MKPT I
3. Pendekatan fungsionaris.
pemerintah
terkandung di dalamnya seperti dimaksud dalam Pasal 1 angka 3,4 dan 5 Undang-
Hak menguasai oleh Negara tersebut memberi wewenang kepada Pemerintah untuk :
1
Muladi, Hak Asasi Manusia, Hakekat konsep dan implikasinya, Refika Aditama, Bandung, 2009, hal.
66
2
d. Mengatur, mengesahkan dan atau memberi izin pengusahaan air, dan atau sumber-
sumber air;
hukum antara orang dan atau badan hukum dalam persoalan air dan atau sumber-
sumber air;
Bangsa Indonesia dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan berbagai
kekayaan alam yang tersedia dalam bumi Negara Indonesia ini. Salah satu
rawa,mata air, lapisan-lapisan air di dalam tanah yang mutlak dibutuhkan oleh
manusia sepanjang masa baik langsung maupun tidak langsung. Karenanya, bumi dan
air dan kekayaan alam terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
Anugerah alam yang ada di sekitar kita merupakan modal kehidupan bagi
kelangsungan hidup manusia. Dengan kondisi alam yang seimbang dengan pola
kehidupan mahluk hidup yang ada di bumi ini. Untuk menjaga kondisi agar tetap
stabil dan seimbang maka perlu pengaturan adanya pemanfaatan lingkungan dengan
umum.
kabupaten/kota.
Pelayanan Dasar.
a. pendidikan;
b. kesehatan;
dan
f. sosial.
Dalam rangka memberikan ruang yang lebih luas kepada daerah untuk
ketika membentuk kebijakan daerah baik dalam bentuk perda maupun kebijakan
ruang meliputi:
b meliputi:
ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan antara yang satu dan yang lain dan harus dilakukan sesuai dengan kaidah
a. dapat mewujudkan pemanfaatan ruang yang berhasil guna dan berdaya guna serta
Pemanfaatan ruang oleh siapa pun tidak boleh bertentangan dengan rencana
tata ruang. Perencanaan tata ruang dilakukan untuk menghasilkan rencana umum tata
ruang dan rencana rinci tata ruang. Rencana umum tata ruang disusun berdasarkan
kawasan dan/atau kegiatan kawasan dengan muatan substansi yang dapat mencakup
hingga penetapan blok dan subblok peruntukan. Penyusunan rencana rinci tersebut
dimaksudkan sebagai operasionalisasi rencana umum tata ruang dan sebagai dasar
untuk setiap blok/zona peruntukan yang penetapan zonanya dalam rencana rinci tata
ruang. Rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten/kota dan peraturan zonasi yang
melengkapi rencana rinci tersebut menjadi salah satu dasar dalam pengendalian
3. pengenaan sanksi.
pemanfaatan ruang sehingga setiap pemanfaatan ruang harus dilakukan sesuai dengan
rencana tata ruang. Izin pemanfaatan ruang diatur dan diterbitkan oleh Pemerintah
ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang, baik yang dilengkapi dengan izin
maupun yang tidak memiliki izin, dikenai sanksi adminstratif, sanksi pidana penjara,
terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang, baik yang
dilakukan oleh masyarakat maupun oleh pemerintah daerah. Bentuk insentif tersebut,
antara lain, dapat berupa keringanan pajak, pembangunan prasarana dan sarana
pemberian penghargaan.
pertumbuhan, dan/atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata
ruang, yang antara lain dapat berupa pengenaan pajak yang tinggi, pembatasan
pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan peraturan zonasi.
Pengenaan sanksi tidak hanya diberikan kepada pemanfaat ruang yang tidak sesuai
dengan ketentuan perizinan pemanfaatan ruang, tetapi dikenakan pula kepada pejabat
pemerintah yang berwenang yang menerbitkan izin pemanfaatan ruang yang tidak
pasal 1 ayat (1) disebutkan Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta
jaringan pengaliran air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan
(1) Sungai dikuasai oleh Negara, yang pelaksanaannya dilakukan oleh Pemerintah
Sungai sebagai sumber air merupakan salah satu sumber daya alam yang
air, maka dalam rangka melaksanakan penguasaan sungai, perlu ditetapkan adanya
garis sempadan di sepanjang sungai. Pada lahan yang dibatasi garis sempadan
28/PRT/M/2015
(1) Penetapan garis sempadan sungai dan garis sempadan danau dimaksudkan sebagai
daya yang ada pada sungai dan danau dapat dilaksanakan sesuai dengan
tujuannya.
10
(2) Penetapan garis sempadan sungai dan garis sempadan danau bertujuan agar:
a. fungsi sungai dan danau tidak terganggu oleh aktifitas yang berkembang di
sekitarnya;
b. kegiatan pemanfaatan dan upaya peningkatan nilai manfaat sumber daya yang
ada di sungai dan danau dapat memberikan hasil secara optimal sekaligus
c. daya rusak air sungai dan danau terhadap lingkungannya dapat dibatasi.
Sempadan sungai meliputi ruang di kiri dan kanan palung sungai di antara
garis sempadan dan tepi palung sungai untuk sungai tidak bertanggul, atau di antara
garis sempadan dan tepi luar kaki tanggul untuk sungai bertanggul.
a. Menteri, untuk sungai pada wilayah sungai lintas provinsi, wilayah sungai lintas
perairan (sungai) dan daratan. Zona ini umumnya didominasi oleh tetumbuhan
pepohonan sepanjang tepi kiri dan/atau kanan sungai. Sempadan sungai yang
demikian itu sesungguhnya secara alami akan terbentuk sendiri, sebagai zona
transisi antara ekosistem daratan dan ekosistem perairan (sungai). Sempadan sungai
yang cukup lebar dengan banyak kehidupan tetumbuhan (flora) dan binatang (fauna)
di dalamnya merupakan cerminan tata guna lahan yang sehat pada suatu wilayah.
11
Keberadaan banyak jenis spesies flora dan fauna merupakan aset keanekaragaman
hayati yang penting bagi keberlangsungan kehidupan manusia dan alam dalam
1. Kehidupan manusia adalah sebagai penyedia air dan wadah air untuk memenuhi
2. Kehidupan alam adalah sebagai pemulih kualitas air, penyalur banjir, dan
Fungsi sungai sebagai pemulih kualitas air perlu dijaga dengan tidak
membebani zat pencemar yang melebihi kemampuan pemulihan alami air sungai.
Fungsi sungai sebagai penyalur banjir perlu diantisipasi agar tidak menimbulkan
pembangkit utama ekosistem flora dan fauna perlu dijaga agar tidak menurun.
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029 pasal 51 ayat (1)
dan (7) yang membahas tentang penetapan kawasan sempadan sungai, menyebutkan :
meliputi:
12
(7) Kawasan sempadan sungai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terletak
di:
dengan lebar 50 - 100 m antara lain adalah : Kali Porong, Kali Brantas, Kali
Mas ;
meter
meter pada kiri kanan sungai sedangkan untuk sungai di sekitar kawasan
sebagai jalan pemeliharaan sungai tetapi dapat difungsikan juga untuk jalan
umum ;
dikenakan sanksi sebagaimana disebutkan dalam pasal 144 Pearturan Daerah Nomor
6 tahun 2009 tentang RTRW Kabupaten Sidoarjo Tahun 2006-2029 yang berbunyi
sebagai berikut :
(1) Setiap orang yang tidak menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan yang
lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah).
(2) Jika tindak pidana mengakibatkan kerugian terhadap harta benda atau kerusakan
barang, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun dan
denda paling banyak Rp 1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah).
(3) Jika tindak pidana mengakibatkan kematian orang, pelaku dipidana dengan pidana
penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp
a. 5 (lima) meter untuk saluran irigasi dan saluran pembuangan dengan kemampuan 4
b. 3 (tiga) meter untuk saluran irigasi dan saluran pembuangan dengan kemampuan 1
sampai 4 m³/detik;
c. 2 (dua) meter untuk saluran irigasi dan saluran pembuangan dengan kemampuan
a. 3 (tiga) meter untuk saluran irigasi dan saluran pembuangan dengan dengan
b. 2 (dua) meter untuk saluran irigasi dan saluran pembuangan dengan kemampuan 1
sampai 4 m³/detik;
c. 1 (satu) meter untuk saluran irigasi dan saluran pembuangan dengan kemampuan
sebagaimana dimaksud, diukur dari tepi saluran. Dalam manfaatannya sebagai rumah
a. 5 (lima) meter untuk saluran irigasi dan saluran pembuangan dengan kemampuan 4
b. 3 (tiga) meter untuk saluran irigasi dan saluran pembuangan dengan kemampuan 1
sampai 4 m³/detik ;
c. 2 (dua) meter untuk saluran irigasi dan pembuangan dengan kemampuan kurang
dari 1 m³/detik .
a. 3 (tiga) meter untuk saluran irigasi dan saluran pembuangan dengan dengan
b. 2 (dua) meter untuk saluran irigasi dan saluran pembuangan dengan kemampuan 1
sampai 4 m³/detik ;
Ketentuan pada Perda Kabupaten Sidoarjo Nomor 3 tahun 2014 tersebut di sebutkan
a. menyadap air dari saluran pembawa, selain pada tempat yang sudahditentukan;
pengairan atau di luar bangunan dengan jarak yang diperkirakan ternak dapat
masuk kedalamnya;
c. membuang benda-benda padat dan benda-benda cair yang kotor dengan atau
g. menghalangi atau merintangi kelancaran jalannya air irigasi dengan cara apapun;
i. mengambil air bawah tanah pada daerah irigasi yang cara pengambilannya
j .mengambil bahan-bahan galian, berupa pasir, kerikil, batuatau hasil alam yang
serupa dari jaringan irigasi dengan alat-alat mekanis dan atau dalam jumlah yang
m. merusak bangunan, pintu air dan/atau saluran irigasi yang telah dibangun;
tentang Irigasi pasal 63 bahwa setiap orang atau badan yang melanggar ketentuan
sanksi administrasi, setiap orang atau badan yang melakukan pelanggaran juga
dikenakan sanksi pidana dengan ancaman hukuman kurungan paling lama 3 (tiga)
bulan atau denda paling banyak Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
dalam menjaga keberadaan sempadan sungai sebagai ruang terbuka hijau. Tetapi
keberadaan kedua perda tersebut sangat lemah belum mampu mengembalikan fungsi
sungai untuk RTH, pemasangan bentangan jaringan transmisi tenaga listrik, kabel
telepon, pipa air minum, pembangunan prasarana lalu lintas air, bangunan
kegiatan penyediaan lokasi dan jalur evakuasi bencana, serta pendirian bangunan
daya pertanian dengan jenis tanaman yang tidak mengurangi kekuatan struktur
serta jalan inspeksi dan bangunan pengawas ketinggian air sungai. Selain itu pula
alam, kegiatan yang mengganggu kesuburan dan keawetan tanah, fungsi hidrologi
dan hidraulis, kelestarian flora dan fauna, kelestarian fungsi lingkungan hidup,
menutup ruang dan jalur evakuasi bencana, kegiatan pembuangan sampah, dan
perlindungan setempat.
1.2. Penataan Sempadan Sungai berdasarkan aspek Hak Asasi Manusia (HAM)
mengamanatkan bahwa Ketentuan Hak Asasi Manusia dalam UUD 1945 yang
menjadi basic law adalah norma tertinggi yang harus dipatuhi oleh negara. Karena
dihormati dan dijamin pelaksanaanya oleh negara. Karena itulah pasal 28I ayat (4)
pemenuhan HAM adalah tanggung jawab negara terutama pemerintah. Selain itu juga
Hak atas kesejahteraan lahir batin (Pasal 28 H) juga perrlu mendapat perhatian yang
sangat besar dalam menerapkan ketentuan terhadap sempadan sungai yang selama ini
sudah banyak di gunakan oleh masyarakat sebagai tempat tinggal, sebab mereka juga
19
mempunyai hak untuk hidup, dan Negara wajib menjaga dan menyediuakan hak
lahirnya hukum administrasi memliki fungsi utama yaitu perlindungan terhadap hak
asasi manusia2.
lepas dari fungsi hukum administrasi, menurut Philipus M. Hadjon konsep dasar
hukum administrasi ada tiga hukum administrasi3, yaitu pertama, hukum administrasi
terhadap pemerintah yaitu hukum yang menyangkut perlindungan hukum bagi rakyat
terhadap tindakan pemerintah. Konsep dasar yang ketiga tersebut sangat erat dengan
universal. Secara embrionik, gagasan Negara hukum telah dikemukakan oleh plato 4.
2
Muladi, Hak Asasi Manusia, Hakekat konsep dan implikasinya, Refika Aditama, Bandung, 2009, hal.
63
3
Phillipus M. Hadjon, Hukum Administrasi dan good gorvenance, universitas tri sakti, 2010 hal.19
4
Rapar,J.H. Filsafat Politik, PT Raja Grafindo Jakarta, 2002. Hal.58
20
Ada tiga unsur dari pemerintah yang berkonstitusi yaitu peratama, pemerintah
Negara dan menentukan apa yang dimaksudkan dengan badan pemerintahan dan apa
Hak Asasi Manusia merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan
manusia.Penegakan HAM yang kuat terjadi ketika bangsa ini memperjuangkan hak
asasi nya, yaitu: “kemerdekaan”. Para pendiri negeri ini telah merasakan sendiri
bagaimana penderitaan yang dialami karena hak asasi nya diinjak-injak oleh penjajah.
Oleh karena itu, tidak mengherankan setelah berhasil mencapai kemerdekaan, para
undang Dasar 1945 dan Pembukaannya) sebagai pedoman dan cita-cita yang harus
dilaksanakan dan dicapai. Sejak memasuki era reformasi, Indonesia telah melakukan
HAM di Indonesia memang masih banyak yang belum terselesaikan dan tuntas
demikian sejak awal lahirnya, hukum administrasi memiliki fungsi utama yaitu
pemerintah, yaitu :
1. Menjamin keamanan setiap orang dan masyarakat (to guarantee the security of all
2. Mengelola suatu struktur yang efektif untuk sector public, sector swasta dan
masyarakat (to manage an effective framework for the pubic sector, the private
3. Memajukan sasaran ekonomi, social dan bidang lainnya sesuai dengan kehendak
rakyat (to promote economic, social and other aims in accordance with the
berupa azas azas umum pemerintahan yangbaik, meskipaun secara hukum formil
Negara Indonesia. Dengan demikian azas tersebut secara utuh lebih mengikat secara
moral atau sebagai sumber hukum yang bersifat doktrinal 6. Adapun azas azas
tersebut adalah :
5
Muladi, Hak Asasi Manusia, Hakekat konsep dan implikasinya, Refika Aditama, Bandung, 2009, hal.
67
6
Marbun & Mahfud MD, Pokok pokok Hukum Administrasi Negara, Liberty, Jogjakarta 2011 hal. 58-
59
22
Azas ini menghendaki proporsi yang wajar dalam penjatuhan hokum terhadap
pegawai baru tidak masuk kerja langsung dipecat, hal ini tidak seimbang dengan
Azas ini menghendaki agar dalam menghadapi kasus atau fakta yang sama, alat
Azas ini menghendaki agar administrasi negara senantiasa bertindak secara hati-
Azas ini menghendaki agar dalam mengambil keputusan pejabat pemerintah itu
dapat bersandar pada alasan atau motivasi yang cukup yang sifatnya benar, adil
dan jelas.
competence)
23
yang benar dan adil, sehingga dapat pula memberi kesempatan yang luas untuk
arbitrariness)
Azas ini menghendaki agar dalam melakukan tindakan pemerintah tidak berlaku
expectation)
harapan yang wajar bagi yang berkepentingan, misalnya seorang pegawai negeri
minta izin untuk menggunakan kendaraan pribadi pada waktu dinas, yang
10). Azas Meniadakan Akibat Suatu Keputusan Yang Batal (principle of undoing the
Azas ini menghendaki agar jika terjadi pembatalan atas satu keputusan maka
11). Azas Perlindungan atas pandangan (cara) hidup pribadi (principle of protecting
Azas ini menghendaki agar setiap pegawai negeri diberi kebebasanatau hak
untuk mengatur pejabat Artinya bahwa setiap pegawai negeri diberi hak
yang dianutnya atau sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.
kepentingan pribadi.
sempadan sungai, maka harus memperhatikan 3 azas dari 13 Azas Azas Umum
25
layak. Dengan bertindak cermat maka segala kebijakan yang diambil oleh pemerintah
keberadaannya tersebut.
menanggapi pengharapan yang wajar, dari sudut penyelengara atau aparatur Negara
maka aparatur harus benar benar serius dalam menegakkan pelanggaran sempadan
masyarakat tidak mau pindah dari kawasan sempadan tersebut” pertanyaan besar
yang sampai saat ini belum terpecahkan. Sudah seharusnya pemerintah melakukan
masyarakat secara menyeluruh. Dari hasil pendekatantersbeut akan diketahui apa arah
dan keinginan yang disesuaikan dengan prosedur dan ketentuan hukumyang berlaku.
26
win-win solutions.
penguin kawasan sempadan sungai yang secara turun temurun menggunakan lahan
tersebut sebagai tempat tinggal, mereka membutuhkan lahan yuntuk tempat tinggal,
sempadan sungai. Dari dua kep[entingan tersbut pemerintah harus bertindak cermat
kepentingan berujung pada kehidupan yang lebih baik yang berhubungan dnegan
manusi yang mempunyaio hak untuk hidup yang dijamin oleh Undang Undnag dasar
perkembangan daerah urban tercermin di dalam struktur keruangan dan pola sebaran
harga tanah sekarang ini sangat tinggi, tidak hanya di pusat-pusat komersial dengan
nilai lahan tinggi, tetapi juga di kawasan pinggiran yang relatif masih belum intensif
tingkat perkembangannya. Pola perkembangan seperti itu justru terjadi pada saat
ketika hampir setiap wilayah pinggir sungai menjadikan sasaran tempat tinggal bagi
dengasn kondisi yang demikian justru cenderung tidak berperan apa-apa di dalam
langkah dan tindakan pemerintah dari sudut pandang prilaku aparat dalam
terhadap sempadan sungai akan efektif dan efisien apabila prosesnya dilakukan
Sidaorjo dalam hal ini Bappeda, Dinas Pu Cipta Karya dan Tata Ruang, Dinas PU
28
Pengairan, dan Badan Lingkungan Hidup. Hal tersebut sejalan dengan semangat yang
tumbuh dalam era otonomi daerah yang mengedepankan Pemerintah Pusat sebagai
terkoordinasi dan terpadu dengan sumberdaya lainnya dalam pola pembangunan yang
menciptakan lingkungan yang asri. Atas dasar hal tersebut maka prinsip dasar yang
diterapkan dalam pemanfaatan wilayah sempadan sungai ini adalah sebagai berikut:
(1). Menempatkan masyarakat sebagai pelaku yang sangat menentukan dalam proses
proses pemanfaatan kawasan sungai; (3). Menghormati hak yang dimiliki masyarakat
serta menghargai kearifan lokal dan keberagaman sosial budayanya; (4). Menjunjung
masyarakat, forum warga maupun warga masyarakat secara umum. Peran masyarakat
sungai. Hal tersebut dilakukan dengan adanya musrenbang kecamatan yang akan
besar dalam mewujudkan good local governance7 dalam peran daerah terhadap
Masyarakat pada kawasan daerah alisan sungai sebagai pihak yang paling
terkena akibat dari penataan sempadan sungai, masyarakat harus dilindungi dari
berbagai tekanan dan paksaan pembangunan yang dilegitimasi oleh birokrasi yang
kesadaran atas hak dan kewajiban masyarakat dan stakeholder lainnya dalam
penataan sempadan sungai sesuai dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan;
masyarakat bukanlah obyek pemanfaatan ruang, tetapi justru merekalah pelaku dan
pemanfaat utama yang seharusnya terlibat dari proses awal sampai akhir dalam
memanfaatkan ruang; (3). Mendorong masyarakat dan civil society organization atau
lembaga swadaya masyarakat untuk lebih berperan dan terlibat dalam memanfaatkan
7
Agus Dwiyatno, mewujudkan good governance melalui pelayanan public, Gajah Mada University
Press, 2008 hal. 44
30
yaitu Kali Surabaya dan Kali Brantas yang berhulu di Kabupaten Malang. Kabupaten
Sedangkan panjang Sungai Primer ditotal yaitu 76.426 meter dan Sungai Sekunder
Kondisi saat ini baik Sungai Primer maupun Sungai Sekunder telah terjadi
kertas, botol bekas minuman yang mengendap bersama lumpur. Kondisi ini makin
untuk memperbaiki dan menjaga fungsi sungai. Banyak manfaat yang dapat dipetik
dari membaiknya kembali fungsi sempadan sungai. Palung sungai menjadi lebih
stabil, kualitas air menjadi lebih baik, kehidupan habitat flora fauna meningkat,
estetika juga lebih menarik karena ada kehidupan yang harmonis di antara unsur-
sungai, maka harus dibuat suatu kebijakan untuk dari pemerintah setempat.
dijadikan landasan pengaturan, harus ada norma hukum yang dijadikan dasar
pengaturan, dan harus ada tujuan dilakukannya pengaturan.8
ruang sehingga setiap pemanfaatan ruang harus dilakukan sesuai dengan rencana tata
ruang.
ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang, baik yang dilengkapi dengan izin
maupun yang tidak memiliki izin, dikenai sanksi administratif, sanksi pidana penjara,
terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang, baik yang
dilakukan oleh masyarakat maupun oleh pemerintah daerah. Bentuk insentif tersebut,
antara lain, dapat berupa keringanan pajak, pembangunan prasarana dan sarana
pemberian penghargaan.
pertumbuhan, dan/atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan rencana tata
ruang, yang antara lain dapat berupa pengenaan pajak yang tinggi, pembatasan
8
Faried Ali, dkk, Studi Analisa Kebijakan, Rafika Aditama, 2012 hal.45
32
tata guna lahan yang sehat pada suatu wilayah. Keberadaan banyak jenis spesies flora
keberlangsungan kehidupan manusia dan alam dalam jangka panjang. Namun karena
peran besar dalam kelangsungan hidup manusia, dengan ekosistem yang seimbang
sungai. Dengan demikian manfaat keberadaan sungai sangat besar antara lain:
1. Bagi kehidupan manusia adalah sebagai penyedia air dan wadah air untuk
2. Bagi kehidupan alam adalah sebagai pemulih kualitas air, penyalur banjir, dan
pembangkit utama ekosistem flora dan fauna. Fungsi sungai sebagai pemulih
33
kualitas air perlu dijaga dengan tidak membebani zat pencemar yang melebihi
gerusan tebing sungai yang dapat mengancam bangunan atau fasilitas umum lain
karena tergerus arus sungai. Karena gerusan tebing meningkat geometri tampang
sungai akan berubah menjadi lebih lebar, dangkal dan landai, kemampuan
mengalirkan air juga akan menurun. Sungai yang demikian sangat rentan terhadap
luapan banjir. Kondisi sungai yang demikian ini jumlah kehidupan akuatiknya juga
sungai.
Dalam hal lahan sempadan sungai telah telanjur digunakan untuk fasilitas
kota, bangunan gedung, jalan, atau fasilitas umum lainnya, menteri, gubernur, bupati
ada tersebut sebagai tetap tak akan diubah. Artinya peruntukan yang telah ada saat ini
karena alasan historis atau alasan lain yang memberi manfaat lebih besar bagi
Sepanjang hak milik atas lahan tersebut sah kepemilikannya tetap diakui, namun
pemilik lahan wajib mematuhi peruntukan lahan tersebut sebagai sempadan sungai
telah telanjur berdiri di sempadan sungai dinyatakan statusnya sebagai status quo,
34
artinya tidak boleh diubah, ditambah, dan diperbaiki. Izin membangun yang baru
Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah salah satu contoh pelayan publik yang
bersifat fisik yang tidak boleh diambaikan oleh pemerintah daerah. Keberadaan RTH
sangat penting, kalau diibaratkan tubuh manusia maka RTH merupakan Paru-paru
Kota yang harus ada dan harus dalam kondisi sehat (terpelihara dengan baik). Ketika
RTH ukurannya terlalu kecil berarti kondisi kota sudah tidak layak huni karena
kesehatan masyarakat seperti dipertaruhkan dengan polusi udara yang semakin hari
semakin parah. Manfaat lain RTH adalah untuk memperbaiki cadangan air tanah
serta mengurangi resika longsor pada Daerah Aliran Sungai. UU No. 26 Tahun 2007
Pasal 29 ayat (2) menyebutkan “Proporsi ruang terbuka hijau kota paling sedikit 30
(tiga puluh) persen dari luas wilayah kota. “ Demikian juga Daerah Aliran Sungai
(DAS) harus memiliki areal RTH sebanyak 30 % dari luas wilayah DAS. Pengunaan
Sidoarjo, yaitu berupa permukiman (26,65%), kebun (4,97%), industri (1,75%), lahan
kolam/tambak (26,14%), fasum (1,12%), bakau(1,41%), ruang terbuka hijau (0,66%) dan
lain-lain (1,61%)9.
9
Buku putih, Tim Pelaksana Kelompok Kerja PPSP Kabupaten sidoarjo program “Percepatan
Pembangunan Sanitasi Permukiman” (PPSP 2011)
35
Dengan minimnya ruang terbuka hijau tersebut maka pencemaran CO2 di
udara dari kendaraan bermotor setiap hari semakin meningkat sementara tumbuh-
tumbuhan yang berfungsi untuk menyerap CO2 buangan dari kendaraan bermotor
sangat minim. Ini berarti kadar CO2 yang kita hirup dan masuk kealiran darah kita
setiap hari juga meningkat. Minimnya RTH juga ikut meningkatkan laju Pemanasan
Global. Secara sistem, RTH kota adalah bagian kota yang tidak terbangun, yang
pelestarian alam. Umumnya terdiri dari ruang pergerakan linear atau koridor dan
sempadan sungai sebagai ruang terbuka hijau sebagai penunjang tata guna dan
pelestarian alam. Kualitas air menurun dan kian keringnya sumber sumber air bawah
tanah dapat diperbaiki dengan pengembangan sistem RTH yang terencana, seperti
perbaikan daerah aliran sungai ( DAS ) dan perluasan area peresapan air.
lingkungan. Dalam pembangunan itu kita akan tahu tentang sejauh mana kerugian
pertimbangan dengan alasan nanti toh tumbuh-tumbuhan itu akan tumbuh kembali.
Sehingga perlu upaya keras untuk menyadarkan pemikiran yang dapat menyadari
bahwa tumbuh-tumbuhan itu adalah makhluk hidup dan butuh untuk tumbuh dan
azas azas pemerintahan yang baik. Dengan demikian setiap negara memiliki tujuan
diperlukan organ atau perangkat yang berkesesuaian fungsi dan wewenang masing-
masing. Pemberian kewenangan terhadap organ Negara tadi merupakan salah satu
dari ruang lingkup Hukum Tata Negara. Sedangkan pembatasan kewenangan dengan
memperhatikan Hak Asasi Manusia yang masuk dalam lingkup hukum administrasi
Negara.
bersama SKPD terkait yaitu melalui upaya perbaikan dan penertiban maupun
(PPNS) Penataan Ruang yangberada di Satpol PP Maupun Dinas PU Cipta Karya dan
Tata Ruang, dan program peningkatan pengawasan dan pengendalian ruang di tingkat
kabupaten. Sebagai suatu gejala pelanggaran terhadap tata ruang, bisa terjadi karena
Bangunan liar (Bangli) di sempadan sungai Wilayut pada tahun 2010 sudah
pernah dilakukan penertiban oleh Pemda Kabupaten Sidoarjo akan tetapi tidak
37
berselang lama bangunan-bangunan liar tersebut tumbuh lagi. Bentuk atau macam
rumah, warung, pertokoan dan lainnya didirikan di atas sempadan sungai. Sedangkan
Data Bangunan liar (bangli) serta peruntukan kegiatannya adalah sebagai berikut :
2. Toko 5 V -
3. Rumah Hunian 11 - V
5. TPA 1 V -
6. Bengkel 2 - V
8. Salon 1 V -
9. Jual Buah 11 - V
Jumlah 202
Sumber Data : Dinas PU Pengairan Kab.Sidoarjo 2015
pemeliharaan sungai menjadi sulit dilakukan karena akses jalan inspeksi tidak
ada lagi. Sungai menjadi tempat yang tidak indah bahkan cenderung kumuh
dan berbau.
38
pendata.
BANGLI
1. Desa Sidokerto 77 unit Ada 15 Bangli yg
berijin sewa pakai
2. Desa Sidokepung 56 unit ke Propinsi pada
th 1998 selama 1
3. Desa Anggaswangi 32 unit (satu) tahun
teguran II, dan teguran III dengan interval waktu masing-masing 30 hari
atau 1 (satu) bulan dari instansi yang berwenang (Dinas Pekerjaan Umum
pelanggaran (Teguran I)
langkah-langkah penertiban.
bangunan-bangunan liar.
kurang lebihnya hampir 6 (enam) bulan mulai dari pendataan, surat teguran,
sosialisasi dan koordinasi dengan wilayah. Hal ini dimaksudkan perlu adanya
Upaya lain yang dilakukan oleh Pemkab Sidoarjo antara lain yaitu :
1. Preventif
41
a. Melakukan sosialisasi
sungai
2. Represif
II, dan teguran III dengan interval waktu masing-masing 30 hari atau 1 (satu)
tersebut dapat kita lihat pada saat sekarang seperti kualitas air sungai yang terus
menurun dan memburuk, apalagi jika pada musim penghujan dan terjadi banjir, maka
Posko Banjir. Tidak terhitung kerugian materil dan moril akibat rusaknya daerah
aliran sungai yang diakibatkan oleh factor manusia yang tidak bertanggung jawab
terhadap arti pentinya sempadan sungai bagi kehidupan mahluk di skitar kawasan
sungai.
diabdikan kepada kepentingan dan kesejahteraan rakyat disegala bidang, baik bidang
karena itu, air beserta sumber-sumbernya tersebut haruslah dilindungi dan dijaga
maka dilakukan Penataan Daerah Sempadan Sungai, maksud dari Penataan Daerah
pengendalian atas sumber daya yang ada pada sungai dapat dilaksanakan sesuai
dengan tujuannya, antara lain : pertama; bahwa fungsi sungai tidak terganggu oleh
upaya peningkatan nilai manfaat sumber daya yang ada pada sungai dapat
memberikan hasil secara optimal. Ketiga; Menjaga kelestarian fungsi sungai, serta
mengatur tentang pengaturan ruang terbuka hijau ataupun yang mengatur tentang
kendala yang di hadapi oleh pemerintah untuk mewujudkan tujuan penataan sempada
baik oleh intern oknum pemerintahmaupun masyarakat. Hal ini merupakan tantangan
bagi pemerintah untuk berfikir secara kreatif dalam mengatasi permasalahan penataan
sungai
43
kawasan sempadan sungai, harus bersungguh sunguh dan tidak tebang pilih dalam
yaitu memindahkan segala bentuk bangunan tempat tinggal ataupun bangunan liar
lainnya ke tempat lain, agar fungsi sungai dapat berfungsi sebagaimana diamantkan
Akibat dari penertiban tersebut dilihak dari sisi kondisi masyarakat, mereka
bahwa mereka legal tinggal dikawasan sempadan sungai tersebut, mereka sudah
membayar iuran kepada oknum, mereka sudah mempunyai izin dari oknum. Namun
semua gugatan masyarakat sudah diantisipasi oleh pemerintah daerah, untuk tetap
Daerah dalam memberikan tenggang waktu yang tidak bisa dipastikan sampai mereka
mendapatkan tempat hunian yang baru dengan usaha atau kegiatan yang sama demi
langsung. Penegakan hukum untuk contoh tersebut menjadi sulit dilakukan karena
ada beberapa penghuni atau pemilik bangunan liar memiliki izin untuk mendirikan
44
bangunan di sempadan sungai Wilayut yang dikeluarkan oleh instansi resmi. Ada
juga pemilik atau penghuni mempunyai bukti pembayaran listrik sehingga mereka
menganggap hal tersebut sebagai bukti pengesahan untuk bangunan liar tersebut.
Kecamatan Suklodono, bahwa masyarakat sekitar masih dalam tahapo sosialisai dan
tinggal di kawasan sempadan sungai tanpa harus dilakukan dnegan tindakan represif.
Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada Daerah Aliran Sungai adalah bagian dari ruang-
ruang terbuka (open spaces) suatu wilayah Daerah Aliran Sungai yang diisi oleh
Sementara itu ruang terbuka non-hijau pada Daerah Aliran Sungai dapat
berupa ruang terbuka yang diperkeras (paved) maupun ruang terbuka biru (RTB)
khusus sebagai area genangan. Secara fisik RTH dapat dibedakan menjadi RTH alami
yang berupa habitat liar alami, kawasan lindung dan taman-taman nasional, maupun
RTH non-alami atau binaan yang seperti taman, lapangan olah raga, dan kebun
45
bunga. Multi fungsi penting RTH ini sangat besar, yaitu dari aspek fungsi ekologis,
kualitas air tanah, mencegah banjir, mengurangi polusi udara, dan menurunkan suhu
sabuk hijau kota di pesisir sungai, taman hutan kota, taman botani, jalur sempadan
fungsi sebagai ruang interaksi sosial, sarana rekreasi, tempat pemancingan umum,
dan sebagai tetenger (landmark) kota yang berbudaya. Bentuk RTH yang berfungsi
sosial-budaya antara lain taman-taman kota , lapangan olah raga, kebun raya, TPU,
jalur-jalur hijau di jalan-jalan kota. Sementara itu RTH juga dapat memiliki fungsi
hijau perkotaan.
alam dan tatanan ruang. Aksi gangguan di daerah hulu seperti penggundulan hutan,
kemampuan tanah meresapkan air (infiltrasi) dan peningkatan air limpasan (runoff)
diperlukan pandangan menyeluruh yang mengacu pada pola spasial dan proses terkait
secara simultan. Pendekatan yang besifat parsial, sektoral maupun terbatas dalam
lingkup wewenang administratif dan politis, hanya bersifat fragmental dan tidak
mengatasi masalah yang secara tuntas. Pendekatan parsial, yang hanya mengandalkan
yang ada dibaliknya, tidaklah efektif. Sebab batas alam dari suatu proses dapat
DAFTAR BACAAN.
Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Sidoarjo Tahun 2009-2029 (Lembaran Daerah Kabupaten
Sidoarjo Tahun 2009 Nomor 4 Seri E);