmenjanjikan)
َ َم ْوعِ ٌد (=hari yang dijanjikan)
/ َع َ
=(مُجْ َت َم ٌع اِجْ ت َمperkumpulan, pertemuan)
=( َيجْ َت ِم ُعberkumpul)
6. ISIM ALAT ( آلَة اِسْ م ) yaitu Isim yang menunjukkan alat yang digunakan untuk melakukan suatu Fi'il atau
pekerjaan.
Fi'il Isim Alat/Makan
َي ْف َت ُح/ =( َف َت َحmembuka) ِم ْف َتا ٌح (=kunci)
/ َو َز َن ٌ=( ِمي َْزانtimbangan)
ُ=( َي ِزنmenimbang)
ُ َيجْ لِس/ س َ َ=(جلduduk)
َ ٌ َمجْ لِس (=tempat duduk)
َيجْ َه ُر/ =(ج َه َرnyaring)
َ ٌر مِجْ َه (=pengeras
suara)
Pahamilah baik-baik semua jenis-jenis Isim yang terdapat dalam pelajaran ini serta contoh-contohnya
sebelum melangkah ke pelajaran selanjutnya.
Fi'il Mazid berasal dari Fi'il Mujarrad yang mendapat tambahan huruf:
1) Fi'il Mazid dengan tambahan satu huruf. Terdiri dari beberapa wazan seperti:
a. ُي ْف ِع ُل- أَ ْف َع َل (huruf tambahannya: Hamzah di awal kata)
Fi'il Mujarrad Fi'il Mazid
َ
َي ْد ُخ ُل- =( َد َخ َلmasuk) ي ُْد ِخ ُل- =(أ ْد َخ َلmemasukkan)
- َر َج ي ُْخ ِر ُج َخ- =(أَ ْخ َر َجmengeluarkan)
=( َي ْخ ُر ُجkeluar)
َيرْ ُس ُل- ر َس َل (=lepas)
َ يُرْ سِ ُل- =(أَرْ َس َلmelepas, mengirim)
b. ُي َف ِّع ُل- َف َّع َل (huruf tambahannya: huruf tengah yang digandakan/tasydid)
Fi'il Mujarrad Fi'il Mazid
َي ْق ِد ُم- =( َق ِد َمdatang) ُي َق ِّد ُم- =( َق َّد َمmendatangkan)
- ُي َعلِّ ُم َعلِ َم- =( َعلَّ َمmengajar)
=( َيعْ لَ ُمmengetahui)
َي ْن ِز ُل- =( َن َز َلturun) ُي َن ِّز ُل- =( َن َّز َلmenurunkan)
2. Fi'il Mazid dengan tambahan dua huruf. Terdiri dari beberapa wazan seperti:
a. َي ْن َف ِع ُل- ِا ْن َف َع َل (huruf tambahannya: Alif dan Nun di awal kata).
Fi'il Mujarrad Fi'il Mazid
- َق َ َي ْن َطل ُِق َطل- ِا ْن َطلَ َق (=pergi)
=( َي ْطل ُِقmenceraikan)
َي ْفطِ ُر- =( َف َط َرmembelah) - َر ِا ْن َف َط
َي ْن َفطِ ُر (=terbelah)
ْ
ُ َيقلِب- ب َ
َ =( َقلmembalik) ُ َي ْن َقلِب- ب
َ َ=( ِا ْن َقلterbalik)
c. َي ْف َع ُّل- ِا ْف َع َّل (huruf tambahannya: Alif di awal dan huruf ganda di akhir)
Fi'il Mujarrad Fi'il Mazid
ُ َي ِبيْض- ض َ َب َي (=putih) ُّ َي ْبيَض - َّ=( ِا ْبيَضmemutih)
َيحْ ِم ُر - =( َحم َِرmerah ُّ َيحْ مَر - َّ=(اِحْ مَرmemerah)
)
َيسْ ِو ُد - =( َس ِو َدhitam) َيسْ َو ُّد - =(اِسْ َو َّدmenghitam)
َ َي َت َف- اع َل
d. اع ُل َ َت َف (huruf tambahan: Ta di awal dan Mad Alif di tengah)
Fi'il Mujarrad Fi'il Mazid
َيحْ ُس ُد - =( َح َس َدdengki) َ َي َت َح - =( َت َحا َس َدsaling dengki)
اس ُد
ُ َيعْ ِرف - ف َ =( َع َرkenal) ُارف َ َي َت َع - ف َ ار َ =( َت َعsaling kenal)
َ َي ْس أ ُل - =( َسأ َ َل bertanya َي َت َسا َئ ُل - =( َت َسا َئ َلsaling bertanya)
)
e. َي َت َف َّع ُل- َت َف َّع َل (huruf tambahannya: Ta di awal dan huruf ganda di tengah)
Fi'il Mujarrad Fi'il Mazid
َ َيعْ ل ُم - =( َعلِ َمmengetahui َي َت َعلَّ ُم - =( َت َعلَّ َمbelajar)
)
َي ْك ِب ُر - =( َكب َُرbesar) َي َت َك َّب ُر - =( َت َكب ََّرmembesarkan diri)
ْ
َيف ِك ُر - َف َك َر (= berfikir) َي َت َف َّك ُر - =( َت َف َّك َرmemusatkan fikiran)
3. Fi'il Mazid dengan tambahan tiga huruf. Wazan yang biasa ditemukan adalah: َي ْس َت ْف ِع ُل- ا ِْس َت ْف َع َل (huruf
tambahannya: Alif, Sin dan Ta di awal kata).
Fi'il Mujarrad Fi'il Mazid
َي ْغفِ ُر - =( َغ َف َرmengampuni َت ْغفِ ُر َي ْس- َت ْغ َف َر ا ِْس (=mohon
) ampun)
ْ َ
َيق َب ُل - =(ق ِب َلmenerima) َيسْ َت ْق ِب ُل- =(اِسْ َت ْق َب َلmenghadap)
َي ْخ ُر ُج - َخ َر َج (= keluar) َت ْخ ِر ُج َي ْس- َت ْخ َر َج ا ِْس (=minta
keluar)
Carilah contoh-contoh Fi'il Mazid dari dan masukkan ke dalam wazan-wazan yang sesuai serta carilah
artinya masing-masing.
I'rab ialah perubahan baris/bentuk yang terjadi di belakang sebuah kata sesuai dengan kedudukan kata
tersebut dalam susunan kalimat. Pada dasarnya, Isim bisa mengalami tiga macam I'rab yaitu:
1. I'RAB RAFA' ( ر ْفع )
َ atau Subjek; dengan tanda pokok: Dhammah (ُ )
2. I'RAB NASHAB ( َنصْ ب ) atau Objek; dengan tanda pokok: Fathah ( َ )
3. I'RAB JARR ( ّجر )
َ atau Keterangan; dengan tanda pokok: Kasrah ( ِ )
Perhatikan contoh dalam kalimat di bawah ini:
I'RAB RAFA' I'RAB NASHAB I'RAB JARR
َّ ُّ
ُ=جا َء الطالب
َ datang siswa-siswa ب َّ ُّ َ
ُ =رأي
َ ْت الطال َ aku melihat siswa- ب ُّ ت َعلَى
ِ َّالطال ُ َْسلَّم
siswa = aku memberi salam kepada
siswa-siswa
ُّ
Isim الطالَّب (=siswa-siswa) pada contoh di atas mengalami tiga macam I'rab:
1) I'rab Rafa' (Subjek) dengan tanda Dhammah di huruf akhirnya ( ُالطالَّب ) ُّ
2) I'rab Nashab (Objek) dengan tanda Fathah di huruf akhirnya ( ب ُّ
َ َّالطال )
3) I'rab Jarr (Keterangan) dengan tanda Kasrah di huruf akhirnya ( ِالطالَّب ) ُّ
Alamat I'rab seperti ini dinamakan Alamat Ashliyyah ( ْاألَصْ لِيَّة ) َعالَ َماتatau tanda-tanda asli (pokok).
Perlu diketahui bahwa tidak semua Isim bisa mengalami I'rab atau perubahan baris/bentuk di akhir
kata. Dalam hal ini, Isim terbagi dua:
1) ISIM MU'RAB ( مُعْ َرب اِسْ م ) yaitu Isim yang bisa mengalami I'rab. Kebanyakan Isim adalah Isim Mu'rab
artinya bisa berubah bentuk/baris akhirnya, tergantung kedudukannya dalam kalimat.
2) ISIM MABNI ( َم ْبنِي اِسْ م ) yaitu Isim yang tidak terkena kaidah-kaidah I'rab. Yang termasuk Isim Mabni
adalah: Isim Dhamir (Kata Ganti), Isim Isyarat (Kata Tunjuk), Isim Maushul (Kata Sambung), Isim Istifham
(Kata Tanya).
Perhatikan contoh Isim Mabni dalam kalimat-kalimat di bawah ini:
=جا َء َهؤُ الَ ِء
َ datang (mereka) ini
ْت َهؤُ الَ ِءُ =رأَي ُ =سلَّ ْم
َ aku melihat (mereka) iniت َعلَى َهؤُ الَ ِء َ aku memberi salam kepada (mereka) ini
Dalam contoh-contoh di atas terlihat bahwa Isim Isyarah َهؤُ الَ ِء (=ini) tidak mengalami I'rab atau
perubahan baris/bentuk di akhir kata, meskipun kedudukannya dalam kalimat berubah-ubah, baik sebagai
Subjek, Objek maupun Keterangan. Isim Isyarah termasuk diantara kelompok Isim Mabni.
Bila anda telah memahami baik-baik tentang pengertian I'rab dan tanda-tanda aslinya, marilah kita
melanjutkan pelajaran tentang Isim Mu'rab.
Isim yang mengalami I'rab Rafa' dinamakan Isim Marfu' yang terdiri dari:
1) Mubtada' (Subjek) dan Khabar (Predikat) pada Jumlah Ismiyyah (Kalimat Nominal). Perhatikan contoh-
contoh Jumlah Ismiyyah di bawah ini:
ُ =اَ ْل َبيrumah itu besar
ْت َك ِب ْي ٌر
ْت َك ِب ْي ٌر َج ِم ْي ٌل ُ =اَ ْل َبيrumah itu besar (lagi) indah
ْت ْال َك ِب ْي ُر َج ِم ْي ٌلُ =اَ ْل َبيrumah besar itu indah
ْت ْال َك ِب ْي ُر َج ِم ْي ٌل َغا ٌل ُ =اَ ْل َبيrumah besar itu indah (lagi) mahal
Dalam contoh di atas terlihat bahwa semua Isim yang terdapat dalam Jumlah Ismiyyah adalah Marfu'
(mengalami I'rab Rafa'), tandanya adalah Dhammah.
2) Fa'il (Subjek Pelaku) atau Naib al-Fa'il (Pengganti Subjek Pelaku) pada Jumlah Fi'liyyah (Kalimat Verbal).
Contoh:
=جا َء م َُح َّم ٌد
َ Muhammad datang
= َي ْغلِبُ ُع َم ُرUmar menang
=ي ُْغلَبُ ْال َكافِ ُرorang kafir itu dikalahkan
ُْطان َ =لُع َِن ال َّشيsyaitan itu dilaknat
م َُح َّم ٌد (=Muhammad) --> Fa'il --> Marfu' dengan tanda Dhammah
ُع َم ُر (=Umar) --> Fa'il --> Marfu' dengan tanda Dhammah
ْ
ال َكا ِف ُر (=orang kafir) --> Naib al-Fa'il --> Marfu' dengan tanda Dhammah.
ُال َّش ْي َطان (=syaitan) --> Naib al-Fa'il --> Marfu' dengan tanda Dhammah.
Pahamilah baik-baik semua kaidah-kaidah yang terdapat dalam pelajaran ini sebelum melangkah ke
pelajaran selanjutnya.
ُ َم ْن ا ِْسم
ص ْوب
ISIM MANSHUB
Isim yang terkena I'rab Nashab disebut Isim Manshub. Yang menjadi Isim Manshub adalah semua Isim
selain Fa'il atau Naib al-Fa'il dalam Jumlah Fi'liyyah.
1) MAF'UL ( ) َم ْفع ُْولyakni Isim yang dikenai pekerjaan (Objek Penderita).
ب َز ْي ٌد َع ْمرً ا َ ض َر َ = zait memukul amar َعمْ رً ا (= amar) --> Maf'ul --> Manshub dengan tanda fathah.
2) MASHDAR ( ص دَ ر ْ َم ) yakni Isim yang memiliki makna Fi'il dan berfungsi untuk menjelaskan atau
menegaskan (menguatkan) arti dari Fi'il.
ًآن َترْ ِت ْيالَ ْ = َق َرأَ م َُح َّم ٌد ْالقُرMuhammad membaca al-Quran dengan tartil (perlahan-lahan)
ً َترْ ِت ْيال (= perlahan-lahan) --> Mashdar --> Manshub dengan tanda fathah.
3) HAL ( حال ) ialah َ Isim yang berfungsi untuk menjelaskan keadaan Fa'il atau Maf'ul ketika berlangsungnya
pekerjaan.
َخاشِ عًا آن َ ْ = َق َرأَ م َُح َّم ٌد ْالقُرMuhammad membaca al-Quran dengan khusyu'
َ
خاشِ عًا (= orang yang khusyu') --> Hal --> Manshub dengan tanda fathah.
4) TAMYIZ ( مْييْز ِ َت ) ialah Isim yang berfungsi menerangkan maksud dari Fi'il dalam hubungannya dengan
keadaan Fa'il atau Maf'ul.
عِ َبادَ ًة آن َ ْ = َق َرأَ م َُح َّم ٌد ْالقُرMuhammad membaca al-Quran sebagai suatu ibadah
عِ َبادَ ًة (= ibadah) --> Tamyiz --> Manshub dengan tanda fathah.
5) ZHARAF ZAMAN ()ظرْ ف َز َمان َ atau Keterangan Waktu dan ZHARAF MAKAN ( ) َظرْ ف َم َكانatau Keterangan
Tempat.
ًلَ ْيال آنَ ْ = َق َرأَ م َُح َّم ٌد ْالقُرMuhammad membaca al-Quran pada suatu malam
ًلَ ْيال (= malam) --> Zharaf Zaman --> Manshub dengan tanda fathah.
Diantara Zharaf Zaman: َي ْو َم (=pada hari), اَ ْل َي ْو َم (=pada hari ini), ًلَ ْيال (=pada malam hari), َن َه ارً ا (=pada siang
hari), =(ص َباحً اpada َ َ ْا (=sekarang), dan sebagainya.
pagi hari), ً َم َساء (=pada sore hari), َغ ًدا (=besok), آلن
Diantara Zharaf Makan: أَ َم ا َم (=di depan), ف َ خ ْل (=di
َ belakang), و َرا َء (=di
َ balik), َف ْو َق (=di atas), ت
َ ْ َتح (=di
bawah), َ=(عِ ْندdi sisi), ح ْو َل (=di َ sekitar), َبي َْن (=di antara), ِب
َ جان (=di
َ sebelah), dan sebagainya.
6) Mudhaf yang berfungsi sebagai MUNADA ( ) ُم َنا َدىatau Seruan/Panggilan.
ِ رس ُْو ُل (=Rasul
هللا َ Allah) adalah Mudhaf-Mudhaf Ilaih,
Bila berfungsi sebagai Munada, maka kata رس ُْول (=Rasul) َ sebagai Mudhaf menjadi Manshub.
ِ = َيا َرس ُْو َلWahai Rasul Allah
هللا
Sedangkan bila Munada itu adalah Isim Mufrad yang bukan merupakan Mudhaf-Mudhaf Ilaih, maka
Isim tersebut tetap dalam bentuk Marfu'. Contoh:
= َيا م َُح َّم ُدWahai Muhammad
7) MUSTATSNA ( م ُْس َت ْث َنى ) atau Perkecualian ialah Isim yang terletak sesudah ISTITSNA (ا ِْس ت ِْث َنى ) atau
Pengecuali. Contoh:
الطالَّبُ إِالَّ َزي ًْدا ُّ ض َر َ = َحpara siswa telah hadir kecuali Zaid
َّإِال (=kecuali) --> Istitsna (Pengecuali).
َ
زي ًْدا (=Zaid) --> Mustatsna (Perkecualian) --> Manshub dengan tanda Fathah
Kata-kata yang biasa menjadi Istitsna antara lain:
ح َشا- َعدَ ا- َ َخال- سِ َوى- َغي َْر- َّإِال
Semuanya biasa diterjemahkan: kecuali, selain.
Isim yang berkedudukan sebagai Mustatsna tidak selalu harus Manshub. Mustatsna bisa menjadi Marfu'
dalam keadaan sebagai berikut:
a) Bila berada dalam Kalimat Negatif dan Subjek yang dikecualikan darinya disebutkan. Maka Mustatsna
boleh Manshub dan boleh Marfu'. Contoh:
الطالَّبُ إِالَّ َزي ًْدا ُّ = َما َقا َمpara siswa tidak berdiri kecuali Zaid
الطالَّبُ إِالَّ َز ْي ٌد ُّ = َما َقا َمpara siswa tidak berdiri kecuali Zaid
Kalimat di atas adalah Kalimat Negatif (ada kata: tidak) dan disebutkan Subjek yang dikecualikan darinya
yaitu ُالطالَّب (=para ُّ َ
siswa) maka Mustatsna boleh Manshub dan boleh pula Marfu' (ز ْي ًدا atau َ
)ز ْي ٌد.
b) Bila Mustatsna berada dalam kalimat Negatif dan Subjek yang dikecualikan darinya tidak disebutkan
sedangkan Mustatsna itu berkedudukan sebagai Fa'il maka ia harus mengikuti kaidah I'rab yakni menjadi
Marfu'. Contoh:
َز ْي ٌد َّ = َما َقا َم إِالtidak berdiri kecuali Zaid
Mustatsna menjadi Marfu' karena berkedudukan sebagai Fa'il ( )ز ْي ٌد َ dan berada dalam Kalimat Negatif yang
tidak disebutkan Subjek yang dikecualikan darinya.
Isim yang terkena I'rab Jarr disebut Isim Majrur yang terdiri dari:
1) Isim yang diawali dengan Harf Jarr. Yang termasuk Harf Jarr adalah: ِب (=dengan), =(لuntuk), ِ ْفِي (=di,
dalam), على (=atas), ى َ َ َ َ َّ
إِل (=ke), ْمِن (=dari), كـ (=bagai), =(حتىhingga),
َ َ
تـ / َو untuk sumpah (=demi ...).
Perhatikan contoh-contoh berikut:
ِ = أَع ُْو ُذ ِباaku berlindung kepada Allah صلِّيْ فِي ْال َمسْ ِج ِد
هلل َ ُ = أaku shalat di masjid = َو ْال َعصْ ِرdemi masa!
ْال َعصْ ر / ْال َمسْ ِجد / هللا pada kalimat-kalimat di atas adalah Isim Majrur karena didahului/dimasuki oleh Harf Jarr.
Tanda Majrurnya adalah Kasrah.
2) Isim yang berkedudukan sebagai Mudhaf Ilaih. Contoh:
ِ َرس ُْو ُل (=Rasul Allah) --> ُ[رس ُْولMudhaf],
هللا َ هللا
ِ [Mudhaf Ilaih]
ب َ َ
ِ ْال ِك َتا أهْ ُل (=ahlul kitab) --> ُ[أهْ لMudhaf], ِال ِك َتاب [Mudhaf
ْ Ilaih]
Mudhaf Ilaih selalu sebagai Isim Majrur, sedangkan Mudhaf (Isim di depannya) bisa dalam bentuk Marfu',
Manshub maupun Majrur, tergantung kedudukannya dalam kalimat. Perhatikan contoh-contoh kalimat di
bawah ini:
ِ = َقا َل َرس ُْو ُلberkata Rasul Allah
هللا
ِ = أُحِبُّ َرس ُْو َلsaya mencintai Rasul Allah
هللا
ِ = ُن ْؤمِنُ ِب َرس ُْو ِلkami beriman kepada Rasul Allah
هللا
Dalam contoh-contoh di atas, Isim رس ُْول َ merupakan Mudhaf dan bentuknya bisa Marfu' (contoh pertama),
Manshub (contoh kedua) maupun Majrur (contoh ketiga). Adapun kata هللا sebagai Mudhaf Ilaih selalu
dalam bentuk Majrur.
3) Termasuk dalam Mudhaf Ilaih adalah Isim yang mengikuti Zharaf.
ت ِ = َيجْ لِس ُْو َن أَ َما َم ْال َب ْيmereka duduk-duduk di depan rumah
ت ال َّش َج َر ِة َ ْ = أَقُ ْو ُم َتحaku berdiri di bawah pohon
Dalam contoh di atas, Isim ِال َب ْيت (=rumah) ْ dan Isim ِال َّش َج َرة (=pohon) adalah Isim Majrur dengan tanda Kasrah
karena terletak sesudah Zharaf أ َما َم (=di depan) dan تَ َ ْ َتح (=di bawah). Dalam hal ini, kedua Zharaf tersebut
merupakan Mudhaf sedang Isim yang mengikutinya merupakan Mudhaf Ilaih.
Hafalkanlah istilah-istilah tata bahasa Arab yang terdapat dalam pelajaran ini sebelum melangkah ke
pelajaran selanjutnya.
Kata َّإِن (=sesungguhnya) dan انَ =( َكadalah) serta kawan-kawannya sedikit mengubah kaidah I'rab yang
telah kita pelajari sebelumnya sebagai berikut:
1) Bila Harf َّإِن (=sesungguhnya) atau kawan-kawannya memasuki sebuah Jumlah Ismiyyah ataupun Jumlah
Fi'liyyah maka Mubtada' atau Fa'il yang asalnya Isim Marfu' akan menjadi Isim Manshub. Perhatikan
contoh di bawah ini:
Dalam pelajaran-pelajaran yang lalu kita sudah melihat Alamat Ashliyyah atau tanda-tanda asli (pokok) dari
I'rab yaitu baris Dhammah untuk I'rab Rafa', baris Fathah untuk I'rab Nashab, dan baris Kasrah untuk I'rab
Jarr.
Diantara bentuk-bentuk Isim, ada yang menggunakan tanda-tanda yang berbeda dari Alamat Ashliyyah
untuk menunjukkan I'rab Rafa', Nashab atau Jarr tersebut, karena bentuknya yang khas, mereka
menggunakan Alamat Far'iyyah yaitu:
1) Isim Mutsanna (Kata Benda Dual).
a. I'rab Rafa' ditandai dengan huruf Alif-Nun ( ان )
b. I'rab Nashab dan I'rab Jarr ditandai dengan huruf Ya-Nun ( ين )
َجا َء َر ُجالَ ِن
= datang dua orang lelaki ْن ُ =رأَي
ِ ْت َر ُجلَي َ aku melihat dua orang lelaki ْن ُ =س لَّ ْم
ِ ت َعلَى َر ُجلَي َ aku memberi salam
kepada dua orang lelaki
2) Isim Jamak Mudzakkar Salim (Kata Benda Jamak Laki-laki Beraturan).
a. I'rab Rafa' ditandai dengan huruf Wau-Nun ( ون )
b. I'rab Nashab dan I'rab Jarr ditandai dengan huruf Ya-Nun ( ين )
=جا َء ْالمُسْ لِم ُْو َن َ datang kaum musliminْت ْالمُسْ لِ ِمي َْنُ =رأَي
َ aku melihat kaum musliminت َعلَى ْالمُسْ لِ ِمي َْن ُ َسلَّ ْم
= aku memberi salam kepada kaum muslimin
3) Al-Asma' al-Khamsah ( ة ْ اَألَسْ َم )
اءال َخ ْم َس atau "isim-isim yang lima"
َ ٌ َ
yakni: ٌأب (=ayah), أخ (=saudara), =(ح ٌمipar), َ ُ
ذ ْو (=pemilik) dan َف ٌم (=mulut). Isim-isim ini memiliki perubahan
bentuk yang khas sebagai berikut:
a. I'rab Rafa' ditandai dengan huruf Wau ( )وdi akhirnya
b. I'rab Nashab ditandai dengan huruf Alif ( ا ) di akhirnya
c. I'rab Jarr ditandai dengan huruf Ya ( ي ) di akhirnya
َجا َء أَب ُْو َب ْك ٍر
= datang Abubakar
ْت أَ َبا َب ْك ٍر
ُ =رأَي َ aku melihat Abubakarت َعلَى أَ ِبيْ َب ْك ٍر ُ َسلَّ ْم
= aku memberi salam kepada Abubakar
Hafalkanlah kelompok-kelompok Isim yang mempunyai tanda-tanda I'rab yang khas ini, sebelum
melangkah ke pelajaran selanjutnya.
ا ِْسم َغ ْي ُر ُم َن َّون
ISIM GHAIRU MUNAWWAN (Isim yang Tidak Menerima Tanwin)
Dalam kaitannya tentang Alamat I'rab Far'iyyah (tanda-tanda I'rab cabang), kita harus mempelajari
golongan Isim yang huruf akhirnya tidak menerima baris tanwin maupun kasrah (hanya menerima baris
dhammah dan fathah).
Isim-isim ini dinamakan ISIM GHAIRU MUNAWWAN yang terdiri dari:
1) Semua Isim 'Alam (Nama) yang diakhiri dengan Ta Marbuthah (meskipun ia adalah Mudzakkar).
Misalnya: َفاطِ َم ُة (=Fatimah),آ ِم َن ُة (=Aminah), َم َّك ُة (=Makkah),او َي ُة ِ ُم َع (=Muawiyah), ُح ْم َزة (=Hamzah),
َ dan
sebagainya.
2) Semua Isim 'Alam Muannats (meskipun tidak diakhiri dengan Ta Marbuthah).
Misalnya: خ ِدي َْج ُة (=Khadijah),
َ ُ=(س ْو َدةSaudah),
َ ُز ْي َنب (=Zainab),
َ =( َب ْغدَا ُدBagdad), ِد َم ْش ُق (=Damaskus), dan
sebagainya.
3) Isim 'Alam yang merupakan kata serapan atau berasal dari bahasa 'ajam (bukan Arab).
Misalnya: إِب َْرا ِه ْي ُم (=Ibrahim), =(دَاوُ ُدDawud), ُي ُْوسُف (=Yusuf), ُ=(فِرْ َع ْونFir'aun), ُ َقار ُْون (=Qarun), dan sebagainya.
4) Isim 'Alam yang menggunakan wazan (pola/bentuk) Fi'il. Misalnya: َي ِز ْي ُد (=Yazid),
أَحْ َم ُد (=Ahmad), ُ َي ْث ِرب (=Yatsrib), dan sebagainya.
5) Isim 'Alam yang menggunakan wazan فُ َعل . Misalnya: ُ ُع َمر (=Umar), ُ=( ُز َحلZuhal), ج َُحا (=Juha), dan
sebagainya.
6) Semua Isim, baik Isim 'Alam maupun bukan, yang diakhiri dengan huruf Alif-Nun.
Misalnya: ُع ُْث َمان (=Utsman), ُ=( ُسلَ ْي َمانSulaiman), ُضان َ ر َم (=Ramadhan),
َ ُج ْو َعان (=lapar),
َ َ
ُغضْ َبان (=marah), dan
sebagainya.
7) Semua Isim yang menggunakan wazan (pola/bentuk) أَ ْف َعل . Misalnya: ُضل َ =(أَ ْفlebih utama), ُأَ ْك َبر (=lebih
besar), =(أَسْ َو ُدhitam), dan sebagainya.
8) Isim Jamak yang mempunyai wazan yang di tengahnya terdapat Mad Alif. Misalnya:ُر َسا ِئل (=surat-surat), َ َأ
َناشِ ْي ُد (=nasyid-nasyid), ار ُع ِ َش َو (=jalan-jalan), ُ=( َق َبا ِئلsuku-suku), dan sebagainya.
9) Isim 'ADAD ()عدَد َ atau Bilangan dari satu sampai sepuluh yang menggunakan wazan َف َعال atau َم ْف َعل
. Misalnya: ث ُ
ُ َ=(ثالtiga), ُ ُر َباع (=empat), ُخ َماس (=lima), ُ َمعْ َش ُر (=kelompok), dan sebagainya.
10) Isim ُأ ُ َخر (=yang lain) yang merupakan bentuk Jamak dari أ ُ ْخ َرى .
11) Isim yang huruf akhirnya berupa Alif Mamdudah ( َم ْم ُد ْودَة أَلِف ) atau Alif Lurus ( اء ).
Misalnya: ُزهْ َراء (=yang َ berkilau), ُ ُعلَ َماء (=orang-orang berilmu),ُأَصْ ِد َقاء (=teman-teman), dan sebagainya.
Seperti dinyatakan di awal tadi, Isim-isim di atas huruf akhirnya tidak menerima baris tanwin dan kasrah.
Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan I'rab, Isim Ghairu Munawwan mempunyai alamat atau tanda-
tanda I'rab sebagai berikut:
a. I'rab Rafa' dan I'rab Nashab tetap menggunakan Alamat Ashliyyah yakni baris Dhammah untuk I'rab
Rafa' dan baris Fathah untuk I'rab Nashab.
b. I'rab Jarr tidak menggunakan baris Kasrah melainkan baris Fathah.
ROFA’ NASOB JER
َُجا َء ُسلَ ْي َمان ُ َرأَي
َ ْت ُسلَ ْي َم
ان َ ت َعلَى ُسلَ ْي َم
ان ُ َْسلَّم
= = aku = aku memberi salam kepada Sulaiman
datang Sulaiman melihat Sulaiman
Sebagai perkecualian, bila Isim-isim tersebut menggunakan awalan Alif-Lam Ma'rifah, maka ia menerima
baris kasrah bila terkena I'rab Jarr. Perhatikan:
JER TANPA AL JER DENGAN AL
َ ُ َّ
َسل ْمت َعلى َق َبا ِئ َل ْ َ ُ
َسل ْمت َعلى ال َق َبائ ِِل َّ
= aku memberi salam kepada suku-suku = aku memberi salam kepada suku-suku itu
ت َعلَى ُعلَ َما َء ُ َْسلَّم ت َعلَى ْال ُعلَ َما ِء ُ َسلَّ ْم
= aku memberi salam kepada para ulama = aku memberi salam kepada para ulama itu
Namun masih ada lagi kelompok Isim Ghairu Munawwan yang huruf akhirnya selalu tetap, tidak
mengalami perubahan baris apapun. Yaitu:
12) Isim-isim yang huruf akhirnya Alif Maqshurah ( ص ْو َرة ُ َم ْق أَلِف ) atau Alif Bengkok ( ىtanpa titik dua).
ُ
Misalnya: م ُْو َسى (=Musa), عِ ْي َسى (=Isa), ُه َدى (=petunjuk), =(ط َوىThuwa: nama bukit), dan sebagainya.
Isim-isim ini huruf akhirnya tidak pernah berubah, dalam keadaan I'rab apapun.
َجا َء م ُْو َسى
ُ =رأَي
= datang Musaْت م ُْو َسى َ aku melihat Musaت َعلَى م ُْو َسى ُ َسلَّ ْم
= aku memberi salam kepada Musa
Hafalkanlah istilah-istilah tata bahasa Arab yang terdapat dalam pelajaran ini sebelum melangkah ke
pelajaran selanjutnya.
ارع
ِ ضَ ف ِْعل ا ْل ُم إِ ْع َرب
I'RAB FI'IL MUDHARI'
Fi'il Mudhari' juga mengalami I'rab atau perubahan baris/bentuk di akhir kata bila didahului oleh harf-harf
tertentu. Fi'il Mudhari mengenal tiga macam I'rab:
1) I'RAB RAFA' ialah bentuk asal dari Fi'il Mudhari' dengan alamat (tanda):
a. Baris Dhammah: ُ َي ْف َعل/ َت ْف َع ُل/ َن ْف َع ُل/ أَ ْف َع ُل
b. Huruf Nun: َي ْف َعلُ ْو َن/ َي ْف َعالَ ِن/ َت ْف َعلُ ْو َن/ َت ْف َعالَ ِن/ َت ْف َعلِي َْن
2) I'RAB NASHAB bila dimasuki Harf Nashab. Alamatnya adalah:
a. Baris Fathah: َي ْف َع َل/ َت ْف َع َل/ َن ْف َع َل/ أَ ْف َع َل
b. Hilangnya huruf Nun: َي ْف َعلُ ْوا/ َ َي ْف َعال/ َت ْف َعلُ ْوا/ َ َت ْف َعال/ َْت ْف َعلِي
Adapun yang termasuk Harf Nashab ialah: ْأَن (=bahwa), ْلَن (=tidak akan), ْ=(إِ َذنkalau
begitu), ْ َكي (=supaya), =(ح َّتىhingga), ِ َ لـ (=untuk).
Perhatikan contoh-contohnya dalam kalimat:
Fi'il Mudhari' Rafa'Fi'il Mudhari' Nashab س َ ْأَ ْك ُت َبالدَّر ْالدَّرْ َسأ ُ ِر ْي ُد أَن ُأَ ْك ُتب =(أَ َناsaya menulis pelajaran)
(=saya mau menulis pelajaran)
َي ْف َهم ُْو َن ُه ْم. ُه ْم َي ْد ُرس ُْو َن.
َي ْف َهم ُْوا ُه ْم َي ْد ُرس ُْو َن َح َّتى
(=mereka belajar. mereka mengerti)
(=mereka belajar hingga mengerti)
3) I'RAB JAZM ( ج ْزم ) bila َ dimasuki Harf Jazm. Alamatnya ada tiga:
a. Baris Sukun: ْ َي ْف َعل/ َت ْف َع ْل/ َن ْف َع ْل/ أَ ْف َع ْل
b. Hilangnya huruf Nun: َي ْف َعلُ ْوا/ َ َي ْف َعال/ َت ْف َعلُ ْوا/ َ َت ْف َعال/ َْت ْف َعلِي
c. Hilangnya huruf 'Illat ( عِ لَّة ) atau "huruf penyakit" yaitu ى/ و/ ا
Adapun yang termasuk Harf Jazm terbagi dalam dua kelompok:
1. Harf Jazm yang men-jazm-kan satu fi'il saja yaitu: لَ ْم (=tidak), لَمَّا (=belum), لـ/ِـ ْ ل untukperintah
(=hendaklah), َال untuk larangan (=jangan).
Perhatikan contoh-contohnya dalam kalimat:
Fi'il Mudhari' Rafa'Fi'il Mudhari' Jazm
َي ْف َه ُم َي ْد ُرس َُوه َُو ه َُو
َولَ ْم َي ْف َه ْم ُسْ َي ْدر لَ ْم
(=dia belajar, dia mengerti)
(=dia belum belajar dan dia belum mengerti)
ْ َت ْد ُخلُ ْو َن َب ْيتِي أَ ْن ُت ْم
ْ َب ْيتِي َت ْد ُخلُ ْوا َال
(=kalian memasuki rumahku)
(=jangan memasuki rumahku)
2. Harf Jazm yang men-jazm-kan dua fi'il
yaitu: ْإِن (=jika), ْ َمن (=siapa), َما (=apa), َم ْه َما (=jangan), َم َتى (=kapan), َّان َ َ َ
َ =(أيkapan), أي َْن (=dimana), أ ْي َن َما (=dimana
َ
saja), أ َّنى (=darimana), حي ُْث َما (=darimana َ saja), َك ْي َف َما (=bagaimana saja), ُّأَي (=yang mana).
Contoh I :
ِب ِه ُتجْ َزى ت َ ِب َع َم ٍل ؛ أَ ْن َتعْ َم ُل تَ =(أَ ْنengkau mengerjakan suatu pekerjaan; engkau akan dibalas dengannya) ِب َع َتعْ َم ْل ْإِن
ُتجْ َز ِب ِه َم ٍل
(=jika engkau mengerjakan suatu pekerjaan, engkau akan dibalas dengannya)
Contoh II :
َق ْل َب ُه ْ َي ْهدِي ُهلل ؛ هللا ِ ِبا ُي ُْؤمِن ه َُو
(=dia beriman kepada Allah; Allah menunjuki hatinya) َي ْهدِل َق ْل َب ُه هلل ِ ِبا ْي ُْؤمِن ْ=( َمنsiapa yang beriman kepada Allah,
Dia akan menunjuki hatinya)
Contoh III :
َيعْ لَ ُم ُه ُمِنْ َخي ٍْر ؛ هللا َت ْف َعلُ ْو َن أَ ْن ُت ْم
(=kalian melakukan suatu kebaikan; Allah mengetahuinya)
ُهللا مِنْ َخي ٍْر َيعْ لَمْ ُه َت ْف َعلُ ْوا َما
(=kebaikan apa saja yang kalian lakukan, Allah mengetahuinya)
Contoh IV :
ُت ْفلِح ُْو َن هللاَ ؛ أَ ْن ُت ْم َت َّتقُ ْو َن أَ ْن ُت ْم
(=kalian bertaqwa kepada Allah; kalian beruntung)
الل َه ُت ْفلِح ُْوا َت َّتقُوا َم َتى
(=kapan kalian bertaqwa kepada Allah, kalian bertuntung)
Contoh V :
ْ
انِ ؛ ُه َماي ُْخدَ َم ان ِ َيذ َه َب ُه َما
(=mereka berdua pergi; mereka berdua dilayani)
ي ُْخدَ َما َي ْذ َه َبا أَ ْي َن َما
(=kemana saja mereka berdua pergi, akan dilayani)
Contoh VI :
ِم ْن َها ِك َتابًا ؛ َتسْ َتفِ ْي ُد ُ َت ْق َرأ تَ أَ ْن
(=engkau membaca sebuah buku; engkau memperoleh manfaat darinya)
َت ْق َر ْأ َتسْ َتف ِْد ب
ٍ أَيُّ ِك َتا
(=buku apa saja yang engkau baca, engkau akan memperoleh manfaat)
Bila anda telah mengerti dan menghafalkan semua pelajaran yang telah diberikan, anda sudah cukup
memiliki bekal untuk mengembangkan keterampilan bahasa Arab anda dengan bantuan Kamus Bahasa
Arab. Selamat belajar dan berlatih!
َعدَد
'ADAD (BILANGAN)
Mula-mula, anda harus mengafalkan sepuluh bentuk dasar dari 'Adad (Bilangan):
َع ْش ُر10 تِسْ ُع9 َث َمانِي8 َس ْب ُع7 ت
ُّ ِس6 ُ َخ ْمس5 أَرْ َب ُع4 ث
ُ َ َثال3 ِ ا ِْث َن2
ان َوا ِح ٌد1
Dalam penggunaannya, bentuk-bentuk dasar 'Adad tersebut akan mengalami sedikit perubahan dengan
ketentuan sebagai berikut:
Bilangan 1 ()وا ِح ٌد
َ terletak di belakang Isim Mufrad dan bilangan 2 ( ان ِ )ا ِْث َنterletak di belakang Isim Mutsanna.
Bila Isim yang dibilangnya itu adalah Muannats maka bentuknya pun menjadi Muannats. Contoh:
ISIM MUDZAKKAR ISIM MUANNATS
= َقلَ ٌم َوا ِح ٌدsebuah pena ٌ = َم َجلَّ ٌة َوا ِح َدةsebuah majalah
2 = ان ِ ان ْاث َن
ِ َقلَ َمbuah 2 = ان ِ ان ْاث َن َت
ِ َم َجلَّ َتbuah
pena majalah
Bilangan 3 sampai 10 terletak di depan Isim Jamak. Bila Isim Jamak tersebut adalah Mudzakkar maka
bentuk 'Adad-nya adalah Muannats, sedang bila Isim Jamak tersebut adalah Muannats maka bentuk 'Adad-
nya adalah Mudzakkar:
JAMAK MUDZAKKAR JAMAK MUANNATS
3 = َثالَ َث ُة أَ ْقالَ ٍمpena 3= ت ٌ َّث َم َجال ُ َ َثالmajalah
4 = أَرْ َب َع ُة أَ ْقالَ ٍمpena 4= تٌ َّ أَرْ َب ُع َم َجالmajalah
5 = َخمْ َس ُة أَ ْقالَ ٍمpena 5 = ت ٌ َّ َخ ْمسُ َم َجالmajalah
6 = سِ َّت ُة أَ ْقالَ ٍمpena 6= ت ٌ َّت َم َجال ُّ ِ سmajalah
َ
7 = َسب َْع ُة أ ْقالَ ٍمpena 7 = ت ٌ َّ َس ْب ُع َم َجالmajalah
َ ُ َ
8 = ث َما ِن َية أ ْقالَ ٍمpena 8 = ت ٌ َّانِي َم َجال َث َم
majalah
9 = تِسْ َع ُة أَ ْقالَ ٍمpena 9= ت ٌ َّ تِسْ ُع َم َجالmajalah
10 = َرةُ أقالَ ٍم ْ َ ْ
َعش10 = ت ٌ َُّر َم َجال َع ْش
pena majalah
Adapun bilangan belasan (11 sampai 19) terletak di depan Isim Mufrad (Isim Tunggal) meskipun jumlahnya
adalah jamak (banyak). Perhatikan pola Mudzakkar dan Muannatsnya serta tanda baris fathah di akhir
setiap katanya:
ISIM MUDZAKKA ISIM MUANNATS
R
Bilangan 20, 30, 40, dsb bentuknya hanya satu macam yakni Mudzakkar, meskipun terletek di depan Isim
Mudzakkar maupun Muannats. Contoh:
ISIM MUDZAKKA ISIM MUANNATS
R
Angka satuan dalam bilangan puluhan, disebutkan sebelum angka puluhannya; dan perubahan bentuk
(Mudzakkar atau Muannats) angka satuan tersebut mengikuti perubahan bentuk Isim yang dihitungnya
dengan pola seperti berikut:
ISIM MUDZAKKAR ISIM MUANNATS
21=َوا ِح ٌد َوعِ ْشر ُْو َن َقلَمًا =وا ِح َدةُ َوعِ ْشر ُْو َن َم َجلَّ ًة َ
22=ان َوعِ ْشر ُْو َن َقلَمًا ِ ا ِْث َن ان َوعِ ْشر ُْو َن َم َجلَّ ًة
ِ َ
ت َ
ن ْ
ِثا =
23=َثالَ َث ٌة َوعِ ْشر ُْو َن َقلَمًا ًث َوعِ ْشر ُْو َن َم َجلَّة ٌ َ= َثال
=أَرْ َب َع ٌة َوعِ ْش ر ُْو َن َقلَ ًم ا =أَرْ َب ٌع َوعِ ْشر ُْو َن َم َجلَّ ًة
24
31=َوا ِح ٌد َو َثالَ ُث ْو َن َقلَمًا =َوا ِح َدةُ َو َثالَ ُث ْو َن َم َجلَّ ًة
31
32=ان َو َثالَ ُث ْو َن َقلَمًاِ ا ِْث َن ان َو َثالَ ُث ْو َن َم َجلَّ ًةِ =ا ِْث َن َت
33=َثالَ َث ٌة َو َثالَ ُث ْو َن َقلَمًا 33=ث َو َثالَ ُث ْو َن َم َجلَّ ًة ٌ ََثال
34=أَرْ َب َع ٌة َو َثالَ ُث ْو َن َقلَمًا 34=أَرْ َب ٌع َو َثالَث ْو َن َم َجلَّ ًة
ُ
Adapun bilangan bertingkat (pertama, kedua, ketiga, kesepuluh, dan seterusnya) mengalami sedikit
perubahan bentuk sebagai berikut:
َ ke lima
ُ=خ ْمس =ر ِاب ُع
َ ke empat ُ = َثالke tiga
ِث = َثانِيke dua =أَوَّ ُلpertama
= َعاشِ ُرke sepuluh ke sembilan = = َثامِنُ َتاسِ ُعke delapan =س ِاب ُع
َ ke tujuh ُ=سادِسَ ke enam
Bila digunakan dalam bentuk kalimat, memiliki bentuk Mudzakkar dan Muannats yang mengikuti Isim
Mudzakkar dan Muannats yang di depannya:
ISIM MUDZAKKAR ISIM MUANNATS
=ال َبابُ ْاأل َّو ُلBab Pertama =ال ُغرْ َف ُة ْاأل ُ ْولَى
َ ْ ْ Kamar Pertama
َّ ُ=ال َباب
ْالثانِي ْ Bab Kedua Kamar Kedua = الثا ِن َي ُة َّ ْال ُغرْ َف ُة
ِثُ الثال َّ ُ=ال َباب ْ Bab Ketiga َّ =ال ُغرْ َف ُة
الثالِ َث ُة ْ Kamar Ketiga
ُع ْ
=ال َب ابُ الرَّ ِاب Bab Kamar =ُة ُة الرَّ ِاب َع ْال ُغرْ َف
Keempat Keempat
Untuk bilangan bertingkat di atas 10 (kesebelas, keduapuluh, dst) maka hanya angka satuannya saja yang
mengikuti perubahan bentuk seperti di atas. Contoh:
ISIM MUDZAKKAR ISIM MUANNATS
َ
ِي َعش َر ْ َّ =ال ُغرْ َف ُة
َ =ال َبابُ ال َحادBab Kesebelas الثالِ َث ُة َو ْال ِع ْشر ُْو َن
ْ ْ Kamar Kedua Puluh Tiga
الثان َِي َع َش َر َّ ُ=ال َب اب
ْ Bab Kedua Kamar Keenam Puluh =الس ُّت ْو َن َ ْال ُغرْ َف ُة السَّاد
ِّ ِس ُة َو
Belas Enam
ْ ْ
=ال َبابُ ال ِع ْشر ُْو َنBab Kedua Puluh Kamar Keseratus Delapan =ْال ُغرْ َف ُة الثا ِم َنة َوالمِا َئة
ُ ْ ُ َّ
Agar lancar menyebut angka dengan Bahasa Arab, anda harus sering membaca setiap angka yang anda
temukan dengan menggunakan Bahasa Arab.