Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH SYSTEM PEMERINTAHAN DAERAH

OLEH

Yovita Risa (521041013)

Nur Annisa (521041024)

Muh Arham Ramil (52141037)

Arjun Sunjana (521041006)

Muh Numar (521041019

Tugas System Pemerintahan Di Indonesia

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PANCASAKTI

MAKASSAR

PRIODE 2021/2022

1
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Penyelenggaraan pemerintahan suatu negara akan berjalan dengan baikapabila
didukung oleh lembaga-lembaga negara yang saling berhubungan satusama lain dalam
kesatuan untuk mewujudkan nilai-nilai kebangsaan sesuai dengankedudukan, peran,
kewenangan dan tanggung jawabnya masing-masing. NegaraKesatuan Republik Indonesia
dibagi atas daerah-daerah provinsiyang dibagi lagiatas daerah kabupatendan
daerah kota. Setiap daerah provinsi, daerah kabupaten,dan daerah kota mempunyai
lembaga pemerintahan daerahyang diatur denganundang-undang. Perangkat Daerah adalah
organisasi atau lembaga pada Pemerintah Daerahyang bertanggung jawab kepada Kepala
Daerahdalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Lembaga pemerintahan daerahmemiliki
kedudukan yang penting dalam sistem pemerintahan Negara Indonesia.Oleh karena itu, perlu
diketahui bagaimana struktur dan fungsi
lembaga pemerintahan daerah ini karena sebagai warga negara kita memiliki kewajibanuntuk
ikut mengawasi jalannya pemerintahan, khususnya pemerintahan daerahkita sendiri. Apalagi
pada saat ini daerah sudah memiliki otonomi sehinggalembaga pemerintahan daerah memiliki
posisi yang benar-benar penting dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan daerah.

2. Rumusan Masalah
1. Bagimana system pemerintahan daerah di Indonesia
3. Tujuan penulisan
Melalui penulisan makalah ini tujuan yang ingin dicapai yaitu agar pembaca
mendapatkan pengetahuan mengenai system pemerintahan di Indonesia dan mengetahui yang
menjadi factor pendukung dan penghambat system pemerintahan Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem Pemerintahan Daerah Di Indonesia


Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerahProvinsi. Daerah
Provinsi itu dibagi lagi atas daerahKabupatendan daerahKota. Setiapdaerah Provinsi, daerah
Kabupaten, dan daerah Kota mempunyai PemerintahanDaerah yang diatur dengan undang-
undang. Pemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara Pemerintahan Daerah menurut
asas otonomi dan tugas pembantuandengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan
prinsip Negara KesatuanRepublik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar 1945.
Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan PerangkatDaerah
sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Perangkat Daerahadalah organisasi atau
lembaga pada pemerintah daerahyang bertanggung jawabkepadaKepala Daerahdalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan di daerah.Pada DaerahProvinsi, Perangkat Daerah terdiri
atasSekretariat Daerah, DinasDaerah, danLembaga Teknis Daerah. Pada
DaerahKabupaten/Kota, PerangkatDaerah terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas Daerah,
Lembaga Teknis Daerah,Kecamatan, danKelurahan. Perangkat Daerah dibentuk oleh masing-
masingDaerah berdasarkan pertimbangan karakteristik, potensi, dan kebutuhan
Daerah.Organisasi Perangkat Daerah ditetapkan denganPeraturan Daerahsetempatdengan
berpedoman kepada Peraturan Pemerintah. Pengendalian organisasi perangkat daerah
dilakukan oleh Pemerintah Pusat untuk Provinsi dan olehGubernur untuk Kabupaten/Kota
dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah.Formasi dan persyaratan jabatan perangkat
daerah ditetapkan dengan PeraturanKepala Daerah dengan berpedoman pada Peraturan
Pemerintah.
Pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yangmenjadi
kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh Undang-undangditentukan menjadi
urusan pemerintah pusat. Urusan pemerintahan yang menjadiurusan Pemerintah Pusat
meliputi:
1. politik luar negeri;
2. pertahanan;
3.keamanan;

3
4.yustisi;
5.moneter dan fiskal nasional; Dan
6.agam

Penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah dibagi berdasarkan kriteriaeksternalitas,


akuntabilitas, dan efisiensi dengan memperhatikan keserasianhubungan antar susunan
pemerintahan. Urusan pemerintahan yang menjadikewenangan pemerintahan daerah, yang
diselenggarakan berdasarkan kriteria diatas terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan.
Urusan wajib yang menjadikewenangan pemerintahan daerah provinsi merupakan urusan
dalam skala provinsi yang meliputi 16 buah urusan. Urusan pemerintahan provinsi yang
bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi,kekhasan, dan potensi
unggulan daerah yang bersangkutan.

Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangandaerah,


pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untukmengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomidan tugas pembantuan. Pemerintahan
daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan dengan
pemerintah pusat dan dengan pemerintahan daerah lainnya. Hubungan tersebut meliputi
hubungan wewenang,keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan
sumber dayalainnya. Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya
alam,dan sumber daya lainnya dilaksanakan secara adil dan selaras. Hubunganwewenang,
keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dansumber daya lainnya
menimbulkan hubungan administrasi dan kewilayahan antarsusunan pemerintahan.
Penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten ataudaerah kota yang terdiri atas
pemerintah daerah kabupaten atau kota danDPRDkabupatenatau kota.

Dalam menyelenggarakan pemerintahan, pemerintah pusat menggunakanasas


desentralisasi, tugas pembantuan, dan dekonsentrasi sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah, pemerintahan daerah
menggunakan asas otonomi dan tugas pembantuan. Dalam menyelenggarakan otonomi,
daerah mempunyai hak dan kewajiban. Hak dankewajiban tersebut diwujudkan dalam bentuk
rencana kerja pemerintahan daerahdan dijabarkan dalam bentuk pendapatan, belanja, dan
pembiayaan daerah yangdikelola dalam sistem pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan
keuangandaerah dimaksud dilakukan secara efisien, efektif, transparan, akuntabel, tertib,adil,

4
patut, dan taat pada peraturan perundang-undangan. Setiap daerah dipimpinoleh kepala
pemerintah daerah yang disebut kepala daerah.

Kepala daerah untuk provinsi disebut gubernur, untuk kabupaten disebut bupati dan
untuk kota adalah wali kota. Kepala daerah dibantu oleh satu orangwakil kepala daerah,
untuk provinsi disebut wakil Gubernur, untuk kabupatendisebut wakil bupati dan untuk kota
disebut wakil wali kota. Kepala dan wakilkepala daerah memiliki tugas, wewenang dan
kewajiban serta larangan. Kepaladaerah juga mempunyai kewajiban untuk memberikan
laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada Pemerintah, dan memberikan laporan
keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD, serta menginformasikan laporan
penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat. Gubernur yang karena jabatannya
berkedudukan juga sebagai wakil pemerintah pusat di wilayah provinsiyang bersangkutan,
dalam pengertian untuk menjembatani dan memperpendekrentang kendali pelaksanaan tugas
dan fungsi Pemerintah termasuk dalam pembinaan dan pengawasan terhadap
penyelenggaraan urusan pemerintahan padastrata pemerintahan kabupaten dan kota. Dalam
kedudukannya sebagai wakil pemerintah pusat sebagaimana dimaksud, Gubernur
bertanggung jawab kepada Presiden.

Pemerintah daerah bersama-sama DPRD mengatur (regelling ) urusan pemerintahan


daerah yang menjadi kewenangannya. Pemerintah daerah mengurus(bestuur ) urusan
pemerintahan daerah yang menjadi kewenangannya. Pemerintahdaerah wajib
menyebarluaskan Perda yang telah diundangkan dalam LembaranDaerah dan Peraturan
Kepala Daerah yang telah diundangkan dalam BeritaDaerah.

Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman yang bersumber dariPemerintah,


pemerintah daerah lain, lembaga keuangan bank, lembaga keuangan bukan bank, dan
masyarakat untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan.

Daerah .Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman yang berasal dari penerusan
pinjaman hutang luar negeri dari Menteri Keuangan atas nama Pemerintah
setelahmemperoleh pertimbangan Menteri Dalam Negeri. Perjanjian penerusan
pinjamantersebut dilakukan antara Menteri Keuangan dan Kepala Daerah.

Pemerintah daerah dengan persetujuan DPRD dapat menerbitkan obligasidaerah untuk


membiayai investasi yang menghasilkan penerimaan daerah.Pemerintah daerah dalam
meningkatkan perekonomian daerah dapat memberikaninsentif dan/atau kemudahan kepada

5
masyarakat dan/atau investor yang diaturdalam Perda dengan berpedoman pada peraturan
perundang-undangan.

Pemerintah daerah dapat melakukan penyertaan modal pada suatu BadanUsaha Milik
Pemerintah dan/atau milik swasta. Penyertaan modal tersebut dapatditambah, dikurangi,
dijual kepada pihak lain, dan/atau dapat dialihkan kepada badan usaha milik daerah.
Pemerintah daerah dapat memiliki BUMD yang pembentukan, penggabungan, pelepasan
kepemilikan, dan/atau pembubarannyaditetapkan dengan Perda yang berpedoman pada
peraturan perundangundangan.

Pemerintah daerah dapat membentuk dana cadangan guna membiayaikebutuhan


tertentu yang dananya tidak dapat disediakan dalam satu tahunanggaran. Pengaturan tentang
dana cadangan daerah ditetapkan dengan PeraturanPemerintah.

Pemerintah daerah wajib melaporkan posisi surplus/defisit APBD kepadaMenteri


Dalam Negeri dan Menteri Keuangan setiap semester dalam tahunanggaran berjalan.
Pemerintah daerah mengajukan rancangan Perda tentang perubahan APBD, disertai
penjelasan dan dokumen-dokumen pendukungnyakepada DPRD.

Pemerintah daerah dapat membentuk badan pengelola pembangunan dikawasan


perdesaan yang direncanakan dan dibangun menjadi kawasan perkotaan.Pemerintah daerah
mengikutsertakan masyarakat sebagai upaya pemberdayaanmasyarakat dalam perencanaan,
pelaksanaan pembangunan, dan pengelolaan kawasan perkotaan.

B. Lembaga Pemerintahan Daerah


Lembaga adalah proses yang terstruktur, yang digunakan orang
untukmenyelenggarakan kegiatannya. Jadi lembaga pemerintahan daerah adalah sistematuran
atau proses yang terstruktur, yang digunakan untuk menyelenggarakan pemerintahan daerah.
Sistem aturan ini lalu dikonkritkan menjadi organisasi. Jadi,organisasi adalah wujud konkrit
lembaga yang bersifat abstrak. Melalui wujudorganisasi inilah, lembaga pemerintahan daerah
menjalankan kegiatannya untukmencapai tujuan.
Masing-masing lembaga daerah menjalankan peranannya sesuai dengankedudukan,
tugas pokok, dan fungsinya dalam sistem administrasi negaraIndonesia. Selanjutnya akan
dijelaskan secara lebih rinci mengenai lembaga-lembaga pemerintahan daerah ini.
1. Kepala Daerah
Kepala daerah adalah pimpinan lembaga yang melaksanakan peraturan perundangan.
Dalam wujud konkritnya, lembaga pelaksana kebijakan daerahadalah organisasi

6
pemerintahan. Kepala daerah provinsi disebut gubernur,kepala daerah kabupaten disebut
bupati, dan kepala daerah kota disebutwalikota. Kepala daerah memiliki tugas, wewenang
dan kewajiban sertalarangan. Kepala daerah juga mempunyai kewajiban untuk
memberikanlaporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada Pemerintah,
danmemberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD,
sertamenginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepadamasyarakat.
Dalam UU No. 32/2004 pasal 25sampai 26 Tugas, Wewenang,dan Kewajiban Kepala Daerah
(baik daerah provinsi maupun kabupaten/kota)ditentukan sebagai berikut:
a. memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakanyang ditetapkan
bersama DPRD;
b. mengajukan rancangan Perda;
c. menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD;
d. menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD kepadaDPRD untuk dibahas
dan ditetapkan bersama;
e. mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah;
f. .mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjukkuasa hukum
untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan
g. melaksanakan tugas dan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.Wakil kepala daerah mempunyai tugas :
1. membantu kepala daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah;
2. membantu kepala daerah dalam mengkoordinasikan kegiatan instansivertikal di daerah,
menindaklanjuti laporan dan/atau temuan hasil pengawasan aparat pengawasan,
melaksanakan pemberdayaan perempuan dan pemuda, serta mengupayakan
pengembangan dan pelestarian sosial budaya dan lingkungan hidup;
3. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan kabupatendan kota bagi
wakil kepala daerah provinsi;
4. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan di wilayahkecamatan,
kelurahan dan/atau desa bagi wakil kepala daerahkabupaten/kota;
5. memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalammenyelenggarakan
kegiatan pemerintah daerah;
6. melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikanoleh kepala
daerah; dan
7. melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila kepala daerah berhalangan.

7
Dalam melaksanakan tugasnya wakil kepala daerah bertanggung jawab kepada
kepala daerah. Apabila kepala daerah meninggal dunia, berhenti, diberhentikan atau tidak
dapat melakukan kewajibannya selama 6 bulan secara terus-menerus dalam masa jabatannya,
wakil kepala daerahmenggantikan kepala daerah sampai habis masa jabatannya.
Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, kepala daerah danwakil kepala daerah
mempunyai kewajiban:
a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan UUD 1945,serta
mempertahankan dan memlihara keutuhan NKRI;
b. meningkatkan kesejahteraan rakyat;
c. melaksanakan kehidupan demokrasi;
d. memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat;
e. menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan;
f. menjaga etika dan norma dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah;
g. memajukan dan mengembangkan daya saing daerah;
h. melaksanakan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik;
i. melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangandaerah;
j. menjalin hubungan kerja seluruh instansi vertikal di daerah dan semua perangkat daerah;
k. menyampaikan rencana strategis penyelenggaraan pemerintahan daerahdi hadapan rapat
paripurna DPRD.
UU No. 32/2004 pasal 29 mengatur tentang pemberhentian kepaladaerah dan/atau
wakil kepala daerah. Kepala daerah dan/atau wakil kepaladaerah berhenti karena :
a. meninggal dunia;
b. permintaan sendiri;
c. diberhentikan karena:
1. berakhir masa jabatannya dan telah dilantik pejabat yang baru;
2. tidak dapat melaksanakan tugasnya secara berkelanjutan atau berhalangan tetap secara
berturut-turut selama 6 bulan;
3. tidak lagi memenuhi syarat sebagai kepala daerah dan/atau wakilkepala daerah;
4. dinyatakan melanggar sumpah/janji jabatan kepala daerah dan/atauwakil kepala daerah;
5. tidak melaksanakan kewajiban kepala daerah dan/atau wakil kepaladaerah;
6. melanggar larangan bagi kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah

8
Kepala daerah terbagi menjadi Kepala Daerah Pemerintah Provinsi,Kepala Daerah
Pemerintah Kabupaten dan Kepala Daerah PemerintahKota.

1. Kepala Daerah Pemerintah Provinsi

Untuk daerah provinsi, lembaga pelaksana kebijakan daerah adalah pemerintah provinsi
yang dipimpin oleh gubernur. Dalam menjalankantugasnya gubernur dibantu oleh perangkat
pemerintah provinsi.Gubernur dan perangkatnya ini disebut birokrat/perangkat pemerintah
provinsi.

Gubernur adalah kepala daerah otonom sekaligus kepala wilayahadministrasi. Sebagai


kepala daerah otonom gubernur adalah kepala pemerintah daerah provinsi, yang bertanggung
jawab kepada rakyatdaerah setempat. Sedangkan sebagai kepala wilayah administrasi (local
state government ), gubernur adalah wakil pemerintah pusat di wilayahadministrasi provinsi
yang bersangkutan. Adanya kedudukan ganda pada gubernur tersebut karena pemerintah
pusat menyerahkankewenangan (desentralisasi) kepada daerah provinsi dan
melimpahkankewenangan (dekonsentrasi) kepada gubernur selaku wakil pemerintah.

Dalam statusnya sebagai kepala daerah otonom, gubernur dan perangkatnya adalah
pelaksana kebijakan daerah. Sedangkan dalamkedudukannya sebagai kepala wilayah
administrasi, gubernur dan perangkatnya adalah pelaksana kebijakan pemerintah pusat.

Menurut UU No. 32/2004 pasal 38, gubernur dalam kedudukansebagai wakil


pemerintah pusat memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut :

1. pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerahkabupaten/kota;


2. koordinasi penyelenggaraan urusan Pemerintah di daerah provinsidan kabupaten/kota;
3. koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas pembantuan di daerah
provinsi dan kabupaten/kota.

Dalam kedudukannya tersebut, Gubernur bertanggung jawabkepada Presiden.

2. Kepala Daerah Pemerintah Kabupaten

Lembaga pelaksana kebijakan daerah kabupaten adalah pemerintahkabupaten yang


dipimpin oleh bupati. Pemerintah kabupaten yangdaerahnya termasuk ke dalam suatu
provinsi tertentu merupakan daerahotonom di bawah koordinasi pemerintah provinsi yang
bersangkutan.

9
Pemerintah kabupaten dipimpin oleh bupati. Bupati dan aparatnyaadalah pelaksana
kebijakan daerah kabupaten. Daerah kabupaten adalahdaerah otonom penuh, karena hanya
berasaskan desentralisasi.Kabupaten bukanlah bawahan dari provinsi. Kabupaten maupun
kotamerupakan daerah otonom yang diberi wewenang untuk mengatur danmengurus urusan
pemerintahannya sendiri. Dalam menjalankantugasnya bupati dibantu oleh wakil bupati.
Masa jabatan bupati adalah 5tahun.

3. Kepala Daerah Pemerintahan Kota

Seperti halnya pemerintah kabupaten, pemerintah kota juga bukan bawahan pemerintah
provinsi. Pemerintah kota adalah daerah otonomlain di bawah koordinasi pemerintah
provinsi.

Walikota dan perangkatnya adalah pelaksana kebijakan daerah kotayang dibuat


bersama DPRD Kota. Kedudukan walikota adalah sebagaikepala pemerintahan kota yang
bertugas melaksanakan kebijakandaerah kota dan peraturan perundangan lain yang
menjadikewajibannya.

2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

DPRD merupakan lembaga perwakilan rakyat daerah dan berkedudukansebagai unsur


penyelenggaraan pemerintahan daerah. DPRD memiliki fungsilegislasi, anggaran, dan
pengawasan. DPRD mempunyai tugas danwewenang. DPRD mempunyai hak interpelasi, hak
angket dan hakmenyatakan pendapat.

Hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD merupakan hubungankerja yang


kedudukannya setara dan bersifat kemitraan. Kedudukan yangsetara bermakna bahwa di
antara lembaga pemerintahan daerah itu memilikikedudukan yang sama dan sejajar, artinya
tidak saling membawahi. Hal ini tercermin dalam membuat kebijakan daerah berupa
Peraturan Daerah.Hubungan kemitraan bermakna bahwa antara Pemerintah Daerah dan
DPRDadalah sama-sama mitra sekerja dalam membuat kebijakan daerah untukmelaksanakan
otonomi daerah sesuai dengan fungsi masing-masing sehinggaantar kedua lembaga itu
membangun suatu hubungan kerja yang sifatnyasaling mendukung bukan merupakan lawan
ataupun pesaing satu sama laindalam melaksanakan fungsi masing-masing. DPRD terbagi
menjadi :

10
1. DPRD Provinsi

Dprd Provinsi adalah lembaga yang mewakili rakyat untuk daerah provinsi yang
bersangkutan. Fungsi utama DPRD Provinsi adalah legislasi, pengawasan, dan anggaran.
Kedudukannya adalah sebagai lembaga perwakilan rakyat daerah provinsi.

2. DPRD Kabupaten

Dprd Kabupaten adalah lembaga yang mewakili rakyat daerahkabupaten yang


bersangkutan. Kedudukan, fungsi, susunan, hak dankewajiban, alat kelengkapan, dan
hubungannya dengan rakyat dan kepaladaerah sama dan sebangun dengan yang dimiliki
DPRD Provinsi. Yangmembedakan hanya ruang lingkupnya saja, yaitu pada ruang
lingkupkabupaten.3)

3. DPRD Kota

Dprd Kota adalah lembaga yang mewakili rakyat daerah kota yang bersangkutan.
Kedudukan, fungsi, susunan, hak dan kewajiban, alatkelengkapan, dan hubungannya dengan
rakyat dan kepala daerah sama dansebangun dengan yang dimiliki DPRD Provinsi dan
Kabupaten. Yangmembedakan hanya ruang lingkupnya saja, yaitu pada ruang lingkup kota.

3. Sekretariat Daerah

Sekretariat Daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah. Sekretaris Daerahkarena


kedudukannya sebagai pembina pengawai negeri sipil di daerahnya.Sekretaris Daerah
diangkat dari pegawai negeri sipil yang memenuhi persyaratan. Sekretaris Daerah Provinsi
diangkat dan diberhentikan olehPresiden atas usul Gubernur sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.Sekretariat Daerah terdiri dari Sekretariat Daerah Provinsi dan
Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota diangkat
dandiberhentikan oleh Gubernur atas usul Bupati/Walikota sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

4. Sekretariat DPRD

Sekretariat DPRD dipimpin oleh Sekretaris DPRD. Sekretaris DPRDProvinsi diangkat


dan diberhentikan oleh Gubernur dengan persetujuanDPRD Provinsi. Sekretaris DPRD

11
Kabupaten/Kota diangkat dandiberhentikan oleh Bupati/Walikota dengan persetujuan
DPRDKabupaten/Kota.

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(Sekretariat DPRD) merupakan unsur


pelayanan terhadap DPRD. Tugas sekretariat DPRD antaralain:

a. Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD.


b. Menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD.
c. Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD.
d. Menyediakan dan mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan DPRDdalam
pelaksanaan fungsinya sesuai kemampuan daerah.
5. Dinas Daerah
Dinas daerah adalah unsur pelaksana otonomi daerah yang dipimpin olehkepala dinas.
Kepala dinas diangkat dan diberhentikan oleh kepala daerah.Contoh dinas daerah antara lain
dinas pendidikan, dinas pekerjaan umum,dinas kesehatan, dinas pendapatan daerah, dan
sebagainya.

Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. Dinas Daerahmempunyai


tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah berdasarkanasas otonomi dan tugas
pembantuan.

Unit Pelaksana Teknis adalah unsur pelaksana tugas teknis pada Dinas danBadan.
Dinas daerah merupakan unsur pelaksana pemerintahan daerah. Dinasdaerah dipimpin oleh
kepala dinas yang diangkat dan diberhentikan kepaladaerah, yang memenuhi syarat atas usul
sekretaris daerah.

Kepala dinas dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepadakepala daerah


melalui sekretaris daerah. Misalnya, dinas pekerjaan umum yang bertugas mengurus dan
membangun jalan raya atau jembatan. Dinasdaerah yang lain adalah Dinas Kesehatan dan
Pendidikan.

6. Lembaga Teknis Daerah

Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah.Tugasnya


berperan dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerahyang bersifat khusus. Lembaga
teknis daerah berbentuk badan, kantor, ataurumah sakit umum daerah. Lembaga-lembaga
tersebut dipimpin kepala badan,kepala kantor, dan direktur rumah sakit umum. Mereka

12
diangkat oleh kepaladaerah dari pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat atas usul
sekretarisdaerah.

7. Kecamatan

Kecamatan merupakan bagian dari wilayah kabupaten. Wilayahkecamatan terdiri atas


beberapa desa/kelurahan. Kecamatan dibentuk diwilayah kabupaten/kota dengan Perda
berpedoman pada PeraturanPemerintah. Kecamatan dipimpin oleh camat yang dalam
pelaksanaantugasnya memperoleh pelimpahan sebagian wewenang bupati atau walikotauntuk
menangani sebagian urusan otonomi daerah. Camat diangkat olehBupati/Walikota atas usul
sekretaris daerah kabupaten/kota dari pegawainegeri sipil yang menguasai pengetahuan
teknis pemerintahan dan memenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

8. Kelurahan

Kelurahan dibentuk di wilayah kecamatan dengan Perda Kabupaten/Kotayang


berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Kelurahan dipimpin olehseorang lurah yang dalam
pelaksanaan tugasnya memperoleh pelimpahan dariBupati/Walikota. Lurah diangkat oleh
Bupati/Walikota atas usul Camat dari pegawai negeri sipil yang menguasai pengetahuan
teknis pemerintahan danmemenuhi persyaratan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

9. Desa

Dalam pemerintahan daerah kabupaten/kota dibentuk pemerintahan desayang terdiri


dari pemerintahdesadanBadan Permusyawaratan Desa. Landasan pemikiran dalam
pengaturan mengenai desa adalahkeanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi
dan pemberdayaan masyarakat. Pemerintah mengakui otonomi yang dimiliki oleh desa
ataupundengan sebutan lainnya dan kepada desa melalui pemerintah desa dapatdiberikan
penugasan ataupun pendelegasian dari Pemerintah ataupun pemerintah daerah untuk
melaksanakan urusan pemerintah tertentu. Sedangterhadap desa di luar desa geneologis yaitu
desa yang bersifat administratifseperti desa yang dibentuk karena pemekaran desa ataupun
karenatransmigrasi ataupun karena alasan lain yang warganya pluralistis, majemuk,ataupun
heterogen, maka otonomi desa akan diberikan kesempatan untuktumbuh dan berkembang
mengikuti perkembangan dari desa itu sendiri.

13
Kepala desa dipilih langsung oleh dan dari penduduk desa warga negaraRepublik
Indonesia yang syarat selanjutnya dan tata cara pemilihannya diaturdengan Perda yang
berpedoman kepada Peraturan Pemerintah. Calon kepaladesa yang memperoleh suara
terbanyak dalam pemilihan kepala desasebagaimana dimaksud, ditetapkan sebagai kepala
desa. Masa jabatan kepaladesa adalah 6 (enam) tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk
1 (satu)kali masa jabatan berikutnya. Masa jabatan kepala desa dalam ketentuan inidapat
dikecualikan bagi kesatuan masyarakat hukum adat yangkeberadaannya masih hidup dan
diakui yang ditetapkan dengan Perda.

Badan Permusyawaratan Desa berfungsi menetapkan peraturan desa bersama kepala


desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat. Didesa dapat dibentuk lembaga
kemasyarakatan yang ditetapkan dengan peraturan desa dengan berpedoman pada peraturan
perundang-undangan.Yang dimaksud dengan lembaga kemasyarakatan desa dalam ketentuan
iniseperti Rukun Tetangga, Rukun Warga, PKK, karang taruna, lembaga pemberdayaan
masyarakat.

Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa mencakup:

1. urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal-usul desa;


2. urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yangdiserahkan
pengaturannya kepada desa;
3. tugas pembantuan dari Pemerintah, pemerintah provinsi, dan/atau pemerintah
kabupaten/kota;
4. urusan pemerintahan lainnya yang oleh peraturan perundang-perundangandiserahkan
kepada desa.

10. Instansi Vertikal

Instansi vertikal adalah lembaga milik pusat yang ditempatkan diluarkantor pusatnya.

1. Instansi Vertikal pada Wilayah Provinsi

Keberadaan instansi vertikal di provinsi berdasarkan kebutuhanakan tugas


dekonsentrasi yang ditentukan oleh pemerintah dandepartemen teknis yang bersangkutan.
Instansi vertikal yang berada di provinsi adalah kantor cabang departemen pusat di provinsi
yang beradadi bawah dan bertanggung jawab kepada menteri yang bersangkutan.2.

14
2. Instansi Vertikal pada Wilayah Kabupaten/Kota

Keberadaan instansi vertikal di kabupaten/kota disesuaikan dengankebutuhan


pelayanan departemen yang bersangkutan dan penilaian pemerintah mengenai perlu tidaknya
suatu wilayah dibentuk instansivertikal tertentu.

Studi kasus pemerintah daerah kabupaten manggarai timur

Setelah penulis menyimak isi pembahasan di Makala ini terkait system pemerintah
daerah, tidak lari jauh dengan system pemerintah daerah yang berlaku di kabupaten
manggarai timur.

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangandaerah,
pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untukmengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomidan tugas pembantuan. Pemerintahan
daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan dengan
pemerintah pusat dan dengan pemerintahan daerah yang meliputi hubungan wewenang,
keuangan, pelayananumum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya. Agar
kegiatan penyelenggaraan pemerintahan daerah berjalan lancar, dibutuhkan lembaga
pemerintahan daerah yang menjalankan peranannya sesuai dengan kedudukan,tugas pokok,
dan fungsinya dalam sistem pemerintahan negara Indonesia.
B. Saran

Saya sebagai penulis dengan penulisan makalah ini ingin memberikansedikit saran
terkait dengan lembaga pemerintahan daerah dalam sistem pemerintahan negara Indonesia.
Negara kita adalah negara yang kaya dandibutuhkan pengelolaan yang baik agar kekayaan ini
dapat membawakesejahteraan bagi seluruh warga negara. Salah satu cara pengelolaannya
adalahmelalui lembaga pemerintahan daerah. Lembaga pemerintahan daerah
dapatdioptimalisasi fungsinya agar kegiatan pemerintahan di daerah dapat
berjalansebagaimana mestinya. Karena daerah adalah bagian dari negara Indonesia
yangmemiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan. Oleh karena itu saya harap
pemerintah pusat dapat mengawasi dan bekerjasama dengan pemerintah daerahmelalui
lembaga-lembaga pemerintahan daerah untuk bersama-sama membangundaerah.

16

Anda mungkin juga menyukai