Anda di halaman 1dari 162

Setiap huruf hijaiyah akan menyusun sebuah kata

(kalimah)
KATA : Lafadz yang bermakna tunggal tidak ada
hubungan dengan yang lain
Dalam bahasa arab ada tiga jenis kata:
1. ISIM
2. FIIL
3. HURF
ISIM
Isim ialah nama; sebutan terhadap sesuatu (kata
benda, sifat, bilangan, kata ganti, kata penunjuk, kata
sandang, kata tanya)
Tanda isim:
a. Bisa dimasuki alif lam pada bagian awalnya
b. Bisa diharokati tanwin pada bagian akhirnya
c. Bila dimasuki alim lam pada bagian awalnya maka
tidak boleh diharokati tanwin pada akhir katanya
d. Tidak boleh diharokati sukun
Contoh:

FIIL
Fiil adalah kata kerja; Kata yang menunjukan
terjadinya pekerjaan baik pada waktu yang lalu,
sekarang maupun yang akan datang
Tanda fiil:
a. Tidak bisa dimasuki alif lam pada bagian
awalnya
b. Tidak bisa diharokati tanwin pada bagian
akhirnya
c. Terkait dengan waktu
Contoh :

HURF
Hurf adalah kata perangkai; kata tugas ; kata yang
bertugas menyambung satu kata dengan kata yang
lain
Tanda hurf:
a. Tidak bisa dimasuki alif lam pada bagian
awalnya
b. Tidak bisa diharokati tanwin pada bagian
akhirnya
c. Bersifat mabni, tetap, tida mengalami
perubahan bentuk
ISIM

Kata benda
Kata sifat

Kata bilangan
Kata ganti

Kata penunjuk

Kata keterangan waktu


Kata keterangan tempat

Pembagian ISIM:
1. Menurut jenis kelamin
a. Isim mudzakar
1) Menunjukan laki-laki
2) Dari segi lafadz huruf terakhir tidak diikuti ta
marbutho

3) Kata tertentu yang menurut orang arab


digolongkan laki-laki
b. Isim muanats
1) Menunjukan perempuan
2) Dari segi lafadz, huruf terakhir diikuti ta
marbutho
3) Kata tertentu yang menurut orang arab
digolongkan perempuan
4) Anggota tubuh yang jumlahnya dua
5) Benda yang tidak dapat dihitung
6) Dari segi lafadz, diakhiri alif maqsuroh (alif
yang bentuknya sama dengan ya)
7) Dari segi lafadz, diakhiri alif mamdudah (alif
yang diikuti hamzah)
2. Menurut jumlah bendanya
a. Isim mufrod
Isim yang jumlah bendanya satu
1) Mufrod mudzakar
2) Mufrod muanats
b. Isim mutsana/ tasniyah
Isim yang jumlah bendanya dua
1) Mutsana mudzakar
2) Mutsana muanats
c. Isim jama
Isim yang jumlah bendanya lebih dari dua
1. Jama mudzakarsalim( mengikuti kaidah
yang berlaku)

2. Jama muanatsalim (mengikuti kaidah yang


berlaku)
3. Jama taksi (punya aturan sendiri)

3. Menurut tertentu/ tidaknya


a. Isim nakiroh (isim yang masih umum/belum
jelas)
hampir semua kosa kata adalah nakiroh
b. Isim marifat(isim yang sudah jelas/khusus)
1) Isim yang diawali alif lam
2) Nama
3) Isim dhomir
4) Isim maushul
5) Isim yang disandarkan kepada isim yang
marifat/isim lain
4. Isim buatan
Isim yang terbentuk dari fiil
a. Isim masdar

b. Isim fail : pelaku yang melakukan pekerjaan


c. Isim maful: pihak yang dikenai pekerjaan


d. Isim makan : tempat melakukan pekerjaan

e. Isim zaman: waktu melakukan pekerjaan

f. Isim alat: alat melakukan pekerjaan

5. Isim dhomir
Dilihat dari jenisnya ada 3 macam domir
a. Mungfasil : berdiri sendiri, terlihat utuh
b. Muttasil
: tersambung, menunjukan
kepemilikan
c. Mustatir
: tersirat didalam kata kerja
Cara merubah isim:
1. Dari mufrod menjadi mutsana
Mudzakar
Setelah huruf yang terakhir diberi alif dan nun

-
Muanats
Setelah huruf yang terakhir diberi alif dan nun

2. Dari mufrod menjadi jamak


Mudzakar
Setelah huruf yang terakhir diberi wawu dan nun

Muanats

Sebelum ta marbuto diberi alif


Aturan ini tidak berlaku untuk isim jama taksir




ISIM ISYARAH (Kata Tunjuk)
Untuk lebih memahami penggunaan Mudzakkar dan
Muannats, serta Mufrad, Mutsanna dan Jamak dalam

pengelompokan Isim, kita akan mempelajari tentang Isim


Isyarah atau Kata Tunjuk dan Isim Maushul atau Kata
Sambung. Pertama, Isim Isyarah. Pada dasarnya, ada dua
macam Kata Tunjuk:
1) Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang dekat:

(=ini).

Contoh dalam kalimat:


buku)

(= ini sebuah

2) Isim Isyarah atau Kata Tunjuk untuk yang jauh:


(=itu).
Contoh dalam kalimat:
sebuah buku)

(= itu

Bila Isim Isyarah itu menunjuk kepada Isim


Muannats maka:


menjadi:
=( ini). Contoh:


(= ini sebuah majalah)



menjadi:
=( itu). Contoh:

2)



1)

(= itu sebuah majalah)

Adapun bila Isim yang ditunjuk itu adalah Mutsanna


(Dual), maka:

menjadi
. Contoh:

=( ini dua buah buku)

1)

menjadi
. Contoh:


=( ini dua buah majalah)

menjadi


. Contoh:

3)

2)

(= itu dua buah buku)

menjadi
. Contoh:


=( itu dua buah majalah)

4)

Sedangkan bila Isim yang ditunjuk itu adalah Jamak


(lebih dari dua), maka baik Mudzakkar maupun
Muannats, semuanya menggunakan:
1)


=( ini) untuk menunjuk yang dekat. Contoh:

(= ini adalah buku-buku)

(= ini adalah majalahmajalah)

=( itu) untuk menunjuk yang jauh. Contoh:


2)

(= itu adalah buku-buku)

(= itu adalah majalah-

majalah)

ISIM MAUSHUL (Kata Sambung)


Isim Maushul (Kata Sambung) adalah Isim yang
berfungsi untuk menghubungkan beberapa kalimat
atau pokok pikiran menjadi satu kalimat. Dalam
bahasa Indonesia, Kata Sambung semacam ini
diwakili oleh kata: "yang". Bentuk asal/dasar dari

Isim Maushul adalah:


(=yang). Perhatikan
contoh
penggunaan
Isim
Maushul
dalam
menggabungkan dua kalimat di bawah ini:

Kalimat II


Kalimat III



Kalimat I

= datang guru itu


= guru itu mengajar
Fiqh

= datang guru yang


mengajar Fiqh itu

Kalimat III menghubungkan Kalimat I dan II dengan Isim Maushul:

Bila Isim Maushul itu dipakai untuk Muannats maka:


menjadi:

= datang guru (pr) yang


mengajar Fiqh itu

Bila Isim Maushul itu digunakan untuk


Mutsanna (Dual) maka:

sedangkan

menjadi:



menjadi:

= datang dua orang

(lk) yang mengajar


guru




Fiqh itu

= datang dua orang

(pr) yang mengajar



guru
Fiqh itu



1)

Bila Isim Maushul itu dipakai untuk Jamak


maka:

menjadi:



menjadi:
/

1)

sedangkan:

= datang guru-guru (lk)


yang mengajar Fiqh itu

= datang guru-guru (pr)


yang mengajar Fiqh itu

Ingat, jangan melangkah ke halaman selanjutnya sebelum mengerti


pelajaran di atas dan menghafal semua kosa kata yang baru anda
temukan!

NAKIRAH (Umum) - MA'RIFAH (Khusus)

Menurut penunjukannya, Isim dapat dibagi dua:

1) ISIM NAKIRAH atau kata benda bentuk umum atau


tak dikenal (tak tentu).
2) ISIM MA'RIFAH atau kata benda bentuk khusus
atau dikenal (tertentu).
Isim Nakirah merupakan bentuk asal dari setiap Isim,
biasanya ditandai dengan huruf akhirnya yang

). Sedangkan Isim Ma'rifah biasanya


ditandai dengan huruf Alif-Lam ( ) di awalnya.
bertanwin (

Contoh Isim Nakirah:


seorang anak)
Contoh Isim Ma'rifah:
anak itu)

(= sebuah rumah),

(= rumah itu),

(=


=(

Coba bandingkan dan perhatikan perbedaan makna


dan fungsi antara Isim Nakirah dan Isim Ma'rifah
dalam dua buah kalimat di bawah ini:

= Itu sebuah rumah. Rumah


.

itu baru.
.

.

= Datang seorang anak. Anak

itu sopan.

Berkaitan dengan Nakirah dan Ma'rifah, khususnya


penggunaan awalan Alif-Lam dan baris Tanwin di
akhir kata, ada beberapa pola kalimat (rangkaian
kata) yang perlu kita ketahui perbedaannya dengan
baik.
1. SHIFAT (

) dan MAUSHUF (
)


Bila rangkaian dua buah Isim atau lebih, semuanya


dalam keadaan Nakirah (tanwin) atau Ma'rifah
(alif-lam) maka kata yang di depan dinamakan

Maushuf (yang disifati) sedang kata yang di


belakangnya dinamakan Shifat. Contoh:

2.

= (sebuah) negeri yang aman

( = sebuah) jalan yang lurus





= negeri yang aman




= jalan yang lurus






MUDHAF (

) dan MUDHAF ILAIH (


)
Bila dua buah Isim atau lebih digabung menjadi
satu kesatuan yang utuh dengan pengertian yang
baru (Kata Majemuk) maka kata yang di depan
(tanpa Alif-Lam) dinamakan Mudhaf Ilaih sedang
kata yang di belakang (dengan Alif-Lam)
dinamakan Mudhaf. Kata Majemuk termasuk
dalam kelompok Isim Ma'rifah.

= Rasul Allah

= Ahlul Kitab (Yahudi dan Nasrani)


= mobil Ustadz

= kunci mobil




3. MUBTADA' (
)

) dan KHABAR (
Bila dua buah Isim atau lebih terangkai dalam satu
kalimat yang sempurna, maka Isim yang pertama
umumnya adalah Ma'rifah dinamakan Mubtada'
(Subjek), sedang Isim yang berikutnya adalah
Nakirah dinamakan Khabar (Predikat).

= Rasul itu mulia

= Mobil itu baru

= Rasul Allah itu mulia

= Mobil Ustadz itu baru

Kalimat sempurna yang terdiri dari Isim yang


tersusun dari Mubtada' dan Khabar seperti ini
dinamakan JUMLAH ISMIYYAH

(
) atau Kalimat Nominal
(kalimat sempurna yang hanya terdiri dari Isim atau
Kata Benda).
Perhatikan perbedaan antara kalimat-kalimat di bawah ini:
Jumlah Ismiyyah

Bukan Jumlah Ismiyyah

(Rasul Allah itu


mulia)

(Rasul Allah Yang Mulia)











(Mobil Ustadz itu


(Mobil Ustadz yang baru itu)
baru)
Kalimat sebelah kiri adalah Jumlah Ismiyyah yang
Mubtada' nya adalah Kata Majemuk ("Rasul Allah"
dan "Mobil Ustadz"); sedang kalimat sebelah kanan
bukanlah kalimat sempurna melainkan rangkaian kata
yang merupakan kombinasi antara Mudhaf dan
Mudhaf Ilaih dengan Shifat dan Maushuf.
Pada kalimat pertama sebelah kiri, yang mendapat
Isim "mulia" adalah "Rasul", sedang pada kalimat
sebelah kanan, yang mendapat Isim "mulia" adalah
"Allah". Pada kalimat kedua sebelah kiri, yang
mendapat Isim "baru" adalah "mobil", sedang pada
kalimat sebelah kanan, yang mendapat Isim "baru"
adalah "Ustadz".

Sebanyak apapun Isim yang terdapat dalam sebuah


kalimat, tetap saja tidak bisa menghasilkan sebuah
kalimat nominal sempurna (Jumlah Ismiyyah) bila
tidak mengandung Mubtada' dan Khabar. Bandingkan
dua buah kalimat berikut ini:
1) Kalimat di bawah ini bukan Jumlah Ismiyyah:

= Kunci pintu mobil


guru baru.

2) Kalimat di bawah ini adalah Jumlah Ismiyyah


(Kalimat Nominal Sempurna):

= Kunci pintu mobil


guru itu baru.

(=baru) pada kalimat pertama adalah sifat dari



=( guru).
Adapun pada kalimat kedua, kata


adalah Khabar dari





Kalimat pertama, tidak memiliki Khabar. Kata

(=kunci pintu mobil guru) yang merupakan Mubtada'.

Selain Isim yang berawalan Alif-Lam, yang juga


termasuk Isim Ma'rifah adalah:
1. ISIM 'ALAM (Nama). Semua Isim 'Alam termasuk
Isim Ma'rifah, meskipun diantara Isim 'Alam
tersebut ada yang huruf akhirnya bertanwin.

=( Ahmad),

=( Ali),

Contoh:
(= Makkah)

2. ISIM DHAMIR (Kata Ganti). Yaitu kata yang


mewakili atau menggantikan penyebutan sesuatu
atau seseorang atau sekelompok benda/orang.
Contoh:
ia, dia)

=( aku, saya),
=(
=( kami, kita),

DHAMIR (Kata Ganti)


Dhamir atau "kata ganti" ialah Isim yang berfungsi
untuk menggantikan atau mewakili penyebutan
sesuatu/seseorang maupun sekelompok benda/orang.
Contoh:

= Ahmad menyayangi anak-

= Dia menyayangi mereka

anak


=( dia),

diganti dengan


=( anak-anak) diganti dengan

sedangkan

(=mereka). Kata

dan
dinamakan Dhamir atau Kata

Ganti.
Pada contoh di atas, kata

Menurut fungsinya, ada dua golongan Dhamir yaitu:


1. DHAMIR RAFA' (
sebagai Subjek.

) yang berfungsi



) yang

2. DHAMIR NASHAB (
berfungsi sebagai Objek.

Dhamir Rafa' dapat berdiri sendiri sebagai satu kata,


sedangkan Dhamir Nashab tidak dapat berdiri sendiri
atau harus terikat dengan kata lain dalam kalimat.
Dalam kalimat:
mereka):


=( Dia menyayangi




=( dia) adalah Dhamir Rafa', sedangkan:



- Kata
=( mereka) adalah Dhamir Nashab

- Kata

DHAMIR RAFA' (Kata Ganti Subjek)


Semua Dhamir dapat dikelompokkan menjadi tiga macam:
1. MUTAKALLIM (
pertama).

a) Mufrad:
Muannats.

) atau pembicara (orang

(= aku, saya) untuk Mudzakkar maupun

=( kami, kita) untuk Mudzakkar




MUKHATHAB (

) atau lawan bicara (orang
b) Mutsanna/Jamak:
maupun Muannats.

2.

kedua). Terdiri dari:

=( engkau) untuk Mudzakkar dan

b) Mutsanna:
=( kamu berdua) untuk Mudzakkar
maupun Muannats.
=( kalian) untuk Mudzakkar dan
c) Jamak:

a) Mufrad:
untuk Muannats.

untuk Muannats.

) atau tidak berada di tempat (orang

3. GHAIB (
ketiga). Terdiri dari:
a) Mufrad:
Muannats.

=( dia) untuk Mudzakkar dan


untuk

b) Mutsanna:

=( mereka berdua) untuk Mudzakkar


maupun Muannats.

c) Jamak:
(= mereka) untuk Mudzakkar dan
untuk Muannats.

Hafalkanlah keduabelas bentuk Dhamir Rafa' di atas


beserta artinya masing-masing sebelum melangkah ke
pelajaran selanjutnya!

DHAMIR NASHAB (Kata Ganti Objek)


Dhamir Nashab adalah turunan (bentuk lain) dari Dhamir Rafa' yaitu:
Dhamir Rafa'

Dhamir
Nashab

Dhamir Rafa' Dhamir Nashab

Dhamir Nashab berfungsi sebagai objek dan tidak


dapat berdiri sendiri; ia terikat dengan kata lain
dalam suatu kalimat, baik itu dengan Isim, Fi'il
ataupun Harf.
1) Contoh Dhamir Nashab yang terikat dengan Isim dalam kalimat:

= saya seorang muslim, agamaku

Islam




= kami orang-orang muslim,





agama kami Islam

= engkau (lk) seorang muslim,





agamamu Islam




= engkau (pr) seorang muslim,



agamamu Islam



2) Contoh Dhamir Nashab yang terikat dengan Fi'il dalam kalimat:

= kamu berdua adalah makhluq,

Allah menciptakan kamu

berdua


= kalian (lk) adalah makhluq,


Allah menciptakan kalian


= kalian (pr) adalah makhluq,

Allah menciptakan kalian



= dia (lk) adalah makhluq, Allah




menciptakannya

3) Contoh Dhamir Nashab yang terikat dengan Harf dalam kalimat:






= dia (pr) lulus, untuknya sebuah


ijazah
= mereka berdua lulus, untuk
mereka berdua: dua buah ijazah
= mereka (lk) lulus, untuk mereka
ijazah-ijazah
= mereka (pr) lulus, untuk mereka
ijazah-ijazah

Hafalkanlah semua Dhamir Nashab di atas beserta artinya masingmasing sebelum melangkah ke pelajaran selanjutnya!
FIIL / Kata kerja
Ada 3 macam:
1. Fiil madhi
2. Fiil mudhore
3. Fiil amr
Fiil Madhi ( bentuk lampau)
Fiil madhi adalah kata kerja yang menceritakan
kejadian yang telah berlangsung
Contoh:

= menulis

=membaca

=pergi
=pulang

=keluar

=masuk

Fiil mudhore
Fiil mudhore adalah kata kerja yang menyatakan
kegiatan yang sedang berlangsung atau akan terjadi.
Baik Fi'il Madhy maupun Fi'il Mudhari', senantiasa
mengalami perubahan bentuk sesuai dengan jenis
Dhamir dari Fa'il (

) atau Pelaku dari

pekerjaan itu. Untuk Fi'il Madhy, perubahan bentuk


tersebut terjadi di akhir kata, sedangkan untuk Fi'il
Mudhari', perubahan bentuknya terjadi di awal kata
dan di akhir kata.

Dhamir

Fi'il Madhy Fi'il Mudhari' Tarjamah


= saya mengerjakan






= kami mengerjakan


= engkau (lk) mengerjakan

= engkau (pr) mengerjakan

= kamu berdua

mengerjakan

= kalian (lk) mengerjakan




= kalian (pr) mengerjakan


= dia (lk) mengerjakan





= dia (pr) mengerjakan






= mereka berdua (lk)

mengerjakan
= mereka berdua (pr)

mengerjakan

= mereka (lk) mengerjakan

= mereka (pr)


mengerjakan

Perlu diketahui, bahwa dalam sebuah Jumlah Fi'liyyah (



) atau Kalimat Verbal (kalimat sempurna yang

mengandung Kata Kerja), letak Fa'il (Pelaku) bisa di depan dan bisa
pula di belakang Fi'il
1) Untuk Dhamir Ghaib atau "orang ketiga" ( -

-
) .
-



-

a. Bila Fa'il mendahului Fi'il maka perubahan


bentuk dari Fi'il tersebut harus mengikuti
ketentuan Mudzakkar/Muannats dan
Mufrad/Mutsanna/Jamak.
Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Madhy
yang terletak setelah Fa'il:


= muslim itu memasuki



masjid






= muslimah itu
memasuki masjid






= dua muslim itu

memasuki masjid






= dua muslimah itu

memasuki masjid





= kaum muslimin

memasuki masjid






= kaum muslimat
memasuki masjid


Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Mudhari' yang terletak setelah
Fa'il:

= muslim itu memasuki


masjid
= muslimah itu
memasuki masjid
= dua muslim itu
memasuki masjid
= dua muslimah itu
memasuki masjid
= kaum muslimin
memasuki masjid
= kaum muslimat
memasuki masjid

b. Sedangkan bila Fi'il mendahului Fa'il, maka


bentuk Fi'il tersebut selalu Mufrad, (meskipun
Fa'il-nya Mutsanna atau Jamak). Tetapi untuk
bentuk Mudzakkar dan Muannats tetap
dibedakan dengan adanya huruf Ta Ta'nits (

) atau "Ta Penanda Muannats" pada

Fi'il yang Fa'il-nya adalah Muannats.

Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Madhy yang


terletak sebelum Fa'il:







= muslim itu memasuki masjid

= muslimah itu memasuki masjid











= dua muslim itu memasuki






masjid



= dua muslimah itu memasuki

masjid





= kaum muslimin memasuki







masjid

= kaum muslimat memasuki







masjid


Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Mudhari' yang terletak sebelum
Fa'il:

= muslim itu memasuki masjid


= muslimah itu memasuki masjid

= dua muslim itu memasuki masjid











= dua muslimah itu memasuki

masjid






= kaum muslimin memasuki masjid


= kaum muslimat memasuki masjid









- -
2) Untuk Fa'il lainnya ( -

-
-
-
) tetap mengikuti

pola perubahan bentuk Fi'il sebagaimana mestinya.
'Fi'il Mudhari

Fi'il Madhy

) (

saya telah memasuki masjid saya memasuki masjid

(
)




kami telah memasuki masjidkami memasuki masjid
)











engkau memasuki masjid

engkau telah memasuki


masjid

masjid

masjid

kamu berdua memasuki


masjid

kamu berdua telah


memasuki masjid

kalian (lk) memasuki


masjid

kalian (lk) telah memasuki


masjid

engkau (pr) telah memasuki engkau (pr) memasuki

(
)











(
)












kalian (pr) telah memasuki kalian (pr) memasuki


masjid
masjid
Carilah sebanyak-banyaknya contoh-contoh Fi'il
Madhy dan Fi'il Mudhari' dalam ayat-ayat al-Quran
dan al-Hadits!

FI'IL AMAR (Kata Kerja Perintah)


Fi'il Amar atau Kata Kerja Perintah adalah fi'il yang
berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh Mutakallim
(pembicara) sebagai orang yang memerintah agar
dilakukan oleh Mukhathab (lawan bicara) sebagai
orang yang diperintah.
Perlu diingat bahwa yang menjadi Fa'il (Pelaku) dari
Fi'il Amar (Kata Kerja Perintah) adalah Dhamir
Mukhathab (lawan bicara) atau "orang kedua" yaitu:

-
-

-
-

sebagai orang yang akan melakukan pekerjaan yang


diperintahkan itu.
Fa'il

Fi'il Amar

Tarjamah
= (engkau -lk) kerjakanlah!
= (engkau -pr) kerjakanlah!
= (kamu berdua) kerjakanlah!

= (kalian -lk) kerjakanlah!





= (kalian -pr) kerjakanlah!

Contoh dalam kalimat: dari fi'il


menjadi Fi'il Amar:

=( beramal, bekerja)



= bekerjalah untuk akhiratmu (lk)

= bekerjalah untuk akhiratmu (pr)








= bekerjalah untuk akhirat kamu berdua

= bekerjalah untuk akhirat kalian (lk)









= bekerjalah untuk akhirat kalian (pr)



=( mendirikan) menjadi Fi'il Amar:

Dari fi'il




= dirikanlah shalatmu (lk)

= dirikanlah shalatmu (pr)



= dirikanlah shalat kamu berdua

= dirikanlah shalat kalian (lk)




= dirikanlah shalat kalian (pr)

Dari fi'il
=( membesarkan) menjadi Fi'il Amar:
= besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kamu (lk)


= besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kamu (pr)


= besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kamu berdua


= besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kalian (lk)

= besarkanlah (agungkanlah) Tuhan kalian (pr)


Sebagai catatan, bila huruf akhir yang sukun dari
sebuah Fi'il bertemu dengan awalan Alif-Lam dari
sebuah Isim Ma'rifah, maka baris sukun dari huruf
akhir fi'il tersebut berubah menjadi baris kasrah.
Contoh:

+

(=shalat)

(=dirikanlah)

(=dirikanlah
shalat)

Carilah contoh-contoh Fi'il Amar dalam ayat-ayat al-Quran dan alHadits!

FI'IL NAHY (Kata Kerja Larangan)

Fi'il Nahy atau "kata kerja larangan" adalah bentuk negatif


dari Fi'il Amar. Untuk membentuk Fi'il Nahy, kita tinggal

(=jangan) dan memasukkan huruf


menambahkan harf
di awal Fi'il Amar. Perhatikan polanya di bawah ini:
Fa'il Fi'il Amar Fi'il Nahy Tarjamah



= jangan (engkau -lk)
kerjakan

(engkau -pr) kerjakan

= jangan

= jangan

(kamu berdua) kerjakan

(kalian -lk) kerjakan

= jangan

= jangan

(kalian -pr) kerjakan

Contoh dalam kalimat:

Dari fi'il

(= takut) dan fi'il

menjadi Fi'il Nahy:

-lk) takut dan jangan sedih

(= sedih)

= jangan (engkau

= jangan




(engkau

-pr) takut dan jangan sedih


= jangan (kamu


berdua) takut dan jangan sedih

= jangan




(kalian -lk) takut dan jangan sedih

= jangan (kalian -pr)






takut dan jangan sedih

Carilah contoh-contoh Fi'il Nahy dalam ayat-ayat al-Quran


dan al-Hadits!

FI'IL MA'LUM (Kata Kerja Aktif) - FI'IL MAJHUL (Kata


Kerja Pasif)
Dalam tata bahasa Indonesia, dikenal istilah Kata Kerja
Aktif dan Kata Kerja Pasif. Perhatikan contoh berikut ini:
Abubakar membuka pintu.
-->
kata "membuka"
disebut Kata Kerja Aktif.
Pintu dibuka oleh Abubakar. -->
kata "dibuka" disebut
Kata Kerja Pasif.
Dalam tata bahasa Arab, dikenal pula istilah Fi'il Ma'lum
dan Fi'il Majhul yang fungsinya mirip dengan Kata Kerja
Aktif dan Kata Kerja Pasif.

Perhatikan contoh kalimat di bawah ini:



(= Umar memukul)
Fi'il

(= Umar dipukul)

=( memukul) adalah Fi'il Ma'lum (Kata


Kerja Aktif). Fa'il atau Pelakunya adalah Umar bersifat aktif

(melakukan pekerjaan yakni memukul).Fi'il


(=dipukul) adalah Fi'il Majhul (Kata Kerja Pasif). Dalam
Fi'il Majhul, dikenal istilah Naib al-Fa'il (

) atau Pengganti Fa'il. Dalam contoh di atas,

Umar adalah Naib al-Fa'il (pengganti Pelaku).

Fi'il Majhul dibentuk dari Fi'il Ma'lum dengan


perubahan sebagai berikut:
1. Huruf pertamanya menjadi berbaris Dhammah
2. Huruf sebelum huruf terakhirnya menjadi
berbaris Kasrah untuk Fi'il Madhy dan menjadi
berbaris Fathah untuk Fi'il Mudhari'.
Fi'il Madhy
Fi'il Ma'lum
Fi'il Majhul

Fi'il Mudhari'
Fi'il Ma'lum
Fi'il Majhul

Contoh-contoh dalam kalimat:

=( memerintah) menjadi Fi'il Madhy Majhul:

= aku diperintah agar menyembah




Allah



= kami diperintah agar menyembah
Allah

Fi'il

= engkau (lk) diperintah agar




menyembah Allah


= engkau (pr) diperintah agar

menyembah Allah

= kamu berdua diperintah agar




menyembah Allah

= kalian (lk) diperintah agar




menyembah Allah

= kalian (pr) diperintah agar




menyembah Allah

= dia (lk) diperintah agar





menyembah Allah


= dia (pr) diperintah agar
menyembah Allah

= mereka (2 lk) diperintah agar



menyembah Allah

= mereka (2 pr) diperintah agar



menyembah Allah




Fi'il

= mereka (lk) diperintah agar


menyembah Allah

= mereka (pr) diperintah agar


menyembah Allah


=( mengenal)

menjadi Fi'il Mudhari'

Majhul:


= aku dikenal dari bicaraku






= kami dikenal dari bicara kami





= engkau (lk) dikenal dari bicaramu


= engkau (pr) dikenal dari bicaramu

= kamu berdua dikenal dari bicara



kamu berdua


= kalian (lk) dikenal dari bicara kalian

= kalian (pr) dikenal dari bicara kalian







= dia (lk) dikenal dari bicaranya






= dia (pr) dikenal dari bicaranya

= mereka (2 lk) dikenal dari bicara



mereka


= mereka (lk) dikenal dari bicara

mereka

= mereka (pr) dikenal dari bicara



mereka

Carilah contoh-contoh Fi'il Majhul dalam ayat-ayat alQuran dan al-Hadits!




FI'IL MUJARRAD
Menurut asal kata dan pembentukannya, Fi'il terbagi dua:

1. FI'IL MUJARRAD (

) yaitu fi'il yang




semua hurufnya asli.


2. FI'IL MAZID (
huruf tambahan.

) yaitu fi'il yang mendapat




Fi'il Mujarrad pada umumnya terdiri dari tiga huruf


sehingga dinamakan pula FI'IL MUJARRAD TSULATSI


) dan mempunyai enam



wazan (
) atau timbangan (pola huruf dan harakat)

yakni:
-
misalnya: -

=( menolong)
-
misalnya: -


2.

=( duduk)

-
misalnya: -



3.



=( membuka)


-
misalnya: -


4.





=( mengetahui)

-
misalnya: -


5.


1.

(=menjadi banyak)

-
misalnya: -



=( menghitung)

6.

Disamping Fi'il Mujarrad Tsulatsi yang terdiri dari tiga


huruf, terdapat pula Fi'il Mujarrad Ruba'i (



) yang terdiri dari empat huruf.

Fi'il Mujarrad Ruba'i ini hanya mempunyai satu wazan


yaitu:

-
.



Contoh:
=( menerjemahkan),


-





-

=( membisikkan

-

=( menggoncangwaswas),

goncangkan).
Carilah sebanyak-banyaknya contoh-contoh Fi'il Mujarrad
Tsulatsi dari al-Quran dan al-Hadits untuk setiap wazan di
atas, beserta artinya masing-masing.




FI'IL MAZID

Fi'il Mazid berasal dari Fi'il Mujarrad yang mendapat


tambahan huruf:
1) Fi'il Mazid dengan tambahan satu huruf. Terdiri dari
beberapa wazan seperti:

a.

-
( huruf tambahannya: Hamzah

di awal kata)

Fi'il Mujarrad

Fi'il Mazid

-


-
(=masuk)
(=memasukkan)

(=keluar)
(=mengeluarkan)

=( lepas) (=melepas, mengirim)


-
( huruf tambahannya: huruf


b.


tengah yang digandakan/tasydid)

Fi'il Mujarrad

Fi'il Mazid

(=mengetahui)

(=mengajar)





(=datang)

-



(=mendatangkan)

-

(=turun)

c.

(=menurunkan)

(huruf tambahannya: Mad

Alif setelah huruf pertama)

Fi'il Mujarrad

Fi'il Mazid

(=membunuh)

(=berperang)

-

-

(=memisah)
(=berpisah)


-

-

=(mendahului)

=(berlomba)



2. Fi'il Mazid dengan tambahan dua huruf. Terdiri dari
beberapa wazan seperti:

a.

(huruf tambahannya: Alif

dan Nun di awal kata).

Fi'il Mujarrad

Fi'il Mazid

=( pergi)
(=menceraikan)

-
-

(=membelah)
=( terbelah)

(=membalik)
=( terbalik)


b.

(huruf tambahannya: Alif

di awal dan Ta di tengah)

Fi'il Mujarrad

Fi'il Mazid

(=mengumpulkan)
(=berkumpul)
-

-
-

(=menyebarkan)

(=tersebar)

-

)(=meraba


)(=meraba-raba

-
(huruf tambahannya: Alif di

c.

)awal dan Ta di tengah

Fi'il Mazid

Fi'il Mujarrad

-
)(=memutih

) (=putih


-

-




-

)(=memerah

)(=merah

-

-

)(= hitam
)(=menghitam
-
(huruf tambahan: Ta di

d.

)awal dan Mad Alif di tengah

Fi'il Mazid

Fi'il Mujarrad


-

-





)(=saling dengki




-

)(=saling kenal

)(=dengki

)(=kenal

-



-

(=saling bertanya)

(= bertanya)
e.

( huruf tambahannya: Ta di

awal dan huruf ganda di tengah)

Fi'il Mujarrad

Fi'il Mazid



-
-





(=mengetahui)
(=belajar)
- -
(=membesarkan diri)
(=besar)

-


-

(=memusatkan fikiran)

(= berfikir)

3. Fi'il Mazid dengan tambahan tiga huruf. Wazan yang


biasa ditemukan adalah:

(huruf tambahannya: Alif, Sin dan Ta di

awal kata).

Fi'il Mujarrad

Fi'il Mazid


(=mengampuni)

(=mohon ampun)


-
-



(=menerima)

(=menghadap)



(= keluar)

(=minta keluar)
-

Carilah contoh-contoh Fi'il Mazid dari al-Quran dan alHadits dan masukkan ke dalam wazan-wazan yang sesuai
serta carilah artinya masing-masing.
HURF
Harf adalah semua jenis kata selain Isim dan Fi'il, yang
tidak bisa berdiri sendiri dan tidak memiliki arti yang jelas
tanpa kata-kata lain dalam kalimat
Jenis hurf:
Ditinjau dari pengaruhnya terhadap perubahan bunyi kata:
1. Huruf jer
Contoh:

2. Huruf nashob
Contoh:

3. Huruf jazm
Contoh:

Ditinjau dari penggunaannya dalam kalimat:


1. Yang berangkai dengan isim
Contoh :
2. Yang berangkai dengan fiil
Contoh:
3. Yang berangkai dengan yang lain
Contoh:

Sekilas catatan penting tentang penggunaan


beberapa macam Harf:

=( dengan) di dalam kalimat


kadang mempunyai arti, dan kadang hanya sebagai
tambahan yang tidak mempunyai arti. Contoh:

1. Beberapa Harf, seperti

= aku berlindung kepada Allah

= cukuplah Allah (sebagai) saksi



2. Harf
mempunyai dua fungsi:

a) ATHAF (
) atau Kata Sambung (=dan).
Contoh:

= Ahmad dan Ali telah pergi






b) QASM (}{atau Kata Sumpah (=demi). Contoh:

= demi waktu (Ashar)

Perlu dicamkan, bahwa di dalam al-Quran, Allah



subhanahu wata'ala sering bersumpah dengan nama
makhluq-Nya agar manusia mengambil pelajaran dari
apa yang dijadikan sumpah tersebut. Adapun manusia,
hanya boleh bersumpah dengan nama dan sifat Allah,
tidak boleh bersumpah dengan nama makhluq.

3. Harf Lam

juga mempunyai beberapa fungsi:

a. MILIK (

) atau kepunyaan.Contoh:



= kepunyaan Allah

( seluruh) kerajaan langit dan bumi



b. TA'LIL (

) atau peruntukan (=untuk).
Contoh:




= saya pergi ke sekolah


untuk
belajar



c. AMAR ( )atau perintah (=agar, supaya,
hendaklah). Contoh:

= hendaklah setiap
muslim berinfak

= sungguh aku akan

d. TAUKID ( )atau penegasan (=sungguh, pasti).


Contoh:

berkata perkataan yang benar



4. Harf
mempunyai dua macam arti:
a) Berarti "jika". Contoh:
jika kalian menolong

(= agama)

Allah, Dia akan
menolong
kalian.





b) Berarti "tidak", bila sesudahnya terdapat kata

(=kecuali). Contoh:

= tidak lain kalian hanyalah

berdusta

5. Harf

juga ada dua macam:

a. NAFY (

) atau penidakan (=tidak, bukan,

tidak ada). Contoh:


= tidak ada Tuhan (yang berhak

disembah) kecuali Allah


b. NAHY ( ) atau pelarangan

(=jangan). Contoh:

= jangan kalian menyembah kecuali



(kepada) Allah

Carilah contoh-contoh penggunaan Harf dalam ayat-ayat


al-Quran dan al-Hadits, pelajarilah aneka ragam fungsi dan
artinya masing-masing!

ADAWAT AL-ISTIFHAM (Kata Tanya)


Di bawah ini dicantumkan sejumlah Kata Tanya dengan
contohnya masing-masing dalam kalimat beserta contoh
jawabannya:

Kata Tanya

Kalimat Tanya

(=apakah engkau

(=apakah)

sakit?)

Jawaban


(=tidak, saya sehat)



=(apa)

(=apa yang kau tulis?) (=aku menulis surat)

(=siapa)

(=siapa yang menulis


ini?)

(=Ahmad yang
menulis ini)

/


(=yang
(=pena yang mana kau (=aku suka pena

)yang hitam

)?suka

)mana

)(=aku pergi besok


(=aku pergi ke
)kampung

(=aku pergi dengan


)bus

(=aku pergi selama


)tiga hari

)(=jalanan padat

(=kapan engkau
)?pergi

(=dimana engkau
)?pergi


)(=dimana

(=bagaimana (=bagaimana engkau


)
)?pergi

(=berapa hari engkau


)?pergi



)(=berapa

(=mengapa kau
)?terlambat

(=kenapa kau bertanya (=sungguh aku tidak


)paham

)(=kapan

)?itu

)(=mengapa



)(=kenapa




(=punya
siapa)

(=kepunyaan siapa
pena ini?)




(=ini pena Ahmad)

Buatlah sendiri kalimat-kalimat tanya dari setiap kata-kata


tanya di atas!




ISIM JAMID

Menurut asal kata dan pembentukannya, Isim terbagi dua:

1. ISIM JAMID (



) yaitu Isim yang tidak

terbentuk dari kata lain.

2. ISIM MUSYTAQ (

) yaitu Isim yang


dibentuk dari kata lain. Isim Jamid terbagi dua:

a) ISIM DZAT (

) atau ISIM JINS (


)

Contoh:

(=sungai)

b) ISIM MA'NA (

(=orang),

(=singa),


) atau MASHDAR (



=( keadilan),
=( ilmu),

=( keberanian)

Contoh:

Mashdar adalah Isim yang menunjukkan peristiwa atau


kejadian yang tidak disertai dengan penunjukan waktu.
Berbeda dengan Fi'il yang terikat dengan waktu, apakah di
waktu lampau, sekarang atau akan datang. Contoh:

=( aku ingin shalat) -->

=( aku shalat) : Fi'il


=( aku ingin shalat) --> =(

shalat) : Mashdar
Setiap Fi'il memiliki Mashdar. Dengan kata lain, Mashdar
adalah bentuk Isim dari sebuah Fi'il. Pola pembentukan
Mashdar sangat beragam, diantaranya:

misalnya: <---

=( menolong)

b.
misalnya: <--- -

=( mengingat, menyebut)

misalnya: <---

c.

-
=( menangis)


d.
misalnya: <---




a.


=( berdiri)

misalnya: <---

e.



=( bersujud)

misalnya: <---

f.

=( memberi makan)

g.

misalnya: <---



=( berdagang)

h.

misalnya: <---


=( mengajar, memberitahu)

misalnya: <--- i.


=( mengingatkan)

Pahamilah baik-baik nama-nama dan bentuk-bentuk Isim


yang terdapat dalam pelajaran ini sebelum melangkah ke
pelajaran selanjutnya.



ISIM MUSYTAQ

Isim Musytaq ialah Isim yang dibentuk dari kata lain dan memiliki makna

yang berbeda dari kata pembentuknya. Isim Musytaq itu ada tujuh macam:
1. ISIM FA'IL (
pekerjaan).


) atau Isim Pelaku (yang melakukan

Isim Fa'il ada dua wazan (pola pembentukan) yaitu:

bila berasal dari Fi'il Tsulatsi (Fi'il yang terdiri dari tiga

a)
huruf)
b)


bila berasal dari Fi'il yang lebih dari tiga huruf

Fi'il

Isim Fa'il

(=mohon ampun)

mohon ampun)


=( mengetahui)
=( yang mengetahui)
-



-
=( tidur)
=( yang tidur)
-
=( makan)
=( yang makan)




=( yang menyerah)
(=menyerah)
=( berinfak)


=( yang berinfak)






-


=( yang

Disamping itu dikenal pula istilah bentuk MUBALAGHAH (


) dari Isim Fa'il yang berfungsi untuk menguatkan atau menyangatkan
artinya. Contoh:

Isim Mubalaghah
(=yang sangat

(=yang suka

Isim Fa'il

Fi'il

/

)mengetahui

-


)mengampuni

(=yang banyak



/

)tidur

(=yang banyak

)makan


) yaitu Isim yang dikenai

( 2. ISIM MAF'UL
pekerjaan.

Isim Maf'ul

Fi'il


) (=yang diampuni



) (=yang diketahui

)(=mengetahui

-

)(=mengampuni

-




-



) (=yang dijual

)(=menjual

) (=yang diucapkan

)(=berkata

3. SIFAT MUSYABBAHAH (
) ialah Isim yang
menyerupai Isim Fa'il tetapi lebih condong pada arti sifatnya yang tetap.
Misalnya:
Fi'il

Isim Fa'il

Sifat Musyabbahah




=( orang senang)





(=senang)
=( orang buta)

(=buta)



-





=( orang mati)
(=mati)

(=lapar)




kelaparan)

(= orang

4. ISIM TAFDHIL (
) ialah Isim yang
menunjukkan arti "lebih". Wazan (pola) umum Isim Tafdhil adalah:

. Contoh:

Isim Fa'il / Sifat Musyabbahah

Isim Tafdhil


/
=( yang
=( yang lebih



mengetahui)
mengetahui)
=( yang =( yang lebih besar)
/

besar)
/



=( yang lebih utama)


(=yang utama)

(=yang dekat)

(=yang lebih dekat)

Disamping itu, terdapat pula bentuk yang sedikit agak berbeda, seperti:
Sifat Musyabbahah

(=yang

sangat)

(=yang

berhak)

(=yang

mulia)

Isim Tafdhil

=( yang lebih sangat)


=( yang lebih berhak)


=( yang lebih mulia)

) yaitu Isim yang menunjukkan




waktu dan ISIM MAKAN (
) yaitu Isim yang

5. ISIM ZAMAN (

menunjukkan tempat.
Fi'il

Isim Zaman/Makan

(=bermain)

/

(=menulis)

(=kantor)
(=tempat bermain)



=( masjid)

(=bersujud)
/
=( hari kelahiran)
=( melahirkan)



=( hari yang dijanjikan)




/






=( perkumpulan,

(=menjanjikan)
(=berkumpul)

pertemuan)

6. ISIM ALAT (
) yaitu Isim yang menunjukkan alat yang
digunakan untuk melakukan suatu Fi'il atau pekerjaan.
Fi'il

Isim Zaman/Makan

(=membuka)

(=kunci)

(=menimbang)

(=timbangan)

(=duduk)



(=nyaring)

(=tempat duduk)

(=pengeras suara)

Pahamilah baik-baik semua jenis-jenis Isim yang terdapat dalam


pelajaran ini serta contoh-contohnya sebelum melangkah ke
pelajaran selanjutnya.
KALIMAT
Kalimat/ kalam/ jumlah adalah gabungan dari kata-kata
yang mempunyai arti sempurna baik bagi yang
mengucapkan maupun yang mendengarkannya
Pembagian kalimat dilihat dari kata awal yang
membentuknya:
1. Jumlah ismiyah
Bila kalimat tersebut diawali oleh isim

2. Jumlah filiyah
Bila kalimat tersebut diawali oleh fiil

Kalam= jumlah mufidah
Susunan kata yang mempunyai pengertian sempurna
dan dapat dipahami pendengar maupun yang
berbicara
Jenisnya:
1. Kalimat berita


2. Kalimat Tanya


3. Kalimat perintah


4. Kalimat larangan


5. Kalimat panggilan

.
Penggunaan kata Tanya

Buatlah bacaan dengan menggunakan kosakata


tersebut!



I'RAB ISIM

I'rab ialah perubahan baris/bentuk yang terjadi di belakang


sebuah kata sesuai dengan kedudukan kata tersebut dalam
susunan kalimat. Pada dasarnya, Isim bisa mengalami tiga
macam I'rab yaitu:
1. I'RAB RAFA'
aslinya:

( ) atau Subjek; alamat (tanda)

( )

Dhammah

2. I'RAB NASHAB (
aslinya:

) atau Objek; alamat (tanda)

Fathah ( )
3. I'RAB JARR (
aslinya:

) atau Keterangan; alamat (tanda)

Kasrah ( )
Perhatikan contoh dalam kalimat di bawah ini:

= datang siswa-siswa

= aku melihat siswa-siswa

= aku memberi salam kepada



siswa-siswa

Isim
(=siswa-siswa) pada contoh di atas
mengalami tiga macam I'rab:
1) I'rab Rafa' (Subjek) dengan tanda Dhammah di huruf
akhirnya

()

2) I'rab Nashab (Objek) dengan tanda Fathah di huruf


akhirnya

(
)

3) I'rab Jarr (Keterangan) dengan tanda Kasrah di huruf


akhirnya

(
)

Alamat I'rab seperti ini dinamakan Alamat Ashliyyah (


) atau tanda-tanda asli (pokok).

Perlu diketahui bahwa tidak semua Isim bisa mengalami


I'rab atau perubahan baris/bentuk di akhir kata. Dalam hal
ini, Isim terbagi dua:

2) ISIM MU'RAB (
yaitu Isim yang bisa
mengalami I'rab. Kebanyakan Isim adalah Isim Mu'rab
artinya bisa berubah bentuk/baris akhirnya, tergantung
kedudukannya dalam kalimat.

3) ISIM MABNI (
yaitu Isim yang tidak
terkena kaidah-kaidah I'rab. Diantara jenis Isim Mabni
adalah: Isim Dhamir (Kata Ganti), Isim Isyarat (Kata
Tunjuk), Isim Maushul (Kata Sambung), Isim Istifham
(Kata Tanya).

Perhatikan contoh Isim Mabni dalam kalimat-kalimat di


bawah ini:

= datang (mereka) ini

= aku melihat (mereka) ini



= aku memberi salam kepada

(mereka) ini

Dalam contoh-contoh di atas terlihat bahwa Isim Isyarah

=( ini) tidak mengalami I'rab atau perubahan


baris\bentuk di akhir kata, meskipun kedudukannya dalam
kalimat berubah-ubah, baik sebagai Subjek, Objek maupun
Keterangan. Isim Isyarah termasuk diantara kelompok Isim
Mabni.
Bila anda telah memahami baik-baik tentang pengertian
I'rab dan tanda-tanda aslinya, marilah kita melanjutkan
pelajaran tentang Isim Mu'rab.



ISIM
MARFU'
Isim yang mengalami I'rab Rafa' dinamakan Isim Marfu'
yang terdiri dari:
1) Mubtada' (Subjek) dan Khabar (Predikat) pada Jumlah
Ismiyyah (Kalimat Nominal). Perhatikan contoh-contoh
Jumlah Ismiyyah di bawah ini:

= rumah itu besar


= rumah itu besar (lagi) indah

= rumah besar itu indah

= rumah besar itu indah (lagi)


mahal

Dalam contoh di atas terlihat bahwa semua Isim yang


terdapat dalam Jumlah Ismiyyah adalah Marfu' (mengalami
I'rab Rafa'), tandanya adalah Dhammah.
2)

Fa'il (Subjek Pelaku) atau Naib al-Fa'il (Pengganti


Subjek Pelaku) pada Jumlah Fi'liyyah (Kalimat Verbal).
Contoh:

= Muhammad datang

= Umar menang

= orang kafir itu dikalahkan

= syaitan itu dilaknat

(=Muhammad) --> Fa'il --> Marfu' dengan tanda

Dhammah

(=Umar)
--> Fa'il --> Marfu' dengan tanda


Dhammah
=( orang kafir) --> Naib al-Fa'il --> Marfu'


dengan tanda Dhammah.

(=syaitan)
Marfu' dengan tanda Dhammah.

--> Naib al-Fa'il -->

Pahamilah baik-baik semua kaidah-kaidah yang terdapat


dalam pelajaran ini sebelum melangkah ke pelajaran
selanjutnya




ISIM
MANSHUB
Isim yang terkena I'rab Nashab disebut Isim Manshub.
Yang menjadi Isim Manshub adalah semua Isim selain Fa'il
atau Naib al-Fa'il dalam Jumlah Fi'liyyah.

) yakni Isim yang dikenai


pekerjaan (Objek Penderita).


1) MAF'UL (






= Muhammad membaca al-Quran


=( al-Quran) --> Maf'ul --> Manshub dengan


tanda fathah.

2) MASHDAR (


) yakni Isim yang memiliki

makna Fi'il dan berfungsi untuk menjelaskan atau


menegaskan (menguatkan) arti dari Fi'il .


= Muhammad membaca al



Quran dengan tartil (perlahan

lahan)

(= perlahan-lahan) --> Mashdar --> Manshub


dengan tanda fathah.
3) HAL (

) ialah Isim yang berfungsi untuk

menjelaskan keadaan Fa'il atau Maf'ul ketika


berlangsungnya pekerjaan.

= Muhammad membaca al-Quran


dengan khusyu'

(= orang yang khusyu') --> Hal


Manshub dengan tanda fathah.

-->


) ialah Isim yang berfungsi

menerangkan maksud dari Fi'il dalam hubungannya


4) TAMYIZ (

dengan keadaan Fa'il atau Maf'ul.




= Muhammad membaca al-Quran


sebagai suatu ibadah

(= ibadah) --> Tamyiz --> Manshub dengan tanda

fathah.

) atau
Keterangan Waktu dan ZHARAF MAKAN (

) atau Keterangan Tempat.





= Muhammad membaca al-Quran pada


suatu malam


=( malam) --> Zharaf Zaman --> Manshub dengan tanda
5) ZHARAF ZAMAN (

fathah.

Diantara Zharaf Zaman:



=( pada hari),
=( pada hari ini),
(=pada malam hari),
=( pada siang hari),



=( pada sore
=( pada pagi hari),
=( besok),
hari),
=( sekarang), dan

sebagainya.

Diantara Zharaf Makan:

=( di belakang),


=( di depan),
=( di atas),

=( di

=( di balik),


bawah),
=( di sisi),
=( di sekitar),


(=di antara),

=( di sebelah), dan sebagainya.
6) MUNADA (


) atau Seruan (Panggilan).

= Wahai Pencipta langit dan bumi


=( Pencipta) --> Munada --> Manshub dengan tanda

Fathah

Hafalkanlah istilah-istilah di atas beserta pengertian dan


contoh-contohnya masing-masing sebelum melangkah ke
pelajaran selanjutnya




MAJRUR
ISIM
Isim yang terkena I'rab Jarr disebut Isim Majrur yang
terdiri dari:

1. Isim yang diawali dengan Harf Jarr. Yang termasuk

=( demi, sebab,dengan),

(=karena, pada, milik,untuk),


=( di, di dalam),

=( diatas, atas), =( ke,kepada, pada),


=( seperti,bagai),

=( dari),

=( dari),

=( hingga), /
untuk sumpah
(=demi ...). , , ,
, , , , ,

Harf Jarr adalah:

Perhatikan contoh-contoh berikut:


= aku berlindung kepada Allah



= aku shalat di masjid

= demi masa!

/

/ pada kalimat

kalimat di atas adalah Isim Majrur karena


didahului/dimasuki oleh Harf Jarr. Tanda Majrurnya adalah
Kasrah.

2. Isim yang berkedudukan sebagai Mudhaf Ilaih. Contoh:


=( Rasul Allah) -->



[Mudhaf],
[ Mudhaf Ilaih]

=( ahlul kitab) -->




[Mudhaf],
[ Mudhaf Ilaih]
Mudhaf Ilaih selalu sebagai Isim Majrur, sedangkan
Mudhaf (Isim di depannya) bisa dalam bentuk Marfu',
Manshub maupun Majrur, tergantung kedudukannya dalam
kalimat. Perhatikan contoh-contoh kalimat di bawah ini:

= berkata Rasul Allah

= saya mencintai Rasul Allah

= kami beriman kepada Rasul Allah

Dalam contoh-contoh di atas, Isim


merupakan Mudhaf dan bentuknya bisa Marfu' (contoh
pertama), Manshub (contoh kedua) maupun Majrur (contoh

ketiga). Adapun kata sebagai Mudhaf Ilaih selalu dalam


bentuk Majrur.
Hafalkanlah istilah-istilah tata bahasa Arab yang terdapat
dalam pelajaran ini sebelum melangkah ke pelajaran
selanjutnya.

"INNA" DAN "KANA" SERTA "KAWAN-KAWANNYA"


=( adalah) serta

=( sesungguhnya) dan

kawan-kawannya sedikit mengubah kaidah I'rab yang telah
Kata

kita pelajari sebelumnya sebagai berikut:

=( sesungguhnya) atau kawan-kawannya


memasuki sebuah Jumlah Ismiyyah ataupun Jumlah
1) Bila Harf

Fi'liyyah maka Mubtada' atau Fa'il yang asalnya Isim


Marfu' akan menjadi Isim Manshub. Perhatikan contoh di
bawah ini:

Jumlah tanpa Inna

Jumlah dengan Inna





(=rumah itu besar)
(=sesungguhnya rumah itu besar)


(=rumah besar itu


mahal)

(=akan tetapi rumah besar itu


mahal)

(=Allah menolong
mukmin)

(=semoga Allah menolong


mukmin)

antara lain:

=( bahwasanya),
=( seolah-olah),


(=akan tetapi),
=( agar supaya),

(=andaisaja), =( tidak, tidak ada).
Yang termasuk kawan-kawan

2) Bila Fi'il

=( adalah) atau kawan-kawannya

memasuki sebuah Jumlah Ismiyyah maka Khabar yang


asalnya Isim Marfu' akan menjadi Isim Manshub .

Jumlah tanpa Kana



(=rumah itu besar)


Jumlah dengan Kana




(=adalah rumah itu besar)




(=rumah itu besar lagi (=jadilah rumah itu besar lagi


cantik)
cantik)

(=Muhammad bahagia)

(=Muhammad senantiasa
bahagia)

=( adalah)

/
/


/

=( menjadi),
/



=( senantiasa),
=( selama),
=( tidak),

=( tidak).

Adapun yang termasuk kawan-kawan


antara lain:

ALAMAT FAR'IYYAH (TANDA-TANDA CABANG)

Dalam pelajaran-pelajaran yang lalu kita sudah melihat


Alamat Ashliyyah atau tanda-tanda asli (pokok) dari I'rab
yaitu baris Dhammah untuk I'rab Rafa', baris Fathah untuk
I'rab Nashab, dan baris Kasrah untuk I'rab Jarr.
Diantara bentuk-bentuk Isim, ada yang menggunakan
tanda-tanda yang berbeda dari Alamat Ashliyyah untuk
menunjukkan I'rab Rafa', Nashab atau Jarr tersebut,
karena bentuknya yang khas, mereka menggunakan
Alamat Far'iyyah yaitu:
1. Isim Mutsanna (Kata Benda Dual).

a. I'rab Rafa' ditandai dengan huruf Alif-Nun (

b. I'rab Nashab dan I'rab Jarr ditandai dengan huruf Ya-


= datang dua orang lelaki


= aku melihat dua orang lelaki


= aku memberi salam kepada dua

orang lelaki



2. Isim
Jamak Mudzakkar Salim (Kata Benda Jamak LakiNun (

laki Beraturan).
a. I'rab Rafa' ditandai dengan huruf Wau-Nun (

b. I'rab Nashab dan I'rab Jarr ditandai dengan huruf YaNun (

= datang kaum muslimin


= aku melihat kaum muslimin



= aku memberi salam kepada

kaum muslimin


) atau "isim-isim yang lima" yakni:
=( ayah),

=( pemilik) dan
(=saudara),

=( ipar),

(=mulut). Isim-isim ini memiliki perubahan bentuk

3. Al-Asma' al-Khamsah (

yang khas sebagai berikut:


a. I'rab Rafa' ditandai dengan huruf Wau (
akhirnya

) di

b. I'rab Nashab ditandai dengan huruf Alif (

) di

akhirnya

c. I'rab Jarr ditandai dengan huruf Ya (

) di akhirnya

= datang Abubakar




= aku melihat Abubakar



= aku memberi salam kepada

Abubakar


Hafalkanlah kelompok-kelompok Isim yang mempunyai
tanda-tanda I'rab yang khas ini, sebelum melangkah ke
pelajaran selanjutnya

ISIM GHAIRU MUNAWWAN (Isim yang Tidak Menerima Tanwin)

Dalam kaitannya tentang Alamat I'rab Far'iyyah (tandatanda I'rab cabang), kita harus mempelajari golongan Isim
yang huruf akhirnya tidak menerima baris tanwin maupun
kasrah (hanya menerima baris dhammah dan fathah).
Isim-isim ini dinamakan ISIM GHAIRU MUNAWWAN yang
terdiri dari:

1.

2.

Semua Isim 'Alam (Nama) yang diakhiri dengan Ta


Marbuthah (meskipun ia adalah Mudzakkar). Misalnya:

=( Fatimah),



=( Aminah),




=( Makkah),
=( Muawiyah),


=( Hamzah), dan sebagainya.

Semua Isim 'Alam Muannats (meskipun tidak diakhiri




(=Khadijah),

=( Saudah),


(=Zainab),
=( Bagdad),



dengan Ta Marbuthah). Misalnya:

(=Damaskus), dan sebagainya.

3.

Isim 'Alam yang merupakan kata serapan atau berasal


dari bahasa 'ajam (bukan Arab). Misalnya:


=( Ibrahim),
=( Dawud),



=( Fir'aun),


=( Yusuf),

=( Qarun), dan sebagainya.

4.

Isim 'Alam yang menggunakan wazan (pola/bentuk)

(=Yazid),

(=Ahmad),

=( Yatsrib), dan sebagainya.
.
Isim 'Alam yang menggunakan wazan


Misalnya:
=( Umar),
=( Zuhal),


=( Juha), dan sebagainya.
Fi'il. Misalnya:

5.

6.

Semua Isim, baik Isim 'Alam maupun bukan, yang


diakhiri dengan huruf Alif-Nun. Misalnya :

=( Utsman),



(=Sulaiman),


=( Ramadhan),
=( marah), dan





=( lapar),

sebagainya.
7.

Semua Isim yang menggunakan wazan (pola/bentuk)

8.

Isim Jamak yang mempunyai wazan yang di

. Misalnya:
=( lebih utama),



=( hitam), dan
=( lebih besar),

sebagainya.
tengahnya terdapat Mad Alif. Misalnya:
(=surat-surat),

=( nasyid-nasyid),

=( suku=( jalan-jalan),

suku), dan sebagainya.

9.

) atau Bilangan dari satu sampai



atau
sepuluh yang menggunakan wazan

=( tiga),


. Misalnya:

(=empat),

=( lima),

(=kelompok), dan sebagainya.


Isim 'ADAD (

=( yang lain) yang merupakan bentuk


.
Jamak dari

10. Isim

11. Isim yang huruf akhirnya berupa Alif Mamdudah (

) atau Alif Lurus ( ) .


Misalnya:

=( yang berkilau),


=( teman
(=orang-orang berilmu),

teman), dan sebagainya.

Seperti dinyatakan di awal tadi, Isim-isim di atas huruf


akhirnya tidak menerima baris tanwin dan kasrah. Oleh
karena itu, dalam kaitannya dengan I'rab, Isim Ghairu
Munawwan mempunyai alamat atau tanda-tanda I'rab
sebagai berikut:

a. I'rab Rafa' dan I'rab Nashab tetap menggunakan


Alamat Ashliyyah yakni baris Dhammah untuk I'rab
Rafa' dan baris Fathah untuk I'rab Nashab.

b. I'rab Jarr tidak menggunakan baris Kasrah melainkan


baris Fathah.

= datang Sulaiman


= aku melihat Sulaiman



= aku memberi salam kepada

Sulaiman


Sebagai perkecualian, bila Isim-isim tersebut
menggunakan awalan Alif-Lam Ma'rifah, maka ia menerima
baris kasrah bila terkena I'rab Jarr. Perhatikan:


= aku memberi salam kepada suku

suku


= aku memberi salam kepada suku

suku itu

= aku memberi salam kepada para



ulama

= aku memberi salam kepada para

ulama itu

12. Namun masih ada lagi kelompok Isim Ghairu Munawwan yang
huruf akhirnya selalu tetap, tidak mengalami perubahan baris
apapun. Yaitu:




) atau Alif Bengkok ( tanpa titik


dua). Misalnya:



=( Musa),

=( Thuwa: nama
(=Isa),
=( petunjuk),

bukit), dan sebagainya.


Isim-isim yang huruf akhirnya Alif Maqshurah (

Isim-isim ini huruf akhirnya tidak pernah berubah, dalam


keadaan I'rab apapun.



= datang Musa


= aku melihat Musa


= aku memberi salam kepada Musa





I'RAB FI'IL MUDHARI'

Fi'il Mudhari' juga mengalami I'rab atau perubahan


baris/bentuk di akhir kata bila didahului oleh harf-harf
tertentu. Fi'il Mudhari mengenal tiga macam I'rab:
1. I'RAB RAFA' ialah bentuk asal dari Fi'il Mudhari'
dengan alamat (tanda):

/



/


/




/

b. Huruf Nun: /




/
/









a. Baris Dhammah:

2. I'RAB NASHAB bila dimasuki Harf Nashab. Alamatnya


adalah:




b. Hilangnya huruf Nun:
/


/
/

/




Adapun yang termasuk Harf Nashab ialah:


=( bahwa),

=( kalau begitu),
=( tidak akan),

(=supaya),

=( hingga), =( untuk).
a. Baris Fathah:

Perhatikan contoh-contohnya dalam kalimat:

Fi'il Mudhari' Rafa'

(=saya menulis pelajaran)

Fi'il Mudhari' Nashab

=(sayamau
menulis
pelajaran)











.

(=mereka belajar. mereka


mengerti)

(=mereka belajar hingga


mengerti)

) bila dimasuki Harf Jazm.

3. I'RAB JAZM (
Alamatnya ada tiga:

a. Baris Sukun:

/
/



/

/



/
/







c. Hilangnya huruf 'Illat (
) atau "huruf penyakit"
yaitu / /
b. Hilangnya huruf Nun:

Adapun yang termasuk Harf Jazm terbagi dalam dua


kelompok:
1. Harf Jazm yang men-jazm-kan satu fi'il saja yaitu:

=( belum), / untuk perintah


(=hendaklah), untuk larangan (=jangan).
(=tidak),

Perhatikan contoh-contohnya dalam kalimat:

Fi'il Mudhari' Rafa'

Fi'il Mudhari' Jazm



=(dia

belajar, dia









=(dia
belum belajar dan dia

mengerti)

belum mengerti)

(=kalian memasuki
rumahku)

(=jangan memasuki rumahku)


(=jika),


=( siapa),
=( apa),

(=jangan),

=( kapan),
=( kapan),

=( dimana),
=( dimana saja),

2. Harf Jazm yang men-jazm-kan dua fi'il yaitu:

=( darimana saja),

(=bagaimana saja),
=( yang mana).
(=darimana),

Contoh I :




(=engkau mengerjakan

suatu pekerjaan; engkau





akan dibalas dengannya)



engkau mengerjakan

=( jika





suatu pekerjaan, engkau
akan dibalas dengannya)



Contoh II :




(=dia beriman kepada Allah;

Allah menunjuki hatinya)





yang beriman





=( siapa
kepada Allah, Dia akan
menunjuki hatinya)




Contoh III :

(=kalian melakukan suatu


kebaikan; Allah
mengetahuinya)

(=kebaikan apa saja yang


kalian lakukan, Allah
mengetahuinya)

Contoh IV :

(=kalian bertaqwa kepada


Allah; kalian beruntung)

(=kapan kalian bertaqwa


kepada Allah, kalian
bertuntung)

Contoh V :

Contoh VI :

(=mereka berdua pergi;


mereka berdua dilayani)

(=kemana saja mereka


berdua pergi, akan dilayani)

(=engkau membaca sebuah


engkau memperoleh


buku;
manfaat darinya)

(=buku apa saja yang


engkau baca, engkau akan
memperoleh manfaat)

Bila anda telah mengerti dan menghafalkan semua


pelajaran yang telah diberikan, anda sudah cukup memiliki
bekal untuk mengembangkan keterampilan bahasa Arab
anda dengan bantuan Kamus Bahasa Arab. Selamat belajar
dan berlatih!

'ADAD (BILANGAN)
Mula-mula, anda harus mengafalkan sepuluh bentuk dasar
dari 'Adad (Bilangan):

1
2
3
4
5

6
7
8
9
10

Dalam penggunaannya, bentuk-bentuk dasar 'Adad


tersebut akan mengalami sedikit perubahan dengan
ketentuan sebagai berikut:



) terletak di belakang Isim Mufrad
dan bilangan 2 (
) terletak di belakang Isim

Mutsanna. Bila Isim yang dibilangnya itu adalah Muannats


Bilangan

1(

maka bentuknya pun menjadi Muannats.


Contoh:

ISIM MUDZAKKAR



= sebuah pena



= 2 buah pena

ISIM MUANNATS



= sebuah
majalah


= 2 buah

majalah

Bilangan 3 sampai 10 terletak di depan Isim Jamak. Bila


Isim Jamak tersebut adalah Mudzakkar maka bentuk 'Adadnya adalah Muannats, sedang bila Isim Jamak tersebut
adalah Muannats maka bentuk 'Adad-nya adalah
Mudzakkar:

JAMAK MUDZAKKAR

= 3 pena

= 4 pena
= 5 pena

JAMAK MUANNATS

= 3 majalah

= 4 majalah
= 5 majalah

= 6 pena



= 7 pena


= 8 pena



= 9 pena



= 10 pena

= 6 majalah

= 7 majalah

= 8 majalah

= 9 majalah

= 10 majalah

Adapun bilangan belasan (11 sampai 19) terletak di depan


Isim Mufrad (Isim Tunggal) meskipun jumlahnya adalah
jamak (banyak). Perhatikan pola Mudzakkar dan
Muannatsnya serta tanda baris fathah di akhir setiap
katanya:

ISIM MUDZAKKAR

ISIM MUANNATS


= 11

= 11

= 12

= 13

= 14

= 15

= 16

= 17

= 12


= 13



= 14




= 15

= 16

= 17

= 18

= 19

= 18

= 19

Bilangan 20, 30, 40, dsb bentuknya hanya satu macam


yakni Mudzakkar, meskipun terletek di depan Isim
Mudzakkar maupun Muannats. Contoh:

ISIM MUANNATS

= 20


= 30

= 40

= 50



ISIM MUDZAKKAR

= 20


= 30

= 40

= 50



Angka satuan dalam bilangan puluhan, disebutkan sebelum


angka puluhannya; dan perubahan bentuk (Mudzakkar
atau Muannats) angka satuan tersebut mengikuti
perubahan bentuk Isim yang dihitungnya dengan pola
seperti berikut:

= 21

= 22

= 23

ISIM MUANNATS

ISIM MUDZAKKAR




= 24

= 31

= 21

= 22

= 23

= 24

= 31

= 32

= 33

= 34

= 32

= 33

= 34

Bilangan ratusan dan ribuan terletak di depan puluhan dan


satuannya.

ISIM MUANNATS

= 100
= 101
= 110

ISIM MUDZAKKAR
= 100
= 101
= 110





= 200


= 230

= 300

= 1000



= 200



= 230

= 300



= 1000

Adapun bilangan bertingkat (pertama, kedua, ketiga,


kesepuluh, dan seterusnya) mengalami sedikit perubahan
bentuk sebagai berikut:

= ke enam

= ke tujuh

= ke delapan

= ke sembilan

= pertama
= ke dua

= ke tiga

= ke empat

= ke lima

= ke sepuluh

Bila digunakan dalam bentuk kalimat, memiliki bentuk


Mudzakkar dan Muannats yang mengikuti Isim Mudzakkar
dan Muannats yang di depannya:

ISIM MUDZAKKAR

ISIM MUANNATS

= Bab
= Kamar Pertama
Pertama

=
Bab
Kedua
= Kamar Kedua

= Bab Ketiga
= Kamar Ketiga



Bab
= Keempat

= Kamar Keempat

Untuk bilangan bertingkat di atas 10 (kesebelas,


keduapuluh, dst) maka hanya angka satuannya saja yang
mengikuti perubahan bentuk seperti di atas. Contoh:


= Bab Kesebelas

= Bab Kedua Belas




= Bab Kedua Puluh

= Kamar Kedua Puluh Tiga




= Kamar Keenam Puluh Enam


= Kamar Keseratus Delapan

Agar lancar menyebut angka dengan Bahasa Arab, anda


harus sering membaca setiap angka yang anda temukan
dengan menggunakan Bahasa Arab
Percakapan




SILSILAH KETURUNAN
Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi hingga lancar dan anda bisa
mengetahui teks dan maknanya.


:




?)Apakah ini pohon (silsilah keluarga

.






:



.



Iya, ini pohon silsilah. Ini keluarga Rasul.

Ini ayahnya: Abdullah.









:
Dan ini ibunya: Aminah

.Dan ini kakeknya: Abdul Muththalib

Dan ini pamannya: al-Abbas.

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama


orang lain!

TEMPAT TINGGAL
Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi hingga lancar dan anda
bisa mengetahui teks dan maknanya.

?Dimana engkau tinggal

Saya tinggal di kompleks bandara

Saya tinggal di kompleks universitas

?Apakah engkau tinggal di sebuah rumah



:



Iya, saya tinggal di sebuah rumah

)Tidak, saya tinggal di sebuah flat (apartemen

?Berapa nomor flatmu

?Lima. Berapa nomor rumahmu

Sembilan

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama


orang lain!


PERABOT RUMAH

Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi hingga lancar


dan anda bisa mengetahui teks dan maknanya.

Pembeli






:
Penjual

?Ada yang bisa dibantu

Saya ingin beberapa perabot








:


?Apa yang anda inginkan untuk kamar tidur

Saya ingin sebuah ranjang dan sebuah tirai



?Apa yang anda inginkan untuk ruang tamu




Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama


orang lain!



PAGI HARI



:
Jam berapa engkau bangun?

Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi hingga lancar dan


anda bisa mengetahui teks dan maknanya.

Saya bangun menjelang Fajar (Subuh)


:

Dimana engkau shalat subuh?

Saya shalat subuh di masjid

Apakah engkau tidur setelah shalat?

Tidak, saya tidak tidur setelah shalat

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama


orang lain!




LIBUR

Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi hingga lancar dan anda bisa
mengetahui teks dan maknanya.
.

Ini hari libur

Ibu

Ini hari kerja

Ayah

Apa yang akan engkau kerjakan, hai Toha?


Saya akan menyapu ruang tamu

Apa yang akan engkau kerjakan, hai Fatimah?

Saya akan menyapu kamar tidur

Apa yang akan engkau kerjakan, hai Ahmad?

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama


orang lain!





PAGI HARI LIBUR

Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi hingga lancar dan


anda bisa mengetahui teks dan maknanya.






:
Kapan
engkau bangun pada hari libur?



:

Saya bangun di awal pagi





:
Kalau engkau, kapan engkau bangun?

Saya bangun terlambat



:


Apa yang engkau kerjakan di waktu pagi?

Saya menonton televisi.

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama


orang lain!

MAKAN POKOK
Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi hingga lancar dan
anda bisa mengetahui teks dan maknanya.




:



?Berapa kali engkau makan dalam sehari


:
:

Saya makan tiga kali: makan pagi, makan siang dan makan
malam

:



.

Banyak sekali. Saya makan satu kali.



Sedikit sekali.





:

?Apa yang engkau makan di waktu siang




.

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama


orang lain!



MAKANAN
Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi hingga lancar
dan anda bisa mengetahui teks dan maknanya.




:



)Engkau mau makan apa? Penjamu (pr




.


)Sedikit ikan dan nasi, kalau berkenan. Musafir (pr


?Engkau mau minum apa



.



:

Air putih saja.



?Engkau suka buah-buahan apa



:


Kurma atau anggur

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama


orang lain!

SHALAT LIMA WAKTU


Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi hingga lancar
dan anda bisa mengetahui teks dan maknanya.

Dimana engkau shalat lima waktu


:

Saya shalat zhuhur, ashar, maghrib, dan isya di masjid Bilal

Dan dimana engkau shalat shubuh.


.



:

Saya shalat shubuh di rumah

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama


orang lain!

PERJALANAN JAUH
Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi hingga lancar dan anda bisa
mengetahui teks dan maknanya.
.





:



?Saya musafir menuju Makkah. Kemana engkau musafir

?Untuk apa engkau musafir ke Makkah


Untuk shalat di Masjidil Haram

?Dimana engkau shalat jum'at


Di Masjidil Haram, insya Allah.


Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama
!orang lain


JADWAL PELAJARAN
Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi hingga lancar dan
anda bisa mengetahui teks dan maknanya.





.
:



!Lihat di papan pengumuman! Bacalah jadwal pelajaran






:


.


Pelajaran ada lima hari dalam sepekan


:







Iya. Hari Sabtu, hari Ahad, hari Senin, hari Selasa dan hari Rabu.


:

Libur pada hari Kamis dan hari Jumat.

.


:

!Tulislah mata pelajaran

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama


orang lain!




SEKOLAH

Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi hingga lancar dan


anda bisa mengetahui teks dan maknanya.





:
?Engkau mau kemana, hai Gassan


Saya pergi ke sekolah





.

:
.






Waktu masih pagi. Sekarang jam enam pagi.






:


Sekolah jauh dari rumah



:



?Jam berapa dimulai pelajaran harian
:

Mulai pada jam tujuh pagi

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama


orang lain!

PEKERJAAN
Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi hingga lancar dan
anda bisa mengetahui teks dan maknanya.


Saya bekerja sebagai dokter, kalau engkau kerja apa?

Saya bekerja sebagai insinyur


Dimana engkau bekerja?


.
:

Saya bekerja di perusahaan. Dimana engkau bekerja?



Saya bekerja di Rumah Sakit






:

Berapa jam engkau bekerja dalam sehari?

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama


orang lain!



CITA-CITA

Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi


hingga lancar dan anda bisa mengetahui teks dan
maknanya.



Apa yang akan kita kerjakan sesudah studi?
Mahasiswa I
:

Saya belajar kedokteran, di fakultas kedokteran, saya


akan bekerja sebagai dokter, insya Allah

Saya belajar kedokteran, di fakultas farmasi, saya


akan bekerja sebagai apoteker, insya Allah

Mahasiswa II

Mahasiswa III

Mahasiswa IV

Saya belajar kedokteran, di fakultas keperawatan,


saya akan bekerja sebagai perawat, insya Allah

Mahasiswa V

Saya belajar teknik, di fakultas teknik, saya akan


bekerja sebagai insinyur, insya Allah

Mahasiswa VI

Saya belajar penerbangan, di fakultas penerbangan,


saya akan bekerja sebagai pilot, insya Allah

.

:


.

Saya belajar kependidikan, di fakultas pendidikan,
saya akan bekerja sebagai guru, insya Allah

Mahasiswa I

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama


orang lain!


DI
PASAR






:
?Selamat datang, ada yang bisa dibantu
Penjual

Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi hingga lancar dan


anda bisa mengetahui teks dan maknanya.

Nyonya

Saya mau (membeli) ikan, daging dan ayam


:








.


Silakan, ini ikan, daging dan ayam.


?Apa lagi yang engkau mau


:

Saya mau mentimun, bawang dan tomat


:




.


Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama


orang lain!



PAKAIAN
Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi hingga lancar dan anda bisa
mengetahui teks dan maknanya.







Penjual

?Silakan, ada yang bisa dibantu


.







:

Saya mau (membeli) kemeja


Pembeli
:











Silakan ke sini, ini bagian kemeja. Ini kemeja putih, ini


kuning, ini biru, ini merah, dan ini hitam.

:



?Berapa harga kemeja itu

:

.





Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama


orang lain!

CUACA
Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi hingga lancar dan
anda bisa mengetahui teks dan maknanya.


:
Bagaimana
cuaca di luar? Khalid
. :
.
Sekarang sedang hujan. Ini musim gugur.

Hazim

:
.

Pakaianmu basah. Dimana mantel?

. :

Aku meninggalkannya di perusahaan.

Dimana payung?

. :

Saya meninggalkannya di mobil.

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama


orang lain!

ANTARA DESA DAN KOTA


Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi hingga lancar dan anda bisa
mengetahui teks dan maknanya.
.

Dimana engkau tinggal sekarang, wahai Badar? Ahmad

. :
Saya tinggal di desa.

Badar

Mengapa engkau meninggalkan kota?

Desa itu tenang, dan hawanya segar.


:

.
Akan tetapi di kota ada banyak universitas, rumah sakit, perusahaan
dan pasar-pasar.

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama


orang lain!



HOBI

Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi hingga lancar dan


anda bisa mengetahui teks dan maknanya.

:
Apa hobimu, wahai Syarif?

Syakir

: :
.
Hobiku banyak: membaca, bepergian (safar) dan surat-menyurat

Syarif

Kalau engkau, apa hobimu?

: :
.


Hobiku: olahraga, berwisata dan juga membaca.

Apa saja yang engkau baca, wahai Syarif?

:
.
Saya membaca buku-buku dan majalah-majalah keislaman. Dan
kalau engkau, apa yang engkau baca?

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama


orang lain!

PERGURUAN TINGGI

Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi hingga lancar


dan anda bisa mengetahui teks dan maknanya.

Perguruan tinggi yang mana engkau pilih, wahai Syarifah?

Guru (pr)

. :

Saya memilih perguruan tinggi jurnalisme

Syuaib

:

Perguruan tinggi yang mana engkau pilih, wahai Syadiah?
:
.

Saya memilih perguran tinggi kebudayaan Islam

:

Perguruan tinggi yang mana engkau pilih, wahai Syaima?
. :
Saya memilih perguruan tinggi informatika (komputer)

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama


orang lain!




HAJI

Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi hingga lancar dan


anda bisa mengetahui teks dan maknanya.

Kapan mulai wukuf di Arafah?

Anak


:
.
Dimulai besok pada hari (tanggal) sembilan sesudah zawal
(tergelincir matahari)

Bapak

Kapan selesai?

. :

Selesai menjelang fajar

:

Apakah kita shalat zhuhur dan ashar di (padang) Arafah?


:
.
Iya, (shalat) jamak dan qashar (pada) waktu zhuhur

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama


orang lain!

PILIHLAH PEREMPUAN YANG BAIK AGAMANYA

:

!

Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi hingga lancar dan


anda bisa mengetahui teks dan maknanya.

Engkau gelisah, hai anakku. Ada apa?!

Ibu

:
.
Saya ingin menikah, wahai ibuku, dan saya belum mendapatkan
gadis yang cocok.

Bilal

. :

.
Ini tidak masalah. Di sana banyak gadis yang pantas dinikahi.

:

Apakah engkau mengenal seorang yang cocok?

. :

Fatimah binti Shaleh

! :

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama


orang lain!

JALAN KE UNIVERSITAS
Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi hingga
lancar dan anda bisa mengetahui teks dan maknanya.

:

Permisi, dimana letak universitas?

Pengemudi

:
.
Universitas terletak di barat kota

Polantas

:

Tolong, bagaimana cara saya sampai ke sana?

:
.
Mengarahlah ke barat di Jalan Thariq bin Ziyad

:
.
Saya mengarah ke barat di Jalan Thariq bin Ziyad

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama


orang lain!







BERGABUNG DI UNIVERSITAS

:
.

Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi hingga lancar dan


anda bisa mengetahui teks dan maknanya.

Saya mengunjungimu kemarin di rumah, tapi saya tidak Mubarak


mendapatimu

:

.
Saya pergi bersama anakku Thoriq ke universitas, untuk
menyerahkan berkasnya ke Fakultas Teknik

Salim

:

""
.
Thoriq akan diterima di Fakultas Teknik - insya Allah - karena
nilainya "Istimewa" di Sekolah Menengah.

:

Apakah anakmu telah menyerahkan berkasnya ke Fakultas
Kedokteran?

:

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama


orang lain!




PERADABAN MUSLIMIN

Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi hingga lancar dan


anda bisa mengetahui teks dan maknanya.

Apa yang sedang engkau baca, hai Aisyah, di hari-hari ini? Fatimah

:
.



.
Saya sedang membaca sebuah buku tentang peradaban muslimin.
Pernah merupakan peradaban yang besar, maju dalam ilmu
kedokteran, farmasi, sains dan teknologi, geografi, serta ilmu-ilmu
sosial.

Aisyah

:

Apakah Eropa merasakan manfaat dari peradaban muslimin?

:




.
Iya, Eropa memperoleh manfaat yang banyak, karena para sarjana
Eropa telah berhubungan dengan sarjana muslimin, dan mereka
mengambil ilmu dari sarjana muslimin, menerjemahkan kitabkitab mereka dan mempelajarinya di universitas-universitas
mereka.

:

Akan tetapi, kenapa muslimin mengalami kemunduran setelah itu?

:
.
Mereka mundur karena meninggalkan ilmu

:
!
Bagaimana mereka meninggalkan ilmu, padahal Islam menyeru
kepadanya?!

:
. :
Engkau betul, karena kata pertama yang diturunkan dari al-Quran
adalah: "Bacalah"

:


" :
. "
Dan Rasul -shallallahu 'alaihi wasallam- telah menyeru kaum
muslimin dalam banyak hadits-hadits beliau untuk menuntut ilmu,
seperti sabdanya: "Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap
muslim".

:



.
Segala puji bagi Allah, karena kaum muslimin sekarang telah
kembali sekali lagi kepada menuntut ilmu; maka inilah dia
sekolah-sekolah dan universitas-universitas tersebar di seluruh
negeri-negeri muslimin.

:

.
Dan wajib atas setiap muslim, pria maupun wanita, untuk
menuntut ilmu sepanjang hidupnya.

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama


orang lain!

MENCARI PEKERJAAN

:
.

Bacalah teksnya dengan suara nyaring ! Ulangi hingga lancar dan


anda bisa mengetahui teks dan maknanya.

Mudah-mudahan hasil wawancara bagus hari ini

Ayah

:

.
Saya telah menghadap Direktur Perusahaan, dan dia telah melihat
ijazah-ijazahku, akan tetapi saya tidak optimis.

Anak

Apa sebabnya demikian?

:


.
Perusahaan membutuhkan sepuluh orang insinyur, dan telah
melamar untuk kerja seratus orang insinyur, mayoritas mereka
memiliki pengalaman yang lama.

Ulangi kegiatan di atas hingga lancar lalu praktikkan bersama


!orang lain

Bacaan

.
.

. .

.
- -

.


.
.
-

.


- - ) :
. (


.

- . .
" :
".

- -

.


.
.

.
.

.


.
.


.



.

.
.

.
. .
.


) (
- -
- .- ) :
( .
. ) :
( . .

.
. ) : (
- -
. :
)


. (



. - ) -
.
. (


.

:
.


.
- -
.
.
.
.

.


.
:


.




.
.
- -



...




.

.

.

200
.




.
.
.



) :

. (
.
.
.


.



.

) : (
]. [34
- " : -
:
" .
.

. - " : -

" .
.

-
" : - " .

.


. - : -
"
".




.

.


. - -
.


.

.
:


.
.

.
- -
.




.

.
.
.



.
.


.

- -

. )
( - -





.

Anda mungkin juga menyukai