yang bisa dianut oleh setiap umat muslim. Dalam hal ini, mazhab adalah pandangan atau pendapat imam tentang hukum yang berlaku dalam agama. Di sini, mazhab adalah salah satu bagian dari ilmu fiqih yang perlu diketahui oleh setiap umat muslim. Melalui mazhab, umat muslim dapat memahami hukum-hukum yang berlaku dalam agama islam yang mencakup berbagai hal. Tentu mazhab atau pendapat imam mengenai hukum islam ini digali dari sumber terpercaya, tidak lain adalah Al Quran dan hadis. B. Sejarah Munculnya Mazhab Sejarah mazhab bermula dari pemikiran atau pendapat seorang imam dalam memahami sesuatu, baik filsafat, hukum, teologi, politik, dan lain sebagainya. Pemikiran itu kemudian diikuti oleh kelompok atau pengikut dan dikembangkan menjadi suatu aliran, sekte, atau ajaran. Secara hafiah kata mazhab sendiri berasal dari kata zahab-yazhabu yang berarti pergi.
Pada dasarnya, mazhab-mazhab dalam Islam timbul antara
lain karena adanya perbedaan dalam memahami ajaran yang terdapat dalam al-Quran dan sunah. Perbedaan pendapat mengenai maksud ayat-ayat zanni ad-dalalah (ayat yang pengertiannya masih bisa ditafsirkan) adalah salah satu alasan munculnya mazhab-mazhab dan aliran-aliran dalam Islam. C. Sebab Khilafiyah Dalam Mazhab Ustadz Muhammad Ajib, seorang da’i muda dan pengajar di Rumah Fiqih Indonesia (RFI) yang menguasai persoalan khilafiyah (perbedaan pendapat) empat mazhab terpopuler. Beliau mengulas masalah khilafiyah empat mazhab dalam bukunya berjudul "Masalah Khilafiyah 4 Mazhab Terpopuler" yang diterbitkan di Jakarta 11 Desember 2018. hakikat ilmu fiqih. Menurut Ustadz Ajib, banyak orang belum memahami bahkan ada yang beranggapan bahwa fiqih itu hanya perkataan manusia saja yang tidak berlandaskan dalil-dalil syar'i. Fiqih dianggap hanya sekadar perkataan mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali. "Ketika seseorang punya pandangan mengenai fiqih seperti itu maka yang ada di benaknya adalah kalimat 'mari tinggalkan mazhab dan saatnya kembali kepada Al-Qur'an dan Hadis," kata Ustadz Muhammad Ajib. Kalimat ini bisa jadi benar dan bisa juga salah. D. Perlunya Bermazhab Bermazhab itu sangat penting bagi orang beragama agar pemahaman dan praktik agamanya benar. Karena bermazhab merupakan metode untuk mengetahui hukum suatu peristiwa yang dihadapi dengan merujuknya pada fiqih mazhab tertentu yang dianut atau upaya penyimpulannya dilakukan berdasarkan ushul al-mazhab yang diyakininya. Hakikat kebenaran dalam Islam, khususnya yang berkaitan erat dengan al-ahkam al-ijtihadiyah (hukum- hukum praktis hasil ijtihad) akan lebih aman, terjaga, selamat dari kekeliruan pemahaman, jauh dari ketersesatan dan lebih maslahat apabila dalam beragama umat Islam bersedia mengikuti dan terikat kepada salah satu dari mazhab yang empat E. Mazhab Ahli Sunnah a. Mazhab Maliki, Madzhab ini dikenal dengan madzhab Ahli Hadits, bahkan beliau mengutamakan perbuatan ahli Madinah dari pada Khabaril Wahid (Hadits yang diriwayatkan oleh perorangan). Karena bagi beliau mustahil ahli Madinah akan berbuat sesuatu yang bertentangan dengan perbuatan Rasul, beliau lebih banyak menitik beratkan kepada hadits. b. Mazhab Hanafi, Beliau termasuk ulama yang cerdas, pengasih dan ahli tahajud dan fasih membaca Al-Qur’an. Beliau ditawari untuk menjadi hakim pada zaman bani Umayyah yang terakhir, tetapi beliau menolak. Madzhab ini berkembang karena menjadi madzhab pemerintah pada saat Khalifah Harun Al-Rasyid. c. Mazhab Hambali, Menurut beliau hadits da’if dapat dipergunakan untuk perbuatan-perbuatan yang afdal (fadlailul a'mal) bukan untuk menentukan hukum. Beliau tidak mengaku adanya Ijma’ setelah sahabat karena ulama sangat banyak dan tersebar luas. d. Mazhab Syafi’i, Imam Syafi’i mulai mendirikan mazhabnya sendiri. Beliau menyusun mazhabnya berdasarkan Hadist dan Qiyas. Metodologi yang digunakan Imam Syafi’i merupakan hasil kolaborasi dari ilmu hadist yang dipelajarinya dari para ahli di Hijaz dan para ahli kias di Irak. Kedua ilmu tersebut dikolaborasikan oleh beliau sebagai dasar dari mazhabnya, yakni mazhab Syafi’i. Terima Kasih