Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH FIQIH

SEJARAH MAZHAB-MAZHAB
AHLI SUNNAH DALAM FIQIH
Kelompok Imam Malik:

1. Nales Monika
2. Puput Indah Lestari
3. Selpina Oktapia
4. Siana Resitawati
A. Pengertian Mazhab

Dalam ajaran Islam, terdapat beberapa mazhab


yang bisa dianut oleh setiap umat muslim. Dalam
hal ini, mazhab adalah  pandangan atau pendapat
imam tentang hukum yang berlaku dalam agama.
Di sini, mazhab adalah salah satu bagian dari ilmu
fiqih yang perlu diketahui oleh setiap umat muslim.
Melalui mazhab, umat muslim dapat memahami
hukum-hukum yang berlaku dalam agama islam yang
mencakup berbagai hal. Tentu mazhab atau pendapat
imam mengenai hukum islam ini digali dari sumber
terpercaya, tidak lain adalah  Al Quran dan hadis.
B. Sejarah Munculnya Mazhab
Sejarah mazhab bermula dari pemikiran atau pendapat
seorang imam dalam memahami sesuatu, baik filsafat, hukum,
teologi, politik, dan lain sebagainya. Pemikiran itu kemudian
diikuti oleh kelompok atau pengikut dan dikembangkan menjadi
suatu aliran, sekte, atau ajaran. Secara hafiah kata mazhab
sendiri berasal dari kata zahab-yazhabu yang berarti pergi.

Pada dasarnya, mazhab-mazhab dalam Islam timbul antara


lain karena adanya perbedaan dalam memahami ajaran yang
terdapat dalam al-Quran dan sunah. Perbedaan pendapat
mengenai maksud ayat-ayat zanni ad-dalalah (ayat yang
pengertiannya masih bisa ditafsirkan) adalah salah satu alasan
munculnya mazhab-mazhab dan aliran-aliran dalam Islam.
C. Sebab Khilafiyah Dalam Mazhab
Ustadz  Muhammad Ajib, seorang da’i muda dan pengajar di
Rumah Fiqih Indonesia (RFI) yang menguasai persoalan
khilafiyah (perbedaan pendapat) empat mazhab terpopuler. Beliau
mengulas masalah khilafiyah empat mazhab dalam bukunya
berjudul "Masalah Khilafiyah 4 Mazhab Terpopuler" yang
diterbitkan di Jakarta 11 Desember 2018. hakikat ilmu fiqih.
Menurut Ustadz Ajib, banyak orang belum memahami bahkan
ada yang beranggapan bahwa fiqih itu hanya perkataan manusia saja
yang tidak berlandaskan dalil-dalil syar'i. Fiqih dianggap hanya
sekadar perkataan mazhab Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali.
"Ketika seseorang punya pandangan mengenai fiqih seperti itu
maka yang ada di benaknya adalah kalimat 'mari tinggalkan mazhab
dan saatnya kembali kepada Al-Qur'an dan Hadis," kata Ustadz
Muhammad Ajib. Kalimat ini bisa jadi benar dan bisa juga salah.
D. Perlunya Bermazhab
Bermazhab itu sangat penting bagi orang beragama agar
pemahaman dan praktik agamanya benar. Karena bermazhab
merupakan metode untuk mengetahui hukum suatu
peristiwa yang dihadapi dengan merujuknya pada fiqih
mazhab tertentu yang dianut atau upaya penyimpulannya
dilakukan berdasarkan ushul al-mazhab yang diyakininya.
Hakikat kebenaran dalam Islam, khususnya yang
berkaitan erat dengan al-ahkam al-ijtihadiyah (hukum-
hukum praktis hasil ijtihad) akan lebih aman, terjaga,
selamat dari kekeliruan pemahaman, jauh dari
ketersesatan dan lebih maslahat apabila dalam beragama
umat Islam bersedia mengikuti dan terikat kepada salah
satu dari mazhab yang empat
E. Mazhab Ahli Sunnah
a. Mazhab Maliki, Madzhab ini dikenal dengan madzhab Ahli Hadits, bahkan
beliau mengutamakan perbuatan ahli Madinah dari pada Khabaril Wahid (Hadits
yang diriwayatkan oleh perorangan). Karena bagi beliau mustahil ahli Madinah
akan berbuat sesuatu yang bertentangan dengan perbuatan Rasul, beliau lebih
banyak menitik beratkan kepada hadits.
b. Mazhab Hanafi, Beliau termasuk ulama yang cerdas, pengasih dan ahli tahajud
dan fasih membaca Al-Qur’an. Beliau ditawari untuk menjadi hakim pada zaman
bani Umayyah yang terakhir, tetapi beliau menolak. Madzhab ini berkembang
karena menjadi madzhab pemerintah pada saat Khalifah Harun Al-Rasyid.
c. Mazhab Hambali, Menurut beliau hadits da’if dapat dipergunakan untuk
perbuatan-perbuatan yang afdal (fadlailul a'mal) bukan untuk menentukan
hukum. Beliau tidak mengaku adanya Ijma’ setelah sahabat karena ulama sangat
banyak dan tersebar luas.
d. Mazhab Syafi’i, Imam Syafi’i mulai mendirikan mazhabnya sendiri. Beliau
menyusun mazhabnya berdasarkan Hadist dan Qiyas. Metodologi yang digunakan
Imam Syafi’i merupakan hasil kolaborasi dari ilmu hadist yang dipelajarinya dari
para ahli di Hijaz dan para ahli kias di Irak. Kedua ilmu tersebut dikolaborasikan
oleh beliau sebagai dasar dari mazhabnya, yakni mazhab Syafi’i.
Terima Kasih

Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai