(PKL)
DISUSUN OLEH :
AZILA (0041936584)
2020/2021
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
PADA .................................................................
NAMA : AZILA
NIS : 0041936584
KELAS : XII ATPH.1
TANGGAL :
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Praktikan
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
5. Permen Perindustrian No. 03/M-IND/PER/1/2017 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis
Kompetensi yang Link and Match dengan Industri
6. Permen Tenaga Kerja No. 36 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Pemanganan di Dalam Negeri
7. Permen dikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Menengah Kejurusan
Adapun manfaat dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut :
2
2. Menambah wawasan dunia kerja, iklim kerja positif yang
berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja
3. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menambah
etos kerja yang tinggi
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi
keahlian yang dipelajari di tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL)
5. Mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bimbingan/arahan
pembimbing
3
5. Meningkatkan citra positif (DUDI) sebagai bentuk implementasi
dari Inpres No. 9 Tahun 2016
4
BAB II
PROFIL P4S DELIS TANI
2.1 Informasi Umum
Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Delis Tani berada di
Desa Air Belo pal. 6 Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat Kepulauan
Bangka Belitung. Lahan yang dimanfaatkan untuk menanam durian seluas 6
hektar dengan 7 (tujuh) varietas durian Bangka Barat dan dengan jenis durian
lainnya, total terdapat 43 jenis durian. Selain durian, P4S Delis Tani ini juga
mmbudidayakan alpukat, jambu, cempedak, dll. P4S ini dikelola oleh Bapak Nur
Hulis.
5
ia menanami -Jahan tersebut ia diejek dan dicaci maki orang, tetapi ia yakin
dengan apa yang ia kerjakan dengan niatnya Insya Allah akan membawa
kemenangan di masa yang akan datang.
Dengan dilandaskan berdasarkan hobinya dan dipasarkan harga buah mahal
dan sangat bagus. Dengan bertanam durian bisa meningkatkan taraf hidup petani
dalam mewujudkan usaha pertanian unggul bersama petani dan masyarakat
dengan membentuk kelompok tani yang diberi nama Delis Tani
Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Delis Tani dipimpin
oleh seorang ketua dan dua orang staf beserta rekan kerja yang bertangung jawab
dalam mengelola bisnis, Pada saat ini Pusat Pelatihan Pertanian dan
Pedesaan memiliki fasilitas berupa lahan, tempat pembibitan/paranet, tempat
penyungkupan, tempat tinggal, gudang pupuk, gudang peralatan, kolam alat bantu
berupa dua buah molen dan beberapa buah mesin beserta wadah untuk
penyimpanan larutan pupuk dan lain-lain.
KETUA
NUR HULIS
SEKRETARIS BENDAHARA
PARIYAH SELVIANA
ANGGOTA ANGGOTA
ANGGOTA
1. SUGANI 1. SAINI
1.ROHANI
2. WASTID 2. ABDI
6
BAB III
PROSES DAN HASIL BELAJAR INDUSTRI
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam melakukan teknik perbanyakan tanaman
alpukat dengan sambung pucuk secara sistem sambungan dini (grafting)
adalah sebagai berikut :
No. Bahan Kegunaan
1 Bibit batang bawah Untuk dilakukan sebagai pondasi
2 Bibit sambungan Untuk dilkukan sebagai pucuk sambungan
7
banyak dan kokoh. Diusahakan bibit tersebut masih dalam media
polybag. Bertujuan agar proses penyambungan bisa ditempatkan di
tempat yang teduh dalam arti tidak terkena sinar matahari secara
langsung.
2. Menyiapkan bibit sambungan
Bibit sambungan yang biasanya diambil dan pucuk tanaman
yang sudah pemah berbuah dan diketahui kualitas buah yang
dihasilkan. Jadi tidak perlu diragukan lagi yang nantinya hasil dan
sarbung pucuk ini bisa mengikuti induknya.
3. Potong batang pada bibit batang bawah
Potong batang bawah bagian atas secara mendatar pada titik yang
telah ditentukan. Letak potongan kira-kira di atas dua helai daun dari
pangkal bibit menggunakan silet yang tajam dan bersih.
4. Membelah bibit batang bawah
Belah bibit batang bawah pada bagian tengah bekas potongan tadi,
penyesuaian bidang belah ini sangat penting agar kambium pada
kedua sisi dapat melekat satu sama lain.
5. Runcingkan calon bibit sambungan
Runcingkan bibit sambungan hingga berbentuk huruf “v”, cukup
dengan sekali iris pada masing-masing sisi. Hindari pengirisan
pangkal bibit sambungan yang berulang-ulang untuk mencegah
pemendekan bibit sambungan akibat diiris/dipotong berkali-kali, juga
agar lapisan kambium tidak terlalu lama terkontaminasi udara
yang mengakibatkan lapisan kambium tersebut akhirnya mengering
dan menggagalkan proses penyambungan pada tahap berikutnya.
6. Menyatukan bibit batang bawah dengan sambungan
Kemudian bibit sambungan tersebut dimasukkan ke dalam pokok
batang dari biji sapuan yang telah dibelah dengan menggunakan silet.
Masukkan dan sisipkan bibit sambungan pada belahan batang bawah
dengan hati-hati. Sampai pangkal batang runcingan jangan sampai
merusak kambium pada batang sambungan.
8
7. Pengikatan
Jepit erat titik sambungan dengan jari tangan agar bibit batang
bawah stabil dan tidak berpindah-pindah posisi. Setelah itu, segera
lakukan pengikatan titik sambungan dengan menggunakan sealtape,
dapat pula menggunakan plastik PE 2 yang tipis dan lentur. Ikatan
lingkaran pertama jangan terlalu kencang, setelah tertutup semua baru
dikat dengan kencang, diusahakan meliliti seluruh bidang permukaan
di titik sambungan jangan sampai ada celah pada ikatan, sehingga
embun tidak masuk.
8. Penyungkupan
Proses selanjutnya, bibit alpukat yang telah tersambung
dimasukkan ke dalam tudung atau selungkup selama 21 hari tarpa
penyiraman, namun media tanam sebelumnya sudah dalam keadaan
lembab. Sertakan label keterangan varietas yang disambung serta
tanggal penyambungan dilakukan.
9
sifat induknya, lebih mudah dalam pemeliharaan, dan masa panen lebih singkat,
jika dibandingkan dengan pertumbuhan dari biji karena telah mengalami
perubahan akibat mutasi.
10
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan
bahwa :
1. Sambung pucuk (grafting) merupakan teknik menyambungkan dua
tanaman yang sama jenis namun berbeda sifatnya untuk dihasilkan satu
individu baru.
2. Usaha perbanyakan tanaman alpukat secara vegetatif yang banyak dipakai,
mudah diterapkan karena dapat memperbaiki sifat jenis tanaman.
3. Perbanyakan sistem sambung dini memiliki keunggulan sebagai
berikut:
Lebih cepat berbuah
Memiliki sifat unggul
Mudah dan sederhana dilakukan
Persentase keberhasilan hidup tinggi
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan mengenai perbanyakan tanaman alpukat dengan
sambung pucuk secara sistem sambung dini (graftng) adalah :
1. Perlunya dilakukan uji coba-lebih lanjut dan berkelanjutan-supaya ilmu
pengetahuan yang telah diperolch akan lebih berkembang
2. Dalam perbanyakan sistem sambung perlu diterapkan di sekolah ataupun
di masyarakat dalam mewujudkan usaha pertanian unggul agar dapat
menumbuhkembangkan pengetahuan dan keterampilan pada
pemberdayaan sosial, ekonomi dan ekologi sumberdaya alam lokal.
3. Dengan adanya kegiatan kerja praktik ini diharapkan teradi hubungan
baik antara SMK N 1 Kelapa dan Delis Tani Bangka Barat
11
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 2007. Alpukat/Avokad Tentang Budidaya Pertanian, Kantor Deputi
Menegristik Bidang Pendaya Gunaan dan Pemasyarakatan ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, Jakarta.
Firman, C dan Ruskandi. 2009. Teknik pelaksanaan percobaan pengaruh naungan
terhadap keberhasilan penyambungan tanaman jambu mete. Buletin Teknik
Pertanian 14 (1) 2009 : 27-30
Kuswandi, L. Octriana, B. Kuswara dan Nofiarli. 2017 Eksplorasi, karakterisasi
dan evaluasi idiotipe alpukat di Kabupaten Solok. J. Jagur 1(1):36-30
12
LAMPIRAN
13
14