Anda di halaman 1dari 14

‫االسم مقصور االسم منقوص السم ممدود‬

Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah : ‫تطبيق الصرف‬

Dosen Pengampu : Miftahul Mufid, M.Pd.I

Disusun Oleh :

1.Sinta Dewi Tiara G.N (210601004)

2.Anisa Nurus Sholikah (210601011)

PRODI BAHASA SASTRA ARAB

FAKULTAS SYARI’AH DAN ADAB

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA’ SUNAN GIRI

BOJONEGORO

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmad


dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul ‫ االسم مقصور االسم منقوص السم ممدود‬ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
pengampu mata kuliah Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Miftahul Mufid,


M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan program studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak


kasalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Semoga dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami


dan khususnya bagi pembaca. Amiin.

Bojonegoro, 17April 2022

ii
Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .........................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................2

1.3 Tujuan ....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Apa pengertian isim maqsur ..................................................................3

2.2 Apa pengertian isim mangqus ................................................................4

2.3 Apa pengertian isim mamdud ................................................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..........................................................................................11


3.2 Saran.....................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................12

iii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam memahami ilmu bahasa arab terkadang menemukan banyak
permasalahan. Karena terlebih dahulu kita harus menguasai tiga elemem
dasar, yaitu: isim, fi’il, dan harf.
Yang akan saya bahas yaitu isim dilihat dari bentuknya ‫االسم باالنظر على‬
‫ بنيته‬. isim dilihat dari bentuknya ada tiga macam, yaitu: Isim maqshur ‫االسم‬
‫ مقصور‬Isim manqush ( ‫ ) االسم منقوص‬, dan Isim mamdud.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas makalah bahasa arab 2,
dan untuk membelajarkan kami agar mempunyai wawasan yang luas tentang
ilmu bahasa, khususnya bahasa arab.
Ilmu nahwu dan ilmu shorof adalah dua ilmu yang sangat penting
dalam pembelajaran bahasa Arab. Dengan kedua ilmu alat ini kita dapat
mengetahui struktur kalimat dalam bahasa dengan baik dan benar, sekali pun
kita dihadapkan dengan tulisan bahasa arab tanpa harakat, tetap akan bisa
membacanya dengan benar dan bisa membacanya dengan harakat yang dapat
diketahui dengan mempelajari keduanya. Di dalam bahasa Arab kita mengenal
dengan yang namanya i’rob, yaitu perubahan akhir kalimat. I’rob ini akan
mempengaruhi makna benar atau salahnya.
Seperti halnya dalam fiil ada istilah mu’tal dan shohih di dalam isim
juga terbagi menjadi empat macam dilihat dari segi struktur akhirnya, yaitu;
‫ ممدود‬،‫ منقوص‬،‫ مقصور‬،‫صحيح‬.
jika isim yang diakhiri dengan huruf shohih, mungkin tidak ada
kesulitan untuk mengetahui tanda i’robnya atau perubahan akhir kalimatnya,
akan tetapi jika diakhiri huruf illat atau mu’tal, akan ada pembahasnnya
tersendiri. Dan di dalam makalah ini akan dibahas hal tersebut beserta
penjelasan empat macam pembagian tadi.

1
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud isim maqshur?

2. Apa yang di maksud isim mangqus?

3. Apa yang di maksud dengan isim mamdud?

1.2 Tujuan

Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia , pembuatan


makalah ini juga bertujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tentang isim maqsur

2. Untuk mengetahui tentang isim maqsur

3. Untuk mengetahui tentang isim mamdud

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Isim maqshur (‫)االسم مقصور‬

Menurut bahasa maqshur artinya meringkas. Sedangkan menurut istilah ilmu


nahwu, isim maqshur yaitu:
‫اسمٌ ُم ْعَربٌ اَ ِخ ُرٌهُ اَلِفٌ ال ِزَمٌة‬
ْ ٌ‫ُكل‬
Setiap isim mu’rab yang huruf akhirnya alif lazimah.
Contoh ‫ املصطفى – اهلدى‬-‫الفىت‬

Isim maqshur ketika rafa’, manshub, dan majrur, ditandai dengan harakat yang
dimuqadarah-kan kepada alif, alif yang ditulis dengan menyerupai Ya. Misalnya:
‫ن امل َجا ِوٌَر للِ ُم ْست ْش َفى‬
ٌ ‫ىت املب‬
ٌ ‫دخ ٌل الْ َف‬
ُ َ َْ َ َ َ َ
‫الفتى‬ = Isim fail marfu’ ditandai dengan dzomah yang dimuqodarah-kan
dengan alif
‫المبنى‬ = Isim maf’ul ditandai dengan fathah yang dimuqodarah-kan dengan
alif
‫ = للمستشفى‬Isim majrur yang di jar-kan dengan lam, ditandai dengan kasrah yang
dimuqodarah-kan dengan alif
Jadi yang disebut isim maqshur ialah isim yang diakhiri dengan huruf alif (baik
huruf tersebut berbentuk ya’ atau dinamakan juga alif layyinah) yang sebelumnya
berharakat fathah.
Alif dalam isim maqshur bukan alif asli tetapi alif munqolib (berubah) atau
zaidah (tambahan).

Isim maqsur dibagi menjadi dua, yaitu isim maqsur qiyasi dan isim maqshur
sima’i.

3
1. Isim Maqsur Qiyasi ( ‫) اسم مقصور قباسي‬

Isim maqsur qiyasi adalah isim maqsur yang memiliki wazan-wazan tertentu, dan
ini ada dalam sepuluh wazan dari isim-isim yang mu’tal akhir ( akhirannya berupa
huruf illat ), diantara wazan-wazan tersebut adalah
dari fi’il lazim yang berwazan‫ ( فعل‬fa’ dan ‘ain fi’ilnya harokat fathah ) dari fi’il
madi‫‘ ( فعِل‬ain fi’ilnya harokat kasroh ) seperti contoh : ‫ ج ِوي ج ًوى‬atau dari masdar
‫ (فِعل‬fa’ fi’ilnya harokat kasroh dan ‘ain fi’ilnya harokat fathah ) seperti contoh
:‫ضي ِرضًا غنِي ِغنًى‬
ِ ‫ر‬

Isim yang berwazan ‫ (فِعل‬fa’ fi’ilnya harokat kasroh dan ‘ain fi’ilnya harikat
fathah ) yang mana isim tersebut merupakan jama’ dari lafadz‫ فِ ْعلة‬seperticontoh
ً ‫ مِ ًرى و حِ ل‬jama’ dari lafadz ‫مِ رْ ية وحِ ْلية‬.
:‫ى‬

Isim yang berwazan ‫ ( فُعل‬fa’ fi’ilnya harokat dommah dan ‘ain fi’ilnya harikat
fathah ) yang mana isim tersebut merupakan jama’ dari lafadz ‫ فُ ْعلة‬seperti
contoh‫ ع ًُرا و ُمدًى ودُ ًمى‬jama’ dari lafadz ‫عُرْ وة و ُمدْية ود ُْمية‬.

Isim jenis yang berwazan ‫ ( فعل‬fa’ dan ‘ain fi’ilnya harokat fathah ) yang mana
isim tersebut menunjukan makna jama’ apabila sepi dari ta’ (‫ ) ة‬dan bermakna
ً ‫صى و قطاة ق‬
mufrod apabila bersambung dengan ta’ (‫ ) ة‬seperti contoh : ‫طا‬ ً ‫حصاة ح‬.

ً ‫ُم ْع‬
Isim maf’ul yang mana fi’il madinya lebih dari tiga huruf seperti contoh : ‫طى‬
‫ و ُمصْطفى و ُمسْت ْشفى‬.

Isim yang berwazan ‫ ( م ْفعل‬mim harokat fathah ) yang menunjukan atas makna
masdar, zaman, dan tempat ( masdar mim, isim zaman, dan isim makan ) seperti
contoh :‫َو ْال َمرْ قَ ْالمحْ يا و ْالمأْتى و ْالم‬

4
Isim yang berwazan ‫ (مِ ْفعل‬mim harokat kasroh ) yang menunjukan atas makna alat
( isim alat ) seperti contoh : ‫ ْالمِ ْكوى‬،‫ ْالمِ ْهدى‬،‫ ْالمِ رْ مىى‬.
Isim sifat yang berwazan‫ أ ْفع ُل‬baik untuk isim tafdil seperti contoh :‫ ْاأل ْقصى‬،‫األدْنى‬
atau untuk selain isim tafdil seperti contoh : ‫ ْاألعْمى‬،‫ ْاألحْ وى‬.

Jamak dari isim tafdil yang mua’annas dari wazan ‫أ ْفع ُل‬seperti contoh : ،‫ْالدُنى‬
‫ ْالقُصا‬jama’ dari lafadz‫ ْالقُصْوى‬،‫ ْالدُ ْنيا‬dan merupakan bentuk mu’annas dari lafadz
‫ ْاأل ْق‬،‫ْاْلَعْم ْاألدْنى‬

Isim mu’annats dari isim tafdhil yang berwazan ‫أ ْفع ُل‬baik isim tersebut shohih
akhir seperti contoh :‫ ْالفُضْلى‬،‫ ْال ُح سْنى‬bentuk mu’annas dari lafadz ‫ ْاأل ْفض ُل‬، ُ‫ ْاألحْ سن‬atau
dari fi’il mu’tal akhir seperti contoh : ‫ ْالقُصْوى‬،‫ ْالدُّ ْنيا‬bentuk mu’annas dari lafadz
‫ ْاأل ْقصى‬،‫ ْاألدْنى‬.

2. Isim Maqshur Sama’I ( ‫) اسم مقصورمساعي‬

Isim maqshur sama’I adalah isim maqshur yang langsung didengar dan diambil
dari kalam arab, yaitu selain dari isim-isim maqshur yang mengikuti wazan-wazan
diatas karena isim maqshur sama’I tidak dapat di qiyaskan seperti contoh : ،‫ْالفتى‬
َّ ،‫ ْال ُهدى‬،‫ السَّنا‬،‫ الثَّرى‬،‫ ْالحِ جا‬.
‫الرحى‬
Berikut ini ialah macam-macam kalimat yang ada alif yang bukan tergolong
isim maqshur:
a. Fi’il-fi’il yang diselesaikan dengan alif lazimah, contoh: ‫ يَ ْخشَى‬،‫عا‬
َ َ‫د‬
b. Huruf-huruf yang diselesaikan dengan alif lazimah, contoh: ، ‫علَى‬
َ ‫إلَى‬
c. Isim-isim mabni yang diselesaikan dengan alif lazimah ini. Seperti isim
isyaroh, contoh: .‫ تَا‬،‫ذَا‬Isim dhorof, contoh: .‫إذَا‬Isim maushul, contoh: ‫َما‬
d. Isim mutsanna saat rofa’, contoh: .‫الو ِلدَان‬Asmaul
َ khomsah saat nashob,
contoh: ‫أبَاك‬
e. Isim maqshur yang diselesaikan dengan ta’ ta’nist. Karena andai isim maqshur
telah di tambah dengan ta’ ta’nist, maka hukumnya sebagai isim maqshur telah
gugur dan bertolak belakang pula dalam alamat i”robnya nanti. Contoh: . ‫فَتَى – فَتَاة‬

5
Alamat I’rob Isim Maqshur
‫ كالمصطفى والمرتقى مكارما‬# ‫وسم معتال من االسماءما‬
‫ جميعهوهو الذى قد قصرا‬# ‫فاْلول إعراب فيه قدرا‬
Namakanlah dengan isim mu’tal pada masing-masing isim yang laksana lafadz
‫مصطفى‬dan‫مرتقى‬
Lafadz yang mula semua i’robnya ditaqdirkan (dikira-kirakan) dan namakanlah
dengan isim maqshur.
Dari nadhom alfiyah diatas dapat diputuskan i’rob isim maqshur dalam tingkah
rofa’, nashob, maupun jer dikira-kirakan ‫مقدرة‬Contoh:
a. Ketika rofa’ laksana lafadz (‫جاء الفتَى ( بضمة مقدرة‬
b. Ketika nashob laksana lafadz (‫رأيتُ الفتَى (بفتحة مقدرة‬
c. Ketika jer laksana lafadz (‫مررتُ بالفتَى (بكسرة مقدرة‬

Ketika mutsanna yakni mengubah alif yang terletak pada urutan keempat atau
lebih dalam isim maqshur menjadi ya’. Contoh: . ‫ان‬
ِ َ‫مصطفَى – مصطفي‬saat alif
terletak pada urutan ketiga maka diganti denga huruf aslinya. Contoh:
‫ان‬
ِ ‫عصو‬
َ – ‫ عصى‬، ‫ان‬
ِ ‫فتَى – فت َي‬
Ketika mutsanna nashob atau jer bermukim diganti alamat irobnya menjadi ya’
dan sebelumnya berharakat fatkhah. Contoh: . ‫عصوي ِْن‬
َ ،‫ فتيَي ِْن‬،‫مصطفيَي ِْن‬
Ketika jamak mudzakar yakni mengubah alif lazimah dengan wawu dan dan
harakat sebelum wawu tetap. Contoh: . َ‫مصطف َْون‬Dan saat nashob dan jer diganti
dengan ya’ dan sebelumnya tetap berharokat fatkhah. Contoh: . َ‫مصطفَيْن‬
Ketika jamak muannast yakni memberi tanda jamak muannast berupa alif dan ta’
pada alif maqsuroh. Contoh:- ‫رجوات حُبلَى‬
َ – ‫ ر َجا‬،‫حبليَات‬
Tanwinnya isim maqshur
Isim maqshur andai didahului alif lam maka tidak diberi tanwin. Sebaliknya,
andai tidak terdapat alif lam maka diberi tanwun Contoh:‫ فتًى‬-‫ الفتَى‬،‫ضا – ِرضًا‬
َ ‫الر‬
ِ

2. Isim manqush ( ‫) االسم منقوص‬

6
Menurut bahasa manqush artinya kurang. Sedangkan menurut istilah ilmu nahwu
adalah ٌ‫ْس‬ ٌ ‫اسمٌ ُم ْع َربٌ اَ ِخ ُرٌهُ ََي ٌء قَ ْب لَ َهٌا َح ْر‬
ُ ‫ف َمك‬ ْ ٌ‫ُه ٌَو ُكل‬
Setiap isim mu’rab yang huruf akhirnya ya, dan sebelumnya huruf berharakat
kasrah.
Contoh: ‫القاضى – الوادى – الراعى‬
Isim manqush ketika marfu’ dan majrur, ditandai dengan harokat yang
dimuqodaroh-kan dengan ya, dan ketika manshub ditandai dengan fatah dzohirah.
Contoh : ‫الراعِى فِى الوادِى‬
َّ ‫اضى‬
ِ ‫شاهِد الق‬
‫اضى‬
ِ ‫الق‬ = isim manqush marfu’ yang ditandai dengan dzomah muqodaroh
‫الراعِى‬
َّ = isim manqush manshub yang ditandai dengan fathah dzohirah
‫ = فِى الوادِى‬isim manqus majrur bi harf-jar, ditandai dengan kasrah muqodaroh
Huruf ya dalam isim manqush ada kalanya di tetapkan dan adakalanya pula
dibuang. Ya ditetapkn ketika :
1. Dalam keadaan manshub. Contoh : ‫رأيت قاضيا‬
2. Ketika dima’rifatkan oleh ‫ال‬ . contoh : ‫ الزانى‬- ‫القاضى‬
ِ
3. ِ ّ‫قاضى الن‬
Atau menjadi mudhof . Contoh : ‫كاح‬ ِ ‫هذا‬
Alamat I’rob Isim Manqush
‫ورفعه ينواكذا أيضٌا جير‬# ‫والثان منقوص ونصبه ظهر‬

Dan yang kedua disebut dengan isim manqush, tanda nasabnya isim manqush
ditampakkan sementara tanda rofa’ dan jernya dikira-kirakan.
Nadhom ini ialah kelanjutan nadhom alfiyah yang udah dilafalkan dalam ulasan
isim maqshur. Dari nadhom ini dapat dipungut pengertian bahwa bertolak
belakang dengan isim maqshur, isim manqush ini mesti menampakan fatkhah
saat nashob. Contoh:
a. Ketika rofa’ laksana lafadz: ‫بض ّمة مقدرة‬ ‫جاء الداعِى‬
b. Ketika jer laksana lafadz: ‫بكسرة مقدرة‬ ‫مررْ تُ ِبالداعِى‬
c. Ketika nashob laksana lafadz: َ ‫َرأَيْتُ الداع‬
‫ِي بفتحة ظاهرة‬

Ketika mutsanna isim manqush tidak ada evolusi tertentu laksana dalam isim
maqshur, lumayan dengan meningkatkan alif tasniyah. Contoh: - .‫الدا ِعيَان الداعِى‬

7
Dan saat mutsanna dan jer menggantinya denga ya’ dan sebelumnya berarokat
fatkhah. Contoh:- ‫الدا ِعيَي ِْن الداعِى‬

Ketika jamak isim manqush melemparkan ya’ dan menggantinya dengan wawu
serta sebelumnya diharokati dengan dhommah, contoh: . َ‫القاضى – القاض ُْون‬
ِ Dan
menggantinya dengan ya’ dan sebelumnya diharokati dengan dikasroh, contoh:
َ‫القاضيْن‬
ِ – ‫القاضى‬
ِ
Tanwinnya Isim Manqush
Ketika tidak didahului alif lam maka harokat isim manqush ini ditanwin dan
ٍ ‫ َم َررْ تُ ِب‬، ‫قاض‬
dilemparkan ya’nya saat rofa’ dan nashob. Contoh: .‫قاض‬ ٍ ‫جاء‬Ketika
nashob bertolak belakang dengan rofa’ dan jer, ditanwin dan ya’nya tetap tidak
dibuang. Contoh: ‫رأيتُ قاضيًا‬

Isim Mamdud(‫)االسم ممدود‬

Secara bahasa Mamdud artinya panjang atau dipanjangkan . sedangkan menurut


istilah, Isim Mamdud yaitu : ‫معرب اخره همزة قبلها الف زائدة‬ ‫كل اسم‬
Setiap isim mu’rab yang huruf akhirnya hamzah, sebelumnya ada alif za-idah.
Contoh : ‫االبا ُء‬
Isim Mamdud dirofa’kan-kan dengan harokat dzomah, dinashabkan dengan
fathah, di-jarkan dengan kasrah, kecuali isim yang termasuk ghoir munshorif
( ‫ )ممنوعا من الصرف‬.
Contoh :
ِ‫اشترى االبا ُء كسا ًء جديدًا للفقراء‬
‫االبا ُء‬ = isim mamdud marfu, ditandai dengan harokat dzomah
‫كسا ًء‬ = isim mamdud manshub, ditandai dengan harokat fathah
ِ‫ = للفقراء‬isim mamdud majrur, ditandai dengan harokat kasrah

Macam-macam Isim Mamdud

Isim mamdud terbagi menjadi dua, yakni qiyasi dan sima’i.

8
Isim mamdud qiyasi ada pada tujuh macam isim mu’tal akhir:
َ ‫طاء أع‬
a. Isim masdar dari fiil mazid yang tadinya berupa hamzah, contoh:- .‫طى‬ َ ‫إع‬
b. Isim masdar dari fiil wazan- ‫يفعُ ُل فعَل‬contoh: . ‫رغَا – ُرغَاء‬
c. Isim masdar wazan ‫فِ َعال‬dari fiil wazan ‫فاعل‬contoh:- .‫ِو َالء والى‬
d. Isim yang terdiri dari empat huruf, yakni jamak dari wazan ‫أفعِلة‬contoh: – ‫أكسية‬
.‫ِك َساء‬
e. Isim yang terbentuk dari masdar-masdar wazan ‫تَفعال‬atau ‫تِفعال‬contoh: .‫تَمشَاء‬
f. Isim yang terbentuk dari sifat wazan ‫فعال‬atau ‫مِ فعال‬sebagai mubalaghoh, contoh:
.‫ مِ ْعطاء‬,‫عداء‬
َ – ‫أنج َل‬, ‫حمراء‬
g. Isim muannast ‫أفع َل‬di samping tafdhil, contoh: ]‫نجالء‬ َ -‫أحمر‬
Isim mamdud sima’I ialah yang di samping pada tujuh lokasi di atas, dan hanya
dapat diketahui dengan teknik dihafalkan tidak dapat diqiyaskan. Seperti
contoh: ‫ ثرا‬،‫ غناء‬،‫ سناء‬،‫فتاء‬

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Isim dilihat dari bentuknya terbagi tiga, yaitu: isim maqshur, isim
manqush, dan isim mamdud. Isim manqshur ialah isim mu’rab yang huruf
akhirnya adalah alif lazimah. Isim manqus yaitu isim mu’rab yang huruf akhirnya
ya dan sebelumnya berharokat kasra. Sedangkan isim mamdud yaitu isim mu’rab
yang huruf akhirnya hamzah dan sebelumnya ada alif zaidah( tambahan).
Isim maqshur ketika rofa, nashab, dan kasrah, ditandai dengan harokat yang
dikira-kirakan dengan alif. Isim manqush ketika rofa’ dan kasrah, ditandai dengan
harokat yang dikira-kirakan dengan ya, dan ketika nashab ditandai dengan fathah
dzohirah. Sedangkan isim mamdud ketika rofa’ ditandai dengan dzomah, ketikan
nashab ditandai dengan fathah, dan ketika majrur ditandai dengan kasrah.

B. Saran

Dari makalah yang saya buat tentunya banya sekali kekurangannya. Untuk
itu saya berharap untuk bisa memberitahukan kepada saya tentang kekurangan-
kekurangan yang ada dalam makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kitab Jami’ud Durus al-‘Arabiyah (Syaikh Mushthofa al-Gholayainy)


Al-Hazimiy Sayyid Ahmad. 2006. Qowaidul Asasiyah Lillughotil Arobiyah.
Mesir: Muassasatul Mukhtar
Ali Ach Sjafi’. 2012. Terjemah Alfiyah Ibnu Malik. Lamongan: PP Al Quran Asy
Syafiiyah
Anas A, Idhoh. 2009. Ilmu shorof lengkap. Pekalongan: Al-asri
Assuyuthi Jalaludin. Al’alamah Ibnu Aqil . Semarang: Pustaka Alawiyah
Gholayini Musthofa. 2005. Jamiuddurusil’arobiyah. Syam: Darul Hadist
Hasan Abbas. 2009 Nahwu Al-Wafi . Kurnisy Annail: Darul Ma’arif
Khirin Shohibul. 2008. Audlohul Manaahij. Jatibening: WCM pres
Lathif Muhammad Hamasah Abdul. 1997. Nahwul Asasi . Darul Fikr
Ni’mah Fuad. Mulakhos Qowaidul Lughotul Arobiyah. Berut: Daruts Tsaqofatul
Islamiyah
Sadjak Muhammad Nadjib. 2012. Tarjamah Alfiyah Ibni Malik.Jatirogo:
KampoengKyai
Shofwan Sholihudin. 2005. Pengantar Memahami Alfiyah Ibnu Malik. Lirboyo:
Darul Himah

11

Anda mungkin juga menyukai