Disusun Oleh :
ESY (Karyawan)
Semester I (Satu)
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam tak lupa kami
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa membimbing dan menyayangi
umatnya hingga akhir zaman.
Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah “ Bahasa Arab “ selain itu dapat memberikan pengetahuan dasar
tentang pembagian kalimah dalam Bahasa Arab.
Terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Rina Septiani, M.Pd.selaku dosen mata
kuliah ini yang telah membimbing dan memberikan materi demi kelancaran dan
terseleseikannya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menjadi bahan, pedoman dan tuntutan bagi generasi muda
dalam mempelajari bahasa arab, Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat,
hidayah, serta inayah-Nya kepada kita semua. Amiin…
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................4
A.Pengertian Kalimah.......................................................................................................5
B.Pembagian Kalimah (Aqsamul Kalimah/Aqsam Al Kalimah)......................................5
BAB III PENUTUP ................................................................................................................8
A.KESIMPULAN..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai bahasa al-Qur’an, bahasa Arab memiliki signifikansi yang sangat besar bagi
kaum muslimin, baik yang berkebangsaan Arab maupun maupun non Arab. Hal ini
menjadi wajar karena al-Qur’an merupakan kitab suci dan tuntunan bagi kaum muslimin.
Disamping itu, juga menjadi bahasa hadith dan kitab-kitab yang membahas ilmu-ilmu
agama islam. Itulah sebabnya, dapat dikatakan bahwa bahasa Arab merupakan bahasa
orang Arab dan sekaligus juga merupakan bahasa orang Islam, meskipun pada
realitasnya tidak sedikit penutur bahasa ini yang bukan pemeluk agama Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Agar dapat mengerti dan memahami apa yang dimaksud dengan kalimah isim.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimah
Kalimah adalah suatu lafaz yang digunakan untuk menunjukan makna yang bersifat
muftod/tunggal. Jika kalimah dalam bahasa arab di bahasa dan di Indonesia kan maka di
sebut kata.
a. Di ucapkan ()ملفوظ
b. Di susun ()مركب
c. Di fahami ()مركب
Kalimah dibagi menjadi tiga macam, yaitu isim, fi’il dan harf/huruf.
1. Isim ()اسم
Isim adalah kata benda yaitu kata yang menunjukan arti benda atau yang di anggap
benda. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa Isim adalah semua jenis kata benda
atau segala sesuatu yang dikategorikan benda; baik benda mati maupun benda hidup,
tanpa berkaitan dengan masalah waktu. Ringkasannya semua kata yang tidak
termasuk dalam kata kerja dan "huruf"maka ia adalah isim.
Ciri-ciri Isim
5
2) Terletak setelah huruf nida' (untuk memanggil). Contoh: ُاي رمحمـــد (wahai/ya
Muhammad). Setiap kata yang terletak setelah ( ايwahai) maka ia adalah isim.
Dalam Bahasa Indonesia pun demikian, setiap kata yang muncul setelah 'wahai'
biasanya adalah kata benda (nama orang misalnya). Dan kata benda termasuk
bagian dari isim.
3) Majrur, yang di antara tandanya adalah harakat kasrah. Majrur merupakan salah
satu kekhususan yang dimiliki oleh isim. Majrur-nya isim bisa karena didahului
oleh huruf jar, atau karena merupakan Contoh: َج َر ِةhhh(عَل َى الشdi atas pohon)
merupakan bentuk jar-majrur, َلى َ عadalah huruf jar, sedangkan َج َر ِةhhh(الشasy-
syajarati) adalah isim yang karena didahului oleh huruf jar sehingga dibaca
majrur dengan kasrah.Untuk bentuk idhafah, misalnya ( غصْ ن الش َج َر ِةghushnusy-
ْ
syajarati = ranting pohon). Kataنhغصadalah mudhaf, sedangkan ج َر ِةh
َ hالشmudhaf
ilaih. Perlu diingat, mudhaf ilaih selalu majrur. Jika ada satu kata yang berfungsi
sebagai mudhaf ilaih dan kata tersebut dapat langsung dimajrurkan (contoh:
الشج َر ِةyang
َ majrur dengan kasrah) maka ia adalah isim. Mudhaf (dalam hal ini
نh )غصsebenarnya pun adalah isim. Sehingga dapat ٌ َج َرةh شkita katakan bahwa
ْ
bentuk idhafah dalam kasus di atas, baik itu mudhaf maupun mudhaf ilaih,
keduanya adalah isim.bentuk idhafah.
4) Setiap kata yang menjadi pokok pembicaraan. Misalnya, ٌدh ابُ ُمفِ ْيhh(ال ِكتbuku itu
bermanfaat). Yang menjadi pokok pembicaraan dalam kalimat tersebut adalah
kata ُال ِكتاب, sehingga ُ ال ِكتابadalah isim.
ُ ْرhَنَظ, karena إلى merupakan
7) Di dahului huruf jar (kata depan), seperti ماءhhت إلى الس
huruf jar, maka kata setelahnya yaitu السماء adalah isim.
Fi'il adalah sebuah kata yang berfungsi untuk menunjukkan atas terjadinya suatu
peristiwa pada waktu tertentu (kata kerja). Secara sederhana fi’il berarti setiap kata
yang menunjukan pekerjaan pada waktu tertentu. Definisi lain menyebutkan bahwa fi’il
adalah kata yang menunjukkan suatu makna yang berkaitan dengan suatu waktu
(lampau, sekarang, dan yang akan datang).
Macam-macam Fi’il
a. Fi'il Madhi, adalah kata kerja yang menunjukan pekerjaan yang sudah
dilakukan/lampau. Tanda-tandanya antara lain tampak pada huruf asli kata
6
َ َكـت (telah
kerjanya dan pada umumnya mengandung suara “a” , misalnya َـب
menulis), قَــ َرَأ (telah membaca).
b. Fi'il Mudhori, adalah kata kerja yang menunjukan pekerjaan atau peristiwa masa
sekarang atau masa yang akan datang.
Ciri/ tandanya:
- َ contoh: يَ ْشـهَ ُد
Dapat dimasuki huruf sin س dan saufa َسوْ ف َ َسوْ ف,َسيَ ْشـهَ ُد
- ُ ت (اَنَي,ي,ن,ا yang
Dapat diawali dengan salah satu di antara empat huruf )ْت
disebut huruf mudhara’ah.
- Dapat dimasuki huruf َال (tidak).
c. Fi'il Amar, yaitu kata kerja yang menunjukkan perintah (imperative) untuk
melaksanakan pekerjaan. Biasanya diawali dengan huruf alif dan huruf akhir
berharakat sukun.
d. Fi'il Nahi, yaitu kata larangan
3. Huruf/Harf
Huruf atau Harf adalah kalimah yang menunjukan pada arti bukan pada dirinya
sendiri. Contoh: ( هل و لم و الapakah, tidak/belum, dan ke). Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa harf adalah kata yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali jika
disandingkan dengan kata lain. Dengan demikian, kata ini tidak akan kata memiliki
makna tertentu, kecuali disandarkan pada kata-kata lain. Kalimat huruf (kata
keterangan) adalah kata yang tidak memiliki makna tertentu, kecuali disandarkan
pada kata benda.
HUR JER
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diantara keistimewaan bahasa arab adalah kaya akan kata-kata, misalkan pada
dhomir (kata ganti). Berbeda dengan bahasa Indonesia yang hanya memiliki 7 kata ganti
(dia, kamu, kalian, mereka, kami, kita, dan saya)), di dalam bahasa Arab kata gantinya
ada 12. Antara kata ganti untuk dua orang dengan lebih dari dua orang dibedakan di
dalam bahasa Arab, tidak terdapat pada bahasa Indonesia bahkan pada bahasa Inggris
(read : Bahasa Internasional). Di antara keistimewaan bahasa arab juga adalah singkat
dan padat, misalnya, jika kita ingin mengungkapkan "dia sedang menulis", maka cukup
dengan menggunakan kalimat يكتبdan ini sekaligus menunjukkan bahwa yang sedang
menulis itu adalah seorang laki-laki, adapun jika yang menulisnya itu seorang
perempuan, maka kita gunakan kalimat تكتبsaja. Singkat dan padat. Dan banyak lagi
keunggulan bahasa arab di atas bahasalain.
AlKalam menurut ulama nahwu adalah ungkapan dai suatu lafadz yang brfaidah
yang mampu membuat yang diajak bicara diam karena mengerti. Lafadzh sendiri
meliputi Al Kalam (kalimat), Al Kalimah (kata), dan Al Kalim (akan dijelaskan
kemudian). Maksud dari berfaidah adalah bisa dimengerti oleh yang diajak berbicara
Perlu diingat bahwa Al Kalam adalah kalimat sedangkan Al Kalimah adalah kata.
Sedangkan Al Kalim adalah istilah untuk sesuatu yang tersusun dari 3 kata (baik itu fi'il,
isim, harf) atau lebih, baik berfaidah atau tidak. Kalimat dalam Bahasa arab adalah
ucapan yang tersusun sehingga pendengar atau lawan bicara dapat memahami
maksudnya. Sesuai dengan objek pembicaraannya, maka ucapan tersebut harus dalam
bahasa Arab.
1. Isim, adalah kata benda yaitu kata yang menunjukan arti benda atau yang di anggap
benda.
2. Fi'il adalah sebuah kata yang berfungsi untuk menunjukkan atas terjadinya suatu
peristiwa pada waktu tertentu (kata kerja).
3. Huruf atau Harf adalah kalimah yang menunjukan pada arti bukan pada dirinya
sendiri.
8
DAFTAR PUSTAKA
Umar Shihab, Kontekstualitas Al-Qur’an: Kajian Tematik Atas Ayat-ayat Hukum Dalam Al-
Qur’an (Jakarta: Penamadani, 2008), hal 157.
Ghaziadin Djupri, Ilmu Nahwu Praktis. Surabaya: Apollo, Tanpa tahun, hal 10.