ARAB
01. Anatomi Bahasa
ANATOMI BAHASA
Bahasa adalah sistim penyampaian pesan yang digunakan oleh manusia, baik lewat simbol
suara yang bisa didengar (bahasa lisan) maupun menggunakan simbol bentuk atau lambang
yang bisa dilihat atau dibaca (bahasa tulisan).
Dalam golongan Isim, ada yang disebut dengan Isim 'Alam yaitu Isim yang merupakan nama
diri (proper name) dari seseorang atau sesuatu.
Perhatikan perbedaan Isim 'Alam dengan Isim yang biasa di bawah ini:
Isim Biasa
=( laki-laki)
=( perempuan)
=( negeri/desa)
=( bulan)
Isim 'Alam
=( Muhammad), =( Umar), =( Sudirman)
=( Khadijah), =( Maryam), =( Kartini)
=( Makkah), =( Madinah), =( Jakarta)
=( Ramadhan), =( Rajab), =( Januari)
03. Mudzakkar - Muannats
M -
MUDZAKKAR (Laki-laki) - MUANNATS (Perempuan)
Dalam tata bahasa Arab, dikenal adanya penggolongan Isim ke dalam Mudzakkar (laki-laki)
atau Muannats (perempuan). Penggolongan ini ada yang memang sesuai dengan jenis
kelaminnya (untuk manusia dan hewan) dan adapula yang merupakan penggolongan secara
bahasa saja (untuk benda dan lain-lain).
1) ISIM MUFRAD (tunggal) kata benda yang hanya satu atau sendiri.
2) ISIM MUTSANNA (dual) kata benda yang jumlahnya dua.
3) ISIM JAMAK (plural) atau kata benda yang jumlahnya lebih dari dua.
Isim Mutsanna (Dual) bentuknya selalu beraturan yakni diakhiri dengan huruf Nun Kasrah (
), baik untuk Isim Mudzakkar maupun Isim Muannats. Contoh:
Kita telah mempelajari penggolongan Isim menurut jenisnya yaitu Mudzakkar dan Muannats
serta menurut jumlahnya yaitu Mufrad, Mutsanna dan Jamak. Penggolongan Isim ini sangat
penting dalam mempelajari kaidah-kaidah Bahasa Arab selanjutnya. Diantaranya bisa kita
lihat dalam pembahasan tentang Isim Isyarah atau Kata Tunjuk.
Pada dasarnya, ada dua macam Isim Isyarah atau Kata Tunjuk yaitu:
1. =( ini) untuk menunjuk yang dekat. Contoh: =( ini sebuah buku)
2. =( itu) untuk menunjuk yang jauh. Contoh: =( itu sebuah buku)
Bila Isim Isyarah itu menunjuk kepada Isim Muannats maka:
1. menjadi: =( ini). Contoh: =( ini sebuah majalah)
2. menjadi: =( itu). Contoh: =( itu sebuah majalah)
Adapun bila Isim yang ditunjuk itu adalah Mutsanna (Dual), maka:
1. menjadi . Contoh: =( ini dua buku)
menjadi . Contoh: =( ini dua majalah)
2.
Dhamir atau "kata ganti" ialah Isim yang berfungsi untuk menggantikan atau mewakili
penyebutan sesuatu/seseorang ataupun sekelompok benda/orang.
dhomir-dhomir:
1. dia laki 1
2. dia laki 2
3. dia laki 3/lebih
4. dia pr 1
5. dia pr 2
6. dia pr 3/lebih
7. kamu laki 1
8. kamu laki 2
9. kamu laki 3/lebih
10. kamu pr 1
11. kamu pr 2
12. kamu pr 3/lebih
13. saya
14. kami
Seperti yang sudah kita jelaskan di atas, Dhamir termasuk dalam golongan Isim Ma'rifah.
Perhatikan contoh penggunaan Dhamir dalam kalimat di bawah ini:
Perbedaan yang paling mendasar antara kedua jenis Dhamir ini adalah:
" Dhamir Rafa' berfungsi sebagai Subjek serta dapat berdiri sendiri dan terpisah dari kata lain
atau MUNFASHIL (
); sedangkan
" Dhamir Nashab berfungsi sebagai Objek/Keterangan serta tidak dapat berdiri sendiri dan
selalu terikat dengan kata lain atau MUTTASHIL ( ), baik itu terikat dengan Isim,
Fi'il ataupun Harf.
Baik Fi'il Madhy maupun Fi'il Mudhari', senantiasa mengalami perubahan bentuk sesuai
dengan jenis Dhamir yang bertindak sebagai FA'IL ( )atau Pelaku dari pekerjaan itu.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui Fa'il (Pelaku) dari suatu kejadian/pekerjaan
dan Dhamir (Kata Ganti) apa yang setara dengan Fa'il tersebut.
Untuk Fi'il Madhy, perubahan bentuk tersebut terjadi di akhir kata, sedangkan untuk Fi'il
Mudhari', perubahan bentuknya terjadi di awal kata dan di akhir kata.
1) Bila Fa'il (Pelaku) dari Fi'il (Kata Kerja) itu adalah Dhamir Ghaib atau "orang ketiga" (
- - - - )terletak sesudah Fi'il, maka bentuk Fi'il selalu Mufrad
(meskipun Fa'il-nya Mutsanna atau Jamak).
Fi'il Amar atau Kata Kerja Perintah adalah fi'il yang memuat pekerjaan yang dikehendaki
oleh Mutakallim (pembicara) agar dilakukan oleh Mukhathab (lawan bicara). Maka yang
menjadi Fa'il (Pelaku) dari Fi'il Amar adalah Dhamir Mukhathab (lawan bicara) atau "orang
kedua" sebagai orang yang diperintah untuk melakukan pekerjaan tersebut. Menyuruh
mengerjakan sesuatu berarti pekerjaan tersebut diharapkan akan terlaksana di waktu yang
akan datang, maka pola dasar Fi'il Amar dibentuk dari Fi'il Mudhari' dengan perubahan
seperti berikut:
Contoh dalam kalimat: dari fi'il =( beramal, bekerja) menjadi Fi'il Amar:
= bekerjalah untuk akhiratmu (lk)
= bekerjalah untuk akhiratmu (pr)
= bekerjalah untuk akhirat kamu berdua
= bekerjalah untuk akhirat kalian (lk)
= bekerjalah untuk akhirat kalian (pr)
Disamping pola umum di atas, terdapat pula beberapa pola Fi'il Amar yang agak berbeda dari
pola di atas, karena menyesuaikan dengan bentuk dasar dari Fi'il asalnya. Perhatikan contoh
berikut:
Fi'il Mudhari' juga mengalami I'rab atau perubahan baris/bentuk di akhir kata bila didahului oleh harf-
harf tertentu. Fi'il Mudhari mengenal tiga macam I'rab:
1) I'RAB RAFA' ialah bentuk asal dari Fi'il Mudhari' dengan alamat (tanda):
a. Baris Dhammah: / / /
/
b. Huruf Nun: / / /
2) I'RAB NASHAB bila dimasuki Harf Nashab. Alamatnya adalah:
a. Baris Fathah: / / /
b. Hilangnya huruf Nun: /
/ / /
Adapun yang termasuk Harf Nashab ialah: =( bahwa), =( tidak akan), =( kalau
=( supaya), )=( hingga), =( untuk).
begitu),
1. Harf Jazm yang men-jazm-kan satu fi'il saja yaitu: =( tidak), =( belum), / untuk
perintah (=hendaklah), untuk larangan (=jangan).
Perhatikan contoh-contohnya dalam kalimat:
Contoh I :
(=engkau mengerjakan suatu pekerjaan; engkau akan dibalas dengannya)
(=jika engkau mengerjakan suatu pekerjaan, engkau akan dibalas dengannya)
Contoh II :
(=dia beriman kepada Allah; Allah menunjuki hatinya)
(=siapa yang beriman kepada Allah, Dia akan menunjuki hatinya)
Contoh III :
(=kalian melakukan suatu kebaikan; Allah mengetahuinya)
Contoh IV :
(=kalian bertaqwa kepada Allah; kalian beruntung)
)
(=kapan kalian bertaqwa kepada Allah, kalian bertuntung)
Contoh V :
(=mereka berdua pergi; mereka berdua dilayani)
(=kemana saja mereka berdua pergi, akan dilayani)
Contoh VI :
(=engkau membaca sebuah buku; engkau memperoleh manfaat darinya)
(=buku apa saja yang engkau baca, engkau akan memperoleh manfaat)