Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam belajar bahasa arab terutama membaca dan menulis, diperlukannya
ilmu tata bahasa agar kita mengerti saat membaca teks bahasa arab dan agar kalimat
bahasa arab yang kita buat tertata rapi dan artinya benar.
Dalam bahasa arab, isim, fi’il dan harap adalah unsur penting dalam bahasa
arab, oleh karena itu kita perlu mempelajari unsur itu.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu Isim?
2. Apa itu Fi’il?
3. Apa itu Harap?
4. Apa jenis dan ciri Isim, Fi’il, dan Harap?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian Isim.
2. Mengetahui pengertian Fi’il.
3. Mengetahui pengertian Harap.
4. Mengetahui jenis dan ciri dari Isim, Fi’il, dan Harap.

1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Isim
Isim adalah kata yang bermakna namun tidak terikat dengan waktu dan merujuk ke
orang/manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat, atau makna lainnya yang
tidak terkait dengan waktu. Ringkasnya, semua kata yang tidak termasuk dalam kata kerja
dan "huruf" maka ia adalah isim.
َ ‫( أ‬singa), ‫( شهر‬bulan) dan ‫( اِس ِتقالَل‬kemerdekaan)
Contoh: ‫سد‬

2.2 Ciri-ciri Isim


1. Tanwin, artinya setiap kata yang memiliki atau memungkinkan untuk di-tanwin
(harakat akhirnya) maka ia adalah isim. Contoh: ‫( رجل‬rajulun = seorang laki-laki).
2. Adanya alif-lam, contoh: ‫( الكتاب‬al-kitabu = buku).
3. Terletak setelah huruf nida' (untuk memanggil). Contoh: ‫( يا محمد‬wahai/ya
Muhammad). Setiap kata yang terletak setelah ‫( يا‬wahai) maka ia adalah isim. Dalam
Bahasa Indonesia pun demikian, setiap kata yang muncul setelah 'wahai' biasanya
adalah kata benda (nama orang misalnya). Dan kata benda termasuk bagian dari isim.
4. Majrur, yang di antara tandanya adalah harakat kasrah. Majrur merupakan salah satu
kekhususan yang dimiliki oleh isim. Majrur-nya isim bisa karena didahului oleh huruf
jar, atau karena merupakan bentuk idhafah.

Contoh: ِ‫لى الش َج َرة‬


َ ‫( َع‬di atas pohon) merupakan bentuk jar-majrur, ‫لى‬
َ ‫ َع‬adalah huruf
jar, sedangkan ِ‫( الش َج َرة‬asy-syajarati) adalah isim yang karena didahului oleh huruf jar
sehingga dibaca majrur dengan kasrah.

Untuk bentuk idhafah, misalnya ِ‫صن الش َج َرة‬


ْ ‫( غ‬ghushnusy-syajarati = ranting pohon).
Kata ‫صن‬
ْ ‫ غ‬adalah mudhaf, sedangkan ِ‫ الش َج َرة‬mudhaf ilaih. Perlu diingat, mudhaf ilaih
selalu majrur. Jika ada satu kata yang berfungsi sebagai mudhaf ilaih dan kata
tersebut dapat langsung dimajrurkan (contoh: ِ‫ الش َج َرة‬yang majrur dengan kasrah) maka
ia adalah isim. Mudhaf (dalam hal ini ‫صن‬
ْ ‫ ) غ‬sebenarnya pun adalah isim. Sehingga
dapat kita katakan bahwa bentuk idhafah dalam kasus di atas, baik itu mudhaf
maupun mudhaf ilaih, keduanya adalah isim.

2
5. Setiap kata yang menjadi pokok pembicaraan. Misalnya, ‫( الكِتابُ ُم ِفيْد‬buku itu
bermanfaat). Yang menjadi pokok pembicaraan dalam kalimat tersebut adalah kata
ُ‫الكِتاب‬, sehingga ُ‫ الكِتاب‬adalah isim.
Catatan : Tanwin dan alif-lam tidak mungkin bersatu pada satu kata. Sebagai contoh untuk
kata ‫( شجرة‬pohon).

Salah: ‫( الش َج َرة‬asy-syajaratun)


Benar: ‫( ش َج َرة‬syajaratun) atau ‫( الش َج َرة‬asy-syajaratu)

2.3 Jenis Isim


Isim dilihat dari jenisnya terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Isim mudzakkar ( ‫اال ْس ُم ْال ُمذَ َّك ُر‬
ِ )
Isim mudzakkar adalah isim yang menunjukkan jenis laki-laki.
Contoh :
َ ( thoolibun ) = siswa laki-laki
‫طا ِلب‬
‫ ( ُمدَ ِ ِّرس‬mudarrisun ) = guru laki-laki
‫ ( َر ُجل‬rojulun ) = seorang lelaki
‫ ( ِكتَاب‬kitaabun ) = buku
‫ ( قَلَم‬qolamun ) = pulpen
‫ ( بَيْت‬baitun ) = rumah
ُ َّ‫اال ْس ُم ْال ُم َؤن‬
2. Isim muannats ( ‫ث‬ ِ )
Isim muannats adalah isim yang menunjukkan jenis perempuan.
Contoh :
َ ( thoolibatun ) = siswi
‫طا ِل َبة‬
‫سة‬َ ‫ ( ُمدَ ِ ِّر‬mudarrisatun ) = guru perempuan
‫ ( أُم‬ummun ) = ibu
‫َّارة‬
َ ‫سي‬ َ ( sayyaarotun ) = mobil
‫ ( َح ِد ْيقَة‬hadiiqotun ) = kebun, taman
‫سب ُّْو َرة‬
َ ( sabbuurotun ) = papan tulis
Ciri-ciri isim muannats :
1. Diakhiri dengan huruf ta' marbuthoh ( ‫) ة‬. Misal : ‫َّارة‬
َ ‫سي‬ َ ( sayyaarotun frown emotikon
mobil, ‫ ( َح ِد ْيقَة‬hadiiqotun ) = taman, kebun. Mayoritas isim muannats diakhiri dengan ta'
mabuthoh.
2. Nama perempuan atau yang menunjukkan perempuan. Misal : ُ‫اط َمة‬
ِ َ‫ = ف‬Fatimah, ُ‫= زَ ْينَب‬
3
zainab, ‫ = أُم‬ibu.
3. Ada juga isim muannats yang tidak memiliki ciri-ciri seperti di atas. Misalnya :
‫ ( يَد‬yadun )=tangan, ‫' ( َعيْن‬ainun )=mata, ‫ ( أَذُن‬udzunun )=telinga, ‫ ( ش َْمس‬syamsun )=matahari,
‫ ( نَار‬naarun )=api, ‫ ( نَ ْفس‬nafsun )=jiwa.
Isim dilihat dari jumlahnya terbagi menjadi tiga, yaitu :
1. Isim mufrad ( ُ ‫اال ْس ُم ْال ُم ْف َرد‬
ِ )
Isim mufrad adalah isim yang menunjukkan jumlah satu (1) atau tunggal.
Contoh :
‫ ( ُم ْس ِلم‬muslimun ) = seorang muslim
‫ ( ُم ْس ِل َمة‬muslimatun ) = frown emotikon seorang muslimah
‫ ( ِكتَاب‬kitaabun ) = sebuah buku
‫َّارة‬
َ ‫سي‬ َ ( sayyaarotun ) = sebuah mobil
2. Isim mutsanna ( ‫اال ْس ُم ْال ُمثَنَّي‬
ِ )
Isim mutsanna adalah isim yang menunjukkan jumlah dua (2) atau ganda.
Contoh :
‫ان‬
ِ ‫ ( ُم ْس ِل َم‬muslimaani ) = dua orang muslim
‫َان‬
ِ ‫ ( ُم ْس ِل َمت‬muslimataani ) = dua orang muslimah
‫ان‬
ِ َ‫ ( ِكتَاب‬kitaabaani ) = dua buku
‫َان‬
ِ ‫َّارت‬
َ ‫سي‬َ ( sayyaarotaani ) = dua mobil
Cara membuat isim mutsanna:
“Harokat akhir dari isim mufrad diganti fathah, kemudian akhir kata tersebut ditambahkan
alif ( ‫ ) ا‬dan nun ( ‫ ) ن‬atau ya ( ‫ ) ي‬dan nun ( ‫) ن‬, dengan nun-nya dikasroh”.
3. Isim jamak ( ِ‫) اِ ْس ُم ْال َج ْمع‬
Isim jamak adalah isim yang menunjukkan jumlah banyak ( lebih dari dua ) / plural.
Isim jamak terdiri dari tiga jenis, yaitu :
َ ‫) َج ْم ُع ُمذَ َّك ٍر‬
a. Jamak mudzakkar salim ( ‫سا ِلم‬
Misal : َ‫ ( ُم ْس ِل ُم ْون‬muslimuuna ) = banyak muslim, َ‫س ْون‬
ُ ‫ ( ُمدَ ِ ِّر‬mudarrisuuna ) = guru- guru
(banyak guru).
Cara membuat isim jamak mudzakkar salim:
“Akhir kata isim mufrod ditambahkan dengan wawu dan nun yang didahului oleh harokat
dhommah".
b. Jamak muannats salim ( ‫سا ِلم‬ ٍ َّ‫) َج ْم ُع ُم َؤن‬
َ ‫ث‬
Misal : ‫ ( ُم ْس ِل َمات‬muslimaatun ) = banyak muslimah, ‫سات‬
َ ‫ ( ُمدَ ِ ِّر‬mudarrisaatun ) = banyak guru
perempuan, ‫َّارات‬
َ ‫ ( َسي‬sayyaarootun ) = mobil-mobil (banyak mobil).
4
Cara membuat jama' muannats salim:
''Ta’ marbutoh pada isim mufrod muannats dihilangkan, kemudian harokat akhir dijadikan
fathah, lalu ditambahkan dengan alif dan ta' ".
c. Jamak taksir
ُ ( thullaabun ) = para siswa, ‫ ( ِر َجال‬rijaalun ) = para lelaki, ‫ ( ُكتُب‬kutubun ) =
Misal : ‫طالَّب‬
buku-buku, ‫ ( بُي ُْوت‬buyuutun ) = rumah-rumah.
Jamak taksir memiliki banyak pola dan tidak teratur, tidak seperti halnya jamak mudzakkar
salim dan jamak muannats salim yang hanya memiliki satu pola. Untuk mengetahui jamak
taksir suatu isim, maka sering-seringlah melihat kamus.
Isim dilihat dari keumuman dan kekhususannya terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Isim nakirah ( ُ ‫ = ) ا ِال ْس ُم النَّ ِك َرة‬Kata benda umum
Isim nakirah adalah isim yang masih bersifat umum atau belum tertentu/belum diketahui.
Pada umumnya isim nakiroh adalah isim yang bertanwin. Contoh :
‫ ( ِكتَاب‬kitaabun ) = buku
‫ ( بَيْت‬baitun ) = rumah
2. Isim ma'rifah ( ُ‫اال ْس ُم ْال َم ْع ِرفَة‬
ِ ) = Kata benda khusus
Isim ma'rifah adalah isim yang bersifat khusus atau isim yang sudah tertentu / sudah
dikenal/diketahui. Isim ma'rifah terdiri dari beberapa macam, yaitu :
a. Isim yang diawali dengan alif-lam ( ‫) ال‬. Contoh : ُ‫ ( ال ِكتَاب‬al-kitaabu ), ُ‫ ( ال َبيْت‬al-baitu ).
b. Isim Dhomir ( ‫ = ) الضمير‬Kata ganti
Contoh : ُ‫ نَحْ ن‬، ‫ أَنَا‬، ‫ أ َ ْنت ُ َّن‬، ‫ أ َ ْنت ُ َما‬، ‫ت‬
ِ ‫ أ َ ْن‬، ‫ أَ ْنت ُ ْم‬، ‫ أ َ ْنت ُ َما‬، َ‫ أ َ ْنت‬، ‫ ه َُّن‬، ‫ ُه َما‬، ‫ِي‬
َ ‫ ه‬، ‫ ُه ْم‬، ‫ ُه َما‬،‫ه َُو‬
َ ‫ = ) اِ ْس ُم اإلش‬Kata penunjuk
c. Isim isyarah ( ِ‫َارة‬
Contoh : َ‫ ُأولَئِك‬، َ‫ ت َانِك‬، َ‫ ِت ْلك‬، َ‫ ُأولَئِك‬، َ‫ ذَانِك‬، َ‫ ذَلِك‬، ‫ُالء‬
ِ ‫ َهؤ‬، ‫َان‬
ِ ‫ هَات‬، ‫ َه ِذ ِه‬، ‫ُالء‬ ِ َ‫ َهذ‬، ‫هذا‬
ِ ‫ َهؤ‬، ‫ان‬
d. Isim maushul ( ‫ص ْو ُل‬ ُ ‫اال ْس ُم ْال َم ْو‬
ِ ) = Kata sambung
Contoh : ‫ي‬ ِ ‫ الَّت‬، ‫ الَّ ِت ْي‬، َ‫ الَّ ِذيْن‬، ‫ان‬
ْ ‫ الالَّ ِت‬، ‫َان‬ ِ َ‫ الَّذ‬، ‫ي‬
ْ ‫الَّ ِذ‬
e. Isim 'alam ( ‫ = ) اِ ْس ُم ْالعَلَ ِم‬Nama tertentu
Contoh :
ُ‫ = أَحْ َمد‬Ahmad
‫ = ِإب َْرا ِه ْي ُم‬Ibrahim
ُ‫اط َمة‬ ِ ‫ = َف‬Fatimah
ُ‫ = َم َّكة‬Makkah

5
2.4 Pengertian Fi’il
Fi'il adalah sebuah kata yang berfungsi untuk menunjukkan atas terjadinya suatu peristiwa
pada waktu tertentu (kata kerja).
1. Ta' Fa'il, yaitu huruf ‫ ت‬yang berkedudukan sebagai "pelaku" pekerjaan. Contoh:

ُ‫( كتبت‬katabtu = aku telah menulis), huruf ta' di sini maknanya kembali ke dhamir
(kata ganti) ‫ أنا‬sebagai fa'il (pelaku).

َ‫( كتبت‬katabta = kamu telah menulis), huruf ta' maknanya kembali ke dhamir َ‫انت‬
sebagai pelaku.
2. Ta' Ta'nits, yaitu huruf ‫ ت‬yang menunjukkan jenis muannats/perempuan. Contoh:

ْ
‫كتبت‬ (katabat = dia perempuan telah menulis). Huruf ta' sukun di akhir, maknanya
kembali ke dhamir ‫( هي‬dia perempuan).

‫( تَكتب‬taktubu = dia perempuan sedang/akan menulis). Huruf ta' di awal, maknanya


kembali ke dhamir ‫( هي‬dia perempuan).
3. Ya' Mukhathabah, yaitu huruf ‫ ي‬yang menunjukkan kata ganti orang kedua atau
"kamu" atau pihak yang diajak bicara. Contoh:

‫( تكتبيْن‬taktubiina = kamu perempuan sedang menulis)


‫( اُكتبي‬uktubii = wahai kamu perempuan, tulislah!)
4. Nun Taukid, yaitu huruf ‫ ن‬yang ditambahkan di akhir kata untuk menunjukkan
َّ
makna penekanan. Contohnya ‫ليكتبن‬ (liyaktubanna = hendaklah dia benar-benar
menulis).
Terdapat ciri lain yang memudahkan kita untuk mengenali suatu kata itu fi'il atau bukan,
yaitu apabila kata tersebut didahului oleh ْ‫( قد‬qad), ‫ س‬dan ‫( سوف‬saufa). Contoh:

ِ ‫ ) قدْ قا َم‬maka kata ‫ قا َمت‬adalah fi'il.


( ‫ت الصالة‬
( ُ‫س َيذهَب‬
َ ) maka kata ُ‫ َيذهَب‬adalah fi'il.
( ‫س ْوف ت ْعلَ ُمون‬
َ ) maka kata ‫ ت ْعلَ ُمون‬adalah fi'il.

6
2.5 Jenis Fi’il
Kata kerja atau Kalimah F’il terbagi tiga:
1. Fi’il Madhi – Kata kerja Bentuk Lampau:
Kata kerja menunjukkan kejadian bentuk lampau, yang telah terjadi sebelum masa berbicara.
Seperti :
َ‫قَ َرَأ‬
“Telah membaca”.
Tanda-tandanya adalah dapat menerima Ta’ Fa’il dan Ta’ Ta’nits Sakinah. Seperti :
َ‫قَ َرأْت‬
QORO’TU = “Aku telah membaca” dan
َْ‫قَ َراَت‬
QORO’AT = “Dia (seorang perempuan) telah membaca”.
2. Fi’il Mudhori’ – Kata kerja bentuk sedang atau akan:
Kata kerja menunjukkan kejadian sesuatu pada saat berbicara atau setelahnya, pantas
digunakan untuk kejadian saat berlangsung atau akan berlangsung.
Dapat dipastikan kejadian itu terjadi saat berlangsung dengan dimasukkannya Lam Taukid dan
Ma Nafi. Seperti:
َ‫قَالََ ِإنِِّيَلَيَحْ زننِيَأَ ْنَتَ ْذ َهبواَ ِب ِه‬
Berkata Ya’qub: “Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku…
ٍ ‫ي َِأَ ْر‬
َ‫ضَتَموت‬ ِّ َ ‫سَبِأ‬
ٌ ‫ًاَو َماَتَد ِْريَ َن ْف‬
َ ‫غد‬ َ َ‫سَ َماذَاَت َ ْكسِب‬
ٌ ‫َو َماَتَد ِْريَ َن ْف‬
…Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia
akan mati…
Dapat dipastikan kejadian itu terjadi akan berlangsung dengan dimasukkannya :
.‫َان‬,‫َأن‬,‫َلن‬,‫َسوف‬,‫س‬
SYIN, SAUFA, LAN, AN dan IN
Seperti:
ٍ ‫اراَذَاتَ َلَ َه‬
َ‫ب‬ ً ‫صلَىَ َن‬
ْ َ‫سي‬
َ
Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak.
‫فَي َرى‬
َ ‫س ْو‬ َ َ َّ‫َوأَن‬
َ َ‫س ْع َيه‬
dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).
‫بَأَ ِرنِيَأَنظ ْرَإِلَ ْيكَ َ َقالََلَنَتَ َرانِي‬ َ ‫قَال‬
ِِّ ‫ََر‬
berkatalah Musa: “Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat
melihat kepada Engkau.” Tuhan berfirman: “Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku
7
ََ‫َوأ َ ْنَتَصومواَ َخي ٌْرَلَك ْمَ ِإ ْنَك ْنت ْمَتَ ْعلَمون‬
Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
َ‫سعَتِ ِه‬
َ َ‫َمن‬ َّ ‫َوإِنَيَتَفَ َّر َقاَي ْغ ِن‬
ِِّ ًّ‫ََّللاَكال‬
Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masingnya
dari limpahan karunia-Nya.
Tanda-tanda Fi’il Mudhori’ adalah: bisa dimasuki ‫ لَ ْم‬seperti contoh:
َْ‫لَ ْمَيَ ْق َرأ‬
artinya: tidak membaca.
Ciri-ciri Kalimah Fi’il Mudhari’ adalah dimulai dengan huruf Mudhoro’ah yang empat yaitu ‫أ‬
– ‫ ن – ي – ت‬disingkat menjadi ‫أنيت‬.
Huruf Mudhara’ah Hamzah dipakai untuk Mutakallim/pembicara/orang pertama
tunggal/Aku. contoh
‫أضرب‬
ADHRIBU = aku akan memukul
Huruf Mudhara’ah Nun dipakai untuk Mutakallim Ma’al Ghair/pembicara/orang pertama
jamak/Kami. contoh
‫نــضرب‬
NADHRIBU = kami akan memukul
Huruf Mudhara’ah Ya’ dipakai untuk Ghaib Mudzakkar/orang ketiga male, tunggal, dual atau
jamak/dia atau mereka. contoh
‫يــضرب‬
YADHRIBU = dia (pr) akan memukul
‫يــضربان‬
YADHRIBAANI = dia berdua (lk-pr) akan memukul
‫يــضربون‬
YADHRIBUUNA = mereka (lk) akan memukul
‫يــضربن‬
YADHRIBNA = mereka (pr) akan memukul
Huruf Mudhara’ah Ta’ dipakai untuk Mukhatab secara Mutlaq/orang kedua male atau female,
juga dipakai untuk orang ketiga female tunggal dan dual. contoh
‫تــضرب‬
TADHRIBU = kamu (lk)/dia (pr) akan memukul
‫تــضربا‬
TADHRIBAA = kamu berdua (lk-pr)/dia berdua (pr) akan memukul
8
‫تــضربون‬
TADHRIBUUNA = kamu sekalian (lk) akan memukul
‫تــضربين‬
TADHRIBIINA = kamu (pr) akan memukul
‫تــضربن‬
TADHRIBNA = kamu sekalian (pr) akan memukul
3. Fi’il Amar – Kata kerja bentuk perintah :
Kata kerja untuk memerintah atau mengharap sesuatu yang dihasilkan setelah masa berbicara.
contoh:
ْ‫رأ‬
َ ‫ا ْق‬
IQRO’ = bacalah.
Tanda-tandanya adalah dapat menerima Nun Taukid beserta menunjukkan perintah. contoh
ََّ‫ا ْق َرأَن‬
IQRO’ANNA = sungguh bacalah.

2.6 Pengertian Harap/Huruf


Huruf adalah kata sambung atau suatu kata yang tidak bisa berdiri sendiri tanpa
lainnya (Isim atau Fiil).

2.7 Jenis Huruf


Terbagi dua, yaitu Huruf Ma'ani dan huruf Mabani
Huruf Ma'ani
Huruf Ma’ani adalah huruf yang memiliki makna/arti atau dalam bahasa Indonesia di sebut
“kata”. Huruf Ma’ani terbagi menjadi 3 yaitu huruf Jar, Qosam, dan Athof.
Kata ma’âni merupakan bentuk jamak dari ( ).‫ ﻣﻌــﲎ‬Secara leksikal kata tersebut berati
maksud, arti atau makna. Para ahli ilmu Bayân mendefinisikannya sebagai pengungkapan
melalui ucapan tentang sesuatu yang ada dalam pikiran atau disebut juga sebagai gambaran
dari pikiran.
Sedangkan menurut istilah, ilmu ma’âni adalah ilmu untuk mengetahui hal ihwal
lafazh bahasa Arab yang sesuai dengan tuntutan situasi dan kondisi ‫ﻋﻠﻢ ﻳﻌﺮﻑ ﺑﻪ ﺃﺣﻮﺍﻝ ﺍﻟﻠﻔﻆ‬

‫ﺍﻟﱵﰊﺍﻟﻌﺮ‬ ‫ ﺎ ﻳﻄﺎﺑﻖ ﻣﻘﺘﻀﻰ ﺍﳊﺎﻝ‬Yang dimaksud dengan hal ihwal lafazh bahasa Arab adalah

model-model susunan kalimat dalam bahasa Arab, seperti penggunaan taqdîm atau ta’khîr,
penggunaan ma’rifah atau nakirah, disebut (dzikr) atau dibuang (hadzf), dan sebagainya.

9
Sedangkan yang dimaksud dengan situasi dan kondisi adalah situasi dan kondisi mukhâthab,
seperti keadaan kosong dari informasi itu, atau ragu-ragu, atau malah mengingkari informasi
tersebut.

Huruf Mabani
Huruf mabani adalah huruf yang tidak ada artinya jika berdiri sendiri. Digunakan untuk
menyusun suatu kata. Di Indonesia lebih dikenal dengan huruf Hijaiyah.
Huruf Mabani terbagi 2, yaitu :
1. Huruf ‘Illah, terdiri dari ‫ﺍ و ي‬
2. Huruf Shohih, terdiri dari semua huruf hijaiyah kecuali ‫ﺍ و ي‬

10
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Isim, Fi’il dan Harap adalah bagian penting dalam bahasa arab karena tanpa unsur itu,
kita tidak bisa membuat teks/kalimat bahasa arab yang baik dan benar.
Isim dalam bahasa Indonesia secara umum diartikan sebagai nama suatu sesuatu yang
tidak terikat dengan waktu.
Fi’il dalam bahasa Indonesia dapat di artikan kata kerja.
Harap/Huruf dalam bahasa Indonesia adalah huruf.

3.2 Saran
Sebelum membuat kalimat bahasa arab, sebaiknya kita mempelajari dahulu unsur
bahasa arab yaitu Isim, Fi’il, dan Harap/Huruf.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.facebook.com/bahasa.arab.online/posts/10151621788144904
http://qonitah.com/huruf-huruf-jar-
%D8%AD%D9%8F%D8%B1%D9%8F%D9%88%D9%92%D9%81%D9%8F-
%D8%A7%D9%84%D9%92%D8%AC%D9%8E%D8%B1%D9%90%D9%91/
http://pbaftiainsu.ac.id/makna-makna-harfu-jarr-dan-terjemahannya-%E2%80%8E-dalam-
bahasa-indonesia/
http://ilmubalagoh-rizky.blogspot.co.id/2011/10/ilmu-maani.html\
http://al-charish.blogspot.co.id/p/nuhat.html
www.google.com

12

Anda mungkin juga menyukai