Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam. Atas izin dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah dengan tepat waktu tanpa kurang satu
apapun. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW
beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang tetap istiqomah hingga yaumil akhir.
Penulisan makalah yang berjudul “Peradaban Islam pada Zaman Nabi Muhammad Saw
(610-632 M)” ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam. Harapan
penulis semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
guna perbaikan di masa yang akan datang. Akhirnya semoga amal baik yang telah diberikan
oleh semua pihak kepada penulis, balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Takokak, 25 April 2021

Penulis,

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................ ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan Masalah.............................................................. 1
BAB II Pembahasan
A. Sejarah Dakwah Nabi Muhammad SAW pada Periode Mekkah....... 2
B. Sejarah Dakwah Nabi Muhammad SAW pada Periode Madinah..... 3
BAB III Penutup............................................................................................ 8
Daftar Pustaka……………………………………………………………. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Mengetahui sejarah peradaban islam pada masa lalu itu sangat penting untuk
dipelajari. Sejarah peradaban islam mengajarkan bahwasannya pada zaman pra islam
manusia sangat bodoh dan tidak mengetahui mana yang benar dan yang salah. Islam
adalah agama yang benar-benar sempurna.
Sejarah peradaban islam adalah kejadian pada masa lalu , penting sekali untuk
mempelajari sejarah peradaban islam pada masa lalu untuk menambah wawasan dan
mengetahui perjuangan untuk menyebarkan agama islam pada zaman dahulu.
Biografi Nabi Muhammad ini dipaparkan agar semua mengetahui dan meneladani
bagaimana riwayat hidup Nabi Muhammad dahulu saat menyebarkan agama islam dan
bagaimana kehidupan Nabi Muhammad sewaktu dulu. Maka makalah ini akan membahas
tentang sejarah dakwah nabi Muhammad pada periode Mekkah dan Madinah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peradaban Islam pada periode Mekkah?
2. Bagaimana peradaban Islam pada periode Madinah?

C. Tujuan Pembahasan Masalah


1. Mengetahui peradaban Islam pada periode Mekkah.
2. Mengetahui peradaban Islam pada periode Madinah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Peradaban Islam Pada Periode Mekkah


A.   Dakwah Makkah Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW melaksanakan risalahnya selama 13 tahun di Mekah
Dakwah dalam periode Mekah ditempuh tiga tahap. Tahapan pertama adalah dakwah
secara diam-diam. Yang menjadi dasar adalah Surat Al-Muddatstsir ayat 1-7.

Dalam tahapan ini Nabi Muhammad SAW mengajak keluarga yang tinggal
serumah dan sahabat-sahabat terdekatnya agar meninggalkan agama nenek moyang
dan beribadah hanya kepada Allah SWT. Dalam fase ini yang pertama kali beriman
adalah Khadijah, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Haristah. Dari kalangan sahabat, Abu
Bakarlah yang sesegera menyatakan keimanannya, kemudian diikuti Ustman bin
Affan, Zubar bin Awam, Saad bin Abi Waqqas, Thalhah bin Jarrah, Arqam bin Abi al-
Arqam, Bilal bin Rabah dan beberapa penduduk Mekah lainnya. Nabi Muhammad
SAW mengajarkan Islam di rumah Arqam bin Abi al-Arqam.
Tahap kedua adalah dakwah semi terbuka. Yang menjadi sasaran utama yakni Bani
Hasyim. Sesudah itu Nabi Muhammad SAW memperluas jangkauan seruannya kepada
seluruh penduduk Mekah setelah turun Surat Al-Hijr ayat 94.
ْ ‫ض َع ِن ا ْل ُم‬
َ‫ش ِر ِكيْن‬ ْ َ‫ف‬
ْ ‫اص َد ْع بِ َما تُْؤ َم ُر َواَ ْع ِر‬

2
Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang
diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyrik.

Langkah ini menandai dimulainya tahap ketiga yakni dakwah secara terang-
terangan. Sejak saat itu Islam mulai menjadi perhatian dan pembicaraan penduduk
Mekah.
Pokok ajaran yang disampaikan ketika Nabi Muhammad SAW di Mekah berkaitan
dengan keimanan, akhlak, kabar gembira tentang surga, peringatan adanya siksa
neraka, persamaan hak dan martabat manusia.
Setelah mendapat wahyu dari Allah SWT untuk menyampaikan dakwah secara
terang-terangan, yaitu QS. Al-Hijr ayat 94-95. Dakwah secara terang-terangan ini
mendapat reaksi keras dari para pemuda dan tokoh Quraisy. Reaksi keras yang
dilakukan antara lain berupa; ejekan, hinaan, hasutan, ancaman, dan penganiayaan
secara fisik. Reaksi keras yang dilakukan oleh orang-orang Quraisy disebabkan oleh
pemikiran mereka yang beranggapan bahwa ajaran yang dibawa Nabi Muhammad
SAW bertentangan dengan kepercayaan dan kebiasaan sehari-hari.
Nabi Muhammad SAW tetap tabah dan sabar dalam menghadapi orang-orang
Quraisy. Bahkan dakwah yang dilakukan beliau semakin terang-terangan dan meluas
ke wilayah lain. Menghadapi sikap Nabi Muhammad SAW tersebut orang-orang
Quraisy semakin marah dan berencana membunuh Nabi Muhammad SAW. Rencana
tersebut dilakukan Menjelang Nabi Muhammad SAW akan hijrah ke Madinah. Atas
pertolongan Allah SWT, Nabi Muhammad SAW selamat dari percobaan pembunuhan.
Dan kemudian beliau hijrah ke Madinah.

2. Peradaban Islam Pada Periode Madinah


A. Rasullah hijrah ke Madinah
Beliau melakukan perjalanan dengan menunggu tertidurnya pasukan Quraisj yang
mengepung rumah beliau, namun dengan beraninya Ali Bin Abu Tholib menggantikan
posisi tidurnya Rasulullah SAW.Akhirnya beliau bisa melaksanakan perjalanan hijrah
atas perintah Allah SWT. Tahu Muhammad tidak ada ditempat pasukan Quraisj
mengejar Rosulullah SAW.saat itu beliu berlindung bersama sahabatnya Abu bakar

3
Assidiq R.A. di Jabal Tsur disebelah selatan dari Majidil haram sejauh kurang lebih 6
km. Kaum kafir dalam mengejar Rosulullah Saw. Dan tidak menemukan-Nya,
Ketika beliau sampai di Madinah, disambut dengan syair-syair dan penuh
kegembiraan oleh penduduk Madinah. Hijrah dari Makkah ke Madinah bukan hanya
sekedar berpindah dan menghindarkan diri dari ancaman dan tekanan orang kafir
Quraisy dan penduduk Makkah yang tidak menghendaki pembaharuan terhadap ajaran
nenek moyang mereka, tetapi juga mengandung maksud untuk mengatur potensi dan
menyusun srategi dalam menghadapi tantangan lebih lanjut.

B. Perkembangan Islam masa Rasulullah di Madinah


Sejak hijrah ke Madinah,Nabi Muhammad saw dan Para sahabat selalu berdakwah
kepada penduduk. tanpa mengenal lelah dan putus asa. Mereka terus berusaha
menyebarkan ajaran Islam kepada seluruh penduduk termasuk orang-
orang Yahudi,Nasrani yang. Mayoritas penduduk Madinah , terutama suku Aus dan
suku Khazraj , menyambut baik ajakan  Nabi Muhammad saw, menyatakan kesetiannya
kepada Nabi Muhammad saw dan bersedia membantu beliau menyebarkan ajaran Islam.
Padahal  sebelum menerima ajaran Islam,kedua suku ini selalu berperang. Hal ini
menambah semangat Nabi Muhammad saw dalam berdakwah.
 Sementara , orang-orang Yahudi merasa tidak senang kepada Nabi Muhammad saw
dan para sahabat mereka. Mereka merasa tersingkir sejak   kehadiran suku Aus dan
Khazraj untuk kembali ke Agama lama mereka. Bahkan mereka mulai menyusun
kekuatan untuk melemahkan umat Islam.

C. Rasulullah SAW Membangun Masyarakat Islam di Madinah


Setiap musim haji tiba, banyak kabilah yang datang ke Mekah.Begitu juga nabi
Muhammad SAW. Dengan giat menyampaikan dakwah islam. Diantara Kabilah yang
menerima Islam adalah Khajraj dari Yatrib (Madinah).Setelah kembali ke negerinya,
mereka mengabarkan adanya Nabi terakhir.
Pada tahun ke 12 kenabiannya, datanglah orang-orang Yastrid di musim haji ke Mekah
dan menemui nabi di Bai’atul Akabah. Di tempat ini mereka mengadakan bai’at
(perjanjian) yang isinya bahwa mereka setia pada nabi, tidak menyekutukan Allah, tidak

4
mencuri, tidak berzina, tidak membunuh anak kecil, tidak memfitnah, dan ikut
menyebarkan islam. Perjanjian ini dikenal dengan Bai’atul Akabah Ula (Perjanjian
Akabah Pertama) karena dilaksanakan di bukit akabah atau disebut Bai’atun Nisa’
(perjanjian wanita) karena didalamnya terdapat seorang wanita ‘Afra binti ‘Abid bin
Tsa’labah.
            Islam mendapat lingkungan baru di kota Madinah. Lingkungan yang
memungkinkan bagi Nabi Muhammad SAW untuk meneruskan dakwahnya,
menyampaikan ajaran Islam dan menjabarkan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah tiba
dan diterima penduduk Yastrib, Nabi diangkat menjadi pemimpin penduduk
Madinah.Sehingga disamping sebagai kepala/ pemimpin agama, Nabi SAW juga
menjabat sebagai kepala pemerintahan / Negara Islam.Kemudian, tidak beberapa lama
orang-orang Madinah non Muslim berbondong bondong masuk agama Islam. Untuk
memperkokoh masyarakat baru tersebut mulailah Nabi meletakkan dasar-dasar untuk
suatu masyarakat yang besar, mengingat penduduk yang tinggal di Madinah bukan
hanya kaum muslimin, tapi juga golongan masyarakat Yahudi dan orang Arab yang
masih menganut agama nenek moyang, maka agar stabilitas masyarakat dapat
terwujudkan Nabi mengadakan perjanjian dengan mereka, yaitu suatu piagam yang
menjamin kebebasan beragama bagi kaum Yahudi. Setiap golongan masyarakat
memiliki hak tertentu dalam bidang politik dan keagamaan.Di samping itu setiap
masyarakat berkewajiban mempertahankan keamanan negeri dari serangan musuh.
Adapun dasar-dasar tersebut adalah:
1. Mendirikan Masjid
              Setelah agama Islam datang Rasulullah SAW mempersatukan seluruh suku-
suku di Madinah dengan jalan mendirikan tempat peribadatan dan pertemuan yang
berupa masjid dan diberi nama masjid “Baitullah”. Dengan adanya masjid itu, selain
dijadikan sebagai tempat peribadatan juga dijadikan sebagai tempat pertemuan,
peribadatan, mengadili perkara dan lain sebagainya.
2. Mempersaudarakan antara Anshor dan Muhajirin
        Orang-orang Muhajirin datang ke Madinah tidak membawa harta akan tetapi
membawa keyakinan yang mereka anut. Dengan itu Nabi mempersatukan golongan
Muhajirin dan Anshor tersebut dalam suatu persaudaraan dibawah satu keyakinan yaitu
bendera Islam.
3. Perjanjian bantu membantu antara sesama kaum Muslim dan non Muslim
Setelah Nabi resmi menjadi penduduk Madinah, Nabi langsung mengadakan
perjanjian untuk saling bantu-membantu atau toleransi antara orang Islam dengan orang
non Islam. Selain itu Nabi mengadakan perjanjian yang berbunyi “kebebasan beragama
terjamin buat semua orang-orang di Madinah”.
4. Melaksanakan dasar politik, ekonomi dan sosial untuk masyarakat
         Pada tahun 9 H dan 10 H (630–632 M) banyak suku dari berbagai pelosok
mengirim delegasi kepada Nabi bahwa mereka ingin tunduk kepada Nabi, serta
menganut agama Islam, maka terwujudlah persatuan orang Arab pada saat itu. Dalam
menunaikan haji yang terakhir atau disebut dengan Haji Wada tahun 10 H (631 M) Nabi
menyampaikan khotbahnya yang sangat bersejarah antara lain larangan untuk riba,
menganiaya, perintah untuk memperlakukan istri dengan baik, persamaan dan
persaudaraan antar manusia harus ditegakkan dan masih banyak lagi yang lainnya.
Setelah itu Nabi kembali ke Madinah, ia mengatur organisasi masyarakat, petugas
keamanan dan para da’i dikirim ke berbagai daerah, mengatur keadilan, memungut zakat
dan lain-lain. 
Tidak lupa di balik kesuksesan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan agama
islam di Madinah. Nabi juga mendapat beberapa kesulitan seperti terjadi banyak
peperangan dengan kaum kaum yang tidak ingin islam berkembang.
Dua bulan setelah hajji wada’ kesehatan Rosululloh berangsur-angsur memburuk,
badannya panas. Walaupun demikian, ia tetap mengimami sholat. Dalam khotbahnya
yang terakhir beliau bersabda:”Akuu berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik
terhadap orang Anshor. Sesungguhnya orang-orang Ansor adalah orang dekatku
dimana aku berlindung kepada mereka. Mereka telah melalui apa yang menjadi beban
mereka dan masih tersisa apa yang menjadi hak mereka. Oleh karena itu, berbuat
baiklah kepada siapa saja diantara mereka yang berbuat baik dan maafkan siapa saja
diantara mereka yang berbuat kesalahan”.
Pada waktu itu beliau memanggil putrinya (Fatimah); dan membisikan kepadanya
bahwa beliau akan segera dipanggil menghadap Alloh Swt. Menndengar hal itu Fatimah

6
menangis. Kemudian, beliau berbisik lagi bahwa anggota keluarga yang pertama akan
menyusulnya adalah Fatimah; kemudian Fatimah tersenyum.
  Setelah itu Nabi memanggil cucunya (Hasan dan Husain); beliau juga memanggil
istri-istrinya dan anggota keluarga yang lain. Beliau memberikan wasiat yang
terakhir:”Ingatlah sholat dan Taubatlah”.Tidak berapa lama kemudian beliau
menghembuskan nafasnya yang terakhir.Beliau wafat pada hari Senin tanggal 12
Rabi’ul awwal 11 H. Atau 8 Juni 632 M.
   Rosululloh berdakwah mensyiarkan agama Islam selama 23 tahun.Ketika
meninggal beliau hanya mewariskan 2 harta pusaka yang besar yaitu al-Quran dan al-
Hadis.Beliau berjuang tak kenal lelah sehingga berhasil mendirikan negara Islam yang
pertama di Madinah; serta mampu menyatukan suku-suku Arab di bawah naungan
syariat Islam.

7
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Peradaban islam pada di zaman Nabi Muhammad SAW di bagi menjadi 2 periode,
yang pertama periode Mekkah dan yang kedua perode Madinah. Di periode mekkah adalah
awal dari Perdaban Islam di mulai. mula mula dari Beliau dakwah secara sembunyi-
sembunyi sampai terang terangan, hingga Beliau harus mendapat pertentangan dari kaum
kaum Quraisy yang memaksa Beliu hijrah pada saat itu. Samapailah kita di periode
Madinah, dimna di periode ini awal mula islam berkembang sangat pesat, di mulai dari
mendirikan masjid, mengadakan perjanjian dan menyatukan masyarakat-masyarakat,
samapai bisa di bilang saat itu peradabaan islam sangat jaya walaupun melewati beberapa
peperangan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Al-Islam II “Muamalah dan Akhlaq”, CV. Pustaka Setia, Bandung, 1999.


Dr. Badri Yatim, M.A, Sejarah Peradaban Islam “Dirasah Islamiyah”, PT. Raja Grapindo Persada,
Jakarta, 2007.
Prof. Dr. H. Samsul Nizar, M. Ag. Sejarah Pendidikan Islam: Menelusuri Jejak Sejarah Era
Rasulullah Sampai Indonesia, Prenada Media Group, Jakarta, 1999.
Nasution, Harun : Filsafat Pendidikan Islam 1982 Jakarta.
Sejarah Peradaban Islam, Buku Panduan Madrasah Aliyah Kelas XII
http://ikhsanu.blogspot.com/2012/01/perkembangan-islam-pada-masa-nabi_muhammad
http://hitsuke.blogspot.com/2009/05/masa-nabi-muhammad-saw-pada periode.html
http://www.scribd.com/doc/18544995/Sejarah-Kebudayaan-Islam

Anda mungkin juga menyukai