Anda di halaman 1dari 13

PENGERTIAN BENTUK MUFROD DAN JAMAK

“Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Arab”

Disusun Oleh:
Kelompok 1

Maulidhatul Lailan Nabila 11220530000073


Baihaqi Hakim 11220530000051

Dosen Pengampu:
DR. H. Ahmadih Rojalih Jawab, Lc., MA., LL. M.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDYATULLAH
2023M/1444H
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. atas berkat serta karunia-Nya kelompok kami
mampu menuntaskan makalah yang berjudul “Pengertian Bentuk Mufrod dan Jamak” ini
dengan baik. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW.,
kepada para keluarganya, sahabat dan kepada seluruh pengikutnya hingga akhir hayat nanti.

Kami ucapkan terima kasih pada Bapak Dr. H. Ahmadih Rojalih Jawab, Lc., MA.,
LL.M. Selaku dosen mata kuliah Bahasa Arab yang telah membimbing kami pada perkuliahan
ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran supaya kedepannya
kami bisa menyusun makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini bisa menjadi bahan
pembelajaran, wawasan serta manfaat untuk meningkatkan pengetahuan kita.

Ciputat, 10 Maret 2023

Penyusun

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kaidah tafasir merupakan rambu-rambu untuk memahami ayat al-Qur’an. Tentu


memahami kaidah tafsir merupakan salah satu yang harus dimiliki oleh seseorang yang akan
menafsirkan al-Qur’an. Paling tidak menurut Quraish Shihab ada tiga komponen yang tercakup
dalam kaidah tafsir. Pertama, adalah ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam
menafsirksn al-Qur’an. Kedua, sistematika yang hendak ditempuh dalam
penafsirannya. Ketiga, patokan khusus untuk membantu pemahaman ayat-ayat al-Qur’an baik
itu dari ilmu-ilmu bantu seperti bahasa dan ushul fiqih maupun yang ditarik langsung dari
penggunaan al-Qur’an.

Dalam kaidah tafsir, terdapat beberapa kaidah yang perlu dipahami oleh seorang mufasir.
Di antaranya, ada kaidah Amr dan Nahi, kaidah istifham, kaidah mufrad dan jamak serta yang
lainnya. Dalam hal ini, penulis ingin membahas lebih jauh tentang bagaimana kaidah tafsir
mufrad dan jamak. Hal ini menjadi penting untuk dibahas, karena derivasi mufrad dan jamak
dalam al-Qur’an banyak. Makna terkandung dibalik mufrad dan jamak pun dan lain
sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan
masalah yang diperoleh, antara lain sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan mufrad dan jama’?
2. Apa saja contoh mufrad?
3. Ada berapa bagian jama’?
4. Ada berapa bagian wazan yang terdapat pada jama’?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bentuk Mufrad dan Jamak


Mufrad secara etimologi adalah kata isim yang bermakna satu (buah, ekor, ikat, orang
dll. Sedangkan secara terminologi mufrad adalah sebutan untuk ism yang menunjukkan satu
atau tunggal. Seperti seorang laki-laki, sebuah benda dan sebagainya.

Dalam kitab Jurumiyah didefinisikan sebagai berikut:


ََ ‫ل َم ْج ُم ْوعًا َو َل ُم ْل َحقًا ِب ِه َما َو‬
َ ‫ل مِ نََ ا لَ ْس َماءَِ ال َخ ْم‬
َ‫سة‬ ََ ‫َما لَي‬
ََ ‫ْس ُمثَنًى َو‬
Artinya: Ism yang bukan dalam bentuk tasniyah (dua), bukan plural (banyak), bukan mulhaq
keduanya (tasniyah dan jamak), dan buka pula dari ism-ism yang lima.

Contoh Isim Mufrad:

• ٌ‫ِكتَاب‬

Kitabun artinya sebuah buku.

• ٌ‫ُم ْسلِم‬

Muslimun artinya orang Islam atau seorang Muslim.

• ٌ‫ُمؤْ مِ ن‬

Mukminun artinya seorang yang beriman.

Sedangkan jamak yaitu mulai dari hitungan 3 ke atas. Ketiga jenis kata ini bisa berubah
dari satu bentuk ke bentuk lainnya dengan kaidah yang ada.1

Jamak dibagi tiga:

1. Jama’ Mudzakar Salim (banyak untuk laki-laki), yaitu isim dari bentuk tunggal ke dalam
bentuk jamak dengan tambahan huruf wau dan nun, atau ya dan nun.

1. Talqis Nurdianto, Ilmu Nahwu Bahasa Arab, (Yogyakarta: Zahir Publishing, 2018), hlm. 23

2
a.) Ciri Ciri Jamak Mudzakkar Salim
Ciri-ciri dari kalimat jamak mudzakkar salim yang paling jelas ialah bahwa kalimat tersebut
pasti berjenis kalimat isim, bukan kalimat fiil, sebab jamak untuk kalimat fi’il madhi dan fi’il
mudhori’ nantinya memiliki ciri-ciri yang berbeda.
Ciri-ciri dari jamak mudzakkar salim ialah diakhiri oleh ٌَ‫ن‬
ُ ‫ ٌْو‬pada waktu rofa’nya dan diakhiri
oleh ٌَِ‫ يْن‬ketika dalam tingkah nashob atau jar. Untuk lebih jelasnya perhatikan keterangan di
bawah ini.2

b.) Tanda I’rob Jamak Mudzakar Salim


Berbeda dengan tanda i’rob untuk isim mufrod dan tatsniyah, tanda i’rob untuk jamak
mudzakkar salim yaitu menggunakan:
ٌَ‫( ْون‬una) = untuk i’rob rofa’nya

ٌَ‫( يْن‬ina) = untuk i’rob jar dan nashobnya

c.) Contoh Jama’ Mudazkar Salim Berbentuk rofa’

ٌَ‫( ُم ْس ِل ُم ْون‬orang-orang muslim)

ٌَ‫( ُمؤْ مِ نُ ْون‬orang-orang mukmin)

ٌَ‫( َحامِ د ُْون‬orang-orang yang memuji)

Contoh Jama’ Mudzakar Salim Berbentuk Jar

ٌْ ِ‫ م‬maka menjadi berbunyi:


misal karena kemasukan huruf jar ‫ن‬

ٌَ‫( مِ ْنٌ ُم ْسلِمِ يْن‬dari orang-orang muslim)

ٌَ‫( مِ ْنٌ ُمؤْ مِ نِيْن‬dari orang-orang mukmin)

ٌَ‫( مِ ْنٌ َحامِ ِديْن‬dari orang-orang yang memuji)

Contoh Jama’ Mudzakar Salim Berbentuk Nashob

Misal karena kemasukan amil nashob yang berupa ٌ‫ اٌِن‬maka menjadi berbunyi:

ٌَ‫اِنٌ ُم ْسلِمِ يْن‬

2 Darmawati, Buku Daras Bahasa Arab Diera Milenial, (Kota Parepare: galaxy cluster,2020), hlm 19

3
ٌَ‫اِنٌ ُمؤْ مِ نِيْن‬

ٌَ‫اِنٌ َحامِ ِديْن‬

2. Jama’ Mu’annas Salim (banyak untuk perempuan), yaitu isim dari bentuk tunggal ke
dalam bentuk jamak dengan tambahan huruf alif dan ta ta’nis.
a.) Cara membentuk jama' muannat salim
Sesuai dengan yang dijelaskan dalam ta'rifnya bahwa jama' muannats salim adalah
bentuk jama' yang ditambahkan alif dan ta di akhir isim mufrod. Jadi langkah-langkah untuk
membentuk jama' muanntas salim adalah:
1.) Tentukan isim mufrad yang akan di jama’muannats salim
2.) Tambahkan huruf alif dan ta di akhir isim mufrad tersebut
Perhatikan contoh berikut ini!
َ ٌ=ٌ‫ٌات‬+ٌ‫طالِب‬
ٌ‫طا ِلبَات‬ َ

‫عا ِل َمات‬
َ ٌ=ٌ‫ٌات‬+ٌ‫عالِم‬
َ
‫اجدَات‬
ِ ‫س‬َ ٌ=ٌ‫ٌات‬+ٌ‫اجد‬
ِ ‫س‬َ

Kata ٌٌ‫عالِم‬ َ dan ٌٌ‫اجد‬


َ ٌ,ٌ‫طالِب‬ ِ ‫س‬َ pada contoh diatas adalah isim mufrad kemudian ditambahkan alif
dan ta di akhirnya agar menjadi jama' muannats salim.
b. Tanda I'rab Jama' Muannats Salim
Jama' Muannats salim merupakan bagian dari isim mu'rab, sehingga akan memiliki
tanda perubahan akhir sesuai dengan posisinya didalam jumlah. Ketika dalam posisi rofa'
ditandai dengan dlommah, nashab dan khofar ditandai dengan kasrah.

Berikut contoh i'rab jama muannats salim sesuai dengan posisinya didalam jumlah.
a.) Contoh Jama’ Muannats Salim ketika dalam posisi yang harus rofa’

ْ ‫إذَاٌ َجا َء ٌُك ُم‬: ٌُ‫ ْال ُمؤْ ِمنَات‬dari contoh diatas berposisi sebagai Fa'il yang harus rofa' sehingga
ٌُ‫ٌٌال ُمؤْ ِمنَات‬
ditandai dengan tanda i'rab rofa' yaitu dhommah.3
b.) Contoh Jama’ Muannats Salim ketika dalam posisi yang harus khofad

ِ ‫ فَأ َ ْخ َر َجٌبِ ِهٌٌمِ نٌٌَالث َم َرا‬: ٌٌ‫ت‬


ٌ‫ت‬ ِ ‫ الث َم َرا‬dari contoh diatas berposisi sebagai majrur karena didahului ٌٌَ‫ مِ ن‬yang
mengharuskan majrur sehingga ditandai dengan tanda i'rab khofad yaitu kasrah.

3 Darmawati, Buku Daras Bahasa Arab Diera Milenial, (Kota Parepare: galaxy cluster,2020),hlm 20

4
c.) Contoh Jama’ Muannats Salim ketika dalam posisi yang harus nashab

ٌ‫ت‬ ُ ‫ َو ٌََلٌتَ ْن ِك‬: ٌٌ‫ت‬


ِ ‫حواٌ ْال ُم ْش ِركَا‬ ِ ‫ ْال ُم ْش ِركَا‬dari contoh diatas berposisi sebagai Maf'ul Bih yang harus nashab
sehingga ditandai dengan tanda i'rab nashab yaitu fathah.
3. Jama’ Taksir, yaitu isim dari bentuk tungal ke dalam bentuk jamak dengan bentuk tidak
beraturan. Jamak tafsir mengikuti wazan-wazan tertentu, dan jamak taksir terbagi menjadi
dua: Jamak Taksir Qillah dan Jamak Taksir Kasroh.

a.) Ketentuan Perubahan dalam Jamak Taksir

Seperti yang sebelumnya sudah kami jelaskan, untuk membentuk jama’ taksir sahabat muslim
bisa merubah lafaz dari bentuk mufradnya. Adapun ketentuan mengenai perubahan bentuk
lafaz sendiri terdiri dari enam buah, di mana keenam ketentuan atau peraturan tersebut adalah:

1.) Adanya Perubahan Harokat

Perubahan yang terjadi pada lafaz karena adanya perubahan harokat. Contoh perubahan
َ َ ‫ ا‬yang berarti singa berubah
yang terjadi karena adanya perubahan harokat misalnya adalah ٌ‫سد‬
ُ ُ ‫ ا‬di mana perubahan yang dapat sahabat muslim cermati adalah harokat yang
menjadi ‫س ٌد‬
awalnya merupakan fathah berubah menjadi dhammah.

2.) Adanya Penambahan Huruf

Perubahan yang terjadi pada lafaz karena adanya penambahan huruf. Contoh lafaz yang
berubah karena adanya penambahan huruf adalah dari bentuk mufrad ٌ‫ص ْنو‬
ِ yang artinya adalah
kembar kemudian menjadi ٌ‫ص ْن َوان‬.4
ِ

3.) Adanya Pengurangan Huruf

Perubahan yang terjadi pada lafaz karena adanya pengurangan huruf. Sedangkan
contoh lafaz yang mengalami perubahan dari bentuk mufradnya karena pengurangan huruf
adalah ‫ نِ ْع َم ٌة‬yang dalam Bahasa Indonesia berarti nikmat kemudian berubah menjadi bentuk
jamaknya yaitu ٌ‫نِعَم‬.

3.) Adanya Perubahan Harokat dan Penambahan Huruf

4 Abu Razin, Ilmu Nahwu Untuk Pemula, Pustaka bisa 2014, hlm 23

5
Perubahan yang terjadi pada lafaz karena adanya perubahan harokat dan juga
penambahan huruf Untuk ketentuan perubahan ini, contoh lafaznya adalah ‫ل‬
ٌ ‫ َر ُج‬yang awalnya
berbentuk mufrad berarti anak laki – laki kemudian berubah menjadi bentuk jamaknya yaitu
ٌ‫ ِر َجال‬yang berarti beberapa anak laki – laki.

4.) Adanya Perubahan Harokat dan Pengurangan Huruf

Perubahan yang terjadi pada lafaz karena adanya perubahan harokat dan juga
pengurangan huruf. Contoh untuk perubahan harokat dan pengurangan huruf terjadi kepada
bentuk mufrad ٌ‫سول‬
ُ ‫ َر‬yang berarti rasul menjadi bentuk jamaknya yaitu ٌ‫سل‬
ُ ‫ر‬.
ُ

5.) Adanya Perubahan Harokat disertai dengan Penambahan dan Pengurangan Huruf

Perubahan yang terjadi pada lafaz karena adanya perubahan harokat disertai dengan
penambahan dan pengurangan huruf. Pada ketentuan perubahan yang terakhir dan yang paling
banyak perubahannya jika dibandingkan dengan ketentuan lainnya ini.

Contoh yang bisa sahabat muslim cermati adalah lafaz ٌ‫غ ََلم‬
ُ yang dalam bentuk mufradnya
berarti pemuda kemudian berubah bentuk menjadi bentuk jamaknya ٌ‫ غ ِْل َمان‬yang dalam Bahasa
Indonesia berarti beberapa pemuda.5

b.) Wazan atau Rumus Pola serta Contoh Jamak Taksir


Wazan dan rumus pola dalam jamak taksir ada lebih dari 12 pola bentuk yang berbeda.

1.) Pola ٌ‫فعلٌ–ٌأَ ْفعَال‬

Pola pertama ini adalah pola yang paling banyak ditemui. Wazan bentuk mufrodnya
adalah fa'alun dan bentuk jamak,nya adalah af'aalun.

Polanya : Dari huruf fa, ain, lam -> ditambah huruf awal hamzah qatha (alif dan hamzah)
serta tambahan huruf alif sebelum huruf terakhir.
Contoh:

Mufrad: ٌ‫( بَاب‬baabun) = pintu

Jamak: ٌ‫( أَب َْواب‬abwaabun) = pintu-pintu


2.) Pola ٌ‫ٌاَ ْفعُ ُل‬-ٌ‫فعل‬
Wazan bentuk mufrodnya adalah fa'lun dan bentuk jamaknya adalah af'ulu.

5 Abu Razin, Ilmu Nahwu Untuk Pemula, Pustaka bisa 2014, hlm 24

6
Polanya : Dari huruf fa, ain, lam -> ditambah huruf awal hamzah qatha (alif dan hamzah)
serta mengganti harakat fa' menjadi sukun, dan ain menjadi dhommah
Contoh:

Mufrad : ٌ‫( نَ ْفس‬nafsun) = seorang diri

ٌُ ُ‫( اَ ْنف‬anfusu) = banyak orang


Jamak: ‫س‬
3.) Pola ٌ‫فعل‬- ٌ‫ِف ْعلَة‬
Wazan bentuk mufrodnya adalah fa'lun dan bentuk jamaknya adalah fi'latun.

Polanya: Dari huruf fa, ain, lam -> ditambah huruf ta' marbutah di akhir
Contoh:

Mufrad: ٌ‫(فَتَى‬fataa) = pemuda

Jamak: ٌ‫( فِتْيَة‬fityatun) = banyak pemuda


4.) Pola ٌ‫ٌفُعَّال‬-ٌ‫فاعل‬
Wazan bentuk mufrodnya adalah faa'ilun dan bentuk jamaknya adalah fu'aalun.
Contoh:

Mufrod: ٌ‫( كَاتِب‬kaatibun) = penulis

Jama': ٌ‫( ُكتاب‬kuttaabun) = penulis-penulis


5.) Pola ٌ‫ٌ ِفعَال‬-ٌ‫فعل‬
Wazan bentuk mufrodnya adalah fa'alun dan bentuk jamaknya adalah fi'aalun.

Polanya: dari huruf dasar fa, ain, lam -> hampir sama dengan huruf dasarnya, hanya saja
ditambah huruf alif sebelum huruf akhir.
Contoh:

Mufrad: ٌ‫( َجبَل‬jabalun) = gunung

Jamak: ٌ‫( ِجبَال‬jibaalun) = gunung-gunung6


6.) Pola ٌ‫ٌفُعُ ْول‬-ٌ‫فعل‬
Wazan bentuk mufrodnya adalah fa'lun dan bentuk jamaknya adalah fu'uulun.

Polanya: dari huruf dasar -> ditambah huruf waw sebelum akhirnya.
Contoh:

Mufrad: ٌ‫( قَ ْلب‬qalbun) = hati

Jamak: ٌ‫( قُلُوب‬quluubun) = banyak hati

6 Abu Razin, Ilmu Nahwu Untuk Pemula, Pustaka bisa 2014,hlm 25

7
7.) Pola ٌ‫ٌفُعُل‬-ٌ‫فعال‬
Wazan bentuk mufrodnya adalah fi'aalun dan bentuk jamaknya adalah fu'ulun.
Contoh:

Mufrod ٌ‫س ْول‬


ُ ‫( َر‬rasuulun) = utusan
Jamak: ٌ‫سل‬
ُ ‫( ُر‬rusulun) = banyak utusan
8.) Pola ٌ‫ٌفُعَ ََل ُء‬-ٌ‫فاعل‬
Wazan bentuk mufrodnya adalah faa'ilun dan bentuk jamaknya adalah fu'alaa-u.
Contoh:

Mufrad: ٌ‫عالِم‬
َ ('aalimun) = orang alim
jamak: ‫علَ َما ٌُء‬
ُ ('ulamaa-u) = orang-orang alim
9.) Pola ‫ٌأ َ ْف ِعَلَ ٌُء‬-ٌ‫فعيل‬
Wazan bentuk mufrodnya adalah fa'iilun dan bentuk jamaknya adalah af'ilaa-u.
Contoh:

Mufrad: ٌ‫ص ِديْق‬


َ (shadiiqun) = teman
ْ َ ‫( أ‬ashdiqaa-u) = teman-teman
Jamak: ‫ص ِدقَا ٌُء‬
10.) Pola ٌ‫ٌ َفعَائِ ُل‬-ٌ‫فعيلة‬
Wazan bentuk mufrodnya adalah fa'iilatun dan bentuk jamaknya adalah fa'aa-ilu.
Contoh:

Mufrod : ٌ‫( َح ِق ْيقَة‬haqiiqatun) = hakikat; fakta

Jamak: ٌُ‫( َحقَائِق‬haqaa-iqu) = fakta-fakta


11.) Pola ٌ‫ٌ َمفَا ِع ُل‬-ٌ‫مفعل‬
Wazan bentuk mufrodnya adalah maf'alun dan bentuk jamaknya adalah mafaa'ilu.
Contoh:

Mufrad: ٌ‫( َم ْركَز‬markazun) = markas; pusat

ٌُ ‫( َم َراك‬maraakizu) = markas-markas
Jamak: ‫ِز‬
12.) Pola ٌ‫ٌ َمفَا ِع ْي ُل‬-ٌ‫مفعال‬
Wazan bentuk mufrodnya adalah maf'aalun dan bentuk jamaknya adalah mafaa'iilu.
Contoh:

Mufrod: ٌ‫(مِ ْفتَاح‬miftahhun) = kunci

Jama': ٌ‫( َمفَاتِي ُح‬mafaatiihu) = kunci-kunci

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Isim menurut jumlahnya dibagi menjadi tiga yaitu mufrad, mutsanna dan jama’.
2. Isim mufrad adalah isim yang menunjukkan arti satu.
3. sim jama’ ialah isim yang menunjukkan arti lebih dari dua.
4. Jama’ ada tiga bagian jama’ mudzakar salim, jama’ muannas salim dan jama’ taksir.
5. Jamak mudzakar salim ialah bentuk jama’ yang menunjukkan arti lebih dari dua dengan
menambahkan ٌ‫و‬dan ٌ‫ن‬atau ٌ‫ي‬dan ٌ‫ن‬tanpa ada perubahan padanya.
6. Jamak muannas salim ialah isim yang menunjukkan arti lebih dari dua dengan
menambah alif dan ta’ dan tidak mengubah bentuk mufradnya.
7. Jamak taksir adalah isim yang menujukkan arti lebih dari dua dengan perubahan bentuk
mufradnya.

9
DAFTAR PUSTAKA
Talqis Nurdianto, Ilmu Nahwu Bahasa Arab, Yogyakarta: Zahir Publishing,
2018)hlm. 23

Ahmad Thib Raya, Pangkal Penguasaan Bahasa Arab, Bandung: Penerbit Marja, 2015

Darmawati, Buku Daras Bahasa Arab Diera Milenial, Kota Parepare: galaxy cluster,2020

Abu Razin, Ilmu Nahwu Untuk Pemula, Pustaka bisa 2014

10
11

Anda mungkin juga menyukai