TOKOH-TOKOH SOSIOLOGI
HUKUM
1. Standar Kompetensi:
Mahasiswa dapat memahami tentang perkembangan sosiologi hukum
dengan mengetahui tokoh-tokoh yang lahir dalam sosiologi hukum.
2. Kompetensi Dasar:
1. Mahasiswa dapat mengerti dan menjelaskan tentang tokoh-tokoh
sosiologi hukum yang lahir di Eropa Barat.
2. Mahasiswa dapat mengerti dan menjelaskan tentang tokoh-tokoh
sosiologi hukum yang lahir di Amerika Serikat.
3. Mahasiwa dapat mengerti dan menjelaskan tentang positivisme
hukum dan masalahnya.
3. Indikator:
1. Mahasiswa dapat mengemukakan tentang tokoh-tokoh sosiologi
hukum yang lahir di Eropa Barat.
2. Mahasiswa dapat mengemukakan tentang tokoh-tokoh sosiologi
hukum yang lahir di Amerika Serikat.
3. Mahasiswa dapat mengemukakan tentang Positivisme hukum dan
masalahnya.
5. Pengalaman Belajar :
Kegiatan Awal - Dosen mereview pointer-pointer materi kuliah
yang lalu dan menghubungkan dengan materi kuliah
yang akan disampaikan.
- Mahasiswa; memperhatikan dan mengajukan
pertanyaan yang belum jelas.
- Media/alat; white board.
Kegiatan Inti - Dosen menjelaskan tentang tokoh-tokoh soiologi
hukum yang lahir di Eropa Barat dan Amerika Serikat.
Dosen juga menjelaskan tentang Positivisme
dan permasalahannya.
- Mahasiswa memperhatikan, menanyakan hal-hal
yang belum jelas dan mendiskusikan masalah.
- Media/alat : white board.
Kegiatan Akhir - Dosen mengulang point-point penting sesuai dengan
topik pekuliahan. Dosen juga menanyakan beberapa
materi kepada mahasiswa.
- Mahasiswa mengajukan pertanyaan dan menjawab
pertanyaan dosen secara spontan.
- Media/alat white board dan infocus.
34 Sosiologi Hukum
hukum bukan saja berlaku sebagai fungsi politik saja, melainkan sebagai
fungsi ekonomi. Pokok pemikiran Marx dalam sosiologi hukum dalah sebagai
berikut:
a. Hukum adalah alat yang menyebabkan timbulnya konflik dan
perpecahan. Hukum tidak berfungsi untuk melindungi. Hukum hanya
melindungi kelompok-kelompok yang dominan.
b. Hukum bukan merupakan alat integrasi tetapi merupakan pendukung
ketidaksamaan dan ketidakseimbangan yang dapat membentuk
perpecahan kelas.
c. Hukum dan kekuasaan merupakan sarana dari kaum kapitalis yang
berkuasa di bidang ekonomi, untuk melanggengkan kekuasaan
d. Hukum bukanlah model idealis dari moral masyarakat atau setidak-
tidaknya masyarakat bukanlah manisfestasi normatif dari apa yang
telah dihukumkan.
Marx, dapat kita sebut sebagai seorang sosiologi hukum. Pada saat
mengemukakan pendapatnya tentang pencurian kayu pada tahun 184201843,
marx mengatakan bahwa hukum adalah tatanan peraturan yang memenuhi
kepentingan kelas orang yang punya dalam masyarakat. Marx memandang
masyarakat sebagai suatu keseluruhan yang antagonis.Dalam pandangannya
watak dasar seperti ini ditentukan oleh hubungan konflik antar kelas-kelas
sosial yang kepentingan-kepentingannya saling bertentangan dan tak dapat
didamaikan karena perbedaan kedudukan mereka dalam tatanan ekonomi.