OTONOMI DAERAH
DI INDONESIA
2. Dekonsentrasi
Diselenggarakan karena tidak semua tugas-tugas teknis pelayanan kepada
rakyat dapat diselengarakan dengan baik oleh Pemerintah Daerah
(kabupaten/kota)
3. Tugas pembantuan
Penugasan dari pemerintah pusat kepada daerah dan/atau desa, dari
pemerintah provensi kepada kabupaten/kota dan/atau desa, serta dari
pemerintah kabupaten / kota kepada desa untuk melaksanakan tugas
tertentu.
VISI OTONOMI DAERAH
2) Otonomi Daerah
Hak, wewenang, dan kewajiban yang diberikan
kepada daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat
ISTILAH YANG BERHUBUNGAN
DENGAN OTONOMI DAERAH
3) Sentralisasi
Memusatkan seluruh wewenang atas segala urusan yang menyangkut pemerintahan
kepada tingkat pusat
4) Desentralisasi
Penyerahan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Pusat kepada
daerah otonom berdasarkan Asas Otonomi.
5) Dekonsentrasi
pelimpahan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Pemerintah Pusat kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat, kepada
instansi vertikal di wilayah tertentu, dan/atau kepada gubernur dan bupati/wali
kota sebagai penanggung jawab urusan pemerintahan umum
6) Medebewind/ Tugas Pembantuan
penugasan dari Pemerintah Pusat kepada daerah otonom untuk melaksanakan
sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah
Pusat atau dari Pemerintah Daerah provinsi kepada Daerah
kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Daerah provinsi.
UNDANG-UNDANG OTONOMI DAERAH
1) Otonomi Daerah Menurut UU 22 Tahun 1999
Menjelaskan bahwa dalam penyelenggaraan Otonomi
Daerah, dipandang perlu untuk lebih menekankan pada
prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat,
pemerataan dan keadilan, serta memperhatikan potensi
dan keanekaragaman Daerah.
2) Otonomi Daerah Menurut UU No 23 Tahun 2014
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
Urusan Pemerintahan dan kepentingan Masyarakat
setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Hak & Kewajiban Daerah
Dalam menyelenggarakan otonomi,
Dalam menyelenggarakan otonomi, daerah mempunyai kewajiban (Pasal
daerah mempunyai hak (Pasal 21): 22):
a. mengatur dan mengurus sendiri
a. melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan
urusan pemerintahannya; kerukunan nasional, serta keutuhan Negara Kesatuan
b. memilih pimpinan daerah; Republik Indonesia;
c. mengelola aparatur daerah; b. meningkatkan kualitas kehidupan, masyarakat;
c. mengembangkan kehidupan demokrasi;
d. mengelola kekayaan daerah; d. mewujudkan keadilan dan pemerataan;
e. memungut pajak daerah dan retribusi e. meningkatkan pelayanan dasar pendidikan;
daerah; f. menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan;
g. menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang
f. mendapatkan bagi hasil dari layak;
pengelolaan sumber daya alam dan h. mengembangkan sistem jaminan sosial;
sumber daya lainnya yang berada di i. menyusun perencanaan dan tata ruang daerah;
j. mengembangkan sumber daya produktif di daerah;
daerah; k. melestarikan lingkungan hidup;
g. mendapatkan sumber-sumber l. mengelola administrasi kependudukan;
pendapatan lain yang sah; dan m. melestarikan nilai sosial budaya;
n. membentuk dan menerapkan peraturan perundang-
h. mendapatkan hak lainnya yang diatur undangan sesuai dengan kewenangannya; dan
dalam Peraturan perundangundangan. o. kewajiban lain yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan.
PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH DI
INDONESIA
1) Pelaksanaan Otonomi Daerah di Masa Orde Baru
Sejak tahun 1966, pemerintah Orde Baru berhasil
membangun suatu pemerintahan nasional yang kuat
dengan menempatkan stabilitas politik sebagai landasan
untuk mempercepat pembangunan ekonomi Indonesia
2) Pelaksanaan Otonomi Daerah setelah Masa Orde
Baru
Upaya serius untuk melakukan desentralisasi di Indonesia
pada masa reformasi dimulai di tengah-tengah krisis yang
melanda Asia dan bertepatan dengan proses pergantian
rezim (dari rezim otoritarian ke rezim yang lebih
demokratis).
PELAKSANAAN OTONOMI
DAERAH DI INDONESIA
3). Pelaksanaan Otonomi Daerah setelah
Reformasi
DPR RI menggelar sidang paripurna untuk
mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU)
Tentang Pembentukan Daerah Otonom Baru
menjadi Undang-Undang yang sah di Ruang
Sidang Paripurna Nusantara 2 pada Selasa 24 Juni
2014. Jumlah daerah otonomi di Indonesia
menjadi 542. Terdiri atas 34 Provinsi, 415
Kabupaten dan 93 Kota.
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF
OTONOMI DAERAH
A. Dampak Positif
Meningkatnya kepedulian dan penghargaan
terhadap partisipasi masyarakat dalam proses
politik di tingkat lokal.
Perangkat Pemda memiliki komitmen yang makin
kuat dalam pemberian layanan serta merasakan
adanya tekanan yang berat dari masyarakat agar
mereka meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Pemerintah Kab/Kota dan antara Kab/Kota
dengan Propinsi saling bekerjasama dan berbagi
informasi untuk menyelesaikan persoalan yang
dihadapi.
B. Dampak Negatif