Anda di halaman 1dari 4

PPKn Kelas 9 (Rangkuman Materi) Senin, 24 Agustus 2020

BAB 1 DINAMIKA PERWUJUDAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN


PANDANGAN HIDUP BANGSA

A. Penerapan Pancasila dari Masa ke Masa


 Sebagai DASAR NEGARA disepakati Pancasila seluruh
 Sebagai PANDANGAN HIDUP BANGSA bangsa Indonesia Pancasila terus
mengalami perkembangan dari awal merdeka sampai sekarang :

1. Masa Orde Lama


Masa pencarian bentuk penerapan Pancasila terutama dalam sistem kenegaraan 3
Periode berbeda, penerapan Pancasila :
a. 1945-1950
b. 1950-1959
c. 1959-1966

a. Periode 1945-1950 periode dimana Pancasila menghadapi berbagai masalah


periode ini ditandai dengan terjadinya upaya-upaya untuk mengganti Pancasila
sebagai dasar dan ideologi negara : Pemberontakan Partai Komunis Indonesia
(PKI) di Madiun 18-9-1948 dipimpin oleh Muso, tujuan utama : mendirikan Negara
Soviet Indonesia yang berideologi komunis (paham komunis) Pemberontakan Darul
Islam/Tentara Islam Indonesia 17-8--1949 ditangkap 4-6-1962 dipimpin oleh
Kartosuwiryo tujuan utama : mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) dengan
syaria’t islam sebagai pengganti Pancasila

b. Periode 1950-1959 periode ketika penerapan Pancasila lebih diarahkan pada


ideologi liberalisme (kebebasan tanpa batasan),yang tidak menjamin stabilitas
pemerintahan. periode ini ditandani dengan penerapan Pancasila sila keempat yg
tidak lagi berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan suara terbanyak (voting) -
Munculnya pemberontakan :
1. Republik Maluku Selatan (RMS)
2. Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) ingin melepaskan diri dari
3. Perjuangan Rakyat Semesta (PERMESTA) NKRI
 - Di bidang politik,
# terlaksananya Pemilu paling demokratis pada tahun 1955 bertujuan membentuk
KONSTITUANTE (sebagai lembaga pembentuk UU) # timbulnya krisis
politik,ekonomi,&keamanan akibat Konstituante tidak dapat menyusun UU

# pemerintah mengeluarkan DEKRIT PRESIDEN 1959, yang memiliki isi :


 - Dibubarkannya KONSTITUANTE
 - Tidak berlakunya UUD Sementara Tahun 1950
 - Kembali menggunakan UUD Tahun 1945

c. Periode 1959-1966 Periode yang dikenal dengan periode demokrasi terpimpin


(demokrasi yang berada pada kekuasaan pribadi presiden Soekarno)
# terjadi penyimpangan penafsiran terhadap Pancasila dalam konstitusi
# Pres.Soekarno menjadi otoriter,
- diangkat menjadi presiden seumur hidup
- menggabungkan Nasionalis, Agama dan Komunis (NASAKOM) *tidak cocok bagi
NKRI
# terjadi kemerosotan moral di sebagian masyarakat # Pemberontakan Partai
Komunis Indonesia (PKI) 30-9-1965 dipimpin oleh D.N. Aidit, tujuan utama :
mendirikan Negara Soviet Indonesia yang berideologi komunis sebagai pengganti
pancasila

2. Masa Orde Baru Masa


transisi singkat 966-1968 dimana demokasi Pancasila diwarnai dengan ke diktatoran
# Pelengseran Ir.Soekarno dengan dipilihnya Jenderal Soeharto sebagai Presiden
 # Diterapkannya konsep Demokrasi Pancasila
# Visi utama dari pemerintahan orde baru :
melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam setiap
aspek kehidupan masyarakat Indonesia
# Terciptanya stabilitas keamanan negara dalam waktu singkat pasca pemberontakan
PKI II # Tidak adanya perubahan ke arah lebih baik di bidang politik, KEPRESIDENAN
(pengontrol utama) Lembaga Suprastruktur Lembaga Infrastruktur
( DPR,MPR,DPA,BPK,MA) (LSM,ParPol,dll.)

3. Masa Reformasi Masa


dimana Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Negara terus menghadapi
berbagai tantangan, yang dihadapkan pada :
- kondisi kehidupan masyarakat yang diwarnai kehidupan serba bebas. (kebebasan
bicara, beroganisasi, berekspesi dll.) dampak negative dari kehupan yang bersifat
bebas tanpa batas :
1. Munculnya pergaulan bebas
2. Pola komunikasi yang tidak beretika, yang dapat memicu terjadinya perpecahan-
Menurunnya rasa persatuan dan kesatuan sesama warga bangsa ( adanya konflik di
beberapa daerah, tawuran antar pelajar, tindakan kekerasan untuk mencapai solusi dari
permasalahan, dll)
# Saling berpacunya pembangunan bangsa-bangsa yang memudahkan masuknya
ideologi baru

B. Nilai-Nilai Pancasila Sesuai dengan Perkembangan Zaman


Nilai-Nilai Pancasila sebagai landasan pokok dan landasan fundamental bagi
penyelenggaraan negara Indonesia dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan
zaman. Karena Pancasila merupakan ideologi yang terbuka.
 1. Hakikat Ideologi Terbuka Ideologi tersebut terbuka dengan senantiasa mendorong
terjadinya perkembangan-perkembangan pemikiran baru tentang ideologi tersebut,
tanpa harus kehilangan jati dirinya. Ideologi Indonesia bersifat terbuka karena
bersumber dari pandangan dan falsafah hidup bangsa. (tidak bersifat dogmatis sempit)

Ideologi Terbuka
1. Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar melainkan diambil dan digali dari
harta kekayaan rohani,moral dan budaya masyarakat itu sendiri
2. Ideologi ini tidak hanya dibenarkan, melainkan dibutuhkan oleh seluruh masyarakat
3. Senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan aspirasi, pemikiran,
akselerasi dari masyarakat

Ideologi Tertutup
1. Cenderung mengambil nilai-nilai ideologi dari luar masyarakatnya yang tidak sesuai
dengan keyakinan dan pemikiran rakyatnya
2. Hanya dibutuhkan oleh penguasa negara dan hanya memiliki nilai kebenaran dari
sudut pandang penguasanya
3. Tertutup dengan pemikiran-pemikiran baru dari masyarakatnya IDEOLOGI
TERTUTUP mengalami kehancuran secara ideologi dan negara yang menganut
ideologi tersebut akan hancur karena ideologi akan ditinggalkan oleh masyrarakatnya
sendiri.
2. Kedudukan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Keterbukaan Pancasila berarti bahwa Pancasila senantiasa mampu berinteraksi secara
dinamis. (Nilai-nilai tidak berubah, namun pelaksanaannya disesuaikan dengan
kebutuhan dan tantangan nyata yang dihadapi setiap waktu) nilai-nilai keterbukaan
Pancasila :

A. Nilai Dasar Kelima sila dalam Pancasila bersifat universal (tetap dan melekat pada
kelangsungan hidup negara) sehingga di dalanya terkandung cita-cita, tujuan, serta
nilai-nilai yg baik dan benar. Kelima nilai dasar dalam Pancasila selanjutnya akan
dijabarkan dalam UUD 1945.

B. Nilai Instrumental yaitu penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi


Pancasila, dan senantiasa dapat dilakukan perubahan. contoh : program-program
pembangunan yang dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman & aspirasi
masyarakat.

C. Nilai Praksis yaitu merupakan realisasi dari nilai-nilai instrumental dalam


pengamalan nyata di kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Nilai-nilai Pancasila senantiasa berkembang , dapat dilakukan perubahan
serta perbaikan sesuai perkembangan zaman dan aspirasi dari masyarakat. ideologi
juga harus bersifat normatif

Dimensi keterbukaan PANCASILA secara struktural :


1. Dimensi Idealisme : Menekankan nilai-nilai dalam Pancasila yg bersifat sistematis,
rasional dan menyeluruh bersumber dari filsafat Pancasila. Dimensi ini mampu
mendorong motivasi pendukungnya untuk berupaya mewujudkan cita-citanya.

2. Dimensi Normatif : Nilai-nilai dalam Pancasila dijabarkan dalam suatu sistem norma

3. Dimensi Realitas : ideologi harus mampu mencerminkan realitas kehidupan yg 


berkembang dalam masyarakat (luwes mengembangkan nilai-nilai Pancasila tanpa
menghilangkan nilai-nilai dasarnya)

IDEOLOGI PANCASILA :
1. TIDAK BERSIFAT UTOPIS (sistem ide-ide belaka yg jauh dari kehidupan nyata)
2. BUKAN DOKTRIN BELAKA YANG BERSIFAT TERTUTUP , MELAINKAN NORMA
YANG IDEALIS, NYATA, SERTA REFORMATIF (dapat dilakukan perubahan)
3. BUKAN IDEOLOGI YANG PRAGMATIS ( hanya menekankan pada segi praktis-
praktis saja)

KEUNGGULAN PANCASILA
1. PANCASILA ITU SAKTI (telah teruji kebenarannya)
2. PANCASILA ITU TERBUKA ( berkembang menurut perkembangan zaman )
3. PANCASILA ITU LUWES/FLEKSIBEL (dapat berkembang tanpa menghilangkan jati
dirinya)

BATASAN KETERBUKAAN PANCASILA


a. stabilitas nasional yang dinamis
b. larangan untuk memasukkan pemikiran-pemikiran yang mengandung nilai-nilai
ideologi marximisme, leninisme, dan komunisme
c. mencegah berkembangnya paham liberal
d. larangan terhadap pandangan ekstrim yang menggelisahkan kehidupan masyarakat
e. penciptaan norma yang baru melalui consensus

C. Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam Berbagai Kehidupan


1. Perwujudan di BIDANG POLITIK
- Bidang Politik (persoalan lembaga negara)
pengembangan lembaga negara baru ( DPR, MPR, DPD, Presiden, MA, MK, KY,
BPK) Terkait dengan Pasal 5 ayat 1 dan Pasal 20 ayat 1 mengenai pembuatan
UNdang-Undang oleh Presiden dan DPR - Bidang HAK ASASI MANUSIA (HAM)
pengembangan HAM di Indonesia harus mampu menjaga keseimbangan antara hak
dan kewajiban Terkait dengan penjabaran sila kelima Pancasila, butir ketiga

- Bidang Demokrasi
a. demokrasi yg dikembangkan sesuai dengan Demokrasi Pancasila
b. demokrasi yg mengutamakan musyawarah, mufakat penuh rasa kekeluargaan
c. demokrasi yg dikembangkan tidak berdasarkan DOMINASI MAYORITAS & TIRAI
MINORITAS
d. demokrasi yg tidak mengenal sistem OPOSISI (saling menjatuhkan)
e. demokrasi yg melaksanakan PEMILU dengan sistem LUBER JURDIL

 - Bidang Hukum
a. terciptanya SISTEM HUKUM NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA SEBAGAI
SUMBER SEGALA SUMBER HUKUM NASIONAL
b. hukum tidak boleh menyimpang dari Pancasila
 
2. perwujudan di BIDANG EKONOMI
– perekonomian disusun bersama atas dasar kekeluargaan
 - cabang-cabang produksi yg penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh Negara
 - seluruh kekayaan alam dalam negara dikuasai negara dan dipergunakan untuk
semaksimal bagi kemakmuran rakyat
 - perekonomian nasionl diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip :
a. kebersamaan
b. efiisiensi berkeadilan
c. berkelanjutan
d. berwawasan lingkungan
e. kemandirian
f. menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional - ketentuan
lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam UU

3. perwujudan di BIDANG SOSIAL BUDAYA


PENGEMBANGAN SISTEM NILAI SOSIAL AGAR LEBIH MAJU&MODERN
(MODERNISASI = WESTERNISASI) TETAP TERARAH SESUAI DENGAN NILAI-
NILAI PANCASILA :
a. Bersifat tradisional dari dalam negeri terus dipelihara&diwariskan pada generasi
muda : - kekeluargaan - musyawarah - gotong royong
 b. Nilai sosial dari luar yang dapat diterima sesuai nilai-nilai Pancasila : - bekerja keras
- kedisiplinan - sikap ilmiah - ilmu pengetahuan dan teknologi
c. Pencegahan Proses Modernisasi : - sikap feodal (tidak mau berubah kea rah yg lebih
baik) - sikap eksklusif (mengagungkan pribadi sendiri) - paham kedaerahan - budaya
asing yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila

4. Perwujudan di BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN PEMBANGUNAN


BIDANG HANKAM DALAM UUD 1945:

a. Sistem bela negara RI menganut sistem SISHANKAMATA (Sistem pertaHANan


KeAManan rakyat seMesTA) sistem yg bersifat 1 daerah diancam, ancaman tersebut
mengancam 1 negara b. pasal 27 ayat 3 “ setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara “ c. pasal 30 “setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam pertahanan dan keamanan “

Anda mungkin juga menyukai