PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam belajar bahasa arab terutama membaca dan menulis, diperlukannya
ilmu tata bahasa agar kita mengerti saat membaca teks bahasa arab dan agar kalimat
bahasa arab yang kita buat tertata rapi dan artinya benar.
Dalam bahasa arab, isim, fi’il dan harap adalah unsur penting dalam bahasa
arab, oleh karena itu kita perlu mempelajari unsur itu.
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian Isim.
2. Mengetahui pengertian Fi’il.
3. Mengetahui pengertian Harap.
4. Mengetahui jenis dan ciri dari Isim, Fi’il, dan Harap.
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Isim
Isim adalah kata yang bermakna namun tidak terikat dengan waktu dan merujuk ke
orang/manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat, atau makna lainnya yang
tidak terkait dengan waktu. Ringkasnya, semua kata yang tidak termasuk dalam kata kerja
dan "huruf" maka ia adalah isim.
َ ( أsinga), ( شهرbulan) dan ( اِس ِتقالَلkemerdekaan)
Contoh: سد
2
5. Setiap kata yang menjadi pokok pembicaraan. Misalnya, ( الكِتابُ ُم ِفيْدbuku itu
bermanfaat). Yang menjadi pokok pembicaraan dalam kalimat tersebut adalah kata
ُالكِتاب, sehingga ُ الكِتابadalah isim.
Catatan : Tanwin dan alif-lam tidak mungkin bersatu pada satu kata. Sebagai contoh untuk
kata ( شجرةpohon).
5
2.4 Pengertian Fi’il
Fi'il adalah sebuah kata yang berfungsi untuk menunjukkan atas terjadinya suatu peristiwa
pada waktu tertentu (kata kerja).
1. Ta' Fa'il, yaitu huruf تyang berkedudukan sebagai "pelaku" pekerjaan. Contoh:
ُ( كتبتkatabtu = aku telah menulis), huruf ta' di sini maknanya kembali ke dhamir
(kata ganti) أناsebagai fa'il (pelaku).
َ( كتبتkatabta = kamu telah menulis), huruf ta' maknanya kembali ke dhamir َانت
sebagai pelaku.
2. Ta' Ta'nits, yaitu huruf تyang menunjukkan jenis muannats/perempuan. Contoh:
ْ
كتبت (katabat = dia perempuan telah menulis). Huruf ta' sukun di akhir, maknanya
kembali ke dhamir ( هيdia perempuan).
6
2.5 Jenis Fi’il
Kata kerja atau Kalimah F’il terbagi tiga:
1. Fi’il Madhi – Kata kerja Bentuk Lampau:
Kata kerja menunjukkan kejadian bentuk lampau, yang telah terjadi sebelum masa berbicara.
Seperti :
َقَ َرَأ
“Telah membaca”.
Tanda-tandanya adalah dapat menerima Ta’ Fa’il dan Ta’ Ta’nits Sakinah. Seperti :
َقَ َرأْت
QORO’TU = “Aku telah membaca” dan
َْقَ َراَت
QORO’AT = “Dia (seorang perempuan) telah membaca”.
2. Fi’il Mudhori’ – Kata kerja bentuk sedang atau akan:
Kata kerja menunjukkan kejadian sesuatu pada saat berbicara atau setelahnya, pantas
digunakan untuk kejadian saat berlangsung atau akan berlangsung.
Dapat dipastikan kejadian itu terjadi saat berlangsung dengan dimasukkannya Lam Taukid dan
Ma Nafi. Seperti:
َقَالََ ِإنِِّيَلَيَحْ زننِيَأَ ْنَتَ ْذ َهبواَ ِب ِه
Berkata Ya’qub: “Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku…
ٍ ي َِأَ ْر
َضَتَموت ِّ َ سَبِأ
ٌ ًاَو َماَتَد ِْريَ َن ْف
َ غد َ َسَ َماذَاَت َ ْكسِب
ٌ َو َماَتَد ِْريَ َن ْف
…Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia
akan mati…
Dapat dipastikan kejadian itu terjadi akan berlangsung dengan dimasukkannya :
.َان,َأن,َلن,َسوف,س
SYIN, SAUFA, LAN, AN dan IN
Seperti:
ٍ اراَذَاتَ َلَ َه
َب ً صلَىَ َن
ْ َسي
َ
Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
فَي َرى
َ س ْو َ َ ََّوأَن
َ َس ْع َيه
dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).
بَأَ ِرنِيَأَنظ ْرَإِلَ ْيكَ َ َقالََلَنَتَ َرانِي َ قَال
ِِّ ََر
berkatalah Musa: “Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat
melihat kepada Engkau.” Tuhan berfirman: “Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku
7
َََوأ َ ْنَتَصومواَ َخي ٌْرَلَك ْمَ ِإ ْنَك ْنت ْمَتَ ْعلَمون
Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
َسعَتِ ِه
َ ََمن َّ َوإِنَيَتَفَ َّر َقاَي ْغ ِن
ِِّ ًََّّللاَكال
Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masingnya
dari limpahan karunia-Nya.
Tanda-tanda Fi’il Mudhori’ adalah: bisa dimasuki لَ ْمseperti contoh:
َْلَ ْمَيَ ْق َرأ
artinya: tidak membaca.
Ciri-ciri Kalimah Fi’il Mudhari’ adalah dimulai dengan huruf Mudhoro’ah yang empat yaitu أ
– ن – ي – تdisingkat menjadi أنيت.
Huruf Mudhara’ah Hamzah dipakai untuk Mutakallim/pembicara/orang pertama
tunggal/Aku. contoh
أضرب
ADHRIBU = aku akan memukul
Huruf Mudhara’ah Nun dipakai untuk Mutakallim Ma’al Ghair/pembicara/orang pertama
jamak/Kami. contoh
نــضرب
NADHRIBU = kami akan memukul
Huruf Mudhara’ah Ya’ dipakai untuk Ghaib Mudzakkar/orang ketiga male, tunggal, dual atau
jamak/dia atau mereka. contoh
يــضرب
YADHRIBU = dia (pr) akan memukul
يــضربان
YADHRIBAANI = dia berdua (lk-pr) akan memukul
يــضربون
YADHRIBUUNA = mereka (lk) akan memukul
يــضربن
YADHRIBNA = mereka (pr) akan memukul
Huruf Mudhara’ah Ta’ dipakai untuk Mukhatab secara Mutlaq/orang kedua male atau female,
juga dipakai untuk orang ketiga female tunggal dan dual. contoh
تــضرب
TADHRIBU = kamu (lk)/dia (pr) akan memukul
تــضربا
TADHRIBAA = kamu berdua (lk-pr)/dia berdua (pr) akan memukul
8
تــضربون
TADHRIBUUNA = kamu sekalian (lk) akan memukul
تــضربين
TADHRIBIINA = kamu (pr) akan memukul
تــضربن
TADHRIBNA = kamu sekalian (pr) akan memukul
3. Fi’il Amar – Kata kerja bentuk perintah :
Kata kerja untuk memerintah atau mengharap sesuatu yang dihasilkan setelah masa berbicara.
contoh:
ْرأ
َ ا ْق
IQRO’ = bacalah.
Tanda-tandanya adalah dapat menerima Nun Taukid beserta menunjukkan perintah. contoh
ََّا ْق َرأَن
IQRO’ANNA = sungguh bacalah.
ﺍﻟﱵﰊﺍﻟﻌﺮ ﺎ ﻳﻄﺎﺑﻖ ﻣﻘﺘﻀﻰ ﺍﳊﺎﻝYang dimaksud dengan hal ihwal lafazh bahasa Arab adalah
model-model susunan kalimat dalam bahasa Arab, seperti penggunaan taqdîm atau ta’khîr,
penggunaan ma’rifah atau nakirah, disebut (dzikr) atau dibuang (hadzf), dan sebagainya.
9
Sedangkan yang dimaksud dengan situasi dan kondisi adalah situasi dan kondisi mukhâthab,
seperti keadaan kosong dari informasi itu, atau ragu-ragu, atau malah mengingkari informasi
tersebut.
Huruf Mabani
Huruf mabani adalah huruf yang tidak ada artinya jika berdiri sendiri. Digunakan untuk
menyusun suatu kata. Di Indonesia lebih dikenal dengan huruf Hijaiyah.
Huruf Mabani terbagi 2, yaitu :
1. Huruf ‘Illah, terdiri dari ﺍ و ي
2. Huruf Shohih, terdiri dari semua huruf hijaiyah kecuali ﺍ و ي
10
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Isim, Fi’il dan Harap adalah bagian penting dalam bahasa arab karena tanpa unsur itu,
kita tidak bisa membuat teks/kalimat bahasa arab yang baik dan benar.
Isim dalam bahasa Indonesia secara umum diartikan sebagai nama suatu sesuatu yang
tidak terikat dengan waktu.
Fi’il dalam bahasa Indonesia dapat di artikan kata kerja.
Harap/Huruf dalam bahasa Indonesia adalah huruf.
3.2 Saran
Sebelum membuat kalimat bahasa arab, sebaiknya kita mempelajari dahulu unsur
bahasa arab yaitu Isim, Fi’il, dan Harap/Huruf.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.facebook.com/bahasa.arab.online/posts/10151621788144904
http://qonitah.com/huruf-huruf-jar-
%D8%AD%D9%8F%D8%B1%D9%8F%D9%88%D9%92%D9%81%D9%8F-
%D8%A7%D9%84%D9%92%D8%AC%D9%8E%D8%B1%D9%90%D9%91/
http://pbaftiainsu.ac.id/makna-makna-harfu-jarr-dan-terjemahannya-%E2%80%8E-dalam-
bahasa-indonesia/
http://ilmubalagoh-rizky.blogspot.co.id/2011/10/ilmu-maani.html\
http://al-charish.blogspot.co.id/p/nuhat.html
www.google.com
12