Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

(PKL)

PERBANYAKAN TANAMAN ALPUKAT (Persea americana) DENGAN

SAMBUNG PUCUK SECARA SISTEM SAMBUNG DINI (Grafting)

DI PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PEDESAAN SWADAYA


(P4S)

DELIS TANI DESA AIR BELO KECAMATAN MUNTOK

KABUPATEN BANGKA BARAT

Tanggal 19 Januari s/d 08 Mei 2021

DISUSUN OLEH :

AZILA (0041936584)

KOMPETENSI KEAHLIAN AGRIBISNIS PRODUKSI TANAMAN

SMK NEGERI 1 KELAPA

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

2020/2021
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PELAKSANAAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
PADA .................................................................

NAMA : AZILA

NIS : 0041936584
KELAS : XII ATPH.1

TELAH DIPERIKSA, DISETUJUI DAN DISAHKAN


HARI :

TANGGAL :

Pembimbing Sekolah Pembimbing Industri

SANDRA, S.P HAN-HAN


NIP. 19841104 201301 1 001

Mengetahui,

Kepala SMK Negeri 1 Kelapa, Ketua Program Studi,

Ir. ZARYATI ALEXANDRA, S.P


NIP. 19661202 200312 2 001 NIP. 19760516 2011 1 003

ii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga
penulisan laporan hasil pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di P4S Delis Tani
dapat terealisasikan dengan baik.
Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua
pihak. Untuk itu penulis mengucapkan kepada semua pihak yang ikut membantu
dalam penyelesaian laporan ini, terutama kepada :

1. Ir. Zaryati., selaku kepala SMK Negeri 1 Kelapa


2. Bapak Alexandra, S.P, selaku Kepala Progrm Studi SMK Negeri 1
Kelapa
3. Bapak Sandra, S.P, selaku pembimbing sekolah
4. Bapak Nur Hulis, selaku pimpinan kelompok Delis Tani Bangka Barat
5. Han-han, selaku Pembimbing Industri
6. Semua guru SMK Negeri 1 Kelapa
7. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah membantu dalam proses penyususan laporan ini.

Penyusunan laporan ini sebagai salah satu syarat mengikuti Asesmen


Kompetensi Minimum dan Ujian Akhir (UAS) Tahun Pelajaran 2020/2021 serta
sebagai bukti bahwa telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari


sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan laporanini sangat penulis harapkan. Mudah-mudahan laporan ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Kelapa, 08 Mei 2021

Praktikan

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan ............................................. 1
B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan .......................................................... 2
C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan ........................................................ 2
D. Waktu dan Tempat Praktik Kerja Lapangan ....................................... 4
BAB II PROFIL INDUSTRI/PERUSAHAAN/INSTANSI ............................. 5
A. Informasi Umum ................................................................................. 5
B. Sejarah Perusahaan/Industri/Instansi................................................... 5
C. Struktur Organisasi Perusahaan/Industri/Instansi ............................... 6
BAB III PROSES DAN HASIL BELAJAR DI INDUSTRI ........................... 7
A. Alat dan Bahan .................................................................................... 7
B. Uraian Proses Pekerjaan ...................................................................... 7
C. Hasil yang Dicapai .............................................................................. 9
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 11
A. Kesimpulan.......................................................................................... 11
B. Saran .................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 13

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapanganan


Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian dari Pendidikan Sistem
Ganda (PSG) atau dual system. Program PKL ini merupakan kegiatan
pembelajaran praktik untuk menerapkan, memantapkan, dan meningkatkan
kompetensi peserta didik. Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli yang
berpengalaman di bidangnya untuk memperkuat pembelajaran praktik dengan
cara pembimbingan.
Praktik Kerja Lapangan memberikan ruang untuk berkembangnya
keterampilan abad 21 yaitu kreatif, berfikir kritis, penyelsaian masalah,
kolaborasi, dan komunikasi yang memberikan peluang bagi pengembangan
prakarsa dan kemandirian sesuai dengan minat, bakat, dan perkembangan
psikologis peserta didik.
Lebih lanjut lagi, proses pembelajaran yang diselenggarakan dengan berbasis
aktivitas secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi
pada Praktik Kerja Lapangan tersebut, peserta didik diharapkan memiliki sikap
profesional, mengenal etos, disiplin dan etika kerja yang akan menjadi bekal
berharga apabila nantinya terjun di dunia kerja.
Adapun landasan hukum dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. PP No. 19 Tahun 205 yang terakhir diubah dengan PP No. 13 Tahun 2015
tentang Standar Nasional Pendidikan
3. PP RI No. 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya Industri
4. Inpres No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah menengah
Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber
Daya Manusia Indonesia

1
5. Permen Perindustrian No. 03/M-IND/PER/1/2017 tentang Pedoman
Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis
Kompetensi yang Link and Match dengan Industri
6. Permen Tenaga Kerja No. 36 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan
Pemanganan di Dalam Negeri
7. Permen dikbud No. 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Pendidikan Menengah Kejurusan

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Tujuan pelaksanaan PKL siswa/siswi SMK Negeri 1 Kelapa adalah sebagai
berikut :
1. Pemenuhan kompetensi sesuai tuntutan kurikulum
2. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) untuk menanamkan
(internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses
dan hasil kerja
3. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki
dunia kerja menghadapi tuntutan pasar kerja global
4. Memnuhi hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai keutuhan
standar kompetensi lulusan
5. Mengaktualisasikan penyelenggaraan Model Pendidikan Sistem Ganda
(PSG) antara SMK dan Institusi Pasangan (DUDI), memadukan secara
sistematis dan sistemik program pendidikan di SMK dan program latihan
di dunia kerja (DUDI)

1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapanganan

Adapun manfaat dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut :

1.3.1 Manfaat Bagi Peserta Didik


1. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di
sekolah

2
2. Menambah wawasan dunia kerja, iklim kerja positif yang
berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja
3. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menambah
etos kerja yang tinggi
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi
keahlian yang dipelajari di tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL)
5. Mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bimbingan/arahan
pembimbing

1.3.2 Manfaat Bagi Sekolah


1. Terjalinnya hubungan kerja sama yang menguntungkan antara
sekolah dengan dunia kerja (perusahaan)
2. Meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja
selama Praktik Kerja Lapangan (PKL)
3. Mengembangkan program sekolah melalui sinkronisasi kurikulum,
proses pembelajaran, teaching factory, dan pengembangan sarana
dan prasarana praktik berdasarkan hasil pengamatan di tempat
PKL
4. Meningkatkan kualitas lulusan

1.3.3 Manfaat Bagi Dunia Usaha


1. Dunia kerja (DUDI) lebih dikenal oleh masyarakat sekolah
sehingga dapat membantu promosi produk
2. Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk
perkembangan (DUDI)
3. Dunia kerja (DUDI) dapat mengembangkan proses dana atau
produk melalui optimalisasi peserta Praktik Kerja Lapangan
(PKL)
4. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan
kebutuhannya

3
5. Meningkatkan citra positif (DUDI) sebagai bentuk implementasi
dari Inpres No. 9 Tahun 2016

1.4 Waktu dan Tempat


Waktu pelaksanaan Prkatik Kerja Lapangan dimulai pada tanggal 19
Januari 2021 s/d 08 Mei 2021. Tempat pelaksanaan di Pusat Pelatihan
Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Delis Tani Air Belo Kecamatan
Muntok Kabupaten Bangka Barat.

4
BAB II
PROFIL P4S DELIS TANI
2.1 Informasi Umum
Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Delis Tani berada di
Desa Air Belo pal. 6 Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat Kepulauan
Bangka Belitung. Lahan yang dimanfaatkan untuk menanam durian seluas 6
hektar dengan 7 (tujuh) varietas durian Bangka Barat dan dengan jenis durian
lainnya, total terdapat 43 jenis durian. Selain durian, P4S Delis Tani ini juga
mmbudidayakan alpukat, jambu, cempedak, dll. P4S ini dikelola oleh Bapak Nur
Hulis.

2.2 Sejarah P4S Delis Tani


Penanaman durian berawal dari cerita Nur Hulis ketika is sering nongkrong di
Jalan jenderal Sudirman, tepatnya di kantor Bank Sumsel saat ini. Ketika musim
durian, ia melihat para penjual durian yang membawa durian ke pasar
menggunakan ragak di motor. Begitu ia lihat satu ragak berisi 100 butir buah
durian terjual habis hanya dalam waktu setengah hari dibandrol dengan harga
20.000 per butir. Setelah ia hitung-hitung jika satu buah durian 20.000 kalau satu
pohon ada 100 buah berarti dapat uang 2000.000 dalam satu pohon. Sering kali ia
membeli durian kepasar namun sering kehabisan.
Tingginya tingkat konsumsi durian di daerah itu, terpikir olenya untuk
menanam durian sendiri. Melalui perhitungan dan pertimbangan yang matang,
akhirnya memantabkan niatnya untuk menanam durian. Membeli lahan seluas 2
hektar dengan harga Rp. 2,5 juta Pada tahun 2005, ia mulai menanami
lahan tersebut dengan durian varietas durian unggul yang terkenal di Bangka
Barat, yaitu ada tujuh jenis varietas.
Pada awalnya, lahan yang dimanfaatkannya untuk menanam durian hanya
seluas 1 hektar. Seiring waktu, lahan untuk menanam durian miliknya bertambah
dan hingga saat ini total area kebun duriannya seluas 6 hektar. Selain dari ketujuh
varietas durian Bangka Barat, lahan itu juga ditanam dengan jenis durian yang
lainnya total terdapat 43 jenis durian yang berada dalam lahan Nur Hulis. Ketika

5
ia menanami -Jahan tersebut ia diejek dan dicaci maki orang, tetapi ia yakin
dengan apa yang ia kerjakan dengan niatnya Insya Allah akan membawa
kemenangan di masa yang akan datang.
Dengan dilandaskan berdasarkan hobinya dan dipasarkan harga buah mahal
dan sangat bagus. Dengan bertanam durian bisa meningkatkan taraf hidup petani
dalam mewujudkan usaha pertanian unggul bersama petani dan masyarakat
dengan membentuk kelompok tani yang diberi nama Delis Tani
Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Delis Tani dipimpin
oleh seorang ketua dan dua orang staf beserta rekan kerja yang bertangung jawab
dalam mengelola bisnis, Pada saat ini Pusat Pelatihan Pertanian dan
Pedesaan memiliki fasilitas berupa lahan, tempat pembibitan/paranet, tempat
penyungkupan, tempat tinggal, gudang pupuk, gudang peralatan, kolam alat bantu
berupa dua buah molen dan beberapa buah mesin beserta wadah untuk
penyimpanan larutan pupuk dan lain-lain.

2.3 Struktur Organisasi

KETUA
NUR HULIS

SEKRETARIS BENDAHARA
PARIYAH SELVIANA

SEKSI HUMAS SEKSI PRODUKSI SEKSI PERAWATAN


ABIMAYU HAN-HAN JUMANI

ANGGOTA ANGGOTA
ANGGOTA
1. SUGANI 1. SAINI
1.ROHANI
2. WASTID 2. ABDI

6
BAB III
PROSES DAN HASIL BELAJAR INDUSTRI

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Alat yang digunakan dalam melakukan teknik perbanyakan tanaman
alpukat dengan sambung pucuk secara sistem sambungan dini (grafting)
adalah sebagai berikut :
No. Alat Kegunaan
1 Gunting Pangkas Untuk memotong calon entres
2 Silet Untuk membelah dan memperuncing entres
3 Sealtape Untuk perekat dan pelilit
4 Plastik PE8 60x100 Untuk kurungan atau selungkup
5 Kayu Untuk penyangga plastik

3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam melakukan teknik perbanyakan tanaman
alpukat dengan sambung pucuk secara sistem sambungan dini (grafting)
adalah sebagai berikut :
No. Bahan Kegunaan
1 Bibit batang bawah Untuk dilakukan sebagai pondasi
2 Bibit sambungan Untuk dilkukan sebagai pucuk sambungan

3.2 Uraian Proses Pekerjaan


1. Siapkan Bibit Batang Bawah
Siapkan batang bawah berupa tanaman yang ditunbuhkan dari
biji. Bibit batang bawah yang dimaksud adalah bibit yang dibutuhkan
sebagai pondasi untuk pucuk sumbungan, yang diambil dari bibit
yang memenuhi kriteria sebagai berikut.
Bibitnya sehat dan bagus, subur dan berbatang kuat, tdak sedang
terserang hama penyakit, tidak ada cacat pada fisiknya, berakar

7
banyak dan kokoh. Diusahakan bibit tersebut masih dalam media
polybag. Bertujuan agar proses penyambungan bisa ditempatkan di
tempat yang teduh dalam arti tidak terkena sinar matahari secara
langsung.
2. Menyiapkan bibit sambungan
Bibit sambungan yang biasanya diambil dan pucuk tanaman
yang sudah pemah berbuah dan diketahui kualitas buah yang
dihasilkan. Jadi tidak perlu diragukan lagi yang nantinya hasil dan
sarbung pucuk ini bisa mengikuti induknya.
3. Potong batang pada bibit batang bawah
Potong batang bawah bagian atas secara mendatar pada titik yang
telah ditentukan. Letak potongan kira-kira di atas dua helai daun dari
pangkal bibit menggunakan silet yang tajam dan bersih.
4. Membelah bibit batang bawah
Belah bibit batang bawah pada bagian tengah bekas potongan tadi,
penyesuaian bidang belah ini sangat penting agar kambium pada
kedua sisi dapat melekat satu sama lain.
5. Runcingkan calon bibit sambungan
Runcingkan bibit sambungan hingga berbentuk huruf “v”, cukup
dengan sekali iris pada masing-masing sisi. Hindari pengirisan
pangkal bibit sambungan yang berulang-ulang untuk mencegah
pemendekan bibit sambungan akibat diiris/dipotong berkali-kali, juga
agar lapisan kambium tidak terlalu lama terkontaminasi udara
yang mengakibatkan lapisan kambium tersebut akhirnya mengering
dan menggagalkan proses penyambungan pada tahap berikutnya.
6. Menyatukan bibit batang bawah dengan sambungan
Kemudian bibit sambungan tersebut dimasukkan ke dalam pokok
batang dari biji sapuan yang telah dibelah dengan menggunakan silet.
Masukkan dan sisipkan bibit sambungan pada belahan batang bawah
dengan hati-hati. Sampai pangkal batang runcingan jangan sampai
merusak kambium pada batang sambungan.

8
7. Pengikatan
Jepit erat titik sambungan dengan jari tangan agar bibit batang
bawah stabil dan tidak berpindah-pindah posisi. Setelah itu, segera
lakukan pengikatan titik sambungan dengan menggunakan sealtape,
dapat pula menggunakan plastik PE 2 yang tipis dan lentur. Ikatan
lingkaran pertama jangan terlalu kencang, setelah tertutup semua baru
dikat dengan kencang, diusahakan meliliti seluruh bidang permukaan
di titik sambungan jangan sampai ada celah pada ikatan, sehingga
embun tidak masuk.
8. Penyungkupan
Proses selanjutnya, bibit alpukat yang telah tersambung
dimasukkan ke dalam tudung atau selungkup selama 21 hari tarpa
penyiraman, namun media tanam sebelumnya sudah dalam keadaan
lembab. Sertakan label keterangan varietas yang disambung serta
tanggal penyambungan dilakukan.

3.3 Hasil yang Dicapai


Menurut Rukmana (1997) sistematika tanaman alpukat dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Pranales
Suku : Lauraceae
Marga : Persea
Jenis : Persea americana mill.
Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakann dapat diperoleh hasil bahwa
perbanyakan tanaman alpukat dengan sambung pucuk secara sistem sambung dini
(grafting) mampu menghasilkan pertumbuhan yang relatif lebih seragam,
persentase keberhasilan hidup tinggi, sifat yang diperoleh tidak beda jauh dengan

9
sifat induknya, lebih mudah dalam pemeliharaan, dan masa panen lebih singkat,
jika dibandingkan dengan pertumbuhan dari biji karena telah mengalami
perubahan akibat mutasi.

10
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan
bahwa :
1. Sambung pucuk (grafting) merupakan teknik menyambungkan dua
tanaman yang sama jenis namun berbeda sifatnya untuk dihasilkan satu
individu baru.
2. Usaha perbanyakan tanaman alpukat secara vegetatif yang banyak dipakai,
mudah diterapkan karena dapat memperbaiki sifat jenis tanaman.
3. Perbanyakan sistem sambung dini memiliki keunggulan sebagai
berikut:
 Lebih cepat berbuah
 Memiliki sifat unggul
 Mudah dan sederhana dilakukan
 Persentase keberhasilan hidup tinggi
4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan mengenai perbanyakan tanaman alpukat dengan
sambung pucuk secara sistem sambung dini (graftng) adalah :
1. Perlunya dilakukan uji coba-lebih lanjut dan berkelanjutan-supaya ilmu
pengetahuan yang telah diperolch akan lebih berkembang
2. Dalam perbanyakan sistem sambung perlu diterapkan di sekolah ataupun
di masyarakat dalam mewujudkan usaha pertanian unggul agar dapat
menumbuhkembangkan pengetahuan dan keterampilan pada
pemberdayaan sosial, ekonomi dan ekologi sumberdaya alam lokal.
3. Dengan adanya kegiatan kerja praktik ini diharapkan teradi hubungan
baik antara SMK N 1 Kelapa dan Delis Tani Bangka Barat

11
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 2007. Alpukat/Avokad Tentang Budidaya Pertanian, Kantor Deputi
Menegristik Bidang Pendaya Gunaan dan Pemasyarakatan ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, Jakarta.
Firman, C dan Ruskandi. 2009. Teknik pelaksanaan percobaan pengaruh naungan
terhadap keberhasilan penyambungan tanaman jambu mete. Buletin Teknik
Pertanian 14 (1) 2009 : 27-30
Kuswandi, L. Octriana, B. Kuswara dan Nofiarli. 2017 Eksplorasi, karakterisasi
dan evaluasi idiotipe alpukat di Kabupaten Solok. J. Jagur 1(1):36-30

12
LAMPIRAN

13
14

Anda mungkin juga menyukai