Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Mufrod, Mutsana, Jama’

Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah: Bahasa Arab

DISUSUN OLEH :
NAMA : 1. Khabibatur Rahmah
2. Iin lailatul sholeha
3. Hafadzoh
4. Siska Novi Nurwinda

INSTITUT AGAMA ISLAM


MUARA BUNGO
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Atas Segala Rahmat-NYA Sehingga
Makalah Ini Dapat Tersusun Hingga Selesai. Tidak Lupa Kami Juga Mengucapkan Banyak
Terimakasih Atas Bantuan Dari Pihak Yang Telah Berkontribusi Dengan Memberikan
Sumbangan Baik Materi Maupun Pikirannya, Sehingga Saya Dapat Menyelesaikan Pembuatan
laporan Ini Dengan Judul “Makalah Bahasa Arab mufrod, mutsana, jamak”.
Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan
penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya sendiri dan khususnya pembaca
pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya laporan ini.
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif sangat saya
harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan
pada waktu mendatang.

Rimbo Bujang, 8 april 2020

Penyusun

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai umat Islam, kita dituntut untuk bisa mengkaji dan mempelajari Al-Qur’an
dan Sunnah, sebagai dua sumber utama ajaran agama Islam yang harus kita pegang
teguh. Tentunya, kita tidak mungkin memahami kedua sumber itu kecuali setelah kita
mengetahui kaidah-kaidah bahasa Arab, khususnya Ilmu Nahwu dan Ilmu sharaf. Karena
keduanya merupakan kunci dalam mempelajari Al-Qur’an dan Sunnah. Dan pada
kesempatan ini, kami akan membahas tentang beberapa kaidah yang ada di dalam kaidah
bahasa Arab yaitu mufrod, mutsana, jamak.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Mufrod ?

2. Apa Pengertian Mutsana ?

3. Apa Pengertian Jamak ?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Mufrod, Mutsana, Jamak

1. Mufrod
Isim mufrad adalah isim yang menunjukkan arti satu. Seperti  ‫ ُم َح َّم ٌد‬dan  ‫َر ُج ٌل‬
Sebagian ulama’ menta’rifkan bahwa isim mufrad ialah ism yang bukan mutsanna da
bukan jama’ dan bukan pula mulhak pada keduanya, dan bukan pula dari asmaul
khamsah.
2. Mutsana
Isim mutsanna ialah isim yang menunjukkan arti dua, dengan menambahkan alif dan
nun atau ya’ dan nun. Seperti ‫ ِكتَابَا ِن‬dan ‫( ِكتَابَ ْي ِن‬dua buku)
Kaidah umum untuk membentuk mutsanna, tambahkan alif dan nun pada ism mufrad
untuk marfu’ dan tambahkan ‫ ْي ِن‬jika majrur da manshub tanpa perubahan apa-apa pada
bentuk mufradnya, seperti:
‫ َر ُجاَل ِن‬menjadi ‫َر ُج ٌل‬
ٌ‫ اِ ْم َرأَ ة‬menjadi ‫اِ ْم َرأَتَا ِن‬
jika mutsanna menjadi mudhaf maka nun nya dibuang
dan dikecualikan dari itu jika:
a.  Isim maqsur, maka alifnya diganti dengan ya’ jika berupa empat huruf atau lebih
dan dikembalikan pada asalnya jika tiga huruf, Contoh:
‫َد ْع َوى‬ menjadi ‫َد ْع َويَا ِن‬
‫ ُمصْ طَفَى‬menjadi ِ َ‫طفَي‬
‫ان‬ َ ْ‫ُمص‬
‫َعصًا‬ menjadi ‫ص َوا ِن‬
َ ‫َع‬

b. Isim mamdud, jika untuk muannats hamzahnya diubah menjadi ‫ و‬, tetap jika ia asli
dan boleh dua keadaan jika ia untuk ilhaq (penggolongan), atau penggantian dari
asal. Contoh:
‫صحْ َر ْا ٌء‬
َ menjadi َ ‫صحْ َر‬
‫اوا ِن‬ َ
‫ َسوْ دَا ٌء‬menjadi ‫َاوا ِن‬
َ ‫َسوْ د‬
‫قُرَّا ٌء‬ menjadi ِ ‫قُرَّا َء‬
‫ان‬
‫ ُوضَّاء‬menjadi ‫ُوضَّا َءا ِن‬
4
‫ِع ْلبَا ٌء‬ ِ ‫ ِع ْلبَا َء‬atau
menjadi ‫ان‬ ِ ‫ِع ْلبَا َو‬
‫ان‬
‫ ِك َسا ٌء‬menjadi ‫ِك َسا َءا ِن‬ atau ‫اوا ِن‬
َ ‫ِك َس‬
c. Isim manqus, jika terbuang maka ya’ nya dikembalikan. Contoh:
‫هَا ٍد‬ menjadi
‫هَا ِديَا ِن‬
‫ ُم ْهتَ ٍد‬menjadi ‫ان‬ِ َ‫ُم ْهتَ ِدي‬
3.  jama’
Isim jama’ ialah isim yang menunjukkan arti lebih dari dua. Jama’ ada tiga bagian
jama’ mudzakar salim, jama’ muannas salim dan jama’ taksir.
a.  Jamak mudzakar salim ialah bentuk jama’ yang menunjukkan arti lebih dari dua
dengan menambahkan ‫ و‬dan ‫( ن‬ketika rofa’) atau ‫ ي‬dan ‫( ن‬ketika nashab dan jar)
tanpa ada perubahan padanya. Seperti: َ‫( ُم ْؤ ِمنُوْ ن‬orang-orang mu’min laki-laki) dan
َ‫( ُم ْؤ ِمنُ ْين‬orang-orang mu’min laki-laki).
Dan dikecualikan dari itu jika:
1)  Isim manqus, ya’ nya dibuang dan huruf sebelum wawu didhummah atau huruf
sebelum ya’ dikasroh untuk penyesuaian. Contoh:
‫ هَا ٍد‬menjadi َ‫ هَا ُدوْ ن‬atau َ‫هَا ِد ْين‬
2)  Isim maqsur, alif nya dibuang dan harakat sebelum wawu atau ya’ tetap difathah
sebagai tanda bagi alif. Contoh: ‫ ُمصْ طَفَى‬menjadi َ‫ َمصْ طَفَوْ ن‬atau َ‫ُمصْ طَفَ ْين‬
b.     Jamak muannas salim ialah isim yang menunjukkan arti lebih dari dua dengan
menambah alif dan ta’ dan tidak mengubah bentuk mufradnya. Seperti ٌ‫َز ْينَب‬
ٌ َ‫زَ ْينَب‬
menjadi ‫ات‬
Dan dikecualikan dari itu jika:
1)      Isim yang berakhiran dengan ta’ marbuthoh ( ‫ ) ة‬maka ta’ ini dibuang lalu

hubungkan alif dan ta’. Contoh: ٌ‫ط َمة‬


ِ ‫ فَا‬menjadi ٌ ‫فَا ِط َم‬
‫ات‬
2)      Isim maqsur dan mamdud, maka tetap sebagaimana membentuk musanna dari
keterangan diatas dengan menambah alif dan ta’. Contoh:
‫ُح ْبلَى‬ menjadi ٌ َ‫ُح ْبلَي‬
‫ات‬ ‫صحْ َرا ٌء‬َ menjadi ‫ات‬ ٌ ‫صحْ َر َو‬
َ
‫هُدَى‬ ٌ َ‫هُ َدي‬
menjadi ‫ات‬ ‫ ِع ْلبَاء‬menjadi ‫ات‬
ٌ ‫ ِع ْلبَا َو‬dan ‫ات‬ٌ ‫ْع ْلبَا َء‬
‫ِرضا‬ menjadi ٌ ‫ض َو‬
‫ات‬ َ ‫ِر‬
ْ ‫ َد‬dan ٌ‫ َسجْ َدة‬, maka ‘ain fiilnya diharakati dengan
3)      Dan isim-isim seperti ‫ع ٌد‬
ٌ َ‫ َد َع َدا‬dan ‫َات‬
fathah. Contoh: ‫ت‬ ٌ ‫ َس َجد‬ketentuan seperti itu adalah jika jika isim

5
itu tsulasi, sahih ‘ain nya, sukun ‘ain nya dan fa’ nya berharakat fathah maka
tidak ada perubahan bentuk.
c. Jamak taksir adalah isim yang menujukkan arti lebih dari dua dengan perubahan
bentuk mufradnya. Seperti: ‫جا ٌل‬
َ ‫ ِر‬dan ُ‫( ع ََرائِش‬pengantin-pengantin perempuan).
Jamak taksir itu mempunyai 21 wazan. Untuk jamak qillah (yakni mulai dari tiga
hingga 10) dari 21 wazan itu adalah 4 wazan yaitu:
ٌ‫ أَ ْف ِعلَة‬,ٌ‫ أَ ْف َعل‬,ٌ‫أَ ْف ُعل‬, dan ٌ‫ فِ ْعلَة‬seperti ٌ‫ اَ ْع ِم َدة‬,‫ اَجْ دَا ٌد‬, ٌ‫ اَ ْنفُس‬dan ٌ‫فِ ْتيَة‬
Dan untuk jamak katsrah (yakni mulai dari 11 dan seterusnya tidak terbatas) ada 17
wazan. Contoh:

Wazan Contoh
Jama’
‫فُ ْع ٌل‬ ‫ُح ْم ٌر‬
‫فِ ْع ٌل‬ ‫قِطَ ٌع‬
‫فُ َع ٌل‬ ‫ص َو ٌر‬ ُ
‫فُ ُع ٌل‬ ٌ‫ُكتب‬
ُ
‫فِ ْي َع ٌل‬ ٌ‫فِ ْيلَة‬
ٌ‫فَ َعلَة‬ ٌ‫َس َح َرة‬
‫فَ َعا ٌل‬ ٌ‫هُدَاة‬
‫فَ ْعلَى‬ ‫ضى‬ َ ْ‫َمر‬
‫فُعَّا ٌل‬ ‫ُع َّدا ٌل‬
‫فُ َّع ٌل‬ ‫ٌر َّك ٌع‬
‫فُ َعاَل ُء‬ ‫نُبَهَا ُء‬
‫فُعُوْ ٌل‬ ٌ‫قُلُوب‬
‫فِ َعا ٌل‬ ‫ِجبَا ٌل‬
‫فِ ْعاَل ٌن‬ ‫ان‬ ٌ ‫ِغ ْل َم‬
‫فُ ْعاَل ٌن‬ ٌ َ‫قُضْ ب‬
‫ان‬
‫أَ ْف ِعاَل ُء‬ ‫اَ ْنبِيَا ُء‬

Dan sighat muntahal jumuk (setiap jamak yang terdiri dari dua huruf atau tiga huruf
dengan huruf tengahnya mati setelah alif jamak taksirnya) seperti ‫ه َم‬
ِ ‫ َد َرا‬dan ‫َدنَانِي َْر‬
Sighat ini mempunyai 7 wazan:
1.      Wazan ‫ فَ َعائِ ُل‬seperti ٌ‫ح ْيفَة‬ َ menjadi ُ‫ص َحائِف‬
ِ ‫ص‬ َ
ُّ ِ‫ فَ َعال‬seperti ‫ ُكرْ ِس ٌّي‬menjadi ‫َك َرا ِس ُّي‬
2.      Wazan ‫ي‬

3.      Wazan ‫ فَ َوا ِع ُل‬seperti ‫جوْ هَ ُر‬


َ menjadi ‫َج َوا ِه ُر‬
4.      Wazan ‫ فَ َعالِ ُل‬seperti ‫ج ْعفَ ُر‬
َ menjadi ‫َج َعافِ ُر‬
5.      Wazan ‫ فَ َعالِي‬seperti ٌ‫س ْعاَل ة‬
َ menjadi ‫َس َعالِي‬
6
ٌ ‫ َس ْك َر‬menjadi ‫َس َكارى‬
6.      Wazan ‫ فَ َعالَى‬seperti ‫ان‬

7.      Dan Wazan ‫فُ َعالَى‬

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari materi diatas, dapat disimpulkan bahwa, Isim menurut jumlahnya dibagi menjadi tiga
yaitu mufrad, mutsanna dan jama’.
7
1. Isim mufrad adalah isim yang menunjukkan arti satu.
2. Isim  mutsanna ialah isim yang menunjukkan arti dua, dengan menambahkan alif dan
nun atau ya’ dan nun. Kecuali isim maqsur, isim mamdud dan isim manqus
3. Isim jama’ ialah isim yang menunjukkan arti lebih dari dua.
Jama’ ada tiga bagian jama’ mudzakar salim, jama’ muannas salim dan jama’ taksir.
Jamak mudzakar salim ialah bentuk jama’ yang menunjukkan arti lebih dari dua
dengan menambahkan  ‫ و‬dan ‫ ن‬atau ‫ ي‬dan ‫ ن‬tanpa ada perubahan padanya.
Jamak muannas salim ialah isim yang menunjukkan arti lebih dari dua dengan
menambah alif dan ta’ dan tidak mengubah bentuk mufradnya.
Jamak taksir adalah isim yang menujukkan arti lebih dari dua dengan perubahan
bentuk mufradnya

B. Saran-saran

Alhamdulillahirabbil’aalamiin, sebagai manusia yang hidup di dunia ini, hendaklah kita


selalu mempunyai angan untuk selalu haus akan ilmu pengetahuan, dari ilmu kita bisa
melakukan hidup ini dengan sebaik- baiknya. Adapun dengan selesainya penulisan
makalah ini, semoga bisa bermanfaat untuk pembelajaran bahasa Arab nantinya.
Aamiin.

Mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca sudi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi menjadi lebih baiknya makalah ini dan penulisan
makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Taufiqul Hakim, Program Pemula Membaca Kitab Kuning ,(Jepara,Al-Falah


Offset,2004).

Anda mungkin juga menyukai