Anda di halaman 1dari 7

Nama : Fadila Putri

Nim : 7212220003

Kelas : Akuntansi A

1. Jelaskan pemahaman sdr tentang fungsi pokok Pancasila sebagai sumber hukum atau
sumber tertib hukum di Indonesia.
2. Mengapa Pancasila tetap kokoh dan kuat sebagai idiologi negara Indonesia walaupun
pemerintahannya pernah merasakan perkembangan idiologi liberalisme, komunisme.
3. Bagaimana para tokoh ( Soekarno,Supomo, M Yamin) menggali rumusan dasar negara
yang kemudian disepakati menjadi dasar negara Indonesia merdeka yaitu Pancasila.
4. Jelaskan hal hal penting mengenai perkembangan Pancasila sebagai dasar negara dalam
era pra kemerdekaan, era kemerdekaan, era Orde Lama, era Orde Baru, era reformasi.
5. Jelaskan pokok pikiran yang diciptakan dan dijelaskan dalam batang tubuh UUD 45.

JAWABAN NO.1

Menurut pendapat saya fungsi pokok Pancasila sebagai sumber hukum atau sumber
tertib hukum diindonesia adalah sebagai idiologi negara untuk memperkokoh persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia untuk menjadi pedoman utama tujuan berbangsa dan bernegara dan
semua hukum yang ada diindonesia harus berlandasan Pancasila dikarenakan Pancasila adalah
sebuah kaidah yang fundamental untuk membimbing, memelihara, dan mengukuhkan
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia

Menurut MPR No. III/MPR2000 fungsi pokok Pancasila adalah:

1. Ideologi hukum diindonesia


2. Kumpulan nilai-nilai yang harus berada dibelakang keseluruhan huku Indonesia
3. Asas-asas yang harus diikuti sebagai petunjuk dalam mengadakan pilihan
hukum diindonesia
4. Sebagai suatu pernyataan dari nilai kejiwaan dan keinginan bagsa Indonesia
juga dalam hukumnya

JAWABAN NO.2
Pancasila dapat kokoh kuat tak tergoyahkan dan tidak dapat digantikan dengan ideologi
komunis dan liberal dikarenakan faktor internal pancasila dan faktor eksternal yaitu rakyat
sebagai penjaga ideologi pancasila. Karena Pancasila merupakan ideologi yang masuk akal
dan dijalankan di Indonesia jika Indonesia tetap ingin mempertahankan persatuan dan
keragamannya secara bersamaan. Berbagai ancaman yang dihadapi baik datang dari dalam
maupun dari luar yang terkait ideologi seperti DI/TII, NII, PKI, sampai sekarang Pancasila
sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia tetap menunjukkan ketangguhannya bersaing
dengan ideologi-ideologi asing. Ketangguhan Pancasila berkontestasi dengan ideologi-
ideologi besar maupun alternatif tersebut, bukan hanya karena faktor internal ideologi itu
sendiri, yaitu kebulatan dan keutuhannya yang mengagumkan yang mana terkandung nilai-
nilai budaya dan keseharian dari masyarakat itu sendiri, namun juga karena dukungan faktor
eksternal yaitu barisan penjaga ideologi Pancasila, baik yang formal seperti Presiden dan
jajaran kabinetnya dan para militer serta rakyat Indonesia, para penatar Pancasila lulusan
Lemhannas RI, para guru dan dosen pengajar dan pendidik Pancasila, maupun informal,
seperti para tokoh agama, suku dan adat, serta komunitas warga di tingkat akar rumput, yang
tidak pernah mengenal kata menyerah dalam memperjuangkan penegakan keluhuran nilai-
nilai Pancasila dalam hidup berbangsa dan bernegara sehari-hari.

Supaya Pancasila tetap tangguh dan tetap terjaga sepanjang zaman, perlu dilakukannya hal"
berikut :

Penguatan ideologi Pancasila secara menyeluruh kesemua tatanan masyarakat, perlu


diajarkan dan mentransfer nilai-nilai yang terkandung didalam pancasila ke seluruh
bagian masyarakat
Ideologi Pancasila sebagai benteng identitas nasional perlu lebih digalakkan lagi,
sebagai ikhtiar pembangunan karakter bangsa perlu kembali dimasukkan sebagai
kurikulum wajib di semua tingkat pendidikan formal di seluruh Indonesia.

JAWABAN NO.3
Sebelum terbentuk rumusan pancasila sebagaimana terdapat dalam UUD 1945 dan
berlaku hingga sekarang, pada tanggal 22 Juni 1945 sembilan tokoh nasional yang disebut
Panitia Sembilan berhasil menyusun sebuah naskah piagam yang dikenal dengan Piagam
Jakarta.

Perumusan dasar negara dimulai pada sidang pertama BPUPKI yaitu pada 29 Mei-1
Juni 1945. Dalam sidang tersebut tiga tokoh bangsa Indonesia yaitu Mohammad Yamin,
Soepomo, dan Soekarno, mengusulkan poin-poin dasar negara. Mohammad Yamin
menyampaikan poin-poin dasar negara Indonesia pada pidato tidak tertulis pada 29 Mei 1945.
Poin tersebut adalah :

peri kebangsaan,
peri kemanusiaan,
peri ketuhanan,
peri kerakyatan,
kesejahteraan rakyat.

Mohammad Yamin juga mengusulkan rancangan 5 dasar negara yang merupakan


gagasan tertulis rancangan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia:

Ketuhanan Yang Maha Esa


Kebangsaan Persatuan Indonesia
Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Seopomo juga mengusulkan dasar negara yang disampaikan pada sidang 31 Mei 1945, yakni:

Paham Persatuan
Perhubungan Negara dan Agama
Sistem Badan Permusyawaratan
Sosialisasi Negara
Hubungan antar Bangsa yang Bersifat Asia Timur Raya

Pada hari terakhir sidang BPUPKI, 1 Juni 1945, Soekarno mengusulkan dasar negara yang
terdiri dari 5 poin dan dinamakan Pancasila:
Kebangsaan Indonesia
Internasionalisme atau Perikemanusiaan
Mufakat atau Demokrasi
Kesejahteraan Sosial
Ketuhanan yang Berkebudayaan

Seluruh usulan dari ketiga tokoh bangsa Indonesia tersebut kemudian ditampung dan
dibahas dan dirumuskan oleh Panitia Sembilan yang dibentuk BPUPKI. Pancasila ditetapkan
pada tanggal 1 Juni 1945.

Di dalam naskah Piagam Jakarta tepatnya pada alinea keempat tercantum rumusan
Pancasila. Rumusan pada sila pertama menuai kritik dari berbagai pihak karena memiliki narasi
yang cukup berbeda dari Pancasila yang kini menjadi falsafah hidup bangsa Indonesia.

Berikut rumusan Pancasila dalam naskah Piagam Jakarta yang menuai kontroversi:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya

2. Kemanusiaan yahng adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Beberapa tokoh perwakilan dari Indonesia Timur menyatakan keberatan dengan sila
pertama dalam rumusan tersebut. Pasalnya, rakyat Indonesia tidak hanya berasal dari kalangan
muslim saja. Hal itulah yang menjadi salah satu latar belakang perubahan rumusan sila pertama
Pancasila menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa".

JAWABAN NO.4

Pancasila sebagai dasar negara dalam era kemerdekaan:


Masa kemerdekaan Indonesia berlangsung dari tahun 1945 hingga 1959. Saat itu,
Pancasila dijadikan sebagai falsafah hidup bangsa dan dasar negara Indonesia. Beberapa
permasalahan yang terjadi terkait penerapan Pancasila di masa kemerdekaan adalah:

Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) yang bertujuan untuk mendirikan


negara sendiri.
Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun pada 18 September 1948
yang bertujuan untuk mendirikan negara Soviet dengan ideologi komunis.
Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia untuk menggantikan Pancasila
dengan syariat Islam sebagai dasar negaranya.
Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) atau Perjuangan Rakyat Semesta
(Permesta) sebagai gerakan protes ke pemerintah pusat.

Pancasila sebagai dasar negara dalam masa orde lama:

Masa Orde Lama berlangsung pada tahun 1959 hingga 1966 dan dikenal dengan
demokrasi terpimpin. Masa ini merupakan peralihan warga Indonesia dari yang terjajah
menjadi bangsa yang sepenuhnya merdeka.

Keberadaan Pancasila sempat mengalami polemik, karena ada sebagian masyarakat yang
setuju dan sebagian lain merasa keberatan.

Salah satu tindakan penyimpangan terhadap Pancasila yaitu pemberontakan PKI oleh
D.N. Aidit pada 30 September 1965. Tujuan pemberontakan tersebut untuk mengubah ideologi
Pancasila menjadi komunis.

Pancasila sebagai dasar negara dalam masa orde baru:

Masa Orde Lama kemudian digantikan dengan masa Orde Baru. Pada masa ini Soeharto
sebagai Presiden RI memulihkan kembali beberapa kekacauan yang pernah terjadi.

Upaya pemulihan tersebut terlihat dari adanya Rencana Pembangunan Lima Tahun
(Repelita), Pemilu, pendidikan penghayatan dan pengamalan Pancasila, dan pemerataan
pembangunan.

Pada masa Orde Baru dasar landasan ideologis untuk mewujudkan pembangunan nasional
yaitu Pancasila.
Upaya pemulihan yang dilakukan Soeharto mengacu pada nilai-nilai Pancasila. Salah
satu contohnya pemerataan pembangunan yang sesuai dengan nilai sila kelima Pancasila, yakni
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Meksi terus berupaya memulihkan kondisi negara dan menerapkan nilai-nilai Pancasila,
ditemukan beberapa masalah dalam pemerintahan Soeharto. Permasalahan tersebut seperti
kasus KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme), mebatasi hak berpendapat, dan adanya
dwifungsi ABRI.

Pancasila sebagai dasar negara dalam masa reformasi:

Setelah Soeharto mundur dari jabatannya, posisi tersebut digantikan oleh B.J. Habibie.
Dalam pemerintahannya, Presiden Habibie mengeluarkan UU Nomor 9 Tahn 1998 tentang
Kemerdekaan Menyatakan Pendapat di Muka Umum dan lain-lain.

Hal tersebut sebagai upaya memperbaiki sistem pemerintahan sebelumnya. Selain itu
Presiden Habibie juga memperbaiki sistem ekonomi dan mereformasi bidang politik dan
hukum.

Mulai pada masa reformasi, penerapan Pancasila sebagai ideologi negara terus
digaungkan hingga saat ini. Tidak hanya itu, upaya penggantian ideologi Pancasila dengan
ideologi lainnya juga berkurang.

JAWABAN NO.5

Ada 4 pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945, Yaitu persatuan, Keadilan Sosial,
Kedaulatan rakyat dan ketuhanan:

1. Pokok Pikiran Persatuan

Pada pokok pikiran persatuan, tertera bahwa: "Negara melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia".

Atas dasar persatuan inilah, setiap warga negara mengutamakan kepentingan negara di
atas kepentingan golongan ataupun perseorangan.

2. Pokok Pikiran Keadilan Sosial


Pokok pikiran keadilan sosial berbunyi: "Negara ingin mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia". Hal ini seturut dengan sila kelima dalam Pancasila.

Keadilan sosial di sini artinya kemakmuran yang merata bagi warga negara Indonesia.
Adil secara sosial juga berarti kesejahteraan hidup yang dinamis dan meningkat.

Selain itu, setiap warga negara juga memiliki hak untuk bekerja dan berkontribusi sesuai
dengan bidang dan kemampuannya masing-masing.

3. Pokok Pikiran Kedaulatan Rakyat

Pokok pikiran kedaulatan rakyat berbunyi: "Negara yang berkedaulatan rakyat,


berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan". Pokok pikiran ketiga ini
seturut dengan sila keempat Pancasila.

Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi yang menjunjung tinggi
kedaulatan rakyat: dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

4. Pokok Pikiran Ketuhanan

Pokok pikiran ketuhanan tertuang pada bunyi: "Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang
Maha Esa, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab”.

Pokok pikiran ini berarti bangsa Indonesia mengakui kausa prima atau sebab pertama,
yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Dengan ini pula, ada jaminan bagi warga negara untuk memeluk
agama masing-masing dan beribadah sesuai agamanya.

Anda mungkin juga menyukai