Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TEORI KONSTITUSI DAN UUD 1945

Ketentuan, Kedudukan, Fungsi dan Tujuan Konstitusi

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teori Konstitusi dan UUD 1945

Dosen Pengampu: Dr.Jamil, M.Ap

Disusun Oleh

Kelompok 4

Vivin nur kholivah 1905056040


Jihan Nabila 1905056073
Difa Arisma 1905056049
Natalia Pakendek 1905056076
Yunialfi 1905056070
Muhammad Ferry Andriawan 1905056067

PPKn B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpahn curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafaátnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaiakn pembuatan
makalah sebagai tugas mata kuliah Demokrasi Pancasila dengan judul “Ketentuan, Kedudukan,
Fungsi dan Tujuan Konstitusi”. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
khusunya kepada dosen Filsafat Hukum kami, Dr.Jamil, M.Ap yang telah membimbing kami
dalam menulis makalah ini.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkna kritis
serta saran dari pembaca untuk makalah ini supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Demikian dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan nilai tambah bagi
pembaca. Terima kasih.

Samarainda, 12 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER/SAMPUL.................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang Masalah..............................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................................4
1.3. Tujuan Penulisan.........................................................................................................................4
1.4. Manfaat Penulisan.......................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
2.1 Konsep Amandemen Konstitusi...................................................................................................5
2.2 Ketentuan Konstitusi Secara Umum............................................................................................5
2.3 Kedudukan Konstitusi..................................................................................................................6
2.4 Fungsi Konstitusi.........................................................................................................................7
2.5 Tujuan Konstitusi........................................................................................................................8
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................10
3.2 Saran.....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Konstitusi memuat suatu aturan dan prinsip dari sebuah entitas politik dan hukum dimana
istilah konstitusi ini merujuk untuk menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip dasar
dalam politik, prinsip dasar hukum, prosedur, wewenang, dan kewajiban pemerintahan
negara padaumumnya dimana konstitusi pada umumnya merujuk pada penjaminan hak
terhadap warga negaranya. Kedudukan konstitusi dalam berbangsa dan bernegara sangat
penting karena menjadi suatu ukuran untuk mengetahui aturan pokok yang berlaku bagi
penyelenggara negara ataupun masyarakat dalam suatu sistem ketatanegaraaan. Berbicara
soal konstitusi maka ada beberapa hal yang tidak bisa dilepaskan dalam ranah
pembicaraannya, yakni mengenai ketentuan konstitusi secara umum,kedudukan konstitusi
dalam sebuah negara, fungsi konstitusi sera apa apa saja yang kemudian menjadi ttujuan dari
konsititusi.

Sebuah negara tidak bisa dilepaskan dari hal yang disebut dengan konstitusi, apalagi dengan
identitas negara tersebut yang merupakan negara hukum. Konstitusi ada dengan tujuan
membatasi kekuasaan penyelanggara negara sehingga nantinya para penyelenggara negara
tidak dapat bertindak sewenang-wenang dan dapat menjamin hak-hak dari para warga
negaranya. Tujuan konstitusi yang satu ini merupakan sebuah gagasan yang dikenal dengan
nama konstitusionalisme. Maksud konstitusionalisme adalah suatu gagasan yang melihat
kedudukan pemerintah atau penyelenggara pemerintahan sebagai sebuah kegiatan yang
diselenggarakan oleh, untuk, dan atas nama rakyat. Namun ironis, masih banyak saja warga
negara yang tidakk emmahami urgensi tersebut seghingga konstitusi tidak dapat dijalankan
secara konsisten.

Sehingga penting kiranya hal hal yang berkaitan dengan konstitusi baik itu ketentuan,
kedudukan, fungsi dan tjuan konstitusi harus menjadi salah satu muatan dan pembahasan
dalam pembelajaran kali ini.
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada pemaparan pada latar belakang, maka didapatkan beberapa urgensi
rumusan masalah yang dapat dicari, sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan konstitusi?
2. Bagaimana ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan konstitusi?
3. Bagaimana kedudukan konstitusi dalam sebuah negara?
4. Apa sajakah yang termasuk kedalam fungsi konstitusi?
5. Apa saja yang termasuk kedalam tujuan kosntisusi?

1.3. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini dibuat dengan tujuan, sebagai berikut:


1. Mengetahui apa amandemen konstitusi dari segi konsep sederhana
2. Memahami apa sajakah yang termasuk dalam ketentuan-ketentuan konstitusi yang
berlaku secara umum
3. Mengetahui kedudukann kostitusi dalam sebuah negara
4. Mengerti apasajakah yang merupakan fungsi konstitusi
5. Memahami tujuan konstitusi dalam sudut pandang sebuah negara

1.4. Manfaat Penulisan

Makalah ini disusun dengan manfaat sebagai berikut:


1. Sebagai bentuk latihan membuat kepenulisan ilmiah serta memenuhi penugasan
kelompok mata kuliah Teori Konstitusi dan UUD 1945
2. Digunakan sebagai bahan literature pembelajaran berkaitan dengan ketentuan,
kedudukan, fungsi dan tujuan konstitusi
3. Sebagai media kritis ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan konstitusi baik secara
umum maupun khusus (konstitusi ).

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Amandemen Konstitusi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konstitusi adalah segala ketentuan dan
aturan tentang ketatanegaraan (undang-undang dasar dan sebagainya). Konstitusi juga dapat
diartikan sebagai undang-undang dasar suatu negara. Dikutip dari Encyclopaedia Britannica,
konstitusi adalah badan doktrin dan praktis yang membentuk prinsip pengorganisasian
fundamental negara politik. Dilansir dari Kiddle.co, konstitusi suatu negara (atau negara
bagian) adalah jenis dokumen hukum khusus yang menjelaskan bagaimana pemerintahnya
seharusnya bekerja.

Secara sederhana konstitusi mengemukakan antara lain:

a. Bagaimana para pemimpin negara dipilih dan berapa lama mereka akan bertugas.
b. Bagaimana undang-undang baru dibuat dan hukum lama harus diubah atau dihapus
berdasarkan hukum.
c. Seperti apa orang yang diizinkan untuk memilih.
d. Hak-hak apa yang akan dijamin Bagaimana konstitusi dapat diubah.

2.2 Ketentuan Konstitusi Secara Umum

J.G. Steenbeek mengemukakan bahwa pada umumnya undang-undang dasar atau konstitusi
memuat tiga materi pokok, yaitu :
1. Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga Negara
2. Ditetapkannya susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamnetal.
3. Adanya pembagian dan pembatasan tugas-tugas ketatanegaraan yang juga bersifat
fundamental
Untuk menguraikan materi pokok yang diatur oleh konstitusi, kami akan menguraikan
berdasarkan pendapat J.G Steenbeek karena cukup komprehensif untuk menjelaskan
materi muatan yang terdapat dalam UUD 1945 sebagai konstitusi Negara Republik
Indonesia, yaitu:
1. Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara
2. Pasal-pasal yang mengatur adanya jaminan terhadap Hak Asasi Manusia terdapat
pada: Pasal 27, Pasal 28, Pasal 28 A – Pasal 28 J, Pasal 29 ayat (2) dan Pasal 30
ayat (1), Pasal 31 dan Pasal 34 ayat (1).
3. Ditetapkannya susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental
Di dalam UUD 1945 susunan ketatanegaraan yang fundamental terdiri dari 8
kelembagaan, yaitu:
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat, diatur di dalam Pasal 2;
2. Dewan Perwakilan Rakyat, diatur di dalam Pasal 19, Pasal 20A ayat (2) – ayat
(4), dan Pasal 22B;
3. Dewan Perwakilan Daerah, diatur di dalam Pasal 22C dan Pasal 22D ayat (5)
4. Presiden dan Wakil Presiden, diatur di dalam Pasal 4 ayat (2), Pasal 6, Pasal 6A
dan Pasal 7; dalam kelembagaan ini termasuk juga lembaga Kementerian yang
keberadaaannya diatur di dalam Pasal 17 ayat (1) dan ayat (4);
5. Badan Pemeriksa Keuangan, diatur di dalam Pasal 23E ayat (1) Pasal 23F dan
Pasal 23G;
6. Mahkamah Agung, diatur di dalam Pasal 24 ayat (2) Pasal 24A ayat (2) – ayat
(5);
7. Mahkamah Konstitusi, diatur di dalam Pasal 24C ayat (3) – ayat (6);
8. Komisi Yudisial, diatur di dalam Pasal 24 B ayat (2) – ayat (4).\

2.3 Kedudukan Konstitusi


Konstitusi dan negara adalah dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Karena Konstitusi merupakan dasar hukum suatu negara. Konstitusi menempati kedudukan
yang paling penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Konstitusi merupakan ide-
ide dasar yang digariskan oleh the founding father, serta memberikan arahan dan pedoman
bagi para generasi penerus bangsa dalam mengemudikan suatu negara yang dipimpin.
Negara yang berlandaskan pada konstitusi dinamakan dengan negara konstitusional atau
disebut constitutional state. Constitutional state adalah salah satu ciri negara demokrasi
modern.
Di Indonesia konstitusi negara adalah Undang-Undang Dasar 1945. Undang-Undang Dasar
1945 merupakan kedudukan yang paling tinggi di negara Indonesia dalam susunan
peraturan perundangan negara. Namun menurut hukum, Undang-Undang Dasar 1945 berada
di bawah Pancasila sebagai norma dasar suatu negara. Kesepakatan tentang tujuan negara
Indonesia termuat dalam 4 sila dalam pembukaan undang-undang Dasar 1945, yaitu :
1. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
5. Undang-Undang 1945 telah memuat pasal-pasal yang berisi pengaturan segala yang
berkenaan dengan hubungan negara dan warga negara. Dengan adanya Undang-
Undang Dasar 1945 maka negara Indonesia sudah memenuhi syarat sebagai negara
konstitusional.

2.4 Fungsi Konstitusi


Menurut Henc Van Maarseven (Harahap, 2008:179) bahwa konstitusi berfungsi menjawab
berbagai persoalan pokok negara dan masyarakat, yaitu:
1. Konstitusi menjadi hukum dasar suatu negara.
2. Konstitusi harus merupakan sekumpulan aturan-aturan dasar yang menetapkan
lembaga-lembaga penting negara.
3. Konstitusi melakukan pengaturan kekuasaan dan hubungan keterkaitannya.
4. Konstitusi mengatur hak-hak dasar dan kewajiban-kewajiban warga negara dan
pemerintah, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama.
5. Konstitusi harus mengatur dan membatasi kekuasaan negara dan lembaga-
lembaga-nya.
6. Konstitusi merupakan ideologi elit penguasa.
7. Konstitusi menentukan hubungan materiil antara negara dan masyarakat.
Keberadaan konstitusi tidak dapat dilepaskan dengan keberadaan negara. Konstitusi
ditempatkan pada posisi ter-atas yang menjadi pedoman untuk jalanya sebuah negara dan
mencapai tujuan bersama warga negara. Adapun Fungsi konstitusi, baik tertulis maupun
tidak tertulis adalah sebagai berikut (Asshiddiqie, 2006:122):
1. Fungsi penentu dan pembatas kekuasaan organ negara.
2. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara.
3. Fungsi pengatur hubungan antar organ negara dengan warga negara.
4. Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara atau pun
kegiatan penyelenggaraan kekuasaan negara.
5. Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli
(yang dalam sistem demokrasi adalah rakyat) kepada organ negara.
6. Fungsi simbolik sebagai pemersatu.
7. Fungsi simbolik sebagai rujukan identitas dan keagungan kebangsaan.
8. Fungsi simbolik sebagai pusat upacara.
9. Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat, baik dalam arti sempit hanya
dibidang politik maupun dalam arti luas yang mencakup sosial dan ekonomi.
10. Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat (social
engineering dan social reform), baik dalam arti sempit atau pun luas.

2.5 Tujuan Konstitusi


C.F Strong menyatakan bahwa pada prinsipnya tujuan konstitusi adalah untuk membatasi
kewenangan tindakan pemerintah, untuk menjamin hak-hak yang diperintah dan
merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat. Oleh karena itu setiap konstitusi
senantiasa memiliki dua tujuan, yaitu (Utomo, 2007:12):
1. Untuk memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap kekuasaan politik.
2. Untuk membebaskan kekuasaan dari kontrol mutlak para penguasa serta menetapkan
batas-batas kekuasaan bagi penguasa.
Tujuan dibuatnya konstitusi adalah untuk mengatur jalannya kekuasaan dengan jalan
membatasinya melalui aturan untuk menghindari terjadinya kesewenangan yang dilakukan
penguasa terhadap rakyatnya serta memberikan arahan kepada penguasa untuk mewujudkan
tujuan Negara.

Namun secara singkat, tujuan konstitusi secara umum meliputi:


1. Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang – wenang maksudnya
tanpa membatasi kekuasaan penguasa, konstitusi tidak akan berjalan dengan baik dan
bisa saja kekuasaan penguasa akan merajalela Dan bisa merugikan rakyat banyak.
2. Melindungi HAM maksudnya setiap penguasa berhak menghormati HAM orang lain
dan hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal melaksanakan haknya.
3. Pedoman penyelenggaraan negara maksudnya tanpa adanya pedoman konstitusi negara
kita tidak akan berdiri dengan kokoh.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
konstitusi adalah segala ketentuan dan aturan tentang ketatanegaraan (undang-undang dasar
dan sebagainya). Konstitusi juga dapat diartikan sebagai undang-undang dasar suatu negara.
Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, konstitusi adalah badan doktrin dan praktis yang
membentuk prinsip pengorganisasian fundamental negara politik. pada umumnya undang-
undang dasar atau konstitusi memuat tiga materi pokok, yaitu : Adanya jaminan terhadap
hak-hak asasi manusia dan warga Negara, Ditetapkannya susunan ketatanegaraan suatu
negara yang bersifat fundamental, Adanya pembagian dan pembatasan tugas-tugas
ketatanegaraan yang juga bersifat fundamental. Konstitusi dan negara adalah dua lembaga
yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Karena Konstitusi merupakan dasar hukum
suatu negara. Konstitusi menempati kedudukan yang paling penting dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Konstitusi merupakan ide-ide dasar yang digariskan oleh the
founding father, serta memberikan arahan dan pedoman bagi para generasi penerus bangsa
dalam mengemudikan suatu negara yang dipimpin.

3.2 Saran
Konstitusi memiliki keduudkan dengan peran yang sangat penting dalam sebuah negara,
terlebih adalah sebuah negara hukum layaknya Indonesia sendiri. Dalam pelaksanaan dan
implementasinya, konstitusi memberkan kepastian dan keteraturan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Oleh karenanya sebagai warga negara yang juga merupakan
bagian dari ketentuan konstitusi tersebut sudah selayaknya menegakkan degan setegak
tegaknya dan seadil adilnya sesuai dengan peraturan yang telah ditegakkan oleh hukum
yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Blogspot.com. diakses pada 10 maret bahasan mengenai teori singkat yang berkaitan dengan
amandemen https://kamus.tokopedia.com/a/amendemen/

Blogspot.com. diakses pada 11 maret mengenai teori singkat konstitusi secara umum
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/29/100000669/pengertian-konstitusi?page=all

Blogspot.com. diakses pada 10 maret mengenai pada 12 Maret Tahun 2020


https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-jenis-fungsi-dan-tujuan-konstitusi.html

K.C. Wheare. 1975. Modern Constitutions. London: Oxford University Press.

Utomo, Himmawan. 2007. Konstitusi, Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan


Kewarganegaran. Yogyakarta: Kanisius.

Blogspot.com. diakses pada 9 maret mengenai pada 12 Maret Tahun 2020 mengenai keuddukan
dan pengertian secara umum https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-konstitusi/

Blogspot.com. diakses pada 9 maret mengenai pada 12 Maret Tahun 2020


https://www.kompasiana.com/zella/5e6afc36097f3668e6727b72/bagaimana-kedudukan-
konstitusi-dalam-suatu-negara

Blogspot.com. diakses pada 9 maret mengenai pada 12 Maret Tahun 2020 tentang materi dalam
UUD http://hasniaabni.blogspot.com/2013/04/materi-yang-diatur-dalam-konstitusi.html

Anda mungkin juga menyukai