Anda di halaman 1dari 12

Book Review Sosiologi Hukum

Sosiologi Hukum dan Kriminal.

Oleh : Dian Septiani (202111099) / HES 5C

Judul Buku : Sosiologi Hukum dan


Kriminal
Penulis : Dr. Muryanti, M.A
Editor : Lisa Aditia Putra
Cetakan : Pertama
Penertbit : Fakultas Ilmu Sosial dan
Humaniora, UIN Sunan
Kalijaga
Tahun Terbit : Desember 2020
Halaman : 163 Halaman
ISBN :- -

Abstrak
Book review ini saya susun guna memenuhi
tugas mata kuliah Sosiologi Hukum yang diampu
oleh Muhammad Julijanto, S.Ag., M.Ag pada
Program Studi Hukum Ekonomi Syariah,
Fakultas Syariah, UIN Raden Mas Said
Surakarta. Alasan saya memilih buku yang
berjudul “Sosiologi Hukum dan Kriminal” yang
ditulis oleh Dr. Muryanti, M.A. ini karena
menurut saya dilihat dari judul bukunya yang
memiliki judul sosiologi hukum sebagaimana
dengan mata kuliah Sosiologi Hukum yang jelas
ada kaitanya. Selain itu buku ini di terbitkan
oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN
Sunan Kalijaga yang memiliki latar belakang
sama dengan UIN Raden Mas Said. Saya
mendapatkan buku ini melalui website Google
Cendikia. ”. Book review ini ditunjukan serta
khususkan untuk menambah pengetahuan
sekaligus pemahaman tentang Sosiologi Hukum.

Isi Review Buku:


Buku yang diterbitkan oleh Fakultas
Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas Islam
Negeri Yogyakarta ini memuat sepuluh Bab
dengan enam bab membahas mengenai hukum
yang meliputi dasar mengapai hukum tidak
terlepas dari masyarakat, dan bagaiamana kinerja
hukum di masyarakat itu terjadi. Sampai dengan
bab enam yang mulai menerangkan mengenai
Sosiologi Hukum Islam.
Pada pemaparan tiap bab cukup jelas dan
lugas, sehingga mudah dipahami oleh tiap
pembaca. Dari penampilan dan strukturnya buku
ini cenderung seperti buku ajar yang memang
memiliki target pembaca mahasiswa atau
akademisi.
Pada bab ke tujuh sampai dengan bab ke
sepuluh memang focus pada kriminologi,
sebagaimana judulnya yaitu Sosiologi Hukum
dan Kriminal. Yang mana pada bab terkahir buku
ini memberikan contoh dari kasus kasus
criminal yang dikaji secara hukum dan criminal
sebagaimana ilmu yang telah dipelajari mengenai
sosiologi hukum yang ada dimasyarakat.
Pada bab awal buku ini dimulai dengan
penjelasan bahwa hukum tidak terlepas dari
masyarakat seiring dengan perekmbangan
zaman, aliran tersebut telah ada sejak lama.
Aliran hukum dibedakan berdasarkan : Hukum,
Positivisme, Utilitarianisme Hukum Murni,
Historisme, Antropologis, Sosiologis Hukum,
Realisme,
Lantas dalam bab ini juga membahas
bagaimana bekerjanya hukum, penulis
memaparkannya menajdi beberapa point,
pertama mengenai pembuatan hukum dalam
masyarkata. Tiap pembuatan hukum dalam
masyarakat memiliki pembentukan hukum yang
tergantung pada model mayarkatanya. Dikatakan
dalam bukunya bahwa terdapat dua model
masyarakat Masyarakat yang berbasiskan
kesepakatan akan nilai-nilai (value concensus)
dan Masyarakat yang berdasarkan Konflik.
Selanjutnya adalah bekerjanya hukum
dipegadilan yang mana pengadilan adalah
sebagai pranata sosial untuk menyelesaikanya
sengketa yang terjadi di masyarakat.
Selain itu pada bagian selanjutnya penulis
menerangkan mengenai pelaksanaan hukum
sebagai suatu proses dimasyarakat apakah
berjalan sesuai peraturan yang dituangkan dalam
UU, nyatanya terkadang terjadi hal yang tidak
sesuai antara teori dan penerapan hukum hal ini
dikarenakan latar belakang yang berbeda;
kepribadian, asal usul sosial, kepentingan
ekonomi dan politik serta pandangan hidupnya.
Hukum memiliki nilai nilai di masyarakat.
Pembahasan pada bab Memahami Sosiologi
hukum. Penulis pada awal paragraph
memberikan pengantar mengenai konsep dari
apa itu sosiologi dan apa itu hukum yang
diterangkan secara gamblang mulai dari
pengertian sampai perbedaan. Sehingga pembaca
dapat mengambil kesimpulan mengenai kenapa
sosiologi mempelajari hukum atau hukum juga
mempelajari ilmu sosial? Penulis memberikan
jawaban dengan cara yang sangat mudah untuk
dipahami hal ini didukung dengan adanya bagan
untuk dapat melihat konsep antara kedua hal tadi.
Penulis mengambil dari buku Soerjono
Soekanto bahwa Sosiologi berkembang atas
dasar suatu anggapan bahwa proses hukum
berlangsung di dalam satu jaringan atau sistem
sosial di dalam masyarakat. dan pandangan
sosiologi; hukum adalah gejala sosial (terkait,
setiap anggota masyarakat mempunyai
kepentingan). Ditinjau dari hukum, adanya
hakekat sosial hukum dari tata hukum. Hukum
lahir sebagai proses sosial. Hukum sebagai sosial
control atau alat pengendalian sosial, Menurut
Roscoe Pound, hukum as tool of sosial
engineriing (sarana pembaharu dalam
masyarakat).
Penulis juga menerangkan sedikit
mengenai pembagian hukum menurut isinya.
Mulai dari hukum privat, hukum perdata dan
hukum dagang, hukum public dan sebagainya.
Meskipun tidak mendalam akan tetapi
memberikan suatu gambaran dan dasar akan
membuat pembaca lebih memahami mengenai
materi hukum ini.
Adapun diterangkan secara singkat
mengenai hukum perdata dan hukum pidana
beserta perbedaanya. Yang mana memang
memiliki keterkaitan dengan sosiologi hukum
maka pada bab ini sedikit diterangkan mengenai
kedua hukum tersebut secara lebih detail dari
pada yang lainnya.
Fokus pada bab ini adalah mengenai
sosiologi hukum yang mulai diperkenalkan
pertama kali oleh Anzilotti, tahun 1882.
Merupakan Cabang ilmu hukum yang berkaitan
dengan sosiologi adalah sociological
jurisprudence, yakni sebuah studi tentang
karakteristik khusus dari ketertiban hukum.
Penulis memaparkan bagaimana mengetahui
pemahaman pemahaman sosiologi hukum untuk
memotret gejala hukum dapat dilakukan dengan
memberikan beberapa pertanyaan 1. Apakah
hukum benar-benar mewujudkan kaidahnya
dalam fakta masyarakat?
2. Apakah benar bahwa hukum itu mengatur
masyarakat atau rakyat?
3. Apakah hukum menimbulkan efek
sebagaimana yang dikehendaki hukum tersebut
atau yang ditimbulkan justru efek yang berbeda
atau tidak menimbulkan efek sama sekali?
4. Kalaupun ada efek yang ditimbulkan, apakah
memang efek tersebut ditimbulkan oleh hukum?
5. Mengapa hukum menjadi seperti itu, apa tidak
ada pengaturan alternatif yang lain atau memang
harus begitu.
Karena focus dari buku ini memang
mengenai Sosiologi Hukum penulis memberikan
penjelasan yang padat pada bab ini, selain dari
konsep awal mengenai soiologi hukum
selanjutnya adalah model kajian dalam sosiologi
hukum seperti; Kajian Konvensional dan
Kontenporer yang diterangkan secara singkat
dengan contoh untuk menambah pemahaman
pembaca. Dan diikuti oleh letak ruang lingkup
sosiologi hukum meliputi dasar-dasar sosial
hukum, efek hukum terhadap gejala sosial. Dan
teori dalam sosiologi hukum seperti teori klasik,
teori makro, teori empiris, teori sibernetika.
Meskipun memaparkan mengani sosiologi
hukum secara rinci tapi pada bab ini penulis
kurang memperhatikan sistematika penyampaian
materi, yang mana terlihat dari struktur yang
kurang urut, dibuktikan dengan penjelasan
mengenai latar belakang sosilogi hukum yang
berada ditengah Bab.
Baiknya untuk tulisan ini dipisahkan
babnya atau pun menjadi sub bab awal setelah
konsep dasar sosiologi hukum, sehingga
pembaca membaca lebih nyaman dan tersturktur.
Masih mengenai rivew bab awal yang
sekarang adalah bab 3 pada bab ini memaparkan
mengenai pemikiran dari tiap tokoh sosiologi
hukum; Emile Durkheim, Max Weber, Talcott
Parson. Penulis menerangkan mengenai tokoh
serta teori yang dikemukakan oleh ketiga penulis
tersebut memberikan sumbangan pemikiran.
Penulis menambahkan beberapa catatan
setiap tokohnya, pada tokoh pertama penulis
memberikan catatan untuk sebuah desclaimer.
Perkembangan hukum yang berlaku di
masyarakat menunjukan tingkat perkembangan
masyarakat tersebut sesuai dengan kondisi
ekonomi dan politik mainstream.
Pada tokoh Max Weber Sumbangan
pemikiran Weber pada sosiologi hukum adalah
tahap perkembangan masyarakat yang
mencerminkan bagaimana hukum itu berlaku.
Pada masyarakat yang memiliki tindakan
rasional dipengaruhi oleh otoritas tradisional,
nilai dan kharismatik tentunya hukum yang
berlaku berbeda dengan tahapan masyarakat
yang memiliki rasionalitas sarana tujuan. Pada
masyarakat ini bukan lagi konvensi dan hukum
lisan yang berfungsi untuk menegakan peraturan
dalam masyarakat, akan tetapi yang berlaku
adalah hukum positif seperti yang kita kenal saat
ini, yang produknya berupa undang-undang.
Dan terkahir adalah catatan untuk Talcott
Parson yang mana Struktural fungsionalisme
mensyaratkan beberapa hal agar dapat terwujud
sistem sosial yang bisa berjalan sesuai dengan
kondisi yang seharusnya. Sistem sosial tersebut
memerlukan aturan (hukum) yang berfungsi
untuk menggerakan roda-roda sistem agar
berjalan dengan baik. Secara eksplisit Parson
memang tidak memberikan sumbangan pada
sosiologi hukum, akan tetapi hanya secara global
memberikan pendapat bahwa sistem sosial yang
dapat berfungsi sesuai dengan fungsinya
memerlukan prasyarat memperhatikan sistem
yang lain sehingga berjalan seirama dengan
harmoni kehidupan.
Penulis cukup jelas menerangkan mengani
pemikiran pada tiap tokohnya. Memang dilihat
dari tulisannya penulis sepertinya ingin focus
pada tiap hasil pemikiran para tokoh. Sehingga
mengenai latara belakang tokoh tidak terlalu
dijelaskan.
Pada bab-bab selanjutnya penulis
menerangkan mengenai pogresifitas hukum yang
menerangkan tentang bentuk negara hukum dan
peranan pemerintah mengenai penagakan
hukum. Selain itu terdapat juga tokoh-tokoh
yang menjabat sebagai penegak hukum.
Sebenarnya topik ini dibagi menjadi dua bab,
mengenai progresifitas hukum dan penegakan
hukum.
Pengekan hukum memiliki arti formil dan
materill. Penulis menerangkan pada bab ini
menggunakan bagan untuk memberikan
gambaran pada pembaca. Layaknya mindmap
alur tiap bagan bisa terbaca cukup jelas.
Terdapat dua bagan, pertama mengenai
tujuan hukum yang dilaksanakan tiap organisasi
yang kemudian memiliki tujuan untuk
menciptakan kondisi keamanan dan ketertiban
selanjutnya ada tujuan untuk perumusan UU, hak
dan Kewajiban tiap warga negara. Bagan kedua
mengenai alur penegakan hukum.
Pada bab 6 diterangkan mengenai sosiologi
hukum islam dan sejarah hukum islam dari
zaman ke zaman. Berlakunya hukum Islam di
Indonesia merupakan sub sistem dari hukum
nasional. Artinya hukum Islam bukan menjadi
acuan pokok, akan tetapi hukum Islam justru
harus mengacu pada konstitusi dasar yang ada di
Indonesia, Pancasila dan UUD 1945. Situasi ini
ditunjang karena bangsa Indonesia sangat plural
dan multikultur, dari segi sosial budaya dan
termasuk religiusnya. Sehingga pemberlakuan
hukum Islam tentunya perlu dikaji lebih jauh.
Mengkaji tentang pelaksanaan hukum Islam di
Indoensia harus dilakukan karena di Negara ini,
mayoritas penduduknya beragama muslim. Salah
satu cara yang ditempuh adalah dengan
melakukan penelitian untuk memahami secara
mendalam tentang kasus-kasus yang terjadi
dalam pelaksanaan hukum Islam. Umat Islam
harus mampu menjabarkan hukum Islam dalam
konteks sosiologis. Di sinilah pentingnya
sosiologi hukum Islam. Adapun cabang-cabang
hukum Islam yang dikenal selama ini adalah;
tarikh tasyri’ (sejarah hukum Islam), falsafah al
tasyri’ al Islami (filsafat hukum Islam), qawa’id
fiqh (kaidah-kaidah hukum Islam), ushul fiqh
(pengantar hukum Islam) dan fiqh itu sendiri.
Penjabaran dalam sosiologis itu perlu dilakukan
agar pelaksanaan hukum Islam itu benar-benar
memperhatikan keadilan semua umat dan Islam
benar-benar menjadi rahmatan lil ‘alamin.
Kalaupun selama ini pembahasan hukum yang
berkaitan dengan muammalat dikatakan sudah
selangkah lebih maju apabila dibandingkan
dengan pembahasan ibadah, maka ke depan
hukum Islam harus lebih progressif lagi dengan
konteks kehidupan sosial yang lebih kompleks
atau melahirkan fiqh sosial. Pada kondisi seperti
ini sosiologi hukum Islam sangat diperlukan
untuk lebih membumikan hukum Islam.

Pada bab ke delapan sampai sepuliuh berisi


mengenai kriminologi, yang mana kriminologi
adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan
menyelidik segala kejahatan seluas-luasnya. Dan
pada bab-bab selanjutnya lebih mendalam
menegani kriminologi. Yang sebenarnya
memiliki keterkaitan dengan sosiologi hukum.
Yang mana sosiologi hukum adalah cara untuk
mengkaji tindakan criminal atau sosiologi hukum
adalah alat untuk menganalisa suatu tindak
criminal dimasyarakat.

Kesimpulan :

Buku ini lebih cenderung seperti buku ajar


yang menerangkan mengenai sosiologi hukum
dan krimiologi memiliki keterkaitan. Sosiologi
hukum menjadi alat untuk menganalisa segala
tindakan kejahatan yang terjadi di masyarakat.
Adapun penulis memberikan beberapa bagan dan
juga table sebagai media untuk memahami tiap
materi atau teori yang telah penulis uraikan
secara mudah. Adapun ditambah gambar dari
tiap tokoh. Untuk mendambah daya tarik agar
tulisan tidak terkesan monoton. Kekurangan
buku ini adalah beberapa hal tidak diuraikan
secara rinci hanya pengertian dan cover book
untuk e-book tidak tersedia. Baiknya
memberikan coverbook untuk versi e-book juga
disarankan agar tetap diberi cover depan.

Anda mungkin juga menyukai