Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

Dasar-Dasar Ilmu Sosial


‘’Fenomena Sosial Yang Terjadi Dalam Kehidupan Masyarakat’’
Dosen Pengampu : Dr.Nasir, S.Sos.,M.Si

DI SUSUN OLEH :

Nama : Ryan Hidayatullah


Nim : 521 041 042
Prodi : ilmu pemerintahan

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK


UNIVERSITAS PANCASAKTI MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada allah swt. Atas limpahan rahmat, hidayah serta inayah-
nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa suatu halangan yang berarti.
Tidak lupa sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad
Saw.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah yang berjudul Fenomena Sosial Yang Terjadi
Dalam Kehidupan Masyarakat. Seperti Penyimpangan sosial, konflik sosial, kemiskinan sosial,
perampokan uang negara/koruptor. di Indonesia ini adalah sebagai pemenuhan tugas demi
tercapainya tujuan pembelajaran yang telah direncanakan .
Tidak lupa ucapan termakasih kami tujukan kepada pihak-pihak yang turut mendukung
terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga dengan hadirnya makalah ini
dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian.

Makassar,29 juni 2022

Ryan Hidayatullah
DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………………………………………………………………………i


Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………………………….ii.
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………………………iii
A.BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………………....1
a. Latar belakang ……………………………………………………………………………………………………….1
b. Rumusan masalah ………………………………………………………………………………………………..2
c. Tujuan ………………………………………………………………………………………………………………….2
B. BAB 2 PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………………………3
l.l . 1. PERSOALAN KEHIDUPAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT……………………………….…3
(a). penyimpangan sosial ………………………………………………………………………………………3
 Bahaya merokok dikalangan pelajar ………………………………………………………………..3
 Faktor-faktor seorang merokok ……………………………………………………………………….4
 Bahaya rokok & dampaknya ……………………………………………………………………………..4
 Cara mengatasi & menghindari rokok ………………………………………………………….…..6
l.l 2. Permasalah sosial peperangan ………………………………………………………………………….6
(b). konflik sosial………………………………………………………………………………………………..….6
 Penyebab terjadinya…………………………………………………………………………………………7
 Proses terjadinya ………………………………………………………………………………………………8
 Upaya mengatasi ……………………………………………………………………………………………….9
 Dampak terjadinya…………………………………………………………………………………………….10
l.l . 3. penanggulan sosial ……………………………………………………………………………………………10
(c). kemiskinan sosial ………………………………………………………………………………………………10
 Mengukur kemiskinan ……………………………………………………………………………………12
 Penyebab kemiskinan …………………………………………………………………………………….12
 Kemiskinan di Indonesia ……………………………………………………………………………..….13
 Prioritas untuk pengentasan kemiskinan …………………………………………………………15
l.l. 4. Permasalahan sosial perampokan…………………………………………………………………………17
(d). perampokan uang negara/koruptor ………………………………………………………………..…17
 Macam – macam perampokan dan hukumannya ……………………………………………….19
 Perampokan dalam tinjauan hukum pidana/KHUP…………………………………………..….20
 Perampokan ( Hirabah) dalam tinjauan hukum islam …………………………………………..21
BAB 3 PENUTUP …………………………………………………………………………………………………………..…22
(a). Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………………………22
(b}. Saran ……………………………………………………………………………………………………..…………22
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………22
BAB l
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Persoalan kehidupan sosial dalam masyarakat adalah keadaan yang dianggap oleh anggota
masyarakat yang berpengaruh sebagai sesuatu yangtidak diinginkan, tidak dapat ditoleransi, atau
sebagai ancaman terhadap nilai-nilai dasar masyarakat, dan memerlukan tindakan kelompok
untuk menyelesaikan. Masalah sosial berbeda dengan masalah-masalah yang lainkarena
hubungannya yang erat dengan institusi dan norma. Masalah sosial dianggap masalah
karenamelibatkan hubungan manusia serta nilai-nilai dan menjadi gangguan kepada harapan
masyarakat atau hal-halyang dianggap perlu dari segi moral.
Gejala-gejala sosial di dalam masyarakat yang tidak di kehendaki dan diinginkan oleh
masyarakat dapat disebut masalah sosial contoh penyimpangan sosial, konflik sosial, kemiskinan
sosial dan perampokan uang negara/koruptor. Hal ini merupakan gejala yang abnormal atau
gejala-gejala yang patologis. Masalah-masalah sosial begitu menggagu dan menghantui
kehidupan manusia dalam kebudayaan dan peradabannya karena dapat dipastikan hal tersebut
dapat menjauhkan manusia dari kesejahteraan
B. Rumusan Masalah

 Zat apa yang terkandung di dalam sebatang rokok ?


 Penyebab terjadinya peperangan ?
 Bagaimana keadaan kemiskinan di Indonesia ?
 Macam macam perampokan dan bagaimana hukumannya ?

C. Tujuan

 Agar para pelajar tahu tentang bahang kimia yang ada di rokok
 Agar penulisan ataupun pembaca dapat mengetahui permasalahan sosial tentang
peperangan dan menembah ilmu pengetahuan
 Mengetahui apa saja yang harus diprioritaskan dalam pengetahuan kemiskinan
 Perampokan ( Hirabah ) dalam tinjauan Hukum Islam
BAB ll
PEMBAHASAN

l.l . 1. PERSOALAN KEHIDUPAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT


A. Penyimpangan sosial

 Bahaya merokok dikalangan pelajar

Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Merokok sudah menjadi
kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat. bahaya merokok terhadap kesehatan
tubuh telah diteliti dan dibuktikan banyak orang efek-efek yang merugikan akibat merokok pun
sudah diketahui dengan jelas. banyak penelitian membuktikan kebiasaan merokok,
meningkatkan risik. timbulnya berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan gangguan
pembuluh darah,kanker paru - paru,kanker r#ngga mulut, kanker laring, kanker ,sekaligus,
bronkhitis, tekanan darahtinggi, impetensi serta gangguan kehamilan dan !a!at pada janin.
Padakenyataannya kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan jarang diakui, orang sebaga
isuatu kebiasaan buruk. Apalagi orang yang merokok untuk mengalihkan diri dari stress dan
tekanan em#si, lebih sulit melepaskan diri dari kebiasaan ini dibandingkan perokok yang tidak
memiliki latar belakang depresi.
Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari secondnhandsmoke yaitu asap
rokok yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar per#k#k atau
bisa disebut juga dengan perokok pasif. Rokok tidak dapat dipisahkandari bahan baku
pembuatannya yakni tembakau.di indonesia tembakau ditambah!engkeh dan bahan > bahan
lain di!ampur untuk dibuat rokok kretek 'selain kretek tembakau juga dapat digunakan sebagai
rokok linting, rokok putih, cerutu rokok pipa dan tambakau tanpa asap ?tembakau kunyah).
dari hari ke hari jumlah perokok kian bertambah. hal inilah yang nantinya akan membuat
suatu malapetaka yang besar bagi kesehatan tubuh kita. rokok mengandung berbagai ma!am
bahan kimia, antara lain . nikotin , kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks. Tar,
yang terdiri dari lebih dari 3CCC bahan kimia yang mana 6C bahan kimia diantaranya bersifat
karsinigenik. sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano .benzene, juga dikenal
sebagai bensol, senyawa kimia organik yang mudah terbakar dan tidak berwarna :admium,
sebuah logam yang sangat beracun dan radioakti*
Metanol( alcohol kayu ), al!kohol yang paling sederhana yang juga dikenal sebagai metil
alcohol Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon yang
paling sederhana .amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam
kombinasi denganunsur-unsur tertentu. Formaldehida yang sangat beracun yang digunakan
untuk mengawetkan mayat. Hydrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk
membunuh semut. Zat ini juga digunakan sebagai Dat pembuat plastik dan pestisida. Arsenik,
bahan yang terdapat dalam racun tikus. Karbon monoksida, bahan kimia bera!un yang
ditemukan dalam asap buangan mobil

 Faktor Faktor seorang merokok

1. pengaruh rekan sebaya, selalunya berlaku di sekolah menegah, lagi ramai kawan yang
merokok, lagi mudah terpengaruh
2. pengaruh keluarga, anak yang hisap rokok, atau terdedah dengan asap rokok disekeliling
mereka
3. pengaruh cool life style, setengah orang, mereka merokok untuk menunjukkan bahwa
mereke adalah ‘’cool’.
4. sifat pantang dicabar, setengah manusia ada sikap pantang dicabar atau sikap hidupmesti
berani.

5.keyakinan dini dalam kelompok masyarakat. orang yang kurang kawan, kurang aktiviti sosia;,
kurang terlibat dengan dunia luar, akun coba merokok untuk tunjuk yang merekea berani atau
mereka juga boleh buat apa yang orang lain buat.

 Bahaya rokok & Dampaknya

Dari aspek psikologis merokok dapat menimbulkan relaksasi, mengurangi


ketegangan, dan melupakan sejenak masalah yang sedang dihadapi. Hal ini kemudian disadari ,
oleh perokok bahwa ada kondisi yang menyenangkan yang ditimbulkan dengan merokok Pada
kondisi inilah timbul hasrat atau keinginan untuk mengulangi perilaku tersebut
Namun hal ini akan berbeda jika ternyata sang perokok itu adalah pelajar.
Mengapa demikian Karena masa anak-anak ataupun remaja adalah masa dimana individu
memulai dan mencapai pertumbuhan yang hampir optimal, dan sangat tidak pantas sekali jika
anak-anak bahkan anak di usia dini sudah melakukan rutinitas negati*tersebut, yaitu merokok
Padahal pertumbuhan dan perkembangan pada masa anak-anakdan remaja adalah masa yang
paling penting dalam rentang kehidupan, karena pertumbuhan dan perkembanggan pada
kedaua masa ini akan sangat berpengaruh dan pasti berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan pada masa-masa selanjutnya

berikut adalah beberapa bahaya merokok bagi pelajar


1) Masalah dan penyakit pernapasanF kapasitas paru-parunya akan berkurang .25 persen
serta memiliki risiko terkena bronkitis dan pncumonia dua kali lebih tinggi.
2) Mengganggu perkembangan kecerdasan suatu penelitian di talia, menunjukkan,anak-
anak yang merokok kemampuan untuk belajar memba!anya lebih lambat dibandingkan
anak-anak yang ibunya tidak merokok, Penelitian lain di Amerika,menunjukkan, anak-
anak berumu r11 tahun yang merokok, kemampuan belajarnya terlambat 6 bulan.
3) hiiperaktif dan cepat lelah pelajar yang merokok akan !enderung lebih aktif
dibandingkan anak-anak lain, disebabkan pengaruh rokok yang memberikan rasa
percaya diri yang berlebihan namun keaktifan tersebut tidak akan bertahan lama karena
kapasitas paru-paru dari anak tersebut akan berkurang seiring kebiasanya merokok
sehingga mengakibatkan dirinya menjadi cepat lelah
4) Kanker otak 22 persen
5) Leukemia
6) Jangkitan telinga
7) Sindrom kematian mendadak
Dari contoh-contoh bahaya diatas sudah jelas bahwa merokok sangat memberikan efek
negatif bagi anak-anak baik dari aspek fisiologis maupun aspek psikologis. selain mencontoh
perilaku orang di sekitarnya, anak juga akan terdorong untuk merokok atas pengaruh iklan.
Menurut kak seto ,iklan rokok yang bebas tampil d idonesia ini sangat efektif mengajak anak
menjadi perokok pemula.
 Cara Mengantasi & Menghindari Rokok
Merokok di sekolah yang dilakukan siswa kini semakin banyak, itu dikarenakan siswa
yang satu mengajak siswa yang lainnya atau dikarenakan oleh faktor pergaulan. oleh karena itu
para guru lebih ketat lagi dalam melakukan pengawasan dengan mengelilingi tempat-tempat
yang sering dijadikan tempat merokok. selain itu juga melakukan peringatan yang lebih tegas
lagi agar para pelanggar khususnya perokok jeradan tidak melakukan hal tersebut lagi baik di
sekolah maupun di luar sekolah. Peringatan dari keluarga juga menjadi salah satu cara
mengatasi kecanduan rokok, berbicara atau berkomunikasi dengan orang lain, menyibukkan
diri, rajin berolahraga, dan memberikan pengertian-pengertian tentang rokok pada remaja juga
dapat mengatasi kebiasaan merokok tersebut.
selain itu, banyaklah lakukan kegiatan positif dan juga cobalah untuk mengatakan tidak
kepada teman yang mengajak merokok, dan beritahukan juga alasannya mengapa,siapa tau
teman mu juga tergerak untuk berhenti untuk merokok dan juga, cobalah menabung uang yang
kamu biasanya gunakan untuk membeli rokok untuk membeli hal-hal yang lebih di perlukan
misalnya buku, sepatu bola, ataupun lainnya.

l.l 2. Permasalahan Sosial Peperangan


B. Konflik Sosial
 Penyebab terjadinya
Peperangan merupakan masalah sosial yang paling sulit diatasi. Peperangan dapat
menyebabkan disorganisasi dalam berbagai aspek kemasyarakatan. Peperangan juga dapat
menghancurkan system sosial, mental masyarakat akan depresi, hidup ketakutan, dan
kekhawatiran.Peperangan disebabkan oleh beberapa hal berikut :
- Perbedaan ideology
- Keinginan untuk memperluas wilayah kekuasaan.
- Perbedaan kepentingan.
- Perampasan sumber daya alam (minyak,hasil pertanian, dll).
- Politik adu domba atau fitnah
- Ketimpangan Kekuasaan
- Transisi Kekuasaan- Nasionalisme, Separatisme, dan Iredentisme
- Perlombaan senjata
- Kompleks industri militer
- Penyelesaian konflik melalui kekerasan
- Konflik internasional akibat perselisihan internal
- Kegagalan komunikasi akibat kekeliruan persepsi dan dilema keamanan

Perang sebuah aksi fisik dan non fisik (dalam arti sempit, adalah kondisi permusuhan
dengan menggunakan kekerasan) antara dua atau lebih kelompok manusia untuk melakukan
dominasi di wilayah yang dipertentangkan. Peperangan mungkin merupakan masalah sosial
yang paling sulit dipecahkan sepanjang sejarah kehidupan manusia. Masalah peperangan
berbeda dengan masalah sosial lainnya karena menyangkut beberapa masyarakat sekaligus,
sehingga memerlukan kerja sama internasional yang hingga kini belum berkembang dengan
baik. Perkembangan teknologi yang pesat semakin memodernisasikan cara-cara berperang dan
menyebabkan pula kerusakan-kerusakan yang lebih hebat ketimbang masa-masa lampau.
Peperangan merupakan bentuk pertenangan yang setiap kali diakhiri dengan suatu
akomodasi. Keadaan dewasa ini yang sering disebut “perang dingin” merupakan suatu bentuk
akomodasi. Akomodasi mungkin menghasilkan kerja sama seperti yang tertuang akan bentuk
organisasi internasional, umpamanya Perserikatan Bangsa Bangsa.Di lain pihak akomodasi juga
menyebabkan kerja sama antara satu golongan agar sanggup mempertahankan diri terhadap
golongan lain yang dianggap lawan. Peperangan juga menyababkan disorganisasi dalam
berbagai aspek kemasyarakatan, baik bagi negara yang keluar sebagai pemenang, apalagi bagi
negara yang takluk sebagai sikalah. Apalagi peperangan pada dewasa ini biasanya merupakan
perang total, yaitu dimana tidak hanya angkatan bersenjata yang tersangkut, akan tetapi
seluruh lapisan masyarakat.

 Proses terjadinya

o Proses terjadinya peperangan disebabkan oleh beberapa faktor penyebab yang


mengakibatkan terjadinya perang/konflik. Dalam hal ini ada jenis-jenis peperangan
berdasarkan proses terjadinya :
o Perang Dingin adalah perang yang tidak ada penggunaan kekerasan bersenjata secara
terbuka, namun kondisi dan suasana antara dua pihak yang bertentangan sangat mirip
dengan keadaan perang.
o Perang Umum adalah perang yang mengejar tujuan luas dengan menggunakan seluruh
kemampuan wilayah masyarakat dan dilakukan di seluruh dunia.

o Perang Dunia
o - Perang Ekonomi
o - Perang Politik
o - Perang Agama
o - Perang Nuklir
o - Perang Terbatas adalah perang yang terjadi antara dua bangsa saja atau perang yang
tidak melibatkan banyak bangsa secara luas dilihat dari sudut tujuan, penggunaan
kekuatan, dan linkup wilayah.
o - Perang Saudara
o - Perang Teluk
o - Perang Suku
o - Perang Antar Negara
o - Perang Ekspansi

 Upaya mengatasi

 Mendirikan lembaga perlindungan Negara di dunia seperti PBB


 Menjalin kerja sama dalam berbagai aspek dengan Negara lain
 Membantu Negara yang mengalami konflik
 Tidak membuat pelanggaran janji dengan Negara lain
 Menghargai budaya-budaya Negara lain
 Eliminasi, yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di dalam konflik, yang
diungkapkan dengan ucapan antara lain : kami mengalah, kami keluar, dan sebagainya.
 Subjugasi atau dominasi, yaitu orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar
untuk dapat memaksa orang atau pihak lain menaatinya. Sudah barang tentu cara ini
bukan suatu cara pemecahan yang memuaskan bagi pihak-pihak yang terlibat.
 Aturan mayoritas, yaitu suara terbanyak yang ditentukan melalui voting untuk
mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan argumentasi.
 Persetujuan minoritas, yaitu kemenangan kelompok mayoritas yang diterima dengan
senang hati oleh kelompok minoritas. Kelompok minoritas sama sekali tidak merasa
dikalahkan dan sepakat untuk melakukan kerja sama dengan kelompok mayoritas.
 Kompromi, yaitu jalan tengah yang dicapai oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam
konflik.
 Integrasi, yaitu mendiskusikan, menelaah, dan mempertimbangkan kembali pendapat-
pendapat sampai diperoleh suatu keputusan yang memaksa semua pihak.

Perang merupakan masalah sosial yang paing sulit ditemukan solusinya. Perang
merupakan bentuk nyata adanya konflik terbuka antara dua masyarakat atau lebih. Perang
selalu menimbulkan berbagai dampak buruk di berbagai bidang kehidupan. Seharusnya kita
bisa saling menghargai perbedaan yang ada dan tidak menyelesaikan masalah dengan
kekerasan. Sehingga akan timbul lingkungan masyarakat yang aman, tentram, dan damai
 Dampak terjadinya

DAMPAK PERANG BIDANG SOSIAL :


1. Menimbulkan trauma terhadap korban perang yang selamat.
2. Menyebabkan pengangguran karena kekurangan pekerjaan akibat adanya perang.
3. Banyak pengungsi yang terlantar.
4. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat seiring dengan pertahanan diri.

DAMPAK PERANG BIDANG EKONOMI :


1. Menghancurkan perekonomian wilayah yang sedang ada peperangan.
2. Keadaan ekonomi memburuk.
3. Menimbulkan krisis pangan pada negara korban perang.
4. Sarana dan prasana rusak

I.I 3. PENANGGULANGAN KEMISKINAN


C. Kemiskinan sosial

Menurut wikipedia Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-


hal yang biasa untuk dipunyai seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air
minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga
berarti tidak adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi
masalah kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara.
Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara
subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan
evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Istilah "negara berkembang" biasanya digunakan untuk merujuk kepada negara-negara
yang "miskin".
Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
· Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-
hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini
dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.

· Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan,


dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk
pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan,
karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada
bidang ekonomi.

· Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna


"memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di
seluruh dunia.
Sedangkan Kepala Badan Pusat Statistik , Rusman Heriawan mengatakan seseorang
dianggap miskin apabila dia tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup minimal.
Kebutuhan hidup minimal itu adalah kebutuhan untuk mengkonsumsi makanan dalam
takaran 2100 kilo kalori per orang per hari dan kebutuhan minimal non makanan seperti
perumahan, pendidikan, kesehatan dan transportasi. "Jadi ada kebutuhan makanan
dalam kalori dan kebutuhan non makanan dalam rupiah. Kalau rupiahnya yang terakhir
adalah Rp 182.636 per orang per bulan," kata Rusman Heriawan kepada BBC. Dengan
definisi itu, jumlah penduduk miskin di Indonesia tahun 2008 mencapai sekitar
35.000.000 jiwa.
Angka itu merupakan hasil survei sosial ekonomi nasional, Susenas dengan sampel
hanya 68.000 rumah tangga, padahal jumlah rumah tangga di Indonesia mencapai
55.000.000. Menurut ahli statistik dari Institut Teknologi Surabaya, Kresnayana Yahya,
cara pandang pemerintah terhadap kemiskinan tidak mencerminkan realitas.
"Ada yang tidak diperhitungkan, perusak-perusak kalori. Orang merokok bisa enam
sampai tujuh batang. Itu sebenarnya negatif. Dia bisa mengatakan belanjanya sekian,
tetapi di dalamnya ada enam-tujuh batang rokok," kata Kresnayana Yahya.
 Mengukur Kemiskinan
Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori , yaitu Kemiskinan absolut dan
Kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut mengacu pada satu set standard yang konsisten , tidak
terpengaruh oleh waktu dan tempat / negara. Sebuah contoh dari pengukuran absolut adalah
persentase dari populasi yang makan dibawah jumlah yg cukup menopang kebutuhan tubuh
manusia (kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk laki laki dewasa).
Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai hidup dengan pendapatan dibawah
USD $1/hari dan Kemiskinan menengah untuk pendapatan dibawah $2 per hari, dengan
batasan ini maka diperkiraan pada 2001 1,1 miliar orang didunia mengkonsumsi kurang dari
$1/hari dan 2,7 miliar orang didunia mengkonsumsi kurang dari $2/hari."Proporsi penduduk
negara berkembang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem telah turun dari 28% pada 1990
menjadi 21% pada 2001.Melihat pada periode 1981-2001, persentase dari penduduk dunia
yang hidup dibawah garis kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi , nilai dari
$1 juga mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.
Meskipun kemiskinan yang paling parah terdapat di dunia bekembang, ada bukti tentang
kehadiran kemiskinan di setiap region. Di negara-negara maju, kondisi ini menghadirkan kaum
tuna wisma yang berkelana ke sana kemari dan daerah pinggiran kota dan ghetto yang miskin.
Kemiskinan dapat dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat miskin, atau kelompok orang-
orang miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan negara kadang-kadang dianggap miskin.
Untuk menghindari stigma ini, negara-negara ini biasanya disebut sebagai negara berkembang.

 Penyebab Kemiskinan

Kemiskinan banyak dihubungkan dengan:


· penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku,
pilihan, atau kemampuan dari si miskin;
· penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga;
· penyebab sub-budaya ("subcultural"), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan
sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar;
· penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk
perang, pemerintah, dan ekonomi;
· penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari
struktur sosial.
Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari
kemalasan, namun di Amerika Serikat (negera terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki
jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahtera
atau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan

 Kemiskinan di Indonesia

Pengentasan kemiskinan tetap merupakan salah satu masalah yang paling mendesak di
Indonesia. Jumlah penduduk Indonesia yang hidup dengan penghasilan kurang dari AS$2-per
hari hampir sama dengan jumlah total penduduk yang hidup dengan penghasilan kurang dari
AS$2- per hari dari semua negara di kawasan Asia Timur kecuali Cina. Komitmen pemerintah
untuk mengentaskan kemiskinan tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) 2005-2009 yang disusun berdasarkan Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan
(SNPK). Di samping turut menandatangani Tujuan Pembangunan Milenium (atau Millennium
Development Goals) untuk tahun 2015, dalam RPJM-nya pemerintah telah menyusun tujuan-
tujuan pokok dalam pengentasan kemiskinan untuk tahun 2009, termasuk target ambisius
untuk mengurangi angka kemiskinan dari 18,2 persen pada tahun 2002 menjadi 8,2 persen
pada tahun 2009. Walaupun angka kemiskinan nasional mendekati kondisi sebelum krisis, hal
ini tetap berarti bahwa sekitar 40 juta orang saat ini hidup di bawah garis kemiskinan. Lagi pula,
walaupun Indonesia sekarang merupakan negara berpenghasilan menengah, proporsi
penduduk yang hidup dengan penghasilan kurang dari AS$2-per hari sama dengan negara-
negara berpenghasilan rendah di kawasan ini, misalnya Vietnam.
Ada tiga ciri yang menonjol dari kemiskinan di Indonesia. Pertama, banyak rumah tangga
yang berada di sekitar garis kemiskinan nasional, yang setara dengan PPP AS$1,55-per hari,
sehingga banyak penduduk yang meskipun tergolong tidak miskin tetapi rentan terhadap
kemiskinan. Kedua, ukuran kemiskinan didasarkan pada pendapatan, sehinggatidak
menggambarkan batas kemiskinan yang sebenarnya. Banyak orang yang mungkin tidak
tergolong (miskin dari segi pendapatan) dapat dikategorikan sebagai miskin atas dasar
kurangnya akses terhadap pelayanan dasar serta rendahnya indikator-indikator pembangunan
manusia. Ketiga, mengingat sangat luas dan beragamnya wilayah Indonesia, perbedaanantar
daerah merupakan ciri mendasar dari kemiskinan di Indonesia.
1. Banyak penduduk Indonesia rentan terhadap kemiskinan. Angka kemiskinan nasional
sejumlah besar penduduk yang hidup sedikit saja di atas garis kemiskinan nasional. Hampir 42
persen dari seluruh rakyat
2. Kemiskinan dari segi non-pendapatan adalah masalah yang lebih serius dibandingkan dari
kemiskinan dari segi pendapatan. Bidang-bidang khusus yang patut diwaspadai adalah:
· Angka gizi buruk (malnutrisi) yang tinggi dan bahkan meningkat pada tahun-tahun terakhir:
seperempat anak di bawah usia lima tahun menderita gizi buruk di Indonesia, dengan angka gizi
buruk tetap sama dalam tahun- tahun terakhir kendati telah terjadi penurunan angka
kemiskinan.
· Kesehatan ibu yang jauh lebih buruk dibandingkan dengan negara-negara di kawasan yang
sama, angka kematian ibu di Indonesia adalah 307 (untuk 100.000 kelahiran hidup), tiga kali
lebih besar dari Vietnam dan enam kali lebih besar dari Cina dan Malaysia hanya sekitar 72
persen persalinan dibantu oleh bidan terlatih.
· Lemahnya hasil pendidikan. Angka melanjutkan dari sekolah dasar ke sekolah menengah
masih rendah, khususnya di antara penduduk miskin: di antara kelompok umur 16-18 tahun
pada kuintil termiskin, hanya 55 persen yang lulus SMP, sedangkan angka untuk kuintil terkaya
adalah 89 persen untuk kohor yang sama.
· Rendahnya akses terhadap air bersih, khususnya di antara penduduk miskin. Untuk kuintil
paling rendah, hanya 48 persen yang memiliki akses air bersih di daerah pedesaan, sedangkan
untuk perkotaan, 78 persen.
· Akses terhadap sanitasi merupakan masalah sangat penting. Delapan puluh persen penduduk
miskin di pedesaan dan 59 persen penduduk miskin di perkotaan tidak memiliki akses terhadap
tangki septik, sementara itu hanya kurang dari satu persen dari seluruh penduduk Indonesia
yang terlayani oleh saluran pembuangan kotoran berpipa.
3. Perbedaan antar daerah yang besar di bidang kemiskinan. Keragaman antar daerah
merupakan ciri khas Indonesia, di antaranya tercerminkan dengan adanya perbedaan antara
daerah pedesaan dan perkotaan. Di pedesaan, terdapat sekitar 57 persen dari orang miskin di
Indonesia yang juga seringkali tidak memiliki akses terhadap pelayanan infrastruktur dasar
hanya sekitar 50 persen masyarakat miskin di pedesaan mempunyai akses terhadap sumber air
bersih, dibandingkan dengan 80 persen bagi masyarakat miskin di perkotaan. Tetapi yang
penting, dengan melintasi kepulauan Indonesia yang sangat luas, akan ditemui perbedaan
dalam kantong-kantong kemiskinan di dalam daerah itu sendiri.

 Prioritias Untuk Pengentasan Kemiskinan


Strategi pengentasan kemiskinan yang efektif bagi Indonesia terdiri dari tiga komponen:
Membuat Pertumbuhan Ekonomi Bermanfaat bagi Rakyat Miskin
Membuat Layanan Sosial Bermanfaat bagi Rakyat Miskin.
Membuat Pengeluaran Pemerintah Bermanfaat bagi Rakyat Miskin
Sebagai kesimpulan, masalah kemiskinan Indonesia yang terus ada dan bersifat khas, digabung
dengan prioritas pemerintah dan kemampuan fiskal untuk menanganinya, Indonesia saat ini
berada dalam posisi untuk meraih kemajuan yang berarti dalam upaya mengentaskan
kemiskinan. Pertanyaannya adalah: dari mana semua harus dimulai? Berbagai tindakan
diperlukan di beberapa bidang untuk menangani empat butir penting dalam pengentasan
kemiskinan di Indonesia yaitu:
mengurangi kemiskinan dari segi pendapatan melalui pertumbuhan
memperkuat kemampuan sumber daya manusia
mengurangi tingkat kerentanan dan risiko di antara rumah tangga miskin.

memperkuat kerangka kelembagaan untuk melakukannya dan membuat kebijakan publik


lebih memihak masyarakat miskin.
Mengingat ke-empat butir tersebut di atas, maka ada 16 tindakan berikut merupakan prioritas
untuk dilakukan dengan segera. Ke 16 tindakan itu yaitu:
1) Hapuskan larangan impor beras.
2) Lakukan investasi di bidang pendidikan dengan fokus pada perbaikan akses dan
keterjangkauan sekolah menengah serta pelatihan ketrampilan bagi masyarakat miskin, sambil
terus meningkatkan mutu dan efisiensi sekolah dasar.
3) Lakukan investasi di bidang kesehatan dengan fokus pada perbaikan mutu layanan kesehatan
dasar (oleh pemerintah dan swasta) dan akses yang lebih baik ke layanan kesehatan.
4) Suatu upaya khusus diperlukan untuk menangani angka kematian ibu yang sangat tinggi di
Indonesia.
5) Perbaiki mutu air bagi masyarakat miskin dengan menggunakan strategi berbeda antara
daerah pedesaan dengan perkotaan.
6) Tangani krisis sanitasi yang dihadapi Indonesia dan masyarakat miskinnya.
7) Luncurkan program berskala besar untuk melakukan investasi pembangunan jalan desa.
8) Perluas (sampai tingkat nasional) pendekatan pembangunan berbasis masyarakat (CDD)
Indonesia yang sukses.
9) Pengembangan secara utuh sistem jaminan sosial komprehensif yang mampu menangani
risiko dan kerentanan yang dihadapi oleh masyarakat miskin dan hampir miskin.
10) Revitalisasi pertanian melalui investasi di bidang infrastruktur dan membangun kembali
riset dan penyuluhan.
11) Memperlancar sertifikasi tanah dan memanfaatkan kembali tanah gundul dan tidak subur
untuk penggunaan yang produktif.
12) Membuat peraturan ketenagakerjaan yang lebih fleksibel.
13) Perluas jangkauan layanan keuangan bagi masyarakat miskin dan tingkatkan akses usaha
mikro dan kecil ke pinjaman komersial.
14) Perbaiki fokus kepada kemiskinan dalam perencanaan dan penganggaran di tingkat nasional
untuk penyediaan layanan.
15) Jalankan program pengembangan kapasitas untuk meningkatkan kapasitas pemerintah
daerah dalam merencanakan, menganggarkan dan melaksanakan program pengentasan
kemiskinan.
16) Perkuat monitoring dan kajian terhadap program kemiskinan.
l.l 4. Permasalahan sosial Perampokan
D. Perampokan uang negara/koruptor

Perampokan merupakan salah satu bentuk kejahatan. Perampokan dapat dikatakan


pencurian besar karena hampir sama dengan mencuri, hanya saja jika dalam pencurian
seseorang mengambil harta secara diam diam dan dalam perampokan mengambil harta
secara terang terangan dan disertai ancaman bahkan kekerasan. Kejahatan inilah yang
dilakukan oleh kelompok-kelompok bersenjata yang suka menyergap. Ini pula yang dalam
Islam di sebut kejahatan perampokan atau “pencurian besar” untuk membedakannya dari
“pencurian kecil” yakni pencurian biasa. Merampok artinya menggedor rumah orang untuk
berbuat jahat terhadap jiwanya atau hartanya atau kehormatannya. Umumnya “merampok”
ini dilakukan oleh lebih dari satu orang, sedangkan merampok dijalanan sering disebut
dengan “membegal” dan jika hal itu terjadi dilaut disebut “merompak”

Unsur-Unsur Tindak Pidana Perampokan


1. Keluar untuk mengambil harta.
2. Dilakukan dengan terang-terangan dan disetai kekerasan.
3. Adanya realisasi, apakah itu dalam bentuk intimidasi (menakut-nakuti) saja, atau
mengambil harta saja, atau membunuh saja, atau mengambil harta, intimidasi dan membunuh.
4. Adanya niat (kesengajaan) dari pelaku.
Syarat-syarat seseorang dapat diberi hukuman pidana prampokan
1. Syarat pada Subjek:
a. Harus baligh dan berakal
b. Dilakukan atas kemauan sendiri
c. Pelaku mengetahui bahwa sanya perbuatan itu dilarang
d. Harus laki-laki semuanya (menurut Abu Hanifah. Sedang menurut yang lainnya tidak
mensyaratkannya.

2. Syarat pada Objek:


a. 100% milik orang lain
b. Yang diambil hanya harta mutaqawwim (bernilai dalam pandangan syar’i)
c. Harta yang bersifat bergerak
d. Harta harus mencapai nisab, nisabnya sama dengan nisab pada pencurian

 Macam-macam perampokan dan hukumannya


Macam-macam perampokan dapat dikategorikan atau digolongkan sebagai berikut:

1. Jika perampok itu memeras harta korban dan membunuhnya pula maka perampoknya
dihukum dibunuh dan disalib
2. Jika perampok itu hanya membunuh korbannya dan tidak merampas hartanya maka
perampoknya dibunuh saja
3. Jika perampok itu hanya merampas harta kornbannya dan tidak membunuhnya maka
perampoknya dipotong tangan dan kakinya berselang-seling. Kalau tangan kanan yang dipotong
maka kaki kirinya juga dipotong
4. Jika perampok itu hanya menakut-nakuti orang-orang yang lalu atau mengganggu
ketertiban umum maka mereka dibuang jauh-jauh atau dipenjarakan saja.
Perampokan dan pencurian merupakan penyimpangan sosial yangberkaitan dengan
kejahatan yang merugikan orang banyak atau khalayak banyak.Penyimpangan sosial dapat
terjadi dimanapun dan dilakukan oleh siapapun.Sejauh mana penyimpangan itu terjadi, besar
atau kecil, dalam skala luas atausempit tentu akan berakibat terganggunya keseimbangan
kehidupan dalammasyarakat. Suatu perilaku dianggap menyimpang apabila tidak sesuai
dengannilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku dalam masyarakat atau dengankata lain
penyimpangan adalah segala macam pola perilaku yang tidak berhasilmenyesuaikan diri
terhadap kehendak masyarakat.Minimarket merupakan sebuah bentuk usaha dagang secara
swadayamenjual berbagai kebutuhan sehari-hari. Dengan menawarkan cara berjualan yang
efisien, efektif dan teorganisir, serta tempatnya yang strategis, membuat bentuk usaha ini
banyak di kunjungi oleh para konsumen yang ingin membeli berbagaikebutuhan. Dengan sistem
buka 24 Jam pengunjung atau para konsumen dapatdengan leluasa melakukan transaksi
pembelian.Dengan efisiensi dan segala kemudahan yang di tawarkanya, tak ayalmenimbulkan
sisi positif dan negatifnya

 Perampokan dalam tinjauan Hukum Pidana /KUHP

Dalam Pasal 362 KUHP dikatakan “pengambilan suatu barang, yang seluruh atau sebagiannya
kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum diancam karena
pencurian”. Dengan demikian perampokan dapat dikatakan sebagai pencurian atas suatu
barang.
Ketentuan pidana terhadap delik perampokan menurut Hukum positif (KUHP) adalah berupa
hukuman penjara yang lamanya disesuaikan dengan bentuk delik yang dilakukan, maksimal 20
tahun penjara, atau seumur hidup atau pidana mati, tetapi hukuman mati jarang diterapkan
karena masih banyak kontroversi para ahli hukum. Disini hakim mempunyai peran penting
dalam menentukan hukumannya, baik mengenai berat ringannya maupun lamanya.
Berdasar pada Hukum positif (KUHP) perampokan dikategorikan dalam delik pencurian dengan
kekerasan yang diatur dalam pasal 365 KUHP yaitu pencurian yang didahului, disertai, diikuti
dengan kekerasan yang ditujukan pada orang dengan tujuan untuk mempermudah dalam
melakukan aksinya.
 Perampokan (Hirabah) dalam tinjauan Hukum Islam
Menurut buku Tindak Pidana dalam Syariat Islam, hirabah adalah tindak kejahatan yang
dilakukan oleh satu kelompok atau seorang bersenjata yang mungkin akan menyerang orang
ditempat manapun dan mereka merampas harta korbannya dan apabila korbannya berusaha
lari dan mencari atau meminta pertolongan maka mereka akan menggunakan kekerasan.
Sedangkan menurut buku Fiqh Jinayah, hirabah adalah tindak kejahatan yang dilakukan secara
terang-terangan dan disertai dengan kekerasan. Secara harfiah hirabah pada umumnya
cenderung mendekati pengertian mencuri.
Para fuqaha berbeda pendapat dalam mendefinisikan jarimah perampokan (hirabah)
diantaranya :
Pendapat Hanafiyah : perbuatan mengambil harta secara terang-terangan dari orang-orang
yang melintasi jalan dengan syarat memiliki kekuatan.
Pendapat Malikiyah : mengambil harta dengan cara penipuan baik menggunakan kekuatan
maupun tidak.
Pendapat Syafi’iyyah : mengambil harta / membunuh / menakut-nakuti yang dilakukan dengan
senjata di tempat yang jauh dari pertolongan.
Pendapat Hanabilah : mengambil harta orang lain secara terang-terangan di padang pasir
menggunakan senjata.
Pendapat Zhahiriyah : orang yang melakukan kekerasan, menakut-nakuti pengguna jalan, dan
membuat onar/kerusakan di bumi.
Dasar hukum hirabah adalah firman Allah SWT yaitu :

Artinya : “Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-
Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau
dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik[414], atau dibuang dari negeri
(tempat kediamannya). yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia,
dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.” (QS. Al-Maidah :33)
Perbedaannya adalah mencuri berarti mengambil barang orang lain secara diam-diam,
sedangkan hirabah adalah mengambil barang orang lain dengan cara anarkis/terang-terangan.
Jadi, hirabah itu adalah suatu tindak kejahatan ataupun pengerusakan dengan menggunakan
senjata/alat yang dilakukan oleh manusia secara terang-terangan dimana saja baik dilakukan
satu orang ataupun berkelompok tanpa memikirkan siapa korbannya disertai dengan tindak
kekerasan.
BAB 3
PENUTUP
a. Kesimpulan

Masalah sosial merupakan persoalan yang dihadapi setiap individu selama masa kehidupan,
karena dalam kehidupan manusia membutuhkan interaksi sosial yang baik. Masalah sosial
membutuhkan pemecahan masalah untuk menyelesaikan masalah sosial tersebut agar
menciptakan lingkungan hidup yang damai dan mencegah terjadinya perselisihan antar
masyarakat.

Masalah sosial dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu penyimpangan, konflik, kemiskinan,dan
perampokan uang negara atau koruptor. Masalah sosial juga memiliki karakteristik khusus yang
menjadikan masalah tersebut menjadi masalah sosial.

Sebagai negara kepulauan dan memiliki beberapa kota besar, celah untuk timbulnya masalah
sosial di Indonesia sangat lah besar dikarenakan pertumbuhan penduduk yang meningkat dan
ekonomi yang menunduk membuat tingkat kesejahteraan segelintir orang menurun, akibatnya
tak sedikit diantara mereka menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidup
masing-masing.

B. Saran

Untuk menghadapi masalah sosial dibutuhkan sikap yang bijaksana dan cermat dalam meneliti
sebuah masalah sosial itu. Tidak sedikit masalah sosial dikaitkan dengan suasana hati
seseorang, oleh karena itu kita harus berusaha menyikapi suatu masalah sosial dengan baik.
Tidak menghakimi seseorang yang tersangkut masalah sosial secara langsung, karena Indonesia
memiliki hukum yang baik untuk mengatasi hal-hal seperti itu
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Interaksi_sosial
http://coretcoretkuliah.wordpress.com/2011/01/26/working-paper-summary-konsep-
penyebab-perang-dan-konflik/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan

Anda mungkin juga menyukai