Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TENTANG

ISIM MUFRAD TASNIYAH DAN JAMAK

Dosen pengampu: Ahmad Dailami Qadri,M.Pd

Disusun oleh kelompok 2

1. Ahyar Rosyidi (190202116)


2. Agus Cahyadi(190202127)
3. Siska Wulandari(190202101)
4. Murtina Aulia(190202104)

Fakultas Syariah

Jurusan Ahwal Al- Syakhshiyah

Tahun 2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah
ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongannya mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikan dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui
tentang pengertian isim, ciri-ciri dan pembagiannya yang penulis sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penulis dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “Isim Mufrad, Tasniyah dan Jamak” dan sengaja dipilih
karena menarik perhatian penulis untuk dicermati. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada dosen pembimbing yang telah banyak membantu serta teman-teman disekitar
penulis yang telah memberikan dukungan agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.

Mataram, 18 September 2019

Penulis

Kelompok 2
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Al-Quran turun dengan bahasa Arab dikarenakan Rasulullah Saw dan para Mukhatab
pertamanya menggunakan bahasa tersebut. ”Dan Jikalau kami jadikan Al Quran itu suatu
bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan
ayat-ayatnya?” apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang)
Arab?” [Fushilat: 44 ]

Dalam pembelajaran Bahasa Arab, kata terbagi menjadi tiga yaitu Isim, Fi’il, dan Huruf.
Namun pada makalah ini akan dibahas tentang isim. Isim adalah kata yang bermakna namun
tidak terikat dengan waktu. Fi’il adalah kata kerja. Dan Huruf adalah kata penghubung.

B.Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah “Isim
dan Macam-Macamnya”. Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya
pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada :

1.Apakah pengertian dari Isim?

2.Apakah ciri-ciri dari Isim?

3.Apa saja pembagian isim berdasarkan bentuk jumlahnya

C.Tujuan Penulisan

Pada dasarnya tujuan penulisan karya tulis ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum
dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas
mata kulian Bahasa Arab.

Adapun Tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah :

1.Mengetahui pengertian dari Isim.

2.Mengetahui ciri-ciri dari Isim.

3.Mengetahui isim Mufrod, Tasniyah, Jamak.


BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Isim

isim adalah semua jenis kata benda, baik itu benda mati atau benda hidup,
baik itu yang dapat dijangkau oleh panca indera (nampak) atau yang yang bersifat
abstrak (tidak nampak), dan tentunya tidak berkaitan dengan waktu.

B.Ciri ciri Isim

Dalam bahasa indonesia tidak ada ciri-ciri khusus untuk mengenali kata benda, intinya
selagi kata tersebut tidak berkaitan dengan waktu maka itu disebut kata benda. Nah dalam
bahasa Arab kata benda (isim) mempunyai ciri-ciri khusus untuk mengenalinya

Berikut ini adalah ciri-ciri isim (kata benda) :


1. Dibaca jer (biasanya ditandai dengan dibaca kasroh atau kasrotain).

Contoh : ‫َذ َهَب ُمَح َّمٌد إَل ى الَمْس ِج ِد‬

Ciri-ciri pertama adalah dibaca jer, apa itu jer? Jer adalah keadaan suatu kata yang
umumnya ditandai dengan menggunakan harakat kasroh di akhir katanya seperti
kata ‫ الَمْس ِج ِد‬, secara otomatis kata tersebut sudah tergolong kata benda (isim) dalam bahasa
Arab.

2. Dibaca tanwin

Contoh : ‫َج اَء ُمَح َمٌد‬

Ciri yang kedua yaitu dibaca tanwin, tanwin adalah harakat yang dibaca di akhir kata,
bentuknya bisa pada dhomah (menjadi dhommatain), fathah (menjadi fathatain), atau
kasroh (menjadi kasrotain). Semua kata yang kemasukan tanwin maka dia termasuk isim.

3. Kemasukan alif dan lam (‫)ال‬


Contoh : ‫َهَّيا َع َلى الَّص اَل ِة‬

3. Kemasukan alif dan lam (‫)ال‬

Contoh : ‫َهَّيا َع َلى الَّص اَل ِة‬

ciri selanjutnya yaitu kemasukan alif dan lam (‫)ال‬, ciri ini sangat banyak ditemui
pada teks Arab, jadi semua kata yang didahului dengan alif dan lam (‫ )ال‬maka itu
termasuk isim. Yang perlu diperhatikan adalah tidak semua isim bisa kemasukan
alif dan lam, diantaranya : nama orang, isim dhomir (kata ganti orang seperti ‫ُهَو ُهَما‬
‫)ِهَي أْن َت أْن ِت أَنا‬, isim isyaroh (kata tunjuk seperti ‫)َهَذ ا ّهِذِه ِتْل َك َذ ِلَك‬.

4. Kemasukan huruf jer.

Contoh : ‫َنَظ ْرُت إَلى الَجَبِل‬


ciri yang terakhir adalah kemasukan atau sebelumnya ada huruf jer, yang
kemudian membuat kata tersebut dibaca jer.

C.Mengetahui isim Mufrad,Tasniyah dan Jamak

1. Isim Mufrad

Semua isim yang menunjukan arti satu atau tunggal, tidak ada tanda khusus untuk
menentukan isim mufrad, karena bentuk isim mufrad adalah bentuk pertama tanpa ada
tambahan huruf sama sekali.

Contoh:

Buku
‫ِكَتاٌب‬

Sekolah
‫َمْد َرَسٌة‬

Pena
‫َقَلٌم‬

Perhatikanlah contoh di atas, semuanya merupakan bentuk asli, tanpa ada tambahan huruf,
secara lafadz contoh-contoh di atas sudah menunjukan arti satu, tanpa harus ditambah kata
bilangan 1 , tapi jika anda membaca tulisan Arab dan menemukan isim mufrad yang disertai
dengan bilangan, maka itu adalah taukid (penguat) yang menunjukan bahwa jumlah
barangnya adalah satu, contoh : ‫ ِكَتاٌب َو اِح ٌد‬artinya 'satu buku', kata kitabun merupakan isim
mufrad, tapi disertai dengan kata bilangan waahidun.
2. Isim Tasniyah

Semua isim yang menunjukan arti dua, tanda isim tasniyah adalah kemasukan huruf alif+nun
atau yaa+nun ( ‫ ـاِن‬atau ‫)ْيِن‬, jadi, isim apapun yang diakhiri dengan alif+nun atau yaa+nun,
maka sudah termasuk isim tasniyah dan mempunyai arti dua. Perhatikan contoh di atas ' ‫ِكَتاَباِن‬
‫ ِكَت اَبْيِن‬/', jika dibaca dengan huruf latin maka menjadi 'kitaabaani/kitaabaini'. yang
menunjukan isim tersebut menjadi tasniyah adalah karena ketambahan huruf alif+nun dan
yaa+nun, jika sudah ada tambahan huruf tersebut pada suatu kata, maka sudah pasti kata itu
mempunyai arti dua tanpa harus diberi tamabahan kata bilangan dua.

3.Isim Jamak

isim jamak yaitu kata benda yang berarti banyak,kategori banyak dalam
bahasa arab adalah lebih dari dua kata.
Jamak di bagi menjadi 3 bagian yaitu;

a. Jamak Mudzakkar Salim


Jamak yang dibentuk dari isim mufrodnya yang digunakan untuk menunjukkan
jenis laki-laki.
Contoh:
(Para laki-laki mukmin)
‫ ُم ْؤ ِمِنْيَن‬/ ‫ُم ْؤ ِم ُنْو َن‬
( Para laki-laki kafir)
‫ َك اِفِر ْيَن‬/ ‫َك اِفُرْو َن‬
Cara pembentukan isim jamak mudzakkar salim
Cara pembentukannya adalah dengan menambahahkan wawu dan nun atau ya dan
nun pada akhir isim mufrodnya

‫ين ِاْس ٌم‬/‫ ون‬+ ‫ُم ْفَر ٌد‬


Contoh:

‫ُم ْؤ ِمِنْيَن‬/ ‫ين =<ُم ْؤ ِم ُنْو َن‬/‫ ون‬+ ‫ُم ْؤ ِم ٌن‬


‫َك اِفِر ْيَن‬/ ‫ين =<َك اِفُرْو َن‬/‫ ون‬+ ‫َك اِفٌر‬
b. Jamak Muannats Salim
Jamak yang menunjukkan perempuan dengan menambahkan alif dan ta dari
isim mufrodnya.
Contoh:
( Para perempuan mu’min) ‫ُم ْؤ ِم َناٌت‬
(Para perempuan kafir) ‫َك اِفَر اٌت‬
Cara pembentukan isim jamak muannats salim
‫ ات ِاْس ٌم‬+ ) ‫ُم ْفَر دٌ ( × ة‬
Contoh:
Penulis (pr) : ‫كاتبات‬ - ‫كاتبة‬

c. Jamak Taksir

Jamak taksir adalah kata yang di pecah menjadi banyak, artinya sebuah kata
yang diubah kedalam bahasa arab yang memiliki arti “banyak”.

Contoh:
peraturan perubahan yang terjadi pada isim jamak taksir ini, . Ada enam peraturan perubahan
yang terjadi pada isim jamak taksir, yaitu :

1.Perubahan pada harakatnya (‫ )َشَك ل‬contohnya : ‫ َاَس ٌد‬menjadi ‫ ُاُس ٌد‬artinya beberapa singa.
2.Perubahan dengan ditambahi hurufnya ( ‫ )ِز َياَدة‬contohnya : ‫ ِص ْنٌو‬menjadi ‫ ِص ْنَو اٌن‬artinya
kembar.
3.Perubahan dengan dikurangi (‫ )نقصان‬contoh : ‫ ِنْع َم ٌة‬menjadi
‫ ِنَعٌم‬artinya nikmat.
4.Perubahan pada harakat dan ditambahi ( ‫ زيادة‬+ ‫ )شكل‬contoh : ‫ َر ُجٌل‬menjadi ‫ ِر َج اٌل‬artinya
beberapa anak laki-laki.
5.Perubahan pada harakat dan dikurangi ( ‫ نقصــــــــان‬+ ‫)شكل‬
contoh : ‫ َر ُسوٌل‬menjadi ‫ ُرُسٌل‬artinya para rasul.
6.Perubahan pada harakat, ditambahi dan dikurangi ( ‫ نقصـــان‬+ ‫ زيادة‬+ ‫)شكل‬
contoh : ‫ ُغ اَل ٌم‬menjadi ‫ ِغ ْلَم اٌن‬artinya beberapa pemuda.

BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Isim adalah semua jenis kata benda atau segala sesuatu yang dikategorikan benda;
baik benda mati maupun benda hidup, tanpa berkaitan dengan masalah waktu.

Isim memiliki ciri-ciri yaitu berharakat kasroh, bertanwin (fathahtain, kasrohtain dan
dhommahtain), terdapat ‫ ال‬pada awal kata, terletak setelah huruf jer dan idhofah atau
penyandaran.

Isim berdasarkan jumlah benda terbagi tiga, yaitu Isim Mufrod, Isim Tasniyah dan Isim
Jamak.

DAFTAR PUSTAKA
Anwar Moch, 2009, Ilmu Nahwu, Bandung: Sinar Baru Algesindo

Juwariyah, 2009, Bahasa Arab Untuk Perguruan Tinggi, Yogyakarta Teras

http://katasibangsat.blogspot.com/2018/02/makalah-bahasa-arab-isim.html

http://arabunaa.blogspot.com/2017/02/pengertian-isim-kata-benda-dan-ciri.html

Anda mungkin juga menyukai