Anda di halaman 1dari 6

BAB 2

PEMBAGIAN ISIM DAN PEMBAGIAN FI’IL

PERTEMUAN KE-4

A. Pembagian Isim
Bahasa Arab adalah bahasa yang sangat unik, bagaimana tidak, untuk menyebutkan jumlah benda
saja bahasa ini mempunyai aturan tersendiri, dalam bahasa Arab ada tiga kategori untuk menentukan
jumlah benda, yaitu: mufrad (tunggal), tasniyah (dua), dan jamak (plural/lebih dari dua).

1. Isim Mufrad ( ‫ ُم ْف َر ٌد‬ )

Semua isim yang menunjukan arti satu atau tunggal, tidak ada tanda khusus untuk
menentukan isim mufrad, karena bentuk isim mufrad adalah bentuk pertama tanpa ada tambahan
huruf sama sekali.

Contoh:

Buku ٌ‫ِكتَاب‬

Sekolah ٌ‫َم ْد َر َسة‬

Pena ‫قَلَ ٌم‬

Perhatikanlah contoh di atas, semuanya merupakan bentuk asli, tanpa ada tambahan huruf,
secara lafadz contoh-contoh di atas sudah menunjukan arti satu, tanpa harus ditambah kata bilangan
1, tapi jika anda membaca tulisan Arab dan menemukan isim mufrad yang disertai dengan bilangan,
maka itu adalah taukid (penguat) yang menunjukan bahwa jumlah barangnya adalah satu, contoh :
‫ ٌد‬III‫اح‬
ِ ‫ابٌ َو‬IIَ‫ ِكت‬artinya 'satu buku', kata kitabun merupakan isim mufrad, tapi disertai dengan kata
bilangan waahidun.

          
  2. Isim Tasniyah

Semua isim yang menunjukan arti dua, tanda isim tasniyah adalah kemasukan huruf alif+nun atau
yaa+nun (‫ـان‬ 
ِ atau  ‫)ي ِْن‬, jadi, isim apapun yang diakhiri dengan alif+nun atau yaa+nun, maka sudah
termasuk isim tasniyah dan mempunyai arti dua. Perhatikan contoh di atas ' ‫ ِكتَابَ ْي ِن‬/  ‫ان‬
ِ َ‫' ِكتَاب‬, jika dibaca
dengan huruf latin maka menjadi 'kitaabaani/kitaabaini'.  yang menunjukan isim tersebut menjadi
tasniyah adalah karena ketambahan huruf alif+nun dan yaa+nun, jika sudah ada tambahan huruf
tersebut pada suatu kata, maka sudah pasti kata itu mempunyai arti dua tanpa harus diberi tamabahan
kata bilangan dua.
Contoh:

Arti Isim Tasniyah Bentuk mufrad

Dua Buku
‫ ِكتَابَي ِْن‬ /  ‫ِكتَابَا ِن‬ ٌ‫ِكتَاب‬
Dua Sekolah ‫ َم ْد َر َستَا ِن‬/ ‫َم ْد َر َستَ ْي ِن‬ ٌ‫َم ْد َر َسة‬

        3. Isim Jamak

Isim jamak adalah kata yang menunjukan arti lebih dari dua, nah dalam bahasa Arab isim
jamak dibagi lagi menjadi tiga, yaitu:
 Jamak mudzakar salim ( ‫) َج ْم ٌع ال ُم َذ َّك ِر السَّالِ ِم‬

Sesuai namanya, jamak ini merupakan bentuk jamak yang menunjukan arti banyak (lebih dari dua)
teratur (‫ ) السَّالِ ِم‬dan dikhususkan untuk laki-laki (  ‫ال ُم َذ َّك ِر‬ ).

karena jamak ini teratur (‫) السَّالِ ِم‬, maka bentuk jamak ini mempunyai tanda tertentu, yaitu ditandai
dengan kemasukan huruf wawu+nun atau yaa+nuun ( َ‫ وْ ن‬ atau  َ‫) ْين‬, jika dilihat tanda 'yaa+nuun' sama
dengan tanda isim tasniyah (yang menunjukan arti dua), yang membedakan adalah huruf sebelum yaa
berharakat fathah dan huruf nuun pada isim tasniyah mempunyai harakat kasroh (contoh:
‫ ُم ْسلِ َمي ِْن‬ 'muslimaini'), sedangkan pada jamak mudzakkar salim, huruf sebelum yaa berharakat kasroh
dan huruf nuun nya mempunyai harakat fathah (contoh:  َ‫ ُم ْسلِ ِم ْين‬ 'muslimiina').

Contoh lain:

Arti Jamak Mudzakkar Salim Bentuk Mufrad

Orang-orang kafir
َ‫ َكافِ ِر ْين‬ /َ‫َكافِرُوْ ن‬ ‫َكافِ ٌر‬

Orang-orang yang beriman


َ‫ ُم ْؤ ِمنِ ْين‬ /  َ‫ُم ْؤ ِمنُوْ ن‬ ‫ُم ْؤ ِم ٌن‬

Orang-orang yang bersyukur


َ‫ َشا ِك ِر ْين‬/  َ‫َشا ِكرُوْ ن‬ ‫َشا ِك ٌر‬

 Jamak Muannats Salim ( ‫ث السَّالِ ِم‬ِ َّ‫) َج ْم ُع ال ُم َؤن‬


Bentuk jamak yang kedua adalah jamak muannats salim, yaitu bentuk jamak teratur (‫ ) السَّالِ ِم‬yang
ِ َّ‫)ال ُمؤَ ن‬.
dikhususkan untuk perempuan ( ‫ث‬

karena jamak ini teratur (‫) السَّالِ ِم‬, maka bentuk jamak ini juga mempunyai tanda tertentu, yaitu ditandai
dengan kemasukan huruf alif+ta' ( ‫ت‬+‫)ا‬.

Contoh:

Arti Jamak Muannats Salim Bentuk Mufrad

Orang-orang yang beriman (pr)


ٌ ‫ُم ْؤ ِمن‬
‫َات‬ ٌ‫ُم ْؤ ِمنَة‬

Tanda-tanda (pr)
ٌ ‫َعاَل َم‬
‫ات‬ ٌ‫َعاَل َمة‬

Pemikiran-pemikiran (pr)
ٌ ‫فِ ْك َر‬
‫ات‬ ٌ‫فِ ْك َرة‬
Perhatikanlah contoh di atas, bentuk mufrad yang tadinya mempunyai ta' marbuthoh ( ٌ‫ )ـة‬di akhir
kata, ketika menjadi jamak muannats salim maka ta' marbuthohnya dihilangkan dan diganti dengan
tanda alif+taa'.

 Jamak Taksir ( ‫)ج ْم ُع التَّ ْك ِسي ِْر‬


َ

Sesuai namanya, jamak ini adalah bentuk jamak yang tidak beraturan, kata 'Taksir' dalam bahasa
Arab mempunyai arti 'terpecah', oleh karena itu jamak ini tidak mempunyai tanda dan ciri yang
khusus, jamak ini bisa berlaku untuk mudzakar (laki-laki) maupun muannats (perempuan). bisa untuk
benda mati atau benda hidup, jamak ini juga termasuk sima'i, jadi pengucapannya mengikuti orang
Arab, dan tentunya tidak mempunyai ciri khusus, jamak ini hanya bisa dihafalkan melalui kamus.

Contoh:

Arti Jamak Taksir Bentuk mufrad

Buku-buku
ٌ‫ُكتُب‬ ٌ‫ِكتَاب‬

Kewajiban-kewajiban
ٌ‫فُرُوْ ض‬ ٌ‫فَرْ ض‬

Gigi-gigi
ٌ ‫أَ ْسن‬
‫َان‬ ‫ِس ٌّن‬

Link Materi :
http://arabunaa.blogspot.com/2017/03/pengertian-mufrad-tasniyah-dan-jamak.html

Link Youtube :
https://www.youtube.com/watch?v=nJ2Idd-hdZg

PERTEMUAN KE-5

B. Pembagian Fi’il

Fi’il adalah kata yang menunjukkan suatu perbuatan atau peristiwa dengan diiringi waktu, baik
itu lampau, sekarang atau yang akan datang. Singkatnya fi’il adalah kata kerja dalam bahasa Arab.
Dilihat dari segi polanya, fi’il terbagi menjadi tiga bentuk utama, yaitu madhi, mudhari dan amar.
a. Fi’il Madhi
Fi’il madhi adalah kata yang menujukkan suatu perbuatan atau peristiwa yang terjadi di waktu
lampau.
Fi’il madhi merupakan bentuk dasar dari kata dalam bahasa Arab. Ciri dari fi’il madhi adalah
difathahkan huruf akhirnya kecuali jika fa’ilnya dhamir tertentu. Contoh fi’il madhi:
‫ب‬َ َ‫قَ َرأَ – َعلِ َم – قَاتَ َل – ِا ْن َك َس َر – اِ ْستَ ْشفَى – تَ َج ْلب‬
Apabila subjeknya berupa isim dhamir, maka ujungnya berubah sesuai dengan dhamirnya. Berikut
polanya:
Contoh Pola Dhamir
َ
‫أصْ بَ َح‬ ‫فَ َع َل‬ ‫هُ َو‬
‫أَصْ بَ َحا‬ ‫فَ َعاَل‬ ‫هُ َما‬
‫أَصْ بَحُوْ ا‬ ‫فَ َعلُوْ ا‬ ‫هُ ْم‬
‫ت‬ ْ ‫أَصْ بَ َح‬ ‫ت‬ ْ َ‫فَ َعل‬ ‫ِه َي‬
‫أَصْ بَ َحتَا‬ ‫فَ َعلَتَا‬ ‫هُ َما‬
َ‫أَصْ بَحْ ن‬ َ‫فَ َع ْلن‬ ‫ه َُّن‬
َ‫أَصْ بَحْ ت‬ َ‫فَ َع ْلت‬ َ‫أَ ْنت‬
‫أَصْ بَحْ تُ َما‬ ‫فَ َع ْلتُ َما‬ ‫أَ ْنتُ َما‬
‫أَصْ بَحْ تُ ْم‬ ‫فَ َع ْلتُ ْم‬ ‫أَ ْنتُ ْم‬
‫ت‬ِ ْ‫أَصْ بَح‬ ِ ‫فَ َع ْل‬
‫ت‬ ‫ت‬ِ ‫أَ ْن‬
‫أَصْ بَحْ تُ َما‬ ‫فَ َع ْلتُ َما‬ ‫أَ ْنتُ َما‬
‫أَصْ بَحْ تُ َّن‬ ‫فَ َع ْلتُ َّن‬ ‫أَ ْنتُ َّن‬
‫ت‬ ُ ْ‫أَصْ بَح‬ ‫ت‬ ُ ‫فَ َع ْل‬ ‫أَنَا‬
‫أَصْ بَحْ نَا‬ ‫فَ َع ْلنَا‬ ُ‫نَحْ ن‬
b. . Fi’il Mudhari
Fi’il mudhari adalah kata yang menunjukkan suatu perkataan dan peristiwa yang terjadi di masa
sekarang atau masa yang akan datang.
Cara mengubah fi’il madhi menjadi bentuk mudhari’ adalah dengan menambahkan salah satu huruf
mudharaah yaitu alif, nun, ya’, dan ta’ yang dikumpulkan dalam kata (‫ْت‬ ُ ‫)أَنَي‬.
‫يُ َعلِّ ُم‬ ← ‫عَلَّ َم‬ ُ‫يَضْ ِرب‬ ← ‫ب‬ َ ‫ض َر‬
َ
Pada fi’il tsulatsi maka difathahkan huruf mudharaahnya, disukunkan fa’nya dan berharakat ‘ainnya.
‫يَ ْد ُخ ُل‬ ← ‫َدخَ َل‬ ‫يَ ْعلَ ُم‬ ← ‫َعلِ َم‬
Sedangkan apabila fi’il madhinya terdiri dari 4 huruf maka didhammahkan huruf mudharaahnya dan
kasrah ‘ainnya.
ُ‫يُ َوس ِْوس‬  ← ‫س‬ َ ‫َو ْس َو‬ ‫يُحْ ِر ُج‬ ← ‫أَ ْخ َر َج‬
Apabila pada fi’il madhi terdapat hamzah tambahan maka pada bentuk mudhari’ dibuang hamzahnya.
‫يَ ْستَ ْغفِ ُر‬ ← ‫اِ ْستَ ْغفَ َر‬ ‫يُ ْد ِخ ُل‬ ← ‫خَل‬ َ ‫أَ ْد‬
Apabila pada bentuk madhi diawali ta’ tambahan maka fa’ dan ‘ainnya difathahkan.
‫يَتَ َدحْ َر ُج‬ ← ‫تَ َدحْ َر َج‬ ‫يَتَبَا َع ُد‬ ← ‫تَبَا َع َد‬

Apabila pada bentuk madhi diawali hamzah’ tambahan dan hurufnya lebih dari 4 maka ‘ainnya
dikasrahkan.
‫يَ ْست َْخ ِر ُج‬ ← ‫يَجْ تَ ِم ُع اِ ْست َْخ َر َج‬ ← ‫اِجْ تَ َم َع‬
Sama halnya dengan fi’il madhi, apabila fa’ilnya berupa isim dhamir maka ada perubaha. Berikut
perubahannya:
Contoh Pola Dhamir
‫يَرْ ِج ُع‬ ‫يَ ْف َع ُل‬ ‫هُ َو‬
ِ ‫يَرْ ِج َع‬
‫ان‬ ‫يَف َعاَل ِن‬ ْ ‫هُ َما‬
َ‫يَرْ ِجعُوْ ن‬ ُ
َ‫يَف َعلوْ ن‬ ْ ‫هُ ْم‬
‫تَرْ ِج ُع‬ ‫تَف َع ُل‬ ْ ‫ِه َي‬
‫ان‬ِ ‫تَرْ ِج َع‬ ‫تَف َعاَل ِن‬ ْ ‫هُ َما‬
َ‫يَرْ ِج ْعن‬ ْ
َ‫يَف َعلن‬ ْ ‫ه َُّن‬
‫تَرْ ِج ُع‬ ‫تَ ْف َع ُل‬ َ‫أَ ْنت‬
‫ان‬ ِ ‫تَرْ ِج َع‬ ‫تَ ْف َعاَل ِن‬ ‫أَ ْنتُ َما‬
َ‫تَرْ ِجعُوْ ن‬ َ‫تَ ْف َعلُوْ ن‬ ‫أَ ْنتُ ْم‬
َ‫تَرْ ِج ِع ْين‬ َ‫تَ ْف َعلِ ْين‬ ‫ت‬ِ ‫أَ ْن‬
‫ان‬ ِ ‫تَرْ ِج َع‬ ‫تَ ْف َعاَل ِن‬ ‫أَ ْنتُ َما‬
َ‫تَرْ ِج ْعن‬ ْ
َ‫تَ ْف َعلن‬ ‫أَ ْنتُ َّن‬
‫أَرْ ِج ُع‬ ‫أَ ْف َع ُل‬ ‫أَنَا‬
‫نَرْ ِج ُع‬ ‫نَ ْف َع ُل‬ ُ‫نَحْ ن‬
C. Fi’il Amar
Fi’il amar adalah kata kerta yang digunakan untuk memerintah atau memohon. Fi’il amar
menunjukkan peristiwa yang akan datang.
Cara membuat fi’il amar adalah dengan mensukunkan akhirnya atau membuang nun dan membuang
huruf mudharaahnya. Apabila setelah dibuang huruf mudharaah huruf awalnya sukun maka ditambah
hamzah washal. Apabila huruf ketiganya dhammah maka hamzahnya didhammahkan dan bila kasrah
atau fathah maka hamzahnya disukunkan.
Mari kita membuat fi’il amar langkah per langkah:
Fi’il amar hanya berlaku untuk dhamir mukhathab.

Contoh Pola Dhamir


‫تَرْ ِج ُع‬ ‫تَف َع ُل‬ْ َ‫أَ ْنت‬
ِ ‫تَرْ ِج َع‬
‫ان‬ ‫تَ ْف َعاَل ِن‬ ‫أَ ْنتُ َما‬
َ‫تَرْ ِجعُوْ ن‬ َ‫تَ ْف َعلُوْ ن‬ ‫أَ ْنتُ ْم‬
َ‫تَرْ ِج ِع ْين‬ َ‫تَ ْف َعلِ ْين‬ ِ ‫أَ ْن‬
‫ت‬
‫ان‬ِ ‫تَرْ ِج َع‬ ‫تَ ْف َعاَل ِن‬ ‫أَ ْنتُ َما‬
َ‫تَرْ ِج ْعن‬ َ‫تَ ْف َع ْلن‬ ‫أَ ْنتُ َّن‬
Kemudian sukunkan akhirnya atau buang huruf terakhirnya. Dibuang akhirnya apabila akhirnya
berupa nun tambahan dan sebelumnya mad atau berupa huruf ilat.
‫تُبَا ِع ْد‬ ← ‫اع ُد‬
ِ َ‫تُب‬
‫تَرْ ِج ْع‬ ← ‫تَرْ ِج ُع‬
‫تَرْ ِجعُوْ ا‬ ←  َ‫تَرْ ِجعُوْ ن‬
ْ‫تَقُل‬ ←  ْ‫تَقُوْ ل‬ ← ‫تَقُوْ ُل‬
‫ش‬ َ ‫ت َْخ‬ ← ‫ت َْخ َشى‬
Kemudia huruf mudharaahnya dibuang. Apabila setelah dibuang huruf mudharaah huruf awalnya
sukun maka ditambah hamzah washal. Adapun cara baca hamzahnya adalah apabila huruf ketiganya
dhammah maka hamzahnya didhammahkan dan bila kasrah atau fathah maka hamzahnya dibaca
kasrah.
‫اع ْد‬
ِ َ‫ب‬ ← ‫اع ْد‬ ِ َ‫تُب‬
‫اِرْ ِج ْع‬ ← ‫رْ ِج ْع‬ ← ‫تَرْ ِج ْع‬
‫اِرْ ِجعُوْ ا‬ ← ‫رْ ِجعُوْ ا‬ ← ‫تَرْ ِجعُوْ ا‬
ْ‫قُل‬ ←  ْ‫تَقُل‬
‫ش‬َ ‫اِ ْخ‬ ← ‫ش‬ َ ‫ ْخ‬ ← ‫ش‬ َ ‫ت َْخ‬
Berikut contoh fi’il amar dengan berbagai pola isim dhamir.
Contoh Contoh Dhamir
‫بَا ِع ْد‬ ْ‫اُ ْد ُخل‬ َ‫أَ ْنت‬

‫بَا ِعدَا‬ ‫اُ ْدخُاَل‬ ‫أَ ْنتُ َما‬

‫بَا ِع ُدوْ ا‬ ‫اُ ْد ُخلُوْ ا‬ ‫أَ ْنتُ ْم‬

ْ‫بَا ِع ِدي‬ ‫اُ ْد ُخلِ ْي‬ ِ ‫أَ ْن‬


‫ت‬

‫بَا ِعدَا‬ ‫اُ ْدخُاَل‬ ‫أَ ْنتُ َما‬

َ‫بَا ِع ْدن‬ َ‫اُ ْد ُخ ْلن‬ ‫أَ ْنتُ َّن‬

Berikut tabel fi’il mutasharrif tam dengan perbandingan bentuk madhi, mudhari’ dan amar.
‫ماض‬ ‫مضارع‬ ‫امر‬
‫قَا َم‬ ُ
‫يَقوْ ُم‬ ‫قُ ْم‬
‫َكبُ َر‬ ‫يَ ْكبُ ُر‬ ْ‫اُ ْكبُر‬
َ‫أَحْ َسن‬ ُ‫يُحْ ِسن‬ ‫أَحْ ِس ْن‬
َ ‫قَر‬
‫َّب‬ ُ‫يُقَ ِّرب‬ ْ‫قَرِّب‬
‫تَ َكلَّ َم‬ ‫يَتَ َكلَّ ُم‬ ‫تَ َكلَّ ْم‬
‫تَبَا َع َد‬ ‫يَتَبَا َع ُد‬ ‫تَبَا َع ْد‬

Link Materi :
https://passinggrade.co.id/jumlah-ismiyah/

Link Youtube :
https://www.youtube.com/watch?v=-Px5_FEC7jM

Anda mungkin juga menyukai