Disusun Oleh:
Nama : M. Iqbal Renaldy
Nim : 1930103121
Kelompok : 127
DPL : Manah Rasmanah, M.Si
Menyatakan bahwa:
Artikel ini adalah karya penulis sendiri, bukan contekan/plagiat, dan belum pernah
dipublikasikan jurnal manapun.
1
PENYULUHAN TENTANG BAHAYA MIRAS DAN SANKSI PIDANA
MENURUT PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM DI KELURAHAN
SINDUR KECAMATAN CAMBAI KOTA PRABUMULIH
M. Iqbal Renaldy1, Manah Rasmanah, M. Si2, Prof. Dr. Paisol Burlian, M. Hum.3
1
Prodi Hukum Pidana Islam, Fakultas Syariah dan Hukum
2
UIN Raden Fatah Palembang
3
LP2M UIN Raden Fatah Palembang
E-mail : 1930103131@radenfatah.ac.id
ABSTRAK
Minuman keras (disingkat miras), minuman suling, atau spirit adalah minuman
beralkohol yang mengandung etanol yang dihasilkan dari penyulingan (yaitu,
berkonsentrasi lewat distilasi) etanol diproduksi dengan cara fermentasi biji-bijian, buah,
atau sayuran. Di Indonesia, definisi "minuman keras" dan "minuman beralkohol"
tercampur aduk dan cenderung dianggap barang yang sama sehingga juga meliputi
minuman fermentasi yang tidak disuling seperti bir, tuak, anggur, dan cider. Contoh
dalam RUU Anti Miras yang telah dibuat sejak tahun 2013.
Istilah "hard liquor" (juga berarti "minuman keras") digunakan di Amerika Utara
dan India untuk membedakan minuman suling dari yang tidak disuling (jauh lebih rendah
kadar alkoholnya). Contoh minuman keras adalah 3 arak, vodka, gin, baijiu, tequila, rum,
wiski, brendi, dan soju. Lalu muncul pertanyaan apakah minuman beralkohol dan masih
tersebar bebas atau dijual secara bebas di pendesaan mampu merusak generasi-generasi
muda pada saat ini. Di lihat dari hukum pidana islam tentu hal ini sangat di larang di
dalam al-qur’an. Minuman keras atau khamar di haramkan dalam islam karena
mengandung alcohol dan etanol yang dapat memabukan. Dalam hukum positif di
Indonesia di atur dalam pasal 300 KUHP Ayat 1 pihak yang sengaja menjual atau
memberikan minuman memabukan kepada orang telah kelihatan mabuk, sengaja
membuat mabuk orang di bawah 16 tahun dan memaksa menonsumsi miras di ancam
pidana penjara paling lama enam tahun.
2
ABSTRACT
The term "hard liquor" (also means "liquor") is used in North America and India
to distinguish distilled from undistilled (much lower alcohol content). Examples of liquor
are wine, vodka, gin, baijiu, tequila, rum, whiskey, brandy, and soju. Then the question 4
arises whether alcoholic beverages are still widely distributed or freely sold in rural areas
capable of destroying today's young generations. Judging from Islamic criminal law, of
course this is strictly prohibited in the Qur'an. Liquor or khamr is forbidden in Islam
because it contains alcohol and ethanol which can be intoxicating. In positive law in
Indonesia, it is regulated in Article 300 of the Criminal Code Paragraph 1, a party who
deliberately sells or gives intoxicating drinks to people has appeared drunk, deliberately
intoxicates people under 16 years of age and forces them to consume alcohol, is
threatened with a maximum imprisonment of six years.
3
A. PENDAHULUAN
Minuman keras tampak tak asing lagi di telinga remaja Indonesia, kebanyakan
anak remaja menyelesaikan permasalahannya dengan meminum-minuman keras dengan
teman sebaya nya. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi seorang remaja masuk dan
ikut andil dalam meminum-minuman keras contohnya tidak ada pengawasan yang lebih
dari keluarga terutama pendidikan tentang bahaya miras terlebih lagi miras atau khamar
dalam islam sangat di haramkan. Minuman keras atau miras banyak beredar dan banyak
di konsumsi secara bebas di desa-desa karena banyak penjual miras maka banyak remaja
di desa-desa mengonsumsinya secara bebas.
Dari latar belakang tersebut di atas maka penulis dalam penelitian ini mengambil
judul “Penyuluhan Tentang Bahaya Miras Dan Sanksi Pidana Menurut Perspektif Hukum
Pidana Islam Di Kelurahan Sindur, Kecamatan Cambai, Kota Prabumulih”
B. METODE PENELITIAN
4
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki
keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan
dalam bentuk laporan penelitian.1
Bahaya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Berikut ini makna dan
tulisan kata bahaya yang benar: ba·ha·ya n yang (mungkin) mendatangkan kecelakaan
(bencana, kesengsaraan, kerugian, dsb): menempuh jalan yang tidak ada -- nya; -- api yg
mungkin menimbulkan kebakaran;3
Minuman keras (disingkat miras), minuman suling, atau spirit adalah minuman
beralkohol yang mengandung etanol yang dihasilkan dari penyulingan (yaitu,
berkonsentrasi lewat distilasi) etanol diproduksi dengan cara fermentasi biji-bijian, buah,
atau sayuran.4
1. Penyakit hati
Ketika dikonsumsi, alkohol akan terserap ke dalam aliran darah,
kemudian terkumpul di hati untuk dipecah dan dinetralkan agar dapat
dibuang dari tubuh. Hanya saja, kemampuan hati dalam memproses alkohol
sangat terbatas. Jika alkohol yang diminum lebih banyak dari yang bisa
diolah oleh hati, maka kadar alkohol dalam darah akan meningkat. Jika terus
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penellitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 3.
2
Lexy J. Moleong, Metodologi Penellitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 4
3
Lukman Ali. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Gramedia). 2008. Hlm.8
4
Wikipedia, Pengertian minuman keras. Di akses 1 september 2022 pukul: 14:39
5
menerus terjadi, organ hati akan mengalami gangguan, mulai dari
perlemakan hati, hepatitis, sirosis, hingga kanker hati.
3. Kanker
Semakin sering Anda minum alkohol, semakin besar pula risiko Anda
terkena kanker dan meninggal akibat penyakit tersebut. Selain kanker hati,
jenis kanker lain yang juga dapat terjadi akibat sering mabuk adalah kanker
mulut, kanker tenggorokan, kanker esofagus, kanker usus besar, bahkan
kanker payudara.
5. Depresi
Sebagian orang menganggap bahwa mabuk dapat membantu mengatasi
depresi. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Mengonsumsi minuman
keras secara berlebihan justru dapat menyebabkan atau memperberat depresi.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering mabuk memiliki risiko
lebih tinggi untuk bunuh diri dan mengalami gangguan kecemasan. Kenapa
bisa begitu? Ketika Anda minum miras terlalu banyak, fungsi zat kimia otak
yang mengatur mood akan terganggu, sehingga muncul gejala depresi.
6. Kecanduan alkohol
Sering mengonsumsi miras hingga mabuk juga dapat menyebabkan
kecanduan. Meskipun menyadari bahaya alkohol, orang yang kecanduan
6
akan terus-menerus mengonsumsi minuman beralkohol dan sulit untuk
berhenti. Pada akhirnya, kebiasaan tersebut akan berdampak pada kesehatan
maupun kehidupan sosialnya.
Pasal 18 ayat (1) dan Pasal 19 : “Bagi pelanggar Pasal 5 dan 6 RUU Larangan
Minuman Beralkohol akan dijatuhi pidana paling sedikit 2 tahun dan paling lama
10 tahun, atau bisa dikenai denda Rp.200 juta hingga Rp.1 miliar.”
Pasal 18 ayat (2): “Tambahan hukuman pidana satu pertiga dari pidana pokok
akan diberikan pada pelanggar yang memproduksi minuman beralkohol yang
terdapat pada pasal 5, jika mengakibatkan hilangnya nyawa.”
Pasal 20 : “bagi anda yang hanya mengonsumsi minuman beralkohol yag
dilarang pada pasal 7, maka akan dijatuhi hukuman penjara paling lama 2 tahun
atau denda paling sedikit Rp.10 juta dan paling banyak Rp.50 juta.”
Hukuman akan ditambah jika anda menyebabkan gangguan ketertiban umum atau
mengancam keamanan orang lain bahkan menyebabkan kehilangan nyawa yang
dijelaskan pada Pasal 21 ayat 1 dan 2:
Pasal 21 ayat (1) : “dalam hal perbuatan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal
20 mengganggu ketertiban umum atau mengancam keamanan orang lain dipidana
dengan pidana penjara paling sedikit satu tahun dan paling lama lima tahun atau
denda paling sedikit Rp.20 juta dan paling banyak Rp.100 juta.”
Pasal 21 ayat (2) : “dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain, dipidana dengan pidana pokok 1/3
(satu pertiga).”5
Bentuk adalah seluruh informasi geometris yang akan tidak berubah ketika
parameter lokasi, skala, dan rotasinya diubah.
5
Purwoleksono, Didik Endro. Hukum Pidana, (Jakarta: Airlangga Press) 2016, Hlm 37
7
Penyuluhan adalah suatu kegiatan mendidik sesuatu kepada individu ataupun
kelompok, memberi pengetahuan, informasi-informasi dan berbagai kemampuan agar
dapat membentuk sikap dan perilaku hidup yang seharusnya.
1. Penyuluhan bahaya mengonsumsi dan menjual miras secara bebas dikantor lurah
Sindur
8
2. Penyuluhan tentang bahaya mengonsumsi dan menjual miras secara bebas
dengan pemuda dan pemudi sindur
9
D. KESIMPULAN
E. SARAN
Dalam hal ini maka penulis menyarankan kepada pemerintahan agar lebih
melakukan pengawasan agar tidak adanya masyarakat yang mengonsumsi miras secara
bebas dan menjual miras secara bebas.
10
DAFTAR PUSTAKA
11