OTONOMI DAERAH
Standar Kompetensi :
Memahami pelaksanaan otonomi daerah
Kompetensi Dasar :
1. Mendeskripsikan pengertian otonomi daerah.
2. Menjelaskan pentingnya partisipasi masyarakat
dalam perumusan kebijakan publik di daerah.
PETA KONSEP
Pengertian Otonomi
Pelaksanaan Daerah
Otonomi Daerah
Tanggung jawab
dan disiplin
masyarakat
Partisipasi Masyarakat
dalam perumusan
kebijakan publik
Pulau-pulau di Indonesia dihuni lebih dari 200 juta jiwa
dengan beraneka ragam budaya, bahasa dan adat istiadat. Kondisi
inilah salah satu yang melatar belakangi penerapan otonomi daerah
A. Hakikat Otonomi Daerah
1. Pengertian otonomi daerah
Otonomi berasal dari bahasa Yunani autos yang
berarti sendiri dan nomos yang berarti aturan.
Berdasarkan asal-usul istilah tersebut, para ahli
memberikan pengertian otonomi sebagai
pengundangan sendiri, mengatur atau memerintah
sendiri.Kata otonomi dapat diartikan sebagai
kemerdekaan dan kebebasan menyelenggarakan
pemerintahan.
Otonomi daerah menurut UU No. 32/2004 :
Hak,wewenang , dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
2. Asas-asas otonomi daerah
a . Asas desentralisasi adalah penyerahan wewenang
penyelenggaraan pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah otonom untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
b. Asas dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang
pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada gubernur sebagai
wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah
tertentu.
c. Asas tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah
pusat kepada daerah dan/atau desa dari pemerintah provinsi
kepada kabupaten/kota dan/atau desa serta dari pemerintah
kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas
tertentu.
3.DASAR HUKUM OTONOMI DAERAH ( UUD 1945 pasal 18 ) 16
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi
atas daerah-daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota,
yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu
mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur
dengan undang-undang
[Pasal 18 (1)**]
Gubernur,
Bupati, PEMERINTAHAN DAERAH anggota
DPRD dipilih
Walikota KEPALA PEMERINTAH
DPRD melalui
dipilih secara DAERAH
pemilu
demokratis mengatur dan mengurus sendiri urusan [Pasal 18 (3) **]
[Pasal 18 (4)**] pemerintahan menurut asas otonomi dan
tugas pembantuan [Pasal 18 (2)**]
menjalankan otonomi seluas-luasnya,
kecuali urusan pemerintahan yang oleh
UU ditentukan sebagai urusan
Pemerintah Pusat [Pasal 18 (5) **]
berhak menetapkan peraturan daerah
dan peraturan-peraturan lain untuk
melaksanakan otonomi dan
tugas pembantuan [Pasal 18 (6)**]
PEMERINTAHAN DAERAH
Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
3. Keadilan
4. Pemerataan
f. Agama
Menetapkan hari libur keagamaan yang berlaku secara nasional,
memberikan pengakuan terhadap keberadaan suatu agama,
menetapkan kebijakan dalam penyelenggaraan kehidupan keagamaan.
2.Urusan Pemerintahan Daerah
Urusan wajib yang menjadi kewenanganpemerintahan
daerah propinsi ,kabupaten/kota meliputi :
a. perencanaan dan pengendalian pembangunan
b. perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata
ruang
c. penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat
d. penyediaan sarana dan prasarana umum
e. penanganan bidang kesehatan
f. penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber
daya manusia potensial
g. penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten/
kota
h. pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas
kabu- paten/kota
i. fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil
dan menengah termasuk lintas
kabupaten/kota j. pengendalian lingkungan
hidup
j. pengendalian lingkungan hidup
k. pelayanan pertanahan termasuk lintas
kabupaten/ kota
l. pelayanan kependudukan, dan catatan sipil
m.pelayanan administrasi umum pemerintahan
n. pelayanan administrasi penanaman modal,
terma- suk lintas kabupaten/kota.
BAB IXA. WILAYAH NEGARA 35
BATAS WILAYAH
BATAS ZEE
2) Formulasi kebijakan
3) Adopsi kebijakan
4) Implementasi kebijakan
5) Penilaian kebijakan
c. Bentuk-bentuk kebijakan publik
1) Peraturan perundang-undangan, meliputi:
a) UUD 1945;
b) Ketetapan MPR.
c) Undang-Undang.
e) Peraturan Pemerintah.
f) Peraturan Presiden.
g) Peraturan Daerah.
2) Pidato pejabat tinggi, meliputi:
a) Pidato presiden setiap tanggal 16 Agustus.
b) Pidato presiden atau menteri pada waktu hari besar
nasional.
c) Pernyataan pejabat negara.
3) Program-program pemerintah, meliputi:
a) RAPBN.
b) RAPBD.
c) Arah kebijakan.
d) Proyek-proyek.
4) Tindakan yang dilakukan pemerintah, meliputi: