Anda di halaman 1dari 6

TUGAS HUKUM PEMERINTAHAN DAERAH

TENTANG,
KEWENANGAN PEMERINTAHAN DAERAH

OLEH.
YUNI HANRIANI
BP. 0910112086

DOSEN HUKUM PEMDA,


 HENDRINA FITHRINA, SH., MH
 ANTON ROSARI, SH., MH

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ANDALAS
2011
KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH
DILIHAT DARI SEGI YURIDIS

A. PENGERTIAN PEMERINTAH DAERAH


 Menurut UU No.32/2004
- Pasal 1 angka (2)
Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD RI tahun 1945.
- Pasal 1 angka (3)
Pemerintahan Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat
daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
 Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah
Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi
seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945.

B. ASAS PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH


Dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan, dilaksanakan dengan asas-asas sebagai
berikut :
a. Asas Desentralisasi, adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah
kepada daerah ottonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam
system NKRI.
b. Asas Dekonsentrasi, adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah
kepada gubernur, sebagai wakil pemerintah kepada instansi vertical di wilayah
tertentu.
c. Asas Tugas Pembantuan, adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau
desa dan dari daerah ke desa untuk melaksanakantugas tertentu yang disertai
pembiayaan sarana dan prasarana serta SDM dengan kewajiban melaporkan
pelaksanaannya dan mempertanggungjawabkannya kepada yang menugaskan.
Berdasarkan asas umum pemerintahan tersebut, dapat diketahui bahwa yang menjadi
urusan pemerintahan daerah meliputi :
1. Bidang Legislasi
Yaitu atas prakarsa sendiri membuat peraturan daerah (Perda) yang meliputi
Perda Provinsi Kabupaten/Kota dan peraturan kepala daerah yang meliputi peraturan
gubernur dan/atau peraturan Bupati/Walikota.
2. Masalah perimbangan keuangan antara pemerintah dan pemerintah daerah
Adalah suatu system pembagian keuangan yang adil, proporsional, demokratis,
transparan, dan bertanggung jawab dalam rangka pendanaan penyelenggaraan
dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
3. Perencanaan APBD
Adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang ditetapkan dengan
peraturan daerah. Fungsi APBD atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
meliputi,
- Rencana Pendapatan Daerah, yakni semua hak daerah yang diakui sebagai
penambahan nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan.
- Belanja Daerah, adalah semua kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang
nilai kekayaan bersih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.
- Sarana Pembiayaan daerah, yaitu setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali.
- Pinajamn Daerah, yaitu semua transaksi yang mengakibatkan daerah menerima
sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dar pihak lainsehingga
daerah tersebut dibebani kewajiban untuk membayar kembali.

C. URUSAN PEMERINTAH DAERAH


Penyelenggaraan urusan pemerintahan dibagi berdasarkan kriteria eksternalitas,
akuntabilitas, dan efisiensi dengan memperhatikan keserasian hubungan antar susunan
pemerintahan. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah, yang
diselenggarakan berdasarkan kriteria di atas terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan.
Urusan wajib, artinya penyelenggaraan pemerintahan yang berpedoman pada standar
pelayanan minimal, dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh pemerintah.
Berdasarkan UU No.32/2004, urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah
Provinsi merupakan urusan dalam skala provinsi dan dalam skala kabupaten/kota, yang
meliputi1 :
a. Perencanaan dan pengendalian pembangunan.
b. Perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang.
c. Penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.
d. Penyediaan sarana dan prasarana umum.
e. Penanganan bidang kesehatan.
f. Penyeleggaraan bidang pendidikan.
g. Penanggulanngan masalah social.
h. Pelayanan bidang ketenagakerjaan.
i. Fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah.
j. Pengendalian lingkungan hidup.
k. Pelayanan pertahanan.
l. Pelayanan kependudukan dan catatan sipil.
m. Pelayanan administrasi umum pemerintahan.
n. Pelayanan administrasi penanaman modal.
o. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.

Sedangkan urusan pilihan, baik pemerintah povinsi maupun pemerintah kabupaten/kota,


meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah
yang bersangkutan.
Hubungan antara pemerintah dengan pemerintah daerah dalam bidang keuangan, meliputi
pemberian sumber-sumber keuangan, pengalokasian dana perimbangan, dan pemmberian
pinjaman dan/atau hibah. Sedangkan hubungan antar pemerintah daerah dibidang keuangan
meliputi bagi hasil pajak dan non-pajak antara pemerintah daerah provinsi dan pemerintah
daerah kabupaten/kota, pendanaan urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawab
1
Dr. H. Siswanto Sunarno, S.H.,M.H. Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia. Jakarta : Sinar Grafika. 2005.
(Hal.35-36)
bersama, serta pembiyaan bersama atas kerjasama antar daerah, dan pinjaman dan/atau hibah
antar pemerintah daerah.2
Hubungan antara pemerintah dengan pemerintah daerah dalam bidang pelayanan umum,
meliputi kewenangan, tanggung jawab, pemanfaatan, pemeliharaan, pengendalian dampak,
budi daya, pelestarian, bagi hasil atas pemanfaatan sumber daya lainnya, serta penyerasian
lingkungan, tata ruang dan rehabillitasi lahan.
Hubungan dalam bidang pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya antar
pemerintahan daerah, meliputi pelaksanaan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya
alinnya yang menjadi kewenangan daerah, kerjasama dan bagi hasil atas pemanfaatan sumber
daya alam dan sumber daya lainnya.
Daerah yang memiliki laut diberikan kewenangan untuk mengelola sumber daya laut,
yang meliputi eksplorasi, eksploitasi konservasi, dan pengelolaan kekayaan laut. Selain itu
pemerintah pusat juga memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah dalam hal
pengaturan administrasi, pengaturan, pengaturan tata ruang, penegakan hukum terhadap
peraturan yang dikeluarkan oleh daerah yang dilimpahkan kewenangannya oleh pemerintah.
Ikut serta dalam pemeliharaan keamanan dan ikut serta dalam pertahanan kedaulatan
Negara.3
Didalam pasal 18A UUD 1945 ayat (1) disebutkan bahwa hubungan wewenang antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara provinsi
dan kabupaten dan kota, diatur dengan Undang-Undang dengan memperhatikan kekhususan
dan keragaman daerah.4

2
Ibid. hal, 36
3
Ibid
4
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 18A.
DAFTAR PUSTAKA
Sunarno, Siswanto. Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia. Jakarta : Sinar Grafika. 2005.
Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-Undang Dasar 1945
www.google.com
www.wilkipedia.com

Anda mungkin juga menyukai