Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ISIM MUFRAD, MUTSANNA, DAN JAMA'


Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Arab (Dasar)

Dosen Pengampu : Siti Hapsoh, M.Pd

Kelompok 10 :

Fadillah Dwi Reztari 2011005

Suci Kolbia 2011008

Nanda Bilbina 2011030

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEIKH ABDURRAHMAN AS-SIDDIK

BANGKA BELITUNG

TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam istilah ilmu shorof ada beberapa unsur penting yang menjadi pokok dalam
suatu pembicaraan dengan bahasa arab, diantara unsur kalimat tersebut adalah kalimat Fi’il
atau dalam bahasa Indonesia disebut kata kerja. Selain itu juga ada kalimat isim yang berarti
kata benda. Yang kami bahas disini adalah tentang jenis-jenisnya kalimat isim dilihat dari
jumlahnya terdiri dari tiga bagian. Untuk mengetahui lebih lanjut akan kami bahas pada sub
bab berikutnya.

B. Rumusan Masalah

Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka


dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada :

1. Apakah pengertian dari Isim?


2. Apa saja pembagian dari Isim?

C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui pengertian dari Isim
2. Mengetahui pembagian dari Isim

1
BAB II

PEMBAHASAN

A.  Pengertian Isim

Isim adalah jenis kata yang mengandung makna yang tidak terikat dengan
waktu(tenses).Secara sederhana dapat dikatakan bahwa Isim adalah semua jenis kata benda
atau segala sesuatu yang dikategorikan benda; baik benda mati maupun benda hidup, tanpa
berkaitan dengan masalah waktu. Di sisi lain, ISIM (kata benda) ada yang bersifat konkrit
(dapat dijangkau indera) dan ada pula yang bersifat abstrak (tidak dijangkau diindera).

B.  Pembagian Isim dari Segi Jumlahnya 

1. Mufrad (‫) ُمـ ْفـ َر ٌد‬

Mufrad yaitu bentuk  tunggal atau yang menunjukan satu baik berjenis mudzakkar
maupun mu’annats. Contoh :  ‫ قَلَ ٌم‬,‫ُم ْسلِ ٌم‬

a. Seorang Mu’min (‫)مؤمن‬  untuk mudzakkar


b. Seorang Mu’minah (‫)مؤمنة‬ untuk mu’annats

2. Mutsanna (‫) ُمـثَـنَّـى‬

Mutsanna adalah kata yang menunjukkan arti ganda (dua) baik mudzakkar maupun
muannats.Cara membuat isim mutsanna:“harokat akhir dari isim mufrod diganti fathah,
kemudian akhir kata tersebut ditambahkanalif dan nunatau ya dan nun, dengan nun-nya
dikashroh”. Contoh :

a. Dua orang Mu’min (‫مؤمنان‬-‫( )مؤمنين‬Mu’minaani atau Mu’minaini)


b. Dua orang Mu’minah (‫َـاـن‬
ِ ‫ ُمؤ َمنـت‬  ‫( ) ُمؤ َمنــتَـا ِن‬Mu’minataani atau Mu’minataini).
Jika mutsanna menjadi mudhaf maka nun nya dibuang dan dikecualikan dari itu jika:

a) Isim maqsur, maka alifnya diganti dengan ya’ jika berupa empat huruf atau lebih dan
dikembalikan pada asalnya jika tiga huruf, Contoh:
a. ‫ َد ْع َوى‬        menjadi     ‫ان‬
ِ َ‫َد ْع َوي‬
b. ‫ ُمصْ طفَى‬    menjadi     ‫ُمصْ طَفَيَا ِن‬
َ
c. ‫ َعصًا‬        menjadi      ‫ص َوا ِن‬ َ ‫َع‬

b) Isim mamdud, jika untuk muannats hamzahnya diubah menjadi ‫و‬ , tetap jika ia asli
dan boleh dua keadaan jika ia untuk ilhaq (penggolongan), atau penggantian dari asal.
Contoh:
a. ‫صحْ َر ْا ٌء‬َ     menjadi     ‫ان‬ ِ ‫صحْ َرا َو‬
َ
b. ‫ َسوْ دَا ٌء‬    menjadi     ‫َسوْ دَا َوا ِن‬
c. ‫قُرَّا ٌء‬      menjadi     ‫قُرَّا َءا ِن‬
d. ‫ ُوضَّا ُء‬    menjadi   ‫ُوضَّا َءا ِن‬
e. ‫ ِع ْلبَا ٌء‬     menjadi  ‫ع ْلبَا َءا ِن‬    atau     
ِ َ َ‫ِع ْلب‬
‫اوا ِن‬

2
c) Isim manqus, jika terbuang maka ya’ nya dikembalikan. Contoh:
a. ‫هَا ٍد‬     menjadi    ‫ان‬ ِ َ‫هَا ِدي‬
b. ‫ ُم ْهتَ ٍد‬    menjadi    ‫ُم ْهتَ ِديَا ِن‬
c. Adapun isim murakkab tidak bisa dijadikan mutsanna seperti  َ‫بَ ْعلَبَك‬  dan  ‫ِسبَ َو ْي ٍه‬

3. Jama’(ٌ‫)ج ْمع‬ 
َ

Jama’ yaitu kata yang menunjukkan lebih dari dua/ banyak, baik mudzakkar maupun
mu’annats. Isim jamak ini dibagi menjadi tiga, yaitu:

1) Jama’ Mudzakar Salim (‫)ج ْمـ ُع ال ُم َذ َكــر الســالِ ْم‬


َ

Merupakan jamak yang bentuknya teratur (salim) dan menunjukkan makna


(mudzakar) banyak. Cara membuat isim jama' mudzakkar salim:

“akhir kata isim mufrod ditambahkan dengan wawu dan nun yang didahului oleh harokat
dhommah atau dengan ya’ dan nun yang didahului oleh harokat kasroh, dengan nun
berharokat fathah”.

Contoh : Para muslim ( َ‫ ُمـ ْسلِـ ِمـ ْيـن‬   َ‫( ) ُمـ ْسلِـ ُمـوْ ن‬muslimuuna atau muslimiina)

Dan dikecualikan dari itu jika:

a) Isim manqus, ya’ nya dibuang dan huruf sebelum wawu didhummah atau huruf


sebelum ya’ dikasroh untuk penyesuaian.
Contoh: ‫هَا ٍد‬ menjadi  َ‫هَا ُدوْ ن‬   atau    َ‫هَا ِد ْين‬
b) Isim maqsur, alif nya dibuang dan harakat sebelum wawu atau ya’ tetap difathah
sebagai tanda bagi alif.
Contoh: ‫ ُمصْ طَفَى‬  menjadi   َ‫ َمصْ طَفَوْ ن‬   atau     َ‫ُمصْ طَفَ ْين‬

ِ ‫))ج َمـــــ ُع ْال ُمؤَ نَّـــــ‬


2) Jama’ Muannats Salim ‫ث السَّــــا لِـ ُم‬

Merupakan bentuk plural (jamak) yang teratur dan menunjukkan jenis muannats
(perempuan).  Cirinya terdapat tambahan huruf alif dan ta pada bentuk mufradnya.
Karena jama’ ini menunjukkan perempuan, maka bentuk singular yang diubah adalah
bentuk muannats bukan mudzakar. Cara membuat jama' muannats salim :

“ta’ marbutoh pada isim mufrod muannats dihilangkan, kemudian harokat


akhir dijadikan fathah, lalu ditambahi dengan alif dan ta’”

Contoh : Para muslimah (‫ت‬ ٌ ‫( ) ُمـ ْسلِـ َم‬muslimaatun atau muslimaatin) 


ٍ ‫ ُمـسْـلِـ َمـا‬ - ‫ـات‬

Dan dikecualikan dari itu jika:

a) 1)      Isim yang berakhiran dengan ta’ marbuthoh ( ‫ة‬ ) maka ta’ ini dibuang lalu


hubungkan alif dan ta’.
Contoh: ٌ‫فَا ِط َمة‬   menjadi    ‫ات‬
ٌ ‫فَا ِط َم‬

3
b) Isim maqsur dan mamdud, maka tetap sebagaimana membentuk musanna dari
keterangan diatas dengan menambah alif dan ta’. 
Contoh:‫ ُح ْبلَى‬        menjadi     ‫صحْ َرا ٌء‬ ٌ َ‫ ُح ْبلَي‬   menjadi    ‫ات‬
َ             ‫ات‬ ٌ ‫صحْ َر َو‬
َ

c) Dan isim-isim seperti ‫ َد ْع ٌد‬  dan ٌ‫ َسجْ َدة‬ , maka ‘ain fiilnya diharakati dengan fathah.


Contoh: ‫ت‬ٌ َ‫ َد َع َدا‬  dan ‫َات‬
ٌ ‫ َس َجد‬  ketentuan seperti itu adalah jika jika isim itu tsulasi,
sahih ‘ain nya, sukun ‘ain nya dan fa’ nya berharakat fathah maka tidak ada
perubahan bentuk.

3) Jamak Taksir‫)ج ْمـــــــ ُع التَّ ْكثِيْــــــــــــــــر‬  )


َ

Jamak Taksir adalah bentuk jamak yang tidak beraturan (rusak). Jamak ini untuk
semua benda mati maupun hidup, mudzakar maupun muannats. Bentuk jamak taksir ini
sima’I , artinya mengikuti apa yang diucapkan oleh orang Arab. Oleh karena itu maka
harus dihafalkan. Kita dapat mengetahui sebuah isim berjamak taksir atau salim dapat
dilihat di dalam kamus. Kamus bahasa Arab yang baik tentu mencantumkan bentuk
jamak dari suatu isim. Cara merubah bentuk kata tunggal (mufrad) tersebut  adakalanya :

 Dengan menambah huruf tambahan pada bentuk mufradnya.


 Dengan mengurangi huruf aslinya (dasarnya).
 Dengan merubah harakat (syakalnya).

Jamak taksir itu mempunyai 21 wazan. Untuk jamak qillah (yakni mulai dari tiga
hingga 10) dari 21 wazan itu adalah 4 wazan yaitu:
ٌ‫أَ ْف ِعلَة‬  ,ٌ‫أَ ْف َعل‬  ,ٌ‫أَ ْف ُعل‬,  dan  ٌ‫فِ ْعلَة‬  seperti  ٌ‫ اَ ْع ِم َدة‬,‫ اَجْ دَا ٌد‬, ٌ‫اَ ْنفُس‬  dan  ٌ‫فِ ْتيَة‬ 

Dan untuk jamak katsrah (yakni mulai dari 11 dan seterusnya tidak terbatas) ada 17
wazan. Contoh:

Wazan Contoh Jama’

‫فُ ْع ٌل‬ ‫ُح ْم ٌر‬

‫فِ ْع ٌل‬ ‫قِطَ ٌع‬

‫فُ َع ٌل‬ ‫ص َو ٌر‬


ُ

‫فُ ُع ٌل‬ ٌ‫ُكتُب‬

‫فِ ْي َع ٌل‬ ٌ‫فِ ْيلَة‬

ٌ‫فَ َعلَة‬ ٌ‫َس َح َرة‬

‫فَ َعا ٌل‬ ٌ‫هُدَاة‬

‫فَ ْعلَى‬ َ ْ‫َمر‬


‫ضى‬

4
‫فُعَّا ٌل‬ ‫ُع َّدا ٌل‬

‫فُ َّع ٌل‬ ‫ٌر َّك ٌع‬

‫فُ َعاَل ُء‬ ‫نُبَهَا ُء‬

‫فُعُوْ ٌل‬ ٌ‫قُلُوب‬

‫فِ َعا ٌل‬ ‫ِجبَا ٌل‬

‫فِ ْعاَل ٌن‬ ٌ ‫ِغ ْل َم‬


‫ان‬

‫فُ ْعاَل ٌن‬ ٌ َ‫قُضْ ب‬


‫ان‬

‫أَ ْف ِعاَل ُء‬ ‫اَ ْنبِيَا ُء‬

Dan sighat muntahal jumuk  (setiap jamak yang terdiri dari dua huruf atau tiga huruf
dengan huruf tengahnya mati setelah alif jamak taksirnya) seperti ‫ َد َرا ِه َم‬   dan ‫ َدنَانِي َْر‬   

Sighat ini mempunyai 7 wazan:

1 Wazan ُ‫فَ َعائِل‬  seperti  ٌ‫ص ِح ْيفَة‬   menjadi  


َ ُ‫ص َحائِف‬ َ
2 Wazan ‫فَ َعالِ ُّي‬  seperti  ‫ ُكرْ ِس ٌّي‬   menjadi   ‫اس ُّي‬ ِ َ ‫ر‬ َ
‫ك‬
3 Wazan ‫اع ُل‬ِ َ ‫و‬ َ ‫ف‬  seperti   ‫ر‬
ُ ‫ه‬
َ ْ‫َ و‬ ‫ج‬  menjadi  ُ ‫ر‬ ‫ه‬ِ ‫َج َو‬
‫ا‬
4 Wazan ‫فَ َعالِ ُل‬  seperti  ‫ج ْعفَ ُر‬  menjadi 
َ ‫َج َعافِ ُر‬
5 Wazan ‫فَ َعالِي‬  seperti  ٌ‫ َس ْعاَل ة‬   menjadi  ‫َس َعالِي‬
6 Wazan ‫فَ َعالَى‬  seperti  ‫ان‬ ٌ ‫ َس ْك َر‬  menjadi ‫ َس َكارى‬  
7 Dan Wazan ‫فُ َعالَى‬ 

     

BAB III

PENUTUP

5
A.  Kesimpulan

Isim adalah semua jenis kata benda atau segala sesuatu yang dikategorikan benda; baik
benda mati maupun benda hidup, tanpa berkaitan dengan masalah waktu. Isim menurut
jumlahnya dibagi menjadi tiga yaitu mufrad, mutsanna dan jama’.

1. Isim mufrad adalah isim yang menunjukkan arti satu.


2. Isim  mutsanna ialah isim yang menunjukkan arti dua
3. Isim jama’ ialah isim yang menunjukkan arti lebih dari dua. Jama’ dibagi menjadi 3,
yaitu :
a. Jamak mudzakar salim ialah bentuk jama’ yang menunjukkan arti lebih dari dua
dengan menambahkan  ‫و‬ dan ‫ن‬ atau ‫ي‬ dan ‫ن‬ tanpa ada perubahan padanya.
b. Jamak muannas salim ialah isim yang menunjukkan arti lebih dari dua dengan
menambah alif dan ta’ dan tidak mengubah bentuk mufradnya.
c. Jamak taksir adalah isim yang menujukkan arti lebih dari dua dengan perubahan
bentuk mufradnya.

B.  Saran

Alhamdulillah tugas yang diamanahkan dosen kepada kami telah selesai. Kami
menyadari bahwa masih ada kekurangan – kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Kami
mohon kritik dan sarannya yang membangun, apabila dalam makalah yang telah kami buat
masih banyak kekurangan.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rofi’ Syamsuri dkk. Belajar Bahasa Arab online (buku lanjutan 1). Jakarta : STID di
Al-Hikmah.

6
Fuad, Nu’mah. 2010. Kaedah Bahasa Arab Praktis. Medan : Darussalam Publishing. 

Idhoh, Anas. 2009. Ilmu Shorof Lengkap. Pekalongan : Al-Asri.

Anda mungkin juga menyukai