Anda di halaman 1dari 3

Sejarah HMI : Bagaimana Memahaminya?

Misbahudin**

Membicarakan HMI, sebagai sebuah masyarakat mahasiswa dengan basis keagamaan dan kebangsaan, memang tak akan bisa terlepas dari membicarakan individu kader yang terlibat dalam aktifitas di organisasi ini serta perjalanan sejarah yang menyertainya. Keberadaan individu kader yang direkrut melalui atihan Kader I ! K I" pada suatu periode tertentu akan memberikan warna dan dinamika tersendiri yang khas bagi organisasi. #eberapa besar kualitas dan kuantitas kader di periode tersebut tentu memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada kinerja dan citra HMI. #ejak didirikan oleh afran $ane dan kawan%kawannya tanggal & 'ebruari ()*+, HMI telah membuktikan diri mampu menorehkan sejarahnya sendiri untuk bisa eksis sampai saat ini. ,entunya, banyak sekali dinamika yang telah dialami untuk melewatkan umur yang lebih dari setengah abad tersebut. -da masa%masa di mana perjuangan yang dilakukan HMI tergambar begitu heroik serta penuh pengorbanan, dan ada juga saat%saat di mana HMI kondisinya tak lebih dari sekedar tempat kongkow%kongkow kader yang merasa penat setelah mengikuti kuliah. -da periode sejarah di mana tingkat kualitas intelektual kader sampai melahirkan cendekiawan muslim kaliber nasional, dan ada juga periode sejarah di mana HMI hanya dihuni oleh kader yang intelektualitasnya cuma mampu dipakai berdebat melawan rekan se%komisariat atau cabang. alu bagaimana caranya agar kader HMI yang baru akan memasuki atau sudah lama terlibat aktif dalam masyarakat HMI mempunyai cara pandang yang benar tentang apa itu HMI. /an bagaimana seharusnya memahami sejarahnya. 0atatan berikut ini mudah%mudahan mampu memberikan sedikit gambaran tentang bagaimana seharusnya kader memahami organisasi dan sejarah. #ehingga diharapkan keanggotaaannya yang diperoleh melalui K I yang diselenggarakan, tak hanya untuk sekedar mendengar cerita romantis tentang masa lalu HMI, tapi lebih pada bagaimana seharusnya memahami sifat dan watak dari sejarah itu sendiri. /engan pengetahuan yang benar mengenai watak sejarah dan masyarakat itulah setiap kader nantinya diharapkan mau dan mampu berperan lebih aktif memberikan kontribusi pada HMI !menuliskan catatan sejarahnya sendiri". Sejarah #ejarah secara sederhana diartikan sebagai suatu berita%berita masa lampau. -da juga yang mengartikannya sebagai sebuah rangkaian peristiwa masa lampau yang punya tujuan dan makna. /efinisi sejarah sebenarnya tak terbatas pada pengertian ini, karena sejarah bisa dimasukkan ke dalam suatu pengetahuan tentang hukum%hukum yang menguasai manusia, yang kita kenal kemudian dengan sebutan sejarah ilmiah. $enulisan sejarah sebagai suatu data%data yang disampaikan oleh sumber berita atau pewarta, tentunya dipengaruhi oleh kecenderungan tertentu yang dapat menyebabkan suatu sejarah menjadi tidak obyektif atau salah. $enyebab itu antara lain adalah1 Pertama, pemihakan terhadap suatu kepercayaan tertentu dan penerimaan yang begitu saja tanpa ada pengecekan ulang mengenai kebenarannya !obyektifitasnya" atau malah terlampau memutlakkannya. Kedua, ketidaksanggupan memahami apa sebenarnya yang dimaksud oleh sumber berita sejarah !konteks kesejarahannya" dengan tepat mengenai suatu kejadian dikarenakan misalnya kabur dan rumitnya peristiwa yang terjadi tsb. Ketiga, keinganan umum untuk mengambil hati orang yang berkedudukan tinggi !penguasa" lalu menuliskan pujian, menyiarkan kemashuran, dan mempersepsikan baik setiap tindakan mereka sehingga penulisan sejarah akhirnya menguntungkan penguasa.

Keempat, ketidaktahuan akan hukum%hukum watak dan perubahan masyarakat. Ketidaktahuan akan dinamika dan perubahan masyarakat inilah yang kemudian menjadi sebab utama kesalahan penulisan sejarah. Kader dan Masyarakat HMI $aling tidak ada dua kata yang harus jelas terlebih dahulu definisinya untuk memahami HMI. 2aitu kata individu !kader" dan kata masyarakat !HMI". /alam rumusan rekonstruksi 3ilai /asar $erjuangan HMI, cukup jelas digambarkan mengenai $andangan /unia !ideologi" HMI dalam melihat peran individu dan peran masyarakat serta hubungan keduanya. Individu dihargai sebagai pribadi yang merdeka dan mempunyai hak asasi. #ementara kefitriannya untuk bermasyarakat juga diakui. Individu !kader" adalah bagian dari masyarakat manusia. 4erarti kepentingan perkaderan adalah berarti membicarakan bagaimana organisasi HMI ini mampu mengangkat harkat dan martabat kemanusiaan kader. #eorang kader yang memasuki dunia HMI harus memahami konsep yang benar tentang hakikat manusia. Hal ini agar pengetahuannya yang benar tentang hakikat manusia menjadikan gerakan yang dibangunnya melalui HMI tidaklah bertentangan dengan hakikat kemanusiaan !gerakannya manusiawi". Masyarakat dipahami sebagai sebuah senyawa sejati yang merupakan sintesis dari jiwa, pikiran dan hasrat. #intesis ini lebih pada wujud budaya, bukan pada wujud fisik. $erbedaan potensi setiap individu dalam masyarakat kemudian melebur dan melahirkan satu identitas baru, yaitu jiwa kemasyarakatan yang di dalamnya tentu ada hukum atau konstitusi yang disepakati bersama. Hubungan yang terbentuk kemudian antara individu !kader" dan organisasi !masyarakat5HMI" haruslah dilihat dari dua pengertian tadi, bahwa keduanya membentuk senyawa sejati. kader membutuhkan HMI dan HMI membutuhkan kader. Bagaimana Menyikapi Sejarah HMI? Ketika sudah diketahui bagaimana penulisan sejarah bisa menjadi tidak obyektif !salah", paling tidak ada dua cara menyikapinya yang bisa dilakukan oleh kader HMI1 Pertama, melakukan perenungan atau kontemplasi tentang hakikat dan filosofi dari sejarah Kedua, melakukan analisis tentang bagaimana suatu peritiwa sejarah terjadi dan apa saja sebab% sebabnya. #etiap individu !kader" tentu menginginkan keberadaannnya dalam suatu masyarakat dapat menampung jiwa, hasrat dan pikirannya yang fitrah. Karena itu landasan pergerakan suatu masyarakat hendak pula sesuatu dengan semangat tersebut. #ehingga dari kecocokan pemikiran individu dan kehendak masyarakat menjadikan individu rela memberikan kontribusi bagi masyarakat. #ejarah HMI ditulis dan disemangati oleh individu kader setiap 6amannya, dan itu bisa saja menyimpang dari semangat fitrah kemanusiaan kader. Hal ini mengisyaratkan bahwa pemahaman yang benar tentang sejarah dan hubungan kader dengan HMI secara institusi, melingkupi pemahaman yang benar tentang dasar yang menjadi perjuangan bersama. HMI adalah alat atau media perjuangan, bukan menjadi tujuan akhir dari gerakan. #eorang kader yang mampu melihat dan menyelami hakikat perjuangan manusia, akan mampu bertahan dan mengoptimalkan bagaimana seharusnya organisasi berperan, selain juga tidak akan lari dari kenyataan bahwa dalam suatu masyarakat !organisasi" dia akan menghadapi banyak perbenturan kepentingan. 4agi seorang kader, membaca atau sejarah HMI berarti memahami hakikat individu dan peranannya dalam masyarakat, memahami hakikat dari suatu masyarakat, memahami apakah keberadaan dari suatu masyakat itu merupakan kemestian atau sesuatu yang berdiri sendiri, memahami sifat masyarakat, apakah dia homogen atau heterogen. #elain itu dia juga dituntut untuk memahami sejarah dan proses penulisannya dan semangat dari suatu periode sejarah, memahami sifat sejarah yang bersifat material atau tidak dan bagaimana sebenarnya filsafat sejarah itu sendiri..

/ari kesemuanya ini nantinya kader HMI yang seorang mahasiswa itu, bisa menimbang dengan adil, maukah bergabung dan bertahan dalam masyarakat HMI karena menganggapnya merupakan suatu keharusan ataukah memilih aktifitas lain di luar HMI yang basis massa dan pola gerakannya hampir sama dengan HMI atau memilih tak memasuki suatu masyarakat ideologis apa pun. 0ukup saja menikmati hidup dengan rajin mengikuti kuliah, nongkrong, pacaran atau menuliskan skripsi dan bekerja. *****************
** Penulis adalah mahasiswa P. Bahasa Inggris UPI, Ketua Bidang Kekaryaan HMI cabang Bandung, mengisi juga materi N P di HMI K!rk!m UPI.

Anda mungkin juga menyukai